N A S A L A A D A P F I T A T I L A U K I D U T S K O K O R E P A J A M E RI D A M A T R E P H A G N E N E M H A L O K E S
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ALASAN-ALASAN PERILAKU MEROKOK:
STUDI KUALITATIF PADA REMAJA PEROKOK
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan Dan Konseling
Oleh:
Niken Rosita Hapsari
NIM : 091114027
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ALASAN-ALASAN PERILAKU MEROKOK:
STUDI KUALITATIF PADA REMAJA PEROKOK
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan Dan Konseling
Oleh:
Niken Rosita Hapsari
NIM : 091114027
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 13 Agustus 2014
Peneliti
Niken Rosita Hapsari
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta:
Nama
: NIKEN ROSITA HAPSARI
NIM
: 091114027
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang
berjudul:
“ALASAN-ALASAN
PERILAKU
MEROKOK:
STUDI
KUALITATIF PADA REMAJA PEROKOK DI SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA”.
Dengan demikian saya memberi hak kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media
lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal 18 Agustus 2014
Yang menyatakan
Niken Rosita Hapsari
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
"Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang."
(Amsal 23:18)
"Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa
yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya."
(Mazmur 139:14)
“Tidak pernah ada kesuksesan yang datang dengan begitu saja kepada kita,
melainkan kita sendiri yang harus menjemput dan meraihnya dengan segala daya,
upaya dan doa."
Kupersembahkan Skripsi ini untuk :
j Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang setia mendampingiku
j Bapak, Ibu, dan Keluarga tercinta yang selalu mendukung dan
mendoakanku
j Yudhi Susanto yang selalu memberi dukungan dan semangat
j Semua sahabat-sahabatku yang selalu memberi dukungan
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
ALASAN-ALASAN PERILAKU MEROKOK:
STUDI KUALITATIF PADA REMAJA PEROKOK
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Oleh:
Niken Rosita Hapsari
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan-alasan perilaku merokok
siswa SMP X tahun ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Subjek penelitian adalah 5 orang siswa kelas IX di SMP X tahun ajaran
2013/2014.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam.
Instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan pedoman wawancara yang
disusun oleh peneliti dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Data yang
diperoleh melalui dari hasil wawancara dengan subjek penelitian disusun dalam
bentuk verbatim.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan-alasan perilaku merokok
kelima subjek penelitian di SMP X adalah karena pengaruh dari teman sebaya.
Selain itu, pengaruh orangtua dan lingkungan juga menjadi alasan subjek
penelitian untuk merokok.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE REASON OF SMOKING BEHAVIOUR:
QUALITATIVE STUDY OF TEENS SMOKER
OF JUNIOR HIGH SCHOOL
By:
Niken Rosita Hapsari
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014
This study aims to find out the reasons of smoking behaviour SMP X in
2013/2014school year. The kind of this research is qualitatif. The subjects of this
study are 5 students of grade IX at SMP X in 2013/2014 school year.
The method that the researcher used to collect the data is deep interview.
The research instrument is guidline interview questions which was arranged by
the researcher and consulted with the advisor. The data collected through
interview from the research subject is arranged in a verbal data.
The research result shows that the reason of the smoking behaviour of those
five research subjects at SMP X is because of the influence of their peers. More
over, the influence of their parents and environment also become the reason of the
research subjects to smoke.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugerah
dan kasihNya yang begitu besar sehingga terselesaikan juga penulisan skripsi ini
yang berjudul: “ALASAN-ALASAN PERILAKU MEROKOK: STUDI
KUALITATIF PADA REMAJA PEROKOK DI SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi Bimbingan dan Konseling.
Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah terlibat dalam
proses penyusunan karya tulis ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti
ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M. Si. Sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling
Universitas
Sanata
Dharma
yang
te la h
memberikan
pengetahuan, pengalaman yang berguna bagi penulis, dan memberikan
kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. A. Setyandari, S. Pd., S. Psi., Psi., M. A. sebagai Wakil Ketua Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
dan sebagai dosen pembimbing yang dengan sabar menyediakan waktu
untuk membimbing dan mengarahkan serta memberikan masukan untuk
penyelesaian skripsi ini.
3. Keluarga besar SMP X, Widodo Indriyanto S.Pd selaku Kepala Sekolah
dan semua dewan guru yang telah menerima dan memberikan ijin untuk
melakukan penelitian.
4. Siswa kelas IX SMP X tahun ajaran 2013/2014 atas kerja samanya pada
saat pelaksanaan penelitian sehingga skripsi ini dapat selesai.
5. V. Titis Widati, S. Pd. sebagai guru BK SMP X yang telah memberikan
kesempatan untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi
ini.
6. Para Dosen Program Studi Bimbingan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta atas ilmu-ilmu dan pengalaman yang diberikan
selama ini sehingga memberikan bekal dalam menyelesaikan skripsi ini.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7. Segenap karyawan Universitas Sanata Dharma, khususnya Mas Moko
yang telah membantu mengurus segala keperluan administrasi.
8. Kedua orangtuaku yang senantiasa mendukung, memahami, dan
mendoakan peneliti serta atas kasih sayang yang diberikan selama ini.
9. Yudhi Susanto atas dukungan, dan kebersamaan di saat penulisan skripsi
ini.
10. Teman-teman BK angkatan 2009, Irma, Ika, Yhuvita, Dwi , Dini, Tia, Ayu
dan teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih
atas kebersamaan, canda tawa, dan rasa kekeluargaan yang telah diberikan
selama ini.
11. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu.
Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi pihak-pihak yang membacanya.
Peneliti
Niken Rosita Hapsari
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...............................
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH............
v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................
vi
ABSTRAK..................................................................................................
vii
ABSTRACT.................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR................................................................................
ix
DAFTAR ISI................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL........................................................................................
xiii
1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................
1
B. Rumusan Masalah.............................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................
4
D. Manfaat Penelitian............................................................................
4
E. Definisi Operasional.........................................................................
4
6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Perilaku Merokok ............................................................................
6
1. Definisi Perilaku Merokok .......................................................
6
2. Tahapan Merokok .....................................................................
9
3. Aspek-aspek Perilaku Merokok ................................................
12
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok .............
13
B. Remaja.............................................................................................
16
1.
Pengertian Remaja.....................................................................
16
2.
Ciri-ciri Remaja …………………………................................
18
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
21
A. Jenis Penelitian..................................................................................
21
B. Subjek Penelitian...............................................................................
22
C. Metode Pengumpulan Data .............................................................
23
D. Instrumen Penelitian ........................................................................
25
E. Tahap-tahap Penelitian ....................................................................
27
F. Teknik Analisis Data …...................................................................
29
G. Pemeriksaan Keabsahan Data .........................................................
29
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
31
A. Hasil Penelitian ................................................................................
31
1. Pelaksanaan Penelitian ..............................................................
31
2. Hasil Wawancara ......................................................................
33
B. Pembahasan …..................................................................................
43
45
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan…...................................................................................
45
B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................
45
C. Saran-saran ......................................................................................
46
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
48
LAMPIRAN..............................................................................................
51
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
Panduan Wawancara untuk Mengungkap Alasan-alasan
Intrinsik Perilaku Merokok pada Siswa .....................................
25
Tabel 2.
Panduan Wawancara untuk Mengungkap Alasan-alasan
Ekstrinsik Perilaku Merokok pada Siswa ..................................
26
Tabel 3.
Hal Pokok yang Ingin Diungkap dalam Proses Wawancara ....
28
Tabel 4.
Data Demografi Subjek Wawancara .........................................
32
Tabel 5.
Alasan Awal Mula yang Menyebabkan Perilaku Merokok
Subjek ........................................................................................
33
Tabel 6.
Suasana yang Mendorong untuk Melakukan Perilaku Merokok
Subjek .........................................................................................
34
Tabel 7.
Perasaan yang Dialami Subjek Saat Melakukan Perilaku
Merokok ......................................................................................
35
Tabel 8.
Alasan-alasan yang Menyebabkan Subjek Melakukan Perilaku
Merokok .....................................................................................
36
Tabel 9.
Hal-hal yang Mendorong Subjek untuk Berhenti Merokok ......
37
Tabel 10. Jumlah Rokok yang Dihisap dalam Sehari ................................
39
Tabel 11. Tempat yang Sering Digunakan Subjek Melakukan Perilaku
Merokok .....................................................................................
40
Tabel 12. Pengaruh Orangtau dalam Melakukan Perilaku Merokok .........
41
Tabel 13. Pengaruh Teman dalam Melakukan Perilaku Merokok .............
42
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Daftar Hadir Subjek Penelitian ........…………………......
51
Lampiran 2: Hasil Wawancara Mendalam ……………………………
52
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional dari istilah-istilah pokok
yang digunakan dalam penelitian ini.
A. Latar Belakang Masalah
Rokok masih menjadi ancaman bagi generasi saat ini. Merokok
merupakan kegiatan yang sekarang ini banyak dilakukan oleh banyak orang,
para pria khususnya. Walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah
dan media masa lain yang menyatakan bahaya merokok. Merokok merupakan
salah satu permasalahan yang sulit untuk dipecahkan, masalah ini sudah
menjadi masalah nasional dan bahkan masalah internasional.
Merokok dapat membahayakan bagi kesehatan. Ditinjau dari segi
kesehatan merokok dapat merusak bagian-bagian dalam tubuh, oleh karena
itu merokok harus dihentikan sejak sedini mungkin. Di pihak perokok sendiri,
mereka merasakan kenikmatan yang nyata dan dapat memberikan kepuasan
bagi penikmatnya. Bahkan para perokok menyisihkan uang saku untuk
membeli rokok. Dalam hal ini remaja adalah sasaran yang paling mudah
terpengaruh oleh rokok.
Adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescence yang berarti
tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa (dalam Hurlock, 1999). Istilah
adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini mempunyai arti yang luas
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
mencakup kematangan mental, emosional dan fisik. Berbeda dengan
pendapat tersebut Piaget (dalam Hurlock, 1999), mengatakan bahwa secara
psikologis masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan
masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak merasa di bawah tingkat orangorang yang lebih tua, melainkan berada di dalam tingkatan yang sama,
sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Hurlock (1999), menyatakan bahwa
masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa, di mulai saat anak secara seksual matang dan berakhir saat ia
mencapai usia matang secara hukum.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Global Youth Tobacco Survey
(GYTS) Indonesia tahun 2006 yang dilakukan terhadap remaja berusia 13-15
tahun, sebanyak 24,5 % remaja laki-laki dan 2,3% remaja perempuan
merupakan perokok, 3,2% di antaranya sudah kecanduan. Bahkan, yang lebih
mengkhawatirkan, 3 dari 10 pelajar mencoba merokok sejak mereka di bawah
usia 10 tahun.
Terkait dengan perilaku merokok di masyarakat kita Jaya (2009) pada
tahun 2000 menyebutkan bahwa:
Terjadi sekitar 4,8 juta kasus kematian di seluruh dunia yang
diakibatkan kebiasaan merokok. Angka rata-rata itu diambilkan dari
sedikitnya 3,9 juta samapai tertinggi 5,9 juta kasus kematian akibat
rokok. Dari 4,8 juta kasus kematian itu 2,4 juta terjadi di negara-negara
sedang berkembang dan 2,4 juta lainnya di sejumlah negara industri
maju. Yang sangat menyedihkan, Indonesia adalah negara dengan
reputasi terburuk di seluruh dunia, bukan hanya untuk perokok aktif,
tetapi juga untuk perokok pasif pada pelajar usia 13-15 tahun.
Penelitian yang dilakukan Global Youth Tobacco Surveys pada tahun
2001 hingga 2006 sebanyak 81,4 persen pelajar di Indonesia terpapar
asap rokok. “Lebih dari 37,3 persen pelajar dilaporkan biasa merokok.
Yang lebih mengejutkan lagi adalah 3 di antara 10 pelajar menyatakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
pertama kali merokok pada umur di bawah 10 tahun,” ujar Menteri
Kesehatan.
Menurut Hurlock (1999) masa remaja awal dikatakan sebagai masa
transisi karena belum mempunyai pegangan, remaja belum mampu untuk
menguasai fungsi-fungsi fisiknya. Remaja sangat perlu mengenali lingkungan
dimana remaja itu berada, lingkungan sekolah misalnya. Sekolah merupakan
salah satu sarana yang dapat mengembangkan pengetahuan bagi remaja. Di
Sekolah Menengah sangat diperlukan wawasan yang luas untuk membantu
remaja mengembangkan tugas perkembangan yang ada pada dirinya.
Berdasarkan dari perilaku merokok pada remaja yang terjadi saat ini,
peneliti ingin mencoba mendeskripsikan alasan-alasan yang dikemukan oleh
para remaja di tingkat sekolah menengah pertama untuk merokok. Peneliti
memilih melakukan penelitian di SMP X (nama sekolah dirahasiakan) dengan
alasan bahwa peneliti sendiri sering melihat banyak para siswa (siswa lakilaki) merokok di lingkungan sekolah terutama saat mereka berada di depan
sekolah. Penelitian ini sangat menarik untuk diteliti karena pada saat ini
banyak sekali para remaja yang sudah merokok.
Oleh dasar itu, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian lebih mendalam lagi ke dalam judul penelitian Alasanalasan Perilaku Merokok: Studi Kualitatif pada Remaja Perokok di Sekolah
Menengah Pertama.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari permasalahan di atas maka permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah: “Alasan-alasan apa sajakah yang menyebabkan perilaku
merokok pada siswa di SMP X?”
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui alasan-alasan perilaku merokok pada lima subjek
penelitian di SMP X.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi untuk
mengetahui alasan-alasan apa yang menjadi penyebab perilaku merokok
pada remaja.
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi tentang
perilaku merokok remaja.
E. Definisi Operasional
1. Alasan diartikan sebagai dasar bukti (keterangan) yang dipakai untuk
menguatkan pendapat, sesuatu yang menjadi pendorong untuk berbuat
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
2. Perilaku merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang berupa
membakar dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat
terhisap oleh orang-orang di sekitar (Levy, 1984).
3. Remaja perokok adalah remaja yang terdaftar sebagai siswa di SMP X.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memuat tentang definisi perilaku merokok, tahapan merokok, aspekaspek perilaku merokok, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok,
pengertian remaja, dan ciri-ciri remaja.
A. Perilaku Merokok
1. Definisi Perilaku Merokok
Perilaku didefinisikan sebagai sesuatu yang dilakukan oleh
individu dan individu lain yang bersifat nyata (Sarwono, 1993). Menurut
Morgan (1984) perilaku tidak seperti pikiran atau perasaan, perilaku
merupakan hal yang konkrit, dapat diobservasi, direkam, maupun
dipelajari. Munculnya perilaku dari organisme ini dipengaruhi oleh faktor
stimulus yang diterima, baik stimulus internal maupun stimulus
eksternal. Salah satu bentuk perilaku konkrit, dapat diobservasi, direkam,
maupun dipelajari lebih lanjut tersebut adalaha perilaku merokok.
Perilaku merokok muncul karena dipengaruhi oleh stimulus dari dalam
dii individu seperti kebutuhan psikis maupun fisik dan lingkungan.
Bermacam-macam bentuk perilaku yang dilakukan manusia dalam
menanggapi stimulus yang diterimanya, salah satu bentuk perilaku
manusia yang dapat diamati adalah perilaku merokok. Merokok telah
banyak dilakukan pada zaman tiongkok kuno dan romawi, pada saat itu
orang sudah menggunakan suatu ramuan yang mengeluarkan asap dan
6
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
menimbilkan kenikmatan dengan jalan dihisap melalui hidung dan mulut
(Danusantoso, 1991). Saat ini perilaku merokok merupakan perilaku
yang telah umum dijumpai. Perokok berasal dari berbagai kelas sosial,
status, serta kelompok umur yang berbeda, hal ini dapat disebabkan
karena rokok bisa didapatkan dengan mudah dan dapat diperoleh dimana
pun juga. Merokok merupakan overt behavior dimana perokok
menghisap gulungan tembakau. Hal ini seperti dituliskan dalam KBBI
merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan
kertas (Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 752).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa merokok
adalah suatu kegiatan menghisap gulungan tembakau yang dibungkus
dengan kertas yang kemudain dibakar ke dalam tubuh lewat mulut dan
hidung
kemudain
menghembuskannya
kembali
keluar
untuk
mendapatkan kenikmatan. Dalam penelitian ini akan dilihat perilaku
yang dilakukan oleh para remaja perokok, serta melihat motivasi apa
yang membuat mereka menjadi perokok.
Perilaku remaja disebabkan oleh motivasi yang mendorong remaja
untuk melakukan sesuatu. Motivasi berasal dari bahasa latin “movore”,
yang berarti menggerakkan. Djamarah (2011: 152) motivasi adalah gejala
psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Menurut Eysenck dan kawan-kawan (Slameto, 2010:170), motivasi
adalah suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan
konsp yang rumit dan bekaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat,
konsep diri, sikap, dan sebagainya.
Hamalik (1993) menyatakan bahwa perubahan energi dalam diri
seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.
Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka
seseorang mempunya motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan
segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya. Sedangkan
menurut Mc. Donald (Sardiman,2006: 73) motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya
penggerak dari dalam individu untuk melakukan aktivitas tertentu
dalam mencapai tujuan. Motivasi dipandang dari segi proses, berarti
motivasi dapat dirangsang oleh faktor luar, untuk menimbulkan motivasi
dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat
mencapai tujuan yang di kehendaki. Motivasi dipandang dari segi
tujuan, berarti motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai.
Jika seorang mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka dia
akan termotivasi untuk mencapainya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
2. Tahapan Merokok
Helmi dan Komalasari (2000) berpendapat bahwasa terdapat empat
tahap yang dialami untuk menjadi perokok, yaitu:
a. Tahap preparatory
Tahap preparatory merupakan tahap dimana remaja sering
mendapatkan model yang menyenangkan dari lingkungan dan
media. Remaja yang mendapatkan gambaran yang menyenangkan
mengenai merokok dengan cara mendengar, melihat, atau dari hasil
bacaan menimbulkan minat untuk merokok.
b. Tahap initiation
Tahap perintisan merokok yaitu tahap seseorang meneruskan untuk
tetap mencoba-coba merokok. Setelah terbentuk interpretasiinterpretasi tentang model yang ada, kemudian remaja mengevaluasi
hasil interpretasi tersebut melalui perasaan dan perilaku.
c. Tahap becoming smoker
Tahap dimana seseorang telah mengkonsumsi rokok sebanyak empat
batang perhari maka seseorang tersebut mempunyai kecenderungan
menjadi perokok. Hal ini didukung dengan adanya kepuasan
psikologis dari dalam diri, dan terdapat reinforcement positif dari
teman sebaya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10
d. Tahap maintenance of smoking
Pada tahap ini merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara
pengaturan diri (self regulating). Merokok dilakukan untuk
memperoleh efek fisiologis yang menyenangkan.
Para remaja mulai merokok karena kemauan sendiri, melihat teman
sebaya, dan diajari atau dipaksa merokok aleh teman-temannya. Selain
itu juga disebabkan ingin menunjukkan bahwa ia telah dewasa.
Umumnya bermula dari perokok pasif kemudian menjadi perokok aktif
dan menjadi ketagihan akibat kandungan nikotin di dalam rokok
(Sitepoe, 1997).
Kemala dan Hasnida (2005) menyatakan bahwa ada tiga tipe
perokok yang dapat mengklarifikasikan perokok berdasarkan banyaknya
rokok yang dihisap, yaitu:
a. Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam
sehari.
b. Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari.
c. Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari.
Silvan dan Tomkins (Mu’tadin, 2002) menyatakan bahwa ada
empat tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theority,
ke empat tipe tersebut adalah:
a. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11
1) Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah
atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya
merokok stelah inum kopi atau maka.
2) Stimulation to pick them up, perilaku merokok hanya dilakukan
sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.
3) Pleasure of handling the cigarette, kenikmatan yang diperoleh
dari memegang rokok.
b. Perilaku merokok yang dipengaruhi perasaan negatif.
Banyak merokok untuk mengurangi perasaan nehatif dalam dirinya.
Misalnya merokok bila marah, cemas, gelisah, rokok dianggap
sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak
enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.
c. Perilaku merokok yang adiktif.
Perokok yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang
digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya
berkurang.
d. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan.
Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk
mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena sudah menjadi
kebiasaaan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku
merokok pada remaja digolongkan kedalam beberapa tipe yang dapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12
dilihat dari banyaknya rokok yang dihisap, tempat merokok, dan fungsi
merokok dalam kehidupan seharihari.
3. Aspek-aspek Perilaku Merokok
Aspek-aspek perilaku merokok menurut Aritonang (1997), yaitu:
a. Fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari
Ericson (Komasari dan Helmi 2000) mengatakan bahwa merokok
berkaitan dengan masa mencari jati diri pada diri remaja. Silvans dan
Tomkins (Mu’tadin, 2002) fungsi merokok ditunjukkan dengan
perasaan yang dialami si perokok, seperti perasaan yang positif
maupun perasaan yang negatif.
b. Intensitas merokok
Smet (1994) mengklarifikasikan perokok berdasarkan banyaknya
rokok yang dihisap, yaitu:
1) Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam
sehari
2) Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam
sehari.
3) Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari.
c. Tempat merokok
Tipe perokok berdasarkan tempat ada dua (Mu’tadin, 2002) yaitu:
1) Merokok di tempat-tempat umum / ruang publik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13
a) Kelompok
homogen
(sama-sama
perokok),
serta
bergerombl mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya
mereka masih menghargai orang lain, karena itu mereka
menempatkan diri di smoking area.
b) Kelompok heterogen (merokok ditingeh orang-orang lain
yang tidak merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit,
dan lain-lain).
2) Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi
a) Kantor/sekolah atai di kamar tidur pribadi. Perokok
memilih tempat-tempat seperti ini yang sebagai tempat
merokok digolongkan kepada individu yang kurang
menjaga
kebersihan
diri,
penuh
rasa
gelisah
yang
mencekam.
b) Toilet. Perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang
yang suka berfantasi.
d. Waktu merokok.
Menurut Presty (dalam Smet, 1994) remaja yang merokok
dipengaruhi oleh keadaan yang dialaminya pada saat ini, misalnya
ketika sedang berkumpul dengan teman, cuaca yang dingin, setelah
dimarahi orang tua, dan lain-lain.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok.
Menurut Alvin dan Dian (2000) terdapat tiga penyebab perilaku
merokok pada remaja yaitu:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14
a. Kepuasan Psikologis
Saat pertama kali mengkonsumsi rokok, gejala-gejala yang
mungkin terjadi adalah batuk-batuk, lidah terasa getir dan perut
mual. Namun sebagian para pemula mengabaikan perasaan tersebut
sehingga biasanya berlanjut menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi
ketergantungan.
Ketergantungan
ini
dipersepsikan
sebagai
kenikmatan yang memberikan kepuasan psikologis. Gejala ini dapat
dari konsep tobacco dependency (ketergantungan merokok). Artinya
perilaku merokok merupakan perilaku yang menyenangkan dan
bergeser menjadi aktivitas yang bersifat obsesif. Hal ini disebabkan
sifat nikotin adalah adiktif, jika diberhentikan secara tiba-tiba akan
menimbulkan stress. Secara manusiawi, orang cenderung untuk
menghindari ketidakseimbangan dan lebih senang mempertahankan
apa yang selama ini dirasakan sebagai kenikmatan sehingga
dipahami jika para perokok sulit untuk berhenti merokok.
b. Pengaruh Orangtua
Pada dasarnya perilaku merokok adalah perilaku yang
dipelajari. Hal ini berarti ada pihak-pihak yang berpengaruh besar
dalam proses sosialisasi. Konsep ini merupakan suatu proses
transmisi nilai-nilai, sistem kepercayaan, sikap atau apa pun perilaku
dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya. Tujuan
sosialisasi ini agar generasi berikutnya mempunyai sistem nilai yang
sesuai dengan tuntutan nurma yang diinginkan oleh kelompok.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15
Merujuk pada konsep transmisi perilaku dengan menggunakan
penjelasan teori Bandura mengenai social cognitive learning, orang
tua atau keluarga yang merokok merupakan agen imitasi yang baik.
Akan tetapi, apabila keluarga mereka tidak ada yang merokok, maka
sikap permisif orang tua merupakan pengukuh positif atas perilaku
merokok pada remaja.
c. Teman Sebaya
Teman sebaya memiliki peran yang sangat berarti bagi remaja,
karena masa tersebut masa remaja mulai memisahkan diri dari orang
tua dan mulai bergabung pada kelompok sebaya. Kebutuhan untuk
diterima seringkali membuat remaja berbuat apa saja agar dapat
diterima kelompoknya dan terbebas dari sebutan “pengecut” dan
“banci”. Jika dilihat dari tahap-tahap perilaku merokok, teman
sebaya dan keluarga merupakan pihak yang pertama kali
mengenalkan
perilaku
merokok,
kemudian
berlanjut
dan
berkembang menjadi tobacco dependency atau ketergantungan
rokok.
Cornwath dan Miller (dalam Sitepoe, 1997) membedakan
kebiasaan merokok sebagai:
a. Dorongan psikologis: rasanya sebagai rangsangan seksual melalui
mulut waktu merokok, sebagai ritual, menunjukkan kejantanan
(bangga diri), mengalihkan kecemasan, enunjukkan kedewasaan,
serta rangsangan mulut melalui jari-jari saat merokok.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16
b. Dorongan fisiologis: adiksi (ketagihan) tubuh terhadap kandungan
rokok berupa nikotin.
B. Remaja
1. Pengertian Remaja
Adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescence (kata
Belanda, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa (dalam Hurlock, 1999). Istilah adolescence,
seperti yang dipergunakan saat ini mempunyai arti yang luas mencakup
kematangan mental, emosional, spasial dan fisik. Lain halnya dengan
Piaget (dalam Hurlock, 1999), mengatakan bahwa secara psikologis masa
remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat
dewasa, usia dimana anak tidak merasa di bawah tingkat orang-orang
yang lebih tua, melainkan berada di dalam tingkatan yang sama,
sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Hurlock (1999), menyatakan
bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa, di mulai saat anak secara seksual matang dan berakhir saat
ia mencapai usia matang secara hukum.
Lain halnya dengan Santrock (2007) mendefinisikan masa remaja
(adolescence) sebagai suatu periode transisi perkembangan antara masa
kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahanperubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Tugas pokok remaja
adalah mempersiapkan diri memasuki masa dewasa. Menurut Konopka
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17
(dalam Yusuf, 2010) masa remaja meliputi : (1) remaja awal: 12-15
tahun; (2) remaja madya: 15-18 tahun; (3) remaja akhir: 19-22 tahun.
Remaja adalah individu yang selalu ingin mengetahui hal-hal yang baru
yang belum diketahuinya, salah satunya adalah rokok.
Sarwono (2001) menyatakan definisi remaja untuk masyarakat
Indonesia adalah menggunakan batasan 11-24 tahun dan belum menikah
dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Usia 11 tahun adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda
seksual sekunder mulai tampak (kriteria fisik).
b. Masyarakat Indonesia di usia 11 tahun sudah dianggap akil balik,
baik menurut adat maupun agama, sehingga masyarakat tidak lagi
memoerlakukan mereka sebagai anak-anak (kriteria seksual).
c. Pada
usai
tersebut
mulai
ada
tanda-tanda
penyempurnaa
perkemvangan jiwa seperti tercapainya identitas diri (ego identity,
meneurut
Erick
Erikson),
tercapainya
fase
genital
dari
perkembangan psikoseksual (menurut Freud), dan tercapainya
puncak perkembangan kognitif (menuet Piaget) maupun moral
(meneurut Kohlberg).
d. Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimal, yaitu untuk
memberi peluang bagi mereka yang sampai batas usia tersebut
masih menggantungkan diri pada orangtua.
Dari berbagai definisi mengenai remaja di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa remaja merupakan suatu periode perkembangan dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18
transisi anatara masa anak-anak dan dewasa, yang diikuti oleh perubahan
biologis, kognitif, dan sosioemosional.
Berdasarkan
kronologi
dan
berbagai
kepentingan,
terdapat
beberapa defenisi tentang remaja (Soetjiningsih, 2007) yaitu:
a. Pada buku-buku pediatric, pada umumnya mendefeniasikan remaja
adalah apabila seorang anak telah mencapai umur 10-18 tahun
untuk anak perempuan dan 12-20 tahun untuk anak laki-laki.
b. Menurut Undang-Undang no. 4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan
anak, remaja adalah individu yang belum mencapai 21 tahun dan
belum menikah.
c. Menurut Undang-Undang perburuhan, anak dianggap remaja
apabila telah mencapai umur 16-18 tahun dan sudah menikah dan
mempunyai tempat untuk tinggal.
d. Menurut Undang-Undang perkawinan No. 1 tahun1979, anak
dianggap remaja apabila cukup matang untuk menikah, yaitu umur
16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki.
e. Menurut Diknas anak dianggap remaja apabila anak sudah berumur
18 tahun, yang sesuai saat lulus sekolah menengah.
f. Menurut WHO, remaja bila anak mencapai umur 10-18 tahun.
2. Ciri-ciri Remaja
Menurut Hurlock (1999), ciri-ciri remaja yaitu masa remaja sebagai
periode yang penting, masa remaja sebagai periode peralihan, masa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19
remaja sebagai usia bermasalah dan masa remaja sebagai masa mencari
identitas.
Masa remaja sebagai periode yang penting, dimana masa remaja
sebagai akibat fisik dan psikologis mempunyai persepsi yang sama
penting. Perkembangan fisik yang cepat disertai dengan cepatnya
perkembangan mental terutama pada awal masa remaja, dapat
menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan perlunya membentuk
sikap, nilai dan minat baru (Hurlock, 1999).
Masa remaja sebagai periode peralihan, peralihan tidak berarti
terputus atau berubah dari apa yang terjadi sebelumnya, tetapi peralihan
yang dimaksud adalah dari satu tahap perkembangan ke tahap
berikutnya.
Artinya,
apa
yang
telah
terjadi
sebelumnya
akan
meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan
datang. Anak beralih dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, harus
meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan juga
harus mempelajari pola perilaku dan sikap baru untuk menggantikan
perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan (Hurlock, 1999).
Masa remaja sebagai usia bermasalah, dimana masalah pada masa
remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki
maupun anak perempuan. Terdapat dua alasan bagi kesulitan itu, yaitu:
1)
sepanjang
masa
kanak-kanak,
masalah
anak-anak
sebagian
diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru, sehingga kebanyakan remaja
tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah; 2) para remaja merasa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20
mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak
bantuan orang tua dan guru-guru. Ketidakmampuan remaja untuk
mengatasi sendiri masalahnya, maka memakai menurut cara yang mereka
yakini. Banyak remaja akhirnya menemukan bahwa penyelesaiannya
tidak selalu sesuai dengan harapan mereka. Banyak kegagalan yang
seringkali disertai akibat tragis, bukan karena ketidakmampuan individu
tetapi kenyataan bahwa tuntutan yang diajukan kepadanya, justru pada
saat semua tenaganya telah dihabiskan untuk mencoba mengatasi
masalah pokok, yang disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan
seksual yang normal (Hurlock, 1999).
Ciri masa remaja yang terakhir adalah masa remaja sebagai masa
mencari identitas. Sepanjang usia kelompok pada akhir masa kanakkanak, penyesuaian diri dengan standar kelompok adalah jauh lebih
penting bagi anak yang lebih besar daripada individualitas. Anak yang
lebih besar ingin cepat seperti teman-teman kelompoknya. Tiap
penyimpangan dari standar kelompok dapat mengancam keanggotaannya
dalam kelompok (Hurlock, 1999).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITAN
Bab ini berisi uraian tentang jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen
penelitian, dan teknik analisis data yang digunakan.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian di bidang pendidikan khususnya bidang
bimbingan dan konseling di sekolah. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh)
dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan
untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,
fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. Salah satu alasan
menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para peneliti dimana
metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang
tersembunyi di balik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu yang
sulit untuk dipahami secara memuaskan (Strauss dan Corbin, 1997).
Bogdan dan Taylor (1992), menjelaskan bahwa penelitian kualitatif
adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.
Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang
mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari
21
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 22
suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam
suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh,
komprehensif, dan holistik.
B. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa di
SMP X. Peneliti memilih SMP X sebagai subjek penelitian dengan alasan
ingin mengetahui alasan apa yang mempengaruhi siswa merokok. Pemilihan
subjek penelitian ini atas dasar rekomendasi dari guru BK dan kesediaan dari
beberapa siswa di sekolah tersebut. Hasil penelitian ini dapat menjadi
masukan bagi semua staf guru, orangtua dan juga para siswa agar para siswa
terhidar dari perilaku merokok yang dapat mengganggu kesehatan. Prosedur
penentuan subjek atau sumber data dalam penelitian kualitatif umumnya
menampilkan karakteristik sebagai berikut (Sarantakos, 1993; dalam
Poerwandari, 2005: 95):
1. Diarahkan tidak pada jumlah sampel yang besar, melainkan pada kasuskasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian.
2. Tidak ditentukan secara kaku sejak awal, tetapi dapat berubah baik dalam
hal jumlah maupun karakteristik sampelnya sesuai dengan pemahaman
konseptual yang berkembang dalam penelitian. Secara lebih lanjut,
peneliti akan terus menambahkan unit-unit baru dalam sampelnya,
sampai penelitian tersebut mencapai titik jenuh (saturation point) atau
saat dimana penambahan data dianggap tidak memberikan tambahan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 23
informasi yang baru dalam analisis (Sarantakos, 1993; dalam
Poerwandari, 2005: 94).
3. Tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah atau peristiwa
acak, melainkan pada kecocokan konteks.
Berdasarkan katakteristik tersebut, maka kriteria subjek untuk wawancara
adalah sebagai berikut:
1. Subjek berjenis kelamin laki-laki.
2. Subjek berusia antara 12-15 tahun.
3. Subjek berada di jenjang pendidikan sekolah menengah pertama.
4. Subjek memiliki aktivitas merokok.
5. Subjek bersekolah di SMP X.
C. Metode Pengumpulan Data
Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah menyajikan
pertanyaan wawancara kemudian melakukan proses wawancara pada subyek.
Pertanyaan ini dimodifikasi dari pedoman wawancara Rumantine 2005.
Dalam penelitian kualitatif terdapat beragam metode pengumpulan data yang
digunakan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak
terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk penggumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan
yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2011). Wawancara tidak terstruktur ini
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 24
memungkinkan peneliti untuk fleksibel dalam mengembangkan pertanyaan
sesuai respon yang diberikan subyek penelitian. Panduan pertanyaan
wawancara harus dapat mengungkapkan tujuan maupun fokus dari penelitian.
Berkaitan dengan pedoman wawancara, peneliti membuat kerangka
dasar atau bagan yang memuat secara rinci pertanyaan-pertanyaan yang
sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Dari pertanyaan-pertanyaan yang
disusun dalam kerangka dasar, peneliti akan memilihnya secara sungguhsungguh agar sesuai atau relevan dengan jenis data yang dibutuhkan dan
daftar pertanyaan dapat dilihat pada tabel 2 dan 3.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara,
yang disusun sendiri oleh peneliti atas arahan dosen pembimbing. Kemudian
peneliti membuat sejumlah pertanyaan yang akan digunakan untuk
wawancara. Dalam metode wawancara, terdapat kemungkinan subjek hanya
menjawab hal-hal yang disadari.
Di bawah ini peneliti menampilkan instrumen penelitian yang
digunakan dalam tabel 1 untuk wawancara mendalam bagi kelima subjek
penelitian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 25
Tabel 1
Panduan Wawancara untuk Mengungkap Alasan-alasan Intrinsik
Perilaku Merokok pada Siswa
No.
Aspek
Pertanyaan
Tujuan
pertanyaan
1
Kepuasan
a. Bagaimana perasaan
Untuk mengetahui
psikologis
kamu ketika tidak
tanggapan emosional
merokok?
subjek saat tidak
merokok, untuk
mengetahui apakah
subjek mengalami
ketergantungan
rokom atau tidak.
b. Apakah yang
Untuk mengetahui
membuat kamu ingin
motivasi yang
mengulang perilaku
membuat subjek
merokok?
merokok, untuk
mengetahui apakah
subjek mengalami
ketergantungan
rokok atau tidak.
c. Pernahkah kamu
mencoba berhenti
2
Intensitas merokok
a. Apakah kamu
merokok setiap hari?
Untuk melihat
adakah keinginan
Untuk mengetahui
seberapa sering
subjek merokok.
b. Berapa batang rokok
Untuk mengetahui
yang kamu hisap
berapa banyak
setiap hari?
batang rokok yang
dihisap setap
harinya.
c. Sejak kapan kamu
Untuk mengetahui
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 26
No.
Aspek
Pertanyaan
Tujuan
pertanyaan
merokok?
sudah berapa lama
subjek merokok dan
masuk dalam tahapan
merokok.
d. Kapan biasanya
kamu merokok?
Untuk mengetahui
keadaan yang
memotivasi subjek
merokok.
3
Tempat merokok
a. Di manakah kamu
Untuk mengetahui
sering merokok, di
tempat biasa subjek
tempat umum atau
merokok.
tempat yang bersifat
pribadi?
b. Mengapa kamu
Untuk mengetahui
memilih tempat
tempat yang
tersebut untuk
membuat subjek
merokok ?
nyaman saat
merokok.
Tabel 2
Panduan Wawancara untuk Mengungkap Alasan-alasan Ekstrinsik
Perilaku Merokok pada Siswa
No.
Aspek
Pertanyaan
Tujuan
pertanyaan
1
Pengaruh orangtua
a. Apakah orang tua
kamu juga merokok?
Untuk mengetahui
sejauh mana orang
tua berpengaruh
dalam perilaku
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 27
No.
Aspek
Pertanyaan
Tujuan
pertanyaan
merokok.
b. Apakah orang tua
2
Teman sebaya
Untuk mengetahui
kamu tidak melarang
tanggapan orang tua
ketika kamu
ketika subjek
merokok?
meokok.
a. Apakah teman di
Untuk mengetahui
sekitar kamu juga
sejauh mana teman
merokok?
sebaya berpengaruh
dalam perilaku
merokok subjek.
b. Mengapa kamu
Mengetahui alasan
mengikuti teman
subjek mengikuti
ynag merokok?
jejak teman
merokok.
Panduan daftar pertanyaan yang disusun oleh peneliti dapat berubah
atau berkembang sesuai dengan kondisi dan jawaban yang muncul saat
wawancara dilakukan. Data wawanacara kemudian disalin dalam transkrip
wawancara verbatim.
E. Tahap-tahap Penelitian
Langkah pertama yang dilakukan peneliti dalam wawancara ini adalah
membuat pedoman wawancara sebagai acuan untuk mempermudah dalam
melakukan wawancara. Kemudian, peneliti melakukan identifikasi terhadap
subjek yang akan berpartisipasi dalam penelitian ini dengan kriteria meliputi;
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 28
usia dan perilaku merokok yang dilakukan, serta menanyakan kesediaan
menjadi subjek penelitian.
Setelah proses tersebut dilakukan, kemudian peneliti membuat
kesepakatan dengan subjek perihal waktu dan tempat dalam melakukan
wawancara serta peneliti melakukan pendekatan terhadap subjek. Setelah
proses itu wawancara dilakukan secara individual antara peneliti dengan
subjek.
Tabel 3
Hal Pokok yang Ingin Diungkap dalam Proses Wawancara
Hal yang diungkap
Sejarah
terbentuknya
Pertanyaan
perilaku
x Sejak kapan mulai merokok?
merokok yang dilakukan subjek
Alasan-alasan yang menyebabkan
subjek merokok
x Perasaan apa yang muncul saat pertama
kali merokok?
x Apa yang membuatmu meneruskan untuk
merokok?
Lalu
siapa
yang
mempengaruhimu untuk merokok?
Siapa yang biasanya menemanimu saat
merokok?
x Dimana biasanya kamu merokok?
x Saat merokok di tempat umum,
x bagaimana
reaksi
orang-orang
di
sekitarmu?
x Perasaan apa yang kamu alami saat kamu
merokok di temapt umum?
x Suasana seperti apa yang membuat kamu
ingin merokok?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 29
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data
(dalam Moleong, 1989). Selain itu Sarwono (2006: 239-240) juga
mengemukakan, prinsip pokok teknik an
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ALASAN-ALASAN PERILAKU MEROKOK:
STUDI KUALITATIF PADA REMAJA PEROKOK
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan Dan Konseling
Oleh:
Niken Rosita Hapsari
NIM : 091114027
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ALASAN-ALASAN PERILAKU MEROKOK:
STUDI KUALITATIF PADA REMAJA PEROKOK
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan Dan Konseling
Oleh:
Niken Rosita Hapsari
NIM : 091114027
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 13 Agustus 2014
Peneliti
Niken Rosita Hapsari
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta:
Nama
: NIKEN ROSITA HAPSARI
NIM
: 091114027
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang
berjudul:
“ALASAN-ALASAN
PERILAKU
MEROKOK:
STUDI
KUALITATIF PADA REMAJA PEROKOK DI SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA”.
Dengan demikian saya memberi hak kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media
lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal 18 Agustus 2014
Yang menyatakan
Niken Rosita Hapsari
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
"Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang."
(Amsal 23:18)
"Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa
yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya."
(Mazmur 139:14)
“Tidak pernah ada kesuksesan yang datang dengan begitu saja kepada kita,
melainkan kita sendiri yang harus menjemput dan meraihnya dengan segala daya,
upaya dan doa."
Kupersembahkan Skripsi ini untuk :
j Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang setia mendampingiku
j Bapak, Ibu, dan Keluarga tercinta yang selalu mendukung dan
mendoakanku
j Yudhi Susanto yang selalu memberi dukungan dan semangat
j Semua sahabat-sahabatku yang selalu memberi dukungan
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
ALASAN-ALASAN PERILAKU MEROKOK:
STUDI KUALITATIF PADA REMAJA PEROKOK
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Oleh:
Niken Rosita Hapsari
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan-alasan perilaku merokok
siswa SMP X tahun ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Subjek penelitian adalah 5 orang siswa kelas IX di SMP X tahun ajaran
2013/2014.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam.
Instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan pedoman wawancara yang
disusun oleh peneliti dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Data yang
diperoleh melalui dari hasil wawancara dengan subjek penelitian disusun dalam
bentuk verbatim.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan-alasan perilaku merokok
kelima subjek penelitian di SMP X adalah karena pengaruh dari teman sebaya.
Selain itu, pengaruh orangtua dan lingkungan juga menjadi alasan subjek
penelitian untuk merokok.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE REASON OF SMOKING BEHAVIOUR:
QUALITATIVE STUDY OF TEENS SMOKER
OF JUNIOR HIGH SCHOOL
By:
Niken Rosita Hapsari
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014
This study aims to find out the reasons of smoking behaviour SMP X in
2013/2014school year. The kind of this research is qualitatif. The subjects of this
study are 5 students of grade IX at SMP X in 2013/2014 school year.
The method that the researcher used to collect the data is deep interview.
The research instrument is guidline interview questions which was arranged by
the researcher and consulted with the advisor. The data collected through
interview from the research subject is arranged in a verbal data.
The research result shows that the reason of the smoking behaviour of those
five research subjects at SMP X is because of the influence of their peers. More
over, the influence of their parents and environment also become the reason of the
research subjects to smoke.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugerah
dan kasihNya yang begitu besar sehingga terselesaikan juga penulisan skripsi ini
yang berjudul: “ALASAN-ALASAN PERILAKU MEROKOK: STUDI
KUALITATIF PADA REMAJA PEROKOK DI SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi Bimbingan dan Konseling.
Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah terlibat dalam
proses penyusunan karya tulis ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti
ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M. Si. Sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling
Universitas
Sanata
Dharma
yang
te la h
memberikan
pengetahuan, pengalaman yang berguna bagi penulis, dan memberikan
kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. A. Setyandari, S. Pd., S. Psi., Psi., M. A. sebagai Wakil Ketua Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
dan sebagai dosen pembimbing yang dengan sabar menyediakan waktu
untuk membimbing dan mengarahkan serta memberikan masukan untuk
penyelesaian skripsi ini.
3. Keluarga besar SMP X, Widodo Indriyanto S.Pd selaku Kepala Sekolah
dan semua dewan guru yang telah menerima dan memberikan ijin untuk
melakukan penelitian.
4. Siswa kelas IX SMP X tahun ajaran 2013/2014 atas kerja samanya pada
saat pelaksanaan penelitian sehingga skripsi ini dapat selesai.
5. V. Titis Widati, S. Pd. sebagai guru BK SMP X yang telah memberikan
kesempatan untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi
ini.
6. Para Dosen Program Studi Bimbingan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta atas ilmu-ilmu dan pengalaman yang diberikan
selama ini sehingga memberikan bekal dalam menyelesaikan skripsi ini.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7. Segenap karyawan Universitas Sanata Dharma, khususnya Mas Moko
yang telah membantu mengurus segala keperluan administrasi.
8. Kedua orangtuaku yang senantiasa mendukung, memahami, dan
mendoakan peneliti serta atas kasih sayang yang diberikan selama ini.
9. Yudhi Susanto atas dukungan, dan kebersamaan di saat penulisan skripsi
ini.
10. Teman-teman BK angkatan 2009, Irma, Ika, Yhuvita, Dwi , Dini, Tia, Ayu
dan teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih
atas kebersamaan, canda tawa, dan rasa kekeluargaan yang telah diberikan
selama ini.
11. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu.
Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi pihak-pihak yang membacanya.
Peneliti
Niken Rosita Hapsari
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...............................
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH............
v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................
vi
ABSTRAK..................................................................................................
vii
ABSTRACT.................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR................................................................................
ix
DAFTAR ISI................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL........................................................................................
xiii
1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................
1
B. Rumusan Masalah.............................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................
4
D. Manfaat Penelitian............................................................................
4
E. Definisi Operasional.........................................................................
4
6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Perilaku Merokok ............................................................................
6
1. Definisi Perilaku Merokok .......................................................
6
2. Tahapan Merokok .....................................................................
9
3. Aspek-aspek Perilaku Merokok ................................................
12
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok .............
13
B. Remaja.............................................................................................
16
1.
Pengertian Remaja.....................................................................
16
2.
Ciri-ciri Remaja …………………………................................
18
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
21
A. Jenis Penelitian..................................................................................
21
B. Subjek Penelitian...............................................................................
22
C. Metode Pengumpulan Data .............................................................
23
D. Instrumen Penelitian ........................................................................
25
E. Tahap-tahap Penelitian ....................................................................
27
F. Teknik Analisis Data …...................................................................
29
G. Pemeriksaan Keabsahan Data .........................................................
29
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
31
A. Hasil Penelitian ................................................................................
31
1. Pelaksanaan Penelitian ..............................................................
31
2. Hasil Wawancara ......................................................................
33
B. Pembahasan …..................................................................................
43
45
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan…...................................................................................
45
B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................
45
C. Saran-saran ......................................................................................
46
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
48
LAMPIRAN..............................................................................................
51
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
Panduan Wawancara untuk Mengungkap Alasan-alasan
Intrinsik Perilaku Merokok pada Siswa .....................................
25
Tabel 2.
Panduan Wawancara untuk Mengungkap Alasan-alasan
Ekstrinsik Perilaku Merokok pada Siswa ..................................
26
Tabel 3.
Hal Pokok yang Ingin Diungkap dalam Proses Wawancara ....
28
Tabel 4.
Data Demografi Subjek Wawancara .........................................
32
Tabel 5.
Alasan Awal Mula yang Menyebabkan Perilaku Merokok
Subjek ........................................................................................
33
Tabel 6.
Suasana yang Mendorong untuk Melakukan Perilaku Merokok
Subjek .........................................................................................
34
Tabel 7.
Perasaan yang Dialami Subjek Saat Melakukan Perilaku
Merokok ......................................................................................
35
Tabel 8.
Alasan-alasan yang Menyebabkan Subjek Melakukan Perilaku
Merokok .....................................................................................
36
Tabel 9.
Hal-hal yang Mendorong Subjek untuk Berhenti Merokok ......
37
Tabel 10. Jumlah Rokok yang Dihisap dalam Sehari ................................
39
Tabel 11. Tempat yang Sering Digunakan Subjek Melakukan Perilaku
Merokok .....................................................................................
40
Tabel 12. Pengaruh Orangtau dalam Melakukan Perilaku Merokok .........
41
Tabel 13. Pengaruh Teman dalam Melakukan Perilaku Merokok .............
42
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Daftar Hadir Subjek Penelitian ........…………………......
51
Lampiran 2: Hasil Wawancara Mendalam ……………………………
52
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional dari istilah-istilah pokok
yang digunakan dalam penelitian ini.
A. Latar Belakang Masalah
Rokok masih menjadi ancaman bagi generasi saat ini. Merokok
merupakan kegiatan yang sekarang ini banyak dilakukan oleh banyak orang,
para pria khususnya. Walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah
dan media masa lain yang menyatakan bahaya merokok. Merokok merupakan
salah satu permasalahan yang sulit untuk dipecahkan, masalah ini sudah
menjadi masalah nasional dan bahkan masalah internasional.
Merokok dapat membahayakan bagi kesehatan. Ditinjau dari segi
kesehatan merokok dapat merusak bagian-bagian dalam tubuh, oleh karena
itu merokok harus dihentikan sejak sedini mungkin. Di pihak perokok sendiri,
mereka merasakan kenikmatan yang nyata dan dapat memberikan kepuasan
bagi penikmatnya. Bahkan para perokok menyisihkan uang saku untuk
membeli rokok. Dalam hal ini remaja adalah sasaran yang paling mudah
terpengaruh oleh rokok.
Adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescence yang berarti
tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa (dalam Hurlock, 1999). Istilah
adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini mempunyai arti yang luas
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
mencakup kematangan mental, emosional dan fisik. Berbeda dengan
pendapat tersebut Piaget (dalam Hurlock, 1999), mengatakan bahwa secara
psikologis masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan
masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak merasa di bawah tingkat orangorang yang lebih tua, melainkan berada di dalam tingkatan yang sama,
sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Hurlock (1999), menyatakan bahwa
masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa, di mulai saat anak secara seksual matang dan berakhir saat ia
mencapai usia matang secara hukum.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Global Youth Tobacco Survey
(GYTS) Indonesia tahun 2006 yang dilakukan terhadap remaja berusia 13-15
tahun, sebanyak 24,5 % remaja laki-laki dan 2,3% remaja perempuan
merupakan perokok, 3,2% di antaranya sudah kecanduan. Bahkan, yang lebih
mengkhawatirkan, 3 dari 10 pelajar mencoba merokok sejak mereka di bawah
usia 10 tahun.
Terkait dengan perilaku merokok di masyarakat kita Jaya (2009) pada
tahun 2000 menyebutkan bahwa:
Terjadi sekitar 4,8 juta kasus kematian di seluruh dunia yang
diakibatkan kebiasaan merokok. Angka rata-rata itu diambilkan dari
sedikitnya 3,9 juta samapai tertinggi 5,9 juta kasus kematian akibat
rokok. Dari 4,8 juta kasus kematian itu 2,4 juta terjadi di negara-negara
sedang berkembang dan 2,4 juta lainnya di sejumlah negara industri
maju. Yang sangat menyedihkan, Indonesia adalah negara dengan
reputasi terburuk di seluruh dunia, bukan hanya untuk perokok aktif,
tetapi juga untuk perokok pasif pada pelajar usia 13-15 tahun.
Penelitian yang dilakukan Global Youth Tobacco Surveys pada tahun
2001 hingga 2006 sebanyak 81,4 persen pelajar di Indonesia terpapar
asap rokok. “Lebih dari 37,3 persen pelajar dilaporkan biasa merokok.
Yang lebih mengejutkan lagi adalah 3 di antara 10 pelajar menyatakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
pertama kali merokok pada umur di bawah 10 tahun,” ujar Menteri
Kesehatan.
Menurut Hurlock (1999) masa remaja awal dikatakan sebagai masa
transisi karena belum mempunyai pegangan, remaja belum mampu untuk
menguasai fungsi-fungsi fisiknya. Remaja sangat perlu mengenali lingkungan
dimana remaja itu berada, lingkungan sekolah misalnya. Sekolah merupakan
salah satu sarana yang dapat mengembangkan pengetahuan bagi remaja. Di
Sekolah Menengah sangat diperlukan wawasan yang luas untuk membantu
remaja mengembangkan tugas perkembangan yang ada pada dirinya.
Berdasarkan dari perilaku merokok pada remaja yang terjadi saat ini,
peneliti ingin mencoba mendeskripsikan alasan-alasan yang dikemukan oleh
para remaja di tingkat sekolah menengah pertama untuk merokok. Peneliti
memilih melakukan penelitian di SMP X (nama sekolah dirahasiakan) dengan
alasan bahwa peneliti sendiri sering melihat banyak para siswa (siswa lakilaki) merokok di lingkungan sekolah terutama saat mereka berada di depan
sekolah. Penelitian ini sangat menarik untuk diteliti karena pada saat ini
banyak sekali para remaja yang sudah merokok.
Oleh dasar itu, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian lebih mendalam lagi ke dalam judul penelitian Alasanalasan Perilaku Merokok: Studi Kualitatif pada Remaja Perokok di Sekolah
Menengah Pertama.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari permasalahan di atas maka permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah: “Alasan-alasan apa sajakah yang menyebabkan perilaku
merokok pada siswa di SMP X?”
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui alasan-alasan perilaku merokok pada lima subjek
penelitian di SMP X.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi untuk
mengetahui alasan-alasan apa yang menjadi penyebab perilaku merokok
pada remaja.
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi tentang
perilaku merokok remaja.
E. Definisi Operasional
1. Alasan diartikan sebagai dasar bukti (keterangan) yang dipakai untuk
menguatkan pendapat, sesuatu yang menjadi pendorong untuk berbuat
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
2. Perilaku merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang berupa
membakar dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat
terhisap oleh orang-orang di sekitar (Levy, 1984).
3. Remaja perokok adalah remaja yang terdaftar sebagai siswa di SMP X.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memuat tentang definisi perilaku merokok, tahapan merokok, aspekaspek perilaku merokok, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok,
pengertian remaja, dan ciri-ciri remaja.
A. Perilaku Merokok
1. Definisi Perilaku Merokok
Perilaku didefinisikan sebagai sesuatu yang dilakukan oleh
individu dan individu lain yang bersifat nyata (Sarwono, 1993). Menurut
Morgan (1984) perilaku tidak seperti pikiran atau perasaan, perilaku
merupakan hal yang konkrit, dapat diobservasi, direkam, maupun
dipelajari. Munculnya perilaku dari organisme ini dipengaruhi oleh faktor
stimulus yang diterima, baik stimulus internal maupun stimulus
eksternal. Salah satu bentuk perilaku konkrit, dapat diobservasi, direkam,
maupun dipelajari lebih lanjut tersebut adalaha perilaku merokok.
Perilaku merokok muncul karena dipengaruhi oleh stimulus dari dalam
dii individu seperti kebutuhan psikis maupun fisik dan lingkungan.
Bermacam-macam bentuk perilaku yang dilakukan manusia dalam
menanggapi stimulus yang diterimanya, salah satu bentuk perilaku
manusia yang dapat diamati adalah perilaku merokok. Merokok telah
banyak dilakukan pada zaman tiongkok kuno dan romawi, pada saat itu
orang sudah menggunakan suatu ramuan yang mengeluarkan asap dan
6
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
menimbilkan kenikmatan dengan jalan dihisap melalui hidung dan mulut
(Danusantoso, 1991). Saat ini perilaku merokok merupakan perilaku
yang telah umum dijumpai. Perokok berasal dari berbagai kelas sosial,
status, serta kelompok umur yang berbeda, hal ini dapat disebabkan
karena rokok bisa didapatkan dengan mudah dan dapat diperoleh dimana
pun juga. Merokok merupakan overt behavior dimana perokok
menghisap gulungan tembakau. Hal ini seperti dituliskan dalam KBBI
merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan
kertas (Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 752).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa merokok
adalah suatu kegiatan menghisap gulungan tembakau yang dibungkus
dengan kertas yang kemudain dibakar ke dalam tubuh lewat mulut dan
hidung
kemudain
menghembuskannya
kembali
keluar
untuk
mendapatkan kenikmatan. Dalam penelitian ini akan dilihat perilaku
yang dilakukan oleh para remaja perokok, serta melihat motivasi apa
yang membuat mereka menjadi perokok.
Perilaku remaja disebabkan oleh motivasi yang mendorong remaja
untuk melakukan sesuatu. Motivasi berasal dari bahasa latin “movore”,
yang berarti menggerakkan. Djamarah (2011: 152) motivasi adalah gejala
psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Menurut Eysenck dan kawan-kawan (Slameto, 2010:170), motivasi
adalah suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan
konsp yang rumit dan bekaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat,
konsep diri, sikap, dan sebagainya.
Hamalik (1993) menyatakan bahwa perubahan energi dalam diri
seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.
Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka
seseorang mempunya motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan
segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya. Sedangkan
menurut Mc. Donald (Sardiman,2006: 73) motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya
penggerak dari dalam individu untuk melakukan aktivitas tertentu
dalam mencapai tujuan. Motivasi dipandang dari segi proses, berarti
motivasi dapat dirangsang oleh faktor luar, untuk menimbulkan motivasi
dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat
mencapai tujuan yang di kehendaki. Motivasi dipandang dari segi
tujuan, berarti motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai.
Jika seorang mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka dia
akan termotivasi untuk mencapainya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
2. Tahapan Merokok
Helmi dan Komalasari (2000) berpendapat bahwasa terdapat empat
tahap yang dialami untuk menjadi perokok, yaitu:
a. Tahap preparatory
Tahap preparatory merupakan tahap dimana remaja sering
mendapatkan model yang menyenangkan dari lingkungan dan
media. Remaja yang mendapatkan gambaran yang menyenangkan
mengenai merokok dengan cara mendengar, melihat, atau dari hasil
bacaan menimbulkan minat untuk merokok.
b. Tahap initiation
Tahap perintisan merokok yaitu tahap seseorang meneruskan untuk
tetap mencoba-coba merokok. Setelah terbentuk interpretasiinterpretasi tentang model yang ada, kemudian remaja mengevaluasi
hasil interpretasi tersebut melalui perasaan dan perilaku.
c. Tahap becoming smoker
Tahap dimana seseorang telah mengkonsumsi rokok sebanyak empat
batang perhari maka seseorang tersebut mempunyai kecenderungan
menjadi perokok. Hal ini didukung dengan adanya kepuasan
psikologis dari dalam diri, dan terdapat reinforcement positif dari
teman sebaya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10
d. Tahap maintenance of smoking
Pada tahap ini merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara
pengaturan diri (self regulating). Merokok dilakukan untuk
memperoleh efek fisiologis yang menyenangkan.
Para remaja mulai merokok karena kemauan sendiri, melihat teman
sebaya, dan diajari atau dipaksa merokok aleh teman-temannya. Selain
itu juga disebabkan ingin menunjukkan bahwa ia telah dewasa.
Umumnya bermula dari perokok pasif kemudian menjadi perokok aktif
dan menjadi ketagihan akibat kandungan nikotin di dalam rokok
(Sitepoe, 1997).
Kemala dan Hasnida (2005) menyatakan bahwa ada tiga tipe
perokok yang dapat mengklarifikasikan perokok berdasarkan banyaknya
rokok yang dihisap, yaitu:
a. Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam
sehari.
b. Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari.
c. Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari.
Silvan dan Tomkins (Mu’tadin, 2002) menyatakan bahwa ada
empat tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theority,
ke empat tipe tersebut adalah:
a. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11
1) Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah
atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya
merokok stelah inum kopi atau maka.
2) Stimulation to pick them up, perilaku merokok hanya dilakukan
sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.
3) Pleasure of handling the cigarette, kenikmatan yang diperoleh
dari memegang rokok.
b. Perilaku merokok yang dipengaruhi perasaan negatif.
Banyak merokok untuk mengurangi perasaan nehatif dalam dirinya.
Misalnya merokok bila marah, cemas, gelisah, rokok dianggap
sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak
enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.
c. Perilaku merokok yang adiktif.
Perokok yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang
digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya
berkurang.
d. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan.
Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk
mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena sudah menjadi
kebiasaaan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku
merokok pada remaja digolongkan kedalam beberapa tipe yang dapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12
dilihat dari banyaknya rokok yang dihisap, tempat merokok, dan fungsi
merokok dalam kehidupan seharihari.
3. Aspek-aspek Perilaku Merokok
Aspek-aspek perilaku merokok menurut Aritonang (1997), yaitu:
a. Fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari
Ericson (Komasari dan Helmi 2000) mengatakan bahwa merokok
berkaitan dengan masa mencari jati diri pada diri remaja. Silvans dan
Tomkins (Mu’tadin, 2002) fungsi merokok ditunjukkan dengan
perasaan yang dialami si perokok, seperti perasaan yang positif
maupun perasaan yang negatif.
b. Intensitas merokok
Smet (1994) mengklarifikasikan perokok berdasarkan banyaknya
rokok yang dihisap, yaitu:
1) Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam
sehari
2) Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam
sehari.
3) Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari.
c. Tempat merokok
Tipe perokok berdasarkan tempat ada dua (Mu’tadin, 2002) yaitu:
1) Merokok di tempat-tempat umum / ruang publik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13
a) Kelompok
homogen
(sama-sama
perokok),
serta
bergerombl mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya
mereka masih menghargai orang lain, karena itu mereka
menempatkan diri di smoking area.
b) Kelompok heterogen (merokok ditingeh orang-orang lain
yang tidak merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit,
dan lain-lain).
2) Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi
a) Kantor/sekolah atai di kamar tidur pribadi. Perokok
memilih tempat-tempat seperti ini yang sebagai tempat
merokok digolongkan kepada individu yang kurang
menjaga
kebersihan
diri,
penuh
rasa
gelisah
yang
mencekam.
b) Toilet. Perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang
yang suka berfantasi.
d. Waktu merokok.
Menurut Presty (dalam Smet, 1994) remaja yang merokok
dipengaruhi oleh keadaan yang dialaminya pada saat ini, misalnya
ketika sedang berkumpul dengan teman, cuaca yang dingin, setelah
dimarahi orang tua, dan lain-lain.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok.
Menurut Alvin dan Dian (2000) terdapat tiga penyebab perilaku
merokok pada remaja yaitu:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14
a. Kepuasan Psikologis
Saat pertama kali mengkonsumsi rokok, gejala-gejala yang
mungkin terjadi adalah batuk-batuk, lidah terasa getir dan perut
mual. Namun sebagian para pemula mengabaikan perasaan tersebut
sehingga biasanya berlanjut menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi
ketergantungan.
Ketergantungan
ini
dipersepsikan
sebagai
kenikmatan yang memberikan kepuasan psikologis. Gejala ini dapat
dari konsep tobacco dependency (ketergantungan merokok). Artinya
perilaku merokok merupakan perilaku yang menyenangkan dan
bergeser menjadi aktivitas yang bersifat obsesif. Hal ini disebabkan
sifat nikotin adalah adiktif, jika diberhentikan secara tiba-tiba akan
menimbulkan stress. Secara manusiawi, orang cenderung untuk
menghindari ketidakseimbangan dan lebih senang mempertahankan
apa yang selama ini dirasakan sebagai kenikmatan sehingga
dipahami jika para perokok sulit untuk berhenti merokok.
b. Pengaruh Orangtua
Pada dasarnya perilaku merokok adalah perilaku yang
dipelajari. Hal ini berarti ada pihak-pihak yang berpengaruh besar
dalam proses sosialisasi. Konsep ini merupakan suatu proses
transmisi nilai-nilai, sistem kepercayaan, sikap atau apa pun perilaku
dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya. Tujuan
sosialisasi ini agar generasi berikutnya mempunyai sistem nilai yang
sesuai dengan tuntutan nurma yang diinginkan oleh kelompok.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15
Merujuk pada konsep transmisi perilaku dengan menggunakan
penjelasan teori Bandura mengenai social cognitive learning, orang
tua atau keluarga yang merokok merupakan agen imitasi yang baik.
Akan tetapi, apabila keluarga mereka tidak ada yang merokok, maka
sikap permisif orang tua merupakan pengukuh positif atas perilaku
merokok pada remaja.
c. Teman Sebaya
Teman sebaya memiliki peran yang sangat berarti bagi remaja,
karena masa tersebut masa remaja mulai memisahkan diri dari orang
tua dan mulai bergabung pada kelompok sebaya. Kebutuhan untuk
diterima seringkali membuat remaja berbuat apa saja agar dapat
diterima kelompoknya dan terbebas dari sebutan “pengecut” dan
“banci”. Jika dilihat dari tahap-tahap perilaku merokok, teman
sebaya dan keluarga merupakan pihak yang pertama kali
mengenalkan
perilaku
merokok,
kemudian
berlanjut
dan
berkembang menjadi tobacco dependency atau ketergantungan
rokok.
Cornwath dan Miller (dalam Sitepoe, 1997) membedakan
kebiasaan merokok sebagai:
a. Dorongan psikologis: rasanya sebagai rangsangan seksual melalui
mulut waktu merokok, sebagai ritual, menunjukkan kejantanan
(bangga diri), mengalihkan kecemasan, enunjukkan kedewasaan,
serta rangsangan mulut melalui jari-jari saat merokok.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16
b. Dorongan fisiologis: adiksi (ketagihan) tubuh terhadap kandungan
rokok berupa nikotin.
B. Remaja
1. Pengertian Remaja
Adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescence (kata
Belanda, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa (dalam Hurlock, 1999). Istilah adolescence,
seperti yang dipergunakan saat ini mempunyai arti yang luas mencakup
kematangan mental, emosional, spasial dan fisik. Lain halnya dengan
Piaget (dalam Hurlock, 1999), mengatakan bahwa secara psikologis masa
remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat
dewasa, usia dimana anak tidak merasa di bawah tingkat orang-orang
yang lebih tua, melainkan berada di dalam tingkatan yang sama,
sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Hurlock (1999), menyatakan
bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa, di mulai saat anak secara seksual matang dan berakhir saat
ia mencapai usia matang secara hukum.
Lain halnya dengan Santrock (2007) mendefinisikan masa remaja
(adolescence) sebagai suatu periode transisi perkembangan antara masa
kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahanperubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Tugas pokok remaja
adalah mempersiapkan diri memasuki masa dewasa. Menurut Konopka
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17
(dalam Yusuf, 2010) masa remaja meliputi : (1) remaja awal: 12-15
tahun; (2) remaja madya: 15-18 tahun; (3) remaja akhir: 19-22 tahun.
Remaja adalah individu yang selalu ingin mengetahui hal-hal yang baru
yang belum diketahuinya, salah satunya adalah rokok.
Sarwono (2001) menyatakan definisi remaja untuk masyarakat
Indonesia adalah menggunakan batasan 11-24 tahun dan belum menikah
dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Usia 11 tahun adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda
seksual sekunder mulai tampak (kriteria fisik).
b. Masyarakat Indonesia di usia 11 tahun sudah dianggap akil balik,
baik menurut adat maupun agama, sehingga masyarakat tidak lagi
memoerlakukan mereka sebagai anak-anak (kriteria seksual).
c. Pada
usai
tersebut
mulai
ada
tanda-tanda
penyempurnaa
perkemvangan jiwa seperti tercapainya identitas diri (ego identity,
meneurut
Erick
Erikson),
tercapainya
fase
genital
dari
perkembangan psikoseksual (menurut Freud), dan tercapainya
puncak perkembangan kognitif (menuet Piaget) maupun moral
(meneurut Kohlberg).
d. Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimal, yaitu untuk
memberi peluang bagi mereka yang sampai batas usia tersebut
masih menggantungkan diri pada orangtua.
Dari berbagai definisi mengenai remaja di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa remaja merupakan suatu periode perkembangan dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18
transisi anatara masa anak-anak dan dewasa, yang diikuti oleh perubahan
biologis, kognitif, dan sosioemosional.
Berdasarkan
kronologi
dan
berbagai
kepentingan,
terdapat
beberapa defenisi tentang remaja (Soetjiningsih, 2007) yaitu:
a. Pada buku-buku pediatric, pada umumnya mendefeniasikan remaja
adalah apabila seorang anak telah mencapai umur 10-18 tahun
untuk anak perempuan dan 12-20 tahun untuk anak laki-laki.
b. Menurut Undang-Undang no. 4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan
anak, remaja adalah individu yang belum mencapai 21 tahun dan
belum menikah.
c. Menurut Undang-Undang perburuhan, anak dianggap remaja
apabila telah mencapai umur 16-18 tahun dan sudah menikah dan
mempunyai tempat untuk tinggal.
d. Menurut Undang-Undang perkawinan No. 1 tahun1979, anak
dianggap remaja apabila cukup matang untuk menikah, yaitu umur
16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki.
e. Menurut Diknas anak dianggap remaja apabila anak sudah berumur
18 tahun, yang sesuai saat lulus sekolah menengah.
f. Menurut WHO, remaja bila anak mencapai umur 10-18 tahun.
2. Ciri-ciri Remaja
Menurut Hurlock (1999), ciri-ciri remaja yaitu masa remaja sebagai
periode yang penting, masa remaja sebagai periode peralihan, masa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19
remaja sebagai usia bermasalah dan masa remaja sebagai masa mencari
identitas.
Masa remaja sebagai periode yang penting, dimana masa remaja
sebagai akibat fisik dan psikologis mempunyai persepsi yang sama
penting. Perkembangan fisik yang cepat disertai dengan cepatnya
perkembangan mental terutama pada awal masa remaja, dapat
menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan perlunya membentuk
sikap, nilai dan minat baru (Hurlock, 1999).
Masa remaja sebagai periode peralihan, peralihan tidak berarti
terputus atau berubah dari apa yang terjadi sebelumnya, tetapi peralihan
yang dimaksud adalah dari satu tahap perkembangan ke tahap
berikutnya.
Artinya,
apa
yang
telah
terjadi
sebelumnya
akan
meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan
datang. Anak beralih dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, harus
meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan juga
harus mempelajari pola perilaku dan sikap baru untuk menggantikan
perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan (Hurlock, 1999).
Masa remaja sebagai usia bermasalah, dimana masalah pada masa
remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki
maupun anak perempuan. Terdapat dua alasan bagi kesulitan itu, yaitu:
1)
sepanjang
masa
kanak-kanak,
masalah
anak-anak
sebagian
diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru, sehingga kebanyakan remaja
tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah; 2) para remaja merasa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20
mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak
bantuan orang tua dan guru-guru. Ketidakmampuan remaja untuk
mengatasi sendiri masalahnya, maka memakai menurut cara yang mereka
yakini. Banyak remaja akhirnya menemukan bahwa penyelesaiannya
tidak selalu sesuai dengan harapan mereka. Banyak kegagalan yang
seringkali disertai akibat tragis, bukan karena ketidakmampuan individu
tetapi kenyataan bahwa tuntutan yang diajukan kepadanya, justru pada
saat semua tenaganya telah dihabiskan untuk mencoba mengatasi
masalah pokok, yang disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan
seksual yang normal (Hurlock, 1999).
Ciri masa remaja yang terakhir adalah masa remaja sebagai masa
mencari identitas. Sepanjang usia kelompok pada akhir masa kanakkanak, penyesuaian diri dengan standar kelompok adalah jauh lebih
penting bagi anak yang lebih besar daripada individualitas. Anak yang
lebih besar ingin cepat seperti teman-teman kelompoknya. Tiap
penyimpangan dari standar kelompok dapat mengancam keanggotaannya
dalam kelompok (Hurlock, 1999).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITAN
Bab ini berisi uraian tentang jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen
penelitian, dan teknik analisis data yang digunakan.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian di bidang pendidikan khususnya bidang
bimbingan dan konseling di sekolah. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh)
dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan
untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,
fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. Salah satu alasan
menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para peneliti dimana
metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang
tersembunyi di balik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu yang
sulit untuk dipahami secara memuaskan (Strauss dan Corbin, 1997).
Bogdan dan Taylor (1992), menjelaskan bahwa penelitian kualitatif
adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.
Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang
mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari
21
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 22
suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam
suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh,
komprehensif, dan holistik.
B. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa di
SMP X. Peneliti memilih SMP X sebagai subjek penelitian dengan alasan
ingin mengetahui alasan apa yang mempengaruhi siswa merokok. Pemilihan
subjek penelitian ini atas dasar rekomendasi dari guru BK dan kesediaan dari
beberapa siswa di sekolah tersebut. Hasil penelitian ini dapat menjadi
masukan bagi semua staf guru, orangtua dan juga para siswa agar para siswa
terhidar dari perilaku merokok yang dapat mengganggu kesehatan. Prosedur
penentuan subjek atau sumber data dalam penelitian kualitatif umumnya
menampilkan karakteristik sebagai berikut (Sarantakos, 1993; dalam
Poerwandari, 2005: 95):
1. Diarahkan tidak pada jumlah sampel yang besar, melainkan pada kasuskasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian.
2. Tidak ditentukan secara kaku sejak awal, tetapi dapat berubah baik dalam
hal jumlah maupun karakteristik sampelnya sesuai dengan pemahaman
konseptual yang berkembang dalam penelitian. Secara lebih lanjut,
peneliti akan terus menambahkan unit-unit baru dalam sampelnya,
sampai penelitian tersebut mencapai titik jenuh (saturation point) atau
saat dimana penambahan data dianggap tidak memberikan tambahan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 23
informasi yang baru dalam analisis (Sarantakos, 1993; dalam
Poerwandari, 2005: 94).
3. Tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah atau peristiwa
acak, melainkan pada kecocokan konteks.
Berdasarkan katakteristik tersebut, maka kriteria subjek untuk wawancara
adalah sebagai berikut:
1. Subjek berjenis kelamin laki-laki.
2. Subjek berusia antara 12-15 tahun.
3. Subjek berada di jenjang pendidikan sekolah menengah pertama.
4. Subjek memiliki aktivitas merokok.
5. Subjek bersekolah di SMP X.
C. Metode Pengumpulan Data
Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah menyajikan
pertanyaan wawancara kemudian melakukan proses wawancara pada subyek.
Pertanyaan ini dimodifikasi dari pedoman wawancara Rumantine 2005.
Dalam penelitian kualitatif terdapat beragam metode pengumpulan data yang
digunakan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak
terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk penggumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan
yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2011). Wawancara tidak terstruktur ini
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 24
memungkinkan peneliti untuk fleksibel dalam mengembangkan pertanyaan
sesuai respon yang diberikan subyek penelitian. Panduan pertanyaan
wawancara harus dapat mengungkapkan tujuan maupun fokus dari penelitian.
Berkaitan dengan pedoman wawancara, peneliti membuat kerangka
dasar atau bagan yang memuat secara rinci pertanyaan-pertanyaan yang
sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Dari pertanyaan-pertanyaan yang
disusun dalam kerangka dasar, peneliti akan memilihnya secara sungguhsungguh agar sesuai atau relevan dengan jenis data yang dibutuhkan dan
daftar pertanyaan dapat dilihat pada tabel 2 dan 3.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara,
yang disusun sendiri oleh peneliti atas arahan dosen pembimbing. Kemudian
peneliti membuat sejumlah pertanyaan yang akan digunakan untuk
wawancara. Dalam metode wawancara, terdapat kemungkinan subjek hanya
menjawab hal-hal yang disadari.
Di bawah ini peneliti menampilkan instrumen penelitian yang
digunakan dalam tabel 1 untuk wawancara mendalam bagi kelima subjek
penelitian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 25
Tabel 1
Panduan Wawancara untuk Mengungkap Alasan-alasan Intrinsik
Perilaku Merokok pada Siswa
No.
Aspek
Pertanyaan
Tujuan
pertanyaan
1
Kepuasan
a. Bagaimana perasaan
Untuk mengetahui
psikologis
kamu ketika tidak
tanggapan emosional
merokok?
subjek saat tidak
merokok, untuk
mengetahui apakah
subjek mengalami
ketergantungan
rokom atau tidak.
b. Apakah yang
Untuk mengetahui
membuat kamu ingin
motivasi yang
mengulang perilaku
membuat subjek
merokok?
merokok, untuk
mengetahui apakah
subjek mengalami
ketergantungan
rokok atau tidak.
c. Pernahkah kamu
mencoba berhenti
2
Intensitas merokok
a. Apakah kamu
merokok setiap hari?
Untuk melihat
adakah keinginan
Untuk mengetahui
seberapa sering
subjek merokok.
b. Berapa batang rokok
Untuk mengetahui
yang kamu hisap
berapa banyak
setiap hari?
batang rokok yang
dihisap setap
harinya.
c. Sejak kapan kamu
Untuk mengetahui
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 26
No.
Aspek
Pertanyaan
Tujuan
pertanyaan
merokok?
sudah berapa lama
subjek merokok dan
masuk dalam tahapan
merokok.
d. Kapan biasanya
kamu merokok?
Untuk mengetahui
keadaan yang
memotivasi subjek
merokok.
3
Tempat merokok
a. Di manakah kamu
Untuk mengetahui
sering merokok, di
tempat biasa subjek
tempat umum atau
merokok.
tempat yang bersifat
pribadi?
b. Mengapa kamu
Untuk mengetahui
memilih tempat
tempat yang
tersebut untuk
membuat subjek
merokok ?
nyaman saat
merokok.
Tabel 2
Panduan Wawancara untuk Mengungkap Alasan-alasan Ekstrinsik
Perilaku Merokok pada Siswa
No.
Aspek
Pertanyaan
Tujuan
pertanyaan
1
Pengaruh orangtua
a. Apakah orang tua
kamu juga merokok?
Untuk mengetahui
sejauh mana orang
tua berpengaruh
dalam perilaku
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 27
No.
Aspek
Pertanyaan
Tujuan
pertanyaan
merokok.
b. Apakah orang tua
2
Teman sebaya
Untuk mengetahui
kamu tidak melarang
tanggapan orang tua
ketika kamu
ketika subjek
merokok?
meokok.
a. Apakah teman di
Untuk mengetahui
sekitar kamu juga
sejauh mana teman
merokok?
sebaya berpengaruh
dalam perilaku
merokok subjek.
b. Mengapa kamu
Mengetahui alasan
mengikuti teman
subjek mengikuti
ynag merokok?
jejak teman
merokok.
Panduan daftar pertanyaan yang disusun oleh peneliti dapat berubah
atau berkembang sesuai dengan kondisi dan jawaban yang muncul saat
wawancara dilakukan. Data wawanacara kemudian disalin dalam transkrip
wawancara verbatim.
E. Tahap-tahap Penelitian
Langkah pertama yang dilakukan peneliti dalam wawancara ini adalah
membuat pedoman wawancara sebagai acuan untuk mempermudah dalam
melakukan wawancara. Kemudian, peneliti melakukan identifikasi terhadap
subjek yang akan berpartisipasi dalam penelitian ini dengan kriteria meliputi;
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 28
usia dan perilaku merokok yang dilakukan, serta menanyakan kesediaan
menjadi subjek penelitian.
Setelah proses tersebut dilakukan, kemudian peneliti membuat
kesepakatan dengan subjek perihal waktu dan tempat dalam melakukan
wawancara serta peneliti melakukan pendekatan terhadap subjek. Setelah
proses itu wawancara dilakukan secara individual antara peneliti dengan
subjek.
Tabel 3
Hal Pokok yang Ingin Diungkap dalam Proses Wawancara
Hal yang diungkap
Sejarah
terbentuknya
Pertanyaan
perilaku
x Sejak kapan mulai merokok?
merokok yang dilakukan subjek
Alasan-alasan yang menyebabkan
subjek merokok
x Perasaan apa yang muncul saat pertama
kali merokok?
x Apa yang membuatmu meneruskan untuk
merokok?
Lalu
siapa
yang
mempengaruhimu untuk merokok?
Siapa yang biasanya menemanimu saat
merokok?
x Dimana biasanya kamu merokok?
x Saat merokok di tempat umum,
x bagaimana
reaksi
orang-orang
di
sekitarmu?
x Perasaan apa yang kamu alami saat kamu
merokok di temapt umum?
x Suasana seperti apa yang membuat kamu
ingin merokok?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 29
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data
(dalam Moleong, 1989). Selain itu Sarwono (2006: 239-240) juga
mengemukakan, prinsip pokok teknik an