S PKK 1206393 Abstract
ANALISIS SKKNI KOMPETENSI KERJA BATIK DI INDUSTRI BATIK
Dede Warlina
1206393
ABSTRAK
Penelitian ini beranjak dari permasalahan bahwa industri batik diduga belum optimal
dalam menerapkan kompetensi kerja batik berdasarkan SKKNI Industri Batik. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis SKKNI kompetensi kerja batik di industri batik
yang meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, penyelesaian, pengawasan, dan penerapan
prinsip K3. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Alat
pengumpulan data berupa daftar checlist yang disebar kepada responden sebanyak enam
industri yang ada di Wilayah Bandung Raya diantaranya Industri Batik Komar, Hasan
Batik, Rumah Batik Lembang, Batik Sekar Putri, Lembur Batik, dan Batik Anggraini.
Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi kerja batik yang dikembangkan
oleh industri batik, sebagian besar telah melaksanakan tahap persiapan, pelaksanaan, dan
pengawasan sangat sesuai dengan SKKNI. Sebagian besar industri batik telah
melaksanakan tahap penyelesaian dan penerapan prinsip K3 sesuai dengan SKKNI
Industri Batik. Rekomendasi yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini, Industri
batik yang sebagian besar telah melaksanakan kompetensi kerja batik sangat sesuai
dengan SKKNI Industri Batik, untuk tetap mempertahankannya. Sebaliknya dengan
industri batik yang lebih dari setengahnya telah melaksanakan kompetensi kerja batik
sesuai dan cukup sesuai dengan SKKNI untuk meningkatkannya, sehingga dapat
mencapai standar kompetensi seperti yang telah tercantum dalam SKKNI yang ditetapkan
oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Kata Kunci: Analisis, Industri Batik, Kompetensi Kerja Batik, SKKNI.
ii
Dede Warlina, 2016
ANALISIS SKKNI KOMPETENSI KERJA BATIK D I INDUSTRI BATIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALYSIS SKKNI BATIK WORK COMPETENCE
IN THE BATIK INDUSTRY
Dede Warlina
1206393
ABSTRACT
The begin of this research that batik industry guess not optimal in to apply batik work
competence on the strenght of SKKNI batik industry. The aim of this research is to analysis
SKKNI batik work competence in the batik industry envelop preparation stage, processing
stage, finishing stage, monitoring stage, and to applied the principle of K3. This research
using descriptive method. Data collection using checklist to six responden in the region of
Bandung Raya included of Batik Komar Industry, Hasan Batik Industry, Rumah Batik Lembang
Industry, Batik Sekar Putri Industry, Lembur Batik Industry, and Batik Anggraini Industry. The
result showed that the batik work competence which developed by batik industry, the biggest
part already have implemented preparation stage, processing stage, and monitoring stage very
which according SKKNI. The biggest part already have implemented in finishing stage and
applied the principle of K3 which according SKKNI. The recommendation from the result of
this research is batik industry which the biggest part have implemented batik work
competence, to defend constant. On the contrary batik industry which more than half already
have implemented batik work competence appropriate and appropriate enough with SKKNI
to upgrade, with the result that achieve standard competence as in the SKKNI by
Departement of Work and Transmigrate of Republic Indonesia.
Key word: Analysis, Batik Industry, Batik Work Competence, SKKNI.
iii
Dede Warlina, 2016
ANALISIS SKKNI KOMPETENSI KERJA BATIK D I INDUSTRI BATIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dede Warlina
1206393
ABSTRAK
Penelitian ini beranjak dari permasalahan bahwa industri batik diduga belum optimal
dalam menerapkan kompetensi kerja batik berdasarkan SKKNI Industri Batik. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis SKKNI kompetensi kerja batik di industri batik
yang meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, penyelesaian, pengawasan, dan penerapan
prinsip K3. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Alat
pengumpulan data berupa daftar checlist yang disebar kepada responden sebanyak enam
industri yang ada di Wilayah Bandung Raya diantaranya Industri Batik Komar, Hasan
Batik, Rumah Batik Lembang, Batik Sekar Putri, Lembur Batik, dan Batik Anggraini.
Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi kerja batik yang dikembangkan
oleh industri batik, sebagian besar telah melaksanakan tahap persiapan, pelaksanaan, dan
pengawasan sangat sesuai dengan SKKNI. Sebagian besar industri batik telah
melaksanakan tahap penyelesaian dan penerapan prinsip K3 sesuai dengan SKKNI
Industri Batik. Rekomendasi yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini, Industri
batik yang sebagian besar telah melaksanakan kompetensi kerja batik sangat sesuai
dengan SKKNI Industri Batik, untuk tetap mempertahankannya. Sebaliknya dengan
industri batik yang lebih dari setengahnya telah melaksanakan kompetensi kerja batik
sesuai dan cukup sesuai dengan SKKNI untuk meningkatkannya, sehingga dapat
mencapai standar kompetensi seperti yang telah tercantum dalam SKKNI yang ditetapkan
oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Kata Kunci: Analisis, Industri Batik, Kompetensi Kerja Batik, SKKNI.
ii
Dede Warlina, 2016
ANALISIS SKKNI KOMPETENSI KERJA BATIK D I INDUSTRI BATIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALYSIS SKKNI BATIK WORK COMPETENCE
IN THE BATIK INDUSTRY
Dede Warlina
1206393
ABSTRACT
The begin of this research that batik industry guess not optimal in to apply batik work
competence on the strenght of SKKNI batik industry. The aim of this research is to analysis
SKKNI batik work competence in the batik industry envelop preparation stage, processing
stage, finishing stage, monitoring stage, and to applied the principle of K3. This research
using descriptive method. Data collection using checklist to six responden in the region of
Bandung Raya included of Batik Komar Industry, Hasan Batik Industry, Rumah Batik Lembang
Industry, Batik Sekar Putri Industry, Lembur Batik Industry, and Batik Anggraini Industry. The
result showed that the batik work competence which developed by batik industry, the biggest
part already have implemented preparation stage, processing stage, and monitoring stage very
which according SKKNI. The biggest part already have implemented in finishing stage and
applied the principle of K3 which according SKKNI. The recommendation from the result of
this research is batik industry which the biggest part have implemented batik work
competence, to defend constant. On the contrary batik industry which more than half already
have implemented batik work competence appropriate and appropriate enough with SKKNI
to upgrade, with the result that achieve standard competence as in the SKKNI by
Departement of Work and Transmigrate of Republic Indonesia.
Key word: Analysis, Batik Industry, Batik Work Competence, SKKNI.
iii
Dede Warlina, 2016
ANALISIS SKKNI KOMPETENSI KERJA BATIK D I INDUSTRI BATIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu