Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Drama Mars Karya Cai Yuexun: Analisis Psikologi Sastra
9
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia
dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Teori atau sistem berpikir
tetapi juga merupakan media untuk menampung ide, teori serta sistem berpikir manusia. Sebagai
karya kreatif, sastra harus mampu melahirkan suatu kreasi yang indah dan berusaha menyalurkan
kebutuhan keindahan manusia, di samping itu sastra harus mampu menjadi wadah penyampaian
ide-ide yang dipikirkan dan dirasakan oleh sastrawan tentang kehidupan umat manusia. (Atar
Semi, M., 1993:8).
Psikologi mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia
dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Psikologi dan sastra memiliki objek
yang sama yaitu manusia dan masyarakat, tetapi keduanya memiliki perbedaan. Psikologi
memfokuskan penghayatan manusia yang diciptakan Tuhan yang secara riil hidup di alam yang
nyata. Sastra memfokuskan pada manusia yang diciptakan (manusia imajiner) oleh pengarang.
Meskipun sifat-sifat manusia dalam karya sastra bersifat imajiner, tetapi di dalam
menggambarkan karakter dan jiwanya pengarang menjadikan manusia yang hidup di alam nyata
sebagai model di dalam penciptaannya. Salah satu tuntutan karakter tokoh adalah adanya
dimensi psikologis tokoh, di samping dimensi sosial dan fisik. Dengan demikian, dalam
menganalisis tokoh dalam karya sastra dan perwatakannya seorang pengkaji sastra juga harus
berdasarkan teori dan hukum-hukum psikologi yang menjelaskan perilaku dan karakter manusia.
9
Universitas Sumatera Utara
10
Drama adalah suatu bentuk
karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan
dengan menyampaikan pertikaian dan emosi melalui akting dan dialog. Akting dan dialog dalam
drama tidak jauh berbeda dengan akting (perilaku) dan dialog yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan melihat drama penonton seolah-olah melihat kehidupan dan kejadian dalam
masyarakat. Hal ini terjadi karena drama merupakan potret kehidupan manusia, yang suka dan
duka, konflik dan aneka kehidupan lainnya yang penuh warna.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, ada empat pengertian naskah, yaitu
(1) karangan yang masih ditulis dengan tangan, (2) karangan seseorang yang diterbitkan, (3)
bahan-bahan berita yang siap untuk diset, dan (4) rancangan (2001:776). Menurut Imam Suryono
Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis
karangan yang dipertunjukkan dalam suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara
adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang
yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.
Drama Mars (神) adalah drama Taiwan yang dibintangi oleh Barbie Xu ( 徐熙媛;
Xúxīyuàn) yang berperan sebagai Han Qi Luo ( 其) dan Vic Zhou ( 周渝民; Zhōu Yúmín )
yang berperan sebagai Chen Ling ( 陳零) dan Chen Sheng ( 圣). Drama ini diproduksi oleh
Production International Comic Ritz ( 可米瑞智国能有限公司) dan Chai Zhi Ping (
柴智屏) sebagai produser dan diarahkan oleh Cai Yuexun (蔡岳勋).
Drama ini bercerita tentang Han Qi Luo (Barbie Xu), seorang mahasiswa seni yang sangat
pemalu pergi ke perguruan tinggi yang sama dengan Chen Ling (Vic Zhou). Secara kebetulan
suatu hari mereka bertemu di sebuah taman ketika Chen Ling meminta Han Qi Luo alamat untuk
arah ke rumah sakit karena ingin mengunjungi temannya yang terluka dalam insiden balap
motor. Han Qi Luo menulis alamatnya, namun tidak tahu bahwa ia menggambar seorang ibu
10
Universitas Sumatera Utara
11
menggendong bayi di bagian belakang salah satu sketsanya. Dia berlari sebelum Chen Ling
berterima kasih padanya. Chen Ling kemudian melihat sketsa seorang ibu menggendong bayi
dan merasa tersentuh. Di sekolah Han Qi Luo mendapat pelecehan seksual oleh seorang dosen
dan Chen Ling datang untuk menyelamatkannya. Mereka mulai saling menyukai satu sama lain,
tetapi masing-masing dari mereka memiliki rahasia masa lalu yang perlu ditangani dan diatasi
sebelum mereka bisa saling menerima dan saling mencintai.
Adapun yang menarik untuk diteliti dari drama Mars ini dikarenakan drama ini
memaparkan dan mendeskripsikan situasi sosial yang mempengaruhi dan menjadi penyebab
timbulnya berbagai sikap manusia dalam menghadapi situasi tersebut. Dalam drama ini
digambarkan situasi Chen Ling yang di perankan oleh Vic Zhou berperan sebagai seorang lakilaki yang ugal-ugalan, memiliki sifat yang keras dan dikenal sebagai jagoan kampus yang
disegani oleh teman-temannya. Namun tidak disangka di balik semua sifatnya yang keras, dia
memiliki pribadi yang tidak tega melihat orang lain menderita. Dia juga menyimpan beban
psikologis yang begitu besar paska kematian saudara kembarnya yang bernama Chen Sheng dan
nyaris saja kehilangan akal sehat kalau saja tidak ada Han Qi Luo disampingnya. Han Qi Luo
yang di perankan oleh Barbie Xu berperan sebagai gadis yang mendapat pelecehan seksual oleh
seorang dosen dan ayah tirinya selama beberapa tahun lalu. Hal itulah yang membuat wanita ini
memiliki kepribadian tertutup dan menganggap pria sebagai monster yang menakutkan. Han Qi
Luo awalnya sempat benci dan takut dengan sikap Chen Ling yang ugal-ugalan, sering
memainkan perasaan gadis-gadis di kampus, suka bertengkar dan berbicara terus terang. Namun
justru laki-laki itulah yang membantu Han Qi Luo menyembuhkan traumanya yang
berkepanjangan terhadap laki-laki. Tidak disangka, wanita yang jago menggambar itu malah
berani untuk mengambil keputusan yang telah mengubah hidupnya dengan pergi meninggalkan
11
Universitas Sumatera Utara
12
ayah dan ibunya yang tidak berdaya. Dua orang yang sama-sama kesepian dan memiliki masa
lalu yang gelap bisa saling menghibur satu sama lain.
Berbeda dengan kebanyakan drama Taiwan, bahkan dengan kebanyakan drama Asia
lainnya, drama Mars terasa cukup dalam dan suram. Han Qi Luo dan Chen Ling adalah dua
orang yang memiliki sudut gelap dalam kehidupannya masing-masing. Adapun konflik yang
disebabkan oleh diri-sendiri atau oleh tokoh lain inilah yang akan menimbulkan munculnya
konflik batin dalam diri tokoh. Konflik batin inilah yang akhirnya mengganggu kejiwaan tokoh
utama. Melalui penggambaran tokoh dengan pergolakan batin, penonton diajak untuk menyelami
sedalam mungkin apa yang dirasakan oleh tokoh utama dalam drama tersebut. Penggambaran
yang seakan-akan benar terjadi dan dapat dirasakan oleh penonton. Permasalahan yang
dibicarakan tentang psikologi tidak terlepas dari ranah pengarang, karya, dan tokoh dalam
drama.
Karya sastra yang menampilkan karakter tokoh menggambarkan tentang kejiwaan
manusia. Dengan kenyataan tersebut, karya sastra selalu terlibat dalam segala aspek kehidupan,
tidak terkecuali ilmu jiwa atau psikologi. Penelitian yang menggunakan pendekatan psikologi
terhadap karya sastra merupakan bentuk pemahaman dan penafsiran karya sastra dari sisi
psikologi. Alasan ini didorong karena tokoh-tokoh dalam karya sastra dimanusiakan, mereka
semua diberi jiwa, mempunyai raga bahkan untuk manusia yang disebut pengarang mungkin
memiliki penjiwaan yang lebih bila dibandingkan dengan manusia lainnya terutama dalam hal
penghayatan mengenai hidup dan kehidupan (Hardjana, 1985). Penelitian psikologi sastra
memfokuskan pada aspek-aspek kejiwaan. Artinya, dengan memusatkan perhatian pada tokohtokoh penelitian dapat mengungkap gejala-gejala psikologis tokoh, baik yang tersembunyi atau
sengaja disembunyikan pengarang (Ratna, 2009:350).
12
Universitas Sumatera Utara
13
Di dalam ilmu psikologi, terdapat teori yang mengusulkan bagaimana mempelajari tentang
aspek kejiwaan maupun penokohan dalam karya sastra. Teori ini digunakan untuk mempelajari
tentang kesadaran dan ketidaksadaran pada manusia. Teori psikologi tersebut diperkenalkan oleh
Sigmund Freud. Menurutnya, semua gejala mental bersifat tak sadar yang tertutup oleh alam
kesadaran (Schellenberg dalam Ratna, 2009:62). Freud membagi teori kepribadian menjadi tiga,
yaitu id atau es; ego atau ich; dan superego atau uber ich.
Pembicaraan mengenai tokoh-tokoh tersebut tidak dapat dilepaskan dari kepribadian.
Ajaran-ajaran Freud, dalam dunia psikologi lazim disebut sebagai psikoanalisis yang
menekankan penyelidikannya pada proses kejiwaan dalam ketidaksadaran manusia. Freud
mendeskripsikan kepribadian menjadi tiga, yaitu struktur kepribadian, dinamika kepribadian, dan
perkembangan kepribadian. Selanjutnya, Freud membagi struktur kepribadian menjadi tiga
sistem, yaitu id, (das es), ego (das ich), dan superego (das ueber ich). Perilaku manusia pada
hakikatnya merupakan hasil interaksi substansi dalam kepribadian manusia id, ego, dan superego
yang ketiganya selalu bekerja, jarang salah satu di antaranya terlepas atau bekerja sendiri.
1.2 Batasan Masalah
Dengan memperhatikan waktu, tenaga, biaya dan kesempatan dari diri peniliti, maka
peneliti hanya membahas tentang: Konflik batin yang dialami Chen Ling dan Han Qi Luo. Hal
ini dilakukan melihat kompleksnya masalah yang ada serta untuk memperoleh pembahasan yang
lebih rinci dan detail maka masalah pengaruh dari tokoh lain tidak dibahas dalam penelitian ini.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan suatu masalah dalam bentuk
kalimat tanya, seperti berikut: Bagaimanakah konflik batin yang dialami tokoh utama di dalam
drama Mars karya Cai Yuexun?
13
Universitas Sumatera Utara
14
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian drama Mars karya Cai Yuexun ini adalah: Untuk mendeskripsikan
konflik batin yang dialami tokoh utama di dalam drama Mars karya Cai Yuexun.
1.5 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan penelitian yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.5.1 Manfaat Teoretis
1) Memberikan sumbangan pemikiran untuk mengembangkan penulisan yang lebih
mendalam tentang drama di masa yang akan datang.
2) Pembaca dapat memahami teori Psikologi sastra yang saat ini sering dipergunakan
dalam pengkajian karya sastra.
3) Penelitian ini dapat memberi manfaat kepada pengamat sastra dalam bidang
pengkajian prilaku psikis dalam karya sastra.
1.5.2 Manfaat Praktis
1) Hasil penelitian ini dapat memperluas cakrawala apresiasi pembaca umum terhadap
studi psikologi sastra.
2) Setelah mengetahui permasalan dan solusinya pada drama Mars pada pembaca
diharapkan dapat memahami dan mengimplementasikannya pada kehidupan seharihari.
3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti psikosastra
berikutnya.
14
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia
dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Teori atau sistem berpikir
tetapi juga merupakan media untuk menampung ide, teori serta sistem berpikir manusia. Sebagai
karya kreatif, sastra harus mampu melahirkan suatu kreasi yang indah dan berusaha menyalurkan
kebutuhan keindahan manusia, di samping itu sastra harus mampu menjadi wadah penyampaian
ide-ide yang dipikirkan dan dirasakan oleh sastrawan tentang kehidupan umat manusia. (Atar
Semi, M., 1993:8).
Psikologi mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia
dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Psikologi dan sastra memiliki objek
yang sama yaitu manusia dan masyarakat, tetapi keduanya memiliki perbedaan. Psikologi
memfokuskan penghayatan manusia yang diciptakan Tuhan yang secara riil hidup di alam yang
nyata. Sastra memfokuskan pada manusia yang diciptakan (manusia imajiner) oleh pengarang.
Meskipun sifat-sifat manusia dalam karya sastra bersifat imajiner, tetapi di dalam
menggambarkan karakter dan jiwanya pengarang menjadikan manusia yang hidup di alam nyata
sebagai model di dalam penciptaannya. Salah satu tuntutan karakter tokoh adalah adanya
dimensi psikologis tokoh, di samping dimensi sosial dan fisik. Dengan demikian, dalam
menganalisis tokoh dalam karya sastra dan perwatakannya seorang pengkaji sastra juga harus
berdasarkan teori dan hukum-hukum psikologi yang menjelaskan perilaku dan karakter manusia.
9
Universitas Sumatera Utara
10
Drama adalah suatu bentuk
karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan
dengan menyampaikan pertikaian dan emosi melalui akting dan dialog. Akting dan dialog dalam
drama tidak jauh berbeda dengan akting (perilaku) dan dialog yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan melihat drama penonton seolah-olah melihat kehidupan dan kejadian dalam
masyarakat. Hal ini terjadi karena drama merupakan potret kehidupan manusia, yang suka dan
duka, konflik dan aneka kehidupan lainnya yang penuh warna.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, ada empat pengertian naskah, yaitu
(1) karangan yang masih ditulis dengan tangan, (2) karangan seseorang yang diterbitkan, (3)
bahan-bahan berita yang siap untuk diset, dan (4) rancangan (2001:776). Menurut Imam Suryono
Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis
karangan yang dipertunjukkan dalam suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara
adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang
yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.
Drama Mars (神) adalah drama Taiwan yang dibintangi oleh Barbie Xu ( 徐熙媛;
Xúxīyuàn) yang berperan sebagai Han Qi Luo ( 其) dan Vic Zhou ( 周渝民; Zhōu Yúmín )
yang berperan sebagai Chen Ling ( 陳零) dan Chen Sheng ( 圣). Drama ini diproduksi oleh
Production International Comic Ritz ( 可米瑞智国能有限公司) dan Chai Zhi Ping (
柴智屏) sebagai produser dan diarahkan oleh Cai Yuexun (蔡岳勋).
Drama ini bercerita tentang Han Qi Luo (Barbie Xu), seorang mahasiswa seni yang sangat
pemalu pergi ke perguruan tinggi yang sama dengan Chen Ling (Vic Zhou). Secara kebetulan
suatu hari mereka bertemu di sebuah taman ketika Chen Ling meminta Han Qi Luo alamat untuk
arah ke rumah sakit karena ingin mengunjungi temannya yang terluka dalam insiden balap
motor. Han Qi Luo menulis alamatnya, namun tidak tahu bahwa ia menggambar seorang ibu
10
Universitas Sumatera Utara
11
menggendong bayi di bagian belakang salah satu sketsanya. Dia berlari sebelum Chen Ling
berterima kasih padanya. Chen Ling kemudian melihat sketsa seorang ibu menggendong bayi
dan merasa tersentuh. Di sekolah Han Qi Luo mendapat pelecehan seksual oleh seorang dosen
dan Chen Ling datang untuk menyelamatkannya. Mereka mulai saling menyukai satu sama lain,
tetapi masing-masing dari mereka memiliki rahasia masa lalu yang perlu ditangani dan diatasi
sebelum mereka bisa saling menerima dan saling mencintai.
Adapun yang menarik untuk diteliti dari drama Mars ini dikarenakan drama ini
memaparkan dan mendeskripsikan situasi sosial yang mempengaruhi dan menjadi penyebab
timbulnya berbagai sikap manusia dalam menghadapi situasi tersebut. Dalam drama ini
digambarkan situasi Chen Ling yang di perankan oleh Vic Zhou berperan sebagai seorang lakilaki yang ugal-ugalan, memiliki sifat yang keras dan dikenal sebagai jagoan kampus yang
disegani oleh teman-temannya. Namun tidak disangka di balik semua sifatnya yang keras, dia
memiliki pribadi yang tidak tega melihat orang lain menderita. Dia juga menyimpan beban
psikologis yang begitu besar paska kematian saudara kembarnya yang bernama Chen Sheng dan
nyaris saja kehilangan akal sehat kalau saja tidak ada Han Qi Luo disampingnya. Han Qi Luo
yang di perankan oleh Barbie Xu berperan sebagai gadis yang mendapat pelecehan seksual oleh
seorang dosen dan ayah tirinya selama beberapa tahun lalu. Hal itulah yang membuat wanita ini
memiliki kepribadian tertutup dan menganggap pria sebagai monster yang menakutkan. Han Qi
Luo awalnya sempat benci dan takut dengan sikap Chen Ling yang ugal-ugalan, sering
memainkan perasaan gadis-gadis di kampus, suka bertengkar dan berbicara terus terang. Namun
justru laki-laki itulah yang membantu Han Qi Luo menyembuhkan traumanya yang
berkepanjangan terhadap laki-laki. Tidak disangka, wanita yang jago menggambar itu malah
berani untuk mengambil keputusan yang telah mengubah hidupnya dengan pergi meninggalkan
11
Universitas Sumatera Utara
12
ayah dan ibunya yang tidak berdaya. Dua orang yang sama-sama kesepian dan memiliki masa
lalu yang gelap bisa saling menghibur satu sama lain.
Berbeda dengan kebanyakan drama Taiwan, bahkan dengan kebanyakan drama Asia
lainnya, drama Mars terasa cukup dalam dan suram. Han Qi Luo dan Chen Ling adalah dua
orang yang memiliki sudut gelap dalam kehidupannya masing-masing. Adapun konflik yang
disebabkan oleh diri-sendiri atau oleh tokoh lain inilah yang akan menimbulkan munculnya
konflik batin dalam diri tokoh. Konflik batin inilah yang akhirnya mengganggu kejiwaan tokoh
utama. Melalui penggambaran tokoh dengan pergolakan batin, penonton diajak untuk menyelami
sedalam mungkin apa yang dirasakan oleh tokoh utama dalam drama tersebut. Penggambaran
yang seakan-akan benar terjadi dan dapat dirasakan oleh penonton. Permasalahan yang
dibicarakan tentang psikologi tidak terlepas dari ranah pengarang, karya, dan tokoh dalam
drama.
Karya sastra yang menampilkan karakter tokoh menggambarkan tentang kejiwaan
manusia. Dengan kenyataan tersebut, karya sastra selalu terlibat dalam segala aspek kehidupan,
tidak terkecuali ilmu jiwa atau psikologi. Penelitian yang menggunakan pendekatan psikologi
terhadap karya sastra merupakan bentuk pemahaman dan penafsiran karya sastra dari sisi
psikologi. Alasan ini didorong karena tokoh-tokoh dalam karya sastra dimanusiakan, mereka
semua diberi jiwa, mempunyai raga bahkan untuk manusia yang disebut pengarang mungkin
memiliki penjiwaan yang lebih bila dibandingkan dengan manusia lainnya terutama dalam hal
penghayatan mengenai hidup dan kehidupan (Hardjana, 1985). Penelitian psikologi sastra
memfokuskan pada aspek-aspek kejiwaan. Artinya, dengan memusatkan perhatian pada tokohtokoh penelitian dapat mengungkap gejala-gejala psikologis tokoh, baik yang tersembunyi atau
sengaja disembunyikan pengarang (Ratna, 2009:350).
12
Universitas Sumatera Utara
13
Di dalam ilmu psikologi, terdapat teori yang mengusulkan bagaimana mempelajari tentang
aspek kejiwaan maupun penokohan dalam karya sastra. Teori ini digunakan untuk mempelajari
tentang kesadaran dan ketidaksadaran pada manusia. Teori psikologi tersebut diperkenalkan oleh
Sigmund Freud. Menurutnya, semua gejala mental bersifat tak sadar yang tertutup oleh alam
kesadaran (Schellenberg dalam Ratna, 2009:62). Freud membagi teori kepribadian menjadi tiga,
yaitu id atau es; ego atau ich; dan superego atau uber ich.
Pembicaraan mengenai tokoh-tokoh tersebut tidak dapat dilepaskan dari kepribadian.
Ajaran-ajaran Freud, dalam dunia psikologi lazim disebut sebagai psikoanalisis yang
menekankan penyelidikannya pada proses kejiwaan dalam ketidaksadaran manusia. Freud
mendeskripsikan kepribadian menjadi tiga, yaitu struktur kepribadian, dinamika kepribadian, dan
perkembangan kepribadian. Selanjutnya, Freud membagi struktur kepribadian menjadi tiga
sistem, yaitu id, (das es), ego (das ich), dan superego (das ueber ich). Perilaku manusia pada
hakikatnya merupakan hasil interaksi substansi dalam kepribadian manusia id, ego, dan superego
yang ketiganya selalu bekerja, jarang salah satu di antaranya terlepas atau bekerja sendiri.
1.2 Batasan Masalah
Dengan memperhatikan waktu, tenaga, biaya dan kesempatan dari diri peniliti, maka
peneliti hanya membahas tentang: Konflik batin yang dialami Chen Ling dan Han Qi Luo. Hal
ini dilakukan melihat kompleksnya masalah yang ada serta untuk memperoleh pembahasan yang
lebih rinci dan detail maka masalah pengaruh dari tokoh lain tidak dibahas dalam penelitian ini.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan suatu masalah dalam bentuk
kalimat tanya, seperti berikut: Bagaimanakah konflik batin yang dialami tokoh utama di dalam
drama Mars karya Cai Yuexun?
13
Universitas Sumatera Utara
14
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian drama Mars karya Cai Yuexun ini adalah: Untuk mendeskripsikan
konflik batin yang dialami tokoh utama di dalam drama Mars karya Cai Yuexun.
1.5 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan penelitian yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.5.1 Manfaat Teoretis
1) Memberikan sumbangan pemikiran untuk mengembangkan penulisan yang lebih
mendalam tentang drama di masa yang akan datang.
2) Pembaca dapat memahami teori Psikologi sastra yang saat ini sering dipergunakan
dalam pengkajian karya sastra.
3) Penelitian ini dapat memberi manfaat kepada pengamat sastra dalam bidang
pengkajian prilaku psikis dalam karya sastra.
1.5.2 Manfaat Praktis
1) Hasil penelitian ini dapat memperluas cakrawala apresiasi pembaca umum terhadap
studi psikologi sastra.
2) Setelah mengetahui permasalan dan solusinya pada drama Mars pada pembaca
diharapkan dapat memahami dan mengimplementasikannya pada kehidupan seharihari.
3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti psikosastra
berikutnya.
14
Universitas Sumatera Utara