Karakteristik Penderita Kanker Prostat yang Dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah DR. Pirngadi Medan Tahun 2011-2015

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Penyakit tidak menular (PTM) seperti kardiovaskular, stroke, kanker,

diabetes mellitus, penyakit paru kronik obstruktif di banyak negara, terutama di
negara berkembang telah mengalami peningkatan kejadian dengan cepat yang
berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health
Organization (WHO ) memperkirakan akan ada 52 juta kematian per tahun pada
tahun 2030 karena PTM (Kemenkes RI, 2012).
Salah satu penyakit kanker yang sering diderita oleh pria adalah kanker
prostat. Menurut Diananda (2009), kanker prostat merupakan kanker yang
berdiam di bagian prostat (salah satu bagian dari alat reproduksi pria). Kanker
prostat biasanya berkembang saat laki-laki sudah berusia 50 tahun ke atas. Kanker
prostat penyebab kematian nomor tiga pada laki-laki, serta penyebab utama pada
kematian laki-laki yang berusia di atas 74 tahun (Supriyanto, 2010).
Secara umum di dunia pada 2003 terdapat lebih kurang 220.900 kasus
baru ditemukan di mana pada jumlah ini 30% berada di tahap mematikan (Abbas
dkk, 2005). Menurut American cancer society (2015), kanker prostat penyebab

utama kelima kematian kanker prostat pada pria di kawasan Karibia memiliki
prostat tertinggi angka kematian kanker di dunia. Menurut laporan WHO (2010),
pada tahun 2005 di Indonesia insidensi terjadinya kanker prostat adalah sebesar
12/100.000 penduduk, yakni yang keempat setelah kanker saluran napas atas,
saluran pencernaan dan hati. Kanker prostat merupakan salah satu kanker yang
menduduki posisi kelima dari semua jenis kanker yang paling sering ditemukan

1
Universitas Sumatera Utara

2

dan merupakan jenis kanker ketiga yang paling sering terjadi pada laki-laki
setelah kanker paru dan kolorektal.
Insiden kanker prostat telah meningkat secara substansial pada banyak
negara pada akhir dekade ini. 15 sampai 20 tahun sebelumnya seseorang di
diagnosa dengan kanker prostat sebanyak 4-6% pada banyak negara industri.
Mortalitas memiliki range yang konstan dari 2-3,5% pada beberapa negara, oleh
karena itu kanker prostat merupakan masalah kesehatan yang serius (Wilson,
2004; dan jemal et.al. 2004),

Di Dunia lebih dari 670.000 pria per tahun diagnosis kanker prostat.
Diperkirakan 1 dari 6 pria Amerika Serikat (AS) terkena penyakit ini selama masa
hidupnya, sedangkan di banyak negara Asia dan sedang berkembang kasus ini
tidak banyak, meskipun insidensi tiap negara berbeda tetapi tetap meningkat.
Insidens terendah di Asia (Shanghai) sebesar 1,9 per 100.000 penduduk dan
tertinggi di Amerika Utara dan Skandinavia, terutama keturunan Afro-Amerika
sebesar 272 per 100.000 penduduk (Kemenkes RI, 2015).
Prevelansi kanker prostat di negara maju sebanyak 19% dan di negara
berkembang sebanyak 5.3%. Sekitar 70% kasus kanker prostat yang terdiagnosis
ditemukan pada usia lebih dari 65 tahun. Data statistik menunjukkan prevelansi
kanker prostat banyak ditemukan di seluruh dunia, baik di Amerika Utara, Eropa,
dan Australia. Akan tetapi terdapat pengecualian di Asia, Afrika, dan Timur
Tengah (Elatar, 2010).

Universitas Sumatera Utara

3

Para lanjut usia dikhawatirkan akan menjadi persoalan besar Indonesia
sebab pada tahun 2020 diperkirakan akan meningkat sebesar 414% (Biro Pusat

Stastistik, 2009). Upaya dalam untuk meningkatan kualitas kesehatan kelompok
lanjut usia masih belum memadai. Secara alamiah proses menjadi tua
mengakibatkan kemunduran kemampuan fisik dan mental (Astawan M, 2008).
Seiring dengan perjalanan usia, pria usia lanjut harus meningkatkan kewaspadaan
pada kondisi kesehatan terhadap gangguan prostat. Kanker prostat merupakan
keganasan yang terjadi pada organ prostat yang hanya ditemui pada pria.
Menurut data GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer
(IARC) prevalensi kanker prostat di Indonesia tahun 2013 adalah sebesar 0,2‰
atau diperkirakan sebanyak 25.012 penderita. Provinsi yang memiliki prevalensi
kanker prostat tertinggi adalah D.I. Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara, dan
Sulawesi Selatan yaitu sebesar 0,5‰, sedangkan jumlah penderita penyakit
kanker prostat terbanyak berada pada Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa
Tengah (Kemenkes RI, 2015).
Indonesian Society of Urologic Oncology (ISUO) pada tahun 2011, selama
periode 2006-2010 terdapat 971 penderita kanker prostat. Usia rerata 68.3 tahun,
terbanyak pada selang usia 70-79 tahun sebesar 37.6%. Modalitas diagnostik yang
digunakan terutama biopsi 563 kasus (57.9%). Stadium terbanyak yang ditemukan
adalah stadium 4 berjumlah 490 penderita (50.5%), berturut-turut stadium 1; 83
(8.5%), 2; 271 (27.9%) dan 3; 28 (2.9%). Orkhidektomi merupakan terapi awal
yang paling banyak digunakan, yaitu sebanyak 307 kasus (31%), obat hormonal


Universitas Sumatera Utara

4

182 (18%), prostat ktomiradikal 89 (9%), radioterapi 63 (6%), sisanya adalah
pemantauan aktif, kemoterapi dan kombinasi (Kemenkes RI, 2015),
Menurut Diananda (2009), di berbagai sentral medis dalam satu dekade
terakhir di Indonesia angka kejadian kanker prostat melonjak tinggi. Sebagai
gambaran dapat di lihat kasus kanker prostat di RSHS Bandung selama 10 tahun
(1976-1985) sebanyak 27 kasus dalam waktu dua tahun (2000-2002) di diagnosis
sebanyak 43 kasus kanker prostat.
Berdasarkan penelitian Ragunathan (2015), di Laboratorium Patologi
Anotomi RSUP H.Adam Malik, Medan dari Januari 2012-Desember 2013
menunjukan sebanyak 62 orang pasien kanker prostat mulai umur 30-78 tahun
telah dianalisa. Kelompok usia terbanyak dari penderita kanker prostat adalah
umur 51-57 tahun yaitu sebanyak 20 orang (32.3%). Dari 62 pasien tersebut, 43
orang (69.4%) menderita jenis histopatologi adenokarsinoma sementara 19 orang
(30.6%) menderita jenis histopatologi transisional. Berdasarkan hasil survei
pendahuluan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan data jumlah

penderita Kanker Prostat yang dirawat pada tahun 2011-2015 sebanyak 96 kasus.
Berdasarkan dari uraian di atas maka dilakukan penelitian tentang
karakterisktik penderita kanker prostat yang dirawat di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Pirngadi Medan tahun 2011-2015.

Universitas Sumatera Utara

5

1.2

Perumusan Masalah
Belum diketahui karakteristik penderita kanker prostat yang dirawat di

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pringadi Medan tahun 2011-2015.
1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1


Tujuan Umum
Mengetahui karakteristik penderita kanker prostat yang dirawat di Rumah

Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan tahun 2011-2015.
1.3.2

Tujuan Khusus

a. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker prostat berdasarkan
sosiodemografi (umur, suku, agama, pekerjaan penderita, pendidikan,
status perkawinan).
b. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker prostat berdasarkan
keluhan utama.
c. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker prostat berdasarkan
stadium klinik.
d. Mengetahui distribusi proporsi berdasarkan penatalaksanaan medis
e. Mengetahui distribusi proporsi berdasarkan lama rawatan rata-rata yang
dirawat inap.
f. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker prostat berdasarkan

sumber biaya
g. Mengetahui distribusi proporsi berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
h. Mengetahui distribusi proporsi umur berdasarkan stadium klinik.
i. Mengetahui distribusi proporsi keluhan utama berdasarkan stadium klinik

Universitas Sumatera Utara

6

j. Mengetahui distribusi proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan
stadium klinik
k. Mengetahui distribusi proporsi lama rawatan rata-rata berdasarkan stadium
klinik
l. Mengetahui distribusi proporsi stadium klinik berdasarkan keadaan
sewaktu pulang
1.4
1.

Manfaat Penelitian
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pihak Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. Pirngadi Medan sehingga dapat direncanakan program penanggulangan pelanyanan kesehatan dalam pelayanan bagi penderita kanker
prostat.

2.

Menambah wawasan penulis tentang permasalahan kanker prostat dan
saran menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku perkulihan.

3.

Sebagai sumber informasi atau referensi bagi pihak lain yang ingin
melakukan penelitian tentang kanker prostat.

Universitas Sumatera Utara