Peran Public Speaking dalam Kegiatan Open Mic (Studi tentang Peran Public Speaking terhadap Kemampuan Comic dalam Kegiatan Open Mic Komunitas Stand Up Indo Kota Medan)

96

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

97

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui proses public speaking dalam kegiatan Open Mic.
2. Untuk mengetahui peran public speaking terhadap kemampuan comic dalam
kegiatan Open Mic.

P

: Peneliti

I

: Informan


Informan I
Nama

: Indra Gunawan

Nama Panggung

: Indra Jegel

Usia

: 26 Tahun

Pekerjaan

: Mahasiswa

Tanggal Wawancara : 30 Mei 2016
Tempat


: 061 Bistro Kafe
Komplek Kesawan

P

: Berdasarkan Informasi yang saya dapat Abang salah satu pendiri
Komunitas Stand Up Medan ya bang ?

I

: O iya, aku salah satu pendiri komintas. Sama kawan-kawan aku yang
lain. si Lolox yang ikut Stand Up Comedy Academy di Indosiar sama Bang
Babe Cabita juga. Ya termasuk orang lama lah aku disini

P

: Tapi tadi saya juga liat abang juga jadi MC bang, trus abang juga tampil.
Itu memang ditentukan orang lama yang jadi MC bang ?


I

: Ooo kalo itu terserah siapa yang mau aja. lagipula kalo anak anggota
komunitas baru jarang yang mau jadi MC, makanya aku maju duluan. kalo

Universitas Sumatera Utara

98

masalah tampil, semua anggota komunitas kalo bisa ya harus open mic.
buat melatih juganya.
P

: Awal tertarik dengan stand up comedy sejak kapan bang ?

I

: Aku mulai suka stand up comedy udah dari jaman Alm. Taufik Savalas.
Walaupun waktu itu namanya bukan stand up comedy tapi joke telling.
Trus mulai suka lagi waktu Raditya Dika yang buat booming. Trus stand

up nya si radit kan di upload di youtube. mulai lah aku suka nonton-nonton
penampilan dia di youtube. Mulai dari situ aku tertarik sama stand up
comedy. Pas waktu booming kan di awal-awal tahun 2012, mulai lah aku
ikut stand up comedy trus beberapa kawan ngajak buat komunitas ngikutin
komunitas di Jakarta yang didirikan sama Pandji. Pas udah didirikan Stand
Up Indo Medan, aku mulai ikut-ikut even. Aku juga sering ikut ngisi-ngisi
acara. Kaya acara kampus atau acara-acara di kefe-kafe. Trus kami buat
agenda open mic buat ajang latihan komika buat nguji lawakannya. Jadilah
kegiatan open mic di 061 Bistro setiap Jumat malam. Jadi komika itu
keren. Kita berdiri sendiri di panggung, ngomong di depan banyak orang
tapi harus buat orang ketawa. Menghibur orang dengan cara yang cerdas
lah kalau menurut aku.

P

: Udah pernah ikut audisi atau menang lomba stand up comedy bang ?

I

: Sejak berdiri komunitas trus mulai terkenal stand up comedy, disitu

makin sering aku ikut acara-acara. Even-even mahasiswa sama pengisi
acara di kafe awalnya aku serong tampil. Trus mulai lah aku dipanggil di
Metro TV. Beberapa kali aku dipanggil sama Metro TV buat jadi bintang
tamu. Trus ikut roadshow komika-komika ibukota kayak Ernest Prakasa,
Raditya Dika sama Ge Pamungkas. Mungkin karna aku punya logat
Melayu, jadi beberapa kali aku pernah diundang di Malaysia. Tahun 2014
aku sama tiga kawan aku si Lolox, Ridho sama Cacink Newe pernah juara
di Liga Komunitas Stand Uo di Kompas TV. Kami juga jadi pengisi acara
StandUpFest 2015 di Jakarta. Jadi aku sering bolak balek Binjai, Medan,
Jakarta buat tampil stand up comedy. Ini tahun ini, aku mau ikut audisi
Stand Up Comedy Indonesia di Komps TV. Tahun lalu aku masih belum

Universitas Sumatera Utara

99

boelh ikut karna pernah juara tahun 2014 kemaren. Jadi tahun 2016 ini lah
baru bisa ikut audisi. Harus sering-sering ikut audisi walaupun ditolak biar
mengasah kemampuan stand up comedy. Kalau udah sering ikut open mic,
biasanya pasti udah PD buat ikut audisi. Harus banyakin jam terbang biar

berani. Walaupun banyak juga gagalnya.
P

: Ppa aja syarat kalau mau jadi anggota komunitas bang ?

I

: Kalo mau jadi anggota, syaratnya Cuma satu. Sering ikut open mic. kalo
sering ikut open mic biasanya pasti udah jadi anggota. Kita di komunitas
gak ada ketua-ketua. Pokoknya siapa yang paling lucu sama yang udah
banyak jam terbang ya diangap senior biasanya. Komunitas kita gak ribetribet. Yang penting rajin ikut open mic, udah sah lah itu jadi anggota
komunitas.

P

: kalo kriteria jadi komika apa aja bang ?

I

: Aku sendiri, jadi komika yang mau tampil open mic harus

mempersiapkan dua hal penting. Pertama, materi yang dibawakan. Kedua,
mempersiapkan mental. Karena kalau aku mau tampil open mic tapi gak
siap salah satunya, biasanya aku gagal buat penonton ketawa. Kalau gagal
buat penonton ketawa, berarti komika gagal penampilannya. Kalau udah di
atas panggung tapi gak buat materi sebelumnya, ngomong aku jadi gak
teratur. Yang mutar-mutarlah, yang gak nyambunglah. Walaupun
terkadang komika itu tampil dengan konsep materi yang gak nyambung
tapi bisa bikin ketawa penonton. Tapi itu bisa dipastikan karna udah
dipersiapkan untuk itu. Ada konsepnya. Percuma juga mental aku siap tapi
aku tampil di panggung gak buat ketawa audiens aku atau gak buat tertarik
buat nonton penampilan aku sama sekali. Untuk buat materi tapi mentalku
gak siap, ya grogi juga buat nampil open mic. Percuma aku buat materi
yang bagus, tapi aku menyampaikannya yang gak bagus. Entah gugup atau
nge “blank”. Kalau udah nge”blank” kan, materi pun juga gak bakal ingat
lagi waktu nampil. Kalau mental aku siap, aku pasti percaya diri diatas
panggung. Kalau udah siap materi sama siap mental, aku lebih enjoy sama
percaya diri di panggung. Kadang aku improvisasi misalnya aku liat

Universitas Sumatera Utara


100

penonton tertarik sama lawakan yang aku tampilkan. Atau terkadang kalau
salah satu penonton ada anak kecil, misalnya materi yang sebelumnya
udah aku siapkan itu bukan untuk konsumsi anak kecil, karena aku udah
enjoy di panggung dan aku udah mengontrol penonton, kata-kata yang
sekiranya ada konten “kekerasan” bisa aku perhalus. Misalnya “kebiasaan
anak sekolah yang tawuran” aku ganti dengan “anak sekolah yang suka
main lempar-lempar rantai kereta ke kawannya”.
P

: Jadi, apa aja persiapan abang sebelum tampil ?

I

: Persiapan materi untuk tampil open mic biasanya aku coba berbagai
macam topik yang ada. Dari yang udah lama terkenal misalnya tentang artisartis tempo dulu kayak warkop DKI, sampai yang sedang booming sekarang.
Kayak masalah pergaulan jaman kini, isu-isu penting. Mau tentang isu
politik, isu pendidikan. Apa aja yang lagi banyak diminati orang. Bisa juga
aku ambil topik dari kehidupan sehari-hari. Isu politik bisa kuambil misalnya

masalah cara kepemimpinan Jokowi sama SBY yang beda kali. misalnya pas
aku bilang masalah merakyat aku bilang “kayak Pak Jokowi”. Atau pas aku
bilang masalah pencipta lagu “kayak presiden dulu, Pak SBY”. Semacam
gitulah. Kalau masalah pendidikan banyak. Masalah murid yang gak bisa
dicubitlah, masalah kopekan lah. Banyak yang bisa di eksplor. Open mic kan
sifatnya latihan. Di open mic lah di tes bagus atau enggaknya materi yang
aku tulis. Jadi persiapan materi open mic lebih santai. Mau tujuan apapun
bisa aku coba di open mic. Cuma ya harus nyambung topik sama tujuannya.
Jangan sampai lari dari konteks yang ditampilkan.

P

: Ada trik khusus gak bang cara nyusun skrip materi stand up comedy ?

I

: Biasanya aku kalau nulis materi gak jauh-jauh dari kehidupan sehari-hari.
Karna, stand up comedy ini kan sifatnya menghibur, jadi kalau kasih
materi yang berat-berat aku sendiri yang susah jadikan ke punchline nya.
punchline itu bagian paling lucu di stand up comedy. Jadi kalau punchline

nya gak lucu, udahlah, bisa dipastikan gagal lah aku. Ada macam-macam
buat skrip. Misalnya perkata trus semuanya disampaikan. Atau garis-garis
besar aja. Kalau gak rajin nulis ya amsyong di panggung. Aku komika

Universitas Sumatera Utara

101

yang nulis materi yang nantinya pas tampil kusebutkan semua isi
materinya. Tapi beberapa kali open mic, aku juga coba nulis materi yang
yang cuma garis besar aja. Tapi aku ngerasa gak maksimal karna bukan
“gaya” aku nulis materi kayak gitu. Beda-beda sih setiap komika. Karna
pada dasarnya, cara penulisanpun gak ditentukan. Tapi keinginan masingmasing komika. Kalau pembukaan materi, biasanya aku pakai pantun
sebagai ciri khas. Jadi kalau open mic itu gak sekaku pidato yang wajib
salam sama kata pengantar. Open mic biasanya pengantar atau namanya
premis jadi salah satu isi materi. Di stand up comedy ada namanya
punchline. Punchline itu bagian yang lucu dari stand up comedy. Jadi,
sebelum punchline, ada pengantar atau premisnya. Setiap penampilan open
mic, ada beberapa punchline yang bakal komika sampaikan. Kalau untuk
penutupnya, kayak ciri khas penampilan stand up comedy pada umumnya.

Dimana punchline terlucu, disitu diletak diakhir, trus langsung ditutup
dengan menyebutkan nama dan salam penutup seperti selamat malam,
sampai jumpa dan lain-lain. Di open mic juga harus dipilih kata-kata yang
baik, yang dimengerti dan yang pantas didengar sama penonton. Walaupun
sifatnya menghibur, ada beberapa peraturan tidak tertulis tentang penulisan
sama penampilan komika. Yang gak boleh itu kaya yang berhubungan
sama SARA, pelecehan seksual sama ngejek orang cacat. Kalau mau jadi
komika handal itu, harus sering-sering ikut open mic. Jangan mau waktu
ada even aja. Nanti kalau penonton gak ketawa, jadi ketawa sendiri di
panggung. Diawal coba open mic, emang biasanya orang gak ada yang
ketawa. Namanya juga awal, lawakan hafalan skrip. Trus juga kalau mau
jadi komika handal jangan malas nulis skrip. Percuma aja ngomong
dipanggung bagus tapi materi entah lari-lari kemana-mana. Selain public
speaking, persiapan skrip itu penting. Kalau udah persiapkan skrip, public
speaking bagus, bisa dipastikan lebih maang sama PD di panggung. Aku
aja yang lama terjun di stand up comedy, kalau gak buat skrip, aku gak
mau tampil. Skrip itu membantu komika untuk buat garis-garis besarnya.
Tapi kalau nulis skrip aja tapi gak ada kemampuan public speaking juga
susah. Kalau memang dasarnya pemalu kali sampai ke arah yang gak PD,

Universitas Sumatera Utara

102

mau sehebat apapun nulis skrip ya amsyong juga. Kalau mau jadi komika
haru PD level paling tinggi. Itu makanya harus serig ikut open mic. Dilatih
kemampuan public speaking. Di open mic bisa diliat kelemahan sama
kekuatan komika. Ciri khas komika juga bisa diliat dari penampilanpenampilan open mic. Soalnya di panggung Cuma berdiri sendiri,
ngomong sendiri, kalau ada materi yang becakap ya kita buat suara sendiri
tapi harus buat orang ketawa. Pokoknya kemampuan public speaking sama
nulis skrip itu paling penting.
P

: Kalau penyusunan materi itu perlu ditentukan topik gak bang ?

I

: Biasanya aku kalau nulis materi gak jauh-jauh dari kehidupan sehari-hari.
Karna, stand up comedy ini kan sifatnya menghibur, jadi kalau kasih
materi yang berat-berat aku sendiri yang susah jadikan ke punchline nya.
punchline itu bagian paling lucu di stand up comedy. Jadi kalau punchline
nya gak lucu, udahlah, bisa dipastikan gagal lah aku. Ada macam-macam
buat skrip. Misalnya perkata trus semuanya disampaikan. Atau garis-garis
besar aja. Kalau gak rajin nulis ya amsyong di panggung. Aku komika
yang nulis materi yang nantinya pas tampil kusebutkan semua isi
materinya. Tapi beberapa kali open mic, aku juga coba nulis materi yang
yang cuma garis besar aja. Tapi aku ngerasa gak maksimal karna bukan
“gaya” aku nulis materi kayak gitu. Beda-beda sih setiap komika. Karna
pada dasarnya, cara penulisanpun gak ditentukan. Tapi keinginan masingmasing komika. Kalau pembukaan materi, biasanya aku pakai pantun
sebagai ciri khas. Jadi kalau open mic itu gak sekaku pidato yang wajib
salam sama kata pengantar. Open mic biasanya pengantar atau namanya
premis jadi salah satu isi materi. Di stand up comedy ada namanya
punchline. Punchline itu bagian yang lucu dari stand up comedy. Jadi,
sebelum punchline, ada pengantar atau premisnya. Setiap penampilan open
mic, ada beberapa punchline yang bakal komika sampaikan. Kalau untuk
penutupnya, kayak ciri khas penampilan stand up comedy pada umumnya.
Dimana punchline terlucu, disitu diletak diakhir, trus langsung ditutup
dengan menyebutkan nama dan salam penutup seperti selamat malam,

Universitas Sumatera Utara

103

sampai jumpa dan lain-lain. Di open mic juga harus dipilih kata-kata yang
baik, yang dimengerti dan yang pantas didengar sama penonton. Walaupun
sifatnya menghibur, ada beberapa peraturan tidak tertulis tentang penulisan
sama penampilan komika. Yang gak boleh itu kaya yang berhubungan
sama SARA, pelecehan seksual sama ngejek orang cacat. Kalau mau jadi
komika handal itu, harus sering-sering ikut open mic. Jangan mau waktu
ada even aja. Nanti kalau penonton gak ketawa, jadi ketawa sendiri di
panggung. Diawal coba open mic, emang biasanya orang gak ada yang
ketawa. Namanya juga awal, lawakan hafalan skrip. Trus juga kalau mau
jadi komika handal jangan malas nulis skrip.

Percuma aja ngomong

dipanggung bagus tapi materi entah lari-lari kemana-mana. Selain public
speaking, persiapan skrip itu penting. Kalau udah persiapkan skrip, public
speaking bagus, bisa dipastikan lebih maang sama PD di panggung. Aku
aja yang lama terjun di stand up comedy, kalau gak buat skrip, aku gak
mau tampil. Skrip itu membantu komika untuk buat garis-garis besarnya.
Tapi kalau nulis skrip aja tapi gak ada kemampuan public speaking juga
susah. Kalau memang dasarnya pemalu kali sampai ke arah yang gak PD,
mau sehebat apapun nulis skrip ya amsyong juga. Kalau mau jadi komika
haru PD level paling tinggi. Itu makanya harus serig ikut open mic. Dilatih
kemampuan public speaking. Di open mic bisa diliat kelemahan sama
kekuatan komika.

Ciri khas komika juga bisa diliat dari penampilan-

penampilan open mic. Soalnya di panggung Cuma berdiri sendiri,
ngomong sendiri, kalau ada materi yang becakap ya kita buat suara sendiri
tapi harus buat orang ketawa. Pokoknya kemampuan public speaking sama
nulis skrip itu paling penting.
P

: Diliat dari mana khalayak ngerti atau paham sama apa yang abang
sampaikan bang ?

I

: Pokoknya kalo penonton senyum aja, tandanya dia ngerti. Atau dia
ngasih perhatian ke kita bukan main handphone atau ngobrol sama
kawannya. Kalo gak direspon gitu, berarti dia gak paham atau gak suka
sama lawakan kita.

P

: gimana respon khalayk waktu pertama kali abang tampil ?

Universitas Sumatera Utara

104

I

: Gak ada yang ketawa. Adapun kawan-kawan aku yang ketawa. Itupun
karna kasian liat aku didepan. Ya, kalo tampil pertama kali gak usah harap
harapin respon ketawa terbahak-bahak penonton. Peonon udah mau liat
aku ada udah sukur.

P

: Gangguan apa aja yang biasanya terjadi di open mic bang ?

I

: Macam-maca. Ada gangguan teknis kayak mic yang mati atau speaker
mati. Ada gangguan alam, kayak hujan atau petir-petir, kan jadi gak
dengar suara kita biasanya kalo nampil. Ada juga dari penonton yang tibatiba ada anak kecil. Yang awak udah persiapan materi agak vulgar, jadi
bingung. Makanyam komika dituntut sering-sering open mic biar bisa
ngadapin gangguan-gangguan gitu.

P

: Abang tampil pake media atau enggak ?

I

: Kalau aku enggak

P

: Ada aturan atau etika tertentu yang berlaku gak di open mic bang ?

I

: Walaupun sifatnya menghibur, ada beberapa peraturan tidak tertulis
tentang penulisan sama penampilan komika. Yang gak boleh itu kaya yang
berhubungan sama SARA, pelecehan seksual sama ngejek orang cacat. Di
open mic juga harus dipilih kata-kata yang baik, yang dimengerti dan yang
pantas didengar sama penonton.

P

: Selain komunikasi verbal, open mic juga pake komunikasi nonverbal gak
bang ?

I

: Untuk open mic sendiri pada dasarnya komika yang bermonolog
didepann penonton. Jadi gak cukup cuma menyampaikan kata-kata aja.
Dukungan-dukungan nonverbal juga paling penting. Kayak kalau bilang
nguap, ya gak sekedar ngomong nguap aja. Tapi juga dipraktekan menguap
itu bagaimana. Ya semcama itulah. Kata orang, aku punya ciri khas kalau
tampil open mic. Selain logat Batak ku dicampur sama logat Melayu, aku
juga suka pakai pantun-pantun kalau aku tampil. Aku juga suka bikin
percakapan kalau tampil. Kayak orang pacaran, ada cewek sama cowok.
Jadi aku buatlah dua suara. Suara cowok, aku buat suara aku lebih besar,
sama suara cewek yang aku buat lebih lembut. Atau kadang waktu tiru
suara anak kecil, aku tambahin pakai mimick “tarik-tarik” ingus biar lebih

Universitas Sumatera Utara

105

meyakinkan. Ide improvisasi kadang datang pas liat penonton yang
misalnya mirip artis. Kontak ke penonton atau liat langsung ke penonton
itu penting. Jadi penonton juga merasa dihargai karna public speaking juga
berkomunkasi walaupun dominan komika yang bicara.
P

:Aapa aja aspek keberhasilan komika itu berhasil oprn mic bang?

I

: Liat dari penontonnya. Kalo penonton senyum aja udah bisa dikatakan
berhasil walaupun gak memuaskan kita sebagai komika. Tapi kalo
menurutku, komika itu berhasil diliat dari penontonyang ketawa terbahakbahak. Atau yang nungguin komika tampil walaupun udah hampir tengah
malam gini. Macam-macam sih tingkat keberhasilan menurut kepuasan
komika juga. Api kalo menurut aku yamketawa aja sama semua punchline
aku udah bisa dikatakan berhasil.

Universitas Sumatera Utara

106

Informan R
Nama

: Reza El Fasha

Nama Panggung

: Reza Bejok

Usia

: 17 Tahun

Pekerjaan

: Siswa Sekolah Menengah Karya Wirakarya Mandiri
Tjg. Selamat

Tanggal Wawancara : 18 Juli 2016
Tempat

: Classic Coffee Kafe
Jalan Abdullah Lubis

P

: Sejak kapan tertarik ikut kegiatan open mic ?

I

: Awalnya awak diajak oleh teman nonton audisi Stand Up Comedy
Indonesia (SUCI) 6 yang tayang di Kompas TV di KFC daerah depan
Nomensen. Sebelumnya awak sering menonton acara stand up comedy di
televisi sama kalau ada acara-acara di sekolah atau di kafe-kafe, tapi awak
kurang tertarik karena menurut awak tidak begitu lucu. Setelah saya
menonton langsung saya langsung tertarik. Mungkin di televisi, banyak
kata atau kalimat yang dipotong yang membuat jadi tidak menarik.
Kemudian awak bertanya kepada teman yang mengajak awak tentang ada
atau tidak perkumpulan untuk ikut stand up comedy. Lalu awak masuk ke
Stand Up Kinantan, cabanganya Stand Up Indo Medan. Stand Up Kinantan
tu untuk perkumpulan suporter PSMS kak. Tapi Cuma cabang dari
komunitas aja. Kalau resminya kami anggota Komunitas Stand Up Indo
Medan. Setiap jumat malam dulu di 061 Bistro semua cabang Stand Up di
Sumatera Utara jadi satu komunitas di Stand Up Indo Medan. Dimulailah
sejak awal bulan Februari 2016 awak ikut open mic setiap minggu untuk
melatih lawakan awak. Meliat anggota lain kayak Bang Jegel, Bang Lolox
yang udah sukses, buat awak pengen ikut jejak mereka kak. Mereka
sekarang udah terkenal, dapat duit dari hobi. Pasti enak kali kerja dari yang
kita suka gitu kak. awak belum pernah coba ikut audisi kak. Soalnya baru

Universitas Sumatera Utara

107

pertama kali coba open mic pas awal Februari 2016 ini. Udah selesai
audisi-audisi acara tv. Cuma liat jam terbang awak yang masih dikit, jadi
rasanya belum pantas juga awak ikut audisi kak.
P

: Jadi Reza masih baru ya di komunitas ?

I

: Iya kak, awak masih baru. Makanya awak gak lucu-lucu kali

P

: Menurut Reza, apa aja kriteria jadi komika ?

I

: Paling penting itu nulis materi sama persiapan mental. Kalau udah duaduanya disiapin, awak gak akan canggung di panggung kak. Untuk materi,
awak diajarkan unuk rajin-rajin nulis. Kalau mematangkan mental,
memang harus rajin-rajin tampil open mic. Salah satu aja gak awak siapin,
pasti gak lucu sama penonton. Kadang materi rasanya udah matang sama
mental awak rasanya udah oke aja kadang penonton gak ketawa-ketawa
kali kak. Mungkin faktor awak masih baru juga. Tapi ya harus percaya diri.
Kalau gak percaya diri ya percuma aja awak siapin materi bagus-bagus
kak. Misalnya awak gak nulis materi, entah apa yang awak bilang
dipanggung itu. Tapi kalau nulis materi, kayak ada alurnya gitu awak
ngomong di panggung. Trus kalau awak gak siap mental, sering demam
panggung istilahnya kak. Yang gak kesebut maksud aku apa, yang “krik”
lah lawakan awak. Kalau awak udah siapin materi sama mental, trus
penonton ketawa sama lawakan awak, berarti awak berhasil open mic nya.
malah biasanya awak makin percaya diri kalau penonton ketawa atau
ngasih tepuk tangannya sama awak. Jadi awak nikmatin penampilan itu
biasanya. Kalau mau bagus jadi komika, emang harus sering ikut open mic
kak. Open mic ni kan seperti latian untuk menguji lawakan kita sama
penonton. Kalau penonton ketawa, berarti lawakan kita berhasil kak.
Semakin sering open mic, biasanya semakin tau kekurangan kita dimana.
Biasanya juga setelah open mic, kami anggota kumpul buat bahas
kekurangan sama kemajuan komika. Biasanya anggota senior yang udah
punya jam terbang tinggi yang ngasih saran-saran. Emang harus sering
open mic biar banyak jam terbang sama dikenal orang kak. Kalau udah
banyak dikenal orang, biasanya makin percaya diri sama open mic yang
ditampilkan.

Universitas Sumatera Utara

108

P

: Jadi apa aja persiapan reza sebelum open mic ?

I

: Kalau persiapan materi open mic, awak ya buat topik sesuai yang awak
pengen aja kak. Misalnya pengen topik tentang sinetron india di tv atau yang
lagi booming sekarang, masalah angkot medan yang ugal-ugalan, sampai
masalah mamak awak yang suka marah-marah kak. Kalau buat open mic,
biasanya kan gak ditentukan topiknya kak. Setiap komika punya topik
masing-masing buat ditampilkan trus diliat berhasil atau enggaknya. Harus
nyambung juga antara topik yang dibuat sama tujuannya. Kalau gak
nyambung, penonton juga gak ngerti sama yang awak sampaikan di
panggung. Kan nampil stand up comedy tu bawakan banyak joke-joke. Jadi
tiap penampilan bisa bawa banyak materi. Jadi dari satu materi ke materi
lain itu bisa lompat-lompat. Misalnya aku tadi pakai materi tentang angkot,
pas aku mau masuk ke materi baru, aku pakai materi tentang orang tua aku.
Jadi dari materi angkot ke materi orang tua, aku pakai joke kalau yang jadi
supir angkot materi tadi itu orang tua aku. Kalau aku lebih kurang kayak giut
buat nentuin topik kak.

P

: Berhasil atau enggaknya penampilan biasanya diliat darimana ?

I

: Ketawa atau enggaknya penonton kak. kayak akutampil tadi, itu
menurutku gak berhasil kak. soalnya penonton yang ketawa Cuma
kawanku aja. itupun kuliat karna liat mukak ku yang kasian. Aku masih
pemula kak. jadi kalo penonton gak ketawa, ya gak papa. Memang harus
sering-sering open mic kak biar berhasil kalo awak tampil.

P

: Kalau mau buat skrip harus tentuin topik gak ?

I

: Kalau persiapan materi open mic, awak ya buat topik sesuai yang awak
pengen aja kak. Misalnya pengen topik tentang sinetron india di tv atau yang
lagi booming sekarang, masalah angkot medan yang ugal-ugalan, sampai
masalah mamak awak yang suka marah-marah kak. Kalau buat open mic,
biasanya kan gak ditentukan topiknya kak. Setiap komika punya topik
masing-masing buat ditampilkan trus diliat berhasil atau enggaknya. Harus
nyambung juga antara topik yang dibuat sama tujuannya. Kalau gak

Universitas Sumatera Utara

109

nyambung, penonton juga gak ngerti sama yang awak sampaikan di
panggung. Kan nampil stand up comedy tu bawakan banyak joke-joke. Jadi
tiap penampilan bisa bawa banyak materi. Jadi dari satu materi ke materi
lain itu bisa lompat-lompat. Misalnya aku tadi pakai materi tentang angkot,
pas aku mau masuk ke materi baru, aku pakai materi tentang orang tua aku.
Jadi dari materi angkot ke materi orang tua, aku pakai joke kalau yang jadi
supir angkot materi tadi itu orang tua aku. Kalau aku lebih kurang kayak gitu
buat nentuin topik kak.
P

: Ada teknik tersendiri dalam nulis skrip ?

I

: Kalau awak nulis materi biasanya ada proses penyusunannya kak.
Pertama itu namanya set up. Set up itu pengantar ke bagianyang lucu.
Terus kedua namanya punchline. Punchline itu bagian yang lucu dari
pengantar tadi. Jadi biasanya sih, penonton bisa “pecah” ketawanya di
punchline. Yang ketiga aku biasanya pakai sagge. Sagge itu menyambung
materi satu ke materi lain. tapi kalau sagge ini gak harus dipake sama
komika. Keempat namanya act out. Tambahan gerak-gerik tubuh untuk
memperjelas materi yang aku sampaikan sama penonton. Baru yang
terakhir namanya delivery. Selama nyusun materi, disitulah aku pilih apaapa aja yang harus kusampaikan. Awak bukan komika yang nulis materi
sesuai semua ucapan yang nanti aku sampaikan. tapi aku nulis garis-garis
besar aja. soalnya awak kadang suka improvisasi di panggung. Jadi kayak
sia-sia awak tulis lengkap-lengkap tapi gak kusampaikan sesuai skrip yang
awak buat. Skrip open mic gak kayak pidato kak, yang sampai
assalammualaikum pun ditulis. Kalau open mic, kadang awak gak
ngucapin salam pas tampil. Awak juga belum ada ciri khas kak. gak kayak
bang

jegel

yang

pake-pake

pantun.

Awak

Cuma

ngucapin

assalammualaikum atau selamat malam aja. Kalau untuk penutupan,
bisanya aku cari mana punchline yang paling “pecah”. Siap punchline itu
aku sampaikan ke penonton, langsung aku tutup penampilan aku.
P

: Biasanya apa aja gangguan yang ada kalo lagi nampil ?

Universitas Sumatera Utara

110

I

: Ada gangguan hackling sama gangguan alam kak. kalo gangguan
hackling itu biasanya gangguan orang. Biasanya penonton kak. kan kalo
gak lucu suka diketawain atau diejeki kak. nanti biasanya dibalas sama
komikanya, namanya headling. Kalo gangguan alam ya hujan kaya tadi
kak sama petir-petir. Eh ada juga gangguan teknis kak. kayak mikrofon
mati.

P

: Dalam tampil ada pake pesan nonverbal gak ?

I

: Karna awak masih baru kak, jadi awak masih suka grogi kalau awak liat
penonton. Jadi kadang-kadang awak suka liat di satu bagian aja. Cuma
itulah yang sekarang masih awak pelajari. Awak juga belum terlalu ahli
kalau main-mainkan nada suara. Kadang-kadang, kalau materi aku pakai
percakapan, awak juga suka bingung sendiri karna gak ada perbedaan suara
satu dengan suara lain. itu yang masih awak pelajari kak. Karna muka
awak datar kak, mimick wajah awak beum keliatan kali kalo awak lagi
nampil. Act out awak juga belum terlalu keliatan. Awak masih
memperkuat isi materi aja. Jadinya kalau isi materi awak yang arusnya
lucu kalau ditambah gerak-gerik tubuh, jadi gak lucu karna awak belum
memaksimalkan gerakan tubuh. Awak juga pulaknya masih baru kak. jadi
belum pala kuasai-kuasai kali yang kayak gitu.

P

: Ada aturan atau etika gak dalam penampilan ?

I

: Gak ada sih kak. disini selo aja mainnya

P

: Kalo penampilan reza berhasil, diliat darimana ?

I

: Pokoknya kalo penonton ketawa, berarti berhasil kak. kalo disorakin
kayak awak tadi, jangan ditanyalah kak. awakpun masih malu kalo awak
ingat-ingat lagi.

P

: Perlu berapa kali tampil biar penampilan komika berhasi ?

I

: Gak ada angkanya kak. asal penonton ketawa berarti udah berhasil. Awak

aja udah dari awal februari masih garing. Tergantung orangnya sama sering atau
enggak latian di open mic kak.

Universitas Sumatera Utara

111

Informan Z
Nama

: Zuhairlianza Iksan Harahap

Nama Panggung

: Anza Harahap

Usia

: 22 Tahun

Pekerjaan

: Mahasiswa Administrasi Negara
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Tanggal wawancara : 25 Juli 2016
Tempat

: Classic Coffee Kafe
Jalan Abdullah Lubis

P

: Sejak kapan bang tertarik sama Stand Up Coemdy

I

: Aku ikut open mic sejak 2014. Menurut aku, lucu dalam pertemanan atau
dalam kelompok itu biasa. Tapi lucu di depan orang banyak yang bahkan
gak dikenal itu baru luar biasa. Selain itu aku ikut open mic buat melatih
public speaking. Soalnya mau kerja dimanapun dibutuhkan kemampuan
berbicara yang bagus biar orang yakin aku orang yang berpendidikan. Kan
open mic melatih bicara juga melatih mental. Jadi tes mental juga buat
ngadapin orang banyak. Di keidupan sekarang gak perlu pintar tapi pandai
berbicara yang baik. yang perlu tu pintar dan pandai berbicara yang baik.
apalagi di depan orang banyak. Lagipula, menurut aku gak ada ruginya ikut
kegiatan open mic. banyak manfaatnya. Selain jadi lihai bicara di depan
banyak orang, juga nambah kawan. Kita disini gak Cuma sharing masalah
stand up aja. bisa sharing masalah lain kayak yang lagi hits sekarang.

P

: Udah pernah ikut audisi atau semcamnya bang ?

I

: Kalau mau jadi komika yang lucu emang harus sering-sering open mic.
Kayak aku yang udah dari 2014 ikut open mic, udah pernah tampil di
Metro TV tapi tetap gagal juga di audisi SUCI 5 sama 6. Berarti
kemampuan aku belum cukup. Makanya aku tadi walaupun jadi MC tapi
aku juga tampil. Biar mengasah lawakan-lawakan aku juga.

Universitas Sumatera Utara

112

P

: Apa aja kriteria jadi komika bang ?

I

: Sebagai komika, materi yang matang sama siapnya mental jadi penentu
berhasil atau enggaknya tampil stand up comedy. Aku yang sering ikut
open mic, masih perlu untuk nulis materi. Aku anggap aja jam terbang aku
udah lebih banyak dari komika baru, mental aku jadi ikut ditempah di
setiap penampilan aku. Tapi walaupun jam terbang aku udah banyak pun,
aku udah beberapa kali gagal ikut audisi stand up comedy. Berarti bisa
diliat kalau jam terbang juga gak mempengaruhi berhasil atau tidaknya
penampilan. Memang rajin nulis materi sama rajin tampil open mic melatih
aku untuk memaksimalkan penampilan. Kayak tadi aku open mic bahas
masalah hamil, kalau aku gak siapain materi, mungkin aku pakai kata
hamil yang didengarnya biasa aja. Karna aku udah siapain materi, aku
ganti kata hamil sama “bunting” yang lebih lucu buat dibawakan di open
mic. Trus waktu aku tampil tadi pas lagi deras-derasnya hujan. Kalau
mental aku ga siap, tadi aku udah ciut duluan karna speaker gak terlalu
keras. Habis mungkin energi aku untuk teriak-teriak di panggung. Tapi,
karna mental aku udah dipersiapkan, makanya aku santai dengan
penampilan sama hujan deras tadi. Aku siasati dengan selalu nanya ke
penonton suara aku dengar atau enggak, aku suruh salah satu anggota
komunitas lain untuk mau ke pentas buat “mendoakan” biar hujan berhenti,
trus aku juga jalan mendekat ke penonton. Jadi lebih banyak improvisasi
yang bisa aku lakukan karena persiapan keduanya yang matang. Aku liat
juga gimana penonton di setiap penampilan aku. Kalau penonton tertarik,
aku biasanya lebih berani eksplor materi sama mimick aku di pangung.
Tapi kalau penonton gak tertarik, aku yang udah lama terjun di stand up
comedy juga bisa down. Timbal balik dari penonton memang aku perlukan
di setiap penampilan aku. Jadi nilai sama kenaikan tingkat aku sebagai
komika. Bagus enggaknya komika, lucu atau enggaknya komika diliat dari
jumlah penonton yang ketawa, tepuk tangan sampai tertarik bahkan
nunggu penampilan komika.

P

: Kalau persiapannya apa aja bang ?

Universitas Sumatera Utara

113

I

: Topik open mic biasanya emang gak ditentukan sama komunitas.
Tergantung komikanya mau kasih topik apa. Karna pada dasarnya, open
mic ini sifatnya latihan menguji materi lawakan sama penonton. Open mic
gak kayak public speaking lain kayak pidato atau ceramah yang ditentukan
topik bahkan judulnya. Tapi, walaupun gak ditentukan topiknya, aku
pribadi tetap gak sembarangan nyusun materi. Buat materi ada yang
observasi dulu, ada yang absurd atau buat cerita sendiri ada yang namanya
mepik atau menarik-narik hubungan satu kalimat ke kalimat lain. Kayak
menghubung-hubungkan cerita. Yang penting ada skripnya, trus mau
improvisasi di panggung pun gak papa. Untuk judul, biasanya di openmic
gak dibuat. Untuk penampilan-penampilan besar biasanya penampilan
stand up comedy baru dikasih judul. Open mic ni sifatnya melatih materi,
jadi judul gak pala diperhatikan. Nyampaikan materi ke penonton juga
harus ada alurnya. Jadi pemilihan topik dan tujuan memang diperlukan biar
alur pas nyampaikan gak lari-lari. Walaupun nentukan sendiri trus materi
gak cuma satu yang dibawakan, tapi materi open mic harus dipersiapkan
matang

P

: Kalau nyusun skrip buat nampil gimana bang ?

I

: Kalau aku dalam penyusunan materi biasanya aku observasi dulu. Apa
yang sedang hits yang enak disampaikan ke penonton. Setelah itu aku tulis
kata perkata sesuai dengan apa yang bakal aku sampaikan. tapi cara nulis
materi, beda-beda dari tiap komika. Tergantung “enaknya” tiap komika.
Tapi kadang, aku suka nulis materi yang absurd, kayak ngarang cerita
sendiri. Kayak misalnya aku bilang “kalau aku hamil” padahal aku lakilaki yang gak bisa hamil. Trus, ada namanya mepik. Mepik itu menariknarik topik yang aku sampaikan. kayak menghubung-hubungkan dari satu
topik ke topik lain. Waktu nampil, aku juga harus memilah milih kata.
Kadang tanpa diduga, ada anak kecil yang nonton. Jadi pemilihan kata
dalam penampilan sangat diperlukan dalam open mic. Kalau pembukaan
open mic, biasanya aku ngucapin salam biasa trus langsung ke materi. Gak
kayak pidato yang sebutin pengantar sedetail-detailnya. Untuk penutupan,

Universitas Sumatera Utara

114

aku memilih punchline yang paling lucu menurut aku untuk disampaikan
dikahir. Keberhasilah komika, diliat dari punchline terakhirnya yang
“pecah” diantara punchline-punchline lain. Siap punchline disampaikan,
ditutuplah penampilan dengan nyebutin nama panggung sama salam
penutupan.
P

: Ada etika atau aturan tersendiri gak bang dala open mic ?

I

: Memang gak ada aturan tertulis dalam di stand up comedy yang kayak
gitu-gitu. Tapi itu salah satu yang penting untuk mendukung penampilan
aku pribadi. Dalam setiap penampilan aku, aku selalu menekankan
pemilihan kata yang aku sampaikan. karena ada juga aturan yang gak
tertulis di aturan komunitas yang melarang penampilan materi yang berbau
SARA, cacat yang gak bisa diubah sama pelecehan seksual. Jadi aku
menjaga-jaga hal kayak gitu biar penonton nyaman nyaksikan penampilan
aku. Nonverbal aku juga aku pilih yang mana gerakan yang panas dengan
yang enggak. Contohnya tadi ada komika yang bahas masalah korban
perkosaan yang pakai cangkul yang heboh waktu itu, menurutku, wanita
dan cangkul jadi isu sensiif semenjak kejadian perkosaan waktu itu. Kita
kan gak tau latar belakang penonton. Siapa tau diantara penonton ada yang
keluarganya pernah di perkosa atau dilecehkan atau siapa yang tau kalo
ternyata ada penonton yang pernah jadi korban. Ada beberapa aturan tak
tertulis di open mic kayak SARA, cacat yang gak bisa diubah sama
pelecehan seksual yang gak bisa dijadikan materi. Kalau aku sih mengikuti
aturan itu. Karna bagi aku tiga hal itu isu yang gak pantas untuk
dibecandain. Tadi setelah acara, anggota sempat kasih-kasih masukan dan
saran. Setelah aku tanya tadi kenapa tadi pakai materi itu, komika tadi
jawab karna improvisasi. Itu salah satu penyebab karna kurang sering
mengikuti open mic. Jadi beberapa etika yang gak tertulis sering terlupa
sama komika.

P

: Abang biasanya pakai media gak kalau tampi open mic ?

I

: Kalo aku pribadi gak pake.

Universitas Sumatera Utara

115

P

: Trus biasanya gangguan apa aja kalo lagi tampil bang ?

I

: Paling ya gangguan tekni atau gangguan alam. Teknis ya kayak sound
system dan semacamnyalah. Kalau alam ya kayak hujan tadi.

P

: Gimana bang tanggapan khalayak waktu pertama kali abang tampil ?

I

: Ya gak pala banyak yang ketawa sih. Soalnya aku juga masih baru waktu
itu. Cuma ya serulah. Jadi tau mana yang harus diperbaiki.

P

: kalo tampil abang pake pesan nonverbal juga ?

I

: Setelah banyaknya aku ikut open mic, makin kesini, makin terasah
kemampuan aku untuk liat mata penonton dari sisi satu ke sisi lain, olah
vokal suara tinggi rendah kalau ada percakapan materi udah lumayan aku
kuasai sama bahasa nonverbal pendukung bahasa verbal kadang jadi
pengganti bahasa verbal aku udah mulai juga aku kuasai. Memang gak ada
aturan tertulis dalam di stand up comedy yang kayak gitu-gitu. Tapi itu
salah satu yang penting untuk mendukung penampilan aku pribadi.

P

: Gimana biasa liat abang berhasil atau enggaknya dalam penampilan ?

I

: Aku liat juga gimana penonton di setiap penampilan aku. Kalau penonton
tertarik, aku biasanya lebih berani eksplor materi sama mimick aku di
pangung. Tapi kalau penonton gak tertarik, aku yang udah lama terjun di
stand up comedy juga bisa down. Timbal balik dari penonton memang aku
perlukan di setiap penampilan aku. Jadi nilai sama kenaikan tingkat aku
sebagai komika. Bagus enggaknya komika, lucu atau enggaknya komika
diliat dari jumlah penonton yang ketawa, tepuk tangan sampai tertarik
bahkan nunggu penampilan komika.

P

: Harus berapa kali tampil, komika dikatakan berhasil bang ?

I

: Gak tentu. Kadang seringpun masih jarang buat penonton ketawa. Kayak
aku udah sering open mic tetap aja belum lolos-lolos audisi.

Universitas Sumatera Utara

116

BIODATA INFORMAN
Informan I
Nama

: Indra Gunawan

Nama Panggung

: Indra Jegel

Usia

: 26 Tahun

Pekerjaan

: Mahasiswa

Agama

: Islam

Suku

: Melayu

Informan R
Nama

: Reza El Fasha

Nama Panggung

: Reza Bejok

Usia

: 17 Tahun

Pekerjaan

: Siswa Sekolah Menengah Karya Wirakarya Mandiri
Tjg. Selamat

Agama

: Islam

Suku

: Jawa

Informan Z
Nama

: Zuhairlianza Iksan Harahap

Nama Panggung

: Anza Harahap

Usia

: 22 Tahun

Pekerjaan

: Mahasiswa Administrasi Negara
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Agama

: Islam

Universitas Sumatera Utara

117

PEDOMAN WAWANCARA

Informan I
Nama

:

Umur

:

Pekerjaan

:

Tanggal Wawancara :
Tempat

:

Pertanyaan tentang Gambaran Informan
1. Bisakah anda memperkenalkan diri anda?
2. Sejak kapan anda mengikuti kegiatan open mic?
3. Apa yang membuat anda tertarik untuk mengikuti kegiatan open mic?
Pertanyaan tentang Proses Public Speaking
4. Apa saja kriteria sebagai komik ?
5. Apa saja persiapan anda dalam mengikuti kegiatan open mic ?
6. Bagaimana cara anda menentukan topik dalam kegiatan open mic ?
7. Bisakah anda jelaskan bagaimana cara anda menyusun skrip dalam
kegiatan open mic ?
8. Bisa anda jelaskan saat melakukan open mic apakah pesan yang
disampaikan dapat dipahami oleh anda dan khalayak anda?
9. Bagaimana jika pesan yang ada sampaikan tidak direspon oleh khalayak
sebagaimana dengan yang anda harapkan ?
10. Bagaimana cara anda menghadapi hal tersebut ?
11. Apakah ada gangguan-gangguan yang biasa terjadi dalam kegiatan open
mic ?
12. Apakah anda menggunakan media dalam kegiatan open mic ?
13. Apakah dalam kegiatan open mic terdapat etika atau aturan-aturan yang
berlaku ?
14. Apakah dalam kegiatan open mic komunikasi nonverbal (gerak gerik,
bahasa tubuh, mimik wajah, tingkah laku) sangat diperlukan ?
15. Bisa anda ceritakan bagaimana cara anda melakukan kegiatan open mic
melalui pesan nonverbal (gerak gerik, bahasa tubuh, mimik wajah, tingkah
laku) ?
16. Bisakah anda jelaskan aspek apa saja dalam keberhasilan kegiatan open
mic yang anda lakukan ?

Universitas Sumatera Utara

118

17. Bisa anda jelaskan untuk keberhasilan penampilan anda, berapa kali anda
harus tampil dalam kegiatan open mic ?
Pertanyaan tentang Peran Public Speaking
18. Bisakah anda jelaskan peran public speaking dalam penampilan anda
sebagai komik
19. Bisakah anda jelaskan bagaimana tanggapan khalayak anda ketika pertama
kali anda melakukan kegiatan open mic dengan mereka?
20. Seberapa pengaruh skrip dan kemampuan public speaking dalam kegiatan
open mic ?

Universitas Sumatera Utara

119

DOKUMENTASI PENELITIAN

Foto Informan Reza El Fasha

Foto Informan II Zuhairlianza Iksan Harahap

Universitas Sumatera Utara

120

Foto Penampilan Informan Reza El Fasha

Foto Penampilan Informan Zuhairlianza Iksan Harahap

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Peranan Pembimbimbing Kegiatan Public Speaking (Muhadoroh) Dan Kepercayaan Diri Siswi(Studi Deskriptif Tentang Peranan pembimbing Dalam Kegiatan Public Speaking (Muhadoroh) Dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri siswi di Pesantren Darul Hikmah Medan)

4 39 94

Peran Public Speaking dalam Kegiatan Open Mic (Studi tentang Peran Public Speaking terhadap Kemampuan Comic dalam Kegiatan Open Mic Komunitas Stand Up Indo Kota Medan)

3 32 122

PRESENTASI DIRI COMIC (COMMUNICATOR MIC) STAND UP COMEDY INDO-PADANG (Studi Deskriptif Comic di Hadapan Penonton Stand Up comedy dan Dalam Interaksi Mereka di Kampus).

0 0 9

Apresiasi Anggota Standup Indo Bandung terhadap Tayangan Open Mic pada Metro TV.

0 0 2

Peran Public Speaking dalam Kegiatan Open Mic (Studi tentang Peran Public Speaking terhadap Kemampuan Comic dalam Kegiatan Open Mic Komunitas Stand Up Indo Kota Medan)

0 0 12

Peran Public Speaking dalam Kegiatan Open Mic (Studi tentang Peran Public Speaking terhadap Kemampuan Comic dalam Kegiatan Open Mic Komunitas Stand Up Indo Kota Medan)

0 0 2

Peran Public Speaking dalam Kegiatan Open Mic (Studi tentang Peran Public Speaking terhadap Kemampuan Comic dalam Kegiatan Open Mic Komunitas Stand Up Indo Kota Medan)

1 1 7

Peran Public Speaking dalam Kegiatan Open Mic (Studi tentang Peran Public Speaking terhadap Kemampuan Comic dalam Kegiatan Open Mic Komunitas Stand Up Indo Kota Medan)

0 1 26

Peran Public Speaking dalam Kegiatan Open Mic (Studi tentang Peran Public Speaking terhadap Kemampuan Comic dalam Kegiatan Open Mic Komunitas Stand Up Indo Kota Medan)

0 0 2

Peranan Pembimbimbing Kegiatan Public Speaking (Muhadoroh) Dan Kepercayaan Diri Siswi(Studi Deskriptif Tentang Peranan pembimbing Dalam Kegiatan Public Speaking (Muhadoroh) Dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri siswi di Pesantren Darul Hikmah Medan)

0 0 11