Penentuan Rute Distribusi Produk Menggunakan Vehicle Routing Problem (VRP) di PT. Varia Sekata Pharmaceutical (Varse)

V-13

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu

dalam jumlah yang sesuai dan dalam kondisi yang baik merupakan hal yang akan
menunjang apakah produk tersebut akan kompetitif di pasar nantinya. Mengingat
hal ini, maka perusahaan perlu menerapkan suatu strategi yang tepat agar proses
distribusi produk dapat efektif.Permasalahan yang menyebabkan kurang
efektifnya suatu distribusi produk adalah jumlah permintaan yang berbeda pada
setiap pelanggan, metode pengiriman yang tidak efektif, serta jarak dan lokasi
pelanggan yang bervariasi.Penentuan rute distribusi adalah pekerjaan yang sulit
dan apabila tidak tepat akan berpengaruh terhadap keterlambatan pengiriman,
membengkaknya biaya transportasi serta hilangnya kepercayaan konsumen.
PT. Varia Sekata Pharmaceutical. (Varse) merupakan perusahaan
manufaktur yang beralamat di Jl. Jamin Ginting Km 19,5 Pancur Batu,

memproduksi obat yang berbentuk kapsul, tablet dan obat cair. Distribusi produk
dilakukan ke 16 apotik yang tersebar di daerah Medan dan Tanjung Morawa
dengan jumlah armada kenderaan sebanyak 6 unit. Kendala yang sering dihadapi
adalah keterlambatan pengiriman produk ke beberapa apotik dengan jarak yang
bervariasi. Dalam kegiatan distribusi produk dimana setiap armada kenderaan
dengan kapasitas 7m3 hanya mengunjungi satu apotik saja sesuai jumlah
permintaan, jika waktu masih mencukupi maka dilanjutkan untuk pengiriman ke

Universitas Sumatera Utara

V-14

apotik selanjutnya.Setiap rute distribusi berawal dan berakhir di pabrik
dengantidak mempunyai rute yang tetap yang mempertimbangkan apakah rute
yang ditempuh sudah memiliki jarak tempuh yangefisien atau belum,Hal ini
karena perusahaan belum mempunyai metode yang efektif yang dapat membantu
penentuan rute distribusi produk dari pabrik ke apotik dengan tujuan untuk
meminimalkan jarak tempuh pada rute distribusi tersebut,sehingga dengan
terbentuknya rute terpendekmaka waktu tempuh dalam perjalanan akan semakin
cepat, dan biaya penggunaan bahan bakar kendaraan pun dapat berkurang.

Data keterlambatan pengiriman obat PT. Varia Sekata Pharmaceutical (Varse)dapat
dilihat pada Tabel. 1.1.

Tabel 1.1. Daftar Keterlambatan Pengiriman Obat PT. Varia Sekata
Pharmaceutical (Varse) Periode Desember 2015 - Januari 2016

Apotik

Alamat

Apotik Bakti
Apotik Karya Raya
Apotik Mitra Agung
Apotik Bromo
Apotik Jawak Farma
Apotik Dian Farma
Apotik Bilal
Apotik Kalimas
Apotik Deli
Apotik Peringgan


Jl. Letjend. Jamin Ginting 128
Jl. Karya Jaya No. 187-C
Jl. Sunggal No. 252A
Jl. Bromo No. 63A
Jl. GapertaNo. 129
Jl. Letda Sujono No. 3, Tembung
Jl. Bilal No. 138
Jl. Setia Budi No.133
Jl. Deli Tua No.28
Jl. Iskandar Muda 48
Jalan Rakyat No.53-A, Sidorame
Timur
Jalan Asia No.68 / 114, Sei
Rengas I
Jl. KL. Yos Sudarso No. 1-A,
Marelan
Jl. Pinang Baris No. 18
Jl. SM. Raja No.359 B
Jalan Irian No.306/2160, Tanjung

Morawa

Apotik Menteng
Apotik Asean Jaya
Apotik City
Apotik Pinang Baris
Apotik Satria
Apotik Kowiba

Jarak dari
Waktu
Pabrik PP
Keterlambatan
(km)
27,8
34,8
35,6
1 Hari
45,2
37,8

1 Hari
53,8
1 Hari
44,2
30,8
32,4
35,2

Jumlah
pemakaian
BBM (liter)
10
15
15
22
18
28
22
14
12

15

1Hari

47,8

24

123.600

-

44

22

113.300

1 Hari


50,6

26

133.900

-

37,6
40,8

18
19

92.700
97.850

2 Hari

58,2


32

164.800

312

1.606.800

TOTAL

656,6
Sumber: PT. Varia Sekata Pharmaceutical. (Varse)

Universitas Sumatera Utara

Biaya
BBM (Rp)
51.500
77.250

77.250
113.300
92.700
144.200
113.300
72.100
61.800
77.250

V-15

Peta lokasipengiriman obat PT. Varia Sekata Pharmaceutical (Varse)dapat dilihat pada
Gambar. 1.2

.

Universitas Sumatera Utara

V-16


Gambar. 1.2. Peta Lokasi Pengiriman Apotik
Vehicle Routing Problem (VRP) adalah masalah penentuan rute-rute yang
optimal dari satu depot (pabrik) menuju sejumlah pelanggan yang tersebar luas
dengan memperhatikan kendala kendala. Batasan yang muncul dalam VRP antara
lain setiap pelanggan dikunjungi hanya satu kali oleh satu kendaraan, setiap
kendaraan berawal dan berakhir di depot (pabrik), setiap kendaraan dapat
melayani lebih dari satu rute, waktu pengiriman tiap rute tidak melebihi waktu
tertentu. Penyusunan rute yang baik dapat mempersingkat jarak tempuh dan
waktu pengiriman produk dan akan berdampak terhadap penurunan biaya
distribusi.
Untuk membantu menyelesaikan permasalahan VRP dalam penelitian ini
akan digunakan algoritma Nearest Neighbour. Melalui metode Nearest Neighbour
dapat dioptimalkan rute pendistribusian, sehingga bisa mengurangi total jarak,
waktu dan beban biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Penelitian tentang masalah ini juga pernah dilakukan oleh oleh Yoan
Arista

(2012) yaitu, “Penerapan Ant Colony System Pada Vehicle Routing

Problem (VRP) Untukmenentukan Rute Distribusi Pada PT. Risky Agie” Masalah

pada penelitian ini adalah penentuan rute yang kurang optimal yang dihadapi oleh
perusahaan karena pengiriman produk gas elpiji hanya berdasarkan instuisi acak
pengemudi dan tidak mempertimbangkan banyaknya barang yang diangkut ke
lokasi serta tidak mempertimbangkan apakah rute yang ditempuh sudah memiliki
jarak tempuh yangefisien atau belum.Maka, digunakan model Vehicle Routing
Problem dengan metodeAlgoritma Ant Colony untuk memperoleh rute

Universitas Sumatera Utara

V-17

pendistribusian gas elpiji yang efisien dan optimal sehingga meminimasi biaya
distribusi.
Penelitian oleh Dima Prihatinie, dkk. (2014) yaitu “Penyelesaian Multiple
Depot Vehicle Routing Problem (MDVRP) Menggunakan Metode Insertion
Heuristic”Penelitian ini bertujuan untuk membentuk rute pendistribusian pada
masing-masing depot sehingga diperoleh jarak tempuh yang minimum, dimana
setiap customer hanya dikunjungi oleh satu kendaraan dengan setiap rute berawal
dan berakhir di depot yang sama. Pencarian solusi dimulai dengan
mengelompokkan customer pada depot terdekat, kemudian pembentukan rute
kendaraan dilakukan secara terpisah untuk masing-masing depot menggunakan
metode Insertion Heuristic. Langkah terakhir yaitu pengurutan rute pada tiap
depot sehingga diperoleh jarak tempuh yang minimum.

1.2

Rumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah

terjadinya

keterlambatan

pengiriman

karena

PT.

Varia

Sekata

Pharmaceutical(Varse) belum mempunyai metode yang efektif yang dapat

membantu penentuan rute distribusi produk dari pabrik ke apotik dengan tujuan
untuk meminimalkan jarak tempuhsehingga akan mengurangi keterlambatan pada
pengiriman produk dan penggunaan biaya bahan bakar yang lebih sedikit.

Universitas Sumatera Utara

V-18

1.3

Tujuan dan Manfaat
Tujuan umum penelitian adalah untuk optimasi rute distribusi produk ke

apotik.

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah:
1. Mengidentifikasi rute distribusi produk dari pabrik ke apotik-apotik.
2. Membuat usulan rute-rute dan subrute yang optimal.
3. Menghitung efisiensi jarak dan biaya dari rute distribusi yang dihasilkan.
Manfaat dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang
diperoleh selama kuliah dan meningkatkan wawasan dalam menganalisis dan
memecahkan masalah dalam suatu perusahaan sebelum memasuki dunia kerja.
2. Manfaat bagi perusahaan.
Sebagai acuan bagi perusahaan dalam penentuan rute distribusi produk yang
lebih optimal, penghematan biaya dan waktu dalam proses distribusi produk.

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Untuk mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan
Departemen Teknik Industri USU.

1.4

Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Fokus dari penelitian ini adalah rute pendistribusian produk.

Universitas Sumatera Utara

V-19

2. Titik awal proses pendistribusian produk

adalah dari pabrikPT. Varia Sekata

Pharmaceutical (Varse)
3. Setiap apotik hanya dikunjungi satu kali dalam satu rute distribusi dan kembali lagi
ke titik awal (pabrik)
4. Rute yang akan dioptimasi adalah rute pada tanggal 18 April 2016

Asumsi-asumsi yang digunakan dalampenelitianadalah :
1. Armada kendaraan yang digunakan dalam keadaan baik.
2. Kecepatan rata- rata kendaraan 40 km/jam
3. Jumlah permintaan dalam satuanm3
4. Harga bahan bakar solar Rp. 5150,-/liter tidak mengalami perubahan selama
penelitian.
5. Karena keterbatasan alat dan waktu, perhitungan jarak dilakukan dengan
bantuan Google Mapsdan telah dianggap akurat.

Universitas Sumatera Utara