GURU PROFESIONAL dan BERMARTABAT docx

GURU PROFESIONAL dan BERMARTABAT
“Ditujukan untuk memenuhi tugas”

Mata Kuliah
Jurusan

: IAD,IBD,ISD
: Tarbiyah - PAI (II-B)

Di susun Oleh

KHALIDA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA - LANGKAT
T.A: 2015- 2016

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa
atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah

ini

dengan

penuh

keyakinan

serta

usaha

maksimal.

Semoga

dengan

terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.


Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak dosen Ahmad
Fuadi, M.Pd.I mata kuliah ilmu Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas
Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa
belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “guru
provisional dan bermartabat” sehingga dengan kami dapat menemukan hal-hal
baru yang belum kami ketahui.

Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga
kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin.
Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu
terselesaikannya laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang
penuh kebaikan dan telah membantu penulis.

Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha
sekuat tenaga dalam penyelesaian Makalah ini, tetapi tetap saja tak luput dari
sifat manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran
penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa
datang.

1


Tanjung Pura, Mei, 2016

Tim Penyusun

DAFTAR IS

2

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Definisi Guru dan Tugas-tugasnya................................................................2
B. Guru Bermartabat dan Professional..............................................................4
C. Tantangan Guru Professional........................................................................5
D. Guru Berdedikasi yang Professional.............................................................5

BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
A.

Kesimpulan...................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9

3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka turut serta mencer-daskan kehidupan bangsa, peranan guru
sangat penting sekali untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas
dan berakhlak mulia. Kita sadari, bahwa peran guru sampai saat ini masih eksis,
sebab sampai kapanpun posisi atau peran guru tersebut tidak akan bisa digantikan
sekalipun dengan mesin sehebat apapun, mengapa? Karena, guru sebagai seorang
pendidik juga membina sikap mental yang menyangkut aspek-aspek manusiawi
dengan karakteristik yang beragam dalam arti berbeda antara satu siswa dengan

lainnya.Banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh seorang guru semata-mata
ingin melihat anak didiknya bisa berhasil dan sukses kelak. Tetapi perjuangan
guru tersebut tidak berhenti sampai disitu, guru juga merasa masih perlu
meningkatkan kompetensinya agar benar-benar menjadi guru yang lebih baik dan
lebih profesional terutama dalam proses belajar mengajar sehari-hari. Pada
dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru
berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat berkaitan
dengan kompetensi profesionalnya.Hakikat profesi guru merupakan suatu profesi,
yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan
tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.

2. Rumusan masalah

a.
b.
c.
d.

Apa Definsi guru dan tugas-tugasnya?
Apa yang di maksud dengan profesi guru?

Bagaimana guru yang professional dan bermartabat?
Apakah tantangan guru yang professional?

1

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Definisi Guru dan Tugas-tugasnya
Dalam dunia pendidikan, istilah guru bukanlah hal yang asing. Guru
adalah seorang yang memiliki seperangkat koleksi nilai dan kemampuan yang
lebih, dimana dengan koleksi itu dia dapat merubah tantangan menjadi peluang.
Dan guru juga merupakan pendidik atau agen pembelajaran (learning agent)
dengan memiliki peran sebagai fasilitator, motifator, pemacu, dan pemberi
inspirasi belajar bagi peserta didik. Menurut pandangan lama , guru adalah sosok
manusia yang apatut digugu dan ditiru . Digugu dalam arti segala ucapannya dapat
dipercayai . Ditiru berarti segala tingkah lakunya harus dapat menjadi contoh atau
teladan bagi masyarakat . Menurut kamus umum bahasa indonesia, guru di artikan
sebagai orang yang pekerjaannya mengajar dan di maknai sebagai tugas profesi.


Definisi guru menurut pandangan para ahli, yaitu Guru jabatan, dan
pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Dan pekerjaan seorang guru tidak
bisa di lakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan, meskipun
kenyataannya masih di dapati guru yang berasal dari luar bidang kependidikan
(menurut pandangan Moh. Uzer Usman, 1992:4). Guru adalah salah satu
komponen manusiawi dalam suatu proses belajar mengajar, yang berperan serta
dalam usaha untuk membentuk sumber daya manusia yang potensial di bidang

2

pembangunan (Sardiman, 2001:123). Guru adalah semua orang yang berwenang
dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual
maupun secara klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah (Djamarah,
1994:33). Jadi, pengertian guru secara khusus dapat di artikan sebagai seorang
pengajar di sekolah negeri ataupun swasta yang mempunyai kemampuan
berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal bersetatus sarjana, dan
telah mempunyai ketetapan hukum yang sah sebagai guru berdasarkan undangundang guru yang berlaku di Indonesia. Sedangkan arti guru secara umum adalah
pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.


Tugas guru merupakan suatu proses mendidik, mengajar, dan melatih
peserta didik. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup
(afektif). Mengajar berarti menruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi (kognitif). Melatih berarti mengembangkan keterampilan para siswa
(psikomotorik). Ketiga tugas guru tersebut harus terintegrasi menjadi satu
kesatuan dan tidak terpisah-pisah dalam melaksanakan tugas mengajar, seorang
guru tidak bisa mengabaikan nilai-nilai kehidupan dan keterampilan. Guru
mengajarkan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi tidak menyampingkan nilainilai penggunaan ilmu dan teknologi tersebut. Demikian juga dalam melatih para
siswa, seorang guru tidak bisa mengabaikan tugasnya sebagai pengajar dan
pendidik.

Seorang guru di tuntut mempunyai beberapa kemampuan sebagai berikut:

1)

Berwawasan luas, menguasai bidang ilmu, dan mampu mentransfer atau

2)


menerangkan kembali kepada siswa.
Mempunyai sikap dan tingkah laku atau kepribadian yang patut di teladani
sesuai dengan nilai-nilai kehidupan atau values yang di anut masyarakat dan

bangsa.
3) Memilki keterampilan sesuai bidang ilmu yang di milikinya.

3

Disamping memiliki tugas utama sebagai pendidik, pengajar, pembimbing
dan pelatih, maka tugas utama guru menurut Depdikbud

a.

Tugas profesional yaitu mendidik dalam rangka menyumbangkan
kepribadian, mengajar dalam rangka menyeimbangkan kemampuan berpikir,
kecerdasan, dan melatih dalam rangka membina ketrampilan. Untuk dapat
melaksanakan tugas mengajar dengan baik guru harus memiliki kemampuan

profesional yaitu terpenuhinya 10 kompetensi guru yang meliputi

Menguasai bahan ajar
Mengelola program belajar mengajar
Mengelola kelas
Menggunakan media atau sumber belajar
Menguasai landasan pendidikan
Mengelola interaksi belajar mengajar
Menilai prestasi belajar mengajar
Mengenal fungsi bimbingan dan penyuluhan
Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran.
b. Tugas manusiawi, yaitu membina anak didik dalam rangka meningkatkan dan












mengembangkan martabat diri sendiri, kemampuan manusia yang optimal,
c.

serta pribadi yang mandiri.
Tugas kemasyarakatan, yaitu dalam rangka mengembangkan terbentuknya
masyarakat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar
1945.

B.

Guru Bermartabat dan Professional
Guru mempunyai peranan strategis dalam upaya peningkatan mutu,
relevansi dan efisiensi pembelajaran. Oleh karena itu peningkatan profesionalisme
seorang guru merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakan. Ini mengingat
banyaknya tuntutan dan harapan masyarakat terhadap perubahan dalam sistem
pembelajaran. Sejalan dengan hal itu , tuntutan peningkatan kemampuan guru
semakin besar.

Dalam kondisi demikian,

seorang guru harus mampu

meningkatkan mutu serta kemampuan untuk membina moral dan suri tauladan
kepada siswanya.

4

Masalah guru merupakan topik yang tidak habis-habisnya menjadi buah
bibir masyarakat. Bahkan, dalam forum ilmiahpun masalah itu menjadi bahan
perdebatan. Ini merupakan indikasi bahwa dibenak guru ada beberapa masalah
yang perlu dipecahkan dalam menjalankan tugas sebagai pengajar. Apalagi peran
guru merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan peserta
didik dalam melakukan tranformasi ilmu serta internalisasi etika dan moral.

Seorang guru yang profesional harus mampu memiliki persyarakatan
minimal antara lain, memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai,
memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuni, memiliki
kemampuan komunikasi yang baik dengan anak didiknya, memiliki jiwa kreatif
dan produktif, mempunyai etos kerja dan komitmen yang tinggi terhadap
profesinya dan melakukan pengembangan diri secara terus menerus ( Continous
improvemen ) melalui organisasi profesi, internet, buku, seminar ( Sidi. 2002:
39 ). Dengan demikian tugas guru bukan lagi sebagai knowledge base tetapi
sebagai competency based, yang menekankan pada penguasaan secara optimal
konsep keilmuan dan perekayasaan yang berdasarkan nilai- nilai etika dan moral .

Dengan profesionalisasi guru, maka guru bukan lagi sebagai pengajar
tetapi tugas guru beralih menjadi Coach, Conselor dan learning manager. Sebagai
coach, seorang guru harus mampu mendorong siswanya untuk menguasai konsepkonsep keilmuan, memotivasi untuk mencapai prestasi siswa setinggi-tingginya
serta membantu untuk menghargai nilai-nilai dan konsep-konsep keilmuan.
Sebagai conselor, guru berperan sebagai sahabat dan teladan dalam pribadi siswa
serta mengundang rasa hormat dan keakraban pada diri siswa. Sebagai manager,
guru

membimbing

siswanya

untuk

belajar,

mengambil

prakarsa

dan

mengekspresikan ide-ide baik yang dimilikinya. Dengan demikian, diharapkan
siswa mampu mengembangkan kreativitas dan mendorong adanya penemuan baru
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga siswa mampu bersaing
dengan bangsa lain di dunia.

5

Tantangan Guru Professional

C.

Dalam memasuki era dunia tanpa batas, sosok guru menghadapi tantangan
besar yaitu : pertama peningkatan nilai-nilai pada diri siswa yaitu bagaimana
meningkatkan prestasi, etika moral siswa akibat arus negatif masuknya teknologi
canggih. Kedua tantangan untuk melakukan pengkajian terhadap penguasaan
IPTEK dan informasi, yang implikasinya: tuntutan persaingan yang makin ketat,
yaitu

penguasaan bahasa asing sebagai pengantar dalam pembelajaran

Implikasinya mampu bersaing dengan negara lain dalam dunia pendidikan.
Ketiga, tantangan akan desakan masyarakat adanya sosok guru profesional yaitu
guru yang menjadi suri tauladan serta memiliki komitmen yang tinggi terhadap
anak didiknya.
D.

Guru Berdedikasi yang Professional
Mengembangkan kualitas dunia pendidikan dibutuhkan guru berkualitas
dan berdedikasi tinggi maupun berwawasan luas, berprestasi serta tenaga pengajar
terkreditasi akan mendorong siswa berprestasi. Guru yang berprestasi dan
berdedikasi tinggi perlu dikembangan pemerintah dan dimasyara-katkan untuk
mengangkat kualitas murid dari daya saing dikancah nasional maupun
internasional, guru berprestasi dan berde-dikasi tinggi harus terus dikembangan
pemerintah dan masyarakat yang telah dicanangkan guru profesi yang
bermartabat.

Professional yaitu seorang guru, yang ahli dalam bidang keilmuan yang
dikuasainya dituntut bukan hanya sekedar mampu mentransfer keilmuan kedalam
diri anak didik, tetapi juga mampu mengembangkan potensi yang adadalam diri
poserta didik.Maka, bentuk pembelajaran kongkret dan penilaian secara
komprehensif

diperlukan

untuk

bisa

melihat

siswa

dari

berbagai

perspektif.Persiapan pembelajaran menjadi sesuatu yang wajib dikerjakan, dan
pelaksanaan aplikasi dalam kelas berpijak kepada persiapan yang telah dibuat
dengan

menyesuaikan

terhadap

kondisi

setempat

atau

kelas

yang

berbeda.Kepedulian untuk mengembangkan kemampuan afektif, emosional, sosial
6

dan spiritual siswa, sesuatu yang vital untuk bisa melihat kelebihan atau
keungulan yang terdapat dalam diri anak.Peserta didik diberi kesempatan untuk
mengembangkan diri dan menemukan aktualisasi sehingga tumbuh rasa percaya
diri.Di atas telah dijelaskan tentang mengapa profesi guru sebagai profesi khusus
dan luhur. Berikut akan diuraikan tentang 2 tuntutan yang harus dipilih dan
dilaksanakan guru dalam upaya mendewasakan anak didik. Tuntutan itu adalah:

1) Mengembangkan visi anak didik tentang apa yang baik untuk pengembangan
bakat anak didik.
2) Mengembangkan potensi umum sehingga dapat bertingkah laku secara kritis
terhadap pilihan-pilihan.

Anak didik mampu mengambil keputusan untuk menentukan mana yang
baik atau tidak baik. Apabila seorang guru dalam kehidupan pekerjaannya
menjadikan pokok satu sebagai tuntutan yang dipenuhi maka yang terjadi pada
anak didik adalah suatu pengembangan konsep manusia terhadap apa yang baik
dan bersifat ekslusif. Maksudnya adalah bahwa konsep manusia terhadap apa
yangbaik hanya dikembangkan dari sudut pandang yang sudah ada pada diri siswa
sehingga tak terakomodir konsep baik secara universal. Dalam hal ini, anak didik
tidak diajarkan bahwa untuk mengerti akan apa yang baik tidak hanya bertitik
tolak pada diri siswa sendiri tetapi perlu mengerti konsep inidari orang lain atau
lingkungan sehingga menutup kemungkinan akan timbul nya visi bersama akan
hal yang baik.

Di lain pihak guru mempersiapkan anak didik untuk melaksanakan
kebebasannya dalam mengembangkan visi apa yang baik secara konkrit dengan
penuh rasa tanggung jawab di tengah kehidupan bermasyarakat. Komitmen guru
dalam mengajar guna pencapaian tujuan mengajar yang kedua lebih lanjut

7

diuraikan bahwa guru harus memiliki tanggungjawab terhadap apa yang
ditentukan oleh lembaga sekolah. Sekolah selanjutnya akan mengatur guru,
pelajaran dan siswa supaya mengalami proses belajar mengajar yang berlangsung
dengan baikdan supaya tidak terjadi penyalah gunaan jabatan. Namun demikian,
sekolah juga perlu memberikan kebebasan bagi guru untuk mengembangkan,
memvariasikan, kreativitas dalam meren-canakan, membuat dan mengevaluasi
sesuatu proses yang baik artinya guru mempunyai kewenangan.

Hal ini menjadi perlu bagi seorang yang profesional dalam pekerjaannya.
Masyarakat umum juga dapat membantu guru dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Hal ini dimungkinkan karena masyarakat ikut bertanggung jawab
terhadap “proses” anak didik. Masyarakat dapat mengajukan saran, kritik bagi
lembaga sekolah, lembaga sekolah boleh saja mempertimbangkan atau
menggunakan masukan dari masyarakat untuk mengembangkan pendidikan tetapi
lembaga sekolah atau guru tidak boleh bertindak sesuai dengan kehendak
masyarakat karena hal ini menyebabkan hilangnya profesionalitas guru dan
otonomi lembaga sekolah atau guru. Dengan demikian, pemahaman akan visi
pekerjaan sesuai dengan etikamoral profesi perlu dipahami agar tuntutan yang
diberikan kepada guru bukan dianggap sebagai beban melainkan visi yang akan
dicapai guru melalui prosesbelajar mengajar. Guru perlu diberikan otonomi untuk
mengembangkan dan mencapai tuntutan tersebut.

8

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru sebagai unsur yang dominan dalam proses belajar mengajar
diarahkan untuk meningkatkan kualifikasi, kompetensi dan profesionalisme.
Langkah yang harus dilakukan yaitu mengadakan in service trainning yang
meliputi prinsip-prinsip pengajaran , metode dan aktivitas pengajaran. Oleh
karena itu, guru tidak hanya bertugas mengajar dalam arti memberi dan
mentranformasikan ilmu kepada siswa melainkan terus meningkatkan kualitas
sebagai guru. Ini artinya guru dituntut untuk selalu membaca dan belajar serta
memburu

ilmu-ilmu pendidikan dan

ilmu-ilmu lainnya yang setiap saat

berkembang yang selanjutnya diterapkan dalam pembelajaran.

Sosok guru yang ideal adalah guru yang mampu mengembangkan jati
dirinya sebagai guru profesional, jujur, menjadi contoh, berkompetensi, ulet,
tangguh dan mandiri untuk mengaktualisasikan dan mengoptimalkan potensi
mental dan intelektual yang dimilik untuk memberikan bekal pada anak didik
dalam belajar , bertindak secara aktif dan mandiri, memiliki komitmen yang
tinggi terhadap profesinya, serta selalu berpegang teguh pada kode etik guru.

9

DAFTAR PUSTAKA

Kunandar.Guru Profesional.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2007.

Usman, Moh Uzer. Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset,1995.

Supriyad. Strategi Belajar Mengajar.Yogyakarta: Cakrawala Ilmu,
2013

http://mirasahara.blogspot.com/Keterampilan Menjelaskan dalam
Mengajar Maret. archive.html, Diakses 29/05/2016, Jam17:22.

10