Medan Convention & Exhibition Center (Arsitektur Ekspresionisme)

BAB I
PENDAHULUAN
I.1.

Latar Belakang
Pada masa sekarang ini penyebaran dan pertukaran informasi maupun hal-hal baru

beserta masalah-masalah yang sifatnya universal terhadap kepentingan manusia selain melalui
media massa, dapat juga dilaksanakan melalui pertemuan dan konvensi baik bersifat
internasional, nasional, maupun regional. Dalam lingkup yang lebih kecil dapat juga
dilaksanakan seperti pada perusahaan, kantor pemerintah, dan lain sebagainya.
Penyelenggaraan pertemuan atau konvensi diharapkan dapat menjadi dinamisator bagi
perkembangan industri ekonomi yang berkaitan dengan kegiatan seperti pariwisata, hiburan,
transportasi, dan sebagainya. Dari konteks hubungan diatas, dapat dilihat bahwa kegiatan
konvensi merupakan perpaduan antara kegiatan bisnis (Meeting, Congresses) dan rekreasi.
Kota Medan merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Utara yang merupakan bagian
dari wilayah Indonesia, dan selanjutnya Indonesia merupakan bagian dari sistem dunia.
Seberapapun besarnya peranan kota Medan di dalam wilayah itu perlu diketahui sebagai dasar
untuk menyiapkan tujuan dan sasaran pengembangan daerah serta langkah-langkah untuk
mencapainya. Medan sebagai salah satu kota terbesar ketiga di Indonesia, yang saat ini
sedang berkembang, menjadikannya sebagai kota dengan segudang kegiatan, mulai dari yang

bertaraf lokal hingga internasional. Dan diketahui pula bahwa Medan memiliki peluang investasi
yang tinggi untuk sebuah convention center, karena posisi yang strategis di Asia Tenggara dan
didukung pula dengan fasilitas dan potensi wisata di Sumatera Utara, kota Medan sangat
berpotensial untuk industri MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition). 1
Kota Medan juga merupakan pusat pemerintahan, industri, perdagangan, bahkan
sebagai pusat bisnis di Sumatera Utara. Pada data yang terdapat dari Badan Pusat Statistik
(BPS), Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Utara memiliki tingkat pertumbuhan sekitar 2.33 %
per tahun dan pertumbuhan ekonomi sekitar 14.7 % pertahun. Tentu semua ini berpengaruh
terhadap perkembangan sektor perdagangan, industri, hiburan, dan pendidikan. Dari data
tersebut dapat diperoleh bahwa di kota Medan membutuhkan sarana yang mendukung untuk
penyelenggaraan suatu pertemuan (konvensi), suatu pameran (exhibition), suatu acara
(ceremony) dan lainnya.

http://www.investmedan.com/index.php?hal=penampils&isi_id=5&isi_nama_menu=PeluangInvestasi, 12 Februari 2013, 09:17 pm

1

| Medan Convention and Exhibition Center 1
Universitas Sumatera Utara


Di kota Medan memang sudah memiliki beberapa Convention Hall/ Center. Akan tetapi
dengan perkembangan yang ada, maka kegiatan penyewaan gedung di kota Medan semakin
meningkat dan Medan masih memerlukan sebuah Convention Center untuk menampung
pesatnya masyarakat yang membutuhkan Convention Center.
Masyarakat yang mengikuti kegiatan memerlukan fasilitas yang dapat menampung
kegiatan mereka. Tingkat masyarakat yang mengikuti sebuah kegiatan sosial tersebut cukup
pesat. Dapat dilihat dari tabel tingginya masyarakat kota Medan sering mengikuti kegiatan
sosial kemasyarakatan.
Tabel 1.1 Tingginya masyarakat kota Medan yang mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan
Sumber : BPS, Susenas
Tipe Daerah/
jenis kelamin

Ke
agamaan

Ke
wanitaan

Ke

pemudaan

Olah raga

Keseni
an

Arisan

Sosial

Kemati
an

Lain
nya

(1)

(2)


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

48,3
50,4
49,3


0,5
14,5
7,5

9,8
3,5
6,7

14,4
6,0
10,2

1,6
1,4
1,5

11,1
28,1
19,6


26,4
22,2
24,3

33,2
29,1
31,2

10,1
8,5
9,3

54,5
55,2
54,9

0,6
14,4
7,5


10,8
3,0
6,9

12,4
3,9
8,2

1,7
1,5
1,6

11,4
23,7
17,5

26,7
21,8
24,2


41,7
36,7
39,2

12,7
11,2
12,0

51,8
53,1
52,4

0,6
14,4
7,5

10,4
3,2
6,8


13,2
4,8
9,0

1,7
1,4
1,5

11,3
25,7
18,5

26,5
22,0
24,3

38,0
33,4
35,7


11,6
10,0
10,8

Perkotaan:
Laki – laki
Perempuan
L+P
Pedesaan:
Laki-laki
Perempuan
L+P
K+D:
Laki-laki
Perempuan
L+P

Pada tabel 1.1 disajikan berbagai jenis kegiatan sosial kemasyarakatan yang
berkembang di Indonesia dan biasa diikuti oleh penduduk berumur 10 tahun keatas. Secara

umum, tiga jenis kegiatan sosial kemasyarakatan yang paling banyak diminati penduduk
berturut-turut adalah kegiatan keagamaan (52,4 %), kematian (35,7 %) dan sosial (24,3%). Di
sisi lain, kegiatan sosial yang paling kurang diminati penduduk berturut – turut adalah kegiatan
kesenian (1,5%), kepemudaan (6,8%) dan kewanitaan (7,5%). Perbedaan jenis kelamin juga
mempengaruhi pemilihan jenis kegiatan sosial kemasyarakatan yang di ikuti penduduk laki-laki
dan perempuan. Kegiatan organisasi kewanitaan dan arisan lebih banyak diikuti oleh penduduk
perempuan. Sementara jenis organisasi kepemudaan, olahraga, sosial, kematial dan lainnya
lebih banyak dinikmati penduduk laki-laki. Dan sisanya berupa kegiatan keagamaan dan
kesenian tampak sama-sama dinikmati baik penduduk perempuan maupun laki-laki.
Kegiatan penyewaan gedung yang meningkat dapat dilihat pula dari tingkat pernikahan
yang ada di kota Medan. Berikut merupakan data yang diambil dari Medan dalam Angka, yaitu
tingkat pernikahan yang terjadi dikota Medan.
| Medan Convention and Exhibition Center 2
Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.2. Tingkat pernikahan, talak dan cerai 2007 - 2011

*data tidak tersedia
Sumber : Departemen Agama Kota Medan
Source : Religious Departement of Medan City

Pada table 1.2 dapat dilihat tingkat pernikahan yang terjadi di kota medan dan
sekitarnya dan dari data tersebut dapat menyatakan bahwa masyarakat masih membutuhkan
gedung yang menfasilitasi.
Dan juga dari hasil penelitian yang telah dilakukan, masyarakat kota Medan sebanyak
68 % menyatakan masih membutuhkan sebuah convention yang memiliki kapasitas tinggi.
Responden juga mengatakan penyewaan gedung membutuhkan kapasitas tinggi agar dapat
menampung jumlah undangan yang diinginkan. Rata-rata dari responden menyatakan
mengadakan acara di gedung dengan tamu undangan sebanyak ±1000 orang dan data
tersebut dikalikan 2 yaitu menjadi 2000 orang yang merupakan kapasitas minimalnya. Di kota

| Medan Convention and Exhibition Center 3
Universitas Sumatera Utara

Medan memiliki Convention Hall dengan kapasitas 2000 org, akan tetapi hanya 4 buah.
Convention Hall tersebut yaitu :
1) Santika Hotel & Convention
2) Medan International Convention Center
3) Tiara Convention Center
4) Hermes
Akan tetapi dari hasil penelitian yang dilakukan, keempat convention hall tersebut hampir setiap
saat penuh dengan pesanan (full booking). Sehingga membuat responden yang ingin memesan
ruang gedung harus menunggu dengan waktu yang lama. Maka di kota Medan membutuhkan
convention center yang dapat menampung dengan kapasitas yang tinggi.
Di kota Medan, diharapkan bangunan Convention ini nantinya akan dapat memfasilitasi
kegiatan yang bersifat pertunjukan dan berkumpul di kota Medan. Berkaitan dengan pelaku
sektor ekonomi, bangunan ini nantinya menjadi sarana bersosialisasi antar pelaku bisnis untuk
bertukar informasi atau mengambil kebijakan melalui konvensi dan merupakan sarana efektif
untuk mempromosikan produk-produknya. Sehingga terjadi penyatuan antara kegiatan
konvensi yang membutuhkan kenyamanan dan privasi yang tinggi dengan kegiatan eksebisi
yang bersifat publik.
Dan juga dengan pembangunan Medan Convention and Exhibition Center yang
berskala internasional, maka akan memberikan kesempatan bagi kita untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas pembangunan sarana kebutuhan masyarakat serta kinerja perekonomian
kita dengan negara lain.
Pembangunan Medan Convention & Exhibition Center ini akan sangat membantu untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat kota Medan dan sekitarnya akan adanya bangunan yang
serbaguna. Dan karena bangunan ini bertaraf internasional, maka akan sangat terbuka dalam
memenuhi kebutuhan akan bangunan untuk kegiatan yang berskala internasional. Dengan
demikian, hal ini juga akan menambah kepercayaan internasional untuk datang ke kota Medan,
dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap peningkatan investasi ke Sumatera Utara pada
khususnya dan Indonesia pada umumnya. Karena diketahui pula bahwa Medan memiliki
peluang investasi yang tinggi untuk sebuah convention center, karena posisi yang strategis di
Asia Tenggara dan didukung pula dengan fasilitas dan potensi wisata di Sumatera Utara, kota
Medan sangat berpotensial untuk industri MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition). 2
2

http://www.investmedan.com/index.php?hal=penampils&isi_id=20&isi_nama_menu=Berita 20 Februari 2013, 10:17 pm

| Medan Convention and Exhibition Center 4
Universitas Sumatera Utara

I.2.

Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari proyek ini yaitu :


Menciptakan sebuah fasilitas sebagai sarana untuk kegiatan-kegiatan pertemuan,
pameran, resepsi, perayaan hari besar, dll. Dan memiliki fasilitas pendukung agar
aktifitas dibangunan tetap hidup.



Untuk meningkatkan potensi Medan khususnya dan Provinsi Sumatera Utara umumnya
sebagai kota bisnis sehingga dapat meningkatkan kerjasama dengan negara lain.

I.3.

Masalah Perancangan
Beberapa masalah yang dihadapi dalam perancangan Convention Center ini adalah :


Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip tema yang diambil untuk diterapkan
dalam desain bangunan.



Bagaimana memberikan konsep yang tepat pada bangunan sehingga sesuai
dengan lingkungan sekitarnya.



Bagaimana menciptakan suatu sarana yang dapat mewadahi aktivitas dalamnya
seperti menyalurkan kegiatan yang ada, memamerkan, dan menginformasikan.

I.4.

Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang dilakukan dalam merancang sebuah Convention, yaitu :


Studi Literatur
o

Mempelajari pemahaman mengenai pengertian dan teknis perancangan dan
mencari contoh-contoh kasus sejenis.

o

Melakukan pencarian data yang bersifat teoritis, seperti standar dan karakteristik
kasus perancangan untuk kemudian dipakai sebagai acuan dalam perancangan.





Studi Lapangan
o

Melakukan analisis terhadap kondisi dan potensi tapak.

o

Melakukan analisis terhadap kondisi lingkungan sekitar tapak.

Studi Banding
o

Membuat analisis terhadap hasil studi banding denga cara mempelajari
karakteristik dari masing-masing fasilitas segai bahan perbandingan untuk
proses perancangan.
| Medan Convention and Exhibition Center 5
Universitas Sumatera Utara

I.5.

Lingkupan dan Batasan Proyek
Adapun batasan perencanaan proyek ini adalah bangunan sebagai wadah kegiatan

konvensi, eksebisi, resepsi, hiburan dan pertemuan.
Lingkup perencanaannya adalah perancangan sarana sebagai tempat pertemuan,
hiburan dan pameran yang hanya mencakup kegiatan pameran (exhibition), pertemuan
(konvensi), acara (ceremony), resepsi, pertunjukkan, galeri seni, hiburan dan lainnya.
Bangunan ini dirancang dengan menggunakan unsur–unsur perancangan arsitektur antara lain
aspek fisik dan perancangan kasus proyek bangunan, yang menyangkut lingkungan tapak,
massa bangunan, pembentukkan ruang, dan arus sirkulasi dalam dan luar bangunan pada
lokasi tapak perancangan bangunan selanjutnya, sehingga dapat menciptakan suatu bentuk
bangunan yang indah, memiliki daya tarik bagi masyarakat dan terutama dapat menghasilkan
banyak keuntungan.
Asumsi – Asumsi

I.6.

Proyek pada judul ini bersifat fiktif, maka asumsi-asumsi yang diperlukan untuk
mendukung proses perencanaan dan proses perancangan antara lain:


Kepemilikan bangunan diasumsikan sebagai milik perusahaan swasta.



Kegiatan penyewaan gedung konvensi di Medan dalam kurun waktu lima tahun terakhir
semakin meningkat.



Diketahui bahwa Medan memiliki peluang investasi yang tinggi untuk sebuah convention
center, karena posisi yang strategis di Asia Tenggara, kota Medan sangat berpotensial.



Lokasi tapak diasumsikan berupa lahan kosong dan memenuhi persyaratan fungsi
bangunan sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan.

| Medan Convention and Exhibition Center 6
Universitas Sumatera Utara

I.7.

Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-

pemahaman yang lainnya. Berikut ini merupakan kerangka berpikir dari pem bahasan sebelumnya.

Latar Belakang
Kebutuhan akan satu pusat konvensi
• Yang mana merupakan salah satu tempat/sarana pertemuan, pameran, ceremony, pertunjukan
hiburan dan lainnya.
• Kegiatan penyewaan gedung konvensi di Medan yang semakin meningkat








Tujuan
Memfasilitasi kegiatan pertemuan, pameran pertunjukanpertunjukan, dan lainnya yang mana membutuhkan ruangan
yang dapat menampung banyak orang yang ada di kota Medan.
Salah satu sarana hiburan dikota Medan dengan adanya fasilitas
untuk pertunjukkan dan akan meningkatkan pendapatan daerah.

Permasalahan
Bagaimana menentukan kebutuhan akan ruang untuk diwujudkan dalam
perancangan.
Bagaimana memberikan konsep yang tepat pada bangunan sehingga sesuai
dengan lingkungan sekitarnya
Menciptakan hubungan yang baik antar fasilitas yang ada di dalamnya

Pegumpulan data
• Studi literatur
• Studi lapangan
• Studi banding
Analisa
• Lokasi (masalah, potensi, tanggapan)
• Kebutuhan
Konsep

• Bangunan
• Tapak

DESAIN

Gambar 1.1 Diagram Kerangka Berpikir
Sumber : Hasil Olah Data Primer

| Medan Convention and Exhibition Center 7
Universitas Sumatera Utara

I.8.

Sistematika Penulisan Laporan

BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang kajian latar belakang, tujuan dan manfaat, batasan permasalahan, metoda
pendekatan perancangan, lingkup dan batasan proyek, kerangka berfikir dan sistematika
penulisan laporan.
BAB II DESKRIPSI PROYEK
Berisi tentang pengertian Tinjauan Umum, pengertian secara umum, secara khusus, faktor
pendukung proyek secara umum, deskripsi proyek, tinjauaan lokasi proyek, serta studi banding
proyek sejenis.
BAB III ELABORASI TEMA
Berisi tentang kajian mengenai pengertian, interpretasi, dan keterkaitan tema dengan judul
serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang sejenis.
BAB IV ANALISA PERANCANGAN
Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi tapak perancangan, masalah, potensi, prospek
dan kondisi lingkungan, pemakai dan aktivitasnya. Juga berisi tentang dasar-dasar
pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan
ruang, dan hubungan antar ruang, dan utilitas.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Berisi tentang konsep gubahan massa, konsep tema, serta penzoningan baik luar maupun
dalam.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan
perancangan kasus proyek

| Medan Convention and Exhibition Center 8
Universitas Sumatera Utara