Siantar Music Center (Arsitektur Ekspresionisme)
SIANTAR MUSIC CENTER
ARSITEKTUR EKSPRESIONISME
LAPORAN PERANCANGAN
TKA - 490 - STUDIO TUGAS AKHIR
SEMESTER A TAHUN AJARAN 2009/2010
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Oleh :
HALASON KOKO INDRA SITORUS
05 0406 072
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2009
(2)
SIANTAR MUSIC CENTER
( ARSITEKTUR EKSPRESIONISME )
Oleh :
HALASON KOKO INDRA SITORUS 05 0406 072
Medan, Desember 2009
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Ketua Departemen Arsitektur
Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT NIP. 196307161998021001
Imam Faisal Pane, ST, MT 197408102002121002
Beny O.Y. Marpaung, ST, MT 197110222002122001
(3)
SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR (SHP2A)
Nama : Halason Koko Indra S. NIM : 05 0406 072
Judul Proyek Tugas Akhir: Siantar Music Center Tema : Arsitektur Ekspresionisme
Rekapitulasi Nilai :
A B+ B C+ C D E
Dengan ini Mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :
No Status
Waktu Pengumpulan
Laporan
Paraf Pembimbing I
Paraf Pembimbing II
Koordinator TKA-490
1 Lulus
Langsung
2 Lulus Melengkapi
3 Perbaikan Tanpa
Sidang
4 Perbaikan
Dengan Sidang
5 Tidak Lulus
Medan, Desember 2009
Ketua Departemen Arsitektur Koordinator TGA-490
Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT NIP. 1963071619980211001 NIP. 1963071619980211001
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karunia-Nya dan kepada kedua Orangtua saya tercinta, sehingga saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, sebagai salah satu syarat yang diwajibkan kepada setiap mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik.
Proses panjang yang penuh suka dan duka ini tidak bisa saya lalui tanpa dukungan doa, semangat dan perhatian tiada henti dari kedua orang tua saya.
Saya juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
• Bapak Imam Faisal Pane, ST, MT. Sebagai Dosen Pembimbing I atas segala waktu dan
bimbingannya yang sangat berarti dan selalu memberikan wawasan dan pandangan pada saya,
• Ibu Beny O.Y. MArpaung, ST, MT Sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan yang membuka pikiran saya,
• Bapak Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT selaku Ketua Jurusan Departemen Arsitektur
Universitas Sumatera Utara,
• Para dosen penguji saya : Bpk. Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT, Ibu Amy Marisa,
ST, M.Sc, Ibu R. Lisa Suryani, ST, MT. atas nasehat dan masukannya.
• Seluruh Staf dan Pegawai Tata Usaha yang telah ikut serta membimbing saya dalam proses
Tugas Akhir ini.
Saya juga berterimakasih buat teman-teman terbaik saya, yang bersama-sama dengan saya melewati seluruh proses Tugas Akhir.Yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu.
Saya menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.
Medan, Desember 2009
Halason Koko Indra Sitorus 050406072
(5)
DAFTAR 1S1
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR 1S1 ... ii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR SKEMA ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan ... 5
1.4 Pendekatan ... 5
1.5 Lingkup/batasan ... 6
1.6 Kerangka Berpikir ... 7
1.7 Sistematika Laporan ... 8
Bab 2 Tinjauan Teoritis 2.1 Terminologi Judul ... 9
2.1.1 Tinjauan Center ... 9
2.1.2 Tinjauan Musik ... 9
2.1.2.1 Pengertian Musik ... 9
2.1.2.2 Sejarah Perkembangan Musik... 13
2.1.2.3 Jenis-jenis Alat Musik ... 18
2.1.2.4 Jenis-jenis Musik (Genre Musik) ... 18
Bab 3 Deskripsi Proyek 3.1 Lokasi ... 22
3.1.1 Kriteria Pemilihan Lokasi ... 22
3.1.2 Analisa Pemilihan Lokasi ... 25
3.1.2.1 Alternatif Lokasi ... 26
(6)
3.2 Tinjauan Siantar Musik Center ... 32
3.2.1 Tinjauan Fungsi ... 32
3.2.2 Pemakai Gedung ... 33
3.2.3 Fasi1itas ... 34
3.2.4 Kebutuhan Ruang ... 34
3.3 Studi Banding Proyek Sejenis ... 36
Bab 4 Elaborasi Tema 4.1 Pengertian Ekspresionisme... 50
4.2 interpretasi Tema ... 55
4.3 Keterkaitan Tema Dengan Judul ... 55
4.4 Studi Banding Tema Sejenis ... 55
Bab 5 Analisa 5.1 Analisa Kondisi Tapak dan Lingkungan ... 58
5.1.1 Analisa Lokasi ... 58
5.1.2 Kondisi Eksisting Lahan ... 59
5.1.3 Tata Guna Lahan ... 60
5.1.4 Sarana dan Prasarana ... 61
5.1.5 Analisa Sirkulasi ... 62
5.1.6 Analisa Pencapaian ... 63
5.1.7 Analisa View ... 64
5.1.8 Analisa vegetasi dan Matahari ... 66
5.1.9 Analisa Kebisingan ... 67
5.2 Analisa Fungsional ... 69
5.2.1 Bentuk ... 69
5.2.2 Orientasidan view ... 70
5.2.3 Sirkulasi dan Penzoningan ... 71
5.2.4 Kebutuhan Ruang Berdasarkan Jenis Kegiatan ... 73
5.3 Analisa Teknologi ... 82
(7)
Bab 6 Konsep Perancangan
6.1 Penerapan Tema Pada Bangunan ... 98
6.2 Konsep Site... 99
6.2.1 Konsep Sirkulasi ... 99
6.2.2 Konsep Penzoningan Site ... 100
6.3 Konsep Bangunan ... 101
6.4 Konsep Vegetasi ... 102
Bab VII Hasil Perancangan Siteplan ... 103
Groundplan ... 104
Denah lantai 2... 105
Denah lantai 3... 106
Basement ... 107
Tampak Bangunan 1 ... 108
Tampak Bangunan 2 ... 109
Potongan Bangunan ... 110
Rencana Pondasi ... 111
Rencana Pembalokan Lantai 1 ... 112
Rencana Pembalokan Lantai 2 ... 113
Rencana Atap ... 114
Detail ... 115
Detail ... 116
Rencana Mekanikal Elektrikal ... 117
Rencana Pumbling ... 118
Rencana AC ... 119
Rencana Pemadam Kebakaran ... 120
Gambar 3D ... 121
LAMPIRAN ... x DAFTAR PUSTAKA
(8)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Pembagian Ruang Kota Pematangsiantar Secara Primer 24
Gambar 3.2 Peta Kota Pematangsiantar 26
Gambar 3.3 Batas-batas Site Pada Jalan Pdt. Wismar Saragih 27
Gambar 3.4 Kondisi Eksisting Site 28
Gambar 3.5 Batas-batas Site pada Jalan Sisingamangaraja 29
Gambar 3.6 Kondisi Eksisting Site 30
Gambar 3.7 SuasanaRuang Luar Musik School in Karlsruhe 36
Gambar 3.8 Musik School in Karlsruhe 36
Gambar 3.9 Los Angeles Musik Center 37
Gambar 3.10 Suasana Ruang Luar Los Angeles Musik Center 38
Gambar 3.11 Shuji Ito President Yamaha Music Foundation 39
Gambar 3.12 Gedung Yamaha Music Foundation 40
Gambar 3.13 Walt Disney Concert Hall 41
Gambar 3.14 Dr. Kuei Pin Yeo 42
Gambar 3.15 Acara Konser di Gedung Pertunjukan Yayasan Musik Jakarta 43
Gambar 3.16 Julliard School 45
Gambar 3.17 Potongan Bangunan Julliard School 46
Gambar 3.18 Interior Bangunan Julliard School 46
Gambar 3.19 Interior Gedung Pertunjukan Julliard School 47
Gambar 3.20 Potongan Gedung Pertunjukan Julliard School 47
Gambar 3.21 Denah Gedung Pertunjukan Julliard School 48
Gambar 3.22 School of Art, Design & Media di Singapura 49
Gambar 4.1 Enstain Tower 56
Gambar 4.2 Eero Saarinen, TWA Building 56
Gambar 4.3 Guggeinheim Museum Bilbao, Spain 57
Gambar 5.1 Lokasi Proyek Siantar Music Center 58
Gambar 5.2 Lokasi Site 59
Gambar 5.3 Prasarana yang Terdapat pada Site 61
Gambar 5.4 Sirkulasi Kendaraan 62
Gambar 5.5 Analisa Pencapaian 63
Gambar 5.6 View keluar 64
Gambar 5.7 View kedalam 65
Gambar 5.8 Analisa Vegetasi dan Matahari 66
Gambar 5.9 Analaisa Kebisingan 67
Gambar 5.10 Prinsip Penanggulangan kebisingan 68
Gambar 5.11 Contoh Pencahayaan pada Ruang Pameran 89
Gambar 5.12 Sistem Dinding Ganda pada Auditorium 95
Gambar 5.13 Sistem Dinding Belakang Panggung 96
Gambar 5.14 Sistem Plafon Bertrap 96
Gambar 5.15 Skema Kedalaman Balkon 97
Gambar 6.1 Penerapan Tema Pada Bangunan 98
Gambar 6.2 Konsep Sirkulasi 99
Gambar 6.3 Konsep Penzoningan 100
Gambar 6.4 Konsep Bangunan 101
Gambar 6.5 Konsep Vegetasi 102
(9)
Gambar 7.3 Denah Lantai 2 105
Gambar 7.4 Denah Lantai 3 106
Gambar 7.5 Basement 107
Gambar 7.6 Tampak Bangunan 1 108
Gambar 7.7 Tampak Bangunan 2 109
Gambar 7.8 Potongan Bangunan 110
Gambar 7.9 Rencana Pondasi 111
Gambar 7.10 Rencana Pembalokan Lantai 1 112
Gambar 7.11 Rencana Pembalokan Lantai 2 113
Gambar 7.12 Rencana Atap 114
Gambar 7.13 Detail 1 115
Gambar 7.14 Detail 2 116
Gambar 7.15 Rencana Mekanikal Elektrikal 117
Gambar 7.16 Rencana Plumbing 118
Gambar 7.17 Rencana AC 119
Gambar 7.18 Rencana Pemadam Kebakaran 120
(10)
DAFTAR SKEMA
Skema 5.1
Pengelola Gedung
81
Skema 5.2
Pengguna/Guru
81
Skema 5.3
Pengguna/Murid
82
Skema 5.4
Pengunjung
82
Skema 5.5
Service
82
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Penilaian Alternatif 30
Tabel 3.2 Kelompok Kegiatan dan Ruang Secara Primer 34
Tabel 4.1 Karateristik Ekspresionisme Melalui Karya 52
Tabel 5.1 View ke Luar dari Dalam Site 65
Tabel 5.2 Sistem Penanggulangan Kebisingan pada Bangunan 67
Tabel 5.3 Kriteria Bentuk Dasar Bangunan 70
Tabel 5.4 Sistem Sirkulasi Horizontal dan Vertikal 71
Tabel 5.5 Kelompok Kegiatan dan Ruang 75
Tabel 5.6 Kebutuhan Ruang Penerima 76
Tabel 5.7 Kebutuhan Ruang Pendidikan dan Latihan 76
Tabel 5.8 Kebutuhan Ruang Konser 77
Tabel 5.9 Kebutuhan Ruang Perpustakaan 78
Tabel 5.10 Kebutuhan Ruang Administrasi 78
Tabel 5.11 Kebutuhan Ruang Service 79
Tabel 5.12 Kebutuhan Ruang Kontrol 79
Tabel 5.13 Kebutuhan Ruang Pendukung 79
Tabel 5.14 Struktur Atas 83
Tabel 5.15 Struktur Bawah 83
Tabel 5.16 Bahan Struktur 84
Tabel 5.17 Bahan Bangunan 85
(12)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak sejarah manusia ada, musik sudah ada. Musik merupakan salah satu bentuk ungkapan manusia yang artistik dan alami. Musik telah ada dan begerak di berbagai zaman. Fungsi musik terus bekembang, selain sebagai sarana hiburan, musik juga dapat memperkaya rohani, memperhalus budi, meningkatkan kreativitas dan membuat otak kiri dan kanan menjadi seimbang. Pada akhirnya, musik diharapkan dapat memperkuat kepribadian
masyarakat sehingga bisa mengurangi kriminalitas1.
Musik merupakan salah satu industri yang sangat menjanjikan, berkembang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dunia. Saat ini industri musik merupakan salah satu kreatif Industri, memiliki prospek yang besar kedepan. Musik dapat merubah jalan hidup manusia, musik dapat menjadi sumber penghasilan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya.
Perkembangan Industri musik di Indonesia yang cukup pesat memperlihatkan prospek industri musik ditanah air cukup menjanjikan. Sumatera Utara sebagai salah satu propinsi di Indonesia memiliki SDM dengan potensi yang cukup besar dibidang musik kita mengenal ada beberapa musisi papan atas tanah air yang berasal dari Sumatera Utara sebut saja Judika Sihotang, Rini idol, Fery AFI, Joy tobing, yang berkarir sebagai penyanyi solo dan yang cukup membanggakan mereka adalah pemenang dari kontes penyanyi terbaik dari seluruh Indonesia. Kemudian untuk kategori group band ada The Mercy’s band asal kota Medan di tahun 70-an, Panbers, dsb. Namun yang cukup disayangkan rata-rata dari para musisi ini mendapat kesuksesan serta meraih nama besar setelah mereka hijrah ke kota-kota di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Salah satu faktor penyebabnya adalah tidak tersedianya di Sumatera Utara sarana dan prasarana yang mendukung para musisi-musisi ini untuk berkarya, misalnya untuk recording dengan kualitas yang baik, serta label yang diakui secara nasional adanya hanya di Pulau Jawa.
1
(13)
Melihat hal ini,maka di Sumatera Utara sangat perlu disediakan sarana dan prasarana yang dapat membina dan mewadahi orang-orang yang bertalenta di bidang musik. Yang diharapkan nantinya bisa menghasilkan musisi-musisi tanah air yang berkualitas dan bisa mengharumkan nama daerah dan bangsa.
Salah satu potensi yang sangat besar dimiliki kota Pematangsiantar sebagai salah satu kota di Sumatera Utara adalah sumber daya manusianya. Oleh karena itu, maka pengembangan kegiatan pendidikan menjadi tujuan. Dan disamping itu, pendidikan merupakan sektor strategis untuk dapat memajukan kota. Dengan demikian pengembangan dan pembangunan sektor pendidikan menjadi kekuatan daya tarik kota.
Pendidikan merupakan salah satu indikator yang menunjukkan tingkat kemajuan masyarakat suatu wilayah atau kota. Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat kota maka semakin tinggi pula tingkat kemajuan kotanya. Dan berimplikasi pada tingkat kemakmuran suatu kota. Untuk dapat menjamin tingkat pendidikan yang tinggi tersebut maka suatu kota atau pengelola kota harus menyediakan sarana pendidikan itu sendiri. Sebab tanpa adanya sarana pendidikan yang memadai maka akan sangat sulit bahkan mustahil dapat meningkatkan tingkat kecerdasan dan kemajuan masyarakat kota.
Tingginya jumlah sarana pendidikan di Pematangsiantar tidak terlepas dari kota Pematangsiantar adalah kota tujuan pendidikan di Propinsi Sumatera Utara yang melayani kebutuhan pendidikan dari daerah hinterlandnya, sehingga kota ini melayani penduduk dalam pendidikan dalam skala regional. Para pelajar dan mahasiswa datang dari daerah lain seperti kabupaten Simalungun, kabupaten TOBASA, kabupaten Samosir dan daerah lain untuk
melanjutkan pendidikannya di kota ini2.
Pematangsiantar sebagai kota tujuan pendidikan dan pintu gerbang daerah wisata Dunia Danau Toba membutuhkan suatu lembaga yang melayani pendidikan sekaligus hiburan yang dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat sekaligus kekuatan daya tarik kota dan alternatif yang paling tepat adalah Siantar Musik Center/ Pusat Musik Siantar.
Untuk mewujudkan Musik Center ini tentunya perlu keterlibatan dari berbagai pihak baik masyarakat, Pemerintah kota, maupun pihak swasta/investor sebagai penyandang dana.
2
(14)
Sebagai Musik Center harus mengutamakan pendidikan yang ekonomis namun tetap mempertahankan kualitas dan dapat bersaing dengan sekolah-sekolah atau institut yang ada baik dalam skala nasional maupun internasional. Musik Center ini juga diharapkan menjadi icon/pusat perkembangan musik di kota Pematangsiantar dan Sumatera Utara..
Salah satu kebutuhan pendidikan masyarakat kota Pematangsiantar yang dianggap penting saat ini adalah pendidikan musik, hal ini dapat telihat dari beberapa kasus, seperti:
1.Tidak adanya sekolah/institusi musik di kota Pematangsiantar baik dengan status negeri
(milik pemerintah) maupun swasta, sehingga sebagian masyarakat memilih untuk sekolah musik ke kota lain, yaitu kota yang memiliki sekolah/akademi musik seperti SMM (sekolah menengah musik) Medan, IKJ (Institut Kesenian Jakarta), ISI (Institut Seni Indonesia) Yogyakarta, dsb.
2.Terbatasnya tempat kursus musik yang ada ditambah biaya kursus yang cukup mahal.
3. Berkembangnya studio-studio musik (studio yang menyewakan peralatan musik seperti
: Gitar, Bas, keyboard, drum, dan sound system) baru, sebagai alternatif masyarakat dalam menyalurkan aspirasi bermusik (biaya rental peralatan lebih ekonomis karena dihitung perjam) .padahal banyak dari studio musik ini yang tidak memenuhi standar sound musik yang baik. Sehingga tidak jarang juga beberapa group musik kota Pematangsiantar harus ke kota lain seperti Medan hanya untuk menggunakan studio musik yang memiliki standar yang baik.
4.Sudah terpenuhinya sarana pendidikan Formal di Pematangsiantar khususnya SD,
SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.(terdapat pada lampiran).
Melihat dari besarnya potensi dan minat masyarakat akan musik dan terbatasnya sarana pendidikan musik yang ada di kota Pematangsiantar maka alternatif pemecahannya adalah didirikannya Musik Center dengan kriteria sbb:
1.Merupakan Badan pendidikan khusus di bidang musik yang diakui secara nasional
yang dapat membina dan mengembangkan bakat siswa-siswanya.
2.Wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi musik, dengan disediakannya
studio musik dan rekaman serta fasilitas untuk melakukan konser/ pertunjukan yang memiliki standard yang baik namun ekonomis dan terjangkau.
(15)
Besarnya antusias dan minat warga terhadap pendidikan musik terlihat dari hasil questioner yang telah dibagikan kepada 50 orang warga dari rentang usia 15-28 tahun. Dari hasil questioner tersebut sekitar 84 % atau 42 orang yang sangat hobi terhadap musik,14 % atau 7 orang sedikit hobi, dan hanya 1 orang atau 2% yang tidak hobi terhadap musik.
Kemudian dari pertanyaan selanjutnya mengenai kota apakah yang paling tepat bila akan didirikan badan pendidikan musik dan hasilnya 36 orang atau 72% mengatakan Pematangsiantar, 13 orang atau 26% Medan,dan 2 orang atau 4% menjawab kota yang lain.
Dari Questioner ini juga terlihat seberapa besar minat mereka untuk mendapat pendidikan musik, 43 orang atau 86% berminat dan 7 orang atau 14% tidak berminat. Dari hasil Questioner ini dapat diambil kesimpulan bahwa warga pematangsiantar memiliki minat dan antusias yang besar terhadap pendidikan musik.
(Hasil questioner lebih rinci dapat dilihat pada lembar lampiran).
1.2 Perumusan Masalah
Masalah yang diperkirakan dapat muncul dalam proyek ini adalah :
1. Sistem pembelajaran/kurikulum yang akan dipakai oleh yayasan ini.
2. Masalah perancangan , meliputi :
• Bagaimana mengisolir polusi suara dari lingkungan sekitar sehingga tidak mengganggu
aktifitas belajar ataupun konser di dalama site mengingat proyek ini berhubungan erat dengan masalah suara. Dan sebaliknya bagaimana mengisolir suara dari dalam bangunan hingga tidak mengganggu masyarakat sekitar.
• Bagaimana menghadirkan suasana alam terbuka dalam site namun tidak dimasuki oleh
suara atau kebisingan dari luar site.
• Bagaiamana hubungan dan keterkaitan ruang antar fungsi public, private dan semi
private.
(16)
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari perencanaan Musik Center di kota Pematangsiantar ini, yaitu :
•Sebagai icon / pusat perkembangan musik di kota Pematangsiantar serta sumatera
yang berskala Internasional.
•Sebagai tempat untuk belajar/kursus Musik. Tempat diadakannya berbagai kegiatan
pertemuan musik ataupun berbagai seminar dan pelatihan.
•Menyediakan fasilitas pertunjukan musik sebagai sarana penyaluran bakat bagi para
pemusik dan juga sebagai sarana hiburan dan apresiasi bagi warga masyarakat kota Pematangsiantar,
•Meningkatkan kualitas musisi kota Pematangsiantar secara khusus dan Indonesia
secara umum.
•Sebagai tempat pameran dan penjualan berbagai jenis alat musik.
1.4 Pendekatan.
Pendekatan-pendekatan dalam penyelesain masalah pada perancangan dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:
•Studi literatur dengan mempelajari permasalahan yang ada serta pemecahan masalah
berdasarkan referensi-referensi yang dianggap relevan dan mendukung dalam proses perancangan seperti buku panduan, standar bangunan maupun standar keselamatan pada bangunan sesuai dengan fungsi proyek dan kelayakannya.
•Studi banding dengan melakukan pendekatan permasalah dan fungsi bangunan yang
memiliki kesamaan dalam proyek sejenis maupun tema dalam judul proyek ini yang diambil dari berbagai sumber seperti buku, internet, media cetak lainnya, dan sumber-sumber yang dianggap penting.
•Survey lapangan dalam pemilihan lokasi dengan menganalisa potensi-potensi yang
ada pada lingkungan sekitar.
•Mendapatkan informasi dari instansi-instansi terkait untuk memperoleh data yang
dibutuhkan untuk mendukung kelayakan studi proyek, baik dengan instansi pemerintah maupun swasta.
(17)
1.5 Lingkup / Batasan
Proyek pada judul ini bersifat fiktif, maka Lingkup batasan yang diperlukan untuk mendukung proses perencanaan dan proses perancangan antara lain:
• Kepemilikan bangunan disumsikan sebagai milik swasta yang diperuntukan
sebagai lembaga pendidikan, dan hiburan
• Kegiatan pendidikan Musik semakin meningkat dengan kerjasama antara
pemerintah dan instansi pendidikan seperti universitas maupun sekolah .
• Lokasi tapak diasumsikan berupa lahan kosong dan memenuhi persyaratan
fungsi bangunan sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota Pematangsiantar.
• Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya musik Indonesia semakin
meningkat.
(18)
DATA PERENCANAAN: • Data Tapak
• Studi Literatur
• Studi Banding
• Survei Lapangan
• Wawancara.
1.6 Kerangka Berpikir
Adapun Kerangka Berfikir (Diagram 1.1) sebagai proses perancangan untuk proyek Siantar Music Center adalah sebagaiberikut:
Diagram 1.1
LATAR BELAKANG
• Industri musik sebagai salah satu kreatif Industri cukup berkembang dan menjanjikan.
• Pentingnya wadah untuk membina dan mebimbing insan-insan yang berbakat dan
bertalenta di bidang musik.
MAKSUD DAN TUJUAN
• Memberikan pendidikan dan pusat pelatihan musik yang ekonomis namun memiliki kualitas
yang baik
• Memberikan sarana dan prasarana entertainment yang berhubungan dengan musik yang
berkualitas baik.
• Menyediakan wadah bagi pecinta musik untuk bersosialisasi
JUDUL DAN TEMA PROYEK
• Judul perancangan : Siantar Musik Center
• Tema perancangan : Ekspresionisme
PERUMUSAN MASALAH
1. Sistem pembelajaran/kurikulum yang akan dipakai oleh Musik Center ini. 2. Masalah perancangan , meliputi :
• Bagaimana mengisolir polusi suara dari lingkungan sekitar sehingga tidak
mengganggu aktifitas belajar ataupun konser di dalama site mengingat proyek ini berhubungan erat dengan masalah suara. Dan sebaliknya bagaimana mengisolir suara dari dalam bangunan hingga tidak mengganggu masyarakat sekitar.
• Bagaimana menghadirkan suasana alam terbuka dalam site namun tidak dimasuki
oleh suara atau kebisingan dari luar site.
• Bagaiamana hubungan dan keterkaitan ruang antar fungsi
KONSEP PERANCANGAN
• Konsep dasar
• Konsep perancangan tapak
• Konsep perancangan
bangunan
• Konsep struktur bangunan
PRA-PERANCANGAN
• Pendekatan struktur
• Pendekatan teori arsitektur
DESAIN AKHIR
ANALISA
• Analisa kondisi tapak
• Analisa fungsional
• Analisa teknologi
(19)
1.7 Sistematika Laporan. BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi tentang kajian latar belakang, perumusan masalah dan batasan, maksud dan tujuan, pendekatan, asumsi-asumsi , kerangka berpikir , dan sistematika laporan.
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
Berisi tentang tinjauan Umum, pengertian secara umum, secara khusus, serta faktor pendukung proyek secara umum.
BAB 3 DESKRIPSI PROYEK
Berisi tentang deskripsi proyek, tinjauan lokasi proyek, serta studi banding proyek sejenis.
BAB 4 ELABORASI TEMA
Berisi tentang kajian mengenai pengertian, interpretasi, dan keterkaitan tema dengan judul serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang sejenis. BAB 5 ANALISIS
Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi tapak perancangan, masalah, potensi, prospek dan kondisi lingkungan, pemakai dan aktivitasnya. Juga berisi tentang dasar-dasar pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang, dan hubungan antar ruang.
BAB 6 KONSEP PERANCANGAN
Berisi tentang konsep gubahan massa, konsep struktur, serta penzoningan baik luar maupun dalam.
BAB 7 PERANCANGAN ARSITEKTUR
Berisi gambar hasil perancangan berupa foto maket maupun gambar kerja. DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek.
(20)
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Terminologi Judul.
Judul dari proyek ini adalah Siantar Musik Center. Berikut ini merupakan penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut.
2.1.1 Tinjauan Center
Defenisi Center
Centre is place for a particular activity (Menempatkan untuk fasilitas tertentu).
Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi
Tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang dikonsentrasikan
Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktifitas atau fungsi terkumpul atau
terkonsentrasi.
2.1.2 Tinjauan Musik
Tinjauan terhadap musik meliputi pengertian musik , sejarah musik , Jenis-jenis alat musik , dan jenis-jenis musik.
2.1.2.1 Pengertian Musik .
Musik secara etimologi , kata musik berasal dari bahasa Yunani “mousikê” yang berarti sebagai segala jenis seni ataupun pengetahuan yang diatur oleh muses . Musik dalam bahasa latin “musica” pada abad ke V terbagi dalam tiga major , yaitu musica universalis ( yang termasuk order dari dunia dimana Tuhan menciptakannya dalam “ukuran , angka , dan berat ) ; musica humana (mendesain daripada proporsi tubuh manusia ) ; dan musica
instrumentalis (musik sebagai suara yang dihasilkan dalam keteraturan ).3
Musik , dalam buku kamus besar bahasa Indonesia ,dapat diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu , dan keharmonisan . Musik Merupakan sebuah seni dan pengetahuan terhadap suara yang terorganisasi . Hal ini memanifest didalam setiap kebudayaan .
(21)
Pada awal mulanya , musik merupakan sebuah penyertaan terhadap ritual yang memulai suatu usaha ilmiah . Musik dapat memiliki arti yang special menurut waktu dan tempat tertentu . “Music is the noblest arts to be used only for the glorification of God “ ( Andreas Werckmeister,c.1690) , “ Music is an entertainment … an innocent luxury “ ( Charles Burney , c.1776 ) . Dari kedua pernyataan tersebut dapat kita ketahui bahwa pada abad XV2 , Music digunakan sebagai alat untuk mengagungkan Tuhan , Sedangkan pada abad XV2I , dimana masa revolusi industri bermula , terlihat bahwa musik merupakan sarana hiburan . Pada zaman sekarang , musik merupakan sebuah seni suara dalam waktu tertentu yang mana mengekspresikan ide dan emosi didalam bentuk yang signifikan melalui
elemen-elemen dari ritme , melodi , harmoni , dan warna.4
Terdapat beberapa definisi dari musik menurut beberapa ahli dalam bidang musik, diantaranya :
• Thomas Clifton menyatakan musik sebagai : "an ordered arrangement of
sounds and silences whose meaning is This definition distinguishes music, as an end in itself, from compositional technique, and from sounds as purely physical objects." Hal ini menyebutkan bahwa musik merupakan susunan suara dan keheningan , yang mana memiliki
makna presentatif.5
3
www.wikipedia.com
4Cooper , Paul , 1981 , Perspectives In Music Theory : An Historical-Analytical Approach ,
Second Edition , New York :Harper & Row
5
Clifton 1983,1
• Jean Molino menyatakan :”Music , often an art/entertainment , is a total social
fact whose definitions vary according to era and culture .” Dalam hal ini menyatakan bahwa musik merupakan fakta sosial yang memiliki arti yang berbeda tergantung zaman dan budaya .
• Jean-Jacques Nattiez menyatakan : “The border between music and noise is
always culturally defined—which implies that, even within a single society, this border does not always pass through the same place; in short, there is rarely a consensus.... By all accounts there is no single and intercultural
(22)
bahwa batasan antara musik dan suara ribut tergantung terhadap kebudayaan . Batasan tersebut tidaklah selalu sama .
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa musik merupakan suatu susunan yang terorganisasi antara suara dan keheningan yang merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi , memiliki nilai estetis , diterima oleh masyarakat sebagai musik dimana tergantung kepada latar belakang kebudayaan masyarakat tersebut , dan terdapat unsur manusia didalam musik , sebagai pencipta , maupun sebagai bagiannya .
Material dasar pembentuk musik adalah suara dan waktu . waktu menawarkan dimensi daripada kegiatan musik yang terorganisasi . Suara merupakan seluruh lawan dari kesunyian , termasuk suara ribut , suara alam ( ombak laut , suara burung , dsb .) , dan juga suara musik . Hal ini telah di teliti dan dimaksudkan dalam ilmu pengetahuan gabungan yang bernama akustik .
Dalam komposisi musik ,terdapat dua aspek waktu yang penting bagi orang yang mempelajari musik . Dimensi musik yang direncanakan dalam waktu harus melibatkan suara dan keheningan .Waktu menjadi begitu berarti , ataupun penting dalam hubungan terhadap guideline yang dapat diamati , seperti : Silence-sound-event-climax-sound-silence .
6
Nattiez1990 47-8,55
Terdapat dua jenis waktu , yaitu real time ( waktu yang sebenarnya ) dan phychological time ( waktu psikologis ) . Real time merupakan waktu yang dapat diukur , seperti menit , jam , detik ,dsb . Phychological time merupakan waktu yang dirasakan oleh pendengar ,kadangkala waktu dapat terasa lebih cepat ataupun lebih lambat .
Bentuk adalah bidang dari teori musik yang mengeksplor konsep daripada ilmu musik , didalam tingkat lokal maupun global . Didalam musik klasik dan musik populer , terdapat beberapa bentuk , dan desain yang abstrak . Bentuk musik klasik pada umumnya terbagi atas bagian-bagian , seperti : Intro , Exposition , Verse , Chorus , Bridge (Pre Chorus ) , Interlude Break , Conclusion ,dan Fadeout .
Susunan ini dapat berbeda-beda tanpa ada suatu susunan yang pasti . Akan tetapi Susunan ini dipastikan berawal dari Intro , dan berakhir pada Fadeout.
Suara secara sistematis dijabarkan dalam ilmu pengetahuan terhadap akustik . terdapat beberapa hal yang penting dalam suara , diantaranya :
(23)
• Amplitudo merupakan jumlah energi yang mempengaruhi getaran , yang mana mempengaruhi keras lembutnya suara .
• Timbre merupakan kualitas , ataupun warna dari suara yang dihasilkan .
Timbre alat musik yang satu pasti berbeda dari yang lain walaupun alat musik tersebut sama-sama menghasilkan pitch yang sama .
• Consonance dan dissonance adalah istilah yang menunjukkan efek dari dua
jenis suara yang dihasilkan secara bersamaan .
• Resonance merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan transmisi
suara dari suatu sumber ke yang lain .
Element musik merupakan komponen yang luas daripada sebuah suara yang terorganisasi , terdiri dari ritme , melodi , harmoni , dan warna . Beberapa penulis juga mengikut sertakan textur dan bentuk sebagai elemen musik . Elemen musik diantaranya :
• Rhythm ( ritme) merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan
qualitas temporal (durasi ) daripada suara .
• Melody ( Melodi ) merupakan turunan dari pitches , melodi tidak dapat
dipisahkan dari ritme.
• Harmony ( Harmoni ) merupakan resultan dari gabungan simultan dari dua
atau lebih suara musik.
• Color ( Warna ) merupakan istilah yang digunakn untuk mengidentifikasi
kualitas suara yang diproduksi oleh suara maupun instrumen musik .
• Texture ( textur ) menunjuk pada disposisi terhadap pitch dan timbre , dan
merupakan dimensi horizontal dan vertikal dari suara .
• Form ( Bentuk ) merupakan arsitektur dari suara ,peletakan dan penyelangan
dari event-event musik , merupakan desain suara terhadap waktu .
2.1.2.2 Sejarah Perkembangan Musik
Seni musik telah ada sejak ratusan tahun sebelum Masehi. Sampai saat ini bentuk penyajian seni suara dan alat musik yang digunakan terus berkembang sehingga pemanfaatan musikpun juga berkembang. Marilah kita lihat sejarah perkembangan musik dan pemanfaatannya.
(24)
Ciri musik primitive adalah bersifat kebersamaan, semua orang boleh memainkan musik ini karena unsur irama sangat dipentingkan, sedangkan unsure nadanya sangat terbatas, hamper menyerupai percakapan.
Ketika kebudayaan manusia masih rendah, kesenian sepenuhnya merupakan acara gembira. Alasan mereka banyak ragamnya, mereka menari, bernyanyi sambil memukul alat bunyi-bunyian (terutama alat musik ritmis). Setelah pengetahuannya meningkat maka kehidupannya tidak tergantung dari hasil buruan dan hasil hutan tetapi mulai mendirikan rumah, memelihara lingkungan, bercocok tanam dan berternak.
Acara kesenian yang tadinya sekedar bersenang-senang, kemudian dirubah menjadi upacara penghormatan terhadap dewa-dewa yang telah memelihara lading dan ternak mereka. Maka kesenian pada zaman ini, khususnya seni musik, dapat dikatakan berfungsi untuk upacara pengucapan syukur. Contohnya upacara suku-suku di Afrika, Indian dan Indonesia sendiri.
• Musik zaman Yunani klasik (ratusan tahun sebelum Masehi)
Musik zaman Yunani klasik mempunyai pengertian, semua karya seni yang ada dalam masyarakat Yunani sebelum masehi, bukan termasuk karya musik klasik seperti yang kita ketahui sampai sekarang, yang dianggap bermutu tinggi.
Pada zaman Yunani klasik, seni dianggap mufrad, yaitu semuanya untuk panggung teater. Teater berasal dari perkataan theatron, artinya tempat pertunjukan.
Perbedaan seni Yunani klasik dengan seni bangsa primitive, adalah mulai adannya bentuk baru, yaitu drama dan sastra.
Dengan sastra, kita menemukan bentuk pemikiran seseorang yang bersifat pribadi. Musik zaman primitive bersifat kebersamaan sedangkan musik zaman Yunani klasik mulai berkembang seni yang bersifat pribadi. Akan tetapi, fungsi musik sebagai seni masih berlangsung sebagai bagian penghormatan terhadap dewa-dewa, terutama penghormatan kepada dewa Yunani.
Sophokles, Aeskhylus, Phytagoras dan Aristoxenos, merupakan seniman-seniman drama yang terkenal, disamping itu mereka juga seorang pemusik-pemusik yang hebat.
• Musik zaman lama (tahun 0-tahun 1000)
Fungsi musik pada zaman ini telah berkembang sebagai musik keagamaan, khususnya musik gereja dalam bentuk vocal bersuara satu.
(25)
Selain berfungsi untuk keagamaan, pada masa ini juga telah berkembang musik keduniawian, yaitu musik yang berfungsi sebagai hiburan. Dalam kegiatan musik yang bersifat keduniawian tersebut, mereka biasanya menggunakan alat musik sejenis gitar sebagai pengiring, sambil bernyanyi mengelilingi negri dengan memperoleh imbalan dari para penikmatnya.
• Musik zaman pertengahan (tahun 1000-tahun 1500)
Aturan nada diatonis : do, re mi, fa, sol, la, si, do, ditemukan pada masa ini oleh Guido Aretinus d’ Arezzo.
Fungsi musik keduniawian berkembang menjadi musik yang berfungsi untuk hiburan, keperwiraan, berkasih-kasihan dan untuk uacara pesta.
Musik yang bersifat keagamaan, khususnya musik gereja, berkembang dengan adanya pembagian suara wanita dan suara pria, yang lazim disebut SATB.
S berarti Sopran, adalah suara wanita tinggi; A berarti Alto, adalah suara wanita rendah; T berarti Tenor, adalah suara pria tinggi; B berarti Bass, adalah suara pria rendah.
Selain SATB bentuk nyanyian beberapa suara terdiri dari:
Motet : Bentuk nyanyian yang terdiri atas beberapa naskah lagu yang dinyanyikan
bersamaan.
Kanon : Bentuk musik yang dinyanyikan secara bersahutan sehingga membentuk
paduan.
Medigral: Bentuk nyanyian yang terdiri dari beberapa suara.
• Musik zaman Renaisance (tahun 1500-tahun 1600)
Renaisance artinya lahir kembali. Pada abad ke-15 ini merupakan symbol gerakan pembaharuan besar-besaran terhadap kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Sifat kebersamaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Sifat kebersamaan yang tadinya dimuliakan, kini mulai menurun dan sebagai gantinya sifat-sifat perorangan mulai menonjol.
Pengaruhnya terhadap pengembangan musik adalah :
Mulai tumbuh jenis sandiwara musik yang disebut opera
(26)
Musik gereja semakin berkembang
Penyajian musik duniawi semakin bervariasi.
Fungsi musik pada zaman ini sebagai musik hiburan, keagamaan dan sebagai musik opera. Komposisi musiknya dibuat dalam bentuk musik sederhana, yang berfungsi untuk merangkul masyarakat luas yang awam.
• Musik zaman Barok dan Rokoko (tahun 1600-tahun 1750)
Zaman Barok dan Rokoko mula-mula terdapat pada seni bangunan / arsitektur, hiasan-hiasan (ornamen) yang terdapat pada seni bagunan ikut mempengaruhi ciptaan-ciptaan musik.
Ciri musik zaman Barok adalah banyak menggunakan hiasa musik (ornamentik) yang muncul bersamaan dengan pemain musiknya.
Ciri musik zaman Rokoko adalah hiasan musiknya ditulis sesuai kemauan komponisnya. Fungsi musik zaman Barok dan Rokoko adalah sebagai musik hiburan yang semakin berkembang.
• Musik zaman Klasik (Tahun 1750-Tahun 1800)
Ciri musik zaman Klasik dapat dilihat dari ciptaan Johann Wenzel Anton Stamitz dari Cekoslowakia, yaitu:
Mulai berkurangnya kebiasaan menggunakan ornamen.
Kebiasaan baru yang timbul adalah ditemukan pemakaian forte, piano dan crescendo.
Forte artinya keras (volumenya besar); Piano artinya lembut (volumenya kecil); dan Crescendo artinya semakin keras (volumenya bertambah).
Mulai menggunakan bunyi-bunyian yang serempak / akord. Fungsi musiknya sebagai
hiburan dan pendidikan semakin berkembang.
• Musik zaman Romantik (Tahun 1800-Tahun 1875)
Fungsi musik pada masa ini masih sama dengan sebelumnya, yaitu musik sebagai hiburan digedung-gedung pertunjukan dan istana kerajaan.
Ciri musik romantic adalah memiliki sifat rasa keakuan, serta mulai banyak menggunakan tanda ekspresi, perubahan tempo dan dinamik yang sangat ditonjolkan.
Pada masa ini, dapat dikatakan sebagai masa penyempurnaan terhadap musik klasik.
(27)
Pada zaman ini orang mulai berfikir bahwa musik sebagai barang dagangan. Pandangan ini didukung oleh kemajuan ilmu pengetahuan yang menghasilkan alat komunikasi dan perhubungan, seperti : radio dan televisi, sehingga kegiatan musik dapat dimiliki orang tanpa meninggalkan rumah.
Perkembangan budaya dan teknologi yang semakin modern mempengaruhi perkembangan alat musik yang digunakan, bahkan bentuk-bentuk penyajian juga semakin berkembang. Fungsi musik juga semakin berkembang, tidak hanya digunakan sebagai hiburan saja, tetapi dapat digunakan sebagai:
• Terapi (pengobatan)
Mula-mula musik digunakan untuk penyembuhan penyakit para pasien korban perang maupun untuk para veteran perang. Namun saat ini, pemakaian musik terapi telah dilakukan dibeberapa rumah sakit di Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada.
• Menambah intelegensi (kecerdasan)
Otak kiri erupakan pusat pengendali fungsi intelektual seperti daya ingat, bahasa, logika, perhitungan, daya analisis, dan pemikiran konvergen. Otak kanan berdasarkan kepada spontanitas, pengendali fungsi mental melibakan intuisi, sikap, emosi, hubungan ruang dan dimensi, gambar, musik dan irama, gerak dan tari serta pikiran devergen. Musik dapat digunakan sebagai penyeimbang fungsi otak kiri dan otak kanan. Daya estetis musik, terutama musik klasik, dapat digunakan sebagai penambah IQ. Proyek semacam ini tengah giat-giatnya berkembnag di Negara Barat.
• Fungsi lain
Selain fungsi-fungsi tersebut diatas, masih ada lagi fungsi musik lainnya, diantaranya:
- Musik dapat meningkatkan produktifitas kerja
- Musik dapat merubah suasana.
2.1.2.3 Jenis-jenis Alat Musik
Berdasarkan klasifikasi Mahlion , Sachsdan V. Hornbostel , alat musik dibagi menjadi 5 golongan ,yaitu :
• Idiofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari badan alat musik
itu sendiri .
• Aerofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari udara yang
(28)
• Membrafon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari selaput tipis , ataupun kulit.
• Kardofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai yang
ditegangkan.
• Elektrofon merupakan alat musik yang ragam bunyi , ataupun penguat bunyinya
dibantu , ataupun disebabkan adanya daya listrik .
2.1.2.4 Jenis-jenis Musik ( Genre Musik ) .
Secara umum , Musik dapat dikategorikan dalam dua bagian , yakni :
• Musik Gerejawi (gospel) : Musik yang digunakan dalam upacara keagamaan gereja
berupa kebaktian . Jenis musik ini pada umumnya adalah vokal dengan iringan organ yang dimaksudkan sebagai pemujaan kepada Tuhan .
• Musik Duniawi : Musik yang berkembang diluar musik Gerejawi , Musik pada kateori
ini dibagi atas beberapa jenis , yakni Musik Klasik , Musik Popuer , Musik Opera . Jenis musik dapat dibagi menjadi tiga jenis , yakni :
• Art Music (Musik seni) : Merupakan musik yang serius , dimana didalamnya termasuk
musik klasik , musik klasik kontemporer , dan beberapa lagu Jazz.
• Popular Music (Musik populer): Merupakan musik yang didalamnya terdiri dari semua
gaya(genre) musik yang secara luas populer , ataupun dimaksudkan untuk konsumsi massal , dan di sebarkan melalui radio , dan media yang sejenis.
• Traditional Music (Musik traditional ) : Merupakan istilah yang digunakan untuk
menamakan musik rakyat . Pada umumnya musik traditional diturunkan melalui oral transmission ( mulut ke mulut ) , dan memiliki landasan kebudayaan tertentu .
Musik Populer yang sering kita kenal dengan musik Pop merupakan istilah yang
digunakan untuk musik zaman sekarang7. Musik populer pada awalnya berkembang di
Amerika Serikat. Jenis-jenis musik populer diantaranya :
• Blues merupakan bentuk musik instrumental dan vokal yang berkembang dari African
American spirituals , jeritan , lagu bekerja , dan chants , yang memiliki akar di afrika barat . Musik Blues memiliki pengaruh di musik populer lainnya seperti ragtime , Jazz , Big Bands , Rhythm and Blues ( R&B ) , Rock and Roll , dan musik country , begitu juga dengan lagu pop , dan musik klasik modern .
(29)
• Country Merupakan musik populer yang berkembang dari bagian selatan Amerika Serikat , dimana berakar dari musik rakyat ( folk music ), spiritual , dan musik Blues .
• Jazz merupakan seni musik yang terbentuk dari karakter blue notes , Syncopation ,
swing , call and response , polyrhythms , dan improvisasi . Musik Jazz juga mendapat sebutan sebagai seni original pertama yang terbentuk untuk berkembang di Amerika Serikat yang menjadi bagian dari musik klasik , dan musik populer.
• Rock and Roll merupakan musik yang berkembang di Amerika Serikat pada era
1950an . Rock and Roll merupakan gabungan dari elemen blues , boogie woogie , jazz , rhythm and blues (R&B), dan juga mendapatpengaruh dari musik rakyat Appalachian , gospel , dan country .
• Progressive Rock merupakan gerakan untuk mempersatukan musik jazz , dan musik
klasik kedalam musik Rock and Roll .Progressive Rock merupakan musik yang berkembang di Eropa dan terkenal pada era 1970an . Ciri khas Progressive Rock adalah komposisinya yang panjang , lirik yang kompleks , jenis instrumen yang banyak , dsb .
7
www.wikipedia.com
• Punk Rock merupakan gaya dari hard rock yang dimainkan dengan kecepatan tinggi
dengan lirik simpel yang kurang dari tiga chord . Alat musik yang digunakan pada umumnya adalah gitar elektrik , gitar bass elektrik , dan drum .
• Heavy Metal merupakan bentuk musik yang memiliki karakter agresive , ritme yang
driving , dan memiliki gitar yang terdistorsi sangat tinggi . Heavy Metal merupakan perkembangan dari musik blues , blues rock , dan rock .
• Soul merupakan rhythm and blues (R&B) yang fundamental , yang mana berkembang
dari musik gospel bangsa african-american , dan dari musik blues .
• Funk merupakan gaya musik yang diciptakan oleh James Brown . Musik funk dapat
dikenal dari ritmenya yang syncopated , garis bass yang tipis , ritme gitar yang tajam , vokal yang chanted , kuat , terorientasi pada ritme pada bagian terompet , perkusi yang utama , dan attitude yang upbeat .
• Salsa merupakan ritme karibian yang populer pada negara latin . Kata Salsa memiliki
arti yang sama dengan nama saus .
• Disco merupakan musik dengan gaya up-tempo yang bermula pada awal era 1970an .
(30)
• Hip Hop merupakan musik yang terdiri dari dua elemen utama yakni rapping , dan Djing. Muncul saat seorang DJ mulai mengulang-ulang bagian percussion break tertentu dari funk ataupun disco.
• Electronic music erupakan musik yang diproduksi oleh alat elektronik seperti
Theremin , dimana alat ini memproduksi suara dari gesekan medan magnet . Electronic music terbagi atas beberapa sub-genre yakni : Techno, Trance, Goa, House, Drum and Bass, Jungle, Break Beats, IDM, Trip Hop, Ambient, Dark Wave, dan Experimental.
• World music merupakan istilah yang digunakan untuk musik yang dibuat dengan cara
traditional dan dibuat di luar dunia Anglo-Saxon . Yang termasuk World music diantaranya : reggae, crossover Bhangra , musik cretan , dan sebagainya .
• New Age merupakan musik yang berkembang dari gabungan berbagai jenis musik
seperti jazz , rock ,klasik , dan sebagainya . Jenis musik ini juga merupakan musik yang tercipta melalui coba-coba . Contoh musik ini diantaranya merupakan musik Indie .
Selain berbagai jenis musik diatas , Indonesia mengenal jenis musik Dangdut yang cukup populer di kalangan masyarakat . Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia . Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur music India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house
music.8
8
(31)
BAB 3
DESKRIPSI PROYEK
3.1 Lokasi
Tinjauan Lokasi meliputi kriteria pemilihan lokasi, Analisis pemilihan lokasi, Deskripsi kondisi existing lokasi sebagai tapak rancangan.
3.1.1 Kriteria Pemilihan Lokasi
Untuk Proyek Siantar Musik Center ini akan dikerjakan di kota Pematangsiantar dengan alasan debagai berikut :
1.Kota Pematangsiantar sebagai kota terbesar kedua di Sumatera Utara merupakan kota
yang melayani kebutuhan pendidikan dari daerah hinterlandnya, sehingga kota ini melayani penduduk dalam pendidikan dalam skala regional. Para pelajar dan mahasiswa datang dari daerah lain seperti kabupaten Simalungun, kabupaten TOBASA, kabupaten Samosir dan daerah lain untuk melanjutkan pendidikannya di kota ini.
2.Belum adanya sekolah/institusi/pusat musik di kota Pematangsiantar baik dengan status
negeri (milik pemerintah) maupun swasta.
3.Salah satu potensi terbesar yang dimiliki kota Pematangsiantar sebagai salah satu kota
di Sumatera Utara adalah Sumber Daya Manusianya.
4.Besarnya minat warga Pematangsiantar khususnya remaja dan pemuda/pemudi
terhadap musik.( Dari hasil Questioner)
Sebagai sebuah bangunan publik – edukatif yang lebih mengutamakan sistem edukasi yang baik, berkualitas, lengkap dan ekonomis hal yang harus diperhatikan adalah pemilihan lokasi yang mendukung keberadaan Siantar Musik Center ini. Kriteria pemiihan lokasi meliputi faktor- faktor sebagai berikut
• Lokasi harus strategis. Strategis di sini bukan harus berada di pusat kota atau daerah
kota yang ramai, melainkan lokasi yang mudah dijangkau oleh umum dengan transportasi apapun dan pejalan kaki.
• Lokasi harus sehat yang berarti:
1. Lokasi tidak terletak pada daerah perindustrian yang banyak menimbulkan polusi
(32)
2. lokasi tidak berada daerah yang bertanah rawa atau berlumpur atau tanah yang berpasir, dan elemen-elemen iklim yang berpengaruh pada lokasi yaitu terkait kelembaban udara
Kriteria lokasi berdasarkan persyaratan lokasi dapat dijadikan sebagai tolok ukur standar yang dapat menjadi pertimbangan untuk pemilihan lokasi, yaitu :
• Peruntukan lahan untuk fungsi Yayasan harus sesuai dengan Master Plan RUTRK
Kota Pematangsiantar.
• Kemudahan pencapaian/aksesbilitas oleh pengunjung, pengelola, maupun kendaraan
servis, tidak sering terjadi kemacetan.
• Dekat dengan jalan utama ke/dari pemukiman.
• Berdekatan dengan ruang terbuka umum, untuk kejelasan orientasi, sequence,
kemungkinan untuk pengembangan kegiatan yang berhubungan (related use)
• Tersedianya jaringan utilitas, seperti jaringan PLN, PDAM, Telkom, Riol Kota, dan
lain-lain.
Tinjauan Terhadap Struktur Kota
Dalam pemilihan lokasi untuk Siantar Musik Center ini perlu pula diperhatikan Rencana Umum Tata Ruang Kota Pematangsiantar ( RUTRK ).
Berdasarkan model sistem pusat pelayanan kota dengan pusat ganda, pembagian ruang kota Pematangsiantar (Gambar 3.1) dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu :
1.Pusat Primer, merupakan bagian inti kota.
Pada pusat primer ini diarahkan untuk kegiatan perdagangan modern dan pemerintahan.
2.Pusat Sekunder, merupakan bagian pinggir kota dimana terdapat lahan dari HGU yang
diserahkan ke Pemerintah untuk dikembangkan.
Dengan arahan kegiatan pendidikan, perkantoran dan permukiman.
Per u m n as Tozai Kel. Set ia Negar Per u m n as Siant ar Ber in g in Permai
KAB. SI MALUNGUN
Ren can a Kuburan Lu as ± 25 Ha.
Con s Pert nh (LC) Per mh n Guru
Kel. Bukit Sofa Kel. Sumarit o
Kel. Timb. Galung Kel. Bant an
Kel. Proklamasi
KEC. SI ANTAR BARAT
Kel. Bah Kapul
Kel. BaneKEC. SI ANTAR UTARA
Kel. Naga Hut a
KEC. SI ANTAR MARI HAT
Kel. Pemat ang Marihat Kel. Mart imbang
Kel. Sukamaju Kel. Krist en
KEC. SI ANTAR SELATAN
Kel. Teladan Kel. Karo Kel. Kebun Sayur Kel. Toba
Kel. Pardam ean Kel. TomuanSMF Kel. Simalungun Kel. Dw ikora
KEC. SI ANTAR TI MUR
G. CengkehJ l . D u r i a n G. SukunG. Jambu MenteG. Jambu Bol G. Jambu KelutukG. Jambu AirG. KelapaG. Kelapa Sawit
G. AnggurG. DelimaG. Kedondong G PokatG BengkuangG SemangkaG Cempedak
G Nangka
Jl. Centul G. A sam
G. CoklatG. Pinang
G. KurmaG. Kopi G. Jr NipisG. Jr Manis G. SeriG. RamaG. JongkolG. TebuG. LimauG Pepaya Jl. Kabanjahe J a l a n N i a s Jl. SidikalangJ l. B i n j a i
J l. P a h a e J l. S a r i n e m b a h J l. R a n t a u P r a p a t
Jl. Pangaribuan J l. B a l i g e I I G Panc uran
Jl. Mur aiJl. B eo
Jl Enggang
Jl. B alam J l K a s u a r i
G. GelatikG. Puyuh
Jl. K ak at ua Jl. Rajawali
Ko m p lek Balai Lat ih an Kehut anan Kom plek Ru m ah Sosial Kel. Sukadame
Kel. Sigulanggulang Kel. KaheanKel. Asuhan
Kel. Siopat Suhu Kel. Pardom uan Merdeka
Ko m p lek STTC GOR
St ad ion Kom plek Brimob Kel. Naga Pit t a
KEC. SI ANTAR MARTOBA
Kel. Sum ber Jaya
Ren can a Kuburan Lu as ± 20 Ha
KABUPATEN SI MALUNGUN
Kom plek Per u m ah an Karang Sar i Permai Ren cana Ter m inal Typ e A Ren can a Kuburan Lu as ± 16.5 Ha Kel. Pondok Sayur
Kel. Tambun Nabolon
Ke Medan
Kel. Gurilla
KABUPATEN SI MALUNGUN
Kom plek Per t anian GKPS
Bah Sigulanggulang
B a h B a n a l B a h K a p u l
Ko m p lek U S I K B N
Ko m p lek RI N I V DAM I BB Kel. Sipinggol-Pinggol TVRI Kel. Aek Nauli
J l. D . I. P a n j a i t a n
Jl. Danau
G Kolam
J l B a n g a u
Sim pang Dua Tim bangan
B a h B o l o n B a h Sibarang barang
Kel. Banj ar Ko m p . Tangki Per t amina
Kel. Melayu Ko m p . St asiu n Keret a Api
Paj ak Hor as Ko m p lek R S U
Ar s R S U
KABUPATEN SI MALUNGUN KABUPATEN SI MALUNGUN
Kel. Baru Kel. Mart oba
Paj ak Dwikora
RS Harapan
J a l a n N a r u m o n d a
Lap.Bo la Kel. Pahlaw an
Kom p. Ex PN Kert Makam Pah lawan Kom p. NomnS T T
Elim
R S T
Ke Kisaran
B a h B o l o n KABUPATEN SI MALUNGUN Jl Dar ussalam
Jl Per t amina
K e t e r a n g a n :Bat as Adm in istrasiKot a Pematang Siant ar
Jl. Sapujagat
Jl. Kobar Satu
Jl. Put r a Negara
Jl. Cendrawasih
Jl. Membara Baja
Jl. Wampu Jaya
Jl. Lau Renun
Jl. Deli Tua
Jl. H a l i l i n t a r Jl. Tamt ama Jaya
Jl. Naga Terbang
Jl. P a d a n g S a m b o
J l. P a n t a i T i m u r
Jl. RinifJl. R i m b a R a y a
Jl. D a t a r a n T i n g g i
Jl. Dn K e r i n c i Jl. Dn T o n d a n oJl. Dn L a u t T a w a r Jl. Danau Toba
Jl. Dn S i n g k a r a k
Jl. Danau Ranau
J l. D a n a u
M a nin j a u J l. K e t i k
J l. K e r t
a s k o r a n
J l. Kert as SampulJ l. Kertas KarbonJ l. Kertas TulisJ l. Kertas J l . P e m a t
a n g Raya
J l . Sondi Raya J l . Si lau Raya J l . Dal ik Raya
Jl. Tambun Raya
Jl. Merek Raya
G. P e m b e l a
J l. L i n g g a J a t iG. P e l o p o rJ l. R e n v i l l e G. G e r i l y aJ l. P e r w i r a
G. S r i k a n d i G. K a r y a
J l . P e j u a n g
J l . S a n g N a u a l u h
Jl. P d t. J. S i h o m b i n g
J l. M u a l N a u l i
Jl. M ual N. V Jl. Mual N. IV Jl. M ual III Jl. M ual N. II Jl. M ual N. I
Jl. Sentosa I
J l. B a h a g i a J l. S e j a h t e r aJ l. M a k m u r G. Setia
Jl . Rukun
J l. P e r s a d a
J l. S e n t o s a II
Jl. S i n a r t a Jl. Aman
J l. B e r l i a n B a r uJ l. S e p a d a n
Jl. Permosi
J l. S i n a r M u r n i
J l . R a m b u t a n
M e r a hJ l. L a u c i m b a L o r o n g B a j a
J l. P a tt i m u
r a
J l. L a b u
J l. W o r t e l
J l. K e n t a n g
J l. L o b a k
J l. D a l i l T a n i II
J l. R e b u n g J l. Ketela
G. Buncis
J l. S i a t a s
B a r i t a
J l. N a r u
m o n d a
G. B a w a n g
Jl. Kangkung
J l. S a w i
J l. P a k i sJ l. J a m b u
G. Rambe
G. Prona
G. Cempedak
G. Nangka G. Belimbing
G. Pala
G. Duku
G. Langsat G. Manggis
G. S a l a k
G. J e r u k G. R a m b u t a n
G. P e p a y a J l. M e l a n t o n G. Delima
G. Kemiri
G. Bersama G. Durian
G. BersamaG. S a w o
G. Embacang
G. K u i n i
G. A l p o k a t IG. Alp ok at II
J a l a n F a r e l P a s a r i b u
J l. L i n g g a
J l. S a m o s i r J l. T a r u t u n g J l. B a l i g e J l. P e a r a j a
J l. P o r s e a
J a l a n G e r e j a
J a l a n K or n e l S i m a n j u n t a k J a l a n T o b a J a l a n M a r i m b u n J a l a n K i s a r a n
J a l a n L a g u b o t i
Jl. S i p o h o l o n
Jl. Siborong2
G. Cereme J l. P a r s o b u r a n J l. S i d a m a n i k
J l. R i k a r d o S i a h a a n J l. B e n d u n g a n
J l. T e p i a n
J l. P e n g airan
Jl. E n g g a n g
Jl . Pat ia Raja J l . M e r p a t iJ l. M e r p a t i
G. Keti lang
Jl. R i n d a m I
Jl . Ri ndam IIIJl . Ri ndam II Jl . K enaga IJl . K enaga I Jl. K e n a g a II Jl. Mawar
Jl. Bakung
Jl. Melati
J l. T e r a t a i Jl. Cahaya
J l . D a h l i a
Jl . PatroliJl . Penyerang Jl . Pelopor Jl . Pel i ndung Jl. Peri nt isJl. Vi yata Y uda
Jl. Viyata Yuda Jl. Pandu
Jl. Cindika
Jl. Bantuan
Jl. Dejah
Jl. Kasad
Jl. Pangad
J l. KompiJ l. Pleton J l. ReguJ l. BazokaJ l. Artileri
Jl. Resimen
Jl. Rajamin Purba, SH
Jl. Maluku
Jl. Ceram Jl. Madura Jl . Jeruk Jl . Sambu
Jl. Makasar
Jl. Ampi
Jl . Sanggar G. B uton Jl . K aveleri Jl . M er t omong Jl. Rai dersJl. RPK ADJl. K K OJl . Pistol
Jl. Batalyon
Jl. Batalyon
Jl. Ceram
Jl. Atletik Jl. Tennis
Jl. Kart ini
Jl . Khadi Jl. Kiai Jl. KastiJl . Senam
Jl. Voll ey Jl. Hokky
Jl . K ot anopan Jl . T ombang Jl . Pangururan Jl . Peny abungan Jl . Haj i Adam Malik Jl. Mesj idJl . SipirokJl . M enambin
Jl . Purah
G. RestuJl . Sil imakutaG. Doa
Jl. Jor lang Hataran Jl. Nusa Indah
Jl. Melati
Jl. Mawar Jl. Cempaka
G. BalamJ l. Tekukur
Jl. Padang Sidempuan
Jl. Raya
Jl. Pagaruyung
G. Aru
G. Poncan
G. Amal
G. Ganefo
Jl. Sumbawa II
Jl . FloresJl. Sunda
Jl. Flores II Jl. Singkep
J l. S i n g o s a r i
G. Sumber
Jl. Langkat Jl . Singosari
Jl. Singosari
Jl. Siak
Manunggal
J l . Ragipang
J l. Suji
J l . Plekat
J l . Sungkit
J l . Bintang M ar at ur
J l. Suri-Suri
J l . B atik J l . Sel endang I J l . W is gara J l . Sadum J l . W is gara
J l . W is gara J l . Sadum
J l. SuasaJ l . Ragi HidupJl. Ragi Motang
J l . B ah K apul J l . B ah Lias J l . B ah TongguranJ l . B ah Tongguran
J l . B ah Lias J l . B ah BiakJ l . B ah Biak J l . B ah B ol onJ l . B ah B ol on J l . B ah Binonom
J l . T usam J l . Merbau J l . Gaharu J l . JatiJ l . B eringin J l . K em iri J l . Cendana
J l. T ualang
J l. Cendana
J l. Sisingamangaraja
J l . Si s i ngamangaraja
J l . M er anti
J l. Mer anti
J l . M ahoni
Jl. Damar Laut
Jl. Damar Jl . Damar
Lor. XX
G. Air Bersih
J l. S i s i n g a m a n g a r a j a
RENCANA TATA GUNA TANAH TAHUN 2 00 2 - 20 11
U
J l . T enteram SI TE
J l . R agipang
J l . Suji
J l . PlekatJ l. Suri-Suri
SI TE PUSAT PRIMER • Perdag angan dan PUSAT SEKUNDER • Pendidika n
(33)
Gambar 3.1
Pembagian Ruang Kota Pematangsiantar Secara Primer
Sumber : RUTRK Pematangsiantar
Berdasarkan pendekatan tersebut maka Ruang Kota Pematangsiantar dibagi menjadi 3 bagian wilayah Kota (BWK), yaitu :
1. BWK 1 (zona inti)
Yang termasuk dalam zona inti adalah kecamatan yang berada pada pusat kota (lama)
yaitu : Kecamatan Siantar Timur, Siantar Barat, Siantar Utara dan Siantar Selatan.
Pada zona inti ini akan dikembangkan kegiatan perdagangan dan jasa modern dalam skala regional, pemerintahan serta permukiman.
2.BWK 2 (zona pengembangan)
Yang termasuk dalam zona pengembangan ini adalah bagian utara Kota Pematangsiantar yaitu Kecamatan Siantar Martoba.
Pada zona pengembangan ini akan dikembangkan kegiatan perdagangan dengan skala lokal, pendidikan, industri, dan pemukiman dengan kepadatan sedang.
3.BWK 3 (zona penyangga)
Yang termasuk dalam zona penyangga adalah bagian selatan kota Pematangsiantar yaitu kecamatan Siantar Marihat.
Pada zona penyangga ini merupakan kawasan pertaian teknis atau menjadi daerah terbuka hijau dan diarahkan menjadi daerah rekreasi dan permukiman dengan kepadatan rendah.
Pencapaian
Untuk sebuah gedung bersifat public-edukatif yang akan ramai dikunjungi orang, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
• Mudah diakses dari tempat-tempat penting diluar site ( bahkan akan lebih baik dapat
dicapai dengan berjalan kaki ),
• Transportasi menuju dan keluar site mudah didapat.
(34)
3.1.2 Analisa Pemilihan Lokasi
Lokasi berada di Kota Pematangsiantar (Gambar 3.2). Letak geografis Kota Pematangsiantar sebagai berikut:
Nama : Pematangsiantar
Luas : 79,97 Km2
Letak : 3º01’09” - 2º54’40” Lintang Utara
99º6’23” - 99º1’10” Bujur Timur
Batas-batas site : Utara : Medan dan Banda Aceh
Selatan : Sibolga dan Padangsidempuan Barat : Kabanjahe dan Kutacane Timur : Tanjung Balai dan Kisaran
Banyaknya Wilayah : Kecamatan : 6
Kelurahan : 43
Gambar 3.2
Peta Kota Pematangsiantar
(35)
Kel. Bane
KEC. SI ANT Komplek Balai Latihan Kehutanan Komplek Rumah Sosial Komplek Pertanian GKPS Ba h S
igu lan
gg ula
ng B a
h B a
n a l
J l. S i n g o s a r i J l. Ragipang J l. Suji J l. Plekat J l. Sungkit
J l. Bintang Maratur
J l. Su
ri-S uri
J l. Batik J l. Selendang I
J l. Wisgara
J l. Sadum J l. Wisgara
J l. Wisgara
J l. Sadum
J l. S u a sa
J l. Ragi Hidup
Jl . R a g i M o ta n g SI TE
3.1.2.1 Alternatif Lokasi
Terdapat dua alternatif Lokasi untuk Site yang dianggap paling memenuhi Kriteria, berdasarkan hasil pertimbangan dan analisa.
Alternatif 1
Jl. Pdt. Wismar Saragih
Batas-batas Site ( Gambar 3.3):
Utara : perkebunan kelapa sawit
Timur : Jalan Pdt. Wismar Saragih Barat : perumahan penduduk
Selatan : perumahan penduduk san perkebunan kelapa sawit
Lokasi ini berada pada kecamatan Siantar Utara Berdasarkan RUTRK Pematangsiantar merupakan daerah yang diarahkan sebagai pusat perdagangan,jasa komersil, pendidikan, dan permukiman.Lokasi ini Termasuk dalam wilayah Pinggir Kota.
(36)
Gambar 3.3
Batas-batas Site pada Jalan Pdt. Wismar Saragih
Sumber : Hasil Survey
Gambar 3.4 Kondisi Eksisting Site
Sumber : Hasil Survey
Kondisi eksisting Site (Gambar 3.4) yang ada berupa lahan kosong dengan luas ± 2 ha, dikelilingi area perkebunan kelapa sawit dan perumahan penduduk, kondisi ini menjdi nilai lebih site sesuai fungsi proyek yang akan dikerjakan sebagai Music Center.
Alternatif 2
Jl. Sisingamangaraja
Batas-batas Site (gambar 3.5):
Utara : Kantor Pengadilan Agama Pematangsiantar Timur : Jalan Sisingamangaraja
Barat : Perumahan Penduduk Selatan : PerumahanPenduduk
Lokasi ini berada pada kecamatan Siantar Marihat, Berdasarkan RUTRK Pematangsiantar merupakan daerah yang diarahkan sebagai pusat rekreasi, permukiman, dan pertanian dan termasuk dalam wilayah Pinggir Kota.
(37)
Gambar 3.5
Batas-batas site pada Jl. Sisingamangaraja
Sumber : Hasil Survey
Kondisi eksisting Site (Gambar 3.6) yang ada berupa lahan kosong dengan luas ± 2,5 ha, Merupakan jalur lalulintas antara Kota Pematangsiantar dengan Kabupaten Tobasa.
(38)
Gambar 3.6 Kondisi Eksisting Site
Sumber : Hasil Survey
3.1.2.2 Penilaian Alternatif Lokasi
Berikut merupakan Tabel Penilaian Alternatif (Tabel 3.1) , menggunakan sistem penilaian dari angka 1-5.
Tabel 3.1 Tabel Penilaian Alternatif Site
LOKASI A LOKASI B
Lokasi
Nilai
Jl. Pdt. Wismar Saragih
3
Jl. Sisingamangaraja
3 Potensi
Nilai
Berada di BWK 1(Bagian Wilayah Kota 1) Zona Inti
3
Berada di BWK 3(Bagian Wilayah Kota 3) Zona Penyangga
(39)
Aksesibilt as
Nilai
Berada di Sepanjang jln. Pdt. Wismar Saragih yang memiliki akses ke pusat kota.
3
Berada di sepanjang jl. Sisingamangaraja merupakan jalur perbatasan kota dengan Kabupaten Simalungun
3
Kondisi Jalan
Nilai
Lebar jalan 10m. Kondisi jalan cukup baik dengan intensitas kepadatan rendah
3
Lebar jalan 12 m. kondisi jalan cukup padat karena sebagai jalur lintas menuju kab. Simalungun 3 KDB Nilai 70% 3 30% 1 Target pasar Nilai Warga Pematangsiantar maupun warga dari luar kota
3
Warga Pematangsiantar maupun warga dari luar kota
3 Tata guna
lahan
Nilai
Merupakan kawasan yang
akan dikembangkan
perdagangan, jasa, pemerintahan, serta pemukman
2
Merupakan kawasan yang akan
dikembangkan kawasan pertanian, area terbuka hijau, rekreasi dan permukiman
3 Kondisi Site Nilai Baik 3 Cukup Baik 2 Tingkat Hunian Nilai
- Hunian sedang
- Kawasan Perkebunan
3
- Hunian sedang
3 View
lingkunga n sekitar Nilai
- Dekat dengan
Pemukiman dan perkebunan
- Dekat dengan pemukiman
dan jalur padat kendaraan 2
(40)
3
Total 30 24
Sumber : Hasil olah Primer
Dari penilaian di atas disimpulkan bahwa lokasi di Jalan Pdt. Wismar Saragih adalah merupakan lokasi yang terbaik. Sehubungan dengan fungsi bangunan sebagai sarana pendidikan dan hiburan, maka lokasi di jalan Pdt. Wismar Saragih merupakan kawasan yang didipilih sebagai lokasi untuk proyek Siantar Music Center.
3.2 Tinjauan Siantar Music Center
3.2.1 Tinjauan Fungsi
Berbagai jenis kegiatan yang merupakan kegiatan dari pemakai gedung antara lain sebagai berikut :
A. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan penyaluran ilmu dan proses pembelajaran dari seorang siswa kepada guru. Berbagai pelajaran yang terdapat di Music Foundation ini antara lain :
1. Seni Suara / Vokal.
2. Teori Musik
3. Alat Musik, yang terdiri dari berbagai jenis pembelajaran alat musik berupa piano,
keyboard, alat musik pukul drum dan perkusi, alat musik petik berupa gitar,bass,dll.
B. Kegiatan Latihan Gabungan
Merupakan kegiatan latihan musik yang lebih dari satu orang, seperti latihan kelompok, atau gabungan beberapa alat musik (band).
C. Kegiatan Pameran dan Penjualan Alat Musik
Pada music Center ini juga terdapat bagian pameran dan penjualan alat music.
D. Kegiatan Penyewaan
Penyewaan berupa penyewaan ruang studio, ruang rekaman, ruang latihan, penyewaan ruang auditorium ataupun ruang seminar.
E. Kegiatan Hiburan / Pertunjukan
Kegiatan hiburan / pertunjukan berupa pertunjukan seni dan music yang berperan sebagai ajang penunjukan kebolehan setiap pemusik sekaligus sebagai daya tarik bagi
(41)
F. Perpustakaan
Menyediakan berbagai jenis buku musik, dan berbagai fasilitas audio visual yang mendukung proses pembelajaran music serta peningkatan wawasan dan ilmu musik bagi masyarakat luas.
3.2.2 Pemakai Gedung
Beberapa pemakai gedung Siantar Music Center ini antara lain adalah :
1. Murid
2. Guru
3. Pengunjung / Tamu
4. Pengelola gedung
3.2.3 Fasilitas
Berbagai fasilitas yang terdapat di Siantar Music Center adalah sebagai berikut :
- Ruang Kelas Teori
- Ruang Kelas Praktek inividu
- Ruang Kelas Praktek Gabungan
- Ruang Showroom dan Toko Musik
- Ruang Pertunjukan / Auditorium
- Perpustakaan
- Café
(42)
3.2.4 Kebutuhan Ruang
A.Kelompok kegiatan dan Ruang
Terdapat dua kelompok kegiatan Primer (table 3.2) yang menjadi dasar utama pembagian ruang yaitu Kegiatan Utama dan Kegiatan Pendukung
Tabel 3.2 Kelompok Kegiatan dan Ruang secara Primer
KELOMPOK KEGIATAN RUANG
UTAMA
PENDUKUNG
-Ruang Administrasi
-Kelas Teori dan Praktek
-Ruang konser
-Ruang Latihan Bersama
-Perpustakaan
-Studio rekaman
-Retail shop
-Café Ruang Pameran
-Retail
-Servis (kantor pengelola, cleaning
servis, kamar mandi, parkir, dll)
-Ruang artis
B. Jenis Kegiatan dan Ruang
Kegiatan dalam bangunan ini dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Komersil, meliputi kegiatan pertunjukan, retailshop, café .
2. Edukasi, meliputi kegiatan pendidikan dan pelatihan musik, perpustakaan dan
gallery.
3. Servis, meliputi kegiatan pengelola bangunan, parkir, utilitas, loading dock, dan
(43)
3.3 STUDI BANDING PROYEK SEJENIS
. Music School in Karlsruhe, Germany
Sekolah music ini didesain dengan menggunakan konsep urban design. Bangunannya didesain dengan bentuk mengelilingi suatu area terbuka hijau dengan bagian luar bangunan
dipenuhi dengan pohon-pohon yang dapat berubah daunnya pada tiap pergantian musim (Gambar 3.7). Sehingga pergantian musim menghasilkan kesan dan suasana yang berbeda pada sekolah music ini. Pohon-pohon tersebut ditanam dengan tujuan meminimalisasi polusi suara dari luar sekolah serta untuk menciptkan suasana belajar yang nyaman dan hijau di dalamnya (Gambar 3.8).
Gambar 3.7
SuasanaRuang Luar Musik School in Karlsruhe
Sumber : Internet
Gambar 3.8
Musik School in Karlsruhe
(44)
• Los Angeles Music Centre
Merupakan Music Centre yang terdapat di Los Angeles (Gambar 3.9) yang merupakan pusat berlangsungnya kegiatan pembelajaran serta performance music yang mewadahi keempat organisasi di bawah ini :
- Ahmanson Theatre
- Center Theatre Group (CTG)
- Los Angeles Opera
- The Los Angeles Master Chorale
Gambar 3.9
Los Angeles Musik Center
(45)
Kompleks ini berada di samping gedung city hall yang di tengahnya terdapat suatu plaza terbuka yang dihiasi dengan fountain air dan suatu sculpture.
Denahnya berbentuk segi empat dengan terbagi dua daerah utama. Area sebelah barat terdapat suatu massa bangunan berbentuk bulat yang dikelilingi oleh kolam air dan dibatasi de Los Anngan arcade dengan kolom – kolom berulang sebagai sirkulasi (Gambar 3.10). Sebelah timur merupakan bangunan dengan massa yang massif.
Gambar 3.10
Suasana Ruang Luar Los Angeles Musik Center
Sumber : Internet
Pada kompleks bangunan ini terpusat semua aktivitas dan berbagai organisasi music dengan divisi yang berbeda namun berkaitan satu dengan lainnya. Di dalamnya terdapat music centre education division, music centre – performing art, dan berbagai theatre.berdirinyanya, telah secara terus-menerus melaksanaka acara-acara kreatif dan kegiatan yang berguna untuk masyarakat.
• Yamaha Music Foundation
Yamaha Musik foundation (Gambar 3.12) telah didirikan 1966 sebagai kerjasama publik dengan persetujuan dari Kementerian Pendidikan. Yamaha Music Foundation bergerak pada bidang pendidikan musik dan sasarannya adalah memperkenalkan musik kepada peradaban
(46)
manusia baik anak kecil, anak-anak muda, dan orang dewasa, untuk meningkatkan kebudayaan musik di Jepang maupun negara-negara. Lain.
Profil
Nama : Yamaha Music Foundation
Alamat : Shimo-meguro, Meguro-ku, Tokyo 153-8666
tanggal didirikan : 29 Agustus, 1966
Total aset : 6,055 million Japanese Yen
Jumlah staff : 240
Gambar 3.11
Shuji Ito President Yamaha Music Foundation Sumber : Internet
Untuk memenuhi sasaran kepentingan publik ini demikian pernyataan dari Shuji Ito, Presiden Yamaha Musik Foundation (Gambar 3.11), Yamaha Musik Foundation sejak berdirinyanya, telah secara terus-menerus melaksanaka acara-acara kreatif dan kegiatan yang berguna untuk masyarakat.
(47)
Gambar 3.12
Gedung Yamaha Musik Foundation
Sumber : Internet
• Walt Disney Concert Hall
Walt Disney Concert Hall yang berada pada kompleks Los Angeles Music Centre merupakan concert hall dengan perancangan akustik yang canggih dalam tingkat dunia. Didesain oleh Frank Gehry dan menghabiskan dana sebesar $50 juta untuk menyelesaikan proyek ini. Bangunan ini mempunyai tempat parkir di bagian bawah tanah sebanyak 6 lantai. Pembangunan tempat parkir bawah tanah ini dimulai pada tahun 1992 dan selesai pada tahun 1996 dan pembangunan bangunan concert hall itu sendiri itu dimulai pada tahun 1996 dan selesai pada tahun 1999.
(48)
Gambar 3.13
Walt Disney Concert Hall
(49)
• Yayasan Musik Jakarta
Yayasan Musik Jakarta didirikan tahun 1983 oleh Dr. Kuei Pin Yeo (Gambar 3.14), Doktor Musik Indonesia pertama setelah kembali dari New York, USA. Kurikulumnya disusun oleh Dr. Yeo dengan menggabungkan Musik. modern Amerika dengan Musik. tradisional Eropa dan diadaptasikan dengan kondisi Music. Yayasan ini menyediakan pendidikan Music untuk setiap alat-alat Music Mayor : alat Music petik, tiup, Vokal, Piano, dsb.
Gambar 3.14 Dr. Kuei Pin Yeo
Sumber : Internet
Usia setiap murid beragam dari yang berusia 3 tahun sampai dewasa, setiap siswa disarankan untuk memilih alat Music utama, dan sampingan serta mengikut i kelas teori.setiap siswa diberi kesempatan untuk ambil bagian dalam suatu konser sebagai bagian dari pelatihan Music mereka. Saat ini terdapat 5 gedung yayasan : Jakarta Pusat (kantor Utama0), Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Banyak lulusan dari Yayasan ini melanjutkan sekolahnya di Amerika, Eropa, dan Australia.Selama 25 tahun berdiri, yayasan Musik Jakarta merupakan salah satu yayasan terbesar di Indonesia, dan memiliki reputasi sebagai yayasan yang berkualitas dan guru-guru yang berdedikasi tinggi. Yayasan ini juga sering menggelar acara Konser Tahunan (Gambar 3.15) untuk menunjukan eksistensi nya di dunia musik Indonesia.
(50)
Gambar 3.15
Acara konser di Gedung Pertunjukan Yayasan Musik Jakarta
Sumber : Internet
• The Juilliard School
Bangunan The Julliard School (Gambar 3.16) ini di desain oleh arsitek yang bernama Pietro Belluschi, Catalans dan Wester, yang berlokasi di Lincoln Centre for Performing Arts, New York.
The Julliard School ini merupakan suatu konservatori bagi pendidikan seni pertunjukkan (drama/teater, musik, tari dan seni visual). Julliard school merupakan sekolah seni pertunjukkan yang dibangun pertama kali dengan fasilitas terlengkap di dunia.
Bangunan berbentuk persegi dengan dimensi 350 kaki x 200 kaki dengan luas
bangunan 450.000 m2 (Gambar 3.21). Terdiri dari 10 lantai bangunan, yaitu 6lt diatas tanah
dan 4 lantai merupakan basement, belum termasuk dengan lantai mekanikal dan Elektrikal di atap bangunan (Gambar 3.17). Fungsi Utama bangunan adalah sarana pendidikan, gedung teater (Gambar 3.19), gedung opera, perpustakaan, restoran, penginapan (residence hall), dan
(51)
studio rekaman. Selain itu juga terdapat puluhan ruang-ruang latihan dan studio, ditambah lagi dengan 4 buah ruang konser terdapat di dalam bangunan (Gambar 3.18).
Hal-hal yang menarik yang terdapat pada bangunan ini yaitu letaknya dibatasi oleh 2
jalan raya, yaitu: 65th dan 66th street, gedung broadway, dan sebuah plaza yang berhadapan
dengan Vivien Beaumurt Theater, menyebabkan Julliard School seolah-olah terpisah dari kawasan Lincoln Centre, sekaligus memberikan privacy bagi Juilliard School. Kemudian
jembatan yang melintas 65th menjadi penghubung ke Lincoln Centre. Selain itu Bangunan ini
mempunyai 5 buah pintu masuk, yang pertama melalui jembatan dari Lincoln Centre,
kemudian akses utama dari gedung Broadway, dan ketiga akses lainnya dari 66th & 65th pada
plaza yang merupakan juga akses ke Paul Recital Hall dan Juilliard Theater. Dan pada bangunan asrama disediakan sejumlah ruang-ruang latihan, ruang-ruang kelas dan studio.
Bangunan ini dibagi menjadi 3 zona antara lain Zona pertama, 4 lantai basement yang merupakan daerah pertunjukkan dari julliard school (seni tari dan teater). Dengan fasilitas-fasilitas pendukungnya (studio kelas dan sebagainya). Zona kedua, 3 lantai berupa ruang-ruang publik, ruang-ruang-ruang-ruang administrasi, ruang-ruang santai, recital hall dan drama workshop, dan pada zona ketiga, terletak dibawah lantai ME merupakan 3 lantai instruksional yang terdiri dari ruang-ruang kuliah, studio dan ruang-ruang latihan dan dilengkapi dengan perpustakaan (Gambar 3.20). Pada ruang perpustakaan terdapat ruang baca yang berdekatan langsung dengan rak buku. Pada ruang ini terlihat langsung pada lantai atas yang berfungsi sebagai kelas teori untuk mahasiswa Julliard School.
(52)
Gambar 3.16 Juilliard School
Sumber : Internet
Gambar 3.17
Potongan Bangunan Juilliard School
Sumber : Internet
Gambar 3.18
Interior Bangunan Juilliard School
(53)
Gambar 3.19
Interior Gedung Pertunjukkan Juilliard School
Sumber : Internet
Gambar 3.20
Potongan Gedung Pertunjukkan Juilliard School Sumber : Internet
(54)
Gambar 3.21
Denah Gedung Pertunjukkan Juilliard School Sumber : Internet
• School of Art, Design & Media
School of Art, Design & Media (Gambar 3.22) ini merupakan salah satu proyek sekolah tinggi yang terdapat di Singapura dan diklaim sebagai bangunan yang cukup berhasil.
(55)
Gambar 3.22
School of Art, Design & Media di Singapura
Sumber : Internet
Berbagai penerapan design dalam bidang pencahayaan, akustik, dan penyelesaian secara design dan simbolik berhasil ditampung di dalamnya.
(56)
BAB 4
ELABORASI TEMA
4.1 Pengertian Ekspresionisme
Tema yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan seputar proses desain bangunan ini adalah Ekspresionisme. Tema ini merupakan sebuah tema dalam arsitektur yang dapat menyampaikan pesan dan kesan dari hasil bangunan kepada orang yang melihatnya.
Ekspresionis merupakan lukisan ungkapan perasaan yang paling dalam, emosi, sedih, marah, gembira, dan sebagianya. Ekspresionis merupakan cabang dari Analogi Linguistik yang menganut pandangan bahwa bangunan-bangunan dimaksudkan untuk menyampaikan informasi kepada para pengamat. Analogi ini juga merupakan suatu cara untuk menjelaskan bagaimana ungkapan-ungkapan tersebut dapat dicapai dengan membatasi komponen-komponen pada elemen-elemen yang bermanfaat yang kemudian dapat diperhalus atau diperindah sesuai dengan keinginan.
Ekspresionis memandang sesuatu kepada dunia yang mengungkapkan emosi dan pertanyaan-pertanyaan secara psikologis daripada memandang dunia sebagai refleksi dari warna. Ekspresionis dapat terlihat pada bangunan-bangunan yang dapat memberi ulasan-ulasan tentang keadaan, tentang lokasi, tentang masalah bagaimana menjaga agar yang berada di luar dan yang berada di dalam dapat berjalan secara seimbang, yang seluruhnya tidak lepas dari ungkapan emosi jiwa yang paling dalam.
Ekspresionisme dalam Arsitektur
Ekspresionisme berasal dari kata ekspresi. Beberapa pengertian ekspresi :
….maksud reaksi dari interpretasi terhadap suatu objek (Ekspresionisme, Tonggak Seni
Lukis Modern, Amran Ekoprawo).
….hasil perpaduan/kombinasi dari unsur, garis, bidang tekstur dan wana dari
bentuk-bentuk arsitektur yang menghasilkan suatu pengungkapan maksud dan tujuan bangunan secara menyeluruh….
Pernyataan/pengungkapan perasaan (Kamus Umum Bahasa Indonesia, Badudu-Zain).
(57)
1. Aliran yang dominan di Eropa Utara sekitar tahun 1905-1925. Dalam arsitektur, merupakan kelanjutan dari Art Nouveau yang berlanjut setelah perang dunia kedua sebagai Brutalisme. Bangunan tidak harus fungsional tetapi menciptakan sensasi dari bentuk-bentuk abstrak (Penguin Dictionary of Architecture and Landscape Architecture, John Fleming).
2. Aliran dalam seni pada awal abad 20 yang enekankan pada ekspresi yang subjektif dari
pembuatnya ( American Heritage, Dictionary of English Language).
3. Aliran yang menyatakan perasaannya melalui gubahannya, rasa benci, rasa cinta (
Kamus Umum Bahasa Indonesia, Badudu Zain).
Ekspresionisme dalam desain arsitektur adalah :
Aliran yang lebih menekankan sisi spiritual dan emosi daripada aspek fungsional
bangunan. Bangunan dipandang sebagai wadah pengungkapan pikiran arsitek.
Menempatkan emosi sebagai pertimbangan yang dominan dalam merancang suatu
arsitektur.
Ciri-ciri ekspresionisme berdasarkan buku “Ruang dalam Arsitektur” oleh Cornelius van De Yen adalah sebagai berikut :
Irasional, merupakan pembelokan dari fisafat objetif dan konsep-konsep statis mengenai
ruangan yang lebih mengarah ke subjektifitas.
Emosional, dimana emosi lebih diutamakan daripada nalar.
Antopometrik, merupakan proyeksi simbol-simbol organisme ke dalam masa asitektural.
Bangunan dianggap sebagai makhluk yang hidup yang menghasilkan bentuk-bentuk organik dngan garis melengkung dan kurva-kurva.
Kristalin, merupakan perwujudan artistik kristal yang angular. Wujud-wujud angular
tersebut merupakan pembagian secara sadar atas geometri sederhana dari kubus, prisma, dan sebagainya.
Utopian, diakibatkan oleh tendensi yang pada saat itu merupakan keputusasaan akibat
perang. Banyak bangunan yang tidak dapat diwujudkan sehingga para arsitek membangun dalam alam khayalnya.
Monumental, menempatkan bagian utama dari komposisi arsitektural yang terdiri dari
sebuah masa yang sentral, dominan, dan menjulang.
Para ekspresionis sadar sepenuhnya terhadap dunia nyata, mereka menggali kedalam alam pikiran, spirit dan imajinasi. Ekspresionis, melukiskan perasaan yang paling dalam,
(1)
• Junior Guitar Course (usia 6 tahun ke atas)
Di dalam kelas anak-anak menggunakan gitar Yamaha tipe CS-40 yang ukurannya ¾ dari ukuran standar sehingga memudahkan mereka memainkannya.
Dan belajar musik secara berkelompok memiliki nilai khusus tersendiri yakni keakraban dan suasana ceria kelasnya.
COURSE DETAIL
for Kids (usia 6 tahun keatas) :
Batasan Umur:
Diperuntukkan untuk usia 6 - 11 tahun.
Masa Belajar:
3 tahun - 4 tahun
Format belajar dikelas:
Group Lesson/kelompok s/d 5 orang atau Private Lesson
Waktu Belajar
Group Lesson 1 x 60 menit/minggu, 4x/bulan Private Lesson 1 x 30 menit/minggu, 4x/bulan
MATERI PELAJARAN
TextBook 1 & 2(2)
Batasan Umur
Yamaha Popular Music Course membuka kelas Drum bagi yang ingin mengenal cara bermain drum dengan sangat menyenangkan dan cepat bisa.
Kursus ini memang dirancang khusus dengan kurikulum yang menarik dan mudah dipelajari dengan system pelajaran dengan menggunakan Minus One System disk sebagai background music sehingga dapat langsung belajar bermain drum dengan nuansa kelompok band yang sesungguhnya.
Keuntungan yang bisa didapat di kursus DRUMS:
Pilihan yang sangat tepat untuk masuk ke kursus Drum di PMC (Popular Music Course) karena dapat meningkatkan bakat bermusik pada siswa, mengembangkan imajinasi
,kreativitas dan memperluas wawasan bermusik pada siswa dan membentuk percaya diri yang kuat pada siswa serta lebih cepat dapat bermain terutama beat.
COURSE DETAIL:
Batasan UmurDiperuntukkan bagi anak berusia 6 tahun ke atas.
Masa Belajar
3 - 4 tahun.
Format Belajar dikelas
Group Lesson / Kelompok s/d 5 orang atau private lesson.
Waktu Belajar
Group Lesson 60 menit/Lesson, 1x seminggu, 4x sebulan Private Lesson 30 menit/Lesson, 1x seminggu, 4x sebulan
MATERI PELAJARAN:
Drums Books 1-3 dan Drums Fundamental Minus One Systems Disk
Berdasarkan Perbandingan Kurikulum Beberapa Kursus Musik di atas maka kurikulum yang akan digunakan adalah kurikulum dari Purwacaraka dengan penyesuaian seperlunya.
(3)
4. Gambar Eksterior dan Interior
E1
E2
E3 E4
E5
E6
E7
E8
E9
E10 E11
I1 I2
I3
(4)
Eksterior
E1 E2
(5)
E7 E8
E9 E10
(6)
INTERIOR
I1