PERGUB NOMOR 098 THN 2017 ttng HAK KEUANGAN DPRD EDIT ROKUM 24 NOV 17

PERATURANGUBERNURKALIMANTANSELATAN
NOMOR 098 TAHUN 2017
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
NOMOR 9 TAHUN 2017TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF
PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
Menimbang:

Mengingat:

a.

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (3),
Pasal 17 ayat (7), Pasal 18 ayat (4), Pasal 23 ayat (5), dan
Pasal 24 ayat (4) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan Nomor 9 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan
Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah serta dengan memperhatikan Surat Menteri
Dalam Nomor 188.31/7809/SJ Hal: Penjelasan terhadap

Implementasi Substansi Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif
Pimpinan dan Anggota DPRD serta Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 62 Tahun 2017 tentang Pengelompokan
Kemampuan Keuangan Daerah serta Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban Dana Operasional,perlu ditetapkan
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun
2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

b.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur
tentangPetunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Nomor 9 Tahun 2017 tentang Hak
Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah;

1.


Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang
Darurat Nomor 10Tahun 1957 antara lain mengenai
Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan
Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun1956Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1106);

-22.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);

3.

Undang-UndangNomor12 Tahun2011tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,Tambahan Lembaran
Negara Republik IndonesiaNomor 5234);

4.

Undang-Undang Nomor23 Tahun2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran NegaraRepublikIndonesiaNomor 5679);

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

IndonesiaTahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 22
TambahanLembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5104);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6041);

8.


Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak
Keuangan dan Administratif Pimpinandan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 106, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6057);

9.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (BeritaNegara Republik IndonesiaTahun
2011 Nomor 310);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (BeritaNegara

RepublikIndonesiaTahun 2015 Nomor 2036);

-3-

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2017
tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah serta
Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Dana Operasional
(BeritaNegara Republik IndonesiaTahun 2017 Nomor 310);
12. PeraturanDaerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 13
Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah(LembaranDaerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2007 Nomor 13);
13. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Nomor 100);
14. PeraturanDaerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 9
Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2017
Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan Nomor 107);
15. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072
Tahun 2016 tentangKedudukan, Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan(Berita
DaerahProvinsi
Kalimantan
Selatan
Tahun 2016 Nomor 72);
16. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nomor 1 Tahun
2017 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2017 Nomor 1);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:

PERATURAN GUBERNUR TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 9
TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF
PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:
1.

Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan.

2.

PemerintahanDaerah
adalah
penyelenggaraanurusan
pemerintahanoleh
pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan

prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

-4-

3.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerahyang selanjutnya disingkat DPRD adalah
lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah di Provinsi Kalimantan Selatan.Pemerintah
Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah
yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah otonom.

4.

Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.


5.

Gubernur adalah GubernurKalimantan Selatan.

6.

Wakil Gubernur adalah Wakil GubernurKalimantan Selatan.

7.

Pimpinan DPRD adalah pejabat daerah yang memegang jabatan Ketua dan Wakil
Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.

8.

Anggota DPRD adalah pejabat daerah yang memegang jabatan Anggota DPRD
Provinsi Kalimantan Selatan.

9.


Sekretariat DPRD adalah perangkat daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang
dibentuk untuk mendukung pelaksanaan fungsi dan tugas pokok DPRD.

10. AnggaranPendapatan dan Belanja Daerahyang selanjutnya disingkat APBD
adalah rencana keuangan tahunan provinsi Kalimantan Selatan yang ditetapkan
dengan Peraturan Daerah.
11. Penghasilan DPRD adalahpenghasilan yang diterima oleh Pimpinan dan Anggota
DPRDsebagaimana dimaksuddalam Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun
2017 tentang HakKeuangan dan Administratif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
12. Tunjangan Komunikasi Intensif adalahtunjangan berupa uang yang diberikan
kepada Pimpinan dan AnggotaDPRD dalam rangka mendorong peningkatan
kinerjadalam menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat di daerah
pemilihannya.
13. Dana Operasional Pimpinan DPRD adalahuang yang diberikan kepada Pimpinan
DPRDsetiap bulan kepada Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRD untukmenunjang
kegiatan operasional yang berkaitan dengan representasi,pelayanan dan
kebutuhan lain guna melancarkan pelaksanaan tugassehari-hari.
14. Tunjangan Kesejahteraan adalah tunjangan yang diterima oleh Pimpinan dan
Anggota DPRD berupa pemberian jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja,
jaminan kematian serta pakaian dinas dan atribut. Khusus untuk Pimpinan
DPRD disediakan rumah negara dan perlengkapannya, kendaraan dinas jabatan
dan belanja rumah tangga, sedangkan untuk Anggota DPRD dapat disediakan
berupa rumah negaradan perlengkapannya dan tunjangan transportasi.
15. Belanja Penunjang Kegiatan DPRD adalah biaya untuk mendukung kelancaran
fungsi, tugas dan wewenang DPRD berupa penyelenggaraan rapat, kunjungan
kerja, pengkajian, penelaahan dan penyiapan peraturan daerah, peningkatan
kapasitas dan profesionalisme Sumber Daya Manusia di Lingkungan DPRD,
koordinasi dan konsultasi kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan, dan
program lain sesuai dengan fungsi, tugas dan wewenang DPRD, dana operasional
Pimpinan, Pembentukan Kelompok Pakar atau Tim Ahli Alat Kelengkapan DPRD,
penyediaan Tenaga Ahli Fraksi dan belanja Sekretariat Fraksi.

-5-

BAB II

PENGHASILAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD
Pasal 2
(1)

Penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD terdiri atas:
a. uang representasi;
b. tunjangan keluarga;
c. tunjangan beras;
d. uang paket;
e. tunjangan jabatan;
f.

tunjangan alat kelengkapan; dan

g. tunjangan alat kelengkapan lain.
(2)

Selain penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Pimpinan dan
Anggota DPRD diberikan penghasilan lain berupa:
a. tunjangan komunikasi intensif; dan
b. tunjangan reses.

(3)

Pajak atas penghasilan sebagaimana dimaksud padaayat (1)dibebankan
APBD.

pada

(4)

Pajak atas penghasilan lain sebagaimana dimaksud padaayat (1)dibebankan
pada Pimpinan dan anggota DPRD yang bersangkutan.

(5)

Pembebanan pajak penghasilan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD
sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 3

(1)

Pembayaran uang representasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
huruf a dibayarkan setiap bulan.

(2)

Uang representasi sebagaimana
ditetapkansebagai berikut:

dimaksud

pada

ayat

(1)

huruf

a

a. Ketua DPRD sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah);
b. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu
rupiah); dan
c. Anggota DPRD sebesar Rp2.250.000,00 (dua juta dua ratus lima puluh ribu
rupiah).
Pasal 4
(1)

Tunjangan keluarga dan tunjangan beras sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) huruf bdan huruf c dibayarkan setiap bulan.

(2)

Besarnya tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sama dengan
Tunjangan keluarga dan tunjangan beras bagi aparatur sipil negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

-6-

Pasal 5

(1)

Pembayaran uang paket sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf
ddibayarkan setiap bulan.

(2)

Uang Paket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut:
a. Ketua DPRD sebesar Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah);
b. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp240.000,00 (dua ratus empat puluh ribu
rupiah); dan
c.

Anggota DPRD sebesar Rp225.000,00 (dua ratus dua puluh lima ribu
rupiah).
Pasal 6

(1)

Tunjangan jabatan Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) huruf e dibayarkan setiap bulan.

(2)

Besarnya tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berikut:

ditetapkan sebagai

a. Ketua DPRD sebesar Rp4.350.000,00 (empat juta tiga ratus lima puluh ribu
rupiah);
b. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp3.480.000,00 (tiga juta empat ratus delapan
puluh ribu rupiah); dan
c.

Anggota DPRD sebesar Rp3.262.500,00 (tiga juta dua ratus enam puluh dua
ribu lima ratus rupiah).
Pasal7

(1)

Tunjangan alat kelengkapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf
f dibayarkan setiap bulan.

(2)

Tunjangan alat kelengkapan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
huruf g dibayarkan selama Alat Kelengkapan Lain terbentuk dan selesai
melaksanakan tugas.

(3)

Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. ketua ditetapkan sebesar 7,5% dari tunjangan jabatan ketua DPRD yaitu
sebesar Rp326.250,00 (tiga ratus dua puluh enam ribu dua ratus lima puluh
rupiah);
b. wakil ketua ditetapkan sebesar 5% dari tunjangan jabatan ketua DPRD yaitu
sebesar Rp217.500,00 (dua ratus tujuh belas ribu lima ratus rupiah);
c.

sekretaris ditetapkan sebesar 4% dari tunjangan jabatan ketua DPRD yaitu
sebesar Rp174.000,00 (seratus tujuh puluh empat ribu rupiah); dan

d. anggota ditetapkansebesar 3% dari tunjangan jabatan ketua DPRD yaitu
sebesar Rp130.500,00 (seratus tiga puluh ribu lima ratus rupiah).

-7-

Pasal 8

(1)

Tunjangan Komunikasi intensifsebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)
huruf a dibayarkan setiap bulan.

(2)

Tunjangan komunikasi intensif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
sebesar Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

Pasal 9
(1)

Tunjangan reses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b
dibayarkan setiap melaksanakan reses.

(2)

Tunjangan sebagaimana dimaksud pada
Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

ayat

(1)

ditetapkan

sebesar

BAB III
TUNJANGAN KESEJAHTERAAN
Pasal 10
(1)

Tunjangan Kesejahteraan Pimpinan dan Anggota DPRD meliputi:
a. jaminan kesehatan;
b. jaminan kecelakaan kerja;
c.

jaminan kematian; dan

d. pakaian dinas dan atribut.
(2)

(3)

Selain tunjangan kesejahteraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pimpinan
DPRD memperoleh tunjangan kesejahteraan berupa:
a.

rumah negara dan perlengkapannya;

b.

kendaraan dinas jabatan; dan

c.

belanja rumah tangga.

Selain tunjangan kesejahteraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Anggota
DPRD memperoleh tunjangan kesejahteraan berupa:
a.

rumah negara dan perlengkapannya; dan

b.

tunjangan transportasi.
Pasal 11

Jaminan kesehatan, Jaminan kecelakaan kerja,dan jaminan kematiansebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c, dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

-8-

Pasal 12

(1)

Pakaian dinas dan atribut Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 ayat(1) hurufd terdiri atas:
a. pakaian sipil harian yang diberikan sebanyak 2 (dua) pasang dalam 1 (satu)
tahun;
b. pakaian sipil resmi yang diberikan sebanyak 1 (satu) pasang dalam
1 (satu) tahun;
c. pakaian sipil lengkap yang diberikan sebanyak 2 (dua) pasang dalam
5 (lima) tahun;
d. pakaian dinas harian lengan panjang yang diberikan sebanyak 1 (satu)
pasang dalam 1 (satu) tahun; dan
e. pakaian yang bercirikan khas daerah yang diberikan sebanyak 1 (satu)
pasang dalam 1 (satu) tahun.

(2)

Pakaian dinas dan atribut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
denganmempertimbangkan prinsip efisiensi, efektivitas, dan kepatutan.

(3)

Standar satuan harga pakaian dinas dan atribut sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 13

(1)

Rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan
sebagaimana dimaksud dalamPasal 10 ayat (3) disediakan bagi Pimpinan DPRD
sesuai standar berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

Rumah negara dan perlengkapannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
disediakan bagi Anggota DPRD sesuai standar berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

(3)

Pemakaian rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan
sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan pemakaian rumah negara dan
perlengkapannya sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4)

Pemeliharaan rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas
jabatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan pemeliharaan rumah negara
dan perlengkapannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibebankan pada
APBD.

(5)

Dalam hal Pimpinan DPRD berhenti atau berakhir masa bakti, rumah negara
dan perlengkapannyaserta kendaraan dinas jabatan wajib dikembalikan dalam
keadaan baik kepada Pemerintah Daerahpaling lambat 1 (satu) bulan sejak
tanggal berhenti atau berakhirnya masa bakti.

(6)

Dalam hal Anggota DPRD yang disediakan rumah negara dan perlengkapannya
berhenti atauberakhir masa bakti, rumah negara dan perlengkapannya wajib
dikembalikan dalam keadaan baikkepada Pemerintah Daerah paling lambat 1
(satu) bulan sejak tanggal berhenti atau berakhirnya masabakti.

(7)

Ketentuan
mengenai
tata
cara
pengembalian
rumah
negara
dan
perlengkapannya sertakendaraan dinas jabatan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

-9Pasal 14

(1)

(2)

Rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan yang
disediakan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 tidak dapat disewabelikan,
digunausahakan, dipindahtangankan, dan/ataudiubah status hukumnya.
Struktur dan bentuk bangunan rumah negara yang disediakan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)tidak dapat diubah.
Pasal 15

(1)

(2)
(3)

(4)

(5)

Dalam hal Pemerintah Daerah belum menyediakan rumah negara dan kendaraan
dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1), Pimpinan DPRD
berhak atas tunjangan perumahan dan tunjangan transportasi.
Tunjangan sebagaimana dimaksud padaayat (1) diberikan dalam bentuk uang
dan dibayarkan setiap bulan terhitung mulai tanggal pengucapan sumpah/janji.
Tunjangan perumahan sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan sebagai
berikut:
a. Ketua DPRD sebesar Rp16.470.000,00; dan
b. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp13.400.000,00.
Tunjangan transportasi sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan sebagai
berikut:
a. Ketua DPRD sebesar Rp14.513.000,00; dan
b. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp12.255.000,00.
Pengenaan Pajak PPh Pasal 21 untuk tunjangan perumahan dan transportasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dibebankan kepada yang
bersangkutan.
Pasal 16

(1)

Bagi pasangan suami/istri yang menduduki jabatan sebagai Pimpinan dan/atau
Anggota DPRD pada periode yang sama hanya diberikan salah satu tunjangan
perumahan.

(2)

Bagi Pimpinan dan Anggota DPRD yang suaminya menjabat
Gubernur/Wakil Gubernur tidak diberikan tunjangan perumahan.

(3)

Bagi Pimpinan dan/atau Anggota DPRD yang diberhentikan sementara tidak
diberikan tunjangan perumahan dan tunjangan transportasi.

sebagai

Pasal 17
(1) Belanja rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf c
disediakan dalam rangka menunjang pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang
Pimpinan DPRD.
(2) Belanja rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk
memenuhi kebutuhan minimal rumah tangga dengan mempertimbangkan
kemampuan keuangan daerah.
(3) Kebutuhan minimal rumah tangga Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dianggarkan dalam program dan kegiatan Sekretariat DPRD.

- 10 -

(4) Dalam hal Pimpinan DPRD tidak menggunakan fasilitas rumah negara dan
perlengkapannya, tidak diberikan belanja rumah tangga sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 ayat (2) huruf c.
(5) Belanja rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebesar
Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
Pasal 18
(1)

Dalam hal Pemerintah Daerah belum mampu menyediakan rumah negara bagi
Anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2), kepada yang
bersangkutan dapat diberikan tunjangan perumahan.

(2)

Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan dalam bentuk uang
dan dibayarkan setiap bulan terhitung mulai tanggal pengucapan sumpah/janji.

(3)

Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan
Rp10.560.000,00 (sepuluh juta lima ratus enam puluh ribu rupiah).

(4)

Pengenaan Pajak PPh Pasal 21 untuk tunjangan perumahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dibebankan kepada yang bersangkutan.

sebesar

Pasal 19
(1)

Tunjangan transportasi bagi Anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 ayat (3) huruf b diberikan dalam bentuk uang dan dibayarkan setiap bulan
terhitung mulai tanggal pengucapan sumpah/janji.

(2)

Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya meliputi biaya sewa
kendaraan dan tidak meliputi biaya perawatan dan biaya operasional kendaraan
dinas jabatan.

(3)

Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebesar
Rp10.943.000,00 (sepuluh juta sembilan ratus empat puluh tiga ribu rupiah).

(4)

Pengenaan Pajak PPh Pasal 21 untuk tunjangan transportasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dibebankan kepada yang bersangkutan.
Pasal 20

Rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 serta tunjangan perumahan dan tunjangan transportasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 tidak dapat diberikan kepada Pimpinan dan
Anggota DPRD secara bersamaan.
BAB IV
UANG JASA PENGABDIAN
Pasal 21
(1)

Pimpinan atau Anggota DPRD yang meninggal dunia atau mengakhiri masa
baktinya diberikan uang jasa pengabdian sesuai dengan masa baktinya, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Masa bakti kurang dari atau sampai dengan 1 (satu) tahun, diberikan uang
jasa pengabdian sebesar:
1.

Ketua DPRD sebesar Rp3.000.000,00;

- 11 -

2.

Wakil Ketua sebesar Rp2.400.000,00; dan

3.

Anggota DPRD sebesar Rp2.250.000,00.

b. Masa bakti sampai dengan 2 (dua) tahun, diberikan uang jasa pengabdian
sebesar:
1.

Ketua DPRD sebesar Rp6.000.000,00;

2.

Wakil Ketua DPRD sebesar Rp4.800.000,00; dan

3.

Anggota DPRD sebesar Rp4.500.000,00 untuk 2 (dua) bulan uang
representasi.

c. Masa bakti sampai dengan 3 (tiga) tahun, diberikan uang jasa pengabdian
sebesar:
1.

Ketua DPRD sebesar Rp9.000.000,00;

2.

Wakil Ketua DPRD sebesar Rp7.200.000,00;dan

3.

Anggota DPRD sebesar Rp6.750.000,00.

d. Masa bakti sampai dengan 4 (empat) tahun, diberikan uang jasa pengabdian
sebesar:
1.

Ketua DPRD sebesar Rp12.000.000,00;

2.

Wakil Ketua DPRD sebesar Rp9.600.000,00; dan

3.

Anggota DPRD sebesar Rp9.000.000,00.

e. Masa bakti sampai dengan 5 (lima) tahun, diberikan uang jasa pengabdian
sebesar:
1.

Ketua DPRD sebesar Rp15.000.000,00 atau paling banyak sebesar
Rp18.000.000,00;

2.

Wakil Ketua DPRD sebesar Rp12.000.000,00 atau paling banyak sebesar
Rp14.400.000,00; dan

3.

Anggota DPRD sebesar Rp11.250.000,00 atau paling banyak sebesar
Rp13.500.000,00.

(2)

Dalam hal Pimpinan atau Anggota DPRD meninggal dunia, uang jasa pengabdian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada ahli warisnya.

(3)

Pembayaranuang jasa pengabdian dilakukan setelah yang bersangkutan
diberhentikan dengan hormat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

BAB V
BELANJA PENUNJANG KEGIATAN DPRD
Pasal 22
Belanja penunjang kegiatan DPRD disediakan untuk mendukung kelancaran fungsi,
tugas dan wewenang DPRD berupa:
a.

program, yang terdiri atas:
1. Penyelenggaraan rapat;
2. Kunjungan kerja;
3. Pengkajian, penelaahan, dan penyiapan Peraturan Daerah;

- 12 -

4. Peningkatankapasitas
di Lingkungan DPRD;

danprofesionalisme

sumber

daya

manusia

5. Koordinasi dan konsultasi kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan; dan
6. Program lain sesuai dengan fungsi, tugas, dan wewenang DPRD.
b.

dana operasional Pimpinan DPRD;

c.

pembentukan kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD;

d.

penyediaan tenaga ahli fraksi;

e.

penyediaan Tenaga ahli Komisi dan Alat Kelengkapan DPRD; dan

f.

belanja sekretariat fraksi.

Pasal 23
Programsebagaimana dimaksud dalam Pasal 22huruf a diuraikan kedalam beberapa
kegiatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 24
(1)

Dana operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22huruf b diberikan
setiap bulan kepada Pimpinan DPRD untuk menunjang kegiatan operasional
yang berkaitan dengan representasi, pelayanan, dan kebutuhan lain guna
melancarkan pelaksanaan tugas dan tidak digunakan untuk keperluan pribadi,
kelompok, dan/atau golongan, dan penggunaannya harus memperhatikan asas
manfaat, efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas.

(2)

Besaran dana operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan
sebesar:
a.

Ketua DPRD sebesar Rp12.000.000,00; dan

b. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp6.000.000,00.
(3)

Pemberian dana operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibayarkan
dengan ketentuan:
a. 80% (delapan puluh persen) diberikan secara sekaligus untuk semua biaya
atau disebut lumpsum; dan
b. 20% (dua puluh persen) diberikan untuk dukungan dana operasional
lainnya.
Pasal 25

(1)

Kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22huruf c merupakan sejumlah tertentu pakar atau ahli yang
mempunyai kemampuan dalam disiplin ilmu yang sesuai dengan kebutuhan
pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang DPRD yang tercermin dalam alat
kelengkapan DPRD sesuai dengan kebutuhan DPRD atas usul anggota,pimpinan
fraksi,dan pimpinan alat kelengkapan DPRD.

- 13 -

(2)

Pembayaran kompensasi bagi kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan
DPRD didasarkan pada kehadiran per kedatangan sesuai dengan kebutuhan
DPRD atau kegiatan tertentu DPRD dan dapat dilakukan dengan harga satuan
orang hari atau orang bulandengan personil yang berbeda.

(3)

Kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD sebagaimana dimaksud
ayat (1) dapat berjumlah sebanyak 3 (tiga) orang untuk setiap alat kelengkapan
DPRD.

(4)

Besaran kompensasi kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan ditetapkan
yaitu:
a. Sarjana Strata Tiga/Guru Besar sebesar Rp3.000.000,00;
b. Sarjana Strata Dua sebesar Rp2.500.000,00; dan
c.

(5)

Sarjana Strata Satu sebesar Rp2.000.000,00.

Kelompok
pakaratau
tim
ahli
alat
kelengkapan
DPRD
diangkat
dan diberhentikan dengan Keputusan Sekretaris DPRD sesuai dengan
kebutuhan.
Pasal 26

(1)

Tenaga ahli fraksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22huruf d merupakan
tenaga ahli yang disediakanuntuk setiap fraksi masing-masing1 (satu) orang per
fraksi.

(2)

Tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai kemampuan dalam
disiplin ilmutertentu yang mendukung tugas fraksi serta diberikan kompensasi
dengan memperhatikan standar keahliandan prinsip efisiensi.

(3)

Tenaga ahli fraksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Sekretaris DPRD.

(4)

Pembayaran kompensasi bagi Tenaga Ahli Fraksidapat dilakukan dengan harga
satuan orang per bulan.

(5)

Besaran kompensasi tenaga ahli fraksiditetapkan yaitu:
a. Sarjana Strata Tiga/Guru Besar sebesar Rp4.000.000,00;
b. Sarjana Strata Dua sebesar Rp3.500.000,00; dan
c.

Sarjana Strata Satu sebesar Rp3.000.000,00.
Pasal 27

(1)

Belanja Sekretariat fraksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22huruff dibiayai
darianggaran Sekretariat DPRD.

(2)

Belanja sekretariat fraksi terdiri atas penyediaan sarana dan anggaran.

(3)

Penyediaan
sarana
meliputi
ruang
kerja
pada
sekretariat
DPRD
dan kelengkapan kantor sesuaidengan ketentuan peraturan perundangundangan dan tidak termasuk sarana mobilitas.

(4)

Penyediaan anggaran meliputi pemenuhan kebutuhan belanja alat tulis kantor
dan makan minumrapat fraksi yang diselenggarakan di Lingkungan kantor
Sekretariat DPRD dengan memperhatikan prinsip efisiensi, efektivitas, dan
kepatutan.

- 14 -

BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 28
Pelaksanaan hak keuangan dan administratif Pimpinan DPRD dan Anggota DPRD
terhitung mulai tanggal 1 (satu) bulan berikutnya setelah Peraturan Daerah yang
mengatur hak keuangan dan administratif Pimpinan dan Anggota DPRD
diundangkan.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan.
Ditetapkan di Banjarmasin
pada tanggal 17 November 2017
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
ttd
H. SAHBIRIN NOOR
Diundangkan di Banjarbaru
pada tanggal 17 November 2017
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN,
ttd
H. ABDUL HARIS
BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN2017 NOMOR 98