MAKALAH Peran Bapepam dan Lembaga Profes

MAKALAH

“Peran Bapepam dan Lembaga Profesi Penunjang Dalam Pengendalian
Pasar Modal

Tugas diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Hukum Pasar Modal

Dosen : Dede Agus, S.H.,M.H.

Dibuat oleh :
PuspaDwiLabarina
1111141053
VI F

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2017
1

BAB I
PENDAHULUAN


2

A. Latar Belakang
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara
para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui
jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya
fungsi

pasar

menghubungkan

modal

(Bruce


aliran

dana

Lliyd),
jangka

adalah
panjang

meningkatkan
dengan

dan

kriteria

pasarnya.Dengan kata lain penulis dapat menyebut pasar modal adalah
wadah untuk mencari dana bagi perusahaan dan wadah investasi bagi
pemodal, yang menyangkut kepentingan banyak pihak.1

Belakangan ini masyarakat pengusaha sudah semakin menyadari
manfaat pasar modal bagi pengembangan usahanya. Memang benar,
masyarakat

investor

membutuhkan

informasi

mengenai

keadaan

perusahaan sebagai dasar pertimbangan di dalam mengambil keputusan
untuk berinvestasi. Informasi yang disajikan dalam prospektus yang
diterbitkan pada waktu perusahaan melakukan penawaran umum atas
instrumen pasar modal kepada masyarakat, pada dasarnya memuat
gambaran mengenai keadaan perusahaan yang ditinjau dari berbagai aspek
hukum, keuangan, industri produksi dan pemasaran. Proteksi terhadap

kepentingan para investor adalah hal yang fundamental yang harus
diciptakan dalam mekanisme pasar modal. Proteksi ini penting dalam
rangka menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan bagi para
investor untuk menambahkan dananya di pasar modal.
Menyadari akan perlunya proteksi melalui mekanisme keterbukaan,
maka pemerintah mengambil langkah-langkah kongkrit yang diwujudkan
dalam UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan dijabarkan dalam
peraturan-peraturan pelaksanaannya. Pihak-pihak atau institusi di pasar
modal indonesia tercantum dalam UUPM. Setiap lembaga yang disebut
1Zainal Asikin, Hukum Dagang, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2013, hlm.313

3

dalam UUPM

diberikan kewenangan. Masalah regulasi, penerapan

peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum berada di tangan
Badan Pengawasan Pasar Modal Republik Indonesia (Bapepam).2
Di sinilah tugas Bapepam untuk mengadakan pemeriksaan terhadap

setiap pihak yang di duga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran.
Sesuai dengan UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Bapepam mengenakan
sanksi adminstratif atas pelanggaran yang dilakukan oleh setiap pihak
yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Bapepam.3
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis menetapkan judul
makalah ini “Peran Bapepam dan Lembaga Profesi Penunjang Dalam
Pengendalian Pasar Modal”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis bisa
menyimpulkan permasalahan terjadi, dan akan dibahas diantaranya yaitu:
1. Bagaimana peran Bapepam dalam aktivitas pasar modal?
2. Bagaimana peran lembaga-lembaga yang terkait dalam
aktivitaspasar modal di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis dalam membuat makalah ini untuk
memberikan wawasan bagi penulis dan pembaca, diantaranya yaitu:
1. Untuk mengetahui peran Bapepam dalam aktivitas pasar modal;
2. Untuk mengetahui peran lembaga-lembaga yang terkait dalam
aktivitaspasar modal di Indonesia.

2 M. Irsan Nasarudin, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta, Kencana, 2004, hlm.113
3C.S.T. Kansil, dan Kristine S.T Kansil, Modul Hukum Dagang, Jakarta, Djambatan, 2001, hlm.181

4

BAB II
PAMBAHASAN

Peran Bapepam dan Lembaga Profesi Penunjang Dalam Pengendalian Pasar
Modal
1. Peran Bapepam dalam Pasar Modal
Lembaga ini mulai dibentuk tahun 1976 dengan Kepres Nomor 52
Tahun 1976. Bapepam dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat oleh .
Dalam pelaksanaan tugas ia bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan.
Stuktur Pasar Modal di Indonesia tertinggi berada pada Menteri Keuangan
menunjukan Bapepam merupakan lembaga pemerintah yang bertugas
untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari

5


pasar modal dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan 4 pasar modal
yang teratur, wajar,dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan
masyarakat,

menjamin seluruh pelaku pasar modal wajib mengikuti

ketentuan yang berlaku sesuai dengan bidangnya masing-masing dan
melaksanakannya secara konsisten dengan memperhatikan standar dan
etika yang berlaku didunia bisnis serta mementingkan kepentingan
masyarakat banyak, kegiatan yang dilaksanakaan pasar modal secara cepat
dan tepat dengan biaya yang relatif murah.
Pada awalnya, Bapepam selain berfungsi sebagai pengawas pasar
uang dan modal, juga menjadi badan pelaksana bursa (1976-1990). Oleh
karenanya, dulu disebut dengan Bapepum(Badan Pengawas Pasar Uang
dan Modal). Sebagai badan pelaksana pasar modal (1976) tugas Bapepam
menurut Keppres No.52/1976 tentang Pasar Modal yang disempurnakan
dengan Keppres No.58 Tahun 1984 adalah :5
a. Mengadakan penilaian terhadap perusahan-perusahaan yang akan
menjual saham-saham melalui pasar modal, apakah telah
memenuhi persyaratan yang ditentukan, yaitu sehat dalam

keuangan dan managemen.
b. Menyelenggarakan pasar modal yang efektif dan efesien.
c. Terus-menerus mengikuti perkembangan perusahaan-perusahaan
yang menjual sahamnya melalui pasar modal.
Dengan

demikian,

selain

bertindak

sebagai

penyelenggara/pelakasana, Bapepam sekaligus merupakan pembina dan
pengawas. Bapepam adalah wasit sekaligus pemain. Dualisme fungsi
Bapepam ini ditiadakan pada tahun 1990, dengan keluarnya Kepres
No.53/1990 dan SK Menkeu No.1548/1990. Ini sekaligus menandai era
baru bagi perkembangan pasar modal, sehingga lembaga ini dapat
memfokuskan diri pada tugas pengawasan dan pembinaan pasar modal.

Sedangkan masalah pasar uang diserahkan kepada otoritas perbankan,
yaitu Bank indonesia (BI).
4Zainal Asikin, op.cit, hlm.324
5 Ibid,hlm.325

6

Pengawasan Bapepam tersebut dapat dilakukan dengan menempuh
upaya-upaya, baik yang bersifat preventif dalam bentuk aturan, pedoman,
pembimbingan, dan pengarahan maupun secara refresif dalam bentuk
pemeriksaan, penyidikan, dan pengenaan sanksi.6 Dalam hal ini penulis
hanya akan menjelaskan beberapa bentuk pengawasan yang telah
disebutkan tadi diantaranya yaitu:
a. Pemeriksaan
Sebagai konsekuensi dari pelakasanaan fungsi sebagai Badan
pengawasan pasar modal, Bapepam diberikan kewenangan untuk
melakukan pemeriksaan terhadap semua pihak yang diduga telah, sedang,
atau mencoba melakukan atau menyuruh, turut serta, membujuk, atau
membantu melakukan pelanggaran terhadap Undang-undang Pasar Modal
dan peraturan Pelaksanaannya. Dengan kewenangan ini Bapepam dapat

mengumpulkan data, informasi, dan atau keterangan lain yang diperlukan
sebagai bukti atas pelanggaran terhadap UUPM dan atau peraturan
pelaksanannya.
Atau seperti yang dijelaskan dalam PP No.46 Tahun 1995 tentang
Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal, bahwa yang 7 dimaksud
dengan pemeriksaan adalah kegiatan mencari, mengumpulkan, serta
mengolah data dan atau keterangan lain yang dilakukan oleh pemeriksaan
untuk membuktikan ada atau tidak adanya pelanggaran atas peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal.
Pemeriksaan dapat dilakukan dalam hal:
a. danya laporan, pemberitahuan, atau pengaduan dari pihak tentang
adanya pelanggaran atas peraturan perundang-undangan di bidang
pasar modal;
b. Tidak dipenuhinya kewajiban yang dilakukan oleh pihak-pihak
yang memperoleh perizinan, persetujuan, atau pendaftaran dari
pihak Bapepan atau pihak lain yang dipersyaratkan untuk
menyampaikan laporan kepada Bapepam; atau
6 Abdul Rasyid Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus, Jakarta,
Kencana, 2011, hlm.243
7M. Irsan Nasarudin, op.cit, hlm.117


7

c.

Terdapat petunjuk terjadinya pelanggaran di bidang pasar modal.
Maka dalam rangka pelaksanaan tugasnya selaku lembaga pemeriksa

tersebut, Bapepam mempunyai kewenangan dan dapat melakukan hal-hal
sebagai berikut:8
1) Meminta keterangan dan atau konfimasi dari pihak yang diduga
melakukan atau terlibat dalam pelanggran terhadap undang-undang
ini dan atau peraturan pelaksanaannya atau pihak lain apabila
dianggap perlu.
2) Mewajibkan pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam
pelanggarannya

terhadap

undang-undang

ini

dan

aturan

pelaksanaannyaa untuk melakukan atau tidak melakukan kegiatan
tertentu;
3) Memeriksa dan atau

membuat salinan terhadap catatan,

pembukuan dan atau dokumen lain, baik milik pihak yang diduga
melakukan atau terlibat dlam pelanggaran terhadap undang-undang
ini dan atau peraturan pelaksanaannya maupun milik pihak lain
apabila dianggap perlu ;
4) Menetapkan syarat dan atau mengizinkan pihak yang diduga
melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap undangundang ini dan atau peraturan pelaksanaanya untuk melakukan
tindakan tertentu yang diperlukan dalam rangka penyelesaian
kerugian yang timbul.

b. Penyidikan
Pelanggaran yang terjadi dipasar modal sangat beragam dilihat dari
segi jenis, modus operandi, atau kerugian yang mungkin ditimbulkannya.
Bapepam diberikan wewenang untuk mempertimbangkan konsekuensi
dari pelanggaran yang terjadi dan wewenang untuk meneruskannya ke
tahap penyidikan berdasarkan pertimbangan tersebut.
8 Ibid,hlm.118

8

Penyidikan dibidang pasar modal adalah serangkaian tindakan
penyidikan untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang diperlukan
sehingga dapat membuat terang tentang tindak kejahatan dibidang pasar
modal yang terjadi, menemukan tersangka serta mengetahui besarnya
kerugian yang ditimbulkan.
Bapepam diberi wewenang untuk mempertimbangkan konsekuensi
dari pelanggaran yang terjadi dan wewenang untuk meneruskannya ke
tahap penyidikan berdasarkan pertimbangan tersebut. Dalam pasal 101
ayat (3) UUPM disebutkan kewenangan yang lebih rinci diberika
penyidik, yaitu:9
a) Menerima laporan, pemberitahuan, atau pengaduan dari seseorang
tentang adanya tindak pidana di bidang pasar modal ;
b) Melakukan penelitian atas kebenaran laporan atau keterangan
berkenaan dengan tindak pidana di bidang pasar modal;
c) Melakukan penelitian terhadap pihak yang diduga melakukan atau
terlibat dalam tindak pidana di bidang pasar modal;
d) Memanggil, memeriksa dan meminta keterangan dan barang bukti
dari setiap pihak yang disangka melakukan tindak pidana di bidang
pasar modal;
e) Melakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan, dan dokumen
lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang pasar modal;
f) Melakukan pemeriksaan di setiap tempat tertentu yang diduga
terdapat setiap barang bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen
lain serta melakukan penyitaan terhadap barang yang dapat
dijadikan bahan bukti dalam perkara tindak pidana di bidang pasar
modal;10
g) Memblokir rekening pada bank atau lembaga keuangan lain dari
pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam tindak pidana di
bidang pasar modal;
h) Meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan
tindak pidana di bidang pasar modal ; dan
i) Menyatakan saat dimulai dan dihentikan penyidikan.

9 M. Irsan Nasrudin, op.cit, hlm.119
10a Ibid,hlm.120

9

2. Lembaga-lembanga Lain yang Terkait dengan Kegiatan Pasar Modal;
Profesi Penunjang Pasar Modal
Disamping lembaga-lembaga yang ada dalam pasar modal, ada juga
profesi penunjang pasar modal yang berperan penting dalam pasar modal,
diantaranya yaitu:
a) Akuntan Publik
Menurut Undang-Undang Pasar Modal yang dimaksud
dengan akuntan adalah ukuntan yang telah memperoleh izin dari
meteri dan terdaftar di Bapepam.
Dalam praktiknya akuntan sebagai salah satu profesi yanh
menunjang pasar modal disebut akuntan publik. Akuntan publik,
termasuk akuntan negara dibawah Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP) melakukan kegiatan memberi pendapat
atas kewajaran laporan keuangan perusahaan yang akan go public.
Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan pasar modal akuntan
publik berperan sebagai penilai kondisi keuangan perusahaan yang
anak go public yang meliputi pemeriksaan laporan keuangan yang
dibuat oleh perusahaan sendiri.
Penilaian akuntan publik terhadap keadaan atau kondisi
keuangan perusahaan yang akan go public tersebut dinyatakan
dalam suatu pendapat11. pendapat tersebut dalam empat macam,
yaitu: (1) Pendapat Wajah Tanpa Syarat; (2) Pendapat Wajar
dengan Syarat; (3) Pendapat Tingkat Setuju; dan (4) Laporan Tanpa
Pendapat.12 Akuntan juga berfungsi mendorong perusahaan untuk
memenuhi prinsip-prinsip good corporate govenance, khususnya
mengenai keterbukaan dan transparansi.13
11Abdul Rasyid Salim, op.cit, hlm.255
12Ibid,hlm.256
13Zainal Asikin, op.cit, hlm.329

10

b) Konsultan Hukum
Dalam Undang-Undang Pasar Modal ditentukan bahwa
konsultan hukum adalah ahli hukum yang memberikan pendapat
hukum kepada pihak lain dan terdaftar di Bapepam.
Konsultan hukum di pasar modal melakukan kegiatan
memberi pendapat bedasarkan aspek hukum mengenai segala
kewajiban yang mengikat perusahaan yang akan go public.
Konsultan hukum adalah pihak yang independen dan dipercaya,
karena keahlian dan integritasnya.
Pendapat dari konsultan hukum biasanya berkaitan dengan:
a. Akta pendirian/anggaran dasar perusahaan beserta
perubahan-perubahan;
b. Penyetoran modal oleh pemegang saham sebelum go
public;
c. Pemilikan izin usaha;
d. Status kepemilikan atas aktiva perusahaan, terutama
pemilikan aktiva tetap;
e. Perjanjian-perjanjian yang dibuat perusahaan dengan pihak
ketiga;
f. Gugatan atau tuntutan terhadap perusahaan.

c) Perusahaan Penilaian
Dalam Undang-Undang Penanaman modal dirumuskan
bahwa yang dimaksud dengan penilai adalah pihak yang
memberikan penilaian atas aset perusahaan dan terdaftar di
Bapepam.
Penilaian adalah lembaga atau perusahaan yang berkaitannya
melakukan penilaian atas kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan
yang akan go public. Penilaian juga dapat memberi penilaian
terhadap nilai aktiva tetap perusahaan jika dilakukan revaluasi.

11

Perusahaan yang melakukan revaluasi terhadap aktiva yang
dimiliki akan menaikkan kekayaannya. Tambahan kekayaan yang
diperoleh14 dari surplus revaluasi ini dapat dikapitalisasi menjadi
modal sektor atau menambah modal setor, jika telah memenuhi
kewajiban perpajakan atas surplus tersebut. Surplus revaluasi
dikenakan

pajak

penghasilan,

karena

surplus

itu

dapat

meningkatkan kegiatan ekonomis perusahaan. Apabila surplus
revaluasi tidak dinyatakan sebagai modal atau tambahan modal
yang disektor, maka surplus ini tidak dimasukkan dalam neraca,
akan tetapi hanya dilampirkan dalam prospektus.
d) Notaris
Menurut Undang-Undang Pasar

Modal, yang dimaksud

dengan notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat
akta autentik dan terdaftar di Bapepam. Bagi suatu perusahaan
yang go public, banyak pihak yang terlibat didalamnya. Oleh
karena itu, agar sesuatu yang diputuskan perusahaan dihormati dan
diindahkan oleh semua pihak yang terlibat, maka keputusan
tersebut harus berkekuatan hukum. Agar suatu keputusan
berkekuatan hukum diperlukan peran notaris, terutama pada
kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Dalam kegiatan pasar modal, jasa notaris sebagai pejabat
umum diperlukan terutama untuk melakukan hal-hal sebagai
berikut:
a. Memuat Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS)
tersebut.
b. Meneliti

dan

menyusun

keabsahan

keputusan-keputusan

hal-hal

yang

berkaitan

RUPS
dengan

penyelenggaraan RUPS, misalnya keabsahan persiapan
RUPS, keabsahan para pemegang saham atau kuasanya
yang menghadiri RUPS, dan menjaga terpenuhinya peserta
(kuorum) RUPS yang dipersyaratkan dalam anggaran dasar.
14Abdul Rasyid Salim, op.cit, hlm.256

12

c. Meneliti atas perubahan anggaran dasar untuk menjamin
tiada bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan menyesuaikan dengan anggaran dasar
untuk memenuhi ketentuan pasar modal dalam rangka
melindungi kepentingan investor atau penanaman modal,
khususnya pemegang saham publik.15

BAB III
PENUTUP

15Ibid,hlm.257

13

A. Kesimpulan
1. Peran Bapepam dalam Pasar Modal, Bapepam merupakan lembaga
pemerintah yang bertugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan
pengawasan sehari-hari pasar modal dengan tujuan mewujudkan
terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien serta
melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat, menjamin seluruh
pelaku pasar modal wajib mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai dengan
bidangnya masing-masing dan melaksanakannya secara konsisten dengan
memperhatikan standar dan etika yang berlaku didunia bisnis serta
mementingkan kepentingan masyarakat banyak, kegiatan yang
dilaksanakaan pasar modal secara cepat dan tepat dengan biaya yang
relatif murah.
2. Lembaga-lembanga Lain yang Terkait dengan Kegiatan Pasar Modal;
Profesi Penunjang Pasar Modal, Disamping lembaga-lembaga yang ada
dalam pasar modal, ada juga profesi penunjang pasar modal yang berperan
penting dalam pasar modal, diantaranya yaitu:
a. Akuntan Publik
b. Konsultan Hukum
c. Perusahaan Penilaian
d. Notaris
B. Saran
Makalah ini diharapkan dapat memperluas dan meningkatkan wawasan
penulis dan pembaca tentang Peran Bapepam dan Lembaga Profesi
Penunjang Dalam Pengendalian Pasar Modal

DAFTAR PUSTAKA

14

Asikin, Zainal. 2013. Hukum Dagang. Jakarta:PT RajaGrafindo Persada
Nasarudin,M. Irsan.2004. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia.
Jakarta:Kencana
C.S.T. Kansil, dan Kristine S.T Kansil. 2001.Modul Hukum Dagang.
Jakarta: Djambatan
Saliman,Abdul Rasyid.2011.Hukum Bisnis Untuk Perusahaan Teori dan
Contoh Kasus. Jakarta: Kencana

15