Audit produksi dan operasi (1)
AUDIT MANAJEMEN
AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI
DISUSUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1.
DEBBY ANGGRAINI
222013376
2.
FERA MARTINOVA
222013338
3.
WULANDARI APRILISA
222013435
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2016
BAB I
INFORMASI LATAR BELAKANG
KFC Plaju merupakan salah satu gerai cabang dari KFC. KFC Plaju beralamat di jalan
A.Yani Kel. 9-10 Ulu Kec. Seberang Ulu I, Palembang, Sumatera Selatan, 30121,
Indonesia
KFC Plaju terdiri dari 33 karyawan yang bekerja, yaitu:
1.
3 orang di Coffee
2.
3 orang untuk delivery
3.
5 orang staff (manajer, asisten manajer, SL supervisor, S.Cashier, Pabric Rekation).
4.
22 orang tim crew
BAB II
KESIMPULAN AUDIT
Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selam audit yang kami lakukan, kami
dapat menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi:
1.
Dari catatan penerimaan bahan baku tahun 2015 rata-rata yang terjadi kekurangan
bahan baku sebanyak 15% dari kebutuhan produksi.
2.
Jadwal produksi tidak disesuaikan dengan terjadinya pemesanan dari pelanggan yang
sifatnya mendadak, sehingga belum termasuk dalam jadwal produksi yang telah
ditetapkan.
3.
Jadwal penerimaan bahan baku dan perbaikan fasilitas produksi tidak di sesuaikan
dengan terjadinya perubahan pemesanan dari pelanggan.
4.
Tidak adanya mekanisme penyesuaian (cross check) program antara bagian produksi,
pembelian bahan baku, dan pemeliharaan fasilitas produksi.
Kriteria:
1.
Jadwal penerimaan bahan baku : bahan baku sudah tersedia dan siap di alokasi ke
bagian produksi sebelum proses produksi dimulai.
2.
Jadwal produksi disusun berdasarkan rencana penjualan, yang secara ketat
menghubungkan rencana pengiriman barang dengan jadwal produksi.
3.
Jadwal produksi harus terintegrasi dengan:
a. Jadwal penerimaan bahan baku: bahan baku sudah tersedia dan siap dialokasi ke
bagian produksi sebelum proses produksi dimulai.
b. Pemeliharaan fasilitas produksi: mesin selalu dalam keadaan siap untuk
dioperasikan.
4.
Jadwal produksi harus mampu mengoptimalkan tingkat penggunaan kapasitas
produksi.
Penyebab:
1.
Perencanaan kebutuhan bahan baku perusahaan yang kedatangannya sering tidak
tepat sehingga sering terlambat.
2.
Tidak adanya pedoman tertulis apabula terjadi perubahan dikarenakan adanya
tambahan kebutuhan pelanggan.
3.
Karena proses produksi harus berjalan terus, supervisor memerintahkan untuk
memproduksi terlebih dahulu produk yang bahn bakunya tersedia.
4.
Karena proses produksi harus berjalan terus, supervisor memerintahkan untuk
memproduksi terlebih dahulu produk yang bahan bakunya tersedia.
Akibat:
1.
Proses produksi hanya mampu mencapai kuantitas 90% dari produk yang dibutuhkan
untuk memenuhi pesanan pelanggan yang sesuai dengan jadwal pengiriman yang
ditetapkan.
2.
Terjadinya waktu tunggu untuk aktivitas produksi rata-rata 30 menit setiap hari.
3.
Operator mesin dan bagian pemeliharaan fasilitas produksi dikendalikan oleh kepala
bagian yang berbeda.
4.
Terlambatnya proses produksi.
Pejabat yang Bertanggungjawab:
Feryanto
DAFTAR RINGKASAN TEMUAN AUDIT
No
1. Dari
Kondisi
penerimaan
Kriteria
Penyebab
catatan Jadwal penerimaan Perencanaan
Akibat
Proses
produksi
bahan bahan baku: bahan kebutuhan bahan hanya
mampu
baku tahun 2015 rata- baku sudah tersedia baku perusahaan mencapai kuantitas
rata
yang
kekurangan
terjadi dan siap di alokasi yang
90% dari produk
bahan ke bagian produksi kedatangannya
yang
baku sebanyak 15% sebelum
dari
proses sering tidak tepat untuk
kebutuhan produksi dimulai.
produksi.
sehingga
dibutuhkan
memenuhi
sering pesanan pelanggan
terlambat.
yang sesuai dengan
jadwal pengiriman
2.
Jadwal produksi tidak Jadwal
disesuaikan
produksi Tidak
dengan disusun berdasarkan pedoman tertulis tunggu
terjadinya pemesanan rencana
dari pelanggan yang yang
sifatnya
yang ditetapkan.
adanya Terjadinya waktu
penjualan, apabula
secara
terjadi aktivitas
ketat perubahan
mendadak, menghubungkan
dikarenakan
sehingga
belum rencana pengiriman adanya tambahan
termasuk
dalam barang
dengan kebutuhan
untuk
produksi
rata-rata 30 menit
setiap hari.
jadwal produksi yang jadwal produksi.
3.
telah ditetapkan.
Jadwal
penerimaan Jadwal
bahan
baku
perbaikan
produksi
disesuaikan
dan harus
pelanggan.
produksi Karena
terintegrasi produksi
fasilitas dengan:
harus bagian
berjalan
tidak Jadwal
dengan
proses Operator mesin dan
penerimaan
terus, pemeliharaan
supervisor
fasilitas
produksi
memerintahkan
dikendalikan
oleh
terjadinay perubahan
bahan
baku: untuk
kepala bagian yang
pemesanan
bahan
baku memproduksi
berbeda.
dari
pelanggan.
sudah
tersedia terlebih
dahulu
siap produk
yang
dan
ke bahn
dialokasi
bakunya
bagian produksi tersedia.
sebelum proses
produksi
dimulai.
Pemeliharaan
fasilitas
produksi: mesin
selalu
dalam
keadaan
siap
untuk
4.
Tidak
dioperasikan.
Jadwal
produksi Karena
adanyamekanisme
harus
penyesuaian
mampu produksi
(cross mengoptimalkan
berjalan
proses Terlambatnya
harus proses produksi.
terus,
check) program antara tingkat penggunaan supervisor
bagian
pembelian
baku,
produksi, kapasitas produksi.
bahan
dan
memerintahkan
untuk
memproduksi
pemeliharaan fasilitas
terlebih
dahulu
produksi.
produk
yang
bahan
bakunya
tersedia.
BAB III
REKOMENDASI
Hasil audit yang telah dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi
perhatian manajemen di masa yang akan datang. Kelemahan tersebut meliputi:
1.
Keterlambatan pemenuhan kebutuhan pelanggan terjadi karena keterlambatan proses
produksi.
2.
Kebijakan pemenuhan kebutuhan pelanggan yang tidak sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi
atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan
tersebut.
Rekomendasi:
1.
Perusahaan seharusnya memiliki pedoman tertulis sebagai dasar untuk melakukan
perubahan jadwal produksi, jika terjadi tambahan (perubahan) permintaan dari
pelanggan.
2.
Perusahaan seharusnya mengadakan mekanisme penyesuaian (cross check) program
antara bagian produksi, pembelian bahan baku, dan pemeliharaan fasilitas produksi
untuk mencegah terjadinya keterlambatan produksi.
3.
Perusahaan harus membuat jadwal produksi yang terintergrasi dengan :
a. Jadwal penerimaan bahan baku: bahan baku harus sudah tersedia dan siap
diproduksi sebelum proses produksi dimulai.
b. Pemeliharaan fasilitas produksi: mesin selalu dalam keadaan siap untuk
dioperasikan.
c. Pemenuhan keebutuhan pelanggan: barang jadi disediakan peling lambat 15 menit
sejak sebelum proses produksi dimulai.
Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada
manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki, kami mengkhawatirkan
terjadi akibat yang lebih buruk pada keterampilan karyawan di masa yang akan datang.
BAB IV
RUANG LINGKUP AUDIT
Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang yang kami lakukan hanya
meliputi masalah Rencana Induk Produksi dan Operasi KFC Plaju untuk periode 2016.
Audit kami mencakup:
1.
Jadwal induk produksi
2.
Penilaian atas penggunaan kapasitas produksi.
3.
Tingkat persediaan
4.
Perencanaan keseimbangan lintas produksi.
Nomor
ICQ Lk
Internal Control Questionnaire dan
Langkah-langkah Kerja
Jawaban
Ya Tidak
Pelaksana LangkahKerja
Pelaksana
Waktu
Tujuan Review dan Pengujian
Pengendalian Manajemen:
Untuk
menilai
dan
menguji
efektivitas pengendalian manajemen
dan
lebih
mengenali
adanya
kelemahan-kelemahan pada sistem
pengendalian manajemen.
1.
Jadwal Induk Produksi
a.
Internal Control Questionnaire:
Apakah jadwal induk produksi telah
mencerminkan
kestabilan
perusahaan
dalam
usaha
memenuhi
kebutuhan pelanggan?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa jadwal dan volume produksi
hubungkan
dengan
ketersediaan
sumber
volume
daya
dan
perubahan permintaan pelanggan.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
bagaimana
menghubungkan
sumber
memenuhi
daya
perusahaan
ketersediaan
dengan
kebutuhan
dalam jadwal produksi.
usaha
pelanggan
Debby
Anggraini
1 hari
b.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
Jadwal
disusun
Induk
Produksi
Fera
rencana
Martinova
berdasarkan
1 hari
penjualan dan pembentukan stok
pengaman dalam menjaga kestabilan
barang di pasaran?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa kesesuaian antara jadwal
produksi induk dengan kebutuhan
volume penjualan dan pembentukan
stok.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
apa
dasar
penyusunan
jadwal produksi induk berkaitan
dengan persediaan.
c.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
mampu
jadwal
induk
produksi
meminimumkan
biaya
persediaan, biaya setup mesin, upah
lembur,
waktu
sumber
daya
menganggur?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
setiap
produksi
dan
tahapan
proses
konsumsi
sumber
Wulandari
Aprilisa
1 hari
dayanya dan ketepatan waktu dalam
menyelesaikan produksi.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri apa yang menjadi penyebab
terjadinya kondisi tersebut.
d.
Internal Control Questionnaire:
Apakah jadwal induk produksi telah
Debby
menintegrasikan jadwal penerimaan
Anggraini
1 hari
bahan baku, pemeliharaan fasilitas
dan pengiriman barang ke dalam
jadwal produksi regular?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
kesesuaian
metode
pemesanan dan penerimaan bahan
baku
dengan
kebutuhan
proses
produksi.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
bagaimana
perusahaan
menyusun jadwal kebutuhan bahan
baku
sesuai
dengan
kebutuhan
jadwal produksi.
e.
Internal Control Questionnaire:
Apakah jadwal induk produksi telah
Fera
1 hari
selaras dengan jadwal pada fungsi-
Martinova
fungsi bisnis yang lain?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa kesesuaian antara jadwal
produksi
induk
fungsi-fungsi
dengan
yang
jadwal
lain
dan
kemitraan yang terjalin pada setiap
fungsi dalam menyusun jadwal yang
saling mendukung satu sama lain.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
bagaimana
mengoordinasiakn
perusahaan
setiap
fungsi
dalam mencapai tujuan perusahaan
f.
Internal Control Questionnaire:
Apakah jadwal produksi induk telah
disusun
berdasarkan
penggunaan
kapasitas produksi optimal?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa hubungan jadwal produksi
dengan penggunaan kapasitas yang
tersedia
dan
nilai
apakah
kapasitas yang menganggur.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
ada
Wulandari
Aprilisa
1 hari
Telusuri
bagaimana
perusahaan
menentukan alokasi sumber daya
yang tersedia ke dalam rencana
produksi.
g.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
jadwal
didukung
produksi
dengan
induk
metode
Fera
1 hari
Martinova
permintaan material yang akurat?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
kesesuaian
metode
material
dengan
permintaan
kebutuhan jadwal produksi induk.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
bagaimana
permintaan
material apa yang digunakan dan
periksa kelemahan metode tersebut,
sehingga tidak mampu mendukung
kebutuhan jadwal produksi induk.
2.
Penilaian
atas
Penggunaan
Kapasitas Produksi
h.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
seluruh
kapasitas
yang
dimiliki terserap dalam rencana
produksi yang telah ditetapkan?
Debby
Anggraini
1 hari
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
tingkat
penggunaan
kapasitas yang dimiliki perusahaan
dan
dukungannya
dalam
merealisasikan rencana produksi.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Lakukan
audit
atas
kapasitas
menganggur yang terjadi.
i.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
perusahaan
memiliki
tertulis
tentang
kebijakan
pemanfaatan kapasitas menganggur
jika jadwal induk produksi tidak
disusun pada bisnis full capacity?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
strategi
penggunaan
kapasitas dalam menekan terjadinya
inefisiensi
karena
kapasitas
menganggur.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Nilai tingakat ketidakefisienan yang
terjadi akibat kapasitas menganggur.
Wulandari
Aprilisa
1 hari
j.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
perusahaan
memiliki
tertulis
tentang
kebijakan
pengelolaan kebutuhan produksi di
Debby
1 hari
Anggraini
atas kemampuan kapasitas yang
tersedia untuk mengerjakannya?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
kebijakan
kemampuannya
tersebut
dalam
dan
menjaga
konsistensi pelayanan prima dalam
memuaskan pelanggan.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri kebijakan praktis yang
digunakan
dalam
memenuhi
pesanan pelanggan di atas kapasitas
produksi yang dimiliki.
3.
k.
Tingkat Persediaan
Internal Control Questionnaire
Apakah
perusahaan
prosedur
pendalian
memiliki
persediaan
secara tertulis:
Aprilisa
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
kelengkapan
Wulandari
prosedur
1 hari
tersebut,
nilai
memberikan
kemampuannya
panduan
dalam
mengendalikan persediaan.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
bagaimana
praktik
pengendalian persediaan berjalan
dan pedoman apa yang digunakan
dalam pengendalian tersebut.
l.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
prosedur
tersebut
telah
disosialisasikan dengan memadai
Fera
dan dipahami oleh petugas yang
Martinova
1 hari
melaksanakan?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
keakuratan
penerapan
prosedur tersebut dalam praktik
pengendalian persediaan.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
penyimpangan
prosedur
yang terjadi baik sengaja maupun
tidak sengaja.
m.
Internal Control Questionnaire:
Apakah jadwal induk produksi telah
meminimalkan persediaan?
Wulandari
Aprilisa
1 hari
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Peeriksa
produksi
kesesuaian
dan
volume
kebutuhan
aktual
pelanggan/pasar.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Nilai tingkat kelebihan persediaan
yang terjadi dan pemborosan akibat
kelebihan tersebut.
n.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
penentuan
persediaan
tingkat
minimum
mempertimbangkan
telah
kemungkinan
terjadinya: keterlambatan pasokan
bahan baku, pemeliharaan fasilitas
produksi,
perubahan
permintaan
pasar?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa integrasi jadwal produksi
dengan
jadwal
penerimaan
persediaan dan kemampuan jadwal
ini dalam menghasilkan produk
sesuai dengan usaha memenuhi
kebutuhan pasar dan antisipasi atas
perubahan permintaan yang terjadi.
Debby
Anggraini
1 hari
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
bagaimana
perusahaan
mengantisipasi
terjadinya
permasalahan tersebut.
Keseimbangan Lintas Produksi
4.
o.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
perusahaan
pedoman
pemeliharaan
memiliki
fasilitas
produksi secara tertulis?
Fera
1 hari
Martinova
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
ketepatan
penerapan
pedoman tersebut dalam memandu
pemeliharaan fasilitas yang dimiliki
perusahaan secara tepat waktu.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri pedoman yang digunakan
dalam pemeliharaan fasilitas dan
kemampuannya dalam mendukung
proses produksi yang tepat waktu.
p.
Internal Control Questionnaire:
Apakah jadwal pemeliharaan telah
terintegrasi
dengan
rencana
Debby
1 hari
produksi?
Anggraini
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
bagaimana
pemeliharaan
kemampuan
fasilitas
dalam
menyiapkan fasilitas yang siap pakai
pada waktu dibutuhkan.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
bagaimana
perusahaan
mengintegrasikan
jadwal
pemeliharaan fasilitas dan jadwal
produksi.
q.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
pengoperasian
produksi
didukung
oleh
fasilitas
tenaga
operator yang memadai?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa kualifikasi yang dimiliki
oleh operator, hubungkan dengan
kualifikasi yang dibutuhkan dan
keinerjanya dalam mengoperasikan
fasilitas tersebut.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri kualifikasi operator dan
Fera
Martinova
1 hari
hubungkan dengan kemampuannya
dalam
mengoperasikan
failitas
tersebut.
Internal Control Questionnaire:
r.
Apakah
panduan
perusahaan
memiliki
pengoperasiaan
fasilitas
Wulandari
produksi tertulis untuk mencegah
terjadinya
kemacetan
1 hari
Aprilisa
proses
produksi?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
kemampuan
memahami
dan
operator
menerapkan
panduan tersebut berkaitan dengan
kebutuhan
untuk
menghasilkan
produk tepat waktu dalam kuantitas
dan kualitas yang tepat.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
panduan
apa
yang
digunakan dalam mengoperasikan
fasilitas produksi untuk menghindari
terjadinya
kemacetan
proses
produksi.
Diaudit Oleh:
1) Debby Anggraini
Jumlah jawaban
Ya
Tidak
Catatan:
Direview oleh:
2) Fera martinoova
3) Wulandari Aprilisa
Feryanto
Manajer KFC Plaju
Tanggal: 21 April 2016
Tanggal: 21 April
2016
AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI
DISUSUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1.
DEBBY ANGGRAINI
222013376
2.
FERA MARTINOVA
222013338
3.
WULANDARI APRILISA
222013435
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2016
BAB I
INFORMASI LATAR BELAKANG
KFC Plaju merupakan salah satu gerai cabang dari KFC. KFC Plaju beralamat di jalan
A.Yani Kel. 9-10 Ulu Kec. Seberang Ulu I, Palembang, Sumatera Selatan, 30121,
Indonesia
KFC Plaju terdiri dari 33 karyawan yang bekerja, yaitu:
1.
3 orang di Coffee
2.
3 orang untuk delivery
3.
5 orang staff (manajer, asisten manajer, SL supervisor, S.Cashier, Pabric Rekation).
4.
22 orang tim crew
BAB II
KESIMPULAN AUDIT
Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selam audit yang kami lakukan, kami
dapat menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi:
1.
Dari catatan penerimaan bahan baku tahun 2015 rata-rata yang terjadi kekurangan
bahan baku sebanyak 15% dari kebutuhan produksi.
2.
Jadwal produksi tidak disesuaikan dengan terjadinya pemesanan dari pelanggan yang
sifatnya mendadak, sehingga belum termasuk dalam jadwal produksi yang telah
ditetapkan.
3.
Jadwal penerimaan bahan baku dan perbaikan fasilitas produksi tidak di sesuaikan
dengan terjadinya perubahan pemesanan dari pelanggan.
4.
Tidak adanya mekanisme penyesuaian (cross check) program antara bagian produksi,
pembelian bahan baku, dan pemeliharaan fasilitas produksi.
Kriteria:
1.
Jadwal penerimaan bahan baku : bahan baku sudah tersedia dan siap di alokasi ke
bagian produksi sebelum proses produksi dimulai.
2.
Jadwal produksi disusun berdasarkan rencana penjualan, yang secara ketat
menghubungkan rencana pengiriman barang dengan jadwal produksi.
3.
Jadwal produksi harus terintegrasi dengan:
a. Jadwal penerimaan bahan baku: bahan baku sudah tersedia dan siap dialokasi ke
bagian produksi sebelum proses produksi dimulai.
b. Pemeliharaan fasilitas produksi: mesin selalu dalam keadaan siap untuk
dioperasikan.
4.
Jadwal produksi harus mampu mengoptimalkan tingkat penggunaan kapasitas
produksi.
Penyebab:
1.
Perencanaan kebutuhan bahan baku perusahaan yang kedatangannya sering tidak
tepat sehingga sering terlambat.
2.
Tidak adanya pedoman tertulis apabula terjadi perubahan dikarenakan adanya
tambahan kebutuhan pelanggan.
3.
Karena proses produksi harus berjalan terus, supervisor memerintahkan untuk
memproduksi terlebih dahulu produk yang bahn bakunya tersedia.
4.
Karena proses produksi harus berjalan terus, supervisor memerintahkan untuk
memproduksi terlebih dahulu produk yang bahan bakunya tersedia.
Akibat:
1.
Proses produksi hanya mampu mencapai kuantitas 90% dari produk yang dibutuhkan
untuk memenuhi pesanan pelanggan yang sesuai dengan jadwal pengiriman yang
ditetapkan.
2.
Terjadinya waktu tunggu untuk aktivitas produksi rata-rata 30 menit setiap hari.
3.
Operator mesin dan bagian pemeliharaan fasilitas produksi dikendalikan oleh kepala
bagian yang berbeda.
4.
Terlambatnya proses produksi.
Pejabat yang Bertanggungjawab:
Feryanto
DAFTAR RINGKASAN TEMUAN AUDIT
No
1. Dari
Kondisi
penerimaan
Kriteria
Penyebab
catatan Jadwal penerimaan Perencanaan
Akibat
Proses
produksi
bahan bahan baku: bahan kebutuhan bahan hanya
mampu
baku tahun 2015 rata- baku sudah tersedia baku perusahaan mencapai kuantitas
rata
yang
kekurangan
terjadi dan siap di alokasi yang
90% dari produk
bahan ke bagian produksi kedatangannya
yang
baku sebanyak 15% sebelum
dari
proses sering tidak tepat untuk
kebutuhan produksi dimulai.
produksi.
sehingga
dibutuhkan
memenuhi
sering pesanan pelanggan
terlambat.
yang sesuai dengan
jadwal pengiriman
2.
Jadwal produksi tidak Jadwal
disesuaikan
produksi Tidak
dengan disusun berdasarkan pedoman tertulis tunggu
terjadinya pemesanan rencana
dari pelanggan yang yang
sifatnya
yang ditetapkan.
adanya Terjadinya waktu
penjualan, apabula
secara
terjadi aktivitas
ketat perubahan
mendadak, menghubungkan
dikarenakan
sehingga
belum rencana pengiriman adanya tambahan
termasuk
dalam barang
dengan kebutuhan
untuk
produksi
rata-rata 30 menit
setiap hari.
jadwal produksi yang jadwal produksi.
3.
telah ditetapkan.
Jadwal
penerimaan Jadwal
bahan
baku
perbaikan
produksi
disesuaikan
dan harus
pelanggan.
produksi Karena
terintegrasi produksi
fasilitas dengan:
harus bagian
berjalan
tidak Jadwal
dengan
proses Operator mesin dan
penerimaan
terus, pemeliharaan
supervisor
fasilitas
produksi
memerintahkan
dikendalikan
oleh
terjadinay perubahan
bahan
baku: untuk
kepala bagian yang
pemesanan
bahan
baku memproduksi
berbeda.
dari
pelanggan.
sudah
tersedia terlebih
dahulu
siap produk
yang
dan
ke bahn
dialokasi
bakunya
bagian produksi tersedia.
sebelum proses
produksi
dimulai.
Pemeliharaan
fasilitas
produksi: mesin
selalu
dalam
keadaan
siap
untuk
4.
Tidak
dioperasikan.
Jadwal
produksi Karena
adanyamekanisme
harus
penyesuaian
mampu produksi
(cross mengoptimalkan
berjalan
proses Terlambatnya
harus proses produksi.
terus,
check) program antara tingkat penggunaan supervisor
bagian
pembelian
baku,
produksi, kapasitas produksi.
bahan
dan
memerintahkan
untuk
memproduksi
pemeliharaan fasilitas
terlebih
dahulu
produksi.
produk
yang
bahan
bakunya
tersedia.
BAB III
REKOMENDASI
Hasil audit yang telah dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi
perhatian manajemen di masa yang akan datang. Kelemahan tersebut meliputi:
1.
Keterlambatan pemenuhan kebutuhan pelanggan terjadi karena keterlambatan proses
produksi.
2.
Kebijakan pemenuhan kebutuhan pelanggan yang tidak sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi
atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan
tersebut.
Rekomendasi:
1.
Perusahaan seharusnya memiliki pedoman tertulis sebagai dasar untuk melakukan
perubahan jadwal produksi, jika terjadi tambahan (perubahan) permintaan dari
pelanggan.
2.
Perusahaan seharusnya mengadakan mekanisme penyesuaian (cross check) program
antara bagian produksi, pembelian bahan baku, dan pemeliharaan fasilitas produksi
untuk mencegah terjadinya keterlambatan produksi.
3.
Perusahaan harus membuat jadwal produksi yang terintergrasi dengan :
a. Jadwal penerimaan bahan baku: bahan baku harus sudah tersedia dan siap
diproduksi sebelum proses produksi dimulai.
b. Pemeliharaan fasilitas produksi: mesin selalu dalam keadaan siap untuk
dioperasikan.
c. Pemenuhan keebutuhan pelanggan: barang jadi disediakan peling lambat 15 menit
sejak sebelum proses produksi dimulai.
Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada
manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki, kami mengkhawatirkan
terjadi akibat yang lebih buruk pada keterampilan karyawan di masa yang akan datang.
BAB IV
RUANG LINGKUP AUDIT
Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang yang kami lakukan hanya
meliputi masalah Rencana Induk Produksi dan Operasi KFC Plaju untuk periode 2016.
Audit kami mencakup:
1.
Jadwal induk produksi
2.
Penilaian atas penggunaan kapasitas produksi.
3.
Tingkat persediaan
4.
Perencanaan keseimbangan lintas produksi.
Nomor
ICQ Lk
Internal Control Questionnaire dan
Langkah-langkah Kerja
Jawaban
Ya Tidak
Pelaksana LangkahKerja
Pelaksana
Waktu
Tujuan Review dan Pengujian
Pengendalian Manajemen:
Untuk
menilai
dan
menguji
efektivitas pengendalian manajemen
dan
lebih
mengenali
adanya
kelemahan-kelemahan pada sistem
pengendalian manajemen.
1.
Jadwal Induk Produksi
a.
Internal Control Questionnaire:
Apakah jadwal induk produksi telah
mencerminkan
kestabilan
perusahaan
dalam
usaha
memenuhi
kebutuhan pelanggan?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa jadwal dan volume produksi
hubungkan
dengan
ketersediaan
sumber
volume
daya
dan
perubahan permintaan pelanggan.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
bagaimana
menghubungkan
sumber
memenuhi
daya
perusahaan
ketersediaan
dengan
kebutuhan
dalam jadwal produksi.
usaha
pelanggan
Debby
Anggraini
1 hari
b.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
Jadwal
disusun
Induk
Produksi
Fera
rencana
Martinova
berdasarkan
1 hari
penjualan dan pembentukan stok
pengaman dalam menjaga kestabilan
barang di pasaran?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa kesesuaian antara jadwal
produksi induk dengan kebutuhan
volume penjualan dan pembentukan
stok.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
apa
dasar
penyusunan
jadwal produksi induk berkaitan
dengan persediaan.
c.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
mampu
jadwal
induk
produksi
meminimumkan
biaya
persediaan, biaya setup mesin, upah
lembur,
waktu
sumber
daya
menganggur?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
setiap
produksi
dan
tahapan
proses
konsumsi
sumber
Wulandari
Aprilisa
1 hari
dayanya dan ketepatan waktu dalam
menyelesaikan produksi.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri apa yang menjadi penyebab
terjadinya kondisi tersebut.
d.
Internal Control Questionnaire:
Apakah jadwal induk produksi telah
Debby
menintegrasikan jadwal penerimaan
Anggraini
1 hari
bahan baku, pemeliharaan fasilitas
dan pengiriman barang ke dalam
jadwal produksi regular?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
kesesuaian
metode
pemesanan dan penerimaan bahan
baku
dengan
kebutuhan
proses
produksi.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
bagaimana
perusahaan
menyusun jadwal kebutuhan bahan
baku
sesuai
dengan
kebutuhan
jadwal produksi.
e.
Internal Control Questionnaire:
Apakah jadwal induk produksi telah
Fera
1 hari
selaras dengan jadwal pada fungsi-
Martinova
fungsi bisnis yang lain?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa kesesuaian antara jadwal
produksi
induk
fungsi-fungsi
dengan
yang
jadwal
lain
dan
kemitraan yang terjalin pada setiap
fungsi dalam menyusun jadwal yang
saling mendukung satu sama lain.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
bagaimana
mengoordinasiakn
perusahaan
setiap
fungsi
dalam mencapai tujuan perusahaan
f.
Internal Control Questionnaire:
Apakah jadwal produksi induk telah
disusun
berdasarkan
penggunaan
kapasitas produksi optimal?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa hubungan jadwal produksi
dengan penggunaan kapasitas yang
tersedia
dan
nilai
apakah
kapasitas yang menganggur.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
ada
Wulandari
Aprilisa
1 hari
Telusuri
bagaimana
perusahaan
menentukan alokasi sumber daya
yang tersedia ke dalam rencana
produksi.
g.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
jadwal
didukung
produksi
dengan
induk
metode
Fera
1 hari
Martinova
permintaan material yang akurat?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
kesesuaian
metode
material
dengan
permintaan
kebutuhan jadwal produksi induk.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
bagaimana
permintaan
material apa yang digunakan dan
periksa kelemahan metode tersebut,
sehingga tidak mampu mendukung
kebutuhan jadwal produksi induk.
2.
Penilaian
atas
Penggunaan
Kapasitas Produksi
h.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
seluruh
kapasitas
yang
dimiliki terserap dalam rencana
produksi yang telah ditetapkan?
Debby
Anggraini
1 hari
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
tingkat
penggunaan
kapasitas yang dimiliki perusahaan
dan
dukungannya
dalam
merealisasikan rencana produksi.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Lakukan
audit
atas
kapasitas
menganggur yang terjadi.
i.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
perusahaan
memiliki
tertulis
tentang
kebijakan
pemanfaatan kapasitas menganggur
jika jadwal induk produksi tidak
disusun pada bisnis full capacity?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
strategi
penggunaan
kapasitas dalam menekan terjadinya
inefisiensi
karena
kapasitas
menganggur.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Nilai tingakat ketidakefisienan yang
terjadi akibat kapasitas menganggur.
Wulandari
Aprilisa
1 hari
j.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
perusahaan
memiliki
tertulis
tentang
kebijakan
pengelolaan kebutuhan produksi di
Debby
1 hari
Anggraini
atas kemampuan kapasitas yang
tersedia untuk mengerjakannya?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
kebijakan
kemampuannya
tersebut
dalam
dan
menjaga
konsistensi pelayanan prima dalam
memuaskan pelanggan.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri kebijakan praktis yang
digunakan
dalam
memenuhi
pesanan pelanggan di atas kapasitas
produksi yang dimiliki.
3.
k.
Tingkat Persediaan
Internal Control Questionnaire
Apakah
perusahaan
prosedur
pendalian
memiliki
persediaan
secara tertulis:
Aprilisa
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
kelengkapan
Wulandari
prosedur
1 hari
tersebut,
nilai
memberikan
kemampuannya
panduan
dalam
mengendalikan persediaan.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
bagaimana
praktik
pengendalian persediaan berjalan
dan pedoman apa yang digunakan
dalam pengendalian tersebut.
l.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
prosedur
tersebut
telah
disosialisasikan dengan memadai
Fera
dan dipahami oleh petugas yang
Martinova
1 hari
melaksanakan?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
keakuratan
penerapan
prosedur tersebut dalam praktik
pengendalian persediaan.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
penyimpangan
prosedur
yang terjadi baik sengaja maupun
tidak sengaja.
m.
Internal Control Questionnaire:
Apakah jadwal induk produksi telah
meminimalkan persediaan?
Wulandari
Aprilisa
1 hari
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Peeriksa
produksi
kesesuaian
dan
volume
kebutuhan
aktual
pelanggan/pasar.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Nilai tingkat kelebihan persediaan
yang terjadi dan pemborosan akibat
kelebihan tersebut.
n.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
penentuan
persediaan
tingkat
minimum
mempertimbangkan
telah
kemungkinan
terjadinya: keterlambatan pasokan
bahan baku, pemeliharaan fasilitas
produksi,
perubahan
permintaan
pasar?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa integrasi jadwal produksi
dengan
jadwal
penerimaan
persediaan dan kemampuan jadwal
ini dalam menghasilkan produk
sesuai dengan usaha memenuhi
kebutuhan pasar dan antisipasi atas
perubahan permintaan yang terjadi.
Debby
Anggraini
1 hari
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
bagaimana
perusahaan
mengantisipasi
terjadinya
permasalahan tersebut.
Keseimbangan Lintas Produksi
4.
o.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
perusahaan
pedoman
pemeliharaan
memiliki
fasilitas
produksi secara tertulis?
Fera
1 hari
Martinova
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
ketepatan
penerapan
pedoman tersebut dalam memandu
pemeliharaan fasilitas yang dimiliki
perusahaan secara tepat waktu.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri pedoman yang digunakan
dalam pemeliharaan fasilitas dan
kemampuannya dalam mendukung
proses produksi yang tepat waktu.
p.
Internal Control Questionnaire:
Apakah jadwal pemeliharaan telah
terintegrasi
dengan
rencana
Debby
1 hari
produksi?
Anggraini
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
bagaimana
pemeliharaan
kemampuan
fasilitas
dalam
menyiapkan fasilitas yang siap pakai
pada waktu dibutuhkan.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
bagaimana
perusahaan
mengintegrasikan
jadwal
pemeliharaan fasilitas dan jadwal
produksi.
q.
Internal Control Questionnaire:
Apakah
pengoperasian
produksi
didukung
oleh
fasilitas
tenaga
operator yang memadai?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa kualifikasi yang dimiliki
oleh operator, hubungkan dengan
kualifikasi yang dibutuhkan dan
keinerjanya dalam mengoperasikan
fasilitas tersebut.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri kualifikasi operator dan
Fera
Martinova
1 hari
hubungkan dengan kemampuannya
dalam
mengoperasikan
failitas
tersebut.
Internal Control Questionnaire:
r.
Apakah
panduan
perusahaan
memiliki
pengoperasiaan
fasilitas
Wulandari
produksi tertulis untuk mencegah
terjadinya
kemacetan
1 hari
Aprilisa
proses
produksi?
Bila Ya:
Langkah Kerja:
Periksa
kemampuan
memahami
dan
operator
menerapkan
panduan tersebut berkaitan dengan
kebutuhan
untuk
menghasilkan
produk tepat waktu dalam kuantitas
dan kualitas yang tepat.
Bila Tidak:
Langkah Kerja:
Telusuri
panduan
apa
yang
digunakan dalam mengoperasikan
fasilitas produksi untuk menghindari
terjadinya
kemacetan
proses
produksi.
Diaudit Oleh:
1) Debby Anggraini
Jumlah jawaban
Ya
Tidak
Catatan:
Direview oleh:
2) Fera martinoova
3) Wulandari Aprilisa
Feryanto
Manajer KFC Plaju
Tanggal: 21 April 2016
Tanggal: 21 April
2016