Solidaritas Masyarakat Melayu Pada Ritual Tampung Tawar Bibit Di Desa Terjun Kecamatan Pantai Cermin Chapter III V
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode artinya cara atau teknik melakukan sesuatu yang bersifat ilmiah
untuk mencapai tujuan tertentu. Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencatat,
merumuskan, mencari, dan menganalisis suatu masalah yang dilakukan secara
sistematis yang akhirnya diperoleh hasil dalam bentuk laporan. Jadi, metode
penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh
pelaku suatu disiplin ilmu untuk memperoleh jawaban dari persoalan yang diteliti.
3.1
Desain Penelitian
Desain penelitian adalah suatu cara untuk mencari kebenaran dengan
mengumpulkan dan menganalisi data yang diperlukan untuk memperoleh jawaban
dari permasalahan yang diajukan. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan demikian kegiatan
peneitian haruslah berdasarkan keilmuan yang rasional, empiris dan sistematis.
Metode yang digunakan penulis adalah metode kualitatif naturalistik. Penulis
menggunakan metodologi ini untuk mengetahui aktualitas, realitas sosial dan
persepsi manusia melalui pemgakuan mereka yang mungkin tidak dapat diungkap
melalui penonjolan pengukuran formal atau pertanyaan penelitian yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu. Maka, terkait tulisan penulis yang merupakan bagian
dari tradisi lisan, pendekatan penelitian kualitatif-naturalistik sangat tepat untuk
mengambarkan atau mendeskripsikan keadaan sebernarnya di lapangan.
Data penelitian ini dikumpulkan secara langsung
dari lingkungan
sebagaimana adanya untuk mendapatkan makna secara lengkap termasuk makna atau
Universitas Sumatera Utara
nilai yang diteliti dalam peristiwa yang sebenarnya. Pemahaman ini sangat penting
bagi peneliti tradisi lisan agar memahami bahwa sebuah tradisi bersifat fungsional
serta tidak dapat dipisahkan dari teks dan konteksnya.
3.2
14
Lokasi Penelitian
Lokasi
penelitian
ini
berada
di Desa
Terjun
Kampung
Besar II
Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.
3.3
Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah data lisan yang diambil langsung
kelapangan dengan mengambil data dari beberapa informan mengenai segala sesuatu
yang berkaitan dengan penelitian yang dapat menuturkan Ritual Tapung Tawar Bibit
di Desa Terjun Kampung Besar II Kecamatan Pantai Cermin.
3.4
Instrument Data
Instrument atau alat penelitian yang penulis gunakan adalah berupa
daftar
pertanyaan
yang
diajukan
dalam
melakukan
wawancara
dengan
informan, peralatan tulis seperti pulpen, buku tulis untuk mencatat informasi ,
perekam suara berupa tape recorder untuk wawancara, foto untuk dokumentasi
gambar.
3.5
Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan maka digunakan
metode pengumpulan data sebagai berikut :
14
Op. Cit, Wan Syaifuddin, hlm. 14-24.
Universitas Sumatera Utara
3.5.1 Metode Observasi
Metode ini dilakukan untuk mengamati secara langsung daerah tempat
penelitian untuk mendapatkan informasi data yang dibutuhkan, teknik yang
dipergunakan penulis adalah teknik catat. Berkaitan dengan judul solidaritas
masyarakat melayu pada ritual tampung tawar bibit. Maka peneliti melakukan
pengamatan terhadap data sekunder berupa foto pelaksaan upacara tampung tawar
bibit. Hal ini dikarenakan waktu pelaksaan upacara tersebut dilangsungkan 5 tahun
sekali. Karenanya peneliti pada tahap observasi ini mengamati data dari sumber yang
telah ada dan melakukan penelitian lapangan dengan menemui tokoh-tokoh serta
objek-objek alam lainya yang memiliki peran dalam upacara ini yang berlangsung di
Desa Terjun Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.
3.5.2 Metode Kuesioner
Pada dasarnya metode ini berdasarkan prinsip sampel bertujuan, yaitu
kuesioner berisi pertanyaan untuk masyarakat sebagai responden pertanyaanpertanyaan yang ada bertujuan memperoleh data tentang pandangan masyarakat
terhadap solidaritas masyarakat dalam ritual tampung tawar bibit.
3.5.3 Metode Dokumentasi
Dokumentasi yaitu metode pengumpulan data yang menghasilkan catatan
penting yang berhubungan dengan masalah yang di teliti sehingga akan diperoleh
data yang lengkap dan bukan berdasarkan perkiraan. 15 Dalam penelitian ini, metode
15
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
dokumentasi dilakukan dengan cara peneliti mengumpulkan data-data melalui
pencatatan atau data data tertulis yang ada di Desa Terjun Kecamatan Pantai Cermin
3.6
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
model analisis mengalir, yang meliputi tiga komponen.
3.6.1 Reduksi Data
Pada langkah ini data yang diperoleh dicatat dalam uraian yang terperinci.
Data-data yang sudah dicatat kemudian dilakukan penyederhanaan data. Data-data
yang dipilih hanya data yang berkaitan dengan masalah yang akan dianalis.
3.6.2 Penyajian Data
Data yang sudah ditetpkan kemudian disusun secara sistemtis dan terperinci
agar mudah dipahami. Data-data tersebut kemudian dianalisis sehingga diperoleh
deskripsi tentang nialai-nilai luhur dalam ritual tampung tawar bibit
3.6.3 Penarikan Kesimpulan
Pada tahap ini dibuat kesimpulan tentang hasil dan data yang diperoleh sejak
awal penelitian. Kesimpulan dari ini masih memerlukan adanya verifikasi penelitian
kembali tentang kebenaran sehingga hasil yang diperoleh benar-benar valid. Ketiga
Universitas Sumatera Utara
komponen tersebut saling dan dilakukansecara terus-menerus mulai dari awal, saat
penelitian berlangsung sampai akhir penelitian. 16
16
Basrowi dan Suwandi, Op.cit, hlm. 146-160.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Teks Ritual
Pada umumnya profesi masyarakat diDesa Terjun adalah sebagai petani.
Mereka melakukan ritual tampung tawar bibit untuk mengharapkan mendapat hasil
panen yang berlimpah. Kegiatan yang dilaksanakan pada ritual tampung tawar bibit
ini ialah persiapan tempat pelaksanaan, perlengkapan, penyembelihan hewan, serta
pembacaan mantera.
Dalam sebuah ritual tampung tawar bibit mantera yang digunakan adalah teks
yang dimaksud dalam penelitian ini. Secara menyeluruh isi teks mantera masih
sangat erat kaitannya bagi masyarakat Melayu. Isi teks merupakan bagian dari
kebiasaan masyarakat Melayu yang didalamnya terkandung maksud dan arti-arti
bahasa yang bisa dimengerti, dengan menafsirkan berdasar kebudayaan dimana
mantera ini diucap.
4. 1. 1 Pengertian Mantera
Mantera diartikan sebagai sususan kata yang mengandung unsur ghaib,
biasanya diucapkan oleh pawang untuk ritual tertentu. Mantera menggunakan bahasa
yang tertulis dan pilihan katannya yang khas, maknanya baru dapat diketahui melalu
pembacaan kultural secara mendalam berdasarkan kebudayaan dimana mantera itu
digunakan. 17
17
Wan Syaifuddin, Pemikiran Kreatif dan Sastra Melayu Tradisi.Yogyakarta, Gading Publishing,
2016.
Universitas Sumatera Utara
Mantera oleh para ahli dan pengamat kebudayaan dianggap sebagai
kesusastraan yang paling awal di kenal manusia. Sastra isan berbentuk mantera dapat
dikatagorikan sebagai sastra lama atau sastra tradisional. Sastra lama dapat berbentuk
puisi dan prosa jenis sastra yang termasuk puisi ialah mantera, pantun, syair dan lainlain. Masyarakat tradisonal bahkan hingga kini masih menggunakan mantera dan
segala aspek yang berhubungan dalam kehidupan masyarakat.
Pembacaan mantera dapat menimbulkan kekuatan ghaib untuk meraih tujuantujuan tertentu. Secara umum mantera dapat dibagi menjadi empat jenis berdasarkan
fungsinya masing-masing yaitu :1) mantera untuk pengobatan, 2) mantera untuk
pakaian, 3) mantera untuk pekerjaan, 4) mantera adat-istiadat. 18
Mantera biasanya menggunakan bahasa khusus yang sukar dipahami.
terkadang, pawang tidak memahami arti dari mantera yang dibaca, ia hanya
memahami kapan mantera itu dibaca dan tujuan membaca mantera. Dari segi
kegunaan mantera sangat khusus tidak boleh dituturkan sembarangan karena
dianggap keramat dan suci. Mantera biasanya diciptakan oleh seorang pawang,
kemudian diwariskan kepada keturunan, atau orang yang dianggap mengantikan
dirinya sebagai pawang.
Penggunaan mantera dalam masyarakat Melayu sangat berkaitan dengan
kehidupan mereka yang tradisional dan dekat dengan alam lingkungannya. Maka dari
itu apabila semakin modern pola hidup masyarakat Melayu dan semakin jauh mereka
dengan alam maka mantera akan semakin punah dari kehidupan mereka.
18
Wan Syaifuddin, (Disertasi). Hlm. 259-280.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ritual rampung tawar bibit desa Terjun, Kecamatan Pantai
Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. Ditemukan penggunaan mantera dalam ritual
tersebut. Desa ini merupakan desa yang mayoritas penduduknya adalah sebgai
petani. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan ritual tampung tawar bibit bahwa
masyarakat sangat berharap dengan hasil yang berlimpah. Ini terlihat dari ketetapan
masyarakat yang masih mempertahankan nilai-nilai tradisi seperti mantera.
Dalam melaksanakan ritual tampung tawar bibit masyarakat mempercayai
bahwa mantera yang dipakai adalah salah satu bentuk doa kepada tuhan yang maha
kuasa tentang bagaimana menjaga hubungan manusia alam dan tuhan. Mantera yang
digunakan dalam pelaksanaan ritual tampung tawar bibit yang dibaca oleh pawang
ketika permulaan ritual. Dalam permulaan ritual, pawang melakukan penyembelihan
kerbau di saksikan oleh masyarakat lalu bagian kepala kerbau ditanam oleh pawang
dengan membaca mantera khusus. Adapun mantera yang di baca pawang ialah :
Bismillahi
Assalamualaikum nabi
Yang memegang bumi
Aku menumpangkan anakku
Seri Gading Gemala Gading
Di dalam enam bulan angka ketujuh
Aku datang mengambil balik
Dengan lailaha illallahu
Universitas Sumatera Utara
Kur semangat
Kuur semangat 19
Mantera sebelum memulakan tampung tawar bibit yaitu mantera dibacakan
pada saat memotong jeruk nipis kedalam ember yang berwarna hijau. Pawang
membacakan mantera sebagai berikut
Nur cahaya munallah
Nur cahaya mun putih
Name semangat tapak kebun
Berkat lailaha illallah
Muhamadarrasulullah
Bulat batu kubula bulat
Bulat batang padi
Aku tahu asal kau ulat
Mate beras mate kau menjadi
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah dayang hijau
Lemah lembut asal kau menjadi yang ikut
Buah padi menghijau
19
Dato Sayuti, 70, 2017. Wawancara dirumahnya Desa Terjun Kecamatan Pantai Cermin, 14 Maret.
Universitas Sumatera Utara
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah 20
4.1.2 Bahasa Mantera
Bahasa mantera merupakan bahasa yang mengandung nilai-nilai relegius dan
dipercaya memiliki kekuatan. Oleh karenanya, dalam mengucapkannya tidak boleh
digunakan oleh sembarang orang, melainkan orang tertentu seperti pawang atau
orang yang dituakan. 21
Dalam pemilihan kata, teks mantera ritual tampung tawar bibit ini
menerminkan ruang, waktu, dan amanat. Pengucapan mantera mempunyai kekuatan
ghaib yang di peroleh dari permainan kata serta istilah yang berkaitan dengan
kepercayaan dengan keyakinan dalam diri masyarakat Melayu. Beberapa mantera
yang pilihan katanya berkaitan dengan keyakinan dan kepercayaan, seperti :
Bismillahi
Assalamualaikum nabi
Yang memegang bumi
Aku menumpangkan anakku
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah dayang hijau
Lemah lembut asal kau menjadi yang ikut
Buah padi menghijau
20
21
Dato Sayuti, 70, 2017. Wawancara dirum,ahnya Desa Terjun Kecamatan Pantai Cermin, 14 Maret.
Wan Syaifuddin (Disertasi), hlm. 260-266
Universitas Sumatera Utara
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
4.1.3 Pengucapan Mantera
Pengucapan merupakan satu dari ciri-ciri mantera yang harus ada pada
mantera atau dengan kata lain, tidak akan berkesan sebuah mantera tanpa
pengucapan. 22Mantera ritual tampung tawar bibit melibatkan aspek rima.
4.1.3.1 Rima
Rima ialah gaya perulangan bunyi yang terdapat pada mantera ritual. Rima
berfungsi untuk mewujudkan aliran perasaan ataupun pikiran agar tidak terputus dari
ide dan pesan yang ingin diungkapkan. 23Terdapat berbagai jenis rima berlaku dalam
teks mantera , yaitu :
1.
Rima Permulaan
Menunjukan bahwa rima ini memperkuat suasana fenomena dan suasana
magis yang diungkapkan dan menegaskan kedudukan tentang kekuatan supranatural
pawang dalam ritual tampung tawar bibit.
Aku menumpangkan anakku
Seri Gading Gemala Gading
Di dalam enam bulan angka ketujuh
Aku datang mengambil balik
22
Haron Daud, 2001, Mantera Melayu Analisis Pemikiran. Pulau Pinang: Penerbit Universiti Sains
Malaysia. Hlam. 39.
23
Wan Syaifuddin, Pemikiran Kreatif dan Sastra Melayu Tradisi. Hlm. 201-205.
Universitas Sumatera Utara
2.
Rima akhir
Analisis menunjukan dalam pembinaan bunyi mantera ini dikuatkan dengan
kata-kata yang berkenaan dengan kepercayaan yang suci dan keyakinan anggota
masyarakat kepada kemulian Nabi dan kebesaran Allah SWT. 24
Bismillahi
Assalamualaikum nabi
Yang memegang bumi
Aku menumpangkan anakku
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah dayang hijau
4.1.4 Analisis Konteks
Konteks ialah situasi yang ada hubunganya dengan kejadian makna. Dalam
konteks ritual tampung tawar bibit, terdapat beberapa jenis benda yang dikasifikasi
pada jenis makanan, tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Perlengkapan yang dipersembahkan dalam ritual tampung tawar bibit bendabenda yang dipersembahkan mengandung makna tertentu. Adapun benda dan makna
tersebut, yaitu:
a.
Beras Putih
Menurut pandangan informan menyatakan bahwa makna beras putih tersebut
membentuk sifat bersih, suci dan keikhlasan hati kepada Tuhan Yang Maha
24
Wan Syaifuddin.Pemikiran Kreatif, hlm. 201.
Universitas Sumatera Utara
Esa. Mereka mengharapkan dengan pelaksanaan ritual tampung tawar bibit ini
dapat memperoeh perindungan dari Tuhan Yang Maha Esa. 25
b.
Beras Kuning
Menurut pandangan informan artinya menunjukan rasa hormat kepada
pemangku adat yang telah banyak menjaga dan melestarikan budaya di daerah
tersebut. Masyarakat harus berperilaku baik dalam ritual tampung tawar bibit
berlangsung, mereka menjaga sikap sesuai etika bersosial, maka kehidupan
masyarakat sejahtera.
c.
Pulut Hitam
Menurut pandangan informan, pulut hitam artinya mempunyai perekat yang
kukuh untuk membina kebersamaan antara sesama masyarakat. Juga
menyatakan kegunaan pulut hitam berhubungan dengan kehidupan manusia,
kedudukannya dalam upacara ritual dianggap sebagai simbol yang membentuk
semangat lebih dan dihormati dalam masyarakat.26
d.
Berteh
Menurut pandangan informan makna berteh untuk membentuk semangat
kesetiaan dan kesungguhan anggota masyarakat dalam menjalankan aktifitas
seharian baik di sawah maupun berdagang.
e.
Limau Purut
Menurut pandangan informan limau purut ini membentuk kepahaman dan
norma dan nilai adat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Terjun.
25
26
Pawang Darwin, 56, 2017. Dirumahnya, Desa Terjun Kec. Pantai Cermin, 16 Maret.
Yakob, 55, 2017. Dirumahnya, Desa Terjun Kec. Pantai Cermin, 21 Maret.
Universitas Sumatera Utara
f.
Limau Pagar
Menurut pandangan informan limau pagar bermakna sebagai lambang
kejujuran sesama makhuk hidup.
g.
Biji Jeruk Nipis
Menurut pandangan informanmelambangkan penguasaan terhadap ilmu yang
berhubungan dengan ghaib. 27
h.
Air
Menurut pandangan informan makna air ini membentuk keseimbangan
kebersihan dalam diri baik rohaniah maupun fisik dengan keteguhan hati.
Dipercayai bahwa air dapat mendinginkan hati, tidak emosional sesama
masyarakat. Air itu juga dianggap dapat membentuk keseimbangan kejernihan
hati anggota masyarakat yang ada dalam ritual dengan alam lingkunganya. 28
i.
Sirih
Menurut pandangan informan memiliki makna sifat merendah diri dan
memuliakan orang lain, dan menjadi lambang dari adanya warisan keberdaban
yang dilandasi rasa hormat dan kebersamaan. 29
j.
Padi
Menurut pandangan informan padi memiliki makna penyerahan diri kepada
pihak yang berkaitan dengan pekerjaan anggota masyarakat baik di sawah atau
ladang. 30
27
Pawang Darwin , Dirumahnya, 16 Maret.
Darwin, Dirumahnya, 16 Maret.
29
Dato Sayuti, Dirumahnya, 14 Maret.
30
Yakob, 2017, Wawancara dirumahnya, 21 Maret.
28
Universitas Sumatera Utara
k.
Daun Sepulih
Menurut pandangan informan daun sepulih ini membina kesehatan agar
dihindari dari gangguan-gangguan makhuk halus. Informan juga menyatakan
bahwa daun tersebut merupakan simbol kekuatan masyarakat Desa Terjun atas
gangguan makhluk halus.
l.
Bunga Rampai
Menurut pandangan informan bunga rampai menyatakan campuran jenis-jenis
bunga rampai mempunyai keharuman dan keindahan, ia melambangkan
persepahaman antara masyarakat makhluk ciptaan Allah swt.
m.
Dupa
Menurut informan dupa merupakan tempat membakar kemenyan yang
tujuannya hanya untuk wewangian dan menciptakan suasana yang hening dan
sakral dengan demikian ritual tampung tawar menjadi lebih konsentrasi. 31
n.
Kemenyan
Menurut pandangan informan wangi dari asap kemenyan sebagai alat untuk
memanggil dan menyampaikan komunikasi kepada makhluk halus karena ia
sebagian dari penguasa alam.
o.
Satu Butir Telur Ayam Kampung
Menurut pandangan informan makna dan tujuan sebutir telur ayam kampung
ialah keseimbangan kesuburan setiap peserta ritual sepanjang waktu dengan
masyarakat.Penyediaantelur dalam ritual tampung tawar bibit merupakan
31
Wawancara dengan Sulaimaniyah, 45, 2017, di Kantor Kepala Desa Besar II Terjun, Kec. Pantai
Cermin, 20 Maret.
Universitas Sumatera Utara
pernyataan bahwa usaha yang dilaksanakan untuk membangun kesejahteraan
baik pada waktu kini maupun pada waktu depan. 32
4.1.5 Makna Jenis Hewan
Kerbau Jantan
Menurut pandangan informan Dato Sayuti, kerbau jantan yang disembelih
dalam ritual tampung tawar bibit ini mengambarkan kekuatan perekonomian
masyarakat dan menjadi simbol yang membentuk pengakuan kekuatan masyarakat
untuk melestarikan warisan nenek moyang. 33
4.1.6 Pantang Larang
Pasca dalam ritual tampung tawar bibit di Desa Terjun Kecamatan Pantai
Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. Pawang memberitahukan pantang larang
dengan mengumumkan di depan seluruh masyarakat yang ikut serta dalam ritual
tersebut. Pantang Larang ini harus dipatuhi bersama- sama agar harapan doa yang
dipanjatkan dalam ritual dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. 34
Adapun pantang larang yang yang harus dipatuhi oleh seluruh masyarakat
desa tersebut yang bersumber dari seorang informan yang bernama Sulaiman yaitu:
1.
Setiap makanan dalam wadah makan bersama-sama daam upacara tiak
dibenarkan dibawa pulang kerumah.
2.
Dilarang adanya masyarakat meakukan sembeih atau memotong hewan, hal
tersebut tidak boleh dilakukan selama tiga hari.
32
Pawang Darwin, 2017, Wawancara di rumahnya, 16 Maret.
Wawancara dengan Dato Sayuti, 2017, dirumahnya, 14 Maret.
34
Sulaimaniyah, 2017, Kepala Desa Terjun, 20 Maret.
33
Universitas Sumatera Utara
3.
Dilarang melakukan teriakan-teriakan yang membuang keributan di Desa
tersebut, hal tersebut tidak boleh dilakukan seama tiga hari.
4.
Dilarang melakukan kegiatan di uar rumah pada malam hari antara puku
setengah sepuluh malam sampai menjeang subuh, hal ini juga tidak boleh
dilakukan seama tiga hari. 35
4.2
Tahap–Tahap Ritual Tampug Tawar Bibit
Melaksanakan ritual ini suatu bentuk untuk mengucapkan rasa syukur dan
terimakasih kepada bumi agar mendapatkan hasil panen yang berlimpah. Melalui
ritual tampung tawar bibit rasa solidaritas terwujud dan adanya aktivitas masyarakat.
Masyarakat Melayu di Desa Terjun Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang
Bedagai Sumatera Utara. Masih mempercayai adanya hal-hal magis (ghaib). Ini
terlihat dari cara mengatasi musibah yang menimpa masyarakat. Halini berhubungan
dengan sistem mata pencaharian masyarakat sebagai petani, yaitu dengan
mengadakan suatu bentuk ritual untuk menghindari gagal panen melalui ritual
tampung tawar bibit. Ritual tampung tawar bibit ini dilaksanakan 5 tahun
sekali.dalam ritual tampung tawar bibit terdiri atas beberapa tahapan, yaitu :
4.2.1 Saat Persiapan Ritual Tampung Tawar Bibit
Sebelum hari pelaksanaan diperlukan persiapan dan perlengkapan ritual, yaitu
berkaitan dengan pawang pelaksanaan ritual, pemberitahuan perihal tata cara, waktu,
tempat ritual dan alat-alat yang digunakan dalam ritual tersebut. Hal ini terlebih
dahulu ditetapkan di dalam musyawarah. Dalam musyawarah itu hadir para Ustadz,
Ketua Adat, orang yang dituakan dan para pawang serta pihak pemerintah daerah
35
Wawancara dengan Pawang darwin, 2017, dirumahnya, 10 Maret.
Universitas Sumatera Utara
seperti Kepala Desa dan ketua organisasi komunitas petani. Pada dasarnya peserta di
dalam musyawarah itu dipastikan mengetahui perihal kampung dan ritual tampung
tawar bibit, Musyawarah dilakukan seminggu sebelum hari pelaksanaan ritual. 36
4.2.2 Permulaan Ritual
Awal mula di adakan ritual tersebut yaitu pada malam hari pukul 20:30 WIB
semua masyarakat dan pawang berkumpul di tempat yang telah ditentukan untuk
melakkan ritual pemotongan kerbau. Salah satu pawang yang bertugas memotong
kerbau yang disaksikan masyarakat, lalu bagian kepala kerbau ditanam oleh pawang
dengan membaca mantra khusus. 37 Adapun mantera yang dibaca oleh pawang ialah :
Bismillahi
Assalamualaikum nabi
Yang memegang bumi
Aku menumpangkan anakku
Seri gading gemala gading
Di dalam enam bulan angka ketujuh
Aku datang mengambil balik
Dengan lailaha illallahu
Kur semangat
Kuur semangat
36
37
Wawancara degan Amir, di Desa Terjun II, Pantai Cermin.
Dato Sayuti. Wawancara di rumahnya, Desa Terjun II Pantai Cermin, 22 Oktober.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Di Tempat Ritual
Ketika matahari muncul kepermukaan atau sekitar pukul 07:00 wib seluruh
masyarakat berserta pawang, ustadz dan pemuka masyarakat berkumpul di tempat
ritual diadakan. Para peserta ritual yang terdiri atas masyarakat Melayu Desa Terjun
yang telah hadir dipersilahkan duduk ditempat yang telah disediakan oleh para ustad,
pawang dan pemuka masyarakat. Selanjutnya kepala desa dan pemuka masyarakat
memberi kata-kata nasihat yang diperuntukkan kepada seluruh peserta upacara.
4.2.4 Menempung Tawari Bibit Padi
Salah seorang pawang memulai ritual dengan membaca doa pembuka.
Seluruh pesrta bersama-sama membaca doa pembukaan dalam hati. Sesudah
membaca doa para pawang membawa dan meletakan perlengkapan yang akan
digunakan untuk tempung tawar, seperti benih padi dan perlengkapan lain di tempat
ritual. Kemudian pawang yang telah mempersiapkan alat dan bahan tersebut
memulai ritual dengan memotong jeruk nipis kedalam ember yang berwarna hijau.
Pawang membacakan mantra sebagai berikut :
Nur cahaya munallah
Nur cahaya mun putih
Name semangat tapak kebun
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
Bulat batang padi
Aku tau asal kau ulat
Universitas Sumatera Utara
Mate beras mate kau menjadi
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
Setelah pawang selesai membaca mantra. Tampug tawar pertama kali
dilakukan oleh pawang kemudian dilanjutkan oleh perangkat desa. Mereka
menampung tawari bibit yang dibawa oleh masing-masing masyarakat desa terjun
yang ikut serta dalam ritual. Disaat ritual tersebut berlangsung seluruh orang yang
ada di tempat membacakan shalawat Nabi.
4.2.5 Saat Selesai Upacara Tempung Tawar Bibit
Setelah ritual tampung tawar bibit selesai pawang berserta masyarakat
melakukan dzikir akbar yang dipimpin salah seorang pawang. Selesai dzikir
pawang, masyarakat dan perangkat desa makan bersama dengan menu yang sama
yaitu daging kerbau yang dipotong pada malam sebelum acara tampung tawar bibit
yang diolah (dimasak) oleh masyarakat. Seluruh peserta ritual tampung tawar bibit
dipastikan mendapat bagian makan bersama karena masyarakat mempercayai bahwa
acara ritual tawar bibit tidak sempurna apabila ada dari seorang perserta yang belum
mendapat makanan di dilam makan bersama.
Setelah selesai makan bersama-sama, salah seorang pawang mengumumkan
pantang larang yang harus dipatuhi pasca ritual tampung tawar bibit.
Adapun pantang larang nya adalah :
1. Setiap makanan dalam juadah makan bersama-sama dalam upacara tidak
dibenarkan dibawa pulang ke rumah;
Universitas Sumatera Utara
2. Dilarang adanya masyarakat melakukan sembelih atau memotong hewan.
Hal tersebut tidak boleh dilakukan selama tiga hari.
3. Dilarang melakukan teriakan-teriakan yang membuang keributan di desa
tersebut. Hal tersebut tidak boleh dilakukan selama tiga hari.
4. Dilarang melakukan kegitan di luar rumah pada malam hari antara pukul
21:30 sampai menjelang subuh. Hal ini pun tidak boleh dilakukan selama
tiga hari.
Menurut pernyataan dari informan Dato Sayuti, masa larangan yang ditetapkan
pada masa sekarang jauh lebih cepat dibandingkan di masa lalu. Dahulu larangan ini
dilaksanakan selama seminggu akan tetapi pada masa ini larangan hanya dilakukan
selama tiga hari.
Sesudah pawang membacakan pantang larang, selanjutnya masyarakat
melaksanakan doa
dipimpin oleh pawang agar apa yang diharapkan dalam
melaksanakan ritual tampung tawar bibit bisa terwujud, setelah itu seluruh peserta
yang melaksanakan ritual tampung tawar bibit kembali kerumahn ya masing-masing
dan menjalani segala pantang larang yang telah di tetapkan.
4.3
Implikasi pada Masyarakat
Sampel kajian terdiri dari 15 orang responden yang dipilih secara acak.
Populasi kajian terdiri atas masyarakat Melayu yang bertempat tinggal di Desa
Terjun, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. Responden kajian
berumur 17 sampai 50 ke atas yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan
jenjang pendidikan yang berbeda-beda.
Universitas Sumatera Utara
Dari segi pekerjaan, responden terdiri dari petani, pedagang dan ibu rumah
tangga. Responden juga dipilih dari berbagai suku yaitu Melayu yang merupakan
penduduk asi yang menetap di desa tersebut sejak lahir. Sedangkan suku jawa yang
merupakan suku pendatang sudah menetap lebih dari 5 tahun.
Tabel 1. Latar belakang responden
No.
Latar Belakang
Kategori
Pembagian
Frekuensi
1.
Jenis Kelamin
Laki-laki
8
Perempuan
7
17 – 25 Tahun
3
25 – 40 Tahun
4
40 – 55 Tahun
8
Tidak Sekolah
3
Sekolah Dasar
2
Sekolah
Menengah
Pertama
5
Sekolah
Menengah Atas
5
Petani
8
Pedagang
4
Ibu Rumah
Tangga
4
5 Tahun
3
5 Tahun keatas
4
Sejak Lahir
8
2.
3.
4.
5.
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Lama Waktu
Menetap
Universitas Sumatera Utara
4.3.1
Hakikat Manusia dengan Tuhan
Manusia adalah makhluk utama dalam dunia, mempunyai esensi uniknya
sendiri, dan sebagai suatu pencitaan yang bersifat istimewa dan mulia. Memiliki
kemauan, memiliki hak untuk mengatur dan memilihara alam, dan mempunyai andil
dalam menciptakan gaya hidup. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan
tanggung jawab yang tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu
pada sistem nilai. 38
Manusia memiliki fitrah dalam arti kemampuan, yaitu kelengkapan yang
diberikan pada saat dilahirkan kedunia. Kemampuan yang dimiliki manusia dapat
dikelompokan pada dua hal, yaitu kemampuan fisik dan potensi rohani. Kemampuan
fisik manusia adalah sifat psikologis spritual manusia sebagai makhluk yang berfikir
diberi ilmu dan memikul amanah. Sedangkan kemampuan rohani adalah akal, ghaib,
dan nafsu.
Apabila akal digunakan dengan benar akan menyadari siapa yang
menciptakan dirinya dan untuk apa ia diciptakan. Berdasarkan hasil jawaban
menunjukan bahwa semua yang berada di alam ini hanyalah bersifat tidak kekal atau
sementara dan semua berupa titipan. Dengan demikian, akan lahir rasa syukur dari
dalam diri manusia untuk bersyukur kepada tuhan yang mencipakan seluruh alam
semesta.
Secara menyeluruh dapat disimpulkan bahwa masyarakat Melayu di Desa
Terjun dalam melaksanakan ritual tampumg tawar bibit berkaitan dengan pandangan
bahwa semua yang dilaksanakan atas dasar memuliakan kebesaran tuhan. Tata
laksanakanyaterdapat doa-doa yang dipanjatkan kepada tuhan yang maha pencipta
38
Herimanto dan Winarto, Ilmu Sosial dan Budaya, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, hlm. 124-140.
Universitas Sumatera Utara
agar diberikan kemudahan dalam peroleh rezeki dari kehidupan masyarakat Desa
Terjun dalam keadaan makmur dan sejahtera. Adapun daftar pertanyaanya seperti
pada tabel berikut:
Tabel 2. Daftar Pertanyaan Hakikat Manusia dengan Tuhan
Jawaban
No.
1.
Daftar Pertanyaan
Apakah masyarakat di Desa Terjun
Ya
Tidak
15
0
15
0
memiliki keyakinan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
2.
Dalam melaksanakan ritual tampung
tawar bibit, apakah terdapat do’a atau
persembahan yang menyatakan makna
syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa
4.3.2 Hakikat Manusia Dengan Alam
Hubungan manusia dengan alam sangat ditentukan oleh kemampuan manusia
dan alam sesuai karakternya masing-masing. Keduanya memerlukan hubungan
timbal balik secara berkelanjutan. Melalui pengolahan lingkungan hidup secara
bijaksana, selain dapat menyelamatkan dan melestarikan lingkungan hidup, juga
menjamin kebutuhan dan kemakmuran umat manusia itu sendiri. Oleh karenanya,
disadari atau tidak, keseimbangan dalam lingkungan kehidupan manusia dan
lingkungan alam dapat terganggu karena ulah mansia itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan alam hidupnya. Pada
mulanya, manusia mencoba mengenal alam (lingkungan) hidupnya, kemudian
barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah
berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan.
Dari sinilah lahir peradaban –istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan
manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya.
Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang
membatasinya
Lingkungan (alam) adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal,
mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara
timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama
manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks Manusia adalah makhluk
termulia di bumi ini, maka segala sesuatu memang disediakan untuknya. 39 Tugas
manusia yaitu memanaatkan alam dan tenaga yang untuk memenuhi keperluan dan
kebutuhanya. Hubungan manusia terhadap alam adalah sebagai pemanfaat. Manusia
mengelola alam yang dciptakan oleh tuhanyang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, manusia seharusnya tidak membuat
kerusakan di alam.
Berdasarkan jawaban yang disampaikan responden, masyarakat di Desa
Terjun
mempercayai
bahwa
setiap
perbuatan
yang
dilakukan
akan
berdampakterhadap keseimbangan alam. Mereka senantiasa menerapkan nilai-nilai
luhur alam kehidupan yang diperayai dapat meniptakan keharmonisan di alam
semesta.
39
Hakikat Manusia dan Kedudukan di Alam Semesta.https://wordpress.com/2009/12/28//hakikat,
diakses tgl 10 Maret 2017, pukul 16:00 WIB.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Daftar Pertanyaaan Hakikat Manusia dengan Alam.
Jawaban
No.
1.
Daftar Pertanyaan
Apakah penurunanhasil panen karena
Ya
Tidak
15
0
10
5
11
4
9
6
ulah manusia?
2.
Apakah nilai luhur yang terdapat dalam
ritual tampung tawar bibit berperan
dalam hasil panen?
3.
Apakah hikmah dalam ritual tampung
tawar dapat meningkatkan hasil panen
masyarakat?
4.
Apakah solidaritas masyarakat dalam
upacara tampung tawar bibit dapat
mewujudkan keharmonisan manusia
dengan alam?
4.3.3 Hakikat Manusia dengan Kehidupan
Hubungan pandangan kehidupan manusia dan masyarakat berdasarkan pada
pandangan tentang manusia in haruslah didasari oleh nilai-nilai kebaikan agar dapat
mengatur kehidupan dengan benar. Menjadikan dunia dan lingkungan lebih
menyenangkan dan menjadikan hidup lebih baik.
Penulis berpendapat bahwa dengan menerapkan solidaritas yang baik pada
kehidupan sehari-hari pada umumnya maupun khusus dalam pelaksanaaan ritual
tampung tawar bibit. Masyarakat yang menerapkan nilai kebaikan tersebut memiliki
karakter yang ringan tangan, adil, dan peduli dalam kehidupanya. Hal ini merupakan
Universitas Sumatera Utara
dampak yang positif sehingga membentuk tatanan kehidupan masyarakat yang
sejahtera
Tabel 4. Daftar Pertanyaan Hakikat Manusia dengan Kehidupan
Jawaban
No.
1.
Daftar Pertanyaan
Apakah solidaritas masyarakat
Ya
Tidak
5
10
8
7
10
5
12
3
hanya terwujud dalam ritual
tampung tawar bibit?
2.
Menurut Anda, pentingkah rasa
solidaritas itu dalam
melaksanakan ritual ini?
3.
Apakah setelah ritual ini,
solidaritas masyarakat masih
terwujud
4.
Apakah sifat solidaritas
mempengaruhi kita menjadi
manusia yang lebih baik?
4.3.4 Hakikat Manusia dengan Pekerjaan
Manusia itu tidak bisa lepas dari hakikatnya sebagai mahluk bekerja,karena
semua kebutuhan harus dilakukan dengan bekerja,dalam menjalani pekerjaan
tersebut ada kode etik dan norma-norma yang digunakan sehingga pekerjaan tersebut
Universitas Sumatera Utara
tidak menjadi salah satu penyimpangan sosial di kalangan masyarakat.antara
manusia pekerjaan, profesi, profesional dan profesionalisme saling terikat atau
terhubung satu sama lainnya. Kesuksesan dalam menjalankan suatu pekerjaan
ataupun profesi tergantung tingkatan dan proses pelaksanaanya.dari situ dapat
dibedakan mana yang pekerjaan,profesi,profesionalatau profesionalisme.
Hubungan dalam menjalani berbagai aktivitas ialah upaya yang dilakukan
oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menyelesaikan berbagai
masalah kehidupanya. Manusia tidak bisa terlepas dari yang namanya bekerja agar
apa yang mereka inginkan bisa terwujud.
Pendapat berdasarkan jawaban bahwa Masyarakat di Desa Terjun sebagai
makhluk yang berkerja, Karena semua kebutuhan harus dilakukan dalam bekerja.
Dalam menjalani perkerjaan tersebut terdapat norma-norma yang digunakan
sehingga pekerjaan tersebut tidak menjadi penyimpangan di kalangan masyarakat.
Pelaksaan ritual tampung tawar bibit ini juga mempengaruhi kerja
masyarakat. Selama sehari masyarakat tidak boleh keluar melaksanakan aktivitas
seperti biasanya seperti betani, bedagang dan lainya. Selama masa pantang larang
tersebut mereka gunakan untuk beristirahat di dalam rumah. Oleh karenanya setelah
melewati masa pantang larang, semangat bekerja mereka rasakan kembali.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Daftar Pertanyaan Hakikat Manusia dengan Pekerjaan
Jawaban
No.
1.
Daftar Pertanyaan
Apakah hasil yang diperoleh dari
Ya
Tidak
10
5
11
4
9
6
11
4
rasa solidaritas dapat meningkatkan
kerja sama dalam pelaksanaannya
2.
Apakah dalam melaksanakan ritual
tampung tawar bibit dapat
meningkatkan semangat kerja para
petani?
3.
Apakah dalam melaksanakan
upacara ritual tampung tawar bibit
dapat meningkatkan kualitas kerja
petani?
4.
Apakah diperlukan pengetahuan tata
cara hukum adat dan pemerintahan
dalam melaksanakan ritual ini?
4.3.5 Hakikat Manusia dengan Waktu
Manusia dalam menjalankan kegiatan tidak terlepas dari pengaruh waktu.
Ada budaya penting yang memandang penting masa lampau, tetapi ada yang melihat
masa kini sebagai fokus usaha dalam perjuanganya. Sebaliknya ada yang jauh
melihat ke depan. Pandangan berbeda dalam dimensi waktu ini sangat
mempengaruhi perencanaan hidup masyarakat.
Berdasarkan frekuensi jawaban bahwa ritual tampung tawar bibit merupakan
warisan leluhur dari zaman sebelumnya dan masih dilestarikan hingga sekarang.
Universitas Sumatera Utara
Masyarakat di Desa Terjun mempercayai bahwa sesuatu yang memiliki nilai
kebaikan pada zaman dahulu akan tetap dilaksanakan unutk menjadi ciri khas dari
masyarakatnya.
Tabel 6. Daftar Pertanyaan Hakikat Manusia dengan Waktu
Jawaban
No.
1.
Daftar Pertanyaan
Apakah rasa solidaritas masyarakat
Ya
Tidak
9
6
12
3
13
2
14
1
sekarang masih sama seperti
masyarakat zaman dahulu
2.
Apakah kebersamaan dalam ritual
diwariskan dari para leluhur?
3.
Apakah ritual tampung tawar bibit
sama dengan apa yang dilakukan oleh
para leluhur
4.
Apakah upacara tampung tawar bibit
diwariskan dari leluhur zaman dahulu?
4.3.6
Hakikat Manusia dengan Sesama Manusia
Antara manusia dan manusia terdapat hubungan yang sangat kompleks.
Keduanya saling berinteraksi, saling membutuhkan, saling melengkapi dan saling
bergantung satu sama lain. Hubungan dari kedua ini dapat juga menghasilkan karyakarya besar atau karangan dari akal dan pikiran manusia masing-masing. Pada
Universitas Sumatera Utara
hakikatnya manusia memiliki hubungan yang perlu dijalankan, hubungan yang
menunjukan bahwa manusia itu adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari
bantuan manusia lainya.
Masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan. Atau masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh
identitas bersama yaitu kebudayaan yang dihasilkannya. Jadi hubungan manusia
dengan manusia itu dapat tercipta jika ada kehidupan bersama yang terus-menerus.
Hubungan kedua ini juga merupakan kebudayaan yang tidak dapat diciptakan oleh
seseorang yang hidup sendirian di tengah hutan atau gurun pasir. Sementara itu
manusia dengan manusia dalam berinteraksi dan melakukan tindakan-tindakan itu
sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Inilah contoh hubungan simbiosis
mutualisme hubungan yang saling menguntungkan.
Berdasarkan frekuensi jawaban, di dalam kehidupan masyarakat di Desa
Terjun tidak hidup dalam kesendirian. Mereka memiliki keinginan hidup
bermasyarakat dengan sesamanaya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah
selalu ingin berhubungan atau berinteraksi dengan manusia lain. Kembangkanlah
perbuatan yang luhur mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Daftar Pertanyaan Hakikat Manusia dengan Manusia.
Jawaban
No.
1.
Daftar Pertanyaan
Apakah solidaritas berperan
Ya
Tidak
10
5
12
3
9
6
12
3
dalam ketentraman sesama
manusia?
2.
Apakah dengan rasa
solidaritas dapat menciptakan
rasa adil?
3.
Apakah rasa solidaritas dalam
ritual tampung tawar bibit
dapat menciptakan nilai
kesatuan dan persatuan
sesama manusia?
4.
Apakah manusia mempunyai
hakikat sebagai makhluk
yang bermasyarakat?
4.3.7 Deskripsi Masyarakat Desa Terjun, Kecamatan Pantai Cermin
Hasil penelitian menunjukan masyarakat Melayu Desa Terjun, Kecamatan
Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara masih mempercayai
adanya pengaruh kerja alam terhadap kehidupanya dengan sistem mata pencaharian
mereka dengan mengadakan suatu bentuk ritual untuk mengaharapkan hasil panen
yang lebih.
Universitas Sumatera Utara
Dengan adanya ritual tampung tawar bibit ini rasa sosial masyarakat terwujud
dan adanya aktivitas masyarakat ritual ini dapat dilaksanakan. Rasa kebersamaan dan
aktivitas dapat kembali mengimbangi keadaaan sebelumnya di mana di antara satu
dengan yang lainnya telah ada jarak. Pendidikan, ekonomi dan prinsip hidup tidak
menjadi penyebab adanya perubahan pada ritual tampung tawar bibit.
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang membutuhkan satu sama lain.
Mesti dibedakan oleh agama, suku tapi tetap saja kita saling membutuhkan. Kita
adalah makhluk yang diciptakan untuk merawat serta menjaga aturan-aturan yang
berlaku agar tercipta hubungan yang baik dan masyarakat yang teratur.
Masyarakat di Desa Terjun memelihara nilai-nilai dan aturan-aturan yang
baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Penulis mnemukan bahwa masyarakat
tersebut memahami dan menjaga bagaimana hakikat hidup antara manusia dengan
pencipta,alam, kehidupan, pekerjaaan, waktu serta huungan dengan sesama manusia.
Dapat disimpulkan bahwa ritual tampung tawar bibit masih sering dilakukan
setiap empat tahun sekali di Desa Terjun, Kecamatan Pantai Cermin kabupaten
Serdang Bedagai. Yang berperan aktif dalam ritual tampung tawar bibit terdiri dari
masyarakat yang berpengalaman dalam ritual. Secara keseluruhan ritual tampung
tawar bibit ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Terjun karena mayoritas
masyarakatnya berpenghasilan sebagai petani.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dalam melaksanakan ritual tampung tawar bibit, masyarakat Melayu Desa
Terjun, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera
Utara percaya akan adanya perubahan hasil pertanaiannya. Ini terlihat dari cara
masyarakat melaksanakan ritual tampung tawar bibit lima tahun sekali. Selain untuk
meningkatkan hasil pertanian tujuan melaksanakan ritual ini untuk melestarikan
warisan dari para leluhur.
Di dalam tahap tahap pelaksaan ritual tampung tawar bibit juga terdapat
pembacaan mantera dan shalawat yang diyakini sebagai doa dan perkataan baik
yangdipercayai mampu memperlancar kegiatan ritual tersebut. Selan itu, terdapat
bahan-bahan tampung tawar yang akan digunakan untuk menepung tawari bibit dan
makanan yang akan di makan bersama sama. Dengan demikian, teks dan konteks
pelaksaan ritual tampung tawar bibit adalah bersifat fungsional.
Ritual tampung tawar bibit merupakan salah satu kegiatan yang masih
dipertahanan oleh msyarakat desa terjun sebagai wujud doa dan rasa syukur kepada
tuhan semesta alam.
Pengaruh pendidikan, ekonomi maupun teknologi telah membuat jarak di
antara masyarakat desa terjun, namun dengan adanya aktivitas masyarakat seperti
ritual tampung tawar bibit akan mewujudkan solidaritas antara masyarakat. Ritual ini
dapat menciptakan rasa kebersamaan dan kekeluargaan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Solidaritas yang terdapat dalam pelaksanaan ritual tampung tawar bibit
merupakan wujud nyata dari nilai-nilai ideal dalam suatu lingkungan mayarakat Desa
Terjun Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Didalamnya terdapat
keterkaitan hakikat manusia dengan tuhan alam,kehidupan,pekerjaanwaktu, serta
dengan sesama manusia.
5.2
Saran
1.
Penelitian terhadap ritual tampung tawar bibit adalah bagian dari kebudayaan
Melayu, namun penelitian ini belum semua terdokumentasi dan diketahui
masyarakat secara luas
2.
Sudah saatnya untuk mempelajari dan melestarikan adat budaya yang terdapat
pada budaya melayu. Tradisi yang ada harus dipertahankan karena itu
merupakan warisan leluhur yang didalamnya terdapat nilai-nilai kebaikan
sehingga menjadikan bangsa kita kaya akan budaya.
Universitas Sumatera Utara
METODE PENELITIAN
Metode artinya cara atau teknik melakukan sesuatu yang bersifat ilmiah
untuk mencapai tujuan tertentu. Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencatat,
merumuskan, mencari, dan menganalisis suatu masalah yang dilakukan secara
sistematis yang akhirnya diperoleh hasil dalam bentuk laporan. Jadi, metode
penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh
pelaku suatu disiplin ilmu untuk memperoleh jawaban dari persoalan yang diteliti.
3.1
Desain Penelitian
Desain penelitian adalah suatu cara untuk mencari kebenaran dengan
mengumpulkan dan menganalisi data yang diperlukan untuk memperoleh jawaban
dari permasalahan yang diajukan. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan demikian kegiatan
peneitian haruslah berdasarkan keilmuan yang rasional, empiris dan sistematis.
Metode yang digunakan penulis adalah metode kualitatif naturalistik. Penulis
menggunakan metodologi ini untuk mengetahui aktualitas, realitas sosial dan
persepsi manusia melalui pemgakuan mereka yang mungkin tidak dapat diungkap
melalui penonjolan pengukuran formal atau pertanyaan penelitian yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu. Maka, terkait tulisan penulis yang merupakan bagian
dari tradisi lisan, pendekatan penelitian kualitatif-naturalistik sangat tepat untuk
mengambarkan atau mendeskripsikan keadaan sebernarnya di lapangan.
Data penelitian ini dikumpulkan secara langsung
dari lingkungan
sebagaimana adanya untuk mendapatkan makna secara lengkap termasuk makna atau
Universitas Sumatera Utara
nilai yang diteliti dalam peristiwa yang sebenarnya. Pemahaman ini sangat penting
bagi peneliti tradisi lisan agar memahami bahwa sebuah tradisi bersifat fungsional
serta tidak dapat dipisahkan dari teks dan konteksnya.
3.2
14
Lokasi Penelitian
Lokasi
penelitian
ini
berada
di Desa
Terjun
Kampung
Besar II
Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.
3.3
Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah data lisan yang diambil langsung
kelapangan dengan mengambil data dari beberapa informan mengenai segala sesuatu
yang berkaitan dengan penelitian yang dapat menuturkan Ritual Tapung Tawar Bibit
di Desa Terjun Kampung Besar II Kecamatan Pantai Cermin.
3.4
Instrument Data
Instrument atau alat penelitian yang penulis gunakan adalah berupa
daftar
pertanyaan
yang
diajukan
dalam
melakukan
wawancara
dengan
informan, peralatan tulis seperti pulpen, buku tulis untuk mencatat informasi ,
perekam suara berupa tape recorder untuk wawancara, foto untuk dokumentasi
gambar.
3.5
Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan maka digunakan
metode pengumpulan data sebagai berikut :
14
Op. Cit, Wan Syaifuddin, hlm. 14-24.
Universitas Sumatera Utara
3.5.1 Metode Observasi
Metode ini dilakukan untuk mengamati secara langsung daerah tempat
penelitian untuk mendapatkan informasi data yang dibutuhkan, teknik yang
dipergunakan penulis adalah teknik catat. Berkaitan dengan judul solidaritas
masyarakat melayu pada ritual tampung tawar bibit. Maka peneliti melakukan
pengamatan terhadap data sekunder berupa foto pelaksaan upacara tampung tawar
bibit. Hal ini dikarenakan waktu pelaksaan upacara tersebut dilangsungkan 5 tahun
sekali. Karenanya peneliti pada tahap observasi ini mengamati data dari sumber yang
telah ada dan melakukan penelitian lapangan dengan menemui tokoh-tokoh serta
objek-objek alam lainya yang memiliki peran dalam upacara ini yang berlangsung di
Desa Terjun Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.
3.5.2 Metode Kuesioner
Pada dasarnya metode ini berdasarkan prinsip sampel bertujuan, yaitu
kuesioner berisi pertanyaan untuk masyarakat sebagai responden pertanyaanpertanyaan yang ada bertujuan memperoleh data tentang pandangan masyarakat
terhadap solidaritas masyarakat dalam ritual tampung tawar bibit.
3.5.3 Metode Dokumentasi
Dokumentasi yaitu metode pengumpulan data yang menghasilkan catatan
penting yang berhubungan dengan masalah yang di teliti sehingga akan diperoleh
data yang lengkap dan bukan berdasarkan perkiraan. 15 Dalam penelitian ini, metode
15
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
dokumentasi dilakukan dengan cara peneliti mengumpulkan data-data melalui
pencatatan atau data data tertulis yang ada di Desa Terjun Kecamatan Pantai Cermin
3.6
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
model analisis mengalir, yang meliputi tiga komponen.
3.6.1 Reduksi Data
Pada langkah ini data yang diperoleh dicatat dalam uraian yang terperinci.
Data-data yang sudah dicatat kemudian dilakukan penyederhanaan data. Data-data
yang dipilih hanya data yang berkaitan dengan masalah yang akan dianalis.
3.6.2 Penyajian Data
Data yang sudah ditetpkan kemudian disusun secara sistemtis dan terperinci
agar mudah dipahami. Data-data tersebut kemudian dianalisis sehingga diperoleh
deskripsi tentang nialai-nilai luhur dalam ritual tampung tawar bibit
3.6.3 Penarikan Kesimpulan
Pada tahap ini dibuat kesimpulan tentang hasil dan data yang diperoleh sejak
awal penelitian. Kesimpulan dari ini masih memerlukan adanya verifikasi penelitian
kembali tentang kebenaran sehingga hasil yang diperoleh benar-benar valid. Ketiga
Universitas Sumatera Utara
komponen tersebut saling dan dilakukansecara terus-menerus mulai dari awal, saat
penelitian berlangsung sampai akhir penelitian. 16
16
Basrowi dan Suwandi, Op.cit, hlm. 146-160.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Teks Ritual
Pada umumnya profesi masyarakat diDesa Terjun adalah sebagai petani.
Mereka melakukan ritual tampung tawar bibit untuk mengharapkan mendapat hasil
panen yang berlimpah. Kegiatan yang dilaksanakan pada ritual tampung tawar bibit
ini ialah persiapan tempat pelaksanaan, perlengkapan, penyembelihan hewan, serta
pembacaan mantera.
Dalam sebuah ritual tampung tawar bibit mantera yang digunakan adalah teks
yang dimaksud dalam penelitian ini. Secara menyeluruh isi teks mantera masih
sangat erat kaitannya bagi masyarakat Melayu. Isi teks merupakan bagian dari
kebiasaan masyarakat Melayu yang didalamnya terkandung maksud dan arti-arti
bahasa yang bisa dimengerti, dengan menafsirkan berdasar kebudayaan dimana
mantera ini diucap.
4. 1. 1 Pengertian Mantera
Mantera diartikan sebagai sususan kata yang mengandung unsur ghaib,
biasanya diucapkan oleh pawang untuk ritual tertentu. Mantera menggunakan bahasa
yang tertulis dan pilihan katannya yang khas, maknanya baru dapat diketahui melalu
pembacaan kultural secara mendalam berdasarkan kebudayaan dimana mantera itu
digunakan. 17
17
Wan Syaifuddin, Pemikiran Kreatif dan Sastra Melayu Tradisi.Yogyakarta, Gading Publishing,
2016.
Universitas Sumatera Utara
Mantera oleh para ahli dan pengamat kebudayaan dianggap sebagai
kesusastraan yang paling awal di kenal manusia. Sastra isan berbentuk mantera dapat
dikatagorikan sebagai sastra lama atau sastra tradisional. Sastra lama dapat berbentuk
puisi dan prosa jenis sastra yang termasuk puisi ialah mantera, pantun, syair dan lainlain. Masyarakat tradisonal bahkan hingga kini masih menggunakan mantera dan
segala aspek yang berhubungan dalam kehidupan masyarakat.
Pembacaan mantera dapat menimbulkan kekuatan ghaib untuk meraih tujuantujuan tertentu. Secara umum mantera dapat dibagi menjadi empat jenis berdasarkan
fungsinya masing-masing yaitu :1) mantera untuk pengobatan, 2) mantera untuk
pakaian, 3) mantera untuk pekerjaan, 4) mantera adat-istiadat. 18
Mantera biasanya menggunakan bahasa khusus yang sukar dipahami.
terkadang, pawang tidak memahami arti dari mantera yang dibaca, ia hanya
memahami kapan mantera itu dibaca dan tujuan membaca mantera. Dari segi
kegunaan mantera sangat khusus tidak boleh dituturkan sembarangan karena
dianggap keramat dan suci. Mantera biasanya diciptakan oleh seorang pawang,
kemudian diwariskan kepada keturunan, atau orang yang dianggap mengantikan
dirinya sebagai pawang.
Penggunaan mantera dalam masyarakat Melayu sangat berkaitan dengan
kehidupan mereka yang tradisional dan dekat dengan alam lingkungannya. Maka dari
itu apabila semakin modern pola hidup masyarakat Melayu dan semakin jauh mereka
dengan alam maka mantera akan semakin punah dari kehidupan mereka.
18
Wan Syaifuddin, (Disertasi). Hlm. 259-280.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ritual rampung tawar bibit desa Terjun, Kecamatan Pantai
Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. Ditemukan penggunaan mantera dalam ritual
tersebut. Desa ini merupakan desa yang mayoritas penduduknya adalah sebgai
petani. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan ritual tampung tawar bibit bahwa
masyarakat sangat berharap dengan hasil yang berlimpah. Ini terlihat dari ketetapan
masyarakat yang masih mempertahankan nilai-nilai tradisi seperti mantera.
Dalam melaksanakan ritual tampung tawar bibit masyarakat mempercayai
bahwa mantera yang dipakai adalah salah satu bentuk doa kepada tuhan yang maha
kuasa tentang bagaimana menjaga hubungan manusia alam dan tuhan. Mantera yang
digunakan dalam pelaksanaan ritual tampung tawar bibit yang dibaca oleh pawang
ketika permulaan ritual. Dalam permulaan ritual, pawang melakukan penyembelihan
kerbau di saksikan oleh masyarakat lalu bagian kepala kerbau ditanam oleh pawang
dengan membaca mantera khusus. Adapun mantera yang di baca pawang ialah :
Bismillahi
Assalamualaikum nabi
Yang memegang bumi
Aku menumpangkan anakku
Seri Gading Gemala Gading
Di dalam enam bulan angka ketujuh
Aku datang mengambil balik
Dengan lailaha illallahu
Universitas Sumatera Utara
Kur semangat
Kuur semangat 19
Mantera sebelum memulakan tampung tawar bibit yaitu mantera dibacakan
pada saat memotong jeruk nipis kedalam ember yang berwarna hijau. Pawang
membacakan mantera sebagai berikut
Nur cahaya munallah
Nur cahaya mun putih
Name semangat tapak kebun
Berkat lailaha illallah
Muhamadarrasulullah
Bulat batu kubula bulat
Bulat batang padi
Aku tahu asal kau ulat
Mate beras mate kau menjadi
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah dayang hijau
Lemah lembut asal kau menjadi yang ikut
Buah padi menghijau
19
Dato Sayuti, 70, 2017. Wawancara dirumahnya Desa Terjun Kecamatan Pantai Cermin, 14 Maret.
Universitas Sumatera Utara
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah 20
4.1.2 Bahasa Mantera
Bahasa mantera merupakan bahasa yang mengandung nilai-nilai relegius dan
dipercaya memiliki kekuatan. Oleh karenanya, dalam mengucapkannya tidak boleh
digunakan oleh sembarang orang, melainkan orang tertentu seperti pawang atau
orang yang dituakan. 21
Dalam pemilihan kata, teks mantera ritual tampung tawar bibit ini
menerminkan ruang, waktu, dan amanat. Pengucapan mantera mempunyai kekuatan
ghaib yang di peroleh dari permainan kata serta istilah yang berkaitan dengan
kepercayaan dengan keyakinan dalam diri masyarakat Melayu. Beberapa mantera
yang pilihan katanya berkaitan dengan keyakinan dan kepercayaan, seperti :
Bismillahi
Assalamualaikum nabi
Yang memegang bumi
Aku menumpangkan anakku
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah dayang hijau
Lemah lembut asal kau menjadi yang ikut
Buah padi menghijau
20
21
Dato Sayuti, 70, 2017. Wawancara dirum,ahnya Desa Terjun Kecamatan Pantai Cermin, 14 Maret.
Wan Syaifuddin (Disertasi), hlm. 260-266
Universitas Sumatera Utara
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
4.1.3 Pengucapan Mantera
Pengucapan merupakan satu dari ciri-ciri mantera yang harus ada pada
mantera atau dengan kata lain, tidak akan berkesan sebuah mantera tanpa
pengucapan. 22Mantera ritual tampung tawar bibit melibatkan aspek rima.
4.1.3.1 Rima
Rima ialah gaya perulangan bunyi yang terdapat pada mantera ritual. Rima
berfungsi untuk mewujudkan aliran perasaan ataupun pikiran agar tidak terputus dari
ide dan pesan yang ingin diungkapkan. 23Terdapat berbagai jenis rima berlaku dalam
teks mantera , yaitu :
1.
Rima Permulaan
Menunjukan bahwa rima ini memperkuat suasana fenomena dan suasana
magis yang diungkapkan dan menegaskan kedudukan tentang kekuatan supranatural
pawang dalam ritual tampung tawar bibit.
Aku menumpangkan anakku
Seri Gading Gemala Gading
Di dalam enam bulan angka ketujuh
Aku datang mengambil balik
22
Haron Daud, 2001, Mantera Melayu Analisis Pemikiran. Pulau Pinang: Penerbit Universiti Sains
Malaysia. Hlam. 39.
23
Wan Syaifuddin, Pemikiran Kreatif dan Sastra Melayu Tradisi. Hlm. 201-205.
Universitas Sumatera Utara
2.
Rima akhir
Analisis menunjukan dalam pembinaan bunyi mantera ini dikuatkan dengan
kata-kata yang berkenaan dengan kepercayaan yang suci dan keyakinan anggota
masyarakat kepada kemulian Nabi dan kebesaran Allah SWT. 24
Bismillahi
Assalamualaikum nabi
Yang memegang bumi
Aku menumpangkan anakku
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah dayang hijau
4.1.4 Analisis Konteks
Konteks ialah situasi yang ada hubunganya dengan kejadian makna. Dalam
konteks ritual tampung tawar bibit, terdapat beberapa jenis benda yang dikasifikasi
pada jenis makanan, tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Perlengkapan yang dipersembahkan dalam ritual tampung tawar bibit bendabenda yang dipersembahkan mengandung makna tertentu. Adapun benda dan makna
tersebut, yaitu:
a.
Beras Putih
Menurut pandangan informan menyatakan bahwa makna beras putih tersebut
membentuk sifat bersih, suci dan keikhlasan hati kepada Tuhan Yang Maha
24
Wan Syaifuddin.Pemikiran Kreatif, hlm. 201.
Universitas Sumatera Utara
Esa. Mereka mengharapkan dengan pelaksanaan ritual tampung tawar bibit ini
dapat memperoeh perindungan dari Tuhan Yang Maha Esa. 25
b.
Beras Kuning
Menurut pandangan informan artinya menunjukan rasa hormat kepada
pemangku adat yang telah banyak menjaga dan melestarikan budaya di daerah
tersebut. Masyarakat harus berperilaku baik dalam ritual tampung tawar bibit
berlangsung, mereka menjaga sikap sesuai etika bersosial, maka kehidupan
masyarakat sejahtera.
c.
Pulut Hitam
Menurut pandangan informan, pulut hitam artinya mempunyai perekat yang
kukuh untuk membina kebersamaan antara sesama masyarakat. Juga
menyatakan kegunaan pulut hitam berhubungan dengan kehidupan manusia,
kedudukannya dalam upacara ritual dianggap sebagai simbol yang membentuk
semangat lebih dan dihormati dalam masyarakat.26
d.
Berteh
Menurut pandangan informan makna berteh untuk membentuk semangat
kesetiaan dan kesungguhan anggota masyarakat dalam menjalankan aktifitas
seharian baik di sawah maupun berdagang.
e.
Limau Purut
Menurut pandangan informan limau purut ini membentuk kepahaman dan
norma dan nilai adat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Terjun.
25
26
Pawang Darwin, 56, 2017. Dirumahnya, Desa Terjun Kec. Pantai Cermin, 16 Maret.
Yakob, 55, 2017. Dirumahnya, Desa Terjun Kec. Pantai Cermin, 21 Maret.
Universitas Sumatera Utara
f.
Limau Pagar
Menurut pandangan informan limau pagar bermakna sebagai lambang
kejujuran sesama makhuk hidup.
g.
Biji Jeruk Nipis
Menurut pandangan informanmelambangkan penguasaan terhadap ilmu yang
berhubungan dengan ghaib. 27
h.
Air
Menurut pandangan informan makna air ini membentuk keseimbangan
kebersihan dalam diri baik rohaniah maupun fisik dengan keteguhan hati.
Dipercayai bahwa air dapat mendinginkan hati, tidak emosional sesama
masyarakat. Air itu juga dianggap dapat membentuk keseimbangan kejernihan
hati anggota masyarakat yang ada dalam ritual dengan alam lingkunganya. 28
i.
Sirih
Menurut pandangan informan memiliki makna sifat merendah diri dan
memuliakan orang lain, dan menjadi lambang dari adanya warisan keberdaban
yang dilandasi rasa hormat dan kebersamaan. 29
j.
Padi
Menurut pandangan informan padi memiliki makna penyerahan diri kepada
pihak yang berkaitan dengan pekerjaan anggota masyarakat baik di sawah atau
ladang. 30
27
Pawang Darwin , Dirumahnya, 16 Maret.
Darwin, Dirumahnya, 16 Maret.
29
Dato Sayuti, Dirumahnya, 14 Maret.
30
Yakob, 2017, Wawancara dirumahnya, 21 Maret.
28
Universitas Sumatera Utara
k.
Daun Sepulih
Menurut pandangan informan daun sepulih ini membina kesehatan agar
dihindari dari gangguan-gangguan makhuk halus. Informan juga menyatakan
bahwa daun tersebut merupakan simbol kekuatan masyarakat Desa Terjun atas
gangguan makhluk halus.
l.
Bunga Rampai
Menurut pandangan informan bunga rampai menyatakan campuran jenis-jenis
bunga rampai mempunyai keharuman dan keindahan, ia melambangkan
persepahaman antara masyarakat makhluk ciptaan Allah swt.
m.
Dupa
Menurut informan dupa merupakan tempat membakar kemenyan yang
tujuannya hanya untuk wewangian dan menciptakan suasana yang hening dan
sakral dengan demikian ritual tampung tawar menjadi lebih konsentrasi. 31
n.
Kemenyan
Menurut pandangan informan wangi dari asap kemenyan sebagai alat untuk
memanggil dan menyampaikan komunikasi kepada makhluk halus karena ia
sebagian dari penguasa alam.
o.
Satu Butir Telur Ayam Kampung
Menurut pandangan informan makna dan tujuan sebutir telur ayam kampung
ialah keseimbangan kesuburan setiap peserta ritual sepanjang waktu dengan
masyarakat.Penyediaantelur dalam ritual tampung tawar bibit merupakan
31
Wawancara dengan Sulaimaniyah, 45, 2017, di Kantor Kepala Desa Besar II Terjun, Kec. Pantai
Cermin, 20 Maret.
Universitas Sumatera Utara
pernyataan bahwa usaha yang dilaksanakan untuk membangun kesejahteraan
baik pada waktu kini maupun pada waktu depan. 32
4.1.5 Makna Jenis Hewan
Kerbau Jantan
Menurut pandangan informan Dato Sayuti, kerbau jantan yang disembelih
dalam ritual tampung tawar bibit ini mengambarkan kekuatan perekonomian
masyarakat dan menjadi simbol yang membentuk pengakuan kekuatan masyarakat
untuk melestarikan warisan nenek moyang. 33
4.1.6 Pantang Larang
Pasca dalam ritual tampung tawar bibit di Desa Terjun Kecamatan Pantai
Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. Pawang memberitahukan pantang larang
dengan mengumumkan di depan seluruh masyarakat yang ikut serta dalam ritual
tersebut. Pantang Larang ini harus dipatuhi bersama- sama agar harapan doa yang
dipanjatkan dalam ritual dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. 34
Adapun pantang larang yang yang harus dipatuhi oleh seluruh masyarakat
desa tersebut yang bersumber dari seorang informan yang bernama Sulaiman yaitu:
1.
Setiap makanan dalam wadah makan bersama-sama daam upacara tiak
dibenarkan dibawa pulang kerumah.
2.
Dilarang adanya masyarakat meakukan sembeih atau memotong hewan, hal
tersebut tidak boleh dilakukan selama tiga hari.
32
Pawang Darwin, 2017, Wawancara di rumahnya, 16 Maret.
Wawancara dengan Dato Sayuti, 2017, dirumahnya, 14 Maret.
34
Sulaimaniyah, 2017, Kepala Desa Terjun, 20 Maret.
33
Universitas Sumatera Utara
3.
Dilarang melakukan teriakan-teriakan yang membuang keributan di Desa
tersebut, hal tersebut tidak boleh dilakukan seama tiga hari.
4.
Dilarang melakukan kegiatan di uar rumah pada malam hari antara puku
setengah sepuluh malam sampai menjeang subuh, hal ini juga tidak boleh
dilakukan seama tiga hari. 35
4.2
Tahap–Tahap Ritual Tampug Tawar Bibit
Melaksanakan ritual ini suatu bentuk untuk mengucapkan rasa syukur dan
terimakasih kepada bumi agar mendapatkan hasil panen yang berlimpah. Melalui
ritual tampung tawar bibit rasa solidaritas terwujud dan adanya aktivitas masyarakat.
Masyarakat Melayu di Desa Terjun Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang
Bedagai Sumatera Utara. Masih mempercayai adanya hal-hal magis (ghaib). Ini
terlihat dari cara mengatasi musibah yang menimpa masyarakat. Halini berhubungan
dengan sistem mata pencaharian masyarakat sebagai petani, yaitu dengan
mengadakan suatu bentuk ritual untuk menghindari gagal panen melalui ritual
tampung tawar bibit. Ritual tampung tawar bibit ini dilaksanakan 5 tahun
sekali.dalam ritual tampung tawar bibit terdiri atas beberapa tahapan, yaitu :
4.2.1 Saat Persiapan Ritual Tampung Tawar Bibit
Sebelum hari pelaksanaan diperlukan persiapan dan perlengkapan ritual, yaitu
berkaitan dengan pawang pelaksanaan ritual, pemberitahuan perihal tata cara, waktu,
tempat ritual dan alat-alat yang digunakan dalam ritual tersebut. Hal ini terlebih
dahulu ditetapkan di dalam musyawarah. Dalam musyawarah itu hadir para Ustadz,
Ketua Adat, orang yang dituakan dan para pawang serta pihak pemerintah daerah
35
Wawancara dengan Pawang darwin, 2017, dirumahnya, 10 Maret.
Universitas Sumatera Utara
seperti Kepala Desa dan ketua organisasi komunitas petani. Pada dasarnya peserta di
dalam musyawarah itu dipastikan mengetahui perihal kampung dan ritual tampung
tawar bibit, Musyawarah dilakukan seminggu sebelum hari pelaksanaan ritual. 36
4.2.2 Permulaan Ritual
Awal mula di adakan ritual tersebut yaitu pada malam hari pukul 20:30 WIB
semua masyarakat dan pawang berkumpul di tempat yang telah ditentukan untuk
melakkan ritual pemotongan kerbau. Salah satu pawang yang bertugas memotong
kerbau yang disaksikan masyarakat, lalu bagian kepala kerbau ditanam oleh pawang
dengan membaca mantra khusus. 37 Adapun mantera yang dibaca oleh pawang ialah :
Bismillahi
Assalamualaikum nabi
Yang memegang bumi
Aku menumpangkan anakku
Seri gading gemala gading
Di dalam enam bulan angka ketujuh
Aku datang mengambil balik
Dengan lailaha illallahu
Kur semangat
Kuur semangat
36
37
Wawancara degan Amir, di Desa Terjun II, Pantai Cermin.
Dato Sayuti. Wawancara di rumahnya, Desa Terjun II Pantai Cermin, 22 Oktober.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Di Tempat Ritual
Ketika matahari muncul kepermukaan atau sekitar pukul 07:00 wib seluruh
masyarakat berserta pawang, ustadz dan pemuka masyarakat berkumpul di tempat
ritual diadakan. Para peserta ritual yang terdiri atas masyarakat Melayu Desa Terjun
yang telah hadir dipersilahkan duduk ditempat yang telah disediakan oleh para ustad,
pawang dan pemuka masyarakat. Selanjutnya kepala desa dan pemuka masyarakat
memberi kata-kata nasihat yang diperuntukkan kepada seluruh peserta upacara.
4.2.4 Menempung Tawari Bibit Padi
Salah seorang pawang memulai ritual dengan membaca doa pembuka.
Seluruh pesrta bersama-sama membaca doa pembukaan dalam hati. Sesudah
membaca doa para pawang membawa dan meletakan perlengkapan yang akan
digunakan untuk tempung tawar, seperti benih padi dan perlengkapan lain di tempat
ritual. Kemudian pawang yang telah mempersiapkan alat dan bahan tersebut
memulai ritual dengan memotong jeruk nipis kedalam ember yang berwarna hijau.
Pawang membacakan mantra sebagai berikut :
Nur cahaya munallah
Nur cahaya mun putih
Name semangat tapak kebun
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
Bulat batang padi
Aku tau asal kau ulat
Universitas Sumatera Utara
Mate beras mate kau menjadi
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
Setelah pawang selesai membaca mantra. Tampug tawar pertama kali
dilakukan oleh pawang kemudian dilanjutkan oleh perangkat desa. Mereka
menampung tawari bibit yang dibawa oleh masing-masing masyarakat desa terjun
yang ikut serta dalam ritual. Disaat ritual tersebut berlangsung seluruh orang yang
ada di tempat membacakan shalawat Nabi.
4.2.5 Saat Selesai Upacara Tempung Tawar Bibit
Setelah ritual tampung tawar bibit selesai pawang berserta masyarakat
melakukan dzikir akbar yang dipimpin salah seorang pawang. Selesai dzikir
pawang, masyarakat dan perangkat desa makan bersama dengan menu yang sama
yaitu daging kerbau yang dipotong pada malam sebelum acara tampung tawar bibit
yang diolah (dimasak) oleh masyarakat. Seluruh peserta ritual tampung tawar bibit
dipastikan mendapat bagian makan bersama karena masyarakat mempercayai bahwa
acara ritual tawar bibit tidak sempurna apabila ada dari seorang perserta yang belum
mendapat makanan di dilam makan bersama.
Setelah selesai makan bersama-sama, salah seorang pawang mengumumkan
pantang larang yang harus dipatuhi pasca ritual tampung tawar bibit.
Adapun pantang larang nya adalah :
1. Setiap makanan dalam juadah makan bersama-sama dalam upacara tidak
dibenarkan dibawa pulang ke rumah;
Universitas Sumatera Utara
2. Dilarang adanya masyarakat melakukan sembelih atau memotong hewan.
Hal tersebut tidak boleh dilakukan selama tiga hari.
3. Dilarang melakukan teriakan-teriakan yang membuang keributan di desa
tersebut. Hal tersebut tidak boleh dilakukan selama tiga hari.
4. Dilarang melakukan kegitan di luar rumah pada malam hari antara pukul
21:30 sampai menjelang subuh. Hal ini pun tidak boleh dilakukan selama
tiga hari.
Menurut pernyataan dari informan Dato Sayuti, masa larangan yang ditetapkan
pada masa sekarang jauh lebih cepat dibandingkan di masa lalu. Dahulu larangan ini
dilaksanakan selama seminggu akan tetapi pada masa ini larangan hanya dilakukan
selama tiga hari.
Sesudah pawang membacakan pantang larang, selanjutnya masyarakat
melaksanakan doa
dipimpin oleh pawang agar apa yang diharapkan dalam
melaksanakan ritual tampung tawar bibit bisa terwujud, setelah itu seluruh peserta
yang melaksanakan ritual tampung tawar bibit kembali kerumahn ya masing-masing
dan menjalani segala pantang larang yang telah di tetapkan.
4.3
Implikasi pada Masyarakat
Sampel kajian terdiri dari 15 orang responden yang dipilih secara acak.
Populasi kajian terdiri atas masyarakat Melayu yang bertempat tinggal di Desa
Terjun, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. Responden kajian
berumur 17 sampai 50 ke atas yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan
jenjang pendidikan yang berbeda-beda.
Universitas Sumatera Utara
Dari segi pekerjaan, responden terdiri dari petani, pedagang dan ibu rumah
tangga. Responden juga dipilih dari berbagai suku yaitu Melayu yang merupakan
penduduk asi yang menetap di desa tersebut sejak lahir. Sedangkan suku jawa yang
merupakan suku pendatang sudah menetap lebih dari 5 tahun.
Tabel 1. Latar belakang responden
No.
Latar Belakang
Kategori
Pembagian
Frekuensi
1.
Jenis Kelamin
Laki-laki
8
Perempuan
7
17 – 25 Tahun
3
25 – 40 Tahun
4
40 – 55 Tahun
8
Tidak Sekolah
3
Sekolah Dasar
2
Sekolah
Menengah
Pertama
5
Sekolah
Menengah Atas
5
Petani
8
Pedagang
4
Ibu Rumah
Tangga
4
5 Tahun
3
5 Tahun keatas
4
Sejak Lahir
8
2.
3.
4.
5.
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Lama Waktu
Menetap
Universitas Sumatera Utara
4.3.1
Hakikat Manusia dengan Tuhan
Manusia adalah makhluk utama dalam dunia, mempunyai esensi uniknya
sendiri, dan sebagai suatu pencitaan yang bersifat istimewa dan mulia. Memiliki
kemauan, memiliki hak untuk mengatur dan memilihara alam, dan mempunyai andil
dalam menciptakan gaya hidup. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan
tanggung jawab yang tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu
pada sistem nilai. 38
Manusia memiliki fitrah dalam arti kemampuan, yaitu kelengkapan yang
diberikan pada saat dilahirkan kedunia. Kemampuan yang dimiliki manusia dapat
dikelompokan pada dua hal, yaitu kemampuan fisik dan potensi rohani. Kemampuan
fisik manusia adalah sifat psikologis spritual manusia sebagai makhluk yang berfikir
diberi ilmu dan memikul amanah. Sedangkan kemampuan rohani adalah akal, ghaib,
dan nafsu.
Apabila akal digunakan dengan benar akan menyadari siapa yang
menciptakan dirinya dan untuk apa ia diciptakan. Berdasarkan hasil jawaban
menunjukan bahwa semua yang berada di alam ini hanyalah bersifat tidak kekal atau
sementara dan semua berupa titipan. Dengan demikian, akan lahir rasa syukur dari
dalam diri manusia untuk bersyukur kepada tuhan yang mencipakan seluruh alam
semesta.
Secara menyeluruh dapat disimpulkan bahwa masyarakat Melayu di Desa
Terjun dalam melaksanakan ritual tampumg tawar bibit berkaitan dengan pandangan
bahwa semua yang dilaksanakan atas dasar memuliakan kebesaran tuhan. Tata
laksanakanyaterdapat doa-doa yang dipanjatkan kepada tuhan yang maha pencipta
38
Herimanto dan Winarto, Ilmu Sosial dan Budaya, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, hlm. 124-140.
Universitas Sumatera Utara
agar diberikan kemudahan dalam peroleh rezeki dari kehidupan masyarakat Desa
Terjun dalam keadaan makmur dan sejahtera. Adapun daftar pertanyaanya seperti
pada tabel berikut:
Tabel 2. Daftar Pertanyaan Hakikat Manusia dengan Tuhan
Jawaban
No.
1.
Daftar Pertanyaan
Apakah masyarakat di Desa Terjun
Ya
Tidak
15
0
15
0
memiliki keyakinan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
2.
Dalam melaksanakan ritual tampung
tawar bibit, apakah terdapat do’a atau
persembahan yang menyatakan makna
syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa
4.3.2 Hakikat Manusia Dengan Alam
Hubungan manusia dengan alam sangat ditentukan oleh kemampuan manusia
dan alam sesuai karakternya masing-masing. Keduanya memerlukan hubungan
timbal balik secara berkelanjutan. Melalui pengolahan lingkungan hidup secara
bijaksana, selain dapat menyelamatkan dan melestarikan lingkungan hidup, juga
menjamin kebutuhan dan kemakmuran umat manusia itu sendiri. Oleh karenanya,
disadari atau tidak, keseimbangan dalam lingkungan kehidupan manusia dan
lingkungan alam dapat terganggu karena ulah mansia itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan alam hidupnya. Pada
mulanya, manusia mencoba mengenal alam (lingkungan) hidupnya, kemudian
barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah
berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan.
Dari sinilah lahir peradaban –istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan
manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya.
Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang
membatasinya
Lingkungan (alam) adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal,
mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara
timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama
manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks Manusia adalah makhluk
termulia di bumi ini, maka segala sesuatu memang disediakan untuknya. 39 Tugas
manusia yaitu memanaatkan alam dan tenaga yang untuk memenuhi keperluan dan
kebutuhanya. Hubungan manusia terhadap alam adalah sebagai pemanfaat. Manusia
mengelola alam yang dciptakan oleh tuhanyang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, manusia seharusnya tidak membuat
kerusakan di alam.
Berdasarkan jawaban yang disampaikan responden, masyarakat di Desa
Terjun
mempercayai
bahwa
setiap
perbuatan
yang
dilakukan
akan
berdampakterhadap keseimbangan alam. Mereka senantiasa menerapkan nilai-nilai
luhur alam kehidupan yang diperayai dapat meniptakan keharmonisan di alam
semesta.
39
Hakikat Manusia dan Kedudukan di Alam Semesta.https://wordpress.com/2009/12/28//hakikat,
diakses tgl 10 Maret 2017, pukul 16:00 WIB.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Daftar Pertanyaaan Hakikat Manusia dengan Alam.
Jawaban
No.
1.
Daftar Pertanyaan
Apakah penurunanhasil panen karena
Ya
Tidak
15
0
10
5
11
4
9
6
ulah manusia?
2.
Apakah nilai luhur yang terdapat dalam
ritual tampung tawar bibit berperan
dalam hasil panen?
3.
Apakah hikmah dalam ritual tampung
tawar dapat meningkatkan hasil panen
masyarakat?
4.
Apakah solidaritas masyarakat dalam
upacara tampung tawar bibit dapat
mewujudkan keharmonisan manusia
dengan alam?
4.3.3 Hakikat Manusia dengan Kehidupan
Hubungan pandangan kehidupan manusia dan masyarakat berdasarkan pada
pandangan tentang manusia in haruslah didasari oleh nilai-nilai kebaikan agar dapat
mengatur kehidupan dengan benar. Menjadikan dunia dan lingkungan lebih
menyenangkan dan menjadikan hidup lebih baik.
Penulis berpendapat bahwa dengan menerapkan solidaritas yang baik pada
kehidupan sehari-hari pada umumnya maupun khusus dalam pelaksanaaan ritual
tampung tawar bibit. Masyarakat yang menerapkan nilai kebaikan tersebut memiliki
karakter yang ringan tangan, adil, dan peduli dalam kehidupanya. Hal ini merupakan
Universitas Sumatera Utara
dampak yang positif sehingga membentuk tatanan kehidupan masyarakat yang
sejahtera
Tabel 4. Daftar Pertanyaan Hakikat Manusia dengan Kehidupan
Jawaban
No.
1.
Daftar Pertanyaan
Apakah solidaritas masyarakat
Ya
Tidak
5
10
8
7
10
5
12
3
hanya terwujud dalam ritual
tampung tawar bibit?
2.
Menurut Anda, pentingkah rasa
solidaritas itu dalam
melaksanakan ritual ini?
3.
Apakah setelah ritual ini,
solidaritas masyarakat masih
terwujud
4.
Apakah sifat solidaritas
mempengaruhi kita menjadi
manusia yang lebih baik?
4.3.4 Hakikat Manusia dengan Pekerjaan
Manusia itu tidak bisa lepas dari hakikatnya sebagai mahluk bekerja,karena
semua kebutuhan harus dilakukan dengan bekerja,dalam menjalani pekerjaan
tersebut ada kode etik dan norma-norma yang digunakan sehingga pekerjaan tersebut
Universitas Sumatera Utara
tidak menjadi salah satu penyimpangan sosial di kalangan masyarakat.antara
manusia pekerjaan, profesi, profesional dan profesionalisme saling terikat atau
terhubung satu sama lainnya. Kesuksesan dalam menjalankan suatu pekerjaan
ataupun profesi tergantung tingkatan dan proses pelaksanaanya.dari situ dapat
dibedakan mana yang pekerjaan,profesi,profesionalatau profesionalisme.
Hubungan dalam menjalani berbagai aktivitas ialah upaya yang dilakukan
oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menyelesaikan berbagai
masalah kehidupanya. Manusia tidak bisa terlepas dari yang namanya bekerja agar
apa yang mereka inginkan bisa terwujud.
Pendapat berdasarkan jawaban bahwa Masyarakat di Desa Terjun sebagai
makhluk yang berkerja, Karena semua kebutuhan harus dilakukan dalam bekerja.
Dalam menjalani perkerjaan tersebut terdapat norma-norma yang digunakan
sehingga pekerjaan tersebut tidak menjadi penyimpangan di kalangan masyarakat.
Pelaksaan ritual tampung tawar bibit ini juga mempengaruhi kerja
masyarakat. Selama sehari masyarakat tidak boleh keluar melaksanakan aktivitas
seperti biasanya seperti betani, bedagang dan lainya. Selama masa pantang larang
tersebut mereka gunakan untuk beristirahat di dalam rumah. Oleh karenanya setelah
melewati masa pantang larang, semangat bekerja mereka rasakan kembali.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Daftar Pertanyaan Hakikat Manusia dengan Pekerjaan
Jawaban
No.
1.
Daftar Pertanyaan
Apakah hasil yang diperoleh dari
Ya
Tidak
10
5
11
4
9
6
11
4
rasa solidaritas dapat meningkatkan
kerja sama dalam pelaksanaannya
2.
Apakah dalam melaksanakan ritual
tampung tawar bibit dapat
meningkatkan semangat kerja para
petani?
3.
Apakah dalam melaksanakan
upacara ritual tampung tawar bibit
dapat meningkatkan kualitas kerja
petani?
4.
Apakah diperlukan pengetahuan tata
cara hukum adat dan pemerintahan
dalam melaksanakan ritual ini?
4.3.5 Hakikat Manusia dengan Waktu
Manusia dalam menjalankan kegiatan tidak terlepas dari pengaruh waktu.
Ada budaya penting yang memandang penting masa lampau, tetapi ada yang melihat
masa kini sebagai fokus usaha dalam perjuanganya. Sebaliknya ada yang jauh
melihat ke depan. Pandangan berbeda dalam dimensi waktu ini sangat
mempengaruhi perencanaan hidup masyarakat.
Berdasarkan frekuensi jawaban bahwa ritual tampung tawar bibit merupakan
warisan leluhur dari zaman sebelumnya dan masih dilestarikan hingga sekarang.
Universitas Sumatera Utara
Masyarakat di Desa Terjun mempercayai bahwa sesuatu yang memiliki nilai
kebaikan pada zaman dahulu akan tetap dilaksanakan unutk menjadi ciri khas dari
masyarakatnya.
Tabel 6. Daftar Pertanyaan Hakikat Manusia dengan Waktu
Jawaban
No.
1.
Daftar Pertanyaan
Apakah rasa solidaritas masyarakat
Ya
Tidak
9
6
12
3
13
2
14
1
sekarang masih sama seperti
masyarakat zaman dahulu
2.
Apakah kebersamaan dalam ritual
diwariskan dari para leluhur?
3.
Apakah ritual tampung tawar bibit
sama dengan apa yang dilakukan oleh
para leluhur
4.
Apakah upacara tampung tawar bibit
diwariskan dari leluhur zaman dahulu?
4.3.6
Hakikat Manusia dengan Sesama Manusia
Antara manusia dan manusia terdapat hubungan yang sangat kompleks.
Keduanya saling berinteraksi, saling membutuhkan, saling melengkapi dan saling
bergantung satu sama lain. Hubungan dari kedua ini dapat juga menghasilkan karyakarya besar atau karangan dari akal dan pikiran manusia masing-masing. Pada
Universitas Sumatera Utara
hakikatnya manusia memiliki hubungan yang perlu dijalankan, hubungan yang
menunjukan bahwa manusia itu adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari
bantuan manusia lainya.
Masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan. Atau masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh
identitas bersama yaitu kebudayaan yang dihasilkannya. Jadi hubungan manusia
dengan manusia itu dapat tercipta jika ada kehidupan bersama yang terus-menerus.
Hubungan kedua ini juga merupakan kebudayaan yang tidak dapat diciptakan oleh
seseorang yang hidup sendirian di tengah hutan atau gurun pasir. Sementara itu
manusia dengan manusia dalam berinteraksi dan melakukan tindakan-tindakan itu
sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Inilah contoh hubungan simbiosis
mutualisme hubungan yang saling menguntungkan.
Berdasarkan frekuensi jawaban, di dalam kehidupan masyarakat di Desa
Terjun tidak hidup dalam kesendirian. Mereka memiliki keinginan hidup
bermasyarakat dengan sesamanaya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah
selalu ingin berhubungan atau berinteraksi dengan manusia lain. Kembangkanlah
perbuatan yang luhur mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Daftar Pertanyaan Hakikat Manusia dengan Manusia.
Jawaban
No.
1.
Daftar Pertanyaan
Apakah solidaritas berperan
Ya
Tidak
10
5
12
3
9
6
12
3
dalam ketentraman sesama
manusia?
2.
Apakah dengan rasa
solidaritas dapat menciptakan
rasa adil?
3.
Apakah rasa solidaritas dalam
ritual tampung tawar bibit
dapat menciptakan nilai
kesatuan dan persatuan
sesama manusia?
4.
Apakah manusia mempunyai
hakikat sebagai makhluk
yang bermasyarakat?
4.3.7 Deskripsi Masyarakat Desa Terjun, Kecamatan Pantai Cermin
Hasil penelitian menunjukan masyarakat Melayu Desa Terjun, Kecamatan
Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara masih mempercayai
adanya pengaruh kerja alam terhadap kehidupanya dengan sistem mata pencaharian
mereka dengan mengadakan suatu bentuk ritual untuk mengaharapkan hasil panen
yang lebih.
Universitas Sumatera Utara
Dengan adanya ritual tampung tawar bibit ini rasa sosial masyarakat terwujud
dan adanya aktivitas masyarakat ritual ini dapat dilaksanakan. Rasa kebersamaan dan
aktivitas dapat kembali mengimbangi keadaaan sebelumnya di mana di antara satu
dengan yang lainnya telah ada jarak. Pendidikan, ekonomi dan prinsip hidup tidak
menjadi penyebab adanya perubahan pada ritual tampung tawar bibit.
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang membutuhkan satu sama lain.
Mesti dibedakan oleh agama, suku tapi tetap saja kita saling membutuhkan. Kita
adalah makhluk yang diciptakan untuk merawat serta menjaga aturan-aturan yang
berlaku agar tercipta hubungan yang baik dan masyarakat yang teratur.
Masyarakat di Desa Terjun memelihara nilai-nilai dan aturan-aturan yang
baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Penulis mnemukan bahwa masyarakat
tersebut memahami dan menjaga bagaimana hakikat hidup antara manusia dengan
pencipta,alam, kehidupan, pekerjaaan, waktu serta huungan dengan sesama manusia.
Dapat disimpulkan bahwa ritual tampung tawar bibit masih sering dilakukan
setiap empat tahun sekali di Desa Terjun, Kecamatan Pantai Cermin kabupaten
Serdang Bedagai. Yang berperan aktif dalam ritual tampung tawar bibit terdiri dari
masyarakat yang berpengalaman dalam ritual. Secara keseluruhan ritual tampung
tawar bibit ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Terjun karena mayoritas
masyarakatnya berpenghasilan sebagai petani.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dalam melaksanakan ritual tampung tawar bibit, masyarakat Melayu Desa
Terjun, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera
Utara percaya akan adanya perubahan hasil pertanaiannya. Ini terlihat dari cara
masyarakat melaksanakan ritual tampung tawar bibit lima tahun sekali. Selain untuk
meningkatkan hasil pertanian tujuan melaksanakan ritual ini untuk melestarikan
warisan dari para leluhur.
Di dalam tahap tahap pelaksaan ritual tampung tawar bibit juga terdapat
pembacaan mantera dan shalawat yang diyakini sebagai doa dan perkataan baik
yangdipercayai mampu memperlancar kegiatan ritual tersebut. Selan itu, terdapat
bahan-bahan tampung tawar yang akan digunakan untuk menepung tawari bibit dan
makanan yang akan di makan bersama sama. Dengan demikian, teks dan konteks
pelaksaan ritual tampung tawar bibit adalah bersifat fungsional.
Ritual tampung tawar bibit merupakan salah satu kegiatan yang masih
dipertahanan oleh msyarakat desa terjun sebagai wujud doa dan rasa syukur kepada
tuhan semesta alam.
Pengaruh pendidikan, ekonomi maupun teknologi telah membuat jarak di
antara masyarakat desa terjun, namun dengan adanya aktivitas masyarakat seperti
ritual tampung tawar bibit akan mewujudkan solidaritas antara masyarakat. Ritual ini
dapat menciptakan rasa kebersamaan dan kekeluargaan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Solidaritas yang terdapat dalam pelaksanaan ritual tampung tawar bibit
merupakan wujud nyata dari nilai-nilai ideal dalam suatu lingkungan mayarakat Desa
Terjun Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Didalamnya terdapat
keterkaitan hakikat manusia dengan tuhan alam,kehidupan,pekerjaanwaktu, serta
dengan sesama manusia.
5.2
Saran
1.
Penelitian terhadap ritual tampung tawar bibit adalah bagian dari kebudayaan
Melayu, namun penelitian ini belum semua terdokumentasi dan diketahui
masyarakat secara luas
2.
Sudah saatnya untuk mempelajari dan melestarikan adat budaya yang terdapat
pada budaya melayu. Tradisi yang ada harus dipertahankan karena itu
merupakan warisan leluhur yang didalamnya terdapat nilai-nilai kebaikan
sehingga menjadikan bangsa kita kaya akan budaya.
Universitas Sumatera Utara