Perilaku Seksual Pranikah Remaja Kost Dirumah Kost yang Dijaga dan Tidak Dijaga Pengelola (Studi Kasus di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang) Tahun 2017 Chapter III VI

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif

menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) untuk mengetahui
perilaku perilaku seksual pranikah remaja kost dirumah kost yang dijaga dan tidak
dijaga pengelola (studi kasus di kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan
Selayang tahun 2017).
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1

Lokasi Penelitian
Adapun penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan

Medan Selayang. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas :
1. Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang

banyak


terdapat

tempat -tempat kost dan dekat dengan lokasi kampus serta tempat wilayah
pemilik kost.
2. Terdapat tempat kost yang tidak diawasi dan tidak diawasi oleh pemilik kost,
dan tempat kost yang campur antara laki-laki dan perempuan, yang beresiko
memungkinkan terjadinya perilaku seksual pranikah didalam kamar kost.
3. Berdasarkan hasil survey awal diketahui bahwa ada remaja yang melakukan
hubungan seksual pranikah di dalam kamar kost yang ada di Kelurahan
Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang.
4.

Belum pernah diadakan penelitian tentang perilaku seksual pranikah

di

daerah tersebut

41

Universitas Sumatera Utara

42

3.2.2

Waktu Penelitian

Waktu Peneltian dimulai dari bulan November 2016 sampai dengan Juni 2017.
3.3

Pemilihan Informan
Pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan melalui key informan,

yakni dari informasi dan rekomendasi dari rekan peneliti yang tinggal di kost sekitar
lokasi penelitian yakni kost yang terletak di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan
Medan Selayang yang dinilai bisa mmberikan informasi dan merekomendasikan
remaja yang bisa dijadikan informan penelitian serta bisa menemani dan membantu
peneliti ketika mewawancarai secara mendalam mengenai permasalahan penelitian
kepada remaja yang direkomendasikan menjadi informan penelitian. Informan

ditentukan berdasarkan metode kecukupan dan kesesuain.
Karakteristik informan yang dipilih dalam penelitian ini ialah :
1) Remaja yang sudah pacaran karena dinilai lebih beresiko untuk melakukan
perilaku seksual pranikah.
2) Menyewa tempat kos di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan
Selayang baik kos yang diawasi maupun tidak diawasi oleh pengelola.
3) Informan dapat berkomunikasi dengan baik dan bersedia untuk
diwawancarai secara mendalam terkait permasalahan yang akan diteliti.
4) Batasan usia informan berada pada periode remaja akhir yakni antara 18 –
21 tahun dengan alasan bahwa berdasarkan hasil survey awal remaja yang
kost di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang berada pada
rentang usia tersebut.

Universitas Sumatera Utara

43

3.4

Metode Pengumpulan Data


3.4.1

Data Primer
Data primer merupakan data yang merupakan sumber utama untuk

dijadikan landasan dalam penulisan penelitian yang didapatkan melalui hasil
wawancara mendalam (indeept interview) dengan informan penelitian.
Pada penelitian ini wawancara mendalam (indepth interview) akan
dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Indept Interview atau
wawancara mendalam merupakan teknik pengumpulan data melalui pertanyaanpertanyaan, guna mendapatkan langsung jawaban yang mendukung pemecahan
masalah dalam penelitian ini. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan
interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar
pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau
ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviewer harus memikirkan bagaimana
pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat tanya,
sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara
berlangsung.
3.4.2


Data Sekunder
Data sekunder merupakan data-data yang mendukung, menjelaskan serta

mempunyai hubungan yang erat dengan bahan primer. Data yang diperoleh secara
tidak langsung berasal dari data tertulis meliputi : buku-buku, arsip, jurnal ilmiah
dan kepustakaan, dokumentasi dan berbagai data yang memuat tentang pelayanan
kesehatan serta buku-buku atau karya tulis yang relevan bagi pemecahan
permasalahan dalam penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara

44

Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpukan data dari berbagai sumber
yang diambil dari perpustakaan ataupun dari tempat lain. Adapun sumber yang
digunakan tidak terbatas pada buku-buku, tetapi juga dapat berupa bahan
dokumentasi seperti majalah-majalah, koran-koran ataupun bentuk media cetak lain
yang berhubungan dengan penelitian ini, yang dapat digunakan guna menunjang
kelengkapan data dalam melakukan penelitian.
3.5 Daftar Istilah

1. Karakteristik Informan
a. Umur adalah lama hidup informan yang dihitung melalui ulang tahun
terakhir informan dalam tahun pada saat penelitian dilaksanakan.
b. Pendidikan adalah pendidikan formal yang pernah di jalankan oleh
informan dibuktikan dengan ijazah terakhir yang dimiliki oleh informan.
c. Lama kost, ialah rentang waktu lamanya menyewa tempat kost tersebut dari
mulai awal menempati hingga saat ini.
d. Jenis kost, yakni jenis kost yang disewa oleh remaja tersebut apakah kos
yang dijaga atau tidak dijaga oleh pengelola.
2. Remaja, yaitu seseorang yang berusia antara 12 – 21 tahun yang merupakan
masa peralihan seseorang dari anak-anak menjadi dewasa.
3. Pengelola kost, yaitu seseorang yang bertugas untuk menjaga dan mengawasi
kost yang disewa, membuat aturan khusus bagi remaja yang kost, dan
mengawasi perilaku remaja yang meyewa tempat kost. Pengelola kost
merupakan ibu/bapak kost yang merupakan pemilik kost, maupun seseorang
yang dipekerjakan oleh pemilik kost untuk menjaga tempat kost.

Universitas Sumatera Utara

45


4. Perilaku seksual pranikah, yaitu perilaku seksual yang dilakukan tanpa melalui
proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun menurut agama dan
kepercayaan masing-masing individu. Yang dinilai berdsarkan variabel
penelitian yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja kost terhadap perilaku
seksual pranikah.
3.6

Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian

3.6.1

Tahap Persiapan Penelitian
Pertama peneliti membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan

kebutuhan data yang hendak didapatkan sesuai dengan permasalahan yang ingin
penulis teliti. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang
nantinya akan berkembang dalam wawancara dan penulis sesegera mungkin
mencatatnya setelah wawancara selesai.
Penulis selanjutnya mencari informan yang sesuai dengan karakteristik

responden atau informan dalam penelitian. Untuk itu sebelum wawancara
dilaksanakan penulis bertanya kepada informan penelitian tentang kesiapannya
untuk diwawancarai. Setelah informan bersedia untuk diwawancarai, peneliti
membuat kesepakatan dengan informan tersebut mengenai waktu dan tempat untuk
melakukan wawancara.
3.6.2

Tahap Pelaksanaan Penelitian
Penulis membuat kesepakatan dengan informan mengenai waktu dan

tempat untuk melakukan wawancara berdasarkan pedoman yang dibuat. Setelah
wawancara dilakukan, penulis memindahakan hasil rekaman berdasarkan
wawancara dalam bentuk catatan tertulis. Wawancara dengan informan cukup

Universitas Sumatera Utara

46

dilaksanakan sekali apabila semua informasi atau data yang dibutuhkan dalam
penelitian telah terpenuhi melalui wawancara mendalam (indept interview) yang

dilaksanakan. Apabila ada informasi yang kurang terpenuhi, barulah penulis
melakukan wawancara kembali dengan informan. Selanjutnya penulis melakukan
analisis data dan interprestasi data sesuai dengan data hasil wawancara yang
didapatkan. Setelah itu, penulis membuat dinamika penulisan dan kesimpulan yang
dilakukan, penulis memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya demi
menunjang kelengkapan data yang dibutuhkan selama penelitian, agar data yang
didapatkan sesuai dengan konsep dan tujuan penelitian yang dilakukan.
3.7 Alat Bantu Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data-data penelitian yang bersifat kualitatif penulis
membutuhkan alat bantu (instrumen penelitian). Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan 2 (dua) alat bantu, yaitu :
a.) Pedoman wawancara
Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak
menyimpang dari rumusan permasalahan dan tujuan penelitian. Pedoman ini
disusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
b.) Alat Perekam
Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara, agar peneliti
dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk
mencatat jawaban-jawaban dari informan atau responden penelitian. Dalam

pengumpulan data, alat perekam baru dapat dipergunakan setelah mendapat ijin dari

Universitas Sumatera Utara

47

informan atau responden penelitian untuk mempergunakan alat tersebut pada saat
wawancara berlangsung.
3.8

Teknik Analisis Data
Dalam menganalisa penelitian deskriptf kualitatif terdapat beberapa

tahapan-tahapan yang perlu dilakukan diantaranya :
a.) Mengorganisasikan data
Penulis mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara
mendalam (indepth inteviwer), dimana data tersebut direkam dengan tape
recorder/handphone dibantu dengan menggunakan alat tulis. Kemudian dibuatkan
transkripnya dengan mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman menjadi
bentuk tertulis. Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar penulis

mengerti benar data atau hasil wawancara yang telah di dapatkan.
b.) Pengelompokan berdasarkan kategori, tema dan pola jawaban dari setiap
responden/informan
Pada tahap ini dibutuhkan pengertian yang mendalam terhadap data yang
didapatkan dari hasil wawancara, perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap
hal-hal yang muncul di luar apa yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori dan
pedoman wawancara, penulis menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai
acuan dan pedoman dalam melakukan wawancara. Dengan pedoman ini, penulis
kemudian kembali membaca transkip wawancara dan melakukan penulisan hasil
wawancara, melakukan pemilihan data yang relevan dengan pokok pembicaraan.
Data yang relevan inilah yang ditulis senagai hasil penelitian.

Universitas Sumatera Utara

48

Pada proses ini, analisis dilakukan terhadap sebuah kasus yang diteliti.
Penulis menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal
diungkapkan oleh responden atau informan. Data yang telah dikelompokan tersebut
oleh penulis dicoba untuk dipahami secara utuh dan ditemukan tema-tema penting
serta

kata

kuncinya.

Sehingga

penulis

dapat

menangkap

pengalaman,

permasalahan, dan dinamika jawaban yang diberikan oleh responden atau informan
penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
c.) Menguji asumsi atau permasalahan yang ada terhadap data
Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, penulis menguji data
tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini
kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kembali berdasarkan landasan
teori yang telah dijabarkan dalam Bab II mengenai kerangka teoritis dan kerangka
konseptual atau kerangka pikir penelitian, sehingga dapat dicocokan apakah ada
kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai dan dari landasan teori
dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan faktorfaktor yang ada dari data hasil wawancara yang di dapatkan.
d.) Mencari alternatif penjelasan bagi data
Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud,
penulis masuk ke dalam tahap penejelasan. Dan berdasarkan kesimpulan yang telah
didapat dari kaitannya tersebut, penulis merasa perlu mencari suatu alternatif
penjelasan lain tentang kesimpulan yang telah didapat. Sebab dalam penelitian
deskriptif kualitatif memang selalu ada alternatif penjelasan yang lain. Dari hasil
analisis, ada kemungkinan terdapat hal-hal yang menyimpang dari asumsi atau

Universitas Sumatera Utara

49

tidak terfikir sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif lain
melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada
bagian pembahasan, kesimpulan dan saran.
e.) Menulis hasil penelitian
Penulisan data dari informan yang telah berhasil dikumpulkan merupakan
suatu hal yang membantu penulis unntuk memeriksa kembali apakah hasil
penelitian dan kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini penulisan
yang dipakai adalah presentase data yang didapat yaitu penulisan data-data hasil
penelitian berdasarkan wawancara mendalam (indepth interview) dibaca berulang
kali sehinggga penulis mengerti benar permasalahanya, kemudian dianalisis,
sehingga didapat gambaran mengenai penghayatan dan pengalaman dari subjek.
Selanjutnya dilakukan interprestasi secara keseluruhan, dimana di dalamnya
mencangkup keseluruhan kesimpulan dari hasil.
Dari penjelasan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa analisis data
merupakan tahap-tahap yang digunakan selanjutnya guna mencari, menata, dan
merumuskan rumusan secara sistematis dari wawancara mendalam (indepth
interview) dan lain-lain guna meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus
yang sedang ditetiliti. Dari hasil wawancara yang diperoleh serta didukung oleh
data lainnya, maka penulis akan mendapatkan jawaban dari rumusan-rumusan
masalah penelitian yang ada tersebut yang menunjang penelitian mengenai perilaku
seksual pranikah remaja kost dirumah kost yang dijaga dan tidak dijaga pengelola
(studi kasus di kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang) tahun 2017.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kelurahan Tanjung Sari terletak di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
dengan luas wilayah 520 km2. Adapun batas-batas wilayah Klurahan adalah
sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kelurahan Tanjung Rejo.
2. Sebelah Selatan: Simpang Selayang dan Sempakata.
3. Sebelah Timur: Kelurahan Medan Selayang I dan Medan Selayang II.
4. Sebelah Barat : Kelurahan Asam Kumbang Tanjung Selamat
Jumlah penduduk di Kelurahan Tanjung Sari sebanyak 27.108 jiwa yang terdiri dari
laki-laki sebanyak 13.778 jiwa (48,01%) dan perempuan sebanyak 13.330 jiwa
(51,99%) (Kantor Kelurahan Tanjung Sari, 2016). Adapun pet dari kelurahan
tanjung sari dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.1

Peta Wilayah Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang

48
Universitas Sumatera Utara

49

Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan kota Medan banyak sekali terdapat tempattempat kost yang diperuntukkan bagi pelajar dan mahasiswa bahkan tempat
tersebut ada yang khusus untuk perempuan atau laki-laki, bahkan ada yang
dihuni oleh perempuan dan laki-laki (campur). Tempat kost yang dihuni ada
yang dijaga oleh pengelola kost maupun tidak dijaga, yang dimaksud dengan
dijaga adalah anak-anak kos tinggal satu rumah (bersama) dengan pemilik kost,
dan pemilik kost tersebut membuat peraturan-peraturan seperti jam berkunjung
dibatasi

hingga jam 21.00 WIB, dan menyediakan tempat khusus untuk

menerima

tamu.

Sedangkan tempat kost yang tidak dijaga tidak ada pemilik

kostnya, karena mereka bersama-sama temannya untuk kost dalam
rumah

baik

itu

satu

perempuan/laki-laki, dan rumah tersebut dibuat dengan

banyak kamar-kamar oleh pemiliknya, sehingga tidak ada peraturan-peraturan
dan mereka dapat berbuat sesuka hatinya.
4.2

Gambaran Umum Karakteristik Informan

Informan yang dipilih dalam penelitian ini ialah remaja yang sudah pacaran karena
dinilai lebih beresiko untuk melakukan perilaku seksual pranikah, menyewa tempat
kos di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang baik kos yang diawasi
maupun tidak diawasi oleh pengelola, dengan batasan usia informan berada pada
periode remaja akhir yakni antara 18 – 21 tahun. Karakteristik informan meliputi
umur, jenis kelamin, pendidikan, jenis dan lama kost. Karakteristik informan dapat
dilihat pada Matriks 4.1 berikut ini :

Universitas Sumatera Utara

50

Matriks 4.1

No.

Nama

Gambaran Umum Karakterisitik Informan

Umur

Jenis
Kelamin

Pendidikan
Sedang
Kuliah
Sedang
Kuliah

Jenis
Kost

Lama
Kost

Keterangan

Dijaga

10 bulan

Semester 2

Dijaga

1 tahun

Semester 2

1

Informan 1

20

Perempuan

2

Informan 2

20

Laki-laki

3

Informan 3

18

Perempuan

SMA

Dijaga

2 tahun

Kelas III

4

Informan 4

19

Laki-laki

SMA

Dijaga

1 tahun

Kursus/Bimbel

5

Informan 5

18

Perempuan

SMA

1 tahun

Kelas III

6

Informan 6

19

Perempuan

SMA

1 tahun

Bekerja

7

Informan 7

21

Laki-laki

1 tahun

Semester 2

8

Informan 8

21

Perempuan

1 tahun

Semester2

9

Informan 9

20

Laki-laki

10 bulan

Semester 2

10

Informan 10

21

Laki-laki

Dijaga
Tidak
Dijaga
Tidak
Dijaga
Tidak
Dijaga
Tidak
Dijaga
Tidak
Dijaga

4 tahun

Semester 2

Sedang
Kuliah
Sedang
Kuliah
Sedang
Kuliah
Sedang
Kuliah

Berdasarkan matriks 4.1 tersebut diketahui bahwa jumlah responden dalam
penelitian ini ialah sebanyak 10 (sepuluh) orang dengan rentang usia 18 tahun
sampai dengan 21 tahun. Informan penelitian terdiri dari 5 (lima) orang berjenis
kelamin laki-laki dan 5 (lima) orang berjenis kelamin perempuan, 4 (empat) orang
informan masih bersekolah di kelas XII SMA dan 6 (enam) orang informan masih
duduk di semester awal perkuliahan. Informan penelitian terdiri dari 5 (lima) orang
remaja kost yang kostnya dijaga oleh pengelola (ibu kost), dan 5 (lima) orang lagi
yang kostnya tidak dijaga oleh pengelola (ibu kost), dengan rentang waktu kost
paling sebentar yaitu selama 10 (sepuluh) bulan, dan paling lama selama 4 (empat)
tahun.

Universitas Sumatera Utara

51

4.3

Gambaran Pengetahuan Informan tentang Perilaku Seksual Pranikah

Aspek pengetahuan yang akan digambarkan dalam penelitian ini adalah mencakup
pengetahuan informan tentang pengertian hubungan seksual pranikah, pengetahuan
informan tentang penyebab remaja melakukan hubungan seksual pranikah,
pengetahuan informan tentang resiko apabila melakukan hubungan seksual
pranikah, pengetahuan informan tentang cara menghindari hubungan seksual
pranikah pada remaja, pengetahuan informan tentang peran pengelola kos untuk
menghindari hubungan seksual pranikah pada remaja, dan pengetahuan informan
tentang faktor-faktor yang memengaruhi remaja untuk melakukan hubungan
seksual pranikah.
4.3.1
Gambaran Pengetahuan
Hubungan Seks
Pranikah pada Remaja

Informan

tentang

Pengertian

4.3.1.1 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola
tentang Pengertian Hubungan Seks Pranikah pada Remaja
Adapun jawaban informan yang kost dijaga, ketika ditanyakan mengenai
pengertian dari hubungan seks pranikah pada remaja adalah sebagaimana yang
digambarkan pada matriks 4.2 berikut :
Matriks 4.2 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh
Pengelola tentang Pengertian Hubungan Seks Pranikah pada Remaja
Informan

Informan 1

Pernyataan
Itu kita ngelakuin hubungan seks sebelum nikah kan berarti.
Yaa taulah. Yaa lihat-lihat di film, sinetron juga banyak. Terus
tau dari media sosial, apalagi facebook dan instagram kan, udah
banyak gitu kan anak SD yang kepergok cium-ciuman, parah
udah parah kalau sekarang. Kalau mulai tau-tau kayak gitu dari
SMP lah. Yaa hubungan seks itu pasti ML (Making
Love)/hubungan badan, terus kissing (ciuman), terus cupang
(tanda lebam di leher karena dicium), ada juga tuh pernah lihat
Universitas Sumatera Utara

52

Informan 2

Informan 3

Informan 4

Informan 5

di kampus temen cowok lihat lehernya ada lebam-lebam
kebiruan gitu. Yaa curiga juga kan ada lebam gitu di leher.
Hahahaha...
Menurut aku yaa hubungan badan antara cewek atau cowok
yang belum nikah. Kan udah banyak yang seperti itu kak
sekarang ini. Yaa tau dari berita terus lihat dari internet. Tau
sejak kelas 1 SMP lah kak, pertama kali waktu SMP lah kak
nengok-nengok situs porno gitu di internet, jadi tau dari situ.
Yaa jenis itu yang ngelakuin sendiri itu kan onani, terus oral
seks yang pakai mulut, yaa yang pasti kalau hubungan seks itu
hubungan badan lah kak.
Seks pranikah itu, setahu saya seorang wanita dan seorang lakilaki berhubungan intim layaknya suami istri tapi belum
menikah. Saya sih tahunya dari pergaulan-pergaulan sekarang
sih, apalagi teman satu kost saya sudah banyak ngelakuin hal
yang kayak gitu. Tahu sejak kelas 1 SMP kak hal yang kayak
gitu. Contohnya itu awalnya kecupan bibir, dan bisa dari atas
ke bawah, yaaa itulah dari kiss ke bawah, meraba payudara,
terus yaa kebawah, gitulah kak diraba-raba, terus yaa oral seks,
hahaha.. jadi ingat aku kan. Yaa lanjut terus kekgitulah kak
berhubungan badan.
Mungkin, seks pranikah hubungan seks yang terjadi di luar
nikah, tanpa ada legalitas atau pesetujuan dari orang tua atau
keluarga gitulah kak. Tahu dari lingkungan, dari teman-teman,
karena namanya ada teman cerita jadi lebih tahu dari mereka
lah. Sejak kelas 1 SMP lah mungkin udah mulai tahu hal kayak
gitu yaa. Yang termasuk hubungan seksual kalau udah ada
sentuhan udah seks gitulah kak, dari mulai pegang-pegangan,
cium-ciuman, raba-raba anggota badan yang sensitif misal
payudara terus bagian kelaminnya, sampai berhubungan badan.
Hubungan seks pranikah itu, yaa maksudnya kan ngelakuin
hubungan badan sebelum kita menikah gitu kan kak, yaa paling
sama pacarlah, sebelum nikah, yaa kita udah berhubungan
badan gitu kak. Tahu dari temen kak, terus juga tahu dari
internet, kalau lihat video porno pernah sih kak, tapi jarangjarang jugalah. Tahu sejak kelas 1 SMP kak. Yang pasti kalau
hubungan seks yaa hubungan kelamin lah kak. Itu udah
mencakup semuanya lah kayaknya.

Berdasarkan matriks 4.2 diatas menggambarkan bahwa menurut informan yang
kost dijaga oleh pengelola memberikan pengertian bahwa yang dimaksud dengan
hubungan seksual pranikah ialah hubungan intim atau hubungan badan antara laki-

Universitas Sumatera Utara

53

laki dan perempuan yang dilakukan sebelum ikatan pernikahan dan tanpa
legalitas/pengesahan dari agama atau negara. Informan yang kostnya dijaga oleh
pengelola mengatahui mengenai hubungan seks pranikah sejak SMP. Yang
termasuk hubungan seksual pranikah menurut informan yang kostnya dijaga oleh
pengelola ialah bersentuhan kulit (meraba anggota tubuh dan bagian alat
vital/kelamin), ciuman, dan hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan.
4.3.1.2 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh
Pengelola tentang Pengertian Hubungan Seks Pranikah pada Remaja
Adapun jawaban informan yang kost tidak dijaga oleh pengelola, ketika
ditanyakan mengenai pengertian dari hubungan seks pranikah pada remaja adalah
sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.3 berikut :
Matriks 4.3 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh
Pengelola tentang Pengertian Hubungan Seks Pranikah pada Remaja
Informan

Informan 6

Informan 7

Informan 8

Pernyataan
Melakukan hal yang yang enak-enak itu kan, yang belum
disahkan, yaa ngeseks kalau kita belum nikah, karena umur
saya masih segini, belum tamatkan. Udah lama yaa tau soal itu,
baru masuk SMA pun udah tau. Yaa tau dari temen, dari
internet, nonton film porno juga yaa kan. Tau dari situlah kak.
Namanya gampang kali lihat video-video bokep itu di internet.
Tau, ini yang secara normal kan, misalnya pacaran, tapi tinggal
serumah, melakukan hubungan seks tapi gak ada ikatan
pernikahan.Terus ada homoseksual, lesbi, terus masturbasi atau
onani gitu, yang ngelakuin sendiri. Tau dari kawan, terus
internet. Tau sejak SMP kelas 1 kalau hal itu. Kalau menurut
saya yang termasuk hubungan seksual pranikah itu yaa
hubungan badan atau hubungan intim.
Yaa tau tau gitulah kak, yaa kekmana ya, kek pergaulan bebas
kayak gitu kan, hubungan seks sebelum nikah, ML (Making
Love), namanya anak remaja apalagi sama-sama suka yaa kan,
jadi yaa kayak gitulah. Udah lumrah sih kan, tau dari pacar sih
sama dari internet. Sejak SMA kelas 1 udah tau. Yaa jenis nya
ciuman, pelukan, terus sampe berhubungan badan atau alat
kelamin gitulah kak cewek cowok.

Universitas Sumatera Utara

54

Informan 9

Informan 10

Yaa, tahu, tahu. Seks pranikah yaa tentunya melakukan
hubungan seks tanpa legalitas, yaa tepatnya hubungan badan
gitulah udah mencakup semunya. Tahu dari lingkungan lah dari
kawan, terus dari internet. Tahunya sejak SMP kelas tiga. Yang
masuk seks yaa dimulai dari ciuman, onani gitu kan yang
ngelakuin sendiri pakai tangan, yaa pastinya berhubungan
badan sih menurut saya kak.
Tahu kak, hubungan antara pria dan wanita tentang hubungan
intim, biasanya ciuman, seks atau ML, atau gerepeh-gerepeh
gitulah (raba-raba). Yaa kita tahu sama tahulah, kawan dari
kawan jadi berhasrat pengen melakukan. Tahu sejak SMP kelas
1 kak. Ciuman, onani, oral seks, yaa terus lanjut ke
berhubungan badan lah kak, kan biasanya berlanjut gitu kak.

Berdasarkan matriks 4.3 diatas menggambarkan bahwa menurut informan yang
kost tidak dijaga oleh pengelola memberikan pengertian bahwa yang dimaksud
dengan hubungan seksual pranikah ialah hubungan intim atau hubungan badan
antara laki-laki dan perempuan yang dilakukan sebelum ikatan pernikahan dan
tanpa legalitas/pengesahan dari agama atau negara. Informan yang kostnya tidak
dijaga oleh pengelola sejak SMP, dan sebagian lagi sejak awal masuk SMA. Yang
termasuk hubungan seksual pranikah menurut sebagian besar informan ialah
bersentuhan kulit (meraba anggota tubuh dan bagian alat vital/kelamin), ciuman,
onani atau masturbasi, oral seks, dan hubungan kelamin antara laki-laki dan
perempuan, ada juga informan yang menjawab bawa perilaku seks sejenis seperti
homoseksual (gay/lesbi) merupakan hal yang termasuk ke dalam hubungan seksual
pranikah. Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa informan yang kosnta tidak
dijaga oleh pengelola memberikan jawaban yang lebih lengkap mengenai perilaku
seksual pranikah pada remaja dibandingkan dengan informan yang kosntya dijaga
oleh pengelola.

Universitas Sumatera Utara

55

4.3.2 Gambaran Pengetahuan Informan
Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

tentang Penyebab

Remaja

4.3.2.1 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola
tentang Penyebab Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah
Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan
mengenai penyebab remaja melakukan hubungan seksual adalah sebagaimana yang
digambarkan pada matriks 4.4 berikut :
Matriks 4.4 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh
Pengelola tentang Penyebab Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah
Informan

Informan 1

Informan 2

Informan 3

Informan 4

Informan 5

Pernyataan
Kayaknya kalau dulu kan sama orang tua diawasi, terus
karena ngekost dan bebas kan, jadi kayak ada kesempatan
gitu. Terus karena tiba-tiba bebas gitu, yaa jadi enak aja mau
ngapain. Terus karena penasaran, kalau temen aku sih kan
baru pacaran, terus cowoknya kayak agresif gitu, ngajak
kegitu, terus katanya krenna atas nama cinta, yaudahlah kek
gitu.
Penyebabnya nafsu, terus tergoda godaan setan mungkin,
hahaha... terus saling suka sama suka, terus karena lihat film
porno, jadi terpancing pengen nyoba, paling gitulah kak.
Terus kalau yang udah pacaran, kena rayu sama pacarnya,
diajak, terus suka sama suka ngelakuinnya kak.
Pertama yaa karena hasrat, kedua yaa karena ekonomi, terus
orang tuanya susah, kalau ngelakuin kayak gitu kan dapat duit
sama pacar atau sama simpanannya gitu, dibiayai sama omomnya kan sama yang main sama om-om ini, kan butuh duit
juga, gak usah munafik juga yaa kan, kita mau ngelakuin
kayak gitu karena kita butuh duit juga kan, butuh biaya. Dapet
enaknya, dapat duitnya juga kan kak. Hahahaha...
Ya dari temenlah, yang bilang cobalah biar tahu gitu rasanya,
terus rayuan pacar kan, cobalah biar gimana gitu rasanya.
Karena pacar ngajak dan akupun penasaran gimana rasanya
ya jadi ngelakuin lah kak seks sama pacar itu kak.
Penyebabnya mungkin karena pengen tahu kak, penasaran
gitu rasanya gimana, namanya juga anak remaja ini kan kak
suka penasaran dia kak, apalagi kalau yang berbau pornoporno gitu pasti yaa pengen tahu aja gitu kak.

Universitas Sumatera Utara

56

Berdasarkan matriks 4.4 diatas, menggambarkan bahwa informan yang kost dijaga
oleh pengelola (ibu kost) memberikan jawaban bahwa penyebab remaja melakukan
hubungan seksual dikarenakanoleh beberapa hal yaitu rendahnya pengawasan
orang tua terhadap perilaku remaja yang kost, adanya kesempatan dan kebebasan
karena sudah tidak tinggal bersama orang tua, ajakan dari pacar atau pasangan,
hasrat atau keinginan untuk melakukan hubungan seksual pranikah, situs pornografi
di internet, rasa penasaran dan ingin mencoba, karena ajakan teman, dan kurangnya
kontrol diri dari individu. Salah satu informan juga menjelaskan bahwa salah satu
hal yang menyebabkan seorang remaja melakukan hubungan seksual pranikah ialah
karena faktor ekonomi atau tidak ada biaya untuk kebutuhan hidup keseharian.
4.3.2.2 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh
Pengelola tentang Penyebab Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah
Adapun jawaban informan yang kost tidak dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan
mengenai penyebab remaja melakukan hubungan seksual adalah sebagaimana yang
digambarkan pada matriks 4.5 berikut :
Matriks 4.5 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh
Pengelola tentang Penyebab Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah
Informan
Informan 6

Informan 7

Informan 8

Pernyataan
Penyebabnya paling karena bebas, terus kan ngekost juga,
orang tua jauh. Terus karena pengen, dan enak gitu kak kalau
udah ngelakuin,
Pertama pergaulan sih, terus kontrol orang tua kurang, terus
sering sendiri kali gak ada kawan, jadi cenderung ke hal-hal
yang negatif. Yaa pastilah nengok internet lihat foto-foto atau
video porno.
Yaa naluri sih, apalagi kalau cowok datang ke kos yaa pasti
terjadilah hubungan seks itu kak, palagi kalau suka sama suka
ini kan kalau sama pacar kak. Terus kan karena udah pernah
jadi kayak nagih gitu kan, karena udah tau memang enak kak
ngelakuin ML itu kak

Universitas Sumatera Utara

57

Informan 9

Informan 10

Pertama faktor lingkungan, yang kedua kurang bimbingan
dari orang tua, yang ketiga yaa pubertas secara alami dan udah
punya hasrat untuk ngelakuin hal itu, kan banyak juga yang
gak tahan kayaknya kak, terus karena udah pernah nyoba
mungkin, enak, jadi candu dia.
Penyebab awalnya yaa kurangan pengawasan kak, terus
kurangnya bimbingan orang tua kak, sama kurang kontrol
dirilah kak dari pribadi masing-masing. Terus karena bebas
dan jauh dari orang tua jadi yaa kayk gitulah kak, melakukan
seks itu, karena ada hasrat dan juga kebebasan.

Berdasarkan matriks 4.5 diatas, menggambarkan bahwa informan yang kost tidak
dijaga oleh pengelola (ibu kost) memberikan jawaban yang sama bahwa penyebab
remaja melakukan hubungan seksual dikarenakan oleh beberapa hal yaitu
rendahnya pengawasan orang tua terhadap perilaku remaja yang kost, adanya
kesempatan dan kebebasan karena sudah tidak tinggal bersama orang tua, ajakan
dari pacar atau pasangan, hasrat atau keinginan untuk melakukan hubungan seksual
pranikah, situs pornografi di internet, rasa penasaran dan ingin mencoba, karena
ajakan teman, dan kurangnya kontrol diri dari individu. Salah satu informan juga
menjelaskan bahwa salah satu hal yang menyebabkan seorang remaja melakukan
hubungan seksual pranikah ialah karena faktor ekonomi atau tidak ada biaya untuk
kebutuhan hidup keseharian.

4.3.3 Gambaran Pengetahuan Informan tentang Resiko Apabila Melakukan
Hubungan Seksual Pranikah
4.3.3.1 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola
tentang Resiko Apabila Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Universitas Sumatera Utara

58

Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan
mengenai resiko apabila melakukan hubungan seksual adalah sebagaimana yang
digambarkan pada matriks 4.6 berikut :
Matriks 4.6 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh
Pengelola tentang Resiko Apabila Melakukan Hubungan Seksual Pranikah
Informan

Pernyataan
Kalau resiko paling hamil, terus yaa paling kita gak perawan
lagi, iya kalau si cowoknya mau tanggung jawab, kalau gak
dan pergi gitu aja kan, yaa kasihan suami kitanya nanti, dapat
istri yang udah gk perawan lagi. Terus juga penyakit kelamin,
HIV AIDS, kalau pasangannya kena HIV kan itu menular.
Informan 1
Dapat info dari medsos sih sama internet. Yaa paling malulah
kalau ketauan hamil di luar nikah, terus kan keluarganya
nanggung beban, otomatis kan dikucilkan, terus juga kalau si
cowoknya gak mau tanggung jawab,yaa kehamilannya pasti
mau digugurin kan.
Resikonya itulah kak paling banyak yaa kena HIV, terus bisa
hamil lah kak diluar nikah, yaa kalau dia hamil nama dia jelek
Informan 2
kan di masyarakat, buat aib keluarga, dicemooh orang, terus
kalau kena HIV dia kan bisa menularkan ke orang lain kak.
Resikonya yaa ngeri lah, kalau keterusan, kalau kebablasan
yaa bisa hamil, ya sekarang banyak kali yang kena kanker
Informan 3
serviks tu, karena suka ganti-ganti pasangan. Denger-denger
aja sih kak, gak pernah nyari info juga.
Resikonya yaa, maap cakap kalau kebablasan yaa bisa hamil.
Tahunya dari sosmed sih banyak pemberitaan gitu, sering
terjadi pacaran hamil di luar nikah gitu. Yang pasti akibatnya
Informan 4
pasti malu, kenapa dulu berbuat dan udah tahu resikonya, yaa
dibuat juga gitu. Mungkin untuk masih remaja, yaa
digugurinlah kak, namanya remaja belum ada kerjaan, kalu
mu dilahirin pun nnti mau dikasih makan apa.
Resikonya yaa bisa hamil kak, terus bisa kena penyakit juga.
Malulah kak kalau ketahuan. Tahu dari cerita temen sih kak
Informan 5
yang ketahuan hamil gitu sebelm nikah, seumuran juga, kan
pastinya malu juga kalau udah kayak gitu kak.
Berdasarkan matriks 4.4 diatas, menggambarkan bahwa informan yang kost dijaga
oleh pengelola memberikan jawaban bahwa resiko apabila remaja melakukan
hubungan seksual pranikah ialah menyebabkan KTD (Kehamilan Tidak

Universitas Sumatera Utara

59

Diinginkan) atau kehamilan di luar pernikahan,yang memicu untuk terjadinya
aborsi atau pengguguran kandungan yang dilakukan secara sengaja, lalu
menyebabkan hilangnya keperawanan seseorang, resiko untuk terkena penyakit
menular seksual seperti HIV AIDS, bisa terkena kanker serviks.
4.3.3.2 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh
Pengelola tentang Resiko Apabila Melakukan Hubungan Seksual Pranikah
Adapun jawaban informan yang kost tidak dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan
mengenai resiko apabila melakukan hubungan seksual adalah sebagaimana yang
digambarkan pada matriks 4.7 berikut :
Matriks 4.7 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh
Pengelola tentang Resiko Apabila Melakukan Hubungan Seksual Pranikah
Informan

Informan 6

Informan 7
Informan 8

Informan 9

Informan 10

Pernyataan
Yaaa resikonya paling hamil lah kan kak. Makannya kami
buatnya awal-awalya pake kondom, tapi karena lama-lama
udah ngerti jadi tembak luar aja. Akibat lain paling taunya
HIV-AIDS kak, itupun karena dengar-dengar aja, gak tau
sebenarnya kayak gimana
Lumayan tau, tapi gak banyak. Yaa paling kena HIV kalau
ganti-ganti pasangan, kalau pergaulan bebas kayak gitu.
Resikonya yaa paling hamil, terus HIV-AIDS gitulah kan.
Yang penting kan maen aman aja kak, kan ngelakuinnya sama
pacar sendiri aja kak, gak sama orang lain.
Dampak buruknya yang pertama dalam sikapnya mungkin
bisanya terlihat berbeda antara yang pernah melakukan dan
belum pernah melakukan, yaa lebih liar mungkin kak, hahaa..
jadi pengen ngelakuin itu terus mungkin kak. Kalau dari
kesehatan ya mungkin bisa berdampak kena penyakit kelamin
seperti itulah kan kak. Tapi gak tahu juga sih penyakit
kelamin yang kekmana juga.Tahu dari pemikiran aja sih kak,
belum pernah baca-baca atau nyari-nyari info di internet.
Resikonya kalau dari segi agama, yaa pasti berdosa lah kan
kak, terus buat malu orang tua kalau ketahuan atau kecelakaan
(hamil), terus bisa juga aborsi. Tahu dari teman-teman atau
tentangga kos gitu.

Universitas Sumatera Utara

60

Berdasarkan matriks 4.7 diatas, menggambarkan bahwa informan yang kost tida
dijaga oleh pengelola pada dasarnya memberikan jawaban yang sama dengan
informan yang kost dijaga oleh pengelola bahwa resiko apabila remaja melakukan
hubungan seksual pranikah ialah menyebabkan KTD (Kehamilan Tidak
Diinginkan) atau kehamilan di luar pernikahan,yang memicu untuk terjadinya
aborsi atau pengguguran kandungan yang dilakukan secara sengaja, lalu
menyebabkan hilangnya keperawanan seseorang, resiko untuk terkena penyakit
menular seksual seperti HIV AIDS, bisa terkena kanker serviks, dan salah satu
informan menjelaskan bahwa hubungan seks pranikah bisa menyebabkan candu
atau rasa ketagihan untuk terus melakukan hubungan seksual.
4.3.4 Gambaran Pengetahuan Informan tentang Cara untuk Menghindari
Hubungan Seksual Pranikah pada Remaja
4.3.4.1 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola
tentang Cara untuk Menghindari Hubungan Seksual Pranikah pada Remaja
Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan
mengenai resiko apabila melakukan hubungan seksual adalah sebagaimana yang
digambarkan pada matriks 4.8 berikut :

Matriks 4.8 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh
Pengelola tentang Cara untuk Menghindari Hubungan Seksual Pranikah
pada Remaja
Informan

Pernyataan

Informan 1

Yaa yang pertama sih jaga diri yaa, terus pinter-pinter cari
temen, kalau misalnya tau dia pergaulannya bebas banget,
mending kita gak jaga jarak dia sama dia, terus kita yaa
perkuat agama, kalau emang kita tau itu dosa yaa pasti kita
kan takut juga, kalau misalnya kita punya pegangan dan
prinsip, yaa kita bisa mempertahankan diri, jangan sampe

Universitas Sumatera Utara

61

Informan 2

Informan 3

Informan 4

Informan 5

ngelakuin hal kayak gitu. Kan kalau misalnya udah ML gitu
kan cewek juga yang rugi, kalau cowok mah gak ada
bekasnya. Terus yaa harus lebih dekat juga sih sama orang
tua, cerita sama orang tua, jadi ingat tujuan awal aja kalau
tujuan merantau dari kampung itu mau belajar dan buat
bangga orang tua, gak mau aneh-aneh kayak gitu.
Menurut saya kalau yang laki-laki agak kurang-kurangilah
untuk lihat video-video bokep gitu, kurangi jam jumpa sama
pacar, yaa paling cari kesibukan sendiri. Ini dari pemikiran
sendiri, ya udah lumayan aku lakuinlah kak, walau kadang
khilaf juga, hahaha,...
Caranya itu dihindari yaa, kalau pacaran yaa pacaran sehat
ajalah, dan kalau bisa kita harus berpikir positif, kenapa? Kita
harus flashback ke belakang dan berpikir kalau aku
kebablasan, apa yang terjadi sama orang tuaku, apa gak mau
kalau akau kayak gini, yaa mikir aja akibatnya gimana, yaa
jangan ngelakuin seks bebas lah. Hahaha.. belum sih, masih
agak nakal juga.
Mungkin dari segi lingkungan dulu diperhatikan, terus dari
sikap sama kelakukan kawan-kawanlah, yaa pilih kawan
bagus-baguslah, sama kurangilah nonton video porno.
Sebelumnya udah pernah di praktekkan, tapi kan namanya
udah pernah ngelakuin, jadi kayak pengen lagi gitu ngelakuin,
pengen berulang-ulanglah gitu.
Caranya yaa, ikut kegiatan positif ajalah kak, ikut ekskul,
terus pilih temen yang baik-baik, kalau pacaran yaa pacaran
sehat lah kak, yang sama-sama jaga, gak sampe ke hal-hal
yang kayak gitu kak.

Berdasarkan matriks 4.8 diatas, menggambarkan bahwa menurut informan yang
kost dijaga oleh pengelola ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk
mneghindarkan diri dari perilaku seksual pranikah, yaitu kontrol diri yang baik
untuk menahan hasrat seksual yang belum waktunya untuk dilakukan, memilih
teman atau pergaulan yang baik, komunikasi yang baik dengan orang tua dan ibu
kost, mengingat resiko atau dampak yang dapat ditimbukan apabila melakukan
hubungan seksual pranikah, pacaran sehat tanpa seks bebas, mengisi waktu dengan
kegiatan yang lebih positif, mengurangi akses video porno diinternet dan memilih

Universitas Sumatera Utara

62

lingkungan kost yang baik dan diawasi atau dijaga oleh pengelola kost serta lebih
mendekatkan diri ke agama.
4.3.4.2 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh
Pengelola tentang Cara untuk Menghindari Hubungan Seksual Pranikah
pada Remaja
Adapun jawaban informan yang kost tidak dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan
mengenai resiko apabila melakukan hubungan seksual adalah sebagaimana yang
digambarkan pada matriks 4.9 berikut :
Matriks 4.9 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh
Pengelola tentang Cara untuk Menghindari Hubungan Seksual Pranikah
pada Remaja
Informan
Informan 6

Informan 7

Informan 8

Informan 9

Informan 10

Pernyataan
Yang jelas paling taunya pake kondom aja kak paling. Caracara yang lain gak tau aku kak. Aku ingatnya yang enaknya
aja kak, kalau cegah-cegah gitu gak tau kak. Dah terlanjur
enak jadi kayaknya entah apa nagih kak. Hahahaha....
Hmmm... Apa yaa, dari diri sih sebenarnya, terus kembali ke
agama sih, kalau imannya kuat pasti jauh dari hal kayak gitu
terus yaa jangan pacaran kalau bisa, klau pacaran cari pacar
yang bagus. Belum aku lakuin sih sebenarnya., hehehe...
Kalau menurut aku, udah susah dihindari kak,dibilangya gak
gaul kalau kalau gak ngelakuin itu sama pacar, terus
dibilngnya lah kita gak bener-bener sayang kalau gak mau
ngelakuin itu.
Hmm... cara menghindarin yaa, mungkin tergantung pada
individu, lebih baik yaa membawa pribadi kita ke pergaulan
yang lebih baik, yaa dukungan lingkungan juga, terus yaa
dukungan orang tua dan keluarga juga supaya mengawasi
perilaku. Sejauh ini saya sudah merasa sudah
memprktekannya.
Cara menghindari yaa pertama yaa cari kost khusus yang gak
campur, terus gak bawa pacar lah ke kamar kost. Tahu dari
pemikiran sendiri kak, pernah sih kak tapi belum maksimal
kak, tapi karena gak ada pengawasan ibu kost, jadi berhasil
gak berhasil kak, ada aja kak silap-silapnya kak.

Universitas Sumatera Utara

63

Berdasarkan matriks 4.9 diatas, menggambarkan bahwa menurut informan yang
kost yang tidak dijaga oleh pengelola menggambarkan bahwa sulit untuk dapat
mencegah untuk tidak melakukan hubungan seksual pranikah dikarenakan sudah
pernah melakukan hubungan seksual tersebut dan merasa ketagihan karena dinilai
enak dan dapat dinikmati. Cara yang dapat dilakukan menururt informan yang
kostnya dijaga oleh pengelola ialah mendekatkan diri ke agama, pacaran sehat,
membawa pribadi ke pergaulan yang baik, memilih lingkungan kost yang baik, dan
mrnjaga komunikasi dengan orang tua, serta memilih kost yang diawasi oleh
pengelola atu ibu kost. Pada dasarnnya tidak ada perbedaan yang mencocok antara
jawaban informan yang kostnya dijaga oleh pengelola dengan informan yang
kostnta tidak dijaga oleh pengelola mengenai cara untuk mencegah terjadinya
hubungi seksual pranikah pada remaja didalam kamar kost.

4.3.5 Gambaran Pengetahuan Informan tentang Peran Pengelola Kost
untuk Menghindari Terjadinya Hubungan Seksual Pranikah Pada Remaja
Ditempat Kost
4.3.5.1 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola
tentang Peran Pengelola Kost untuk Menghindari Terjadinya Hubungan
Seksual Pranikah Pada Remaja Ditempat Kost

Universitas Sumatera Utara

64

Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan
mengenai peran pengelola kost untuk menghindari terjadinya hubungan seksual
pranikah pada remaja ditempat kost adalah sebagaimana yang digambarkan pada
matriks 4.10 berikut :
Matriks 4.10 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh
Pengelola tentang Peran Pengelola Kost untuk Menghindari Terjadinya
Hubungan Seksual Pranikah Pada Remaja Ditempat Kost
Informan

Informan 1

Informan 2

Informan 3

Informan 4

Informan 5

Pernyataan
Pentinglah, karena kita merantau yaa orang tua kita disini yaa
ibu kost, yaa ibu kost lah yang harusnya jaga. Misalnya kayak
di kost aku kan ada satpamnya, jadi kalau ada cowok datang
yaa pasti ditanya siapa, mau ketemu siapa, terus kami kalau
tamu cowok gak boleh masuk kamar, ada ruang tamunya, terus
ada jam malam, jam 11 udah tutup, terus kalau ada tamu cowok
datang jam 9 malam itu udah ditegur suruh pulang.
Ada aturan khusus, misalkan pintu kamar wajib dibuka kalau
ada tamu atau temen cewek yang masuk kamar, terus kalau
tamu cewek jam 8 malam harus udah pulang. Kurang efektif
sih kak, karena kan ibu kosnya paling ngawasin atau datang
seminggu sekali saja, jadi masih ada juga sih yang nyolongnyolong masukin cewek ke dalam kamar terus tutup pintu,
entah pun mau ngapain orang itu.
Pertama, ibu kost paling bilang suruh jaga kost ini, jangan buat
kost ini jadi jelek, udah bilang gitu aja. Gak ada aturan-aturan
yang ribet gitu, yang penting ibu kost tahunya kita bayar kost
itu aja.
Sebetulnya ada, mungkin setiap minta uang kost itu sekalian
mendata selama ngekost disini ada bawa kawan nginap atau
gak gitu. Tapi karena ibu kostnya pun cuek, jadi yaa sama aja
kostnya kesannya jadi bebas-bebas aja.
Perannya yaa buat aturan yang tegas lah kak, terus ada misalkan
satpam yang jaga, ada CCTV juga, jadi memang anak kostnya
dijaga, terus temen gak boleh masuk kamar, apalagi temen
cowok kak, kalau ibu kostnya jaga dan tegas, pastinya kita anak
kostnya juga segan dan takut juga kan kak kalau mau nakal atau
macem-macem.

Universitas Sumatera Utara

65

Berdasarkan matriks 4.10 diatas, menggambarkan bahwa informan yang kost dijaga
oleh pengelola menjawab bahwa pengelola (ibu kost) memiliki peran penting untuk
menghindari terjadinya hubungan seksual pranikah pada remaja ditempat kost
dengan diterapkannya aturan khusus seperti ada aturan jam malam, satpam, CCTV,
dan disediakan ruang tamu khusus, serta tidak memperbolehkan teman lawan jenis
atau pacar untuk masuk ke dalam kamar kost.
4.3.5.2 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh
Pengelola tentang Peran Pengelola Kost untuk Menghindari Terjadinya
Hubungan Seksual Pranikah Pada Remaja Ditempat Kost
Adapun jawaban informan yang kost yang tidak dijaga oleh pengelola, ketika
ditanyakan mengenai resiko apabila melakukan hubungan seksual adalah
sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.11 berikut :
Matriks 4.11 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh
Pengelola tentang Peran Pengelola Kost untuk Menghindari Terjadinya
Hubungan Seksual Pranikah Pada Remaja Ditempat Kost
Informan

Informan 6

Informan 7

Informan 8
Informan 9
Informan 10

Pernyataan
Kalau kost aku dijaganya cuma pake CCTV aja kak diluar, gak
ada yang jaga, gak ada aturan khusus juga sih gak boleh bawa
cowok ke kamar, yang lain juga disini pada kekgitu kok kak,
bawa cowok ke kamarnya, jadi diam-diam dan sama-sama tau
ajalah.
Terutama memperkuat keamanan, terus di kontrol, terus ada lah
pertemuan sama ibu kost, memberikan nasehat-nasehat, terus
ibu kost lebih memperhatikan anak kostnya, jangan cuma
nagihin uang kost aja. Hahaha..
Yaa harusnya dijaga sih kak, tapi kalau disini yaa masuk-masuk
aja, bebas, mau ngapain aja enak, yang penting kita bayar. Udah
itu aja, gak pernah ngurus lagi ibu kost kalau udah bayar.
Tidak ada sama sekali himbauan dari ibu kost kak kalau di kost
kami itu kak. Bebas aja. Karena kan ibu kostnya jauh.
Kalau peran ibu kost dapat mengatur lah kak ke anak-anak
kostnya, yaa dijaga atau diawasi lah,jangan di bebasin gitu aja,
misalkan gak boleh bawa pasagan ke kamar kost. Jauh belium

Universitas Sumatera Utara

66

efektif sih kak, masih bebas-bebas aja, namanya ka memang
gak diawasi sama ibu kostnya.

Berdasarkan matriks 4.11 diatas, menggambarkan bahwa informan yang kost tidak
dijaga oleh pengelola memberikan jawaban yang tidak jauh berbeda dengan
informan yang kosnt dijaga oleh pengelola bahwa pengelola (ibu kost) memiliki
peran penting untuk menghindari terjadinya hubungan seksual pranikah pada
remaja ditempat kost dengan diterapkannya aturan khusus seperti ada aturan jam
malam, satpam, CCTV, dan disediakan ruang tamu khusus, serta tidak
memperbolehkan teman lawan jenis atau pacar untuk masuk ke dalam kamar kost,
mengadakan pertemun dengan anak kost, dan memberikan nasehat yang baik
kepada anak kost.
4.3.6 Gambaran Pengetahuan Informan tentang Faktor-faktor yang
Memengaruhi Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah
4.3.6.1 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola
tentang Faktor-faktor yang Memengaruhi Remaja Melakukan Hubungan
Seksual Pranikah
Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan
mengenai faktor-faktor yang memengaruhi remaja melakukan hubungan seksual
pranikah adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.12 berikut :

Matriks 4.12 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh
Pengelola tentang Faktor-faktor yang Memengaruhi Remaja Melakukan
Hubungan Seksual Pranikah
Informan

Pernyataan

Universitas Sumatera Utara

67

Informan 1

Informan 2

Informan 3

Informan 4
Informan 5

Keseringan nonton film bokep paling, jadi memicu ngelakuin
hal itu, terus kan mungkin karena ada kesempatan, bebas,
terus ada tempat, yaudah terjadilah.
Yaa faktor diri sendirilah kak yang cenderung bebas ngapain
aja, terus pacaran yang bebas, sama suka lihat video bokep itu
kak, jadi nafsu dia, terus karena mungkin kosnya bebas bisa
masukin cewek ke kamar, jadi yaa terserah dia mau ngapain,
termasuk ngelakuin hubungan seks itu kak.
Pertama yaa karena uang sih, gak usah munafik juga sih,
butuh duit juga sih makannya mau bertubang (menjadi
simpanan om-om), jadi faktor dominan yaa karena masalah
ekonomi sih menurut saya. Kalau soal hasrat itu sih kan bisa
ditahan-tahan juga kalau orangnya mau, tapi kalau masalah
duit ini kan, manabisa hidup sehari aja tanpa ada duit.
Yang pertama sih dari ajakan temen-temen, coba nih
ngeakuin ini, terus rasa ingin tahu sih pengen tahu gitu
gimana rasanya berhubungan seks kayak gitu.
Yaa menurut aku sih, karena penasaran atau rasa ingin tahu
itu sih kak yang paling dominan, jadi kayak gitulah kak.

Berdasarkan matriks 4.12 diatas, menggambarkan bahwa faktor-faktor yang
memengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seksual pranikah menurut
jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelolaialah karena adanya hasrat atau
keinginan untuk melakukan hubungan seksual, akses situs pornografi yang
merangsang seseorang untuk melakukan hubungan seksual pranikah, ajakan teman,
kebebasan karena tempat kost yang tidak dijaga oleh pengelola sehingga bisa
melakukan hubungan seksual pranikah, serta rasa penasaran atau ingin tahu
mengenai hubungan seksual.

4.3.6.2 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh
Pengelola tentang Faktor-faktor yang Memengaruhi Remaja Melakukan
Hubungan Seksual Pra

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Seksual Pranikah pada Remaja Putri yang Tinggal di Kost Lingkungan V Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

1 69 132

Studi Kualitatif Perilaku Seksual Remaja Di Kecamatan Medan Petisah Tahun 2012

0 64 150

Studi Kualitatif Perilaku Seksual Remaja di Kecamatan Medan Petisah Tahun 2012

6 140 151

Gambaran Perilaku Remaja Yang Diawasi Ibu Kost Dan Yang Tidak Diawasi Ibu Kost Tentang Hubungan Seksual Pranikah Di Padang Bulan Medan Tahun 2009

1 37 82

Perilaku Seksual Pranikah Remaja Kost Dirumah Kost yang Dijaga dan Tidak Dijaga Pengelola (Studi Kasus di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang) Tahun 2017

0 1 18

Perilaku Seksual Pranikah Remaja Kost Dirumah Kost yang Dijaga dan Tidak Dijaga Pengelola (Studi Kasus di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang) Tahun 2017

0 0 2

Perilaku Seksual Pranikah Remaja Kost Dirumah Kost yang Dijaga dan Tidak Dijaga Pengelola (Studi Kasus di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang) Tahun 2017

0 0 11

Perilaku Seksual Pranikah Remaja Kost Dirumah Kost yang Dijaga dan Tidak Dijaga Pengelola (Studi Kasus di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang) Tahun 2017

0 0 29

Perilaku Seksual Pranikah Remaja Kost Dirumah Kost yang Dijaga dan Tidak Dijaga Pengelola (Studi Kasus di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang) Tahun 2017

0 1 4

Perilaku Seksual Pranikah Remaja Kost Dirumah Kost yang Dijaga dan Tidak Dijaga Pengelola (Studi Kasus di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang) Tahun 2017

0 0 6