Pemikiran Politik Islam Ir Soekarno dan (1)

Nama : Isnina Intan Cahya
NIM

: 1113015000105

Kela

: 7B

Email : Isnina.intancahya13@mhs.uinjkt.ac.id
Pemikiran Politik Islam Ir. Soekarno dan HOS Tjokroaminoto
1. Ir. Soekarno
Dr.(H.C.) Ir. H. Soekarno (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di
Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan
penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan
Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai
dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya. Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial,
yang isinya berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan Darat menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan
menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis
Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggungjawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan
Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa

MPRS pada tahun yang sama dan Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia. 1
Agama dan keberagamaan orang tua Soekarno banyak mempengaruhi agama dan keberagamaannya. Ayahnya seorang priyayi Jawa yang secara
formal mengaku sebagai penganut agama Islam, tetapi sebenarnya ia adalah seorang penganut ajaran theosofi Jawa. Sedangkan ibunya berasal dari
keturunan Brahmana Bali, penganut agama Hindu Bali. Baik ayahnya maupun ibunya sering menasihatinya dengan nasihat-nasihat yang bersifat
religius, sesuai ajaran agama yang mereka anut. Ayahnya sering berkata, ”Jangan lupa kepada Gusti Yang Maha Suci”, sedangkan ibunya berpesan,
”Jangan lupa Karno kepada Hyang Widi.” Dalam bidang ideologi, Soekarno sering disebut deng an manusia sintesa, karena ia merupakan
personifikasi dari ketiga aliran ideologi yang berkembang di Indonesia. Nasionalisme, Islam dan Marxisme.2
Sebagai seorang yang lahir pada zaman perjuangan maka Indonesia Muda inilah melihat cahaya hari pertama dalam zaman yang rakatnya berada
dalam perasaan tidak senang, cemas dan takut dengan nasibnya. Tak senang dengan nasib ekonominya tak senang dengan nasib politiknya, serta tak
senang dengan segala nasib lainnya. Tiga sifat yaitu Nasionalis, Islamis, dan marxistis inilah yang dipeluk oleh pergerakan-pergerakan rakyat
diseluruh Asia. Nasionalis itu ialah suatu itikad suatu keinsyafan rakyat bahwa satu golongan dan satu bangsa. Tidak ada halangan antara Nasionalis
bekerja bersama-sama dengan kaum Islamis dan Marxis. Bukan juga mengharapkan bahwa nasionalis menjadi faham Islamis atau Marxis tetapi
ketiga sifat tersebut melengkapi sama lain dalam menyempurnakan suatu negara yang telah merdeka. Nasionalis yang sejati yang cinta tanah air itu
bersendi pada pengetahuan atas susunan ekonomi dunia dan sejarah yang bukan lahir dari kesombongan rakyat belaka. Nasionalis yang sejati bukan
juga suatu nasionalis yang hanya mengcopy dari negara Barat saja tetapi sebagai wahyu dan melaksanakannya itu sebagai suatu bakti. Banyak
nasionalis-nasionalis diantara kita yang lupa bahwa pergerakan nasionalisme dan Islamisme di Indonesia dan di seluruh asia asal mulanya sama.
Nasionalis yang enggan berdekatan dan bekerja sama dengan kaum marxis sama saja menunjukkan ketidak percayaan dengan ilmu pengetahuan
tentang roda politik dunia dan sejarah. Islam yang sejati tidaklah mengandung asas anti-nasionalis, Islam yang sejati tidaklah bertabiat anti-sosialis,
selama kaum Islamis memenuhi faham-faham nasionalisme yang luas budi dan marxis yang benar. Islam yang sejati itu mempunyai sifat-sifat yang
sosialis dan kewajiban-kewajiban nasionalis pula. Kaum Islamis tidak boeh lupa, bahwa kapitalisme juga merupakan musuh kaum marxisme yang

merupakan musuh kaum Islamis pula. Islamis yang fanatik dan memerangi pergerakan marxisme adalah Islamis yang tak kenal akan laranganlarangan agamanya sendiri.3
Ada banyak kalangan yang memandang bahwa rumusan politik terkait dengan UU yang disusun oleh Soekarno bukan hanya renungan mengenai
Indonesia, melainkan juga refleksi atas perkembangan politik masyarakat dunia. Pancasila memuat klaim terhadap ide-ide besar pemikiran politik
terbaru saat itu. Dia tidak hanya merespon gerakan kemerdekaan negara-negara jajahan kolonial, melainkan juga mengamati secara lebih dekat
keruntuhan kekhalifahan dan beberapa kerajaan Islam yang selama bertahun-tahun diaku sebagai simbol kedaulatan politik Islam. Untuk itu, pilihan
politik Soekarno mendirikan Indonesia dengan dasar kebhinekaan bukan sekadar buah dari pemikiran "Barat", melainkan juga respon mutakhir
terhadap kegagalan politik rezim Islamis di dunia Islam. Dalam pandangan Soekarno Islam mempunyai nilai-nilai yang sangat banyak misalnya
menegakkan keadilan yang dapat dijadikan sebagai spirit untuk persaudaraan anti ketidak adilan memperjuangkan kemerdekaan tersebut. Dalam
nasionalisme misalnya, Soekarno mengatakan bahwa prasyarat tercapainya nasionalisme adalah adanya persaudaraan antara sesama bangsa
Indonesia. Sedangkan persaudaraan itu sendiri merupakan aktualisasi dari ajaran Islam yang menekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah. Bahkan
persaudaraan yang diinginkan oleh Soekarno untuk menegakkan nasionalisme adalah persaudaraan lintas agama. Hal inipun tidak mempunyai
pertentangan dengan Islam yang juga menghendaki persaudaraan di luar konteks agama, seperti tertuang dalam konsep ukhuwah Islamiyah. Dalam
marxisme, pada kenyataannya juga mempunyai nilai-nilai yang relevan dengan ajaran Islam. Misalnya, marxisme menentang kapitalisme yang
didalamnya terdapat sifat ketamakan para pemilik modal untuk mengumpulkan hartanya dan tidak membagi kepada orang miskin. Oleh Soekarno
konsep kapitalisme yang menindas semacam ini dianggap seperti riba yang ditentang dalam Islam. Artinya, perjuangan menegakkan keadilan
sebagaimana yang terdapat dalam pemikiran politik Soekarno ini terdapat juga dalam ajaran Islam.Terkait tentang demokrasi misalnya, Islam
1

https://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno diakses pada hari senin, 24 Oktober 2016, pukkul 20:00.
Susi

Lestari,
Pengaruh
Islam
dalam
Pemikiran
Soekarno
tahun
1915-1935,
suka.ac.id/4145/1/BAB%20I,V,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf, di akses pada hari senin, 24 Oktober 2016, pukul 21:30, h.8.
3
Ir. Soekarno, Bendera di bawah Revolusi, (Panintya: 1964), h. 13.
2

Skripsi:

http://digilib.uin-

mengajarkan adanya beberapa kaidah demokrasi yang harus ditegakkan. Misalnya kemaslahatan, saling mengenal, keadilan dan sebagainya. Seluruh
kaidah tersebut bahkan sudah terdapat dalam pemikiran politik Soekarno. 4
2. HOS Tjokroaminoto

Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto (lahir di Tegalsari, Ponorogo, Jawa Timur, 16 Agustus 1882 – meninggal di Yogyakarta, Indonesia, 17
Desember 1934 pada umur 52 tahun), atau yang lebih dikenal dengan nama H.O.S Tjokroaminoto, merupakan seorang pemimpin salah satu
organisasi yaitu Sarekat Islam (SI) Tjokroaminoto adalah anak kedua dari 12 bersaudara dari ayah bernama R.M. Tjokroamiseno, salah seorang
pejabat pemerintahan pada saat itu. Kakeknya, R.M. Adipati Tjokronegoro, pernah juga menjabat sebagai Bupati Ponorogo. De Ongekroonde van
Java atau "Raja Jawa Tanpa Mahkota" bernama Tjokroaminoto adalah salah satu pelopor pergerakan di indonesia dan sebagai guru para pemimpinpemimpin besar di indonesia, berangkat dari pemikiran ialah yang melahirkan berbagai macam ideologi bangsa indonesia pada saat itu, rumah ia
sempat dijadikan rumah kost para pemimpin besar untuk menimbah ilmu padanya, yaitu Semaoen, Alimin, Muso, Soekarno, Kartosuwiryo, bahkan
Tan Malaka pernah berguru padanya, ia adalah orang yang pertama kali menolak untuk tunduk pada Belanda, setelah ia meninggal lahirlah warnawarni pergerakan indonesia yang dibangun oleh murid-muridnya, yakni kaum sosialis/komunis yang dianut oleh Semaoen, Muso, Alimin, Soekarno
yang nasionalis, dan Kartosuwiryo yang islam merangkap sebagai sekretaris pribadi. Namun, ketiga muridnya itu saling berselisih menurut paham
masing-masing. Pengaruh kekuatan politik pada saat itu memungkinkan para pemimpin yang sekawanan itu saling berhadap-hadapan hingga terjadi
Pemberontakan Madiun 1948 yang dilakukan Partai Komunis Indonesia karena memproklamasikan "Republik Soviet Indonesia" yang dipimpin
Muso dan dengan terpaksa presiden Soekarno mengirimkan pasukan elite TNI yakni Divisi Siliwangi yang mengakibatkan "abang" sapaan akrab
Soekarno kepada Muso pemimpin Partai komunis pada saat itu tertembak mati 31 Oktober, dan dilanjutkan pemberontakan oleh Negara Islam
Indonesia(NII) yang dipimpin oleh Kartosuwiryo dan akhirnya hukuman mati yang dijatuhkan oleh Soekarno kepada kawannya Kartosuwiryo pada
12 September 1962. Pada bulan Mei 1912, HOS Tjokroaminoto mendirikan organisasi Sarekat Islam yang sebelumnya dikenal Serikat Dagang Islam
dan terpilih menjadi ketua.5
Perkataan sosialisme asalnya dari perkataan bahasa latin socius, maknanya dalam bahasa Belanda, Makker , dalam bahasa Melayu teman , dalam
bahasa Jawa kita dan dalam bahasa Arab sahabat atau asyrat. Sosialisme berakar dari angan-angan (pikiran) yang nikmat, yaitu angan-angan het
kemeraadschappliyke (de’”kemeraadschap”), pertemanan, musahabah atau mu’asyarah kekancan sosialisme mengutamakan paham “pertemanan ”

atau “persahabatan” itu sebagai anasir penngikat di dalam pergaulan hidup bersama (maatchappi). Sosialisme menghendaki cara hidup “satu untuk

semua dan semua untuk satu”. Kalau kita membaca kitab-kitab tentang sosialisme, terutama sekali kitab karangan Profesor Quack (Belanda) kita
akan kenal kaum-kaum sosialis dari segala abad dan akan kenal pula dengan diri mereka dan aturan-aturannya. Meskipun pergerakan sosialis zaman
dulu pertama timbulnya dari pada keadaan busuk yang ada pada tiap-tiap zaman. Dengan perlahan pergerakan rakyat yang bersifat sosialis terutama
sekali di negeri barat, makin lama makin tambah kerasnya. Dengan hal yang demikian itu maka ketetapan arti kata sosialisme menjadi bertambah
banyak seperti pasir ditepi laut. Sosialisme merupakan satu cita-cita pengaturan (teori) yang bertentangan dengan peraturan pergaulan hidup bersama
yang berlaku di negeri-negeri yang umumnya disebut negeri Sotan, yaitu peraturan yang memberi keleluasaan dan kebebasan kepada orang-orang
yang merdeka dalam urusan politik. Teori sosialisme ini mempunyai maksud akan memperbaiki nasib golongan manusia yang termiskin dan
terbanyak. Perbedaan sosialisme dengan komunisme yaitu, komunisme ialah segala peraturan yang menyerang sifatnya (kepunyaan seseorang).
Adapun sosialisme ialah satu bagian yang terpenting dari pada komunisme. Sosialisme atau kollektivisme ialah tiap-tiap peraturan tentang urusan
harta benda yang menuntut dua hal yaitu:
a. Bahwa kepunyaan hendaknya diserahkan ke tangan perikatan orang yang hidup bersama.
b. Ketertiban tentang urusan harta benda hendaknya diatur oleh perikatan orang hidup bersama. 6
Cita-cita sosialisme di dalam Islam itu tidak kurang dari 13 abad umurnya, dan tidak boleh dikatakan terbit daripada pengaruhnya bangsa Eropa.
Ada dua macam sosialisme yang terutama terkenal oleh Islam yaitu :
1. Staats-Sosialisme.
2. Industri Sosialisme.7
Kepala-kepala muslimin diwajibkan mengindahkan pengharapan-pengharapan rakyat dalam perkara-perkara penghidupan sehari-hari baik
perkara yang mengenal pergaulan hidup bersama maupun perkara politik. Demokrasi yang sejati haruslah memberi segala kekuatan pemerintahan
kepada rakyat. Peraturan pemerintahan dan militer dalam negeri Islam dulu adalah bersifat sosialis dengan kesempurnaannya. Agama Islam
memerangi Kapitalisme sampai pada benihnya, Kapitalisme yaitu memakan keuntungan rakyat (memakan riba). Dengan hukum zakat maka Islam

mewajibkan orang kaya mengeluarkan biaya untuk keperluan orang miskin.8 Pengertian sosialisme Nabi Muhammad SAW yaitu merupaan
kemajuan dari keutamaan dan kemajuan budipekerjaan rakyat yang dapat menimbulkan perdamaian. Sosialis dan perdamaian adalah menuntut dari
keutamaan yang besar dan budi pekerti yang halus.9 Islam tidak dapat dikalahkan oleh apapun juga. Islam memberi aturan untuk pedoman bagi
hidupan batin dan juga pedoman bagi pergaulan hidup bersama.10
Perikemanusiaan adalah satu persatuan, begitulah yang dipelajari di dalam Al-Qur’an yang suci. Al-Qur’an memerintahkan kepada kita untuk
dapat membuat perdamaian dan keselamatan. Nabi Muhammad SAW telah bersabda “Allah SWT telah menghilangkan kecongkakan dan
4

Lestari, Pengaruh Islam, h.76-77.
https://id.wikipedia.org/wiki/Oemar_Said_Tjokroaminoto diakses pada hari senin, 24 Oktober 2016, pukul 19:30.
6
H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme, (Tride: Jakarta, 2003), h. 1-4.
7
Tjokroaminoto, Islam, h. 8.
8
Tjokroaminoto, Islam, h. 11-13
9
Tjokroaminoto, Islam, h. 15.
10
Tjokroaminoto, Islam, h. 17.

5

esombongan di atas ketuurunan yang tinggi. Seorang Arab tidak mempunyai ketinggian atau kebesaran yang melebihi seorang Asing, melainkan

barang apa yang telah yakin bagi dia karena takut dan baktinya kepada Allah SWT”. Agama Islam itu sungguh menuju perdamaian dan keselamatan.
Ada empat macam makna Islam yaitu :
1. Islam “Aslama” menurut kepada Allah SWT dan kepada utusannya serta pemerintahannya.
2. Islam “Salima” artinya selamat.
3. Islam “Salmi” atinya rukun.
4. Islam “ Sulami” artinya tangga, yatiu untuk mencapai keluhuran dunia dan keluhuran akhirat.11
Ada beberapa perintah agama Islam yang berhubungan dengan tindakan sosialis, perintah yang berhubungan dengan jalannya ibadah, pergaulan
manusia yang hidup bersama, dan asas-asas demokrasi, misal, ketika semua orang Islam melakukan ibadah shalat dan ibadah haji. Di dalam faham
sosialisme adalah tiga anasir yaitu: (1) kemerdekaan, (2) persamaan, (3) persaudaraan. Hal ini tertuang di dalam peraturan Islam dan perjalanan
hidup nabi Muhammad SAW yang telah dijadikan contoh oleh umatnya. Persamaan yang adil telah menyebabkan segenap umat Islam menjadi satu
badan, satu nyawa. “segala orang Islam adalah sebagai satu orang. Apabila seseorang merasa sakit di kepalanya, seluruh badannya merasa sakit
juga, dan kalau matanya sakit, segenap badannya merasa sakit juga”. Sahabat nabi Muhammad SAW juga telah bersifat sosialis. Nabi Muhammad
SAW telah memenuhi segenap tanah Arab dengan cita-cita sosialis dan dengan pengajaran-pengajaran yang baik dan mulia yang telah dijalanan
dalam Al-Qur’an ataupun yang dinyatakan dengan bicara dan perbuatan Nabi. Tiap umatnya dipersiapan untuk dapat hidup bersama dan teratur
dengan dasar sosialisme yang sangat tinggi dan teratur. Sahabat nabi yang bersifat sosialis diantaranya adalah Sayidina Ali yang memberikan segala
hartanya benda kepunyaannya kepada pembendaharaan negeri untuk keperluan orang banyak. Kemudian Sayidina umar yang ketika menjadi raja

suka tidur bersama-sama dengan orang miskin. Salah satu contohh sosialis yang terjadi setelah Nabi Muhammad SAW wafat, yaitu suatu perkara
yang menyebabkan timbulnya kemarahan diantara dua golongan kaum Islam (Syiah dan Sunni) tetapi menunjukkan dengan nyata sosialis di dalam
Islam. Nabi Muhammad SAW mempunyai satu taman yang bernama fidak, puterinya Sayidatina Fatimah menuntut agar mendapat tanah itu. Tetapi
presiden Republik membantah haknya dengan alasan bahwasannya Nabi Muhammad SAW tidak mempunyai kekayaan untuk dirinya sendiri yang
kemudian taman tersebut dijadikan kepunyaan orang banyak.
Demokrasi biasanya timbul dari pada paham individualisme yang sudah terlalu kuat, dan sosialisme itu ialah kemajuan Demokrasi. Demokrasi
dan pergaulan hidup bersama sampai kepada Sosialisme. Sosialisme haruslah berdasarkan dengan kepercayaan agama. Kalau perbuatan dan pikiran
manusia tidak disandingkan oleh kepercayaan agama maka sosialisme akan tersesat membawa kerusakan kepada manusia. Sosialisme bisa menjadi
sempurna apabila manusia tidak hidup untuk dirinya sendiri tetapi untuk keperluan pergaulan hidup bersama. Kalau tidak dengan dasar, maksud
hidup tersebut tiadalah bisa hati manusia dibangkitkan dengan sebenar-benarnya akan suka mengorbankan keperluan sendiri untuk keperluannya
orang lain orang, melainkan mesti ada pengharapan akan mendapat pembalasan dari pada yang ditolongnya.12

11
12

Tjokroaminoto, Islam, h. 24-26.
Tjokroaminoto, Islam, h. 100-102.