Memetik Manfaat dan Amalan dari Iktikaf

Memetik Manfaat dan Amalan dari Iktikaf di Masjid Ulul ‘Azmi
UNAIR
news.unair.ac.id/2016/07/11/memetik-manfaat-dan-amalan-iktikaf-masjid-ulul-azmi-unair/

UNAIR News

7/11/2016

USTADZ Prof. Abdullah Shahab ketika menyampaikan kajian agama Islam dalam Iktikaf, di Masjid Ulul
‘Azmi UNAIR, Kamis (30/7). (Foto: UNAIR NEWS)
UNAIR NEWS - Dalam rangka meningkatkan amalan di bulan Ramadhan sekaligus mengantisipasi hadirnya malam
Lailatul Qodar, Universitas Airlangga menyelenggarakan Iktikaf di Masjid Ulul ‘Azmi, Kampus C UNAIR, Kamis
(30/6) hingga Jumat (1/6) Subuh. Jika iktikaf sebelum-sebelumnya diselenggarakan di Masjid Nuruzzaman, Kampus
B UNAIR, maka untuk kali pertama pada Ramadhan 1437-H ini dilaksanakan di Masjid Ulul ‘Azmi.
Dibuka oleh Wakil Rektor III UNAIR Prof. Dr. Mohammad Amin Alamsyah, Ir., M.Si., iktikaf ini diikuti sekitar 200
jamaah sivitas akademika UNAIR, baik unsur pimpinan, dosen/Guru Besar, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan
beberapa warga sekitar kampus C UNAIR.
Dalam iktikaf ini diisi dengan kajian-kajian tentang agama yang disampaikan oleh Ustadz Prof. Dr. Ir. Abdullah
Shahab pada sesi pertama, kemudian dilanjutkan dengan kajian agama yang kedua oleh Ustadz Drs. Mohammad
Taufik AB. Setelah melewati tengah malam dilanjutkan dengan berbagai salat malam. Antara lain salat tasbih, salat
hajad, salat tahajud, dan salat witir. Usai salat-salat malam tersebut dilanjutkan makan sahur bersama, yang

dilaksanakan di lantai I (lantai dasar) Masjid Ulul ‘Azmi. Kemudian kegiatan iktikaf malam itu diakhiri dengan salat
Subuh berjamaah.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Universitas Airlangga Prof. Moh Amin Alamsyah mengatakan bahwa kegiatan
yang rutin diselenggarakan Universitas Airlangga setiap bulan Ramadhan seperti ini pantas untuk dilestarikan. Ada
banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan seperti Iktikaf ini, yakni selain meningkatkan amalan-amalan kegiatan

1/3

di bulan yang penuh berkah ini, juga menambah ilmu pengetahuan dan ketauhitan tentang Islam.
“Dengan demikian kita berharap dapat menambah pengetahuan dan ilmu tentang Islam, dan kemudian
diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari,” demikian Prof. Moh Amin, Guru Besar Fakultas Perikanan dan
Kelautan UNAIR ini.
BACA JUGA: Ramadhan Adalah “Universitas Kehidupan” dan Bekal Hadapi Perang Kolektif Sesungguhnya
Dalam kajian ceramahnya, Prof. Abdullah Shawab, Guru Besar ITS ini menyampaikan dengan tema “Spiritual dan
Menggali Potensi Diri di Bulan Puasa”. Dikatakan, puasa di bulan Ramadhan itu tujuan utamanya ada dua, yaitu
agar kita (umat Islam) bertaqwa, dan yang kedua agar kita bisa bersyukur.

USTADZ Drs.M. Taufik AB ketika menyampaikan kajian agama dalam Iktikaf di UNAIR, Kamis (30/7). (Foto: UNAIR NEWS)

”Itu intinya, karena kalau kita sudah bertaqwa maka yang lain sudah selesai. Yang kedua agar kita bisa tersyukur

karena Allah telah memberi kita keimanan, karena memberi kesehatan, kenikmatan, dan bersyukur karena
diberikan kemampuan untuk bersyukur. Kelihatannya sepele untuk bisa bersyukur, tetapi nyatanya banyak orang
yang tidak bisa bersyukur. Bayangkan, bersyukur saja tidak bisa,” kata Prof. Abdullah Shahab.
Sedangkan Ustadz M. Taufik AB antara lain menjelaskan tentang makna dan arti malam Lailatur Qodar, yang lazim
disebut sebagai malam yang lebih indah dari pada seribu bulan. Termasuk pula disampaikan doa-doa yang
sebaiknya dibaca ketika mengharapkan malam seribu bulan pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.
“Dalam berdoa itu maka seseorang musti bersikap iklas, sehingga doa akan menopang rasa iklas. Doa-doa yang
disampaikan adalah doa memohon maaf dan memaafkan orang lain, sehingga hati kita akan bersih. Karena tidak
mungkin Allah akan memberikan lailatul qodar kepada orang yang hatinya tidak bersih. Jadi doa ini penting, minta
keimanan, minta maaf, dengan sepenuh iklas,” kata Ustadz Taufik. (*)
Penulis: Bambang Bes

2/3

Post Views: 14

3/3