Hubungan Pembesaran Prostat Jinak dengan Kejadian Batu Kandung Kemih pada Pasien Pembesaran Prostat Jinak di RSUP Haji Adam Malik tahun 2012-2014
HUBUNGAN PEMBESARAN PROSTAT JINAK DENGAN
KEJADIAN BATU KANDUNG KEMIH DI RSUP H ADAM
MALIK TAHUN 2012-2014
Oleh :
MUHAMMAD REYHAN
120100129
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
HUBUNGAN PEMBESARAN PROSTAT JINAK DENGAN
KEJADIAN BATU KANDUNG KEMIH DI RSUP H ADAM
MALIK TAHUN 2012-2014
KARYA TULIS ILMIAH
“Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran”
MUHAMMAD REYHAN
120100129
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
ii
Universitas Sumatera Utara
ii
ABSTRAK
Pembesaran prostat jinak atau disebut Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)
merupakan penyakit yang sering diderita pada kelompok usia lanjut. Pembesaran
jaringan prostat akan menekan uretra dan sewaktu-waktu akan menyumbat uretra.
Hal ini mengakibatkan urin menjadi tertahan di dalam kandung kemih sehingga
menjadi urin residu yang akan menimbulkan keadaaan statis sehingga mendukung
timbulnya endapan batu di kandung kemih. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara BPH dengan kejadian batu kandung kemih.
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan variabel kategorik dan
menggunakan studi cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan September –
November 2015 di Instalasi Rekam Medik RSUP H Adam Malik. Populasi sampel
ialah pasien dengan keluhan Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) dalam periode
2 tahun. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Total
sampel penelitian ini sebanyak 140 sampel. Instrumen penelitian yang digunakan
berupa data sekunder yaitu dari status rekam medis pasien dengan keluhan LUTS.
Data yang diperoleh dianalisis dengan program SPSS dan menggunakan uji statistik
chi square.
Dari 140 sampel didapatkan 69,3 % proporsi BPH dan 30,7 % untuk non –
BPH. Persentase batu kandung kemih diperoleh sebesar 15,5 % dari seluruh pasien
BPH. Hasil uji statistik chi square didapatkan nilai p sebesar 0.085 yang berarti
bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pembesaran prostat Jinak
dengan kejadian batu kandung kemih.
Data menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
penyakit pembesaran prostat jinak dengan kejadian batu kandung kemih sehingga
Ho gagal ditolak. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode yang
berbeda dan variabel yang lebih signifikan seperti pH urin dan volume residu urin.
Kata Kunci
: BPH, batu kandung kemih, stasis urin
Universitas Sumatera Utara
iii
ABSTRACT
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) is a disease that commonly suffered
the elderly group. Enlargement of the prostate tissue compresses the urethra and at
a certain time will clog the urethra. This resulted the urine to be retained in the
bladder to become urine residue that will cause static and favor the appearance of
sedimentary stones in the bladder. This study aims to determine the relationship
between the incidence of BPH with bladder calculi.
This research is analytic with categorical variables and using cross-sectional
study. The study was conducted in September-November 2015 Installation Medical
Record H Adam Malik Central Hospital. The sample population was patients with
Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) complaint within a period of 2 years.
Sampling was collected by simple random sampling. This study has a total of 140
samples. The research instrument used in the form of secondary data from the status
of medical records of patients with symptoms of LUTS. Data were analyzed with
SPSS and using the chi-square test.
Of the 140 samples researchers obtained, 69.3% was the proportion of BPH
and 30.7% for non - BPH. The percentage of bladder stones was 15.5% of all BPH
patients. Results of chi-square test p value is 0.085, which means that there is no
significant relationship between benign prostate hyperplasia with the incidence of
bladder stones.
The data showed that there is no significant relationship between benign
prostate hyperplasia with the incidence of bladder stones so that Ho fail tobe
rejected. Further research needs to be done with different methods and variables
that is more significant that is the pH of the urine and residual urine volume.
Keywords
: BPH, bladder calculi, urinary stasis
Universitas Sumatera Utara
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini, sebagai salah satu
syarat untuk persetujuan pelaksanaan penelitian demi memperoleh kelulusan
sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
Adapun tujuan penulisan proposal karya tulis ilmiah ini adalah untuk
melihat hubungan menyangkut penelitian yang akan dilaksanakan berdasarkan
landasan pemikiran yang logis. Proposal penelitian ini berjudul “Hubungan
Pembesaran Prostat Jinak dengan Kejadian Batu Kandung Kemih pada Pasien
Pembesaran Prostat Jinak di RSUP Haji Adam Malik tahun 2012-2014”.
Dalam penyelesaian proposal penelitian ini, penulis menerima bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak dr. Bungaran Sihombing, Sp.U, selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberi banyak arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Ibu dr. Ida Nensi Gultom, Sp PD selaku Penguji 1 atas masukan, kritik dan
saran yang telah diberikan demi terselesaikannya karya tulis ilmiah ini
dengan baik.
4. Ibu dr. Lily Irsa, Sp A selaku Penguji 2 atas masukan, kritik dan saran yang
telah diberikan demi terselesaikannya karya tulis ilmiah ini dengan baik.
5. Bapak dr. Dasril Efendi, Sp.PD-KGEH dan Ibu Drg. Oktavia Dewi, MKes.
selaku orang tua serta keluarga besar yang telah memberikan dukungan,
nasehat, dan doa restu selama menuntut ilmu dan menyelesaikan proposal
karya tulis ilmiah ini.
6. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
v
Universitas Sumatera Utara atas bimbingan selama perkuliahan dalam
penulisan proposal karya tulis ilmiah ini.
7. Pihak-pihak lain yang ikut mendukung proses pembuatan karya tulis ilmiah
ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini masih
jauh dari kata “sempurna”, untuk itu saya selaku penulis sangat berharap kepada
seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata, semoga proposal karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan
bahan pembelajaran kepada kita semua.
Medan, 31 Mei 2015
Muhammad Reyhan
120100129
Universitas Sumatera Utara
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan................................................................................................i
Abstrak....................................................................................................................ii
Kata Pengantar......................................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFAR TABEL....................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................xi
DAFTAR ISTILAH.............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xvii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................2
1.4. Manfaat Penelitian.................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Prostat....................................................................................................4
2.1.1. Anatomi Prostat......................................................................4
2.1.2. Histologi Prostat.....................................................................6
2.1.3. Fisiologi Prostat......................................................................6
2.2. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)....................................................7
2.2.1. Etiologi...................................................................................7
2.2.2. Patogenesis.............................................................................8
2.2.3. Gejala Klinis...........................................................................9
2.2.4. Diagnosis..............................................................................10
2.3. Batu Kandung Kemih (Vesicolithiasis)...............................................12
Universitas Sumatera Utara
vii
2.3.1. Teori Pembentukan Batu......................................................12
2.3.2. Klasifikasi.............................................................................14
2.3.3. Gejala dan Diagnosis............................................................15
2.4. Batu Kandung Kemih dan Pembesaran Prostat...................................16
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL................17
3.1. Kerangka Konsep Penelitian...............................................................17
3.2. Variabel dan Definisi Operasional......................................................17
3.3. Hipotesis..............................................................................................19
BAB 4 METODE PENELITIAN........................................................................20
4.1. Jenis Penelitian....................................................................................20
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................20
4.2.1. Waktu Penelitian..................................................................20
4.2.2. Tempat Penelitian.................................................................20
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian..........................................................20
4.3.1. Populasi penelitian...............................................................20
4.3.2. Sampel Penelitian.................................................................21
4.3.3. Kriteria Inklusi.....................................................................22
4.3.4. Kriteria Eksklusi...................................................................22
4.4. Teknik Pengumpulan Data..................................................................22
4.5. Pengolahan dan Analisis Data.............................................................22
BAB 5 HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN.........................................23
Universitas Sumatera Utara
viii
5.1. Hasil Analisa Data...............................................................................23
5.1.1. Deskripsi Data Penelitian.....................................................23
5.1.2. Proporsi Penderita BPH........................................................24
5.1.3. Distribusi Frekuensi Pasien BPH Berdasarkan Usia............24
5.1.4. Proporsi Penderita Batu Kandung Kemih............................25
5.1.5. Distribusi Frekuensi Pasien Batu Kandung
Kemih Berdasarkan Usia....................................................25
5.1.6. Frekuensi Penderita BPH disertai Batu pada
Kandung Kemih..................................................................26
5.1.7. Distribusi Frekuensi Pasien BPH disertai
Batu Kandung Kemih Berdasarkan Usia............................27
5.1.8. Hasil Analisis Statistik.........................................................28
5.2. Pembahasan.........................................................................................28
BAB 6 KESIMPULAN dan SARAN..................................................................32
7.1.Kesimpulan..........................................................................................32
7.2. Saran....................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................34
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
ix
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel
Keterangan Tabel
Halaman
Tabel 2.1.
International Prostate Symptom Score (IPSS)
11
Tabel 3.1.
Definisi Operasional Penelitian
17
Tabel 5.1.
Data Dasar
23
Tabel 5.2.
Proporsi Pasien BPH
24
Tabel 5.3.
Distribusi Frekuensi Penderita BPH Berdasarkan Usia
24
Tabel 5.4.
Proporsi Penderita Batu Kandung Kemih
25
Tabel 5.5.
Distribusi Frekuensi Penderita Batu Kandung Kemih
26
Berdasarkan Usia
Tabel 5.6.
Frekuensi Penderita BPH disertai Batu pada Kandung
26
Kemih
Tabel 5.7.
Distribusi Frekuensi Penderita BPH disertai Batu Kandung
27
Kemih Berdasarkan Usia
Tabel 5.8.
Tabel 2x2
28
Universitas Sumatera Utara
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterangan Gambar
Halaman
Gambar 2.1.
Letak Kelenjar Prostat
4
Gambar 2.2.
Anatomi Zona-Zona Prostat
5
Gambar 3.1.
Kerangka Konsep
17
Gambar 4.1.
Alur Penelitian
21
Gambar
Universitas Sumatera Utara
xi
DAFTAR SINGKATAN
AUA
: American Urological Association
BPH
: Benign Prostatic Hyperplasia
BPE
: Benign Prostate Enlargement
BOO
: Bladder Outlet Obstruction
LUTS
: Lower Urinary Tract Symptoms
RSUP
: Rumah Sakit Umum Pusat
DRE
: Digital Rectal Examination
DHT
: Dehydrotestosterone
IPSS
: International Prostate Symptom Score
ISK
: Infeksi Saluran Kemih
USG
: Ultrasonography
PSA
: Prostate-Specific-Antigen
TRUS
: Trans-Rectal-Ultrasonography
pH
: potentia hydrogenii
IVP
: Intravenous Pyelogram
IPP
: Intravesical Prostatic Protrusion
SPSS
: Statistic Package for Social Science
Universitas Sumatera Utara
xii
DAFTAR ISTILAH
Asymptomatic
: Tidak bergejala / gejala yang tidak muncul.
AUA (IPSS) Symptom Score
: Kuesioner berisi 8 pertanyaan untuk menilai
gejala – gejala yang mengarah ke BPH.
Benign Prostate Enlargement
: Pembesaran jaringan prostat secara
makroskopis.
Benign Prostatic Hyperplasia
: Hiperplasia jinak jaringan prostat yang
ditentukan secara mikroskopis.
Bladder neck
: Sekelompok otot-otot yang menghubungkan
kandung kemih dan uretra.
Bladder Outlet Obstruction
: Penyumbatan di dasar kandung kemih yang
mengurangi atau mencegah aliran urin ke
uretra.
Bowel gas
: Gas di saluran cerna yang tampak dalam
pemeriksaan radiologi.
Chi-square
: Pengukuran untuk menganalisis secara
statistik untuk melihat hubungan antara dua
variabel kategorik.
Compliance
: Kapasitas pengisian (dalam hal ini kandung
kemih).
Cross- sectional
: Desain penelitian dengan pengukuran
variabel yang dilakukan satu saat, hanya satu
kali.
Crystalline growth
: Pertumbuhan kristal menjadi ukuran yang
lebih besar (dalam pembentukan batu kemih).
Universitas Sumatera Utara
xiii
Cystoscopy
: Alat berbentuk pipa digunakan untuk
memeriksa bagian dalam kandung kemih
dan ureter.
Digital Rectal Examination
: Pemeriksaan colok dubur dengan
menggunakan jari pemeriksa untuk
mendeteksi adanya benjolan,
pengerasan, atau kondisi abnormal lain
pada jaringan prostat.
Diverticulum
: Sebuah kantung yang timbul
disebabkan oleh gangguan dari lapisan
otot organ yang berongga (dalam hal ini
kandung kemih).
False capsule
: Kumpulan nodul-nodul jaringan
hiperplastik prostat yang membentuk
suatu kapsul.
Fatigue
: Hilangnya kekuatan atau daya
kontraktilitas otot disebabkan akumulasi
asam laktat.
Fisher-Exact
: Metode penghitungan statistik untuk
melihat keterkaitan antara dua variabel
kategorik dalam ukuran sampel yang
kecil.
Fixed particle growth
: Pertumbuhan kristal pembentuk batu
yang telah terfiksasi di epitel pelapis
menjadi partikel yang lebih besar.
Flow rate
: Volume urin yang dikeluarkan tiap
satuan detik (ml/s)
Universitas Sumatera Utara
xiv
Free particle growth
: Pertumbuhan kristal batu kemih di
lumen saluran kemih tanpa harus
melekat di epitel pelapis saluran kemih.
Frequency
: Miksi dalam interval kurang dari 2 jam
sehari.
Growth factor
: Faktor pertumbuhan (dalam hal ini
jaringan prostat).
Incomplete bladder emptying
: Kandung kemih yang tidak sepenuhnya
dikosongkan ketika miksi.
Intermittency
: Pancaran urin yang terputus-putus
ketika sedang miksi.
Intravesical Prostatic-Protrusion
: Pembesaran prostat yang sudah
menonjol kedalam lumen kandung
kemih.
Lattice
: Susunan-susunan molekul secara
geometris pada kristal (dalam hal ini
kristal pembentuk batu).
Lower Urinary Tract Symptoms
: Sekelompok gejala/keluhan yang terdiri
dari keluhan berkemih, keluhan
penyimpanan urin, dan keluhan setelah
berkemih.
Migrant
: Perpindahan / migrasi (dalam hal ini
batu saluran kemih)
Nocturia
: Terbangun ketika sedang tidur pada
malam hari untuk miksi.
Universitas Sumatera Utara
xv
Prostate Specific Antigen (PSA)
: Suatu antigen atau tumor marker
yang dilepaskan oleh prostat dan
ditemukan dalam konsentrasi
tinggi di darah pasien kanker
prostat
Pseudostratified columnar epithelium
: Epitel selapis berbentuk silindris
yang tampak seperti berlapis-lapis
disebabkan letak nukleus sel yang
berbeda-beda.
Radiolucent
: Bersifat melewatkan sinar x yang
tampak seperti bayangan gelap
pada film.
Residual urine
: Urin yang tersisa di dalam
kandung kemih setelah miksi atau
berkemih.
Shockwave Lithotripsy
: Teknik yang menggunakan
getaran dari gelombang suara
energi tinggi yang dapat
difokuskan ke area yang sangat
kecil untuk memecah benda-benda
padat seperti batu saluran kemih.
Slow stream
: Pancaran urin yang lemah ketika
miksi.
Statistic Package for Social Science (SPSS)
: Suatu program berbasis Windows
yang dapat digunakan untuk
mengentri dan menganalisis data
secara statistik yang dapat
dipresentasikan dalam bentuk tabel
atau grafik.
Universitas Sumatera Utara
xvi
Storage symptoms
: Gejala - gejala yang timbul pada
fase penyimpanan urin di dalam
kandung kemih.
Straining
: Mengedan ketika ingin memulai
berkemih.
Trans-Rectal Ultrasonography (TRUS)
: Teknik pengiriman gelombang
ultrasonik melalui dinding rektum
yang digunakan untuk melihat
prostat pria dan jaringan
sekitarnya.
USG (Ultrasonography)
: Pencitraan untuk melihat struktur
di dalam tubuh dengan merekam
pantulan getaran gelombang
ultrasonik ke dalam jaringan tubuh
Urgency
: Keluhan miksi yang sangat
mendesak untuk dikeluarkan.
Urinary casts
: Partikel-partiel silindris yang
yang berada di urin dan dapat
dideteksi secara mikroskopis
melalui tes urinalisis.
Voiding symptoms
: Gejala-gejala yang timbul ketika
sedang berkemih.
Withdrawal
: Menyingkirkan dari tubuh (dalam
hal ini hormon androgen)
Universitas Sumatera Utara
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I
Daftar Riwayat Hidup
LAMPIRAN II
Izin Komisi Etik
LAMPIRAN III
Izin Penelitian
LAMPIRAN IV
Tabel Hasil Analisis Data
LAMPIRAN V
Data Induk
Universitas Sumatera Utara
KEJADIAN BATU KANDUNG KEMIH DI RSUP H ADAM
MALIK TAHUN 2012-2014
Oleh :
MUHAMMAD REYHAN
120100129
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
HUBUNGAN PEMBESARAN PROSTAT JINAK DENGAN
KEJADIAN BATU KANDUNG KEMIH DI RSUP H ADAM
MALIK TAHUN 2012-2014
KARYA TULIS ILMIAH
“Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran”
MUHAMMAD REYHAN
120100129
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
ii
Universitas Sumatera Utara
ii
ABSTRAK
Pembesaran prostat jinak atau disebut Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)
merupakan penyakit yang sering diderita pada kelompok usia lanjut. Pembesaran
jaringan prostat akan menekan uretra dan sewaktu-waktu akan menyumbat uretra.
Hal ini mengakibatkan urin menjadi tertahan di dalam kandung kemih sehingga
menjadi urin residu yang akan menimbulkan keadaaan statis sehingga mendukung
timbulnya endapan batu di kandung kemih. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara BPH dengan kejadian batu kandung kemih.
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan variabel kategorik dan
menggunakan studi cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan September –
November 2015 di Instalasi Rekam Medik RSUP H Adam Malik. Populasi sampel
ialah pasien dengan keluhan Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) dalam periode
2 tahun. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Total
sampel penelitian ini sebanyak 140 sampel. Instrumen penelitian yang digunakan
berupa data sekunder yaitu dari status rekam medis pasien dengan keluhan LUTS.
Data yang diperoleh dianalisis dengan program SPSS dan menggunakan uji statistik
chi square.
Dari 140 sampel didapatkan 69,3 % proporsi BPH dan 30,7 % untuk non –
BPH. Persentase batu kandung kemih diperoleh sebesar 15,5 % dari seluruh pasien
BPH. Hasil uji statistik chi square didapatkan nilai p sebesar 0.085 yang berarti
bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pembesaran prostat Jinak
dengan kejadian batu kandung kemih.
Data menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
penyakit pembesaran prostat jinak dengan kejadian batu kandung kemih sehingga
Ho gagal ditolak. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode yang
berbeda dan variabel yang lebih signifikan seperti pH urin dan volume residu urin.
Kata Kunci
: BPH, batu kandung kemih, stasis urin
Universitas Sumatera Utara
iii
ABSTRACT
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) is a disease that commonly suffered
the elderly group. Enlargement of the prostate tissue compresses the urethra and at
a certain time will clog the urethra. This resulted the urine to be retained in the
bladder to become urine residue that will cause static and favor the appearance of
sedimentary stones in the bladder. This study aims to determine the relationship
between the incidence of BPH with bladder calculi.
This research is analytic with categorical variables and using cross-sectional
study. The study was conducted in September-November 2015 Installation Medical
Record H Adam Malik Central Hospital. The sample population was patients with
Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) complaint within a period of 2 years.
Sampling was collected by simple random sampling. This study has a total of 140
samples. The research instrument used in the form of secondary data from the status
of medical records of patients with symptoms of LUTS. Data were analyzed with
SPSS and using the chi-square test.
Of the 140 samples researchers obtained, 69.3% was the proportion of BPH
and 30.7% for non - BPH. The percentage of bladder stones was 15.5% of all BPH
patients. Results of chi-square test p value is 0.085, which means that there is no
significant relationship between benign prostate hyperplasia with the incidence of
bladder stones.
The data showed that there is no significant relationship between benign
prostate hyperplasia with the incidence of bladder stones so that Ho fail tobe
rejected. Further research needs to be done with different methods and variables
that is more significant that is the pH of the urine and residual urine volume.
Keywords
: BPH, bladder calculi, urinary stasis
Universitas Sumatera Utara
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini, sebagai salah satu
syarat untuk persetujuan pelaksanaan penelitian demi memperoleh kelulusan
sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
Adapun tujuan penulisan proposal karya tulis ilmiah ini adalah untuk
melihat hubungan menyangkut penelitian yang akan dilaksanakan berdasarkan
landasan pemikiran yang logis. Proposal penelitian ini berjudul “Hubungan
Pembesaran Prostat Jinak dengan Kejadian Batu Kandung Kemih pada Pasien
Pembesaran Prostat Jinak di RSUP Haji Adam Malik tahun 2012-2014”.
Dalam penyelesaian proposal penelitian ini, penulis menerima bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak dr. Bungaran Sihombing, Sp.U, selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberi banyak arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Ibu dr. Ida Nensi Gultom, Sp PD selaku Penguji 1 atas masukan, kritik dan
saran yang telah diberikan demi terselesaikannya karya tulis ilmiah ini
dengan baik.
4. Ibu dr. Lily Irsa, Sp A selaku Penguji 2 atas masukan, kritik dan saran yang
telah diberikan demi terselesaikannya karya tulis ilmiah ini dengan baik.
5. Bapak dr. Dasril Efendi, Sp.PD-KGEH dan Ibu Drg. Oktavia Dewi, MKes.
selaku orang tua serta keluarga besar yang telah memberikan dukungan,
nasehat, dan doa restu selama menuntut ilmu dan menyelesaikan proposal
karya tulis ilmiah ini.
6. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
v
Universitas Sumatera Utara atas bimbingan selama perkuliahan dalam
penulisan proposal karya tulis ilmiah ini.
7. Pihak-pihak lain yang ikut mendukung proses pembuatan karya tulis ilmiah
ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini masih
jauh dari kata “sempurna”, untuk itu saya selaku penulis sangat berharap kepada
seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata, semoga proposal karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan
bahan pembelajaran kepada kita semua.
Medan, 31 Mei 2015
Muhammad Reyhan
120100129
Universitas Sumatera Utara
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan................................................................................................i
Abstrak....................................................................................................................ii
Kata Pengantar......................................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFAR TABEL....................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................xi
DAFTAR ISTILAH.............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xvii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................2
1.4. Manfaat Penelitian.................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Prostat....................................................................................................4
2.1.1. Anatomi Prostat......................................................................4
2.1.2. Histologi Prostat.....................................................................6
2.1.3. Fisiologi Prostat......................................................................6
2.2. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)....................................................7
2.2.1. Etiologi...................................................................................7
2.2.2. Patogenesis.............................................................................8
2.2.3. Gejala Klinis...........................................................................9
2.2.4. Diagnosis..............................................................................10
2.3. Batu Kandung Kemih (Vesicolithiasis)...............................................12
Universitas Sumatera Utara
vii
2.3.1. Teori Pembentukan Batu......................................................12
2.3.2. Klasifikasi.............................................................................14
2.3.3. Gejala dan Diagnosis............................................................15
2.4. Batu Kandung Kemih dan Pembesaran Prostat...................................16
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL................17
3.1. Kerangka Konsep Penelitian...............................................................17
3.2. Variabel dan Definisi Operasional......................................................17
3.3. Hipotesis..............................................................................................19
BAB 4 METODE PENELITIAN........................................................................20
4.1. Jenis Penelitian....................................................................................20
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................20
4.2.1. Waktu Penelitian..................................................................20
4.2.2. Tempat Penelitian.................................................................20
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian..........................................................20
4.3.1. Populasi penelitian...............................................................20
4.3.2. Sampel Penelitian.................................................................21
4.3.3. Kriteria Inklusi.....................................................................22
4.3.4. Kriteria Eksklusi...................................................................22
4.4. Teknik Pengumpulan Data..................................................................22
4.5. Pengolahan dan Analisis Data.............................................................22
BAB 5 HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN.........................................23
Universitas Sumatera Utara
viii
5.1. Hasil Analisa Data...............................................................................23
5.1.1. Deskripsi Data Penelitian.....................................................23
5.1.2. Proporsi Penderita BPH........................................................24
5.1.3. Distribusi Frekuensi Pasien BPH Berdasarkan Usia............24
5.1.4. Proporsi Penderita Batu Kandung Kemih............................25
5.1.5. Distribusi Frekuensi Pasien Batu Kandung
Kemih Berdasarkan Usia....................................................25
5.1.6. Frekuensi Penderita BPH disertai Batu pada
Kandung Kemih..................................................................26
5.1.7. Distribusi Frekuensi Pasien BPH disertai
Batu Kandung Kemih Berdasarkan Usia............................27
5.1.8. Hasil Analisis Statistik.........................................................28
5.2. Pembahasan.........................................................................................28
BAB 6 KESIMPULAN dan SARAN..................................................................32
7.1.Kesimpulan..........................................................................................32
7.2. Saran....................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................34
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
ix
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel
Keterangan Tabel
Halaman
Tabel 2.1.
International Prostate Symptom Score (IPSS)
11
Tabel 3.1.
Definisi Operasional Penelitian
17
Tabel 5.1.
Data Dasar
23
Tabel 5.2.
Proporsi Pasien BPH
24
Tabel 5.3.
Distribusi Frekuensi Penderita BPH Berdasarkan Usia
24
Tabel 5.4.
Proporsi Penderita Batu Kandung Kemih
25
Tabel 5.5.
Distribusi Frekuensi Penderita Batu Kandung Kemih
26
Berdasarkan Usia
Tabel 5.6.
Frekuensi Penderita BPH disertai Batu pada Kandung
26
Kemih
Tabel 5.7.
Distribusi Frekuensi Penderita BPH disertai Batu Kandung
27
Kemih Berdasarkan Usia
Tabel 5.8.
Tabel 2x2
28
Universitas Sumatera Utara
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterangan Gambar
Halaman
Gambar 2.1.
Letak Kelenjar Prostat
4
Gambar 2.2.
Anatomi Zona-Zona Prostat
5
Gambar 3.1.
Kerangka Konsep
17
Gambar 4.1.
Alur Penelitian
21
Gambar
Universitas Sumatera Utara
xi
DAFTAR SINGKATAN
AUA
: American Urological Association
BPH
: Benign Prostatic Hyperplasia
BPE
: Benign Prostate Enlargement
BOO
: Bladder Outlet Obstruction
LUTS
: Lower Urinary Tract Symptoms
RSUP
: Rumah Sakit Umum Pusat
DRE
: Digital Rectal Examination
DHT
: Dehydrotestosterone
IPSS
: International Prostate Symptom Score
ISK
: Infeksi Saluran Kemih
USG
: Ultrasonography
PSA
: Prostate-Specific-Antigen
TRUS
: Trans-Rectal-Ultrasonography
pH
: potentia hydrogenii
IVP
: Intravenous Pyelogram
IPP
: Intravesical Prostatic Protrusion
SPSS
: Statistic Package for Social Science
Universitas Sumatera Utara
xii
DAFTAR ISTILAH
Asymptomatic
: Tidak bergejala / gejala yang tidak muncul.
AUA (IPSS) Symptom Score
: Kuesioner berisi 8 pertanyaan untuk menilai
gejala – gejala yang mengarah ke BPH.
Benign Prostate Enlargement
: Pembesaran jaringan prostat secara
makroskopis.
Benign Prostatic Hyperplasia
: Hiperplasia jinak jaringan prostat yang
ditentukan secara mikroskopis.
Bladder neck
: Sekelompok otot-otot yang menghubungkan
kandung kemih dan uretra.
Bladder Outlet Obstruction
: Penyumbatan di dasar kandung kemih yang
mengurangi atau mencegah aliran urin ke
uretra.
Bowel gas
: Gas di saluran cerna yang tampak dalam
pemeriksaan radiologi.
Chi-square
: Pengukuran untuk menganalisis secara
statistik untuk melihat hubungan antara dua
variabel kategorik.
Compliance
: Kapasitas pengisian (dalam hal ini kandung
kemih).
Cross- sectional
: Desain penelitian dengan pengukuran
variabel yang dilakukan satu saat, hanya satu
kali.
Crystalline growth
: Pertumbuhan kristal menjadi ukuran yang
lebih besar (dalam pembentukan batu kemih).
Universitas Sumatera Utara
xiii
Cystoscopy
: Alat berbentuk pipa digunakan untuk
memeriksa bagian dalam kandung kemih
dan ureter.
Digital Rectal Examination
: Pemeriksaan colok dubur dengan
menggunakan jari pemeriksa untuk
mendeteksi adanya benjolan,
pengerasan, atau kondisi abnormal lain
pada jaringan prostat.
Diverticulum
: Sebuah kantung yang timbul
disebabkan oleh gangguan dari lapisan
otot organ yang berongga (dalam hal ini
kandung kemih).
False capsule
: Kumpulan nodul-nodul jaringan
hiperplastik prostat yang membentuk
suatu kapsul.
Fatigue
: Hilangnya kekuatan atau daya
kontraktilitas otot disebabkan akumulasi
asam laktat.
Fisher-Exact
: Metode penghitungan statistik untuk
melihat keterkaitan antara dua variabel
kategorik dalam ukuran sampel yang
kecil.
Fixed particle growth
: Pertumbuhan kristal pembentuk batu
yang telah terfiksasi di epitel pelapis
menjadi partikel yang lebih besar.
Flow rate
: Volume urin yang dikeluarkan tiap
satuan detik (ml/s)
Universitas Sumatera Utara
xiv
Free particle growth
: Pertumbuhan kristal batu kemih di
lumen saluran kemih tanpa harus
melekat di epitel pelapis saluran kemih.
Frequency
: Miksi dalam interval kurang dari 2 jam
sehari.
Growth factor
: Faktor pertumbuhan (dalam hal ini
jaringan prostat).
Incomplete bladder emptying
: Kandung kemih yang tidak sepenuhnya
dikosongkan ketika miksi.
Intermittency
: Pancaran urin yang terputus-putus
ketika sedang miksi.
Intravesical Prostatic-Protrusion
: Pembesaran prostat yang sudah
menonjol kedalam lumen kandung
kemih.
Lattice
: Susunan-susunan molekul secara
geometris pada kristal (dalam hal ini
kristal pembentuk batu).
Lower Urinary Tract Symptoms
: Sekelompok gejala/keluhan yang terdiri
dari keluhan berkemih, keluhan
penyimpanan urin, dan keluhan setelah
berkemih.
Migrant
: Perpindahan / migrasi (dalam hal ini
batu saluran kemih)
Nocturia
: Terbangun ketika sedang tidur pada
malam hari untuk miksi.
Universitas Sumatera Utara
xv
Prostate Specific Antigen (PSA)
: Suatu antigen atau tumor marker
yang dilepaskan oleh prostat dan
ditemukan dalam konsentrasi
tinggi di darah pasien kanker
prostat
Pseudostratified columnar epithelium
: Epitel selapis berbentuk silindris
yang tampak seperti berlapis-lapis
disebabkan letak nukleus sel yang
berbeda-beda.
Radiolucent
: Bersifat melewatkan sinar x yang
tampak seperti bayangan gelap
pada film.
Residual urine
: Urin yang tersisa di dalam
kandung kemih setelah miksi atau
berkemih.
Shockwave Lithotripsy
: Teknik yang menggunakan
getaran dari gelombang suara
energi tinggi yang dapat
difokuskan ke area yang sangat
kecil untuk memecah benda-benda
padat seperti batu saluran kemih.
Slow stream
: Pancaran urin yang lemah ketika
miksi.
Statistic Package for Social Science (SPSS)
: Suatu program berbasis Windows
yang dapat digunakan untuk
mengentri dan menganalisis data
secara statistik yang dapat
dipresentasikan dalam bentuk tabel
atau grafik.
Universitas Sumatera Utara
xvi
Storage symptoms
: Gejala - gejala yang timbul pada
fase penyimpanan urin di dalam
kandung kemih.
Straining
: Mengedan ketika ingin memulai
berkemih.
Trans-Rectal Ultrasonography (TRUS)
: Teknik pengiriman gelombang
ultrasonik melalui dinding rektum
yang digunakan untuk melihat
prostat pria dan jaringan
sekitarnya.
USG (Ultrasonography)
: Pencitraan untuk melihat struktur
di dalam tubuh dengan merekam
pantulan getaran gelombang
ultrasonik ke dalam jaringan tubuh
Urgency
: Keluhan miksi yang sangat
mendesak untuk dikeluarkan.
Urinary casts
: Partikel-partiel silindris yang
yang berada di urin dan dapat
dideteksi secara mikroskopis
melalui tes urinalisis.
Voiding symptoms
: Gejala-gejala yang timbul ketika
sedang berkemih.
Withdrawal
: Menyingkirkan dari tubuh (dalam
hal ini hormon androgen)
Universitas Sumatera Utara
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I
Daftar Riwayat Hidup
LAMPIRAN II
Izin Komisi Etik
LAMPIRAN III
Izin Penelitian
LAMPIRAN IV
Tabel Hasil Analisis Data
LAMPIRAN V
Data Induk
Universitas Sumatera Utara