Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Terhadap Hibahwasiat Pasca Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

PENGENAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN
BANGUNAN TERHADAP HIBAH WASIAT PASCA
PEMBERLAKUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009
TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

TESIS

Oleh

DWI SARTIKA PARAMYTA
127011006/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara

PENGENAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH
DAN BANGUNAN TERHADAP HIBAH WASIAT PASCA

PEMBERLAKUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009
TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh

DWI SARTIKA PARAMYTA
127011006/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara


Judul Tesis

: PENGENAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS
TANAH DAN BANGUNAN TERHADAP HIBAH
WASIAT PASCA PEMBERLAKUAN UNDANGUNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
: DWI SARTIKA PARAMYTA
: 127011006
: Kenotariatan

Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)


Pembimbing

(Prof.

Dr. Budiman Ginting, SH, MHum)

Ketua Program Studi,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)

Pembimbing

(Dr. Bastari, MM)

Dekan,

(Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

Tanggal lulus : 26 September 2014


Universitas Sumatera Utara

Telah diuji pada
Tanggal : 26 September 2014

PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

: Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN

Anggota

: 1. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum
2. Dr. Bastari, MM
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
4. Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn

Universitas Sumatera Utara

SURAT PERNYATAAN


Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: DWI SARTIKA PARAMYTA

Nim

: 127011006

Program Studi

: Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis

: PENGENAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH
DAN BANGUNAN TERHADAP HIBAH WASIAT
PASCA
PEMBERLAKUAN

UNDANG-UNDANG
NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH
DAN RETRIBUSI DAERAH

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.

Medan,
Yang membuat Pernyataan

Nama : DWI SARTIKA PARAMYTA
Nim : 127011006

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK
Melalui Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
(PDRD) Daerah maka Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) menjadi pajak
daerah. Saat terutang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan terhadap hibah wasiat adalah
saat tanggal dibuat dan ditandatangani akta. Tidak ada penjelasan dalam Undang-Undang tersebut
mengenai akta yag dimaksud. Pungutan pajak terhadap masyarakat harus berdasarkan peraturan
perundang-undangan sehingga ketentuan Undang-Undang harus jelas, tegas dan tidak
memberikan peluang kepada siapapun untuk memberikan penafsiran lain dari kehendak pembuat
Undang-Undang (pemerintah) dan tidak menimbulkan makna ganda. Oleh karena itu menjadi
masalah adalah kapankah penentuan lahirnya hak atas tanah dan bangunan pada hibah wasiat
yang dapat dikenakan BPHTB,bagaimana pengenaan BPHTB atas Hibah Wasiat menurut
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang PDRD, serta asas kepastian hukum dalam
pengenaan BPHTB terhadap hibah wasiat pasca pemberlakuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009.
Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dan pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan perundang-undangan (statute approach)dan pendekatan historis (historical
approach). Penelitian ini juga didukung oleh keterangan informan dari Notaris dan PPAT
Wilayah Kerja Kota Medan, Kantor Badan Pertanahan Kota Medan, dan Kantor Dinas
Pendapatan Kota Medan.

Hasil penelitian adalah lahirnya hak atas tanah dan bangunan pada hibah wasiat yang
dapat dikenakan BPHTB yaitu pada saat penyerahan legaat dari ahli waris atau pelaksana wasiat
kepada legataris karena pada saat legataris menerima penyerahan tersebut maka terjadi perolehan
hak atas tanah dan bangunan.Dasar pengenaan BPHTB adalah Nilai Perolehan Objek Pajak kena
Pajak (NPOPKP) yaitu nilai tertinggi antara harga pasar dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
PBB setelah dikurangi dengan Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP), tarif
paling tinggi 5 % (lima persen) dan sistem pemungutan adalah self assesment sistem. Terdapat
ketidakpastian hukum dalam pengenaan BPHTB terhadap hibah wasiat yaitu penentuan saat
terhutangnya pajak dan besarnya pajak yang tehutang. Ketidakpastian saat terhutang dikarenakan
Pasal 90 ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tidak menegaskan akta wasiat,
akta penyerahan legaat atau akta Hibah yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
yang menjadi penentu saat terhutangnya BPHTB. Ketidakpastian mengenai besarnya pajak yang
terhutang berkaitan dengan ketentuan dalam Pasal 95 ayat (4) yang tidak memerintahkan secara
tegas kepada Peraturan Daerah untuk mengatur ketentuan tentang pemberian pengurangan
BPHTB terhadap Hibah wasiat.
Disarankan agar setiap Peraturan Daerah tentang BPHTB di masing-masing
Kabupaten/Kota hendaknya mencantumkan secara tegas tentang lahirnya hak atas tanah dan
Bangunan untuk Hibah wasiat yang terhutang BPHTB. Untuk menjaga sistem self assesment
dalam pemungutan BPHTB dapat terlaksana dengan baik, hendaknya Perda tentang BPHTB dan
peraturan pelaksananya tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang

hirarkinya lebih tinggi. Pasal 90 ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
PDRD yang mengatur saat terhutang hendaknya direvisi menjadi tanggal dibuat dan ditanda
tangani akta perolehan hak atas tanah dan bangunan. Sedangkan Pasal 95 ayat (4)
hendaknya direvisi menjadi harus diatur di dalam perundangan dengan cara menghapus Pasal
95 ayat (4) dan memasukkan kedalam Pasal 95 ayat (3) .
Kata kunci : Bea, Perolehan Hak, Tanah dan Bangunan, Hibah Wasiat.

i

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Under Law No. 28/2009 on PDRD (Regional Retribution and Tax), BPHTB
(fees for acquisition of land and building rights) becomes state and local tax. Payable
time for BPHTB on bequest is at the time the deed is made and signed. There is no
explanation in this law about the deed. The tax paid by people must be based on the
law which is transparent and explicit so that it is not ambiguous and different from
what is expected by the law (the government). The problems of the research were as
follows: when the land and building rights in bequest was levied on BPHTB, how
about BPHTB which was levied on bequest under Law No. 28/2009 on PDRD, and

how about the principle of legal certainty in levying BPHTB on bequest after Law
No. 28/2009 was imposed.
The research used judicial normative, statute, and historical approaches. It
was supported by the information from the Notaries and PPAT (official empowered
to draw up land deeds) in the working area of Medan, the Land Office in Medan, and
the Regional Revenues Office, Medan.
The result of the research shows that rise of land rights and building at
bequest that can be worn BPHTB the cession legaat of heirs or executrice
testamantair of a will to legataris because during legataris receive the awarding then
occurring acquisition of land rights and building. The legal basis for imposing
BPHTB is the highest NPOPKP (Acquisition Value of Taxable Item) between price
market and NJOP (Sale Value of Taxable Item) of PBB (tax on land and the building
erected on it) after extracting from NPOPTKP (Acquisition Value of Non-Taxable
Item). The highest tariff is 5%, and the system of tax is self-assessment system. There
is no legal certainty in the imposition of BPHTB on bequest in specifying the payment
of tax and the amount of payable tax. The uncertainty of the payable tax is because
Article 90, paragraph (1) point d of Law No. 28/2009 does not specify the will
certificate, bequest certificate, or the deed of grant made by PPAT; it is the
determinant of the payable BPHTB. The uncertainty of the amount of payable tax is
related to Article 95, paragraph 4 which does not implicitly specify Perda (Regional

Regulation) in regulating the reduction of BPHTB to bequest.
It is recommended that the land and building rights should be attached in the
Perda on BPHTB of each District/Town for payable BPHTB bequest. To keep selfassessment system in BPHTB implemented properly, Perda on BPHTB and its
implementing regulation should not be contrary to a higher legal provision. Article
90, paragraph (1), point d of Law No. 28/2009 on PDRD which regulates the payable
BPHTB, states that the bequest should be revised to be the date it is made and signed
of the deed of acquisition of land and building rights. Meanwhile, Article 95,
paragraph 4 on reducing tax in certain area (including BPHTB), which can be
regulated by Perda on state and local tax, should comply with legal provisions by
eliminating Article 95, paragraph (4) and amended it to Article 95, paragraph (3).
Keywords: Tax, Right Acquisition, Land and Building, Bequest
ii

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas
limpahan Rahma dan Rahimnya, anugrah berupa kesehatan, rezeki, kekuatan dan
semangat yang telah membawa berkah, sehingga dapat terselesaikannya penulisan
tesis yang berjudul “PENGENAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN
BANGUNAN TERHADAP HIBAH WASIAT PASCA PEMBERLAKUAN
UNDANG-UNDANG

NOMOR

28

TAHUN

2009

TENTANG

PAJAK

DAERAHDAN RETRIBUSI DAERAH”, kemudian Shalwat dan Salam tak lupa
Penulis Sanjungkan keharibaan Nabi Muhammad S.A.W, keluarga, para sahabat,
serta para pengikutnya. Dan dengan harapan agar penelitian ini dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi upaya pengembangan ilmu hukum khusunya di Kota
Medan dan di Indonesia pada umumnya.
Penulisan tesis ini adalah untuk memenuhi sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, Terimakasih diucapkan khususnya kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A (K) selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan
dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.

iii

Universitas Sumatera Utara

2.

Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada
Penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.

3.

Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, S.H, MS, CN, selaku Ketua Komisi
Pembimbing dan Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan,
dan saran, dalam penulisan tesis ini.

4.

Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum selaku anngota Komisi
Pembimbing dan Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan, dan saran, dalam
penulisan tesis ini.

5.

Bapak Dr. Bastari, MM, selaku anggota Komisi Pembimbing yang telah
memberikan arahan, bimbingan, masukan, saran dan semangat dalam penulisan
dan penyelesaian tesis ini.

6.

Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum, selaku Dosen Penguji dan
Sekretaris Program Pascasarjana Program Studi Magister Kenotariatan.

7.

Bapak Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, M.Kn, selaku Dosen Penguji pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan dan saran dalam
penulisan tesis ini.

8.

Seluruh Dosen/pengajar mata kuliah pada Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
iv

Universitas Sumatera Utara

9.

Rekan-rekan Program Studi Magister Kenotariatan Program Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012 yang senantiasa memberikan
dukungan moril dan material untuk kelancaran penyelesaian studi ini.
Ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada Almarhum Ayahanda drg.

Mudjijanto tercinta semoga Allah SWT menepatkan beliau di Surganya, serta doa dan
semangat yang diberikan oleh Ibunda tercinta Emmy Darwaty kepada penulis dalam
menyelesaikan tesis ini. Selain itu terimakasih penulis ucapkan kepada kedua saudara
penulis yaitu Eka Prasetya Pratama SH, M.H dan Tri Sutrisno, yang banyak
emberikan masukan dan kritik atas penulisan tesis ini.
Hanya Allah SWT yang dapat membalas segala kebaikan dan jasa-jasa yang
diberikan mereka semua. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak atas segala kekurangan yang penulis sadari
sepenuhnya terdapat dalam tesis ini guna perbaikan dikemudian hari.
Disadari bahwa penulisan tesis ini masih banyak kekurangan dan karenanya
atas segala kritik dan saran yang membangun sangatlha diharapkan untuk
kesempurnaan penulisan tesis ini dan kemanfaatan terutama bagi penulis dan
pembaca guna mengembangkan Ilmu Kenotariatan pada masa yang akan datang.

Medan,

September 2014
Penulis

DWI SARTIKA PARAMYTA

v

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

IDENTITAS PRIBADI
1. Nama
2. Tempat, Tanggal Lahir
3. Jenis Kelamin
4. Status
5. Agama
6. Alamat

:
:
:
:
:
:

Dwi Sartika Paramyta
16 Juni 1981
Perempuan
Belum Menikah
Islam
Jalan Karya Kasih No.47 Medan

II. KELUARGA
1. Nama Ayah
2. Nama Ibu
3. Saudara

:
:
:

Almarhum drg. Mudjijanto.
Hj. Emmy Darwaty.
1. Eka Prasetya Pratama, SH, MH.
2. Tri Sutrisno SH

III. PENDIDIKAN
1. SD

:

SD Angkasa I Lanud Medan
Tahun 1988-1994
SMP Negeri 2 Medan
Tahun 1994-1997
SMA Negeri 2 Medan
Tahun 1997-2000
1. Program Studi Psikologi
Universitas Sumatera Utara
Tahun 2000 – 2004
2. Ilmu Hukum
STIH-Graha Kirana Medan
Tahun 2000-2009

2. SMP

:

3. SMA

:

4. Perguruan Tinggi (SI)

:

5. Perguruan Tinggi (S2)

:

Magister Kenotariatan
Universitas Sumatera Utara
Tahun 2012 - 2014

vi

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ..........................................................................................................

i

ABSTRACT .........................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................

iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...........................................................................

vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISTILAH ...........................................................................................

ix

DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................

x

DAFTAR TABEL ...............................................................................................

xi

BAB 1

PENDAHULUAN ............................................................................

1

A. Latar Belakang ...........................................................................

1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 12
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 13
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 13
E. Keaslian Penelitian ........................................................................... 14
F. Kerangka Teori dan Konsep .............................................................. 18
1.

Kerangka Teori..........................................................................

18

2.

Kerangka Konsep ......................................................................

22

G. Metode Penelitian ............................................................................ 26
BAB II

PENENTUAN LAHIRNYA
HAK ATAS TANAH DAN
BANGUNAN PADA HIBAH WASIAT YANG DAPAT
DIKENAKAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN
BANGUNAN .................................................................................... 31
A. Hibah Wasiat menurut Hukum Perdata di Indonesia.................. 31
B. Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan melalui Hibah
Wasiat.......................................................................................... 59
C. Peralihan Hak atas Tanah dan Bangunan hak atas tanah dan
bangunan pada hibah wasiat yang dikenakan Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan................................................... 81
vii

Universitas Sumatera Utara

BAB III

PENGENAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN
BANGUNAN TERHADAP HIBAH WASIAT PASCA
PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN
2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI
DAERAH .......................................................................................... 86
A. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan............................ 86
B. Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan sebagai Pajak
Daerah Kabupaten Kota .............................................................. 91
C. Hibah Wasiat sebagai Objek Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan.............................................................................. 105

BAB IV

ASAS KEPASTIAN HUKUM DALAM PEGENAAN BEA
PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
TERHADAP HIBAH WASIAT PASCA PEMBERLAKUAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 ........................ 113
A. Tinjauan Umum Azas Kepastian Hukum ................................... 113
B. Kepastian hukum saat terutang Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bagunan terhadap Hibah Wasiat .......................................... 120
C. Kepastian hukum jumlah Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan terhadap Hibah Wasiat............................................... 127

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 135
A. Kesimpulan ................................................................................ 135
B. Saran ........................................................................................... 136

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 138

viii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISTILAH

Beschiking

:

Suatu Penetapan

Executrice Testamentair

:

Pelaksana wasiat.

Legaat

:

Hibah Wasiat

Legater

:

Pemberi Hibah Wasiat

Legataris

:

Penerima Hibah Wasiat

Levering

:

Penyerahan

Gesloten Testament

:

Wasiat Rahasia

Olographis Testament

:

Wasiat yang ditulis sendiri, (baik bersifat
rahasia mungkin juga tidak rahasia)

Openbaar Testament

:

Wasiat Terbuka.

Taatbestand

:

Keadaan,peristiwa dan perbuatan yang menurut
ketentuan Undang-Undang memenuhi syarat
bagi dikenakannya pajak

Testamentair erfoploving

:

Pewarisan menurut surat wasiat

ix

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR SINGKATAN

BPHTB

:

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

BPN

:

Badan Pertanahan Nasional

BW

:

Burgerlijke Wetboek

NJOP

:

Nilai Jual Objek Pajak

NPOP

:

Nilai Perolehan Objek Pajak

NPOPTKP

:

Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak

PBB

:

Pajak Bumi dan Bangunan

PERDA

:

Peraturan Daerah

SSPD

:

Surat Setoran Pajak Daerah

SPPT

:

Surat Pemberitahuan Pajak Terutang.

UUPA

:

Undang-Undang Pokok Agraria

x

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

1.

Perbandingan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dengan Undang-Undang
Nomor
28 Tahun 2009 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan terhadap Hibah Wasiat .....................................................107

xi

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Yang Mengacu Kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Serta Pejabat Negara Yang Berperan Dalam Peralihan Hak Atas Tanah Dan Ban

1 41 152

Pelaksanaan Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Pasca Berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah (Studi Di Kota Pematangsiantar)

0 39 207

undang undang nomor 21 tahun 1997 ttg bea perolehan hak atas tanah dan bangunan

0 0 32

Undang_Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah | Kabupaten Kerinci

0 0 92

Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Terhadap Hibahwasiat Pasca Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

0 0 2

Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Terhadap Hibahwasiat Pasca Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

0 2 30

Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Terhadap Hibahwasiat Pasca Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

0 0 55

Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Terhadap Hibahwasiat Pasca Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

0 0 7

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN - Tinjauan Yuridis Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Yang Mengacu Kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Serta Pejabat Negara Yang Berperan Dalam Peralihan Ha

0 0 12