Jumlah Koloni Candida Spp Pada Lansia Yang Memakai Dan Tidak Memakai Gigitiruan Penuh Dari Akrilik Pada Maksila

Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Biologi Oral
Tahun 2016

Widya Julianti
Jumlah koloni Candida spp pada lansia yang memakai dan tidak memakai gigitiruan
penuh dari akrilik pada maksila.
x + 42 halaman
Pemakaian gigitiruan penuh yang terus-menerus dan kebersihan gigitiruan
yang tidak memadai akan mengakibatkan penumpukan plak pada permukaan
gigitiruan. Gigitiruan penuh dapat menyebabkan mukosa palatum tertutup dalam
jangka waktu yang lama, sehingga menghasilkan lingkungan yang kondusif untuk
pertumbuhan Candida. Hal ini disebabkan oksigen dan pH yang rendah, dan
berkurangnya aliran saliva sehingga menghambat fungsi self cleansing. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui jumlah koloni Candida spp pada lansia yang
memakai gigitiruan penuh dari akrilik pada maksila dan tidak memakai gigitiruan
serta perbedaan jumlah koloni Candida spp antara kedua kelompok. Rancangan
penelitian ini adalah cross sectional. Sampel adalah para lansia yang menghuni Panti
Jompo Babussalam di Tanjung Pura, Langkat. Jumlah sampel adalah 10 orang lansia
yang memakai gigitiruan penuh dari akrilik pada maksila dan 10 orang lansia yang
tidak memakai gigitiruan. Spesimen diambil dengan melakukan swab pada

permukaan palatum subjek menggunakan kapas lidi steril, dan diletakkan pada media
SDA, di inkubasi pada suhu 37oC selama 48 jam kemudian dilakukan penghitungan

Universitas Sumatera Utara

jumlah koloni Candida spp (CFU/ml). Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rerata
jumlah koloni Candida spp pada lansia yang memakai gigitiruan penuh
296,60±63,267 sedangkan pada lansia yang tidak memakai gigitiruan 96,00±64,842.
Hasil uji T berpasangan menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (p