Implementasi Corporate Social Responsibility Dalam Mengembangkan Perpustakaan Oleh PT Inalum Desa Kuala Tanjung Batubara Sumatera Utara

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era-globalisasi saat ini perusahaan-perusahaan di Indonesia begitu
mengkampanyekan pentingnya program Corporate Social Responsibility (CSR).
CSR yang kini marak diimplementasikan banyak perusahaan, mengalami evolusi
dan metamorposis dalam rentang waktu yang cukup panjang. Pada saat industri
berkembang setelah terjadi revolusi industri, kebanyakan perusahaan masih
memfokuskan dirinya sebagai organisasi yang mencari keuntungan belaka.
Mereka memandang bahwa sumbangan kepada masyarakat cukup diberikan
dalam bentuk penyediaan lapangan kerja, dan pembayaran pajak kepada
negara.seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat tak sekedar menuntut
perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa yang di perlukannya, melainkan
juga menuntut untuk bertanggung jawab secara sosial. Karena selain terdapat
ketimpangan ekonomi antara pelaku usaha dengan masyarakat sekitarnya,
kegiatan operasional perusahaan umumnya juga memberikan dampak negatife,
misalnya eksploitasi sumber daya dan rusaknya lingkungan disekitar operasi
perusahaan. Itulah kemudian melatarbelakangi munculnya konsep csr yang paling
primitive : kedermawanan yang bersifat karitatif. Gema CSR semakin terasa pada
tahun 1960-an saat dimana secara global, masyarakat dunia telah pulih dari perang

dunia II, dan mulai menapaki jalan menuju kesejahteraan.

1
Universitas Sumatera Utara

Corporate Social Responsibility sering dianggap inti dari etika bisnis yang
berarti bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomi
tetapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Tanggung jawab sosial dari perusahaan merujuk pada semua hubungan yang
terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk pelanggan
atau customers, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier
bahkan juga kompetitor.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu konsep atau
tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan
terhadap sosial maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti
melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu
di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk
membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan

tersebut berada.
Program CSR mulai diterapkan pada tahun 1960–an, setelah selesai
Perang Dunia II. Perusahaan-perusahaan tidak hanya memfokuskan diri sebagai
organisasi yang berorientasi pada pencapaian keuntungan belaka tetapi juga harus
memberikan suatu tanggung jawab sosial kepada masyarakat yang bertempat
tinggal di sekitar perusahaan berdiri. Program CSR diharapkan, harus terkait
dengan pengembangan sumber daya manusia, bantuan infrastruktur, mitra

2
Universitas Sumatera Utara

binaan, serta pengentasan masalah kemiskinan, sehingga arah penerapan CSR
lebih jelas hasilnya.Keberhasilan perusahaan dan kemandirian masyarakat sekitar
diharapkan

dapat

tercipta

dan


tumbuh

bersama-sama.

Disamping

itu,

kesejahteraan sosial dan perkembangan ekonomi regional merupakan fasilitas
bagi Perusahaan untuk mencapai visi, misi dan nilai-nilainya. Oleh karena itu,
sejak awal berdiri, kebijakan tanggung jawab sosial mendapat perhatian dan
dukungan dari Perusahaan.
Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan program CSR. Penerapan
CSR tidak lagi dianggap sebagai cost atau biaya, melainkan investasi perusahaan
untuk meningkatkan reputasi perusahan. Industri dan korporasi berperan untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula
faktor lingkungan hidup. Corporate Social Responsibility saat ini bukan lagi
bersifat


sukarela

atau

komitmen

yang

dilakukan

perusahaan

dalam

mempertanggung jawabkan kegiatan perusahaannya, melainkan bersifat wajib
atau menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk melakukan atau menerapkannya.
Program CSR saat ini sudah ditegaskan dalam Undang-Undang. Terdapat
2 Undang-Undang yang menegaskan tentang CSR, Undang-Undang No.40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) pasal 74 & Undang-Undang No.25 tahun
2007 tentang Penanaman Modal pasal 15,17 & 34 yang berisi tentang perusahaan

wajib menjalankan program CSR. Secara umum CSR sifatnya sumbangan suka
rela yang diberikan perusahaan. Tetapi pada perusahaan BUMN yang lebih
dikenal dengan istilah PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) sifatnya
pemaksaan, berupa kebijakan pemerintah.

3
Universitas Sumatera Utara

Sejalan dengan telah beralihnya PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum)
dari perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi perusahaan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) melalui pengalihan saham Nippon Asahan
Alumunium (NAA) Co. Ltd. kepada pemerintah Indonesia pada bulan Desember
2013 yang lalu, maka penerapan CSR atau PKBL lebih jelas dan nyata karena
untuk menjalankan kebijakan pemerintah sesuai dengan Undang-Undang NO.40
tahun 2007. Walaupun program CSR mulai wajib diterapkan di Indonesia pada
tahun 2007, PT Inalum sudah menerapkan Corporate Social Responsibility
semenjak masa Penanaman Modal Asing (PMA) karena Inalum sudah menyadari
pentingnya tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya sejak dini.
PT Inalum sudah menjalankan program CSR dalam banyak bidang, diantaranya :
1. Bidang Pendidikan

Untuk meningkatkan pendidikan, khususnya untuk masyarakat sekitar yang
mayoritas berprofesi sebagai nelayan di daerah sekitar pabrik peleburan dan
petani di daerah sekitar PLTA, PT Inalum melakukan perbaikan gedunggedung sekolah, bantuan alat pendukung belajar, dan membangun 1 unit SMA
yang bernama SMA Mitra.
2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
PT Inalum khususnya bagian CSR telah melakukan pelatihan-pelatihan
ketrampilan kepada masyarakat sekitar seperti, sablon, menjahit, bordir, rias
pengantin, bengkel, las, dan lain sebagainya.

4
Universitas Sumatera Utara

3. Bidang Olah Raga Dan Kebudayaan
Untuk memajukan olah raga di Sumatera Utara dan khususnya disekitar
Perusahaan, PT Inalum mengadakan kegiatan-kegiatan olah raga seperti
Turnamen Sepak Bola, Turnamen Bola Volley, dan lain sebagainya.
4. Bidang Agama
Dalam bidang Agama, perusahaan tidak hanya membantu memperbaiki mesjid
dan gereja ataupun rumah ibadah lainnya, namun juga fasilitas pendukung
rumah ibadah tersebut.

5. Fasilitas Umum
Fasilitas umum yang telah dibangun PT Inalum yang paling nyata dan sangat
berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar adalah jalan
penghubung yang telah dibangun oleh PT Inalum di kedua Pabrik, Pabrik
Peleburan Aluminium dan PLTA. Selain itu, perusahaan juga membangun
jalan-jalan alternatif dan jembatan yang menghubungkan beberapa wilayah
yang terisolir.
PT Inalum baru saja meng-implementasikan program CSR atau PKBL
terhadap pembangunan perpustakaan, menurut mereka perpustakaan merupakan
fasilitas yang sering dikunjungi oleh masyarakat untuk mencari informasi,
rekreasi, atau sebagai sarana belajar. Perpustakaan juga merupakan sarana
pendidikan baik formal maupun non formal yang memiliki peran yang sangat
penting dalam pembangunan intelektual bangsa, pengembangan perpustakaan
oleh PT Inalum juga membantu masyarakat dalam mengembangkan kemampuan
berfikir kreatif, dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia dan dapat

5
Universitas Sumatera Utara

menggunakan waktu kosong dengan baik. Bantuan yang diberikan PT Inalum

dalam pembangunan perpustakaan untuk warga sekitar perusahaan akan sangat
bermanfaat untuk meningkatkan minat baca, karena perpustakaan dapat lebih
meningkatkan kiprahnya dalam memenuhi fungsi sebagaimana mestinya. PT
Inalum juga bisa mendapatkan keuntungan karena dapat meminta perpustakaan
tersebut untuk memasang identitasnya (logo) di lingkungan perpustakaan yang
bersangkutan.
Kehadiran logo perusahaan di suatu Perpustakaan akan memiliki nilai
promosi bagi perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian realisasi programprogram CSR merupakan sumbangan perusahaan secara tidak langsung terhadap
penguatan modal sosial secara keseluruhan. Berbeda halnya dengan modal
finansial yang dapat dihitung nilainya, maka modal sosial tidak dapat dihitung
nilainya secara pasti. Namun dapat ditegaskan bahwa pengeluaran biaya untuk
program-program CSR merupakan investasi perusahaan untuk memupuk modal
sosial.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui

lebih

mendalam tentang penerapan Corporate Social Responsibility (CSR). Oleh karena
itu maka penulis menulis judul “Implementasi Corporate Social Responsibility
dalam mengembangkan Perpustakaan oleh PT INALUM Desa Kuala

Tanjung Batubara Sumatera Utara”

6
Universitas Sumatera Utara

1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah :
1. Untuk mengetahui penerapan Corporate Social Responsibility dalam
mengembangkan perpustakaan oleh PT INALUM di Desa Kuala Tanjung
Batubara Sumatera Utara.
1.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penulisan kertas karya ini, adalah :
1.

Wawancara,

dilakukan

dengan


cara

wawancara

langsung

manager

pemberdayaan masyarakat PT INALUM.
2.

Observasi, dengan melakukan pengamatan langsung di PT INALUM maupun
di Perpustakaan.

3.

Studi Kepustakaan, melakukan penelitian dengan berbagai sumber bacaan
seperti: buku, internet dan bahan-bahan kuliah lainnya yang sesuai dengan
topik pembahasan kertas karya ini.


1.4 Ruang Lingkup
1.

Ruang lingkup pada penulisan kertas karya ini adalah Taman Bacaan
Masyarakat dan Perpustakaan di Desa Kuala Tanjung Batubara Sumatera
Utara.

7
Universitas Sumatera Utara