d ipa 0707383 chapter5

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:
1.

Karakteristik program IPA terintegrasi terdiri dari perangkat-perangkat
program perkuliahan yang meliputi: a) Standar Core Materi dan
Pedagogi tingkat SMP/MTs; b) Silabus sub program; contoh-contoh
Analisis Kompetensi dan Silabus Pembelajaran IPA Terintegrasi; contohcontoh RPP lengkap dengan Penilaiannya; contoh-contoh

LKS; c)

Panduan Penyusunan RPP; d) Panduan Peer Teaching; e) Penugasan
Mahasiswa dan f) Materi Pengayaan aspek Content dan Pedagogy.
2.

Program IPA terintegrasi mampu mewujudkan kompetensi profesional
calon guru IPA SMP/MTs ditunjukkan dengan peningkatan kompetensi
integrasi IPA dengan metode ilmiah berkategori tinggi dengan N-gain

0,80; meningkatkan kompetensi interdisipliner bidang IPA berkategori
antara sedang dan tinggi dengan N-gain antara 0,63 dan 0,80.

3.

Program IPA terintegrasi mampu mewujudkan kompetensi pedagogik
calon guru IPA SMP/MTs meliputi kompetensi menyusun analisis
kompetensi kurikulum/standar dan pengembangan silabus pembelajaran
IPA terintegrasi dengan persentase ketercapaian antara 82,5% dan
87,5%; mengembangkan RPP IPA terintegrasi dengan persentase
ketercapaian antara 77,5% dan 80,0% serta peer teaching IPA

92

terintegrasi dengan persentase ketercapaian kompetensi antara 70,0% dan
74,0%.
4.

Program IPA terintegrasi mampu mewujudkan kompetensi pedagogycontent-knowledge karena memiliki tahap aktivitas: pemodelan; diskusi;
penyusunan analisis kompetensi kurikulum/standar dan mengembangkan

silabus pembelajaran; penyususnan RPP peer teaching; pengayaan
materi IPA terintegrasi aspek content dan pedagogy.

B. Implikasi
Implikasi dari hasil penelitian antara lain:
1. Hasil pengembangan program memberikan masukan dalam revisi
Kurikulum S1 Pendidikan IPA S1 dalam hal jumlah SKS, kode,
menghapus, mengganti nama dan deskripsi mata kuliah untuk beberapa
mata kuliah prasyarat dari segi content (materi) dan segi pedagogy
(pedagogi).
2. Hasil pengembangan program terutama standar core materi dan pedagogi
sebagai pedoman atau rujukan dalam mengembangkan pembelajaran IPA
terintegrasi, meskipun di masa mendatang terjadi perubahan kurikulum di
tingkat SMP/MTs. Hal ini bersumber pada rasional: standar core materi
memberikan standar isi dan standar core pedagogi memberikan standar
keterampilan-keterampilan ilmiah dalam IPA, standar keterampilanketerampilan berpikir dalam IPA, standar strategi-strategi berpikir dalam
IPA, standar sikap-sikap ilmiah/nilai-nilai luhur dalam IPA sebagai

93


standar dalam pencapaian character building bagi siswa, dan standar
strategi-strategi pembelajaran IPA.
3. Keseluruhan hasil pengembangan program IPA terintegrasi ini sebagai
mata kuliah wajib di program studi S1 Pendidikan IPA, semester VI dan
sekaligus sebagai mata kuliah baru dengan bobot 3 SKS teori dengan
nama IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya serta 1 SKS praktikum
dengan nama Praktikum IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya.

C. Rekomendasi
Beberapa hal yang dapat direkomendasikan dari hasil penelitian antara lain:
1. Program IPA Terintegrasi yang telah dikembangkan melalui research
and development ini merupakan mata kuliah yang mampu membekali
mahasiswa S1 pendidikan IPA yang memiliki kewenangan menjadi calon
guru IPA SMP. Dengan demikian bagi LPTK yang membuka program
studi S1 pendidikan IPA perlu menerapkan mata kuliah IPA terintegrasi
agar lulusannya memiliki kompetensi sesuai yang direkomendasikan
Standards for Science Teacher Preparation (NSTA, 2003) dan
memenuhi Permendiknas, No. 16 Tahun 2007, yaitu memiliki
kompetensi interdisipliner bidang IPA.
2. Sub-program-sub-program dan tema-tema dapat dimodifikasi oleh

perguruan tinggi untuk disesuaikan dengan visi dan misi kurikulum yang
dikembangkan, kekhasan daerah, kondisi kampus dan sarana-prasarana

94

serta kemampuan mahasiswa, namum tetap mengacu pada standar materi
dan pedagogi tingkat SMP/MTs sebagai rujukan.
3. Pelaksanaan perkuliahan IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya dapat
dilaksanakan oleh berbagai LPTK yang membuka Program Studi S1
Pendidikan IPA pada semester dimana para mahasiswa sudah menempuh
mata kuliah prasyarat baik dari aspek materi maupun pedagogi.
4. Mata kuliah IPA Terintegrasi dapat dijadikan pendukung kebijakan
pemerintah, khususnya Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat
Pendidikan Dasar dan Menengah tentang pelaksanaan Bimbingan Teknis
IPA Terpadu bagi para guru, sehingga para mahasiswa sudah memiliki
pemahaman pada saat nanti harus praktik di lapangan.
5. Penelitian lanjutan masih sangat diperlukan untuk menguji efektifitas
program IPA Terintegrasi, yaitu dengan melanjutkan penelitian
pengembangan ke tahap uji pelaksanaan lapangan, penyempurnaan
produk akhir dan Implementasi.


95