Aspek Kepegawaian Tugas Belajar Pascasarjana
ASPEK KEPEGAWAIAN
TUGAS BELAJAR PASCASARJANA
Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti
Tahun 2016
Dasar Hukum
1
2
3
Peraturan Presiden RI
No. 12 Tahun 1961
tentang Pemberian
Tugas Belajar
Keputusan Menteri
Pertama No.
224/MP/1961 tentang
Peraturan Pelaksanaan
tentang Pemberian
Tugas Belajar di Dalam
dan di Luar Negeri
Permendiknas No. 48
tahun 2009 tentang
Pedoman Pemberian
Tugas Belajar bagi
Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan
Departemen
Pendidikan Nasional
PerPres No. 12 Tahun 1961
• Tugas belajar diberikan untuk menuntut
ilmu, mendapat didikan atau latihan
keahlian, baik didalam, maupun diluar
negeri, dengan biaya Negara atau dengan
biaya sesuatu Pemerintah Negara Asing,
sesuatu Badan International, atau sesuatu
Badan Swasta Asing.
TUGAS BELAJAR
TUGAS BELAJAR:
1. PENUGASAN YG DIBERIKAN
OLEH PEJABAT YG
BERWENANG
2.
UNTUK MELANJUTKAN
PENDIDIKAN KE JENJANG
YANG LEBIH TINGGI ATAU YG
SETARA
3.
DI DALAM MAUPUN DI LUAR
NEGERI
4.
BUKAN ATAS BIAYA SENDIRI
5.
MENINGGALKAN TUGAS
SEHARI-HARI SBG PNS
Pejabat
yang berwenang memberikan
penugasan dan menetapkan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan :
Pejabat yang berwenang:
1. Sekretaris Jenderal Kemristekdikti
untuk gol ruang IV/e ke bawah
2. Kepala Biro Kepegawaian, untuk
gol ruang IV/a ke bawah
3. Kepala Bagian pada Ropeg untuk
gol ruang III/d ke bawah
Kepada siapa tugas belajar diberikan?
Perpres Nomor 12 Tahun 1961, pasal 2
Tugas belajar diberikan kepada pegawai Negeri, kepada
anggota Angkatan Bersenjata, kepada pegawai
perusahaan Negara atau kepada pegawai perusahaan
Swasta dengan maksud menambah keahlian dalam
penyelenggaraan usaha-usaha Pemerintah yang tertentu.
PERSYARATAN PENERBITAN SK TUGAS BELAJAR
Menandatangani perjanjian tugas belajar
Adanya jaminan pembiayaan tugas belajar
Mendapat persetujuan dari Sekretariat Negara bagi yang akan
tugas belajar ke luar negeri
Mendapat rekomendasi dari atasan langsung mengenai
kesesuaian bidang studi yang akan ditempuh dengan tugas
pekerjaannya sebagai PNS dan PNS dpk di lingkungan
Kemristekdikti
Sehat jasmani dan rohani
Prestasi kerja PNS dalam 2 tahun terakhir minimal bernilai baik
Mendapat rekomendasi dari pimpinan unit kerja
Lulus seleksi/tes yang diwajibkan
PNS TIDAK MEMENUHI SYARAT UTK DIBERIKAN TUBEL APABILA :
Menjalani cuti diluartanggungan negara
Melaksanakan tugas secara penuh di luar Kemristekdikti
Menjalani hukuman karena melakukan tindak pidana kejahatan
Mengajukan banding ke BAPEK atau upaya hukum (gugatan) ke pengadilan
terkait dengan penjatuhan hukuman disiplin
Sedang dalam proses penjatuhan hukuman disiplin tingkat sedang atau
tingkat berat
Menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat
Dalam proses perkara pidana,
Sedang melaksanakan kewajiban ikatan dinas setelah selesai tugas belajar
Sedang melaksanakan pendidikan dan pelatihan penjenjangan
Pernah gagal dalam tugas belajar yang disebabkan oleh kelalaian
Pernah dibatalkan mengikuti tugas belajar karena kesalahannya
Hak Pegawai Pelajar
Hak pegawai pelajar adalah:
memperoleh biaya tugas belajar;
kenaikan pangkat;
kenaikan gaji berkala;
mendapat penilaian prestasi kerja;
mendapat tunjangan belajar;
memperoleh uang bantuan untuk keluarga
masa tugas belajar tetap dihitung sebagai masa
kerja.
Kewajiban Pegawai Pelajar
(1) Kewajiban Pegawai Pelajar adalah:
1)
menyerahkan tugas dan tanggung jawab jabatan sebelum
menjalani tugas belajar kepada atasan;
2)
melaporkan keberadaannya kepada Perwakilan Republik
Indonesia di negara tempat tugas belajar;
3)
melaporkan alamat lembaga pendidikan dan tempat tinggal
kepada pimpinan instansi/unit kerja;
4)
melaporkan perubahan alamat tempat tinggal kepada pimpinan
instansi/unit kerja;
5)
melaporkan perkembangan pelaksanaan tugas belajar
kepada pimpinan instansi/unit kerja;
6)
melaporkan perkembangan pelaksanaan tugas belajar
kepada Perwakilan RI negara tempat belajar
Kewajiban Pegawai Pelajar
7)
8)
9)
10)
11)
Aktif bekerja kembali setelah berakhirnya masa tugas belajar;
melaporkan secara tertulis kepada pimpinan Unit Kerja paling lambat 1
(satu) bulan setelah menyelesaikan tugas belajar atau berakhir masa
tugas belajar;
menaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku baik bagi
PNS maupun pegawai pelajar;
melaksanakan ikatan dinas/wajib kerja;
membayar sejumlah ganti rugi atas biaya pendidikan yang telah
diterima kepada negara apabila pegawai pelajar :
a.
membatalkan
secara
sepihak
tugas
belajar
yang
harus
dilaksanakannya;
b.
membatalkan perjalanannya ke tempat belajar;
c.
tidak menyelesaikan tugas belajar (tidak lulus) dalam waktu
yang telah ditetapkan karena kelalaiannya;
d.
tidak menyelesaikan wajib kerja/ikatan dinas;
Kewajiban Pegawai Pelajar
(2) Kewajiban ikatan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) k dilaksanakan selama 2n + 1 bagi Pegawai Pelajar di
luar negeri dan 1n + 1 bagi pegawai pelajar di dalam
negeri.
(3) Kewajiban melaksanakan ikatan dinas sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) juga berlaku bagi yang tidak
berhasil dalam melaksanakan tugas belajar karena
kelalaiannya.
PROSEDUR PEMBERIAN SK TUGAS BELAJAR
✔ Diusulkan oleh pimpinan unit kerja kepada Bagian Kepegawaian Kemristekdikti sebelum
pelaksanaan tugas belajar.
✔ Usul dilampiri dengan kelengkapan:
1. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter
2. Kartu PNS/Kartu Elektronik PNS
3. SK CPNS dan SK PNS
4. SK Pangkat Terakhir
5. SK Jabatan terakhir (bagi PNS yang menduduki jabatan)
6. DP3/SKP dalam 2 tahun terakhir
7. KP 4
8. Akta Nikah (bagi yang sudah menikah)
9. Surat rekomendasi dari atasan langsung
10. Surat perjanjian tugas belajar
11. Surat jaminan pembiayaan
13. Surat persetujuan penugasan ke luar negeri dari Setkab/Setneg (bagi yang tugas
belajar ke luar negeri)
14. Surat rekomendasi kelulusan dari PT tempat pelaksanaan tugas belajar dan
15. Surat pernyataan yang disahkan oleh pimpinan.
PROSEDUR PEMBERIAN SK TUGAS BELAJAR
✔ Surat peryataan dimaksud pada angka 15 adalah tentang :
1. tidak sedang menjalani cuti diluar tanggungan negara
2. tidak sedang mengajukan upaya hukum banding ke BAPEK
3. tidak sedang/dalam proses penjatuhan hukuman disiplin
sedang atau berat
4. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat
5. tidak sedang dalam proses perkara pidana
6. tidak sedang melaksanakan kewajiban ikatan dinas
7. tidak sedang melaksanakan diklatpim
8. tidak pernah gagal dalam tugas belajar yang disebabkan
kelalaian
9. tidak pernah dibatalkan mengikuti tugas belajar karena
kesalahan
PEMBATALAN TUGAS BELAJAR
1. Terdapat bukti bahwa PNS
pelajar tidak memenuhi syarat
diberi tubel
2. PNS Pelajar dijatuhi hukuman
disiplin tingkat sedang atau
berat
3. Tidak berangkat ke tempat
pelaksanaan tugas belajar
meskipun
sudah
diberi
peringatan
4. PNS pelajar mengajukan
permohonan pengunduran diri
5. PNS Pelajar bekerja di luar
kegiatan tugas belajarnya
DIKENAKAN SANKSI ADMINISTRATIF
BERUPA:
WAJIB MENGEMBALIKAN (KONTAN)
BIAYA KE KAS NEGARA SEJUMLAH
BIAYA YANG TELAH DIKELUARKAN
SELAMA MELAKSANAKAN TUGAS
BELAJAR DITAMBAH 100%
PENANGGUHAN
ATAS
PEMBAYARAN
YANG
TELAH
DITENTUKAN DIKENAKAN BUNGA
SEBESAR 6% PERTAHUN
6. Setelah
dievaluasi
tidak
mampu
menyelesaikan
program tubel yang diikuti
7. Tidak dapat melaksanakan
tugas belajar karena hal-hal
diluar kemampuannya
8. Tidak sehat jasmani dan
rohani yang dinyatakan oleh
Tim penguji kesehatan
9. Diangkat
dalam
jabatan
struktural
10. Adanya Kepentingan dinas
WAJIB
MELAKSANAKAN
IKATAN DINAS
KEPADA NEGARA
SESUAI DENGAN
KETENTUAN
PEMBATALAN TUGAS BELAJAR
DITETAPKAN OLEH PEJABAT YANG
BERWENANG DALAM SUATU SURAT
KEPUTUSAN MENDIKBUD BERDASARKAN
USUL YANG DIAJUKAN OLEH PIMPINAN
UNIT KERJA PNS YANG
BERSANGKUTAN.
JANGKA WAKTU TUGAS BELAJAR
1. Program Diploma I
2 semester
2. Program Diploma II
4 semester
3. Program Diploma III
6 semester
4. Program Diploma IV atau Sarjana
8 semester
5. Program magister atau setara
4 semester
6. Program Doktor
6 semester
JANGKA WAKTU TUGAS BELAJAR DAPAT DIPERPANJANG APABILA KETERLAMBATAN
PENYELESAIAN STUDI BUKAN KARENA ATAS KELALAIAN PNS YANG BERSANGKUTAN
1. Verifikasi alasan keterlambatan
2. Klarifikasi alasan keterlambatan
ke PT penyelenggara
3. Rekomendasi perpanjangan
dari pimpinan unit kerja
4. Rekomendasi perpanjangan
dari PT penyelenggara
5. Diusulkan kepada mendikbud 6 bulan sebelum
berakhirnya masa tubel
PEMBERIAN
PERPANJANGAN JANGKA
WAKTU TUGAS
BELAJAR
1. Pemberian
perpanjangan
tidak mutlak, krn tergantung
dari kebenaran hasil verifikasi
dan
klarifikasi
alasan
keterlambatan
2. Jangka waktu perpanjangan
dapat diberikan kurang dari 1
tahun dan maksimal 1 tahun
3. PNS yang telah diberikan
perpanjangan masa tubel
dan tetap tidak berhasil
menyelesaikan tubel, harus
dipanggil pulang untuk
proses pemberian sanksi
administratif dan disiplin PNS
SUMBER BIAYA TUGAS BELAJAR
1. APBN
2. APBD
3. Bantuan Badan/yayasan/lembaga/
perusahaan/organisasi
swasta
nasional berbadan hukum
4. Bantuan negara sahabat
5. Bantuan badan-badan internasional
6. Bantuan swasta asing
7. Sumber lain yang sah
Bantuan negara sahabat/badan-badan
internasional/swasta asing, dalam hal
PNS dikenakan sanksi administratif
berupa mengembalikan uang yang
telah diberikan kepadanya, akan
dihitung sebagai biaya yang telah
dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia
Khusus bagi PNS yang tugas belajar di luar
negeri :
1. Gaji aktif sebagai
PNS dibayarkan
sampai dengan tanggal keberangkatan
ke tempat tugas belajar
2. Bantuan bagi keluarga yang ditinggalkan
dibayarkan mulai tanggal keberangktan
3. Besarnya uang bantuan bagi keluarga
yang ditinggalkan adalah :
a. 100% dari gaji bersih PNS ybs
b. 50%
dari gaji bersih bagi PNS
pelajar bujangan (belum menikah)
atau PNS pelajar yang sudah menikah
tetapi tidak menjadi pencari nafkah
buat keluarganya
4. Gaji aktif sebagai PNS dibayarkan lagi
setelah selesai melaksanakan tugas
belajar
PENYELENGGARA TUGAS BELAJAR
PERGURUAN TINGGI DALAM NEGERI
PERGURUAN TINGGI DI LUAR NEGERI
1. PT yang diselenggarakan oleh
pemerintah
PT negara asing/sahabat yang :
1. diakui oleh negara dimana PT
tersebut berada, dan;
2. diakui oleh Pemerintah Indonesia
(tercatat dalam database Ditjen
Dikti)
2. PT Kedinasan
3. PT yang diselenggarakan oleh
masyarakat minimal terakreditasi B
(institusinya) dan program studinya
minimal terakreditasi B
APABILA TERDAPAT PNS YANG MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR PADA PERGURUAN
TINGGI PENYELENGGARA YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAIMANA
TERSEBUT DI ATAS (PASAL 9 PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009), MAKA
KEMENTERIAN TIDAK AKAN MEMPROSES PENERBITKAN SK TUGAS BELAJARNYA.
PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu :
1. Diberhentikan sementara dari tugas-tugas jabatan fungsional tertentu
yang didudukinya
2. Dihentikan pembayaran tunjangan jabatan fungsional tertentu yang
diterimanya terhitung mulai bulan ke-tujuh dari bulan pelaksanaan tugas
belajar
Khusus bagi dosen yang melaksanakan tugas belajar:
1. Di samping penghentian pembayaran tunjangan jabatan fungsional dosen dan
tunjangan tugas tambahan bagi yang menduduki jabatan pimpinan PT, juga
dihentikan pembayaran tunjangan profesi dan/atau tunjangan kehormatan sebagai
profesor
2. Tunjangan profesi dan/atau kehormatan dihentikan pembayarannya terhitung
mulai bulan berikutnya dari bulan mulai dilaksanakannya tugas belajar.
Tunjangan jabatan fungsional :
Bagi yang menduduki jabatan fungsional tertentu, dibayarkan kembali setelah selesai
melaksanakan tugas belajar berdasarkan SK Pengaktifan Kembali
Tunjangan Profesi dan/atau Kehormatan bagi Profesor:
Dibayarkan kembali berdasarkan SK Pengaktifan Kembali ke dalam tugas-tugas jabatan
akademik
Implikasi Pembebasan Sementara Dari Tugas-Tugas Jabatan Fungsional/Akademik
□ Status jabatan fungsional menjadi non aktif
□ Unsur-unsur kegiatan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan
fungsional/akademik yang tetap dilakukan tidak dapat dihitung sebagai prestasi
kerja dalam bentuk angka kredit, kecuali angka kredit untuk ijazah yang diperoleh
setelah selesai tugas belajar.
□ Selama dalam melaksanakan tugas belajar tidak dapat dilakukan kenaikan jabatan
ke jenjang jabatan fungsional berikutnya atau menambah angka kredit dalam
jabatan yang sama untuk naik pangkat setingkat lebih tinggi, kecuali pejabat
fungsional yang bersangkutan sebelum melaksanakan tugas belajar telah
mengajukan usul penilaian angka kredit atas prestasi kerja yang diperoleh
sebelum tugas belajar kepada pejabat yang berwenang tetapi penilaian atas usul
tersebut (karena sesuatu hal) baru dapat dilakukan setelah dimulainya
pelaksanaan tugas belajar.
□ Bagi pejabat fungsional sebelum tugas belajar telah ditetapkan angka kreditnya
dan walaupun akibat penetapan tersebut PNS yang bersangkutan dapat dinaikan
pangkat sesuai dengan angka kredit yang telah dimiliki, tetapi kenaikan pangkat
tersebut tidak dapat dilakukan, kecuali kenaikan pangkat dalam masa tugas
belajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
PEMBERIAN TUNJANGAN TUGAS BELAJAR
PNS DOSEN YANG DITUGASKAN MENGIKUTI PENDIDIKAN PADA PROGRAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS/INSTITUT NEGERI YANG DITETAPKAN DENGAN
KEPUTUSAN PRESIDEN , DIBERIKAN TUNJANGAN TUGAS BELAJAR
(Keppres Nomor 57 Tahun 1986)
Pemberian Tunjangan Tugas Belajar (TTB) tersebut ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan setelah terlebih dahulu memperoleh persetujuan
dari Menpan dan Tim Teknis Kepegawaian (BKN)
Besarnya TTB yang diberikan sama dengan tunjangan jabatan dosen yang diterima
sebelum melaksanakan tugas belajar
Pembayaran TTB dilakukan mulai bulan ketujuh sejak dinyatakan melaksanakan tugas
belajar berdasarkan Surat Keputusan Pemberian TTB dan
Surat Pernyataan
Melaksanakan Tugas Belajar dari Rektor Universitas/Institut Penyelenggara Tugas
Belajar
Mendikbud mengajukan usul permintaan persetujuan TTB kepada Menpan, dengan
ketentuan bahwa usul tersebut sudah harus diajukan selambat-lambatnya 6 (enam)
bulan sebelum tugas belajar itu dimulai (SE BAKN Nomor 08/SE/1987)
PENGHENTIAN PEMBAYARAN TUNJANGAN TUGAS BELAJAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jangka waktu tugas belajar telah selesai
Tidak lagi melaksanakan tugas belajar
Tidak mampu mengikuti pendidikan untuk mencapai S2/S3
Dikenakan pemberhentian sementara berdasarkan PP Nomor 4 Tahun 1966
Dijatuhi Hukuman disiplin tingkat sedang atau berat
Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan.
CATATAN :
□ TTB bukanlah tunjangan jabatan fungsional dosen walaupun nominal yang diberikan
sama jumlahnya dengan tunjangan jabatan terakhir yang dimiliki dosen sebelum tugas
belajar
□ Pemberian TTB tidak otomatis diberikan kepada PNS dosen yang tugas belajar tetapi
harus berdasarkan Keputusan Mendikbud setelah mendapat persetujuan dari Menpan.
□ Menpan berdasarkan pertimbangan teknis dari BKN dapat tidak menyetujui pemberian
TTB yang diusulkan Mendikbud. Penolakan tersebut dapat disebabkan karena PT
penyelenggara tidak memenuhi syarat atau pengajuan usul tidak memenuhi ketentuan
yang telah ditentukan.
□ Pimpinan unit kerja PNS dosen yang tugas belajar apabila setelah bulan ke tujuh dari
pelaksanaan tugas belajar tetap membayarkan tunjangan jabatan fungsional dosen,
maka tindakan tersebut berpotensi menimbulkan kerugian bagi negara.
TUGAS BELAJAR PASCASARJANA
Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti
Tahun 2016
Dasar Hukum
1
2
3
Peraturan Presiden RI
No. 12 Tahun 1961
tentang Pemberian
Tugas Belajar
Keputusan Menteri
Pertama No.
224/MP/1961 tentang
Peraturan Pelaksanaan
tentang Pemberian
Tugas Belajar di Dalam
dan di Luar Negeri
Permendiknas No. 48
tahun 2009 tentang
Pedoman Pemberian
Tugas Belajar bagi
Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan
Departemen
Pendidikan Nasional
PerPres No. 12 Tahun 1961
• Tugas belajar diberikan untuk menuntut
ilmu, mendapat didikan atau latihan
keahlian, baik didalam, maupun diluar
negeri, dengan biaya Negara atau dengan
biaya sesuatu Pemerintah Negara Asing,
sesuatu Badan International, atau sesuatu
Badan Swasta Asing.
TUGAS BELAJAR
TUGAS BELAJAR:
1. PENUGASAN YG DIBERIKAN
OLEH PEJABAT YG
BERWENANG
2.
UNTUK MELANJUTKAN
PENDIDIKAN KE JENJANG
YANG LEBIH TINGGI ATAU YG
SETARA
3.
DI DALAM MAUPUN DI LUAR
NEGERI
4.
BUKAN ATAS BIAYA SENDIRI
5.
MENINGGALKAN TUGAS
SEHARI-HARI SBG PNS
Pejabat
yang berwenang memberikan
penugasan dan menetapkan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan :
Pejabat yang berwenang:
1. Sekretaris Jenderal Kemristekdikti
untuk gol ruang IV/e ke bawah
2. Kepala Biro Kepegawaian, untuk
gol ruang IV/a ke bawah
3. Kepala Bagian pada Ropeg untuk
gol ruang III/d ke bawah
Kepada siapa tugas belajar diberikan?
Perpres Nomor 12 Tahun 1961, pasal 2
Tugas belajar diberikan kepada pegawai Negeri, kepada
anggota Angkatan Bersenjata, kepada pegawai
perusahaan Negara atau kepada pegawai perusahaan
Swasta dengan maksud menambah keahlian dalam
penyelenggaraan usaha-usaha Pemerintah yang tertentu.
PERSYARATAN PENERBITAN SK TUGAS BELAJAR
Menandatangani perjanjian tugas belajar
Adanya jaminan pembiayaan tugas belajar
Mendapat persetujuan dari Sekretariat Negara bagi yang akan
tugas belajar ke luar negeri
Mendapat rekomendasi dari atasan langsung mengenai
kesesuaian bidang studi yang akan ditempuh dengan tugas
pekerjaannya sebagai PNS dan PNS dpk di lingkungan
Kemristekdikti
Sehat jasmani dan rohani
Prestasi kerja PNS dalam 2 tahun terakhir minimal bernilai baik
Mendapat rekomendasi dari pimpinan unit kerja
Lulus seleksi/tes yang diwajibkan
PNS TIDAK MEMENUHI SYARAT UTK DIBERIKAN TUBEL APABILA :
Menjalani cuti diluartanggungan negara
Melaksanakan tugas secara penuh di luar Kemristekdikti
Menjalani hukuman karena melakukan tindak pidana kejahatan
Mengajukan banding ke BAPEK atau upaya hukum (gugatan) ke pengadilan
terkait dengan penjatuhan hukuman disiplin
Sedang dalam proses penjatuhan hukuman disiplin tingkat sedang atau
tingkat berat
Menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat
Dalam proses perkara pidana,
Sedang melaksanakan kewajiban ikatan dinas setelah selesai tugas belajar
Sedang melaksanakan pendidikan dan pelatihan penjenjangan
Pernah gagal dalam tugas belajar yang disebabkan oleh kelalaian
Pernah dibatalkan mengikuti tugas belajar karena kesalahannya
Hak Pegawai Pelajar
Hak pegawai pelajar adalah:
memperoleh biaya tugas belajar;
kenaikan pangkat;
kenaikan gaji berkala;
mendapat penilaian prestasi kerja;
mendapat tunjangan belajar;
memperoleh uang bantuan untuk keluarga
masa tugas belajar tetap dihitung sebagai masa
kerja.
Kewajiban Pegawai Pelajar
(1) Kewajiban Pegawai Pelajar adalah:
1)
menyerahkan tugas dan tanggung jawab jabatan sebelum
menjalani tugas belajar kepada atasan;
2)
melaporkan keberadaannya kepada Perwakilan Republik
Indonesia di negara tempat tugas belajar;
3)
melaporkan alamat lembaga pendidikan dan tempat tinggal
kepada pimpinan instansi/unit kerja;
4)
melaporkan perubahan alamat tempat tinggal kepada pimpinan
instansi/unit kerja;
5)
melaporkan perkembangan pelaksanaan tugas belajar
kepada pimpinan instansi/unit kerja;
6)
melaporkan perkembangan pelaksanaan tugas belajar
kepada Perwakilan RI negara tempat belajar
Kewajiban Pegawai Pelajar
7)
8)
9)
10)
11)
Aktif bekerja kembali setelah berakhirnya masa tugas belajar;
melaporkan secara tertulis kepada pimpinan Unit Kerja paling lambat 1
(satu) bulan setelah menyelesaikan tugas belajar atau berakhir masa
tugas belajar;
menaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku baik bagi
PNS maupun pegawai pelajar;
melaksanakan ikatan dinas/wajib kerja;
membayar sejumlah ganti rugi atas biaya pendidikan yang telah
diterima kepada negara apabila pegawai pelajar :
a.
membatalkan
secara
sepihak
tugas
belajar
yang
harus
dilaksanakannya;
b.
membatalkan perjalanannya ke tempat belajar;
c.
tidak menyelesaikan tugas belajar (tidak lulus) dalam waktu
yang telah ditetapkan karena kelalaiannya;
d.
tidak menyelesaikan wajib kerja/ikatan dinas;
Kewajiban Pegawai Pelajar
(2) Kewajiban ikatan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) k dilaksanakan selama 2n + 1 bagi Pegawai Pelajar di
luar negeri dan 1n + 1 bagi pegawai pelajar di dalam
negeri.
(3) Kewajiban melaksanakan ikatan dinas sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) juga berlaku bagi yang tidak
berhasil dalam melaksanakan tugas belajar karena
kelalaiannya.
PROSEDUR PEMBERIAN SK TUGAS BELAJAR
✔ Diusulkan oleh pimpinan unit kerja kepada Bagian Kepegawaian Kemristekdikti sebelum
pelaksanaan tugas belajar.
✔ Usul dilampiri dengan kelengkapan:
1. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter
2. Kartu PNS/Kartu Elektronik PNS
3. SK CPNS dan SK PNS
4. SK Pangkat Terakhir
5. SK Jabatan terakhir (bagi PNS yang menduduki jabatan)
6. DP3/SKP dalam 2 tahun terakhir
7. KP 4
8. Akta Nikah (bagi yang sudah menikah)
9. Surat rekomendasi dari atasan langsung
10. Surat perjanjian tugas belajar
11. Surat jaminan pembiayaan
13. Surat persetujuan penugasan ke luar negeri dari Setkab/Setneg (bagi yang tugas
belajar ke luar negeri)
14. Surat rekomendasi kelulusan dari PT tempat pelaksanaan tugas belajar dan
15. Surat pernyataan yang disahkan oleh pimpinan.
PROSEDUR PEMBERIAN SK TUGAS BELAJAR
✔ Surat peryataan dimaksud pada angka 15 adalah tentang :
1. tidak sedang menjalani cuti diluar tanggungan negara
2. tidak sedang mengajukan upaya hukum banding ke BAPEK
3. tidak sedang/dalam proses penjatuhan hukuman disiplin
sedang atau berat
4. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat
5. tidak sedang dalam proses perkara pidana
6. tidak sedang melaksanakan kewajiban ikatan dinas
7. tidak sedang melaksanakan diklatpim
8. tidak pernah gagal dalam tugas belajar yang disebabkan
kelalaian
9. tidak pernah dibatalkan mengikuti tugas belajar karena
kesalahan
PEMBATALAN TUGAS BELAJAR
1. Terdapat bukti bahwa PNS
pelajar tidak memenuhi syarat
diberi tubel
2. PNS Pelajar dijatuhi hukuman
disiplin tingkat sedang atau
berat
3. Tidak berangkat ke tempat
pelaksanaan tugas belajar
meskipun
sudah
diberi
peringatan
4. PNS pelajar mengajukan
permohonan pengunduran diri
5. PNS Pelajar bekerja di luar
kegiatan tugas belajarnya
DIKENAKAN SANKSI ADMINISTRATIF
BERUPA:
WAJIB MENGEMBALIKAN (KONTAN)
BIAYA KE KAS NEGARA SEJUMLAH
BIAYA YANG TELAH DIKELUARKAN
SELAMA MELAKSANAKAN TUGAS
BELAJAR DITAMBAH 100%
PENANGGUHAN
ATAS
PEMBAYARAN
YANG
TELAH
DITENTUKAN DIKENAKAN BUNGA
SEBESAR 6% PERTAHUN
6. Setelah
dievaluasi
tidak
mampu
menyelesaikan
program tubel yang diikuti
7. Tidak dapat melaksanakan
tugas belajar karena hal-hal
diluar kemampuannya
8. Tidak sehat jasmani dan
rohani yang dinyatakan oleh
Tim penguji kesehatan
9. Diangkat
dalam
jabatan
struktural
10. Adanya Kepentingan dinas
WAJIB
MELAKSANAKAN
IKATAN DINAS
KEPADA NEGARA
SESUAI DENGAN
KETENTUAN
PEMBATALAN TUGAS BELAJAR
DITETAPKAN OLEH PEJABAT YANG
BERWENANG DALAM SUATU SURAT
KEPUTUSAN MENDIKBUD BERDASARKAN
USUL YANG DIAJUKAN OLEH PIMPINAN
UNIT KERJA PNS YANG
BERSANGKUTAN.
JANGKA WAKTU TUGAS BELAJAR
1. Program Diploma I
2 semester
2. Program Diploma II
4 semester
3. Program Diploma III
6 semester
4. Program Diploma IV atau Sarjana
8 semester
5. Program magister atau setara
4 semester
6. Program Doktor
6 semester
JANGKA WAKTU TUGAS BELAJAR DAPAT DIPERPANJANG APABILA KETERLAMBATAN
PENYELESAIAN STUDI BUKAN KARENA ATAS KELALAIAN PNS YANG BERSANGKUTAN
1. Verifikasi alasan keterlambatan
2. Klarifikasi alasan keterlambatan
ke PT penyelenggara
3. Rekomendasi perpanjangan
dari pimpinan unit kerja
4. Rekomendasi perpanjangan
dari PT penyelenggara
5. Diusulkan kepada mendikbud 6 bulan sebelum
berakhirnya masa tubel
PEMBERIAN
PERPANJANGAN JANGKA
WAKTU TUGAS
BELAJAR
1. Pemberian
perpanjangan
tidak mutlak, krn tergantung
dari kebenaran hasil verifikasi
dan
klarifikasi
alasan
keterlambatan
2. Jangka waktu perpanjangan
dapat diberikan kurang dari 1
tahun dan maksimal 1 tahun
3. PNS yang telah diberikan
perpanjangan masa tubel
dan tetap tidak berhasil
menyelesaikan tubel, harus
dipanggil pulang untuk
proses pemberian sanksi
administratif dan disiplin PNS
SUMBER BIAYA TUGAS BELAJAR
1. APBN
2. APBD
3. Bantuan Badan/yayasan/lembaga/
perusahaan/organisasi
swasta
nasional berbadan hukum
4. Bantuan negara sahabat
5. Bantuan badan-badan internasional
6. Bantuan swasta asing
7. Sumber lain yang sah
Bantuan negara sahabat/badan-badan
internasional/swasta asing, dalam hal
PNS dikenakan sanksi administratif
berupa mengembalikan uang yang
telah diberikan kepadanya, akan
dihitung sebagai biaya yang telah
dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia
Khusus bagi PNS yang tugas belajar di luar
negeri :
1. Gaji aktif sebagai
PNS dibayarkan
sampai dengan tanggal keberangkatan
ke tempat tugas belajar
2. Bantuan bagi keluarga yang ditinggalkan
dibayarkan mulai tanggal keberangktan
3. Besarnya uang bantuan bagi keluarga
yang ditinggalkan adalah :
a. 100% dari gaji bersih PNS ybs
b. 50%
dari gaji bersih bagi PNS
pelajar bujangan (belum menikah)
atau PNS pelajar yang sudah menikah
tetapi tidak menjadi pencari nafkah
buat keluarganya
4. Gaji aktif sebagai PNS dibayarkan lagi
setelah selesai melaksanakan tugas
belajar
PENYELENGGARA TUGAS BELAJAR
PERGURUAN TINGGI DALAM NEGERI
PERGURUAN TINGGI DI LUAR NEGERI
1. PT yang diselenggarakan oleh
pemerintah
PT negara asing/sahabat yang :
1. diakui oleh negara dimana PT
tersebut berada, dan;
2. diakui oleh Pemerintah Indonesia
(tercatat dalam database Ditjen
Dikti)
2. PT Kedinasan
3. PT yang diselenggarakan oleh
masyarakat minimal terakreditasi B
(institusinya) dan program studinya
minimal terakreditasi B
APABILA TERDAPAT PNS YANG MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR PADA PERGURUAN
TINGGI PENYELENGGARA YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAIMANA
TERSEBUT DI ATAS (PASAL 9 PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009), MAKA
KEMENTERIAN TIDAK AKAN MEMPROSES PENERBITKAN SK TUGAS BELAJARNYA.
PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu :
1. Diberhentikan sementara dari tugas-tugas jabatan fungsional tertentu
yang didudukinya
2. Dihentikan pembayaran tunjangan jabatan fungsional tertentu yang
diterimanya terhitung mulai bulan ke-tujuh dari bulan pelaksanaan tugas
belajar
Khusus bagi dosen yang melaksanakan tugas belajar:
1. Di samping penghentian pembayaran tunjangan jabatan fungsional dosen dan
tunjangan tugas tambahan bagi yang menduduki jabatan pimpinan PT, juga
dihentikan pembayaran tunjangan profesi dan/atau tunjangan kehormatan sebagai
profesor
2. Tunjangan profesi dan/atau kehormatan dihentikan pembayarannya terhitung
mulai bulan berikutnya dari bulan mulai dilaksanakannya tugas belajar.
Tunjangan jabatan fungsional :
Bagi yang menduduki jabatan fungsional tertentu, dibayarkan kembali setelah selesai
melaksanakan tugas belajar berdasarkan SK Pengaktifan Kembali
Tunjangan Profesi dan/atau Kehormatan bagi Profesor:
Dibayarkan kembali berdasarkan SK Pengaktifan Kembali ke dalam tugas-tugas jabatan
akademik
Implikasi Pembebasan Sementara Dari Tugas-Tugas Jabatan Fungsional/Akademik
□ Status jabatan fungsional menjadi non aktif
□ Unsur-unsur kegiatan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan
fungsional/akademik yang tetap dilakukan tidak dapat dihitung sebagai prestasi
kerja dalam bentuk angka kredit, kecuali angka kredit untuk ijazah yang diperoleh
setelah selesai tugas belajar.
□ Selama dalam melaksanakan tugas belajar tidak dapat dilakukan kenaikan jabatan
ke jenjang jabatan fungsional berikutnya atau menambah angka kredit dalam
jabatan yang sama untuk naik pangkat setingkat lebih tinggi, kecuali pejabat
fungsional yang bersangkutan sebelum melaksanakan tugas belajar telah
mengajukan usul penilaian angka kredit atas prestasi kerja yang diperoleh
sebelum tugas belajar kepada pejabat yang berwenang tetapi penilaian atas usul
tersebut (karena sesuatu hal) baru dapat dilakukan setelah dimulainya
pelaksanaan tugas belajar.
□ Bagi pejabat fungsional sebelum tugas belajar telah ditetapkan angka kreditnya
dan walaupun akibat penetapan tersebut PNS yang bersangkutan dapat dinaikan
pangkat sesuai dengan angka kredit yang telah dimiliki, tetapi kenaikan pangkat
tersebut tidak dapat dilakukan, kecuali kenaikan pangkat dalam masa tugas
belajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
PEMBERIAN TUNJANGAN TUGAS BELAJAR
PNS DOSEN YANG DITUGASKAN MENGIKUTI PENDIDIKAN PADA PROGRAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS/INSTITUT NEGERI YANG DITETAPKAN DENGAN
KEPUTUSAN PRESIDEN , DIBERIKAN TUNJANGAN TUGAS BELAJAR
(Keppres Nomor 57 Tahun 1986)
Pemberian Tunjangan Tugas Belajar (TTB) tersebut ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan setelah terlebih dahulu memperoleh persetujuan
dari Menpan dan Tim Teknis Kepegawaian (BKN)
Besarnya TTB yang diberikan sama dengan tunjangan jabatan dosen yang diterima
sebelum melaksanakan tugas belajar
Pembayaran TTB dilakukan mulai bulan ketujuh sejak dinyatakan melaksanakan tugas
belajar berdasarkan Surat Keputusan Pemberian TTB dan
Surat Pernyataan
Melaksanakan Tugas Belajar dari Rektor Universitas/Institut Penyelenggara Tugas
Belajar
Mendikbud mengajukan usul permintaan persetujuan TTB kepada Menpan, dengan
ketentuan bahwa usul tersebut sudah harus diajukan selambat-lambatnya 6 (enam)
bulan sebelum tugas belajar itu dimulai (SE BAKN Nomor 08/SE/1987)
PENGHENTIAN PEMBAYARAN TUNJANGAN TUGAS BELAJAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jangka waktu tugas belajar telah selesai
Tidak lagi melaksanakan tugas belajar
Tidak mampu mengikuti pendidikan untuk mencapai S2/S3
Dikenakan pemberhentian sementara berdasarkan PP Nomor 4 Tahun 1966
Dijatuhi Hukuman disiplin tingkat sedang atau berat
Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan.
CATATAN :
□ TTB bukanlah tunjangan jabatan fungsional dosen walaupun nominal yang diberikan
sama jumlahnya dengan tunjangan jabatan terakhir yang dimiliki dosen sebelum tugas
belajar
□ Pemberian TTB tidak otomatis diberikan kepada PNS dosen yang tugas belajar tetapi
harus berdasarkan Keputusan Mendikbud setelah mendapat persetujuan dari Menpan.
□ Menpan berdasarkan pertimbangan teknis dari BKN dapat tidak menyetujui pemberian
TTB yang diusulkan Mendikbud. Penolakan tersebut dapat disebabkan karena PT
penyelenggara tidak memenuhi syarat atau pengajuan usul tidak memenuhi ketentuan
yang telah ditentukan.
□ Pimpinan unit kerja PNS dosen yang tugas belajar apabila setelah bulan ke tujuh dari
pelaksanaan tugas belajar tetap membayarkan tunjangan jabatan fungsional dosen,
maka tindakan tersebut berpotensi menimbulkan kerugian bagi negara.