S GEO 1104318 Chapter3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi
Lokasi Penelitian berada di Kawasan Perkotaan Cianjur yang terdiri dari 6 Kelurahan dan 14 Desa yang tersebar di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karangtengah dan Kecamatan Cilaku. Secara Geografis terletak pada 107, 080 – 107,180 BT dan 6,77o – 6,86o LS dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kecamatan Mande
b. Sebelah Selatan : Kecamatan Warungkondang dan Cilaku c. Sebelah Timur : Kecamatan Karangtengah dan Cilaku d. Sebelah Selatan : Kecamatan Cugenang
Bentang alam Kawasan Perkotaan Cianjur merupakan wilayah yang datar sampai dengan bergelombang di utara dan terletak di ketinggian 300 sd 650 meter diatas permukaan laut.
2. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini terdiri atas :
Populasi wilayah yaitu seluruh Kawasan Perkotaan Cianjur yang memiliki luas wilayah sebesar 59,06 km 2
Populasi Manusia dalam penelitian ini yaitu seluruh penduduk yang bertempat tinggal di Kawasan Perkotaan Cianjur yang berjumlah 72.714 Kepala Keluarga atau 269.257 jiwa.
b. Sampel
Penelitian ini menggunakan penarikan sampel secara acak berstrata (stratified area random sampling), sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah :
(2)
Sampel wilayah administratif, adapun yang menjadi sampel wilayah dalam penelitian ini adalah sampel desa / kelurahan berdasarkan jumlah penduduk yang dibagi kedalam jumlah penduduk rendah, sedang dan tinggi, adapun pembagian sampelnya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
No Desa Jumlah Penduduk
tahun 2012 (jiwa)
Kategori Jumlah Penduduk
Sampel
1 Kel. Sayang 36465
Tinggi Pamoyanan
2 Sirnagalih 22926
3 Kel. Muka 19651
4 Bojong 18869
5 Kel. Bojongherang 15648
6 Kel. Pamoyanan 15275
7 Nagrak 14138
8 Kel. Solokpandan 13152
Sedang Limbangansari
9 Kel. Sawah gede 13210
10 Sabandar 11939
11 Mekarsari 11815
12 Maleber 11256
13 Sukataris 9386
14 Limbangansari 9219
15 Sukamaju 8443
Rendah Babakankaret
16 Babakankaret 8537
17 Sukamanah 8355
18 Sindanglaka 8136
19 Rancagoong 7893
20 Sukamulya 4944
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Sampel penduduk, adapun yang menjadi sampel penduduk dalam penelitian ini adalah penduduk yang bertempat tinggal di ketiga desa yang dijadikan sampel wilayah. penduduk yang dijadikan sebagai responden tersebut diperoleh berdasarkan rumus Dixon dan B. Leach dalam Tika (1997, hlm. 35) dengan rumus sebagai berikut :
(3)
n : Jumlah Sampel
Z : Convidence level, nilai convidence level 95% adalah 1,96%
V : Variabel, yang diperoleh dengan rumus
Dimana :
P : Presentase karakteristik sampel yang dianggap benar C : Convidence limit / batas kepercayaan (%) dalam
penelitian ini diambil 10%
Dimana :
n’ : Jumlah sampel yang sudah dikoreksi (dibetulkan) n : Jumlah sampel yang dihitung berdasarkan rumus (1) N : Jumlah populasi (Kepala Keluarga/KK)
x100
= 27,00 V =
= 44,39
= [8,7044]2 = 75,69
(4)
Dibulatkan menjadi 73, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 73 sampel (responden). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam perhitungan berikut ini :
Kelurahan Pamoyanan , memiliki 3817 KK maka : 3817 / 7978 x 73 = 34,9
Maka sampel dari Kelurahan Pamoyanan adalah 35 KK Desa Limbangansari, memiliki 2080 KK maka :
2080 / 7978 x 73 = 19,03
Maka sampel dari Desa Limbangansari adalah 19 KK Desa Babakankaret, memiliki 2081 KK maka :
2081 / 7978 x 73 = 19,04
(5)
(6)
B. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian
Menurut Arikunto (1988, hlm. 46) metode penelitian adalah cara yang dgunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu metode yang memiliki ciri lebih mengarahkan pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadangkala dibubuhi oleh interpretasi atau analisis, fokus penelitiannya adalah memberikan gambaran keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti.
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan salah satu pemdekatan geografi yaitu pendekatan kompleks wilayah dimana pendekatan ini merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi, pada pendekatan ini wilayah penelitian dilakukan dengan pendekatan melalui konsep arela differentiation, yaitu suatu anggapan bahwa interaksi wilayah akan berkembang karena suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain.
Pendekatan ini membahas mengenai ketersediaan dan pemanfaatan infrastruktur di Perkotaan Cianjur yang dianalisis berdasarkan perbedaan jumlah penduduk.
C. Definisi Operasional
Judul Penelitian ini adalah “ Hubungan Perkembangan Wilayah Perkotaan dengan Kebutuhan Infrastruktur di Kabupaten Cianjur.” Kesalahan penafsiran judul dapat menimbulkan kesimpulan lain dari penelitian. Maka, penulis perlu memberikan batasan dalam definisi operasional sebagai berikut :
1. Ketersediaan Infrastruktur
Ketersediaan Infrastruktur adalah jumlah infrastruktur yang tersedia dalam suatu wilayah berdasarkan Keputusan Kementrian Pemukiman dan Prasarana Wilayah No. 534 / KPTS / M / 2001 yang terdiri dari utilitas umum, prasarana lingkungan, dan sarana lingkungan.
(7)
2. Pemanfaatan Infrastruktur
Pemanfaatan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah cara, hal, hasil kerja dalam memanfaatkan sesuatu yang berguna. Dalam penelitian ini pemanfaatan infrastruktur dapat didefinisikan sebagai cara penduduk dalam memanfaatkan infrastruktur yang tersedia di suatu wilayah.
3. Perkotaan
Kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan dan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi (UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang).
Kawasan Perkotaan Cianjur adalah kawasan perkotaan yang merupakan bagian dari Pusat Kegiatan Wilayah Kabupaten Cianjur yang meliputi seluruh Kecamatan Cianjur, sebagian Kecamatan Cilaku dan sebagian Kecamatan Karangtengah.
D. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan Perkembangan Wilayah dan Variabel terikat yang merupakan Kebutuhan Infrastruktur.
Tabel 3.2 Variabel Penelitian
VARIABEL
Ketersediaan Infrastuktur Pemanfaatan Infrastruktur
Jumlah Penduduk Pemanfaatan Sarana Air bersih
Luas Wilayah Pemanfaatan Sarana Jalan
Jumlah Ketersediaan Sarana Utilitas Umum Pemanfaatan Sarana Drainase
Jumlah Ketersediaan Prasarana Lingkungan Pemanfaatan Sarana Persampahan
Jumlah Ketersediaan Sarana Lingkungan Pemanfaatan Sarana Niaga
Pemanfaatan Sarana Kesehatan
Pemanfaatan Sarana Ruang Terbuka Hijau
(8)
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akurat dan aktual dalam penelitian maka digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut.
1. Observasi Lapangan
Menurut Akbar dan Usman (2009, hlm.52) “Observasi ialah pengamatan dan pencatatan secara pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan (rebilitas) dan kesahihannya. Observasi lapangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara langsung kondisi lokasi lapangan terutama terkait dengan variabel perkembangan wilayah perkotaan dengan indikator perkembangan fisik yaitu perluasan perkotaan yang diindikasikan dengan perubahan penggunaan lahan dari pertanian menjadi pemukiman.
2. Dokumentasi
Menurut Fathoni (2006, hlm.112) studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden. Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan pengkajian terhadap dokumen yang tersedia.
Dalam penelitian ini data dokumentasi yang dibutuhkan antara lain :
a. Peta penggunaan lahan Perkotaan Cianjur dari BAPPEDA Kabupaten Cianjur.
b. Data Monografi Desa dan Kelurahan yang terdapat di Perkotaan Cianjur yang bersumber dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Cianjur. c. Data ketersediaan infrastruktur dari Dinas dan instansi terkait (BPS,
PDAM, Distarkim Kabupaten Cianjur). 3. Studi Literatur
(9)
Studi literatur dimaksudkan untuk mencari teori–teori tentang perkembangan wilayah perkotaan dan kebutuhan infrastruktur berbagai sumber baik dari internet, buku, artikel, karya tulis dan lain – lain.
4. Angket
Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner dikemukakan oleh Sugiyono (2009, hlm. 142) :
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
.
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pemanfaatan infarstuktur di lokasi penelitian, . Lembar pertanyaan secara tertulis diberikan kepada responden yaitu sampel penduduk di lokasi penelitian dengan jumlah 73 KK.
F. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Persiapan
Tahap persiapan dilakukan dengan cara mempersiapkan data yang diperlukan untuk penelitian seperti menyiapkan instrument penelitian dan pedoman observasi.
2. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk menghadirkan data-data yang telah terhimpun khususnya data dari BAPPEDA dan data monografi desa dsn kelurahan yang ada di Kawasan Perkotaan Cianjur. 3. Survey Lapangan dan Pengolahan data
(10)
Survey Lapangan dilakukan untuk menyesuaikan data yang telah diperoleh dan diolah dari BPS dengan keadaaan yang sesungguhnya di lapangan terkait dengan perkembangan wilayah perkotaan dan kebutuhan infrastruktur di kabupaten Cianjur.
G. Alat Pengumpul Data
Adapun alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Peta RBI Lembar Cianjur dan Cugenang Tahun 1999 . Peta ini digunakan untuk menganalisis perkembangan perkotaan Cianjur terkait dengan perluasan kota dan perubahan penggunaan lahan, yang di Overlay dengan peta penggunaan lahan yang bersumber dari BAPPEDA tahun 2010.
2. Alat tulis, untuk mencatat hasil penelitian lapangan.
3. Pedoman wawancara, sebagai acuan untuk melakukan kegiatan wawancara dengan objek penelitian terkait dengan perkembangan wilayah non fisik (perkembangan penduduk), dan kebutuhan infrastruktur penduduk.
4. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan berbagai objek hasil kegiatan di lapangan.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian. Instrumen sebagai alat pada waktu penelitian yang menggunakan suatu metode. Dalam penelitian terdapat variabel terikat yaitu perkembangan wilayah dan variabel terikat yaitu kebutuhan infrastruktur adapun kisi-kisi instrumennya adalah sebagai berikut :
(11)
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Ketersediaan Infrastruktur
Variabel Indikator Bentuk Instrumen Responden
KE T E R SEDI AAN INF R AST R UKT U R Ketersediaan Infrastruktur Lembar Observasi -
Utilitas Umum -
Ketersedian Air Bersih PDAM dan BPS
Ketersediaan Fasilitas Pemadam BPBD Kab. Cianjur
Prasarana Lingkungan -
Panjang Jalan (km) Dinas Binamarga
Panjang Drainase (km) Distarkim
Unit Tempat Pembuangan Sampah DKP
Sarana Lingkungan -
Pasar (Unit) BPS Kabupaten
Sekolah Dasar (Unit) BPS Kabupaten
SMP sederajat (Unit) BPS Kabupaten
SLTA sederajat (Unit) BPS Kabupaten
Puskesmas (Unit) BPS Kabupaten
Kantor Pos (Unit) BPS Kabupaten
Taman Lingkungan (Unit) BPS Kabupaten
Masjid (Unit) BPS Kabupaten
Sumber : Hasil Penelitian, 2012
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Pemanfaatan Infrastruktur
Variabel Indikator Bentuk Instrumen Responden
PEM ANFAAT AN INFR AST R UKT U R
Pemanfaatan Utilitas Umum
Angket Sampel Penduduk
Pemanfaatan Sumber Air bersih Kualitas Air
Intensitas Kebakaran Pemanfaatan Prasarana Lingkungan
PemanfaatanJenis Jalan Penggunaan Jenis Drainase Kondisi Aliran Drainase Intensitas Genangan Pengelolaan Sampah
Pemanfaatan Sarana Lingkungan Penggunaan Sarana Niaga
Penggunaan Sarana Kesehatan Penggunaan Ruang Terbuka Hijau
(12)
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka dilakukan pengolahan data sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan atau Mengoleksi Data
Proses ini dilakukan dengan cara mengecek kelengkapan data melalui instrumen penelitian yang telah disusun.
b. Mengedit Data (Editing)
Proses ini dilakukan dengan cara penelitian kembali data yang telah terkumpul untuk menilai kembali apakah data yang telah terkumpul dari lapangan sudah cukup baik, lengkap, dan relevan untuk diolah lebih lanjut.
c. Pengkodean (Coding)
Proses/tahapan pengkodean (coding) merupakan langkah untuk menyederhanakan/mengklasifikasikan jawaban responden dengan memberikan kode tertentu sesuai dengan indikator-indikator dalam pertanyaan penelitian untuk selanjutnya dilakukan penghitungan frekuensi.
d. Skoring
Pada tahap ini dilakukan penentuan skor atas setiap jawaban dari responden untuk kemudian disusunlah klasifikasi berdasarkan tingkat kebutuhan infrastruktur di setiap wilayah penelitian.
e. Entry
Pada tahap ini dilakukanlah pemasukan data kedalam kolom-kolom pada Microsoft Excel 2013.
f. Tabulasi Data (Tabulating)
Tabulasi data dilakukan dengan cara menginput data dalam bentuk tabel-tabel agar mudah untuk dianalisis.
g. Interpretasi Data
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap data atau informasi yang didapat dari para responden ataupun fenomena/gejala yang ada di lapangan berdasarkan hasil pengolahan pada tahap-tahap sebelumnya.
(13)
2. Analisis Data a. Analisis Deskriptif
Tujuan dari teknik ini adalah mendeskripsikan gejala yang tampak di lokasi penelitian dengan menganalisis data yang berasal dari literature dan hasil observasi lapangan.
b. Analisis Persentase, dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
P : Besarnya persen (%) hasil penelitian
f : Frekuensi jawaban
n : Jumlah responden
Kriteria penilaian skor yang digunakan berdasarkan pada kriteria menurut Suharto (2003, hlm. 181) sebagai berikut
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Skor Persentase
Persentase Kriteria
0 % Tidak ada
1% - 24 % Sebagian kecil
25 % - 49 % Hampir setengahnya
50 % Setengahya
51 % - 74 % Lebih dari setengahnya
75 % - 99 % Sebagian besar
100 % Seluruhnya
Sumber : Suharto (2003, hlm. 181)
c. Analisis Skalogram
Analisis Skalogram adalah analisis yang ditemukan oleh Gultzman yang bisa digunakan untuk menentukan tingkat perkembangan suatu wilayah. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan berdasarkan perkembangan ketersediaan
(14)
infrastruktur. Adapun langkah analisis skalogram dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Menghitung jumlah ketersediaan infrastruktur pada sampel wilayah tahun 2000 dan 2012.
Menghitung indeks ketersediaan dengan rumus :
Keterangan :
a = nilai perkembangan suatu wilayah b = nilai perkembangan wilayah terbesar 100 = indeks terbesar
Menentukan tingkat ketersediaan dengan rumus sebagai berikut : (Nilai Indeks Maks. – Nilai Indeks Min.) / Jumlah Kategori
Dalam penelitian ini menggunakan 3 kategori untuk menentukan tingkat ketersediaan infrastruktur di wilayah sampel penelitian yaitu ketersediaan tinggi, ketersediaan sedang dan ketersediaan rendah
(15)
J. Alur Penelitian
(16)
(1)
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Ketersediaan Infrastruktur
Variabel Indikator Bentuk Instrumen Responden
KE T E R SEDI AAN INF R AST R UKT U R Ketersediaan Infrastruktur Lembar Observasi -
Utilitas Umum -
Ketersedian Air Bersih PDAM dan BPS
Ketersediaan Fasilitas Pemadam BPBD Kab. Cianjur
Prasarana Lingkungan -
Panjang Jalan (km) Dinas Binamarga
Panjang Drainase (km) Distarkim
Unit Tempat Pembuangan Sampah DKP
Sarana Lingkungan -
Pasar (Unit) BPS Kabupaten
Sekolah Dasar (Unit) BPS Kabupaten
SMP sederajat (Unit) BPS Kabupaten
SLTA sederajat (Unit) BPS Kabupaten
Puskesmas (Unit) BPS Kabupaten
Kantor Pos (Unit) BPS Kabupaten
Taman Lingkungan (Unit) BPS Kabupaten
Masjid (Unit) BPS Kabupaten
Sumber : Hasil Penelitian, 2012
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Pemanfaatan Infrastruktur
Variabel Indikator Bentuk Instrumen Responden
PEM ANFAAT AN INFR AST R UKT U R
Pemanfaatan Utilitas Umum
Angket Sampel Penduduk
Pemanfaatan Sumber Air bersih Kualitas Air
Intensitas Kebakaran Pemanfaatan Prasarana Lingkungan
PemanfaatanJenis Jalan Penggunaan Jenis Drainase Kondisi Aliran Drainase Intensitas Genangan Pengelolaan Sampah
Pemanfaatan Sarana Lingkungan Penggunaan Sarana Niaga
Penggunaan Sarana Kesehatan Penggunaan Ruang Terbuka Hijau Penggunaan Sarana Sosial Budaya
(2)
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka dilakukan pengolahan data sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan atau Mengoleksi Data
Proses ini dilakukan dengan cara mengecek kelengkapan data melalui instrumen penelitian yang telah disusun.
b. Mengedit Data (Editing)
Proses ini dilakukan dengan cara penelitian kembali data yang telah terkumpul untuk menilai kembali apakah data yang telah terkumpul dari lapangan sudah cukup baik, lengkap, dan relevan untuk diolah lebih lanjut.
c. Pengkodean (Coding)
Proses/tahapan pengkodean (coding) merupakan langkah untuk menyederhanakan/mengklasifikasikan jawaban responden dengan memberikan kode tertentu sesuai dengan indikator-indikator dalam pertanyaan penelitian untuk selanjutnya dilakukan penghitungan frekuensi.
d. Skoring
Pada tahap ini dilakukan penentuan skor atas setiap jawaban dari responden untuk kemudian disusunlah klasifikasi berdasarkan tingkat kebutuhan infrastruktur di setiap wilayah penelitian.
e. Entry
Pada tahap ini dilakukanlah pemasukan data kedalam kolom-kolom pada Microsoft Excel 2013.
f. Tabulasi Data (Tabulating)
Tabulasi data dilakukan dengan cara menginput data dalam bentuk tabel-tabel agar mudah untuk dianalisis.
g. Interpretasi Data
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap data atau informasi yang didapat dari para responden ataupun fenomena/gejala yang ada di lapangan berdasarkan
(3)
2. Analisis Data
a. Analisis Deskriptif
Tujuan dari teknik ini adalah mendeskripsikan gejala yang tampak di lokasi penelitian dengan menganalisis data yang berasal dari literature dan hasil observasi lapangan.
b. Analisis Persentase, dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
P : Besarnya persen (%) hasil penelitian f : Frekuensi jawaban
n : Jumlah responden
Kriteria penilaian skor yang digunakan berdasarkan pada kriteria menurut Suharto (2003, hlm. 181) sebagai berikut
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Skor Persentase
Persentase Kriteria
0 % Tidak ada
1% - 24 % Sebagian kecil 25 % - 49 % Hampir setengahnya
50 % Setengahya
51 % - 74 % Lebih dari setengahnya 75 % - 99 % Sebagian besar
100 % Seluruhnya
Sumber : Suharto (2003, hlm. 181)
c. Analisis Skalogram
Analisis Skalogram adalah analisis yang ditemukan oleh Gultzman yang bisa digunakan untuk menentukan tingkat perkembangan suatu wilayah. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan berdasarkan perkembangan ketersediaan
(4)
infrastruktur. Adapun langkah analisis skalogram dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Menghitung jumlah ketersediaan infrastruktur pada sampel wilayah tahun 2000 dan 2012.
Menghitung indeks ketersediaan dengan rumus :
Keterangan :
a = nilai perkembangan suatu wilayah b = nilai perkembangan wilayah terbesar 100 = indeks terbesar
Menentukan tingkat ketersediaan dengan rumus sebagai berikut : (Nilai Indeks Maks. – Nilai Indeks Min.) / Jumlah Kategori
Dalam penelitian ini menggunakan 3 kategori untuk menentukan tingkat ketersediaan infrastruktur di wilayah sampel penelitian yaitu ketersediaan tinggi, ketersediaan sedang dan ketersediaan rendah
(5)
J. Alur Penelitian
(6)