23262 ID kajian klonalisasi mangga podang urang umur produktif secara sambung pucuk

KAJIAN KLONALISASI MANGGA PODANG URANG UMUR PRODUKTIF
SECARA SAMBUNG PUCUK
KLONALISASI STUDY OF PODANG URANG MANGO PRODUCTIVE AGE
IN PUCUK CONNECT
S. Yuniastuti1) dan Bonimin1)
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur
Jl Raya Karangploso Km 4 Malang, Indonesia. Telp. 0341 494052
sriyuniastuti@gmail.com

ABSTRAK
Mangga Podang merupakan salah satu komoditas buah unggulan kabupaten Kediri
dengan warna buah kuning kemerahan dan rasa manis segar. Tanaman umumnya berumur >
50 tahun dan berasal dari biji sehingga mutu dan produksinya sangat beragam. Pada tahun
2000 Pemerintah telah melepas varietas mangga Podang Urang dengan pohon induk di desa
Tiron, kecamatan Banyakan, Kediri, namun belum banyak dimanfaatkan untuk perbanyakan.
Kajian klonalisasi mangga Podang Urang umur produktif dilakukan untuk mengetahui
keberhasilan dan pertumbuhan pertunasan mangga hasil penggantian varietas Podang dengan
Podang Urang. Lokasi pengkajian di desa Tiron, kecamatan Banyakan, Kediri dengan
perlakuan asal pohon induk (terdaftar dan tidak terdaftar). Masing-masing perlakuan
menggunakan 10 pohon yang berumur > 20 tahun. Penggatian varietas dilakukan dengan
menebang pohon mangga Podang setinggi 1 m, setelah tumbuh tunas baru dilakukan

penyambungan secara sambung pucuk dengan batang atas Podang Urang. Hasil kajian
menunjukkan bahwa asal pohon induk mempengaruhi keberhasilan penyambungan dan
pertumbuhan tunas hasil sambungan. Keberhasilan penyambungan dengan batang atas dari
pohon induk terdaftar mencapai 89,5%, sedangkan dengan batang atas dari pohon induk
tidak terdaftar hanya 71,3%. Pertumbuhan tunas vegetatif hasil penyambungan dengan
batang atas dari pohon induk terdaftar lebih baik dibanding batang atas dari pohon induk
tidak terdaftar. Pada umur 2 bulan setelah penyambungan, tunas hasil sambungan dengan
batang atas dari pohon induk terdaftar mempunyai tinggi 61,4 cm, diameter 12 mm, jumlah
daun 59,9, jumlah ranting 2,7, jumlah flush 2,9, sedangkan tunas dari pohon induk tidak
terdaftar mempunyai tinggi 45,1 cm, diameter 9,2 mm, jumlah daun 37,2, jumlah ranting 1,8,
jumlah flush 1,9.
Kata kunci: Mangga Podang Urang; Klonalisasi; Varietas unggul; Sambung pucuk.
ABSTRACT
Podang mango is one of Kediri’s featured fruit commodity with reddish yellow color and
sweet, refreshing taste. Plants mostly aged > 50 years and grown from seeds so that quality and
production are greatly varied. At year 2000, government had release Podang Urang mango variety
with parent tree in Tiron village, Banyakan subdistrict, Kediri, but hasn’t much used for propagation.
Productive age Podang Urang mango cloning assessment was done to find out mango shooting
success and growth resulted from replacing Podang with Podang Urang. Assessment location in
Tiron village, Banyakan subdistrict, Kediri with parent tree (listed and unlisted) native treatment.

Each treatment is using 20 trees with > 20 years age. Variety change were done by cutting Podang
mango tree as high as 1 m, after new shoot grows, grafting was done by top grafting with Podang
Urang entrees. Assessment result shows that parent tree source affects grafting and resulted shoots
growth success. Grafting success rate with listed parent tree entrees is 89.5%, while unlisted parent
tree entrees is only 71.3%. Vegetative shoots growth from grafting with entrees from listed parent tree
are better than unlisted parent tree entrees. At 2 months after grafting resulted shoots from grafting
with listed parent tree entrees have 61.4 cm height, 12 mm diameter, 59.9 leaves, 2.7 branchs, 2.9

flushes, while shoots from unlisted parent tree entrees has 45.1 cm height, 9.2 mm diameter, 37.2
leaves, 1.8 branchs, 1.9 flushes.
Keyword: Podang Urang Mango; Cloning; Featured varieties; Top grafting.

Salah satu varietas mangga dengan

PENDAHULUAN
Jawa
propinsi

Timur


penghasil

merupakan
buah

mangga

karakter yang dikehendaki tersebut
adalah mangga Podang yang banyak

terbesar terutama di Pasuruan dan

berkembang

di

wilayah

Kediri.


Probolinggo dengan varietas unggul

Meskipun

mulai

banyak

diminati

Arumanis 143, Manalagi 69 dan Golek

konsumen

dan

31. Di antara ketiga varietas tersebut,

ekonomi yang membaik, namun pada


Arumanis 143 berkembang paling

kenyataannya mutu buah mangga

pesat, dengan cita rasa buah manis dan

Podang yang ada di pasaran

harum, warna kulit buah hijau tua dan

sangat

setelah masak optimal warna kulit

penyebabnya

buah berubah menjadi kecoklatan. Di

mangga kebanyakan ditanam dari biji


luar negeri mangga Indonesia kurang

dan varietasnya beragam, padahal

dapat

sejak tahun 2000 Pemerintah telah

bersaing

dengan

negara

mempunyai

beragam.

Salah


adalah

varietas

nilai

masih
satu

pertanaman

pengekspor lainnya seperti Philipina,

melepas

unggul

mangga

Thailand, Pakistan, India, Brazil dsb


Podang Urang dengan pohon induk

(PT Galasari Gunung Swadaya, 2000).

yang berada di dusun Sumberbendo,

Salah satu penyebabnya adalah warna

desa Tiron, kecamatan Banyakan,

kulit buah yang kurang menarik (hijau

Kediri.

masak

Penanaman dari biji ditinjau

Bahkan


dari aspek produksi sangat merugikan

menurut informasi dari eksportir, rasa

karena tanaman mulai berbuah pada

buah mangga Arumanis terlalu manis

umur ± 8 tahun dan buah yang

untuk lidah orang Jepang.

dihasilkan beragam dalam hal ukuran,

kecoklatan)
optimal

ketika


(Sabari,

buah
1989).

kebutuhan

rasa, kandungan serat, struktur daging

konsumen mangga terus berkembang,

buah dan aroma jika dibandingkan

yang

dengan pohon induknya. Di samping

Akhir-akhir

menghendaki


ini

variasi

buah

dengan rasa yang lebih segar (sedikit

itu

pohonnya

tinggi

dan

besar

ada rasa asam) dan warna kulit buah

sehingga memerlukan banyak ruang

yang menarik (kuning kemerahan).

lahan dan menyulitkan pemanenan

201

buah. Menurut Purnomo et al. (1996)

keseluruhan bisa ditempuh cara top

untuk

working (Young

menopang

perkembangan

and Sauls, 1985).

agroindustri dan agribisnis mangga

Tanaman yang sudah ada ditebang

perlu diupayakan penggunaan sumber

atau dilakukan pangkas berat dan

daya lahan dan teknologi yang efisien

batang pokok yang disisakan dapat

antara lain peningkatan populasi pada

berfungsi

satuan lahan dan cara panen yang

kemudian dilakukan penyambungan

mudah melalui rekayasa pembentukan

dengan

pohon mangga yang tidak terlalu

Berhubung

tinggi.

Urang yang terdaftar masih terbatas,
Usaha untuk mewujudkan hal

sebagai

varietas
pohon

batang

bawah,

Podang

Urang.

induk

Podang

perlu dikaji pengaruh sumber batang

tersebut tidak menjadi masalah apabila

atas

terhadap

keberhasilan

dimulai dari penanaman baru dengan

penyambungan

bibit yang berasal dari varietas unggul

pertumbuhan tunas hasil sambungan.

dan

keragaan

dan untuk mempertahankan mutu buah
agar

sama

dengan

induknya

METODOLOGI

harus

Kajian dilaksanakan di desa

menggunakan bibit yang berasal dari

Tiron, kecamatan Banyakan, Kediri

penempelan maupun penyambungan

yang merupakan salah satu sentra

(Purbiati,

Permasalahannya

produksi mangga Podang tepatnya di

adalah banyaknya pertanaman mangga

dusun Kaligayam dengan ketinggian

Podang yang telah produktif dan

tempat 60 m dpal. Mangga Podang

umumnya

keberatan

yang akan diganti dengan Podang

melakukan

Urang adalah pohon yang mempunyai

penanaman baru karena di samping

buah dengan rasa masam dan warna

memerlukan

produksinya

kulit kuning (tanpa kemerahan) atau

masih harus menunggu waktu ± 4

yang disebut dengan Podang Lumut.

tahun.

Entris mangga Podang Urang yang

penanaman

mangga

1990).

petani

membongkar

untuk

modal,

untuk

akan disambungkan pada mangga

memperbaiki atau mengubah mangga

Podang Lumut diambil dari dusun

Podang

Sumberbendo

Salah

yang

membongkar

satu

telah

cara

ada,

tanaman

tanpa
secara

(terdaftar)

dengan

ketinggian tempat 170 m dpal dan dari

202

dusun Kaligayam (tidak terdaftar).

menghindari

Masing-masing

berlebihan

menggunakan

perlakuan

infeksi

jamur

(Gambar 1). Sekitar 1 - 2 bulan setelah

Podang Lumut yang telah berumur >

pemangkasan, tunas mulai tumbuh dan

20

dilakukan seleksi tunas yang akan

sehingga

dan
jumlah

pohon

maupun

yang

mangga

tahun

10

penguapan

telah

berproduksi

tanaman

yang

disambung (dipilih 5 - 6 tunas yang

disambung sebanyak 20 pohon.

letaknya menyebar). Penyambungan

Pelaksanaan kegiatan diawali

dilaksanakan setelah tunas berumur

dengan pemotongan batang pokok

sekitar

tanaman

Lumut

sambung celah (Yuniastuti et al., 1997

setinggi 1 m dari permukaan tanah.

dan 2000). Entris diambil dari pohon

Pelaksanaan pemotongan pada akhir

induk dusun Sumberbendo (terdaftar)

musim hujan agar pertumbuhan tunas

dan dusun Kaligayam (tidak terdaftar)

tidak terganggu air hujan dan luka

yang sehat dan sudah produktif.

mangga

Podang

1

bulan

dengan

teknik

pangkasan diolesi parafin cair untuk

a

b

c

d

e

Gambar 1. Proses penyambungan pohon dewasa, a = penutupan luka pemotongan
pohon dengan parafin, b = tunas baru umur 1 bulan siap disambung, c =
teknik sambung celah, d = ikatan tali sambungan mulai dikendorkan pada
umur sambungan 1 bulan, e = tunas hasil sambungan umur 2 bulan
Hasil sambungan dipilih 3

dengan rumus percabangan 1 – 3 – 9

tunas terbaik yang arahnya menyebar

atau

untuk dipelihara. Setelah tunas batang

percabangan yang ada. Pemeliharaan

atas tumbuh 2 – 3 flush (periode

tanaman

bertunas) dipotong setinggi 50 cm

pemupukan, pengendalian gulma dan

untuk pemangkasaan bentuk sesuai

hama penyakit. Bila dari batang bawah

sesuai

dengan

yang dilakukan

kondisi

meliputi

203

tumbuh tunas baru setelah selesai

dikumpulkan

penyambungan,

sambungan

maka

tunas-tunas

adalah
jadi

dan

persentase
komponen

tersebut harus dibuang karena akan

pertumbuhan tunas hasil sambungan

menghambat pertumbuhan tunas hasil

(panjang dan diameter tunas, jumlah

sambungan. Pupuk kandang diberikan

flush dan jumlah daun per tunas). Data

satu kali dalam satu tahun yaitu awal

yang diperoleh dianalisa dengan uji T.

musim hujan (Desember), dengan
takaran 60 kg per pohon. Pupuk

HASIL DAN PEMBAHASAN

buatan diberikan dengan takaran 3 kg

Proses Pertautan Sambungan

ZA + 1,5 kg SP 36 + 1,5 kg KCl per

Banyaknya tunas baru yang

pohon, setengah takaran diberikan

muncul dari batang pokok setelah

pada awal musim hujan (Desember)

dilakukan

dan setengah takaran pada akhir

bervariasi, antara 5 – 20 tunas per

musim hujan (April).

pohon. Keberhasilan penyambungan

pemotongan

sangat

jaringan

ditandai dengan tumbuhnya batang

tanaman secara mikroskopis pada

atas 1 minggu setelah penyambungan

daerah sambungan dilaksanakan 1, 2

dan kegagalan penyambungan ditandai

dan 3 minggu setelah penyambungan

dengan mengeringnya entris. Tunas

untuk

perkembangan

batang bawah yang gagal disambung

pertautan antara batang atas dengan

dapat diulang dengan membuat irisan

batang

baru di bawah sambungan lama.

Pengamatan

irisan

mengetahui

penghubung.

Data

yang

a

b

c

Gambar 2. Irisan jaringan hasil sambungan antara batang atas dengan batang bawah
a = 1 minggu setelah penyambungan, b = 2 minggu setelah penyambungan,
c = 3 minggu setelah penyambungan.

Gambaran proses terjadinya

jelas

pada

pengamatan

pertautan kambium antara batang atas

mikroskopis

irisan

dengan batang bawah sudah tampak

sambungan

1

jaringan

minggu

secara
hasil
setelah

204

Secara

penyambungan dan pertautan sudah

umum

keberhasilan

hasil

penyambungan masuk dalam kategori

minggu

sedang yaitu antara >70% - < 90%

(Gambar 2). Menurut Hartman dan

(Gambar 3). Hal ini dikarenakan

Kester

pertautan

kondisi iklim mikro saat pelaksanaan

kambium batang atas dan batang

penyambungan di kebun pada bulan

bawah tersebut menunjukkan adanya

Juli

keberhasilan penyambungan. Proses

pertautan antara batang atas dengan

pertautan meliputi pembentukan kalus

batang bawah. Perlu diketahui bahwa

di bagian kambium batang atas dan

hasil penelitian pembibitan mangga

batang bawah, penggabungan sel-sel

Arumanis pada batang bawah Madu

parenchyme,

dapat

tampak

sempurna

sambungan

berumur

(1978),

parenchyme

setelah
3

adanya

deferensiasi
tertentu

sel-sel

membentuk

kurang

menunjang

menghasilkan

bibit

proses

jadi

mencapai 95 % (Lukitariati dan

jaringan kambium baru yang akan

Winarno,

menghubungkan kambium batang atas

entris Podang Urang menunjukkan

dan

pembentukan

tingkat keberhasilan penyambungan

xylem dan phloem baru oleh kambium

yang berbeda. Entris yang berasal dari

yang terbentuk sehingga air dan nutrisi

pohon induk terdaftar secara nyata

bergerak dari batang bawah ke batang

dapat

atas atau sebaliknya.

sambungan

Keberhasilan Penyambungan

dibanding dengan entris yang berasal

batang

bawah,

1990).

Adapun

meningkatkan
jadi

sumber

persentase

sebesar

25,5%

Keberhasilan penyambungan (%)

dari pohon induk yang tidak terdaftar.

100.0
90.0
80.0
70.0
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0

89.5 %
71.3 %

terdaftar

tidak terdaftar

Pohon induk sumber entris

Gambar 3. Keberhasilan penyambungan pohon mangga Podang Lumut
umur produktif dengan entris Podang Urang dari pohon induk terdaftar
dan tidak terdaftar

205

Hal ini dikarenakan pohon

yang berbeda. Tunas hasil sambungan

induk mangga Podang Urang terdaftar

dari entris pohon induk terdaftar

telah dipilih melalui seleksi yang ketat

secara

sehingga mempunyai kualitas pohon

pertumbuhan

yang prima sebagai pohon induk baik

dibanding

dari segi kesehatan pohon maupun

sambungan dari entris yang tidak

karakter

terdaftar, dengan

unggul

lainnya.

Sesuai

nyata

menunjukkan

yang
dengan

lebih

baik

tunas

hasil

tinggi tunas 24,1

dengan pendapat dari Anwarudin et al.

cm, diameter tunas 9,4 mm dan jumlah

(1989 a) bahwa bahan penyambungan

daun per cabang 18 helai (Tabel 2).

harus diambil dari pohon induk yang

Rata-rata jumlah flush dari tunas hasil

unggul

Dengan

sambungan untuk kedua sumber entris

diketahuinya persentase keberhasilan

sama yaitu 1 flush. Demikian juga

penyambungan tersebut, maka untuk

dengan pertumbuhan tunas menjelang

mendapatkan 3 tunas sambungan jadi

pemangkasan bentuk (umur 2 bulan),

dari setiap pohon perlu dilakukan

ternyata hasil sambungan dari entris

penyambungan 4-5 tunas.

pohon induk terdaftar secara nyata

dan

produktif.

menunjukkan pertumbuhan yang lebih
Pertumbuhan

Tunas

Hasil

baik dibanding dengan tunas hasil
sambungan dari entris yang tidak

Sambungan
Berdasarkan pengamatan tunas

terdaftar, dengan tinggi tunas 61,4 cm,

sambungan

bulan

diameter tunas 12 mm, jumlah daun

menunjukkan bahwa sumber entris

per cabang 59,9 helai, jumlah flush per

Podang

cabang 2,9 dan jumlah ranting per

hasil

umur

Urang

1

memberikan

pertumbuhan tunas hasil sambungan

cabang 2,7 (Tabel 2).

Tabel 1. Pertumbuhan tunas hasil penyambungan pohon mangga Podang Lumut umur produktif
dengan entris Podang Urang yang berasal dari pohon induk terdaftar dan tidak terdaftar
pada umur 1 bulan setelah penyambungan
Komponen pertumbuhan
tunas
Tinggi tunas (cm)
Diameter tunas (mm)
Jumlah daun per cabang

Pohon induk sumber entris
Terdaftar

Tidak terdaftar

24,1 a
9,4 a
18,3 a

19,2 b
7,5 b
15,2 b

206

Jumlah flush per cabang
1,3 a
1,2 a
Angka-angka dalam baris yang sama yang didampingi huruf sama menunjukkan tidak berbeda nyata
pada taraf 5% uji T
Tabel 2. Pertumbuhan tunas hasil penyambungan pohon mangga Podang Lumut umur produktif
dengan entris Podang Urang yang berasal dari pohon induk terdaftar dan tidak terdaftar
pada umur 2 bulan setelah penyambungan
Komponen pertumbuhan
tunas

Pohon induk sumber entris
Terdaftar

Tidak terdaftar

Tinggi tunas (cm)
61,4 a
45,1 b
Diameter tunas (mm)
12, 0 a
9,2 b
Jumlah daun per cabang
59,9 a
37,2 b
Jumlah flush per cabang
2,9 a
1,9 b
Jumlah ranting per cabang
2,7 a
1,8 b
Angka-angka dalam baris yang sama yang didampingi huruf sama menunjukkan tidak berbeda nyata
pada taraf 5% uji T

Hal
disebabkan

ini
oleh

kemungkinan
keunggulan

dari

al. (1992 dan 1993), semakin banyak
pertautan

kambium

antara

batang

bawah dengan batang atas, maka

lebih banyak terjadi proses pertautan

keberhasilan penyambungan menjadi

kambium antara batang atas dan

lebih tinggi dan pertumbuhan tunas

batang bawah sehingga pergerakan air

hasil sambungan menjadi lebih baik.

dan nutrisi dari batang bawah ke

Kondisi

batang atas atau sebaliknya untuk

terjadinya

memacu pertumbuhan tunas lebih

pertumbuhan tunas hasil sambungan

lancar. Menurut Anwarudin et al.

dari umur 1 - 2 bulan setelah

(1989b dan 1989c) dan Muhammad et

penyambungan (Gambar 4 – 7).

Penambahan tinggi tunas
(cm)

pohon induk terdaftar menyebabkan

ini

ditunjukkan
perbedaan

dengan
kecepatan

40
35
30
25
20
15
10
5
0
Terdaftar

Tidak terdaftar

Pohon induk sum ber entris

Gambar 4. Perbandingan penambahan tinggi tunas hasil sambungan pohon
mangga Podang Lumut umur produktif dengan entris Podang Urang dari
pohon induk terdaftar dan tidak terdaftar selama 1 bulan

207

Penambahan diameter tunas
(mm)

3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
Terdaftar

Tidak terdaftar

Pohon induk sum ber entris

Penambahan jumlah daun
per cabang

Gambar 5. Perbandingan penambahan diameter tunas hasil sambungan pohon
mangga Podang Lumut umur produktif dengan entris Podang Urang dari pohon
induk terdaftar dan tidak terdaftar selama 1 bulan

45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Terdaftar

Tidak terdaftar

Pohon induk sum ber entris

Penambahan jumlah flush
per cabang

Gambar 6. Perbandingan penambahan jumlah daun per cabang hasil
sambungan pohon mangga Podang Lumut umur produktif dengan entris
Podang Urang dari pohon induk terdaftar dan tidak terdaftar selama 1
bulan
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
Terdaftar

Tidak terdaftar

Pohon induk sum ber entris

Gambar 7. Perbandingan penambahan jumlah flush per cabang hasil
sambungan pohon mangga Podang Lumut umur produktif dengan entris
Podang Urang dari pohon induk terdaftar dan tidak terdaftar selama 1 bulan

208

ideal

minggu setelah penyambungan dan

tanaman mangga menggunakan rumus

sudah tampak sempurna setelah

1 – 3 – 9, artinya 1 (batang utama), 3

hasil sambungan berumur 3 minggu

(jumlah cabang primer, dipilih yang

2. Pada klonalisasi mangga Podang

Pembentukan

cabang

arah pertumbuhannya merata) dan 9

Urang

(jumlah cabang sekunder, 1 cabang

dianjurkan

primer terdiri dari 3 cabang sekunder).

yang berasal dari pohon induk

Pembentukan cabang-cabang tersebut

terdaftar

dilakukan

penyambungan lebih besar (89,5%)

terhadap

tunas

hasil

secara

sambung

menggunakan

karena

entris

keberhasilan

sambungan setelah tumbuh 2 – 3 flush

dan

atau tinggi tunas > 50 cm dan biasanya

sambungan lebih baik dibanding

dicapai pada umur 2 bulan setelah

entris yang berasal dari pohon

penyambungan

induk yang tidak terdaftar.

dengan

cara

pertumbuhan

pucuk,

tunas

hasil

memotong tunas setinggi 50 cm. Di

3. Klonalisasi mangga Podang Urang

samping penggantian varietas, dengan

umur produktif secara sambung

teknik top working (penyambungan

pucuk selain dapat menggantikan

pohon

dapat

varietas juga dapat memperbaiki

tanaman

arsitektur tanaman menjadi lebih

umur

produktif)

memperbaiki
menjadi

arsitektur

lebih

pendek

dan

kecil

pendek dan kecil sehingga di antara

sehingga di antara jarak tanam yang

jarak

lebar bisa ditanami tanaman mangga

ditanami tanaman mangga baru

baru

populasi

untuk menambah populasi tanaman

memudahkan

sekaligus memudahkan pemanenan.

untuk

tanaman

menambah

sekaligus

tanam

yang

lebar

bisa

pemanenan.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
1. Proses pertautan antara batang atas
dengan

batang

bawah

pada

klonalisasi mangga Podang Urang
sudah

tampak

pengamatan

secara

jelas

pada

Anwarudin, M.J., I. Sutarto dan H.
Sunarjono. 1989 a. Pengaruh
panjang entris dan model
sambungan pada bagian batang
bawah muda dan setengah tua
tanaman manggis. Penel. Hort. 3
(2): 12 – 18.

mikroskopis

irisan jaringan hasil sambungan 1

M. Winarno dan H. Sunarjono. 1989 c.
Pengaruh posisi mata tempel

209

berkayu dan tidak berkayu pada
okulasi durian varietas Petruk.
Penel. Hort. 3 (3): 1 – 6.
Hartmann, H.T. and D.E. Kester.
1978.
Plant
Propagation
Principles and Practice. Prentice
Hall of India Private Ltd. New
Delhi. 662 p.
Lukitariati dan M. Winarno. 1990.
Mangga (Mangifera indica L)
dalam Teknik perbanyakan cepat
buah-buahan
tropika.
Puslitbanghort. Jakarta. 82 hal.
Muhammad, H., L. Hutagalung,
Juhasdi dan Modding. 1992.
Pengaruh model okulasi terhadap
keberhasilan penempelan pada
sirsak. J. Hort. 2 (2): 55 – 58.
Sabir

dan L. Hutagalung. 1993.
Pengaruh cara okulasi dan stadia
umur
entris
terhadap
keberhasilan okulasi sirsak. J.
Hort. 3 (2): 1 – 3.

PT Galasari Gunung Swadaya. 2000.
Managemen
Perkebunan
Mangga. Surabaya. 4 hal.
Purbiati, T., 1990. Teknik pembibitan
mangga secara cepat dalam
Risalah Simposium Agribisnis

Mangga 16 - 17 Oktober 1990
di Malang: 67 - 72.
Purnomo, S., S. Handajani dan S.
Hosni.
1996.
Penentuan
kriteria dan seleksi kultivar
mangga produktif. J. Hort. 6
(4): 325 – 334.
Sabari. 1989. Karakteristik fisik dan
kimia buah mangga dalam
Mangga.
Puslitbanghort.
Jakarta. Hal. 74 – 80.
Young, M.S. and J. Sauls. 1985.
Propagation of fruit crops
circular 456 University of
Florida. 31 p.
Yuniastuti,
S.,
Purbiati,
T.,
Widjajanto, D.D. dan Amalia,
L. 1997. Pengaruh teknik
sambung/tempel
terhadap
keberhasilan
top
working
mangga. Jur. Hort. Vol. 7 (2) :
631 – 634.
Purbiati, T., Widjajanto, D.D. dan
Wahyudi. 2000. Pengaruh
pengairan,
ketinggian
pemotongan batang utama dan
teknik penyambungan terhadap
keberhasilan
top
working
mangga. Jur. Hort. Vol. 10 (2)
: 106 – 111.

210

Dokumen yang terkait

Pembuatan Manisan Mangga(Mangifera Indica L.) Dengan Memanfatkan Sirup Glukosa Hasil Hidrolisis Selulosa Kulit Buah Kuini (Mangifera Odorata G.) Menggunakan Hcl 30%

8 117 65

Atonik Dan Super Bionik Mempengaruhi Pertumbuhan Bibit Sambung Pucuk Mangga (Mangifera indica L.)

2 28 92

Uji Ransum Berbasis Pucuk Tebu Pucuk Batang Jagung Dan Pucuk Daun Ubi Kayu Dengan Penambahan Starbio Terhadap Performans Domba Sei Putih

1 46 50

PENGARUH BATANG BAWAH DAN CARA SAMBUNG TERHADAP KEBERHASILAN SAMBUNG PUCUK DURIAN (Durio zibethinus Murray).

0 0 5

Undangan Pembuktian Kualifikasi Pengadaan Bibit Kakao Sambung Pucuk

0 0 1

Pengumuman Pemenang Pengadaan Bibit Kakao Sambung Pucuk

0 0 1

KAJIAN UMUR BIBIT BATANG BAWAH NANGKA DAN TAKARAN PUPUK PELENGKAP BENIH NUTRIFARM-SD TERHADAP KEBERHASILAN PERTAUTAN SAMBUNG PUCUK | Tambing | AGROLAND 214 746 1 PB

0 0 7

UJI EFEK PENYEMBUHAN ULKUS DARI PERASAN DAGING BUAH MANGGA PODANG URANG (Mangifera Indica L.) PADA LAMBUNG TIKUS YANG DIINDUKSI ASPIRIN ULCER HEALING EFFECT TEST OF PODANG URANG MANGO FRUIT FILTARE (Mangifera Indica L.) ON ASPIRIN INDUCED GASTRIC ULCER IN

0 0 7

ANALISIS KADAR VITAMIN C DAN FRUKTOSA PADA BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) VARIETAS PODANG URANG DAN PODANG LUMUT METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS ANALYSIS OF VITAMIN C AND FRUCTOSE CONTENT IN MANGO (Mangifera indica L.) VARIETY PODANG URANG AND PODANG LU

0 0 9

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PUREE MANGGA PODANG URANG PADA SKALA INDUSTRI KECIL MENENGAH (STUDI KASUS PADA IKM KELOMPOK WANITA TANI BUDIDAYA TIRON MAKMUR BANYAKAN, KEDIRI) TECHNICAL AND FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS OF PODANG URANG MANGO PURE

0 0 11