RISALAH AKADEMIK FINAL

(1)

RISALAH AKADEMIK

“AKU LAYAK MENJADI PESERTA OSNG TINGKAT NASIONAL”

Diajukan Oleh :

Nama : I Gusti Lanang Gede Putra Astawa, S.Pd.SD

NIP : 198707252008031001

NUPTK : 2057765665200003

Sekolah : SD Negeri 1 Semarapura Tengah Kabupaten : Klungkung


(2)

KATA PENGANTAR

OSNG merupakan sebuah kompetisi bagi guru-guru tingkat SD sampai dengan SMA di seluruh Indonesia dalam bidang Sains dan Matematika. Adapun tahapannya adalah mulai dari seleksi tingkat kecamatan, tingkat kabupaten, tingkat provinsi, sampai akhirnya tingkat nasional.

Bagi peserta yang telah dinyatakan lolos ke tingkat nasional, wajib memenuhi semua persyaratan untuk bisa mengikuti kompetisi di tingkat nasional. Salah satu persyaratan adalah membuat sebuah risalah akademik dengan tema “Mengapa aku layak menjadi peserta OSNG tingkat nasional”.

Risalah akademik berasal dari kata risalah dan akademik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna risalah berarti subuah laporan yang barkaitan dengan pengetahuan sedangkan akademik berarti pendidikan. Jadi secara harfiah, risalah akademik bisa diartikan sebagai sebuah laporan atau karya tulis yang berkaitan dengan pendidikan.

Sebagai seorang peserta finalis dalam OSNG 2015 untuk guru kelas SD, maka penulis wajib membuat risalah guna melengkapi persyaratan dalam mengikuti kompetisi OSNG tingkat nasional. Risalah ini berisi motivasi penulis dalam mengikuti OSNG, visi, misi, strategi kerja sebagai guru, deskripsi keunggulan sebagai guru, harapan dan rencana kegiatan masa datang.

Dalam membuat sebuah karya tulis, sudah tentu penulis memperoleh bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga risalah yang penulis buat sebagai syarat untuk mengikuti kompetisi OSNG tingkat nasionalini bisa bermanfaat. Penulis menyadari, dengan keterbatasan yang penulis miliki, sudah barang tentu karya yang dihasilkan jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan guna bisa memperbaiki karya penulis selanjutnya.

Semarapura, Nopember 2015 Penulis


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... ii

Bab 1 : Latar Belakang ... 1

1.1 Motivasi mengikuti seleksi OSN Guru ... 1

1.2 Visi, misi, tujuan dan strategi kerja sebagai guru ... 2

Bab 2 : Deskripsi Keunggulan Sebagai Guru ... 5

2.1 Prestasi unggul guru dilihat dari prestasi siswa yang diasuh ... 5

2.2 Proses dan produk pengembangan (inovasi) dalam pembelajaran ... 6

2.3 Proses dan produk atau penemuan teknologi tepat guna dalam Pembelajaran ... 6

2.4 Pengalaman dan nilai tambah selama pelatihan guru pembina olimpiade Sains atau pengembangan profesi pada umumnya ... 6

Bab 3 : Harapan dan Rencana Kegiatan Masa Datang ... 12

3.1 Harapan sebagai pembina OSN ... 12

3.2 Rencana kegiatan masa datang ... 12

Bab 4 : Penutup ... 13

4.1 Simpulan ... 13

4.2 Saran-saran ... 13 Lampiran-Lampiran


(4)

BAB I

LATAR BELAKANG 1.1 Motivasi Mengikuti Seleksi OSN Guru

Tahun 2014 merupakan tahun yang paling berkesan bagi Penulis. Di mana pada tahun tersebut pertama kali Penulis mengikuti OSNG dan bisa menembus tingkat nasional. Walaupun begitu, Penulis belum mampu memperoleh prestasi yang optimal. Penulis belum mampu mempersembahkan satu gelar pun dalam lomba tersebut bagi kontingen Bali.

Di tahun 2015 ini, Penulis kembali memperoleh kesempatan untuk mengikuti OSNG tingkat nasional. Setelah menjadi rangking I dalam OSNG tingkat kabupaten, Penulis bisa mengikuti seleksi OSNG tingkat provinsi. Dalam seleksi tingkat provinsi tersebut, Penulis berhasil menduduki rangking 10 nasional sehingga bisa berkesempatan mengikuti final lomba OSNG tahun 2015.

Ada beberapa hal yang memotivasi penulis untuk mengikuti kegiatan Olimpiade Sains Guru ini. Motivasi tersebut adalah sebagai berikut ;

1. Meningkatkan kompetisi diri agar bisa menjadi seorang guru yang kompeten dalam bidang OSN sehingga pada akhirnya akan menimbulkan peningkatan dalam proses pembelajaran di kelas sehingga menghasilkan anak didik yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

2. Menambah wawasan dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan OSN sehingga menjadi sebuah acuan dalam melakukan pembinaan terhadap siswa-siswi baik di sekolah, kecamatan maupun kabupaten.

3. Bisa menumbuhkan semangat kompetitif dalam diri sehingga bisa menjadi sebuah motivasi bagi siswa yang selama ini belum mampu mencapai kopetisi OSN tingkat nasional.

4. Bisa berinteraksi dengan Guru-guru yang memiliki kompetensi lebih dalam bidang OSN sehingga bisa belajar dari pengalaman mereka baik dalam membina siswa maupun dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

1.2 Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Kerja sebagai Guru

Visi adalah gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh sesorang atau organisasi. Setiap orang akan memiliki visi dalam pekerjaan maupun di dalam hidupnya. Penulis sendiri sebagai seorang guru memiliki visi sendiri. Visi penulis sebagai seorang guru adalah “Menjadi


(5)

seorang guru yang berkompeten dalam kompetensi pribadi, profesional, pedagogik dan sosial.”

Visi tersebut penulis ambil setelah membaca UU No 14 tahun 2005 pasal 8 dan pasal 10. Di mana pasal 8 berbunyi “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.” Sedangkan pasal 10 ayat 1 berbunyi “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.”

Dalam memewujudkan sebuah visi, maka seseorang harus memiliki misi. Misi adalah langkah-langkah atau strategi untuk mencapai visi. Sehingga dengan misi tersebut apa yang menjadi visi seseorang atau organisasi menjadi bisa terwujud. Adapun misi penulis untuk bisa mencapai visi tersebut di atas adalah sebagai berikut;

1. Memiliki kompetensi kepribadian.

Kompetensi kepribadian guru adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mengevaluasi kinerja sendiri, dan mengembangkan diri secara berkelanjutan. Dalam mewujudkan pribadi tersebut, maka yang penulis lakukan adalah :

a. Mengikuti KMD (Kursus Mahir Dasar) dan KML (Kursus Mahir Lanjutan) yang merupakan sebuah kursus pembentukan pembina-pembina pramuka. Penulis menyadari, kegiatan kepramukaan merupakan sebuah wadah membina pribadi mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mengevaluasi kinerja sendiri, dan mengembangkan diri secara berkelanjutan. Harapan penulis selanjutnya adalah agar bisa mengikuti KPD 1 (Kusrsus Pelatih Dasar 1) dan Akhirnya bisa ke KPD 2 (Kursus Pelatih Dasar 2).

b. Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender.

c. Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam. d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,

dan rasa percaya diri.

e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 2. Memiliki kompetensi pedagogik


(6)

Secara sederhana kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Adapun yang penulis lakukan dalam mewujudkan kompetensi ini adalah ;

a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. c. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

d. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

e. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. f. Mengikuti diklat berkenaan dengan kurikulum.

3. Memiliki kompetensi sosial

Kompetensi sosial seorang guru adalah kemampuan bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungan. Hal ini akan tampak dari interaksi seorang guru dengan siswa, kepala sekolah, rekan kerja, orangtua siswa, dan masyarakat. Dalam mewujudkan kompetensi sosial tersebut yang penulis lakukan adalah ;

a. Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.

b. Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif.

c. Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun, empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik. d. Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program

pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik. 4. Memiliki kompetensi profesional

Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi konsep, struktur, metode keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah hubungan konsep antar pelajaran terkait penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mencapai kopetensi tersebut di atas, maka yang penulis lakukan adalah ;

a. Mengikuti diklat, workshop, atau seminar yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi profesional seorang guru.


(7)

b. Meningkatkan kualifikasi pendidikan agar bisa mencapai S2.

c. Membuat media pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam menguasai sebuah materi.

d. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.


(8)

BAB II

KEUNGGULAN SEBAGAI SEORANG GURU 2.1 Prestasi Unggul Guru Dilihat dari Prestasi Siswa yang Diasuh

Keberhasilan seorang guru dalam membimbing dan mendidik siswa akan tercermin dari prestasi yang berhasil dicapai oleh peserta didik. Hal ini disebabkan karena untuk menghasilkan siswa-siswi yang berprestasi, maka diperlukan usaha keras dari guru dalam memberikan sebuah kegiatan pembinaan.

Selama menjadi guru, penulis sering diberikan tugas untuk membimbing siswa-siswi baik di sekolah, kecamatan sampai dengan di kabupaten dalam mempersiapkan mereka mengikuti lomba. Di bawah ini merupakan prestasi siswa-siswi hasil bimbingan penulis dari tahun 2011.

No Nama Siswa Jenis Prestasi Tingkat Tahun

1. Putu Feby Miswari Dewi Juara I OSN bidang IPA Kabupaten 2011 2. Putu Feby Miswari Dewi Seleksi Tahap I OSN IPA Provinsi 2011 3. I Putu Gede Rusma

Wirawan

Juara V OSN IPA Kabupaten 2013

4. I Putu Gede Rusma Wirawan

Seleksi Tahap I OSN IPA Provinsi 2013

Di tahun 2015, siswa didik penulis juga berhasil memperoleh prestasi yang cukup membanggakan.

1. Juara II lomba kuis Ki Hajar tingkat provinsi Bali atas nama Ni Putu Indri Cahyani. Sampai Penulis selesai membuat risalah ini, siswa tersebut belum memperoleh sertifikat.

2. Juara III Siswa berprestasi tingkat Kecamatan atas nama I Dewa Gede Loka Maheswara.

3. Juara I OSN IPA tingkat Provinsi Bali atas nama I Gede Krisna Mahadarsika. 2.2 Proses Dan Produk Pengembangan (Inovasi) Dalam Pembelajaran

1. Membuat karya tulis ilmiah berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Penerapan Permainan Mini Tracking Competition untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VI SDN 1 Semarapura Tengah tahun ajaran 2013/2014”

2. Membuat karya tulis ilmiah berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Penerapan Pendekatan Saintifik Berbantuan Kadoku Untuk Meningkatkan Keaktifan


(9)

Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Materi Kuadrat Siswa Kelas VA SDN 1 Semarapura Tengah tahun Pelajaran 2015/2016.”

2.3 Proses Dan Produk Atau Penemuan Teknologi Tepat Guna Dalam Pembelajaran. 1. Membuat bahan belajar siswa berbasis android.

Gagasan ini mulai muncul ketika melihat banyak sekali siswa-siswi di sekolah penulis yang membawa HP maupun tablet android. Kebanyakan dari mereka mempergunakan alat tersebut untuk bermain. Pihak sekolah tidak bisa melarang siswa untuk membawa alat tersebut ke sekolah. Karena permintaan dari orang tua demi keperluan komunikasi.

2.4 Pengalaman dan Nilai Tambah Selama Pelatihan Guru Pembina Olimpiade Sains atau Pengembangan Profesi pada Umumnya.

Selama menjadi guru, penulis banyak sering mengikuti diklat baik diklat kabupeten, diklat provinsi maupun diklat nasional. Dari diklat tersebut, penulis banyak sekali memperoleh pengalaman dan nilai tambah. Di bawah ini penulis uraikan pengalaman diklat dan nilai tambah yang penulis peroleh;

1. Pelatihan pembinaan guru pembina olimpiade sains SD-MI tahun 2008.

Pelatihan ini dilaksanakan dari tanggal 16 s/d 20 Oktober 2008 bertempat di Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Klungkung. Peserta dari pelatihan ini adalah guru-guru SD-MI sekabupaten Klungkung. Narasumber dari kegiatan ini adalah pembina Olimpiade Provinsi Bali Drs. I Ketut Puja Astika, M.Pd. Nilai tambah yang penulis peroleh selama mengikuti diklat ini antara lain.

a. Penulis memperoleh strategi pembinaan olimpiade Sains.

b. Penulis memperoleh cara cepat dan benar dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade Matematika di SD.

c. Penulis memperoleh cara cepat dan benar dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade IPA di SD.

d. Penulis memperoleh pengalaman dalam menyusun soal-soal olimpiade Sains di SD berikut cara penyelesaiannya.

2. Diklat pemberdayaan guru SD/MI kelas 6 dalam rangka Inovasi Pembelajaran Angkatan I (Matematika) tahun 2008.

Diklat ini dilaksanakan pada tanggal 2 s/d 6 Desember 2008 bertempat di Perpustakaan Daerah kabupaten Klungkung. Peserta dari diklat ini adalah guru-guru kelas VI se-kabupaten


(10)

Klungkung. Narasumber dari kegiatan adalah dari dinas pendidikan kabupaten Klungkung dan pengawas TK/SD kabupaten Klungkung. Nilai tambah dari mengikuti kegiatan ini.

a. Penulis dapat memahami Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru serta perubahan manajemen pendidikan.

b. Penulis dapat mengetahui sertifikasi guru dalam jabatan. c. Penulis dapat memahami permen 41 tahun 2007

d. Penulis dapat membuat RPP yang mengacu ke standar proses e. Penulis dapat memahami inovasi-inovasi pembelajaran Matematika 3. Diklat peningkatan kompetensi PTK dalam penilaian pendidikan tahun 2010.

Diklat tersebut dilaksanakan di kantor Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Jl. Letda Tantular, Denpasar. Diklat ini diikuti oleh seluruh ketua KKG kecamatan se Provinis Bali. Saat tersebut penulis mewakili ketua KKG kecamatan Nusa Penida yang berhalangan untuk hadir. Nilai tambah yang penulis peroleh selama selama mengikuti diklat tersebut adalah;

a. Penulis dapat memahami konsep dasar penilaian pendidikan b. Penulis dapat memahami kisi-kisi penilaian

c. Penulis memahami dalam penulisan butir soal

d. Penulis dapat melakukan analisis butir soal secara kualitatif e. Analisis kuantitatif dengan iteman

f. Dan penggunaan ICT

4. Diklat pembina olimpiade MIPA SD (Bidang IPA) tingkat provinsi Bali tahun 2011 Kegiatan diklat ini dilaksanakan dari tanggal 2 s/d 9 September 2011 bertempat di UPTD BPKB Bali. Narasumber dari kegiatan ini adalah dari dosen dan Pembina OSN bidang IPA provinsi Bali. Adapun meteri dari diklat ini adalah membahas soal-soal OSN tahun 2011, membahas strategi dalam membina siswa yang akan mengikuti olimpiade yang akan datang, membuat soal-soal olimpiade, dan meluruskan konsep-konsep yang masih salah. Nilai tambah yang penulis peroleh dalam diklat ini adalah ;

a. Penulis dapat tambahan pengetahuan dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan olimpiade IPA.

b. Penulis menyadari selama proses pembelajaran di sekolah maupun pembinaan peserta olimpiade, ternyat masih banyak konsep-konsep yang salah.

c. Penulis bisa membuat soal-soal yang berkaitan dengan olimpade IPA.

d. Penulis bisa memperoleh tambahan strategi dalam membina siswa guna mempersiapkan calon siswa olimpiade yang akan datang.


(11)

Diklat ini diselenggarakan dari tanggal 4 s/d 11 Oktober 2012 bertempat di UPTD BPKB Bali. Peserta dari diklat ini adalah guru-guru pembina OSN kabupaten se-Bali. Narasumber dari kegiatan ini adalah Pembina OSN provinsi Bali dan dosen-dosen dari Undiksha Singaraja. Materi yang dibahas adalah membahas soal-soal OSN tahun 2012, pendalaman konsep-konsep IPA dan membuat soal-soal olimpiade IPA. Nilai tambah yang penulis dapatkan selama mengikuti diklat ini adalah;

a. Penulis memperoleh pengetahuan dalam menyelesaikan soal-soal OSN bidang IPA.

b. Penulis bisa mendapat pengetahuan lebih mendalam mengenai konsep IPA di sekolah dasar.

c. Penulis mendapat banyak masukan dalam membuat soal-soal yang berkaitan dengan OSN bidang IPA.

6. Diklat guru pembina olimpiade sains nasional (OSN) SD tingkat provinsi Bali tahun 2013.

Diklat ini dilaksanakan dari tanggal 30 September s/d 6 Oktober 2013 bertempat di Hotel Taman Wisata Denpasar. Peserta dari kegiatan ini adalah guru-guru pembina OSN SD se-Bali. Narasumber dari kegiatan ini adalah Pembina OSN SD bidang IPA provinsi Bali dan dosen-dosen dari Undiksha Singaraja. Materi yang diberikan saat diklat ini adalah membahas soal-soal OSN SD bidang IPA tahun 2013, pendalaman kosep-konsep IPA di SD, dan membuat soal-soal yang berkaitan dengan OSN SD bidang IPA. Nilai tambah yang penulis dapat selama mengikuti diklat ini adalah ;

a. Penulis memperoleh pengetahuan dalam membahas soal-soal OSN SD bidang IPA.

b. Penulis memperoleh pendalaman konsep-konsep IPA di SD

c. Penulis memperoleh keterampilan dalam membuat soal-soal yang baerkaitan dengan OSN SD bidang IPA.

7. Pelatihan Guru Inti Kurikulum 2013

Seiring dengan pemerintah melakukan pergantian kurikulum, maka ditunjuklah beberapa sekolah sebagai pionering dalam penerapan sekolah tersebut. Dari semua sekolah yang mendapat kesempatan menjadi pionering dalam implementasi kurikulum 2013 ini, salah satunya adalah sekoah tempat penulis mengajar.

Dalam pelaksanaan implementasi ini, pemerintah melalui kemendiknas memanggil guru-guru untuk dididik dan dilatih mengenai kurikulum 2013. Pelatihan ini diselenggarakan di Hotel Trisula, Makasar pada tanggal 4 sampai dengan 8 Juli 2013. Narasumber dari


(12)

pelatihan ini adalah dari narasumber nasional kurikulum 2013. Nilai tambah yang penulis peroleh dalam mengikuti diklat ini adalah;

a. Penulis memahami konsep kurikulum 2013 dimana kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum KTSP yang mengtamakan pembentukan sikap baik sikap spiritual maupun sikap sosial dan pembelajaran dilaksanakan dengan tematik integratif, penilaian menggunakan penilaian otentik, serta menggunakan pendekatan saintifik.

b. Penulis bisa memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana cara melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Di mana saat pembelajaran siswa diajak untuk melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan inpormasi, menganalisis, dan mengkomunikasikan.

c. Penulis menyadari bahwa kurikulum ini bisa membuat siswa lebih bersikap ilmiah, hal ini disebabkan karena dalam setiap pembelajaran siswa diajak untuk melakukan kegiatan ilmiah.

8. Bimbingan teknis penguatan tenaga administrasi sekolah

Bimtek ini diselenggarakan dari tanggal 24 sampai tanggal 30 Maret 2014 di Hotel Aston Denpasar. Peserta dari kegiatan ini adalah guru-guru yang menangani adminsitrasi di sekolah dasar seluruh Indonesia. Narasumber dari kegiatan ini adalah Narasumber dari Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar. Materi yang diberikan adalah mengenai administrasi sekolah (administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat, keuangan, kearsipan, sarana prasarana, peserta didik dan kurikulum). Nilai tambah yang penulis dapatkan adalah;

a. Peran guru di SD tidak hanya sebagai guru SD saja, namun guru bisa berperan sebagai pegawai administrasi di sekolah.

b. Penulis lebih memahami dalam membuat administrasi di sekolah dasar. 9. Bimbingan teknis ICT pendidik dan tenaga kependidikan sekolah dasar

Bimtek ini diselenggarakan dari tanggal 6 sampai tanggal 12 Mei 2014 di Hotel Mariot, Sorong. Narasumber dari kegiatan ini adalah Narasumber dari Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar. Materi yang diberikan adalah konsep pembelajaran ICT, pemanfaatan sumber belajar online, membuat media pembelajaran berbasis ICT, dan penyusunan RPP berbasis ICT. Nilai tambah yang penulis selama mengikuti bimtek ini adalah;


(13)

b. Penulis memperoleh keterampilan dalam membuat media pembelajaran berbasis ICT.

10. Diklat pembinaan olimpiade sains guru Mipa SD dan SMP tingkat provinsi Bali tahun 2014.

Kegiatan pembinaan ini diselenggarakan pada tanggal 14 sampai dengan 19 Juni 2014. Narasaumber dalam kegiatan ini adalah dosen-dosen fakultas MIPA UNDIKSHA Singaraja. Materi yang dipelajari adalah pembahasan contoh-contoh soal Olimpiade Sains Guru, baik soal IPA maupun matematika. Selain itu juga dilatihkan cara menyusun risalah akademik yang merupakan salah satu syarat dalam mengikuti Olimpiade Sains Guru di tingkat nasional.

Nilai tambah yang penulis dapatkan melalui kegiatan ini banyak sekali. Penulis mendapatkan pengalaman menjawab soal-soal Olimpiade Sains untuk guru, dimana soal-soal ini jarang penulis dapatkan pada buku-buku kurikulum SD. Dengan pengalaman menjawab soal-soal ini penulis mendapatkan gambaran mengenai materi-materi yang menjadi bahan soal, teknik-teknik menjawab soal serta tingkat kesulitan soal-soal Olimpiade guru. Pengalaman menyusun Risalah Akademik merupakan pengalaman pertama bagi penulis. Dengan pengalaman ini, penulis mempunyai pengetahuan mengenai sistematika penulisan, isi, cara penulisan, serta hal-hal yang perlu ditulis dalam sebuah Risalah Akademik.

11. Seminar OSNG tahun 2014 dengan Tema “Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Saintifik”

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan dari serangkaian kegiatan dalam OSNG 2014 tingkat Nasional (tanggal 5 September 2015, di hotel Atria & Conference Gading Serpong, Tanggerang). Dalam Seminar ini Penulis banyak sekali memperole pengetehuan bagaimana melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Saintifik. Hal ini sangat penting karena sesuai dengan diimplementasikan Kurikulum 2013, maka guru harus menguasai Pendekatan Saintifik.

12. Final OSNG tahun 2014 (tanggal 1 s.d 6 September 2014)

Dalam kegiatan ini Penulis banyak sekali memperoleh pengetahuan baru dalam menyelesaikan soal-soal Matematika dan IPA. Selain itu, Penulis juga memperoleh pengetahuan bagaimana melakukan berbagai eksperimen IPA yang baik dan benar.


(14)

Kursus ini dilaksanakan dari tanggal 28 Juni s.d 3 Juli 2015 di Gedung Pemuda/KNPI Bali. Dalam kegiatan ini, Penulis memperoleh pengetahuan bagaimana menjadi pelatih bagi Pembina Pramuka. Penulis memperoleh kesempatan mengikuti kegiatan ini setelah memperoleh rekomendasi dari Kwarcab Klungkung. Penulis bersyukur dalam kegiatan kursus ini, Penulis menjadi peserta terbaik.

14. Diklat Pembinaan OSNG Bali tahun 2015.

Diklat ini dilaksanakan dari tanggal 5 s.d 10 Juni 2015 bertempat di Hotel Wisata Indah, Denpasar. Dalam diklat ini Penulis memperoleh pembinaan bagaimana menghadapi soal-soal OSNG tingkat Nasional.


(15)

BAB III

HARAPAN DAN RENCANA MASA AKAN DATANG 3.1 Harapan Sebagai Pembina OSN

Sebagai seorang pembina OSN, penulis berharap bisa membina siswa-siswi baik di sekolah SDN 1 Semarapura Tengah, di kecamatan Klungkung, maupun di kabupaten Klungkung hingga bisa mencapai prestasi ke Nasional bahkan ke Internasional. Sehingga bisa membawa nama baik sekolah khususnya dan Kabupaten Klungkung pada umumnya ke level nasional bahkan Internasional.

3.2 Rencana Kegiatan Masa Datang

Rencana kegiatan masa datang yang penulis rancang untuk mencapai harapan tersebut adalah;

1. Membentuk Ekapura Sains Club (ESC) guna mewadahi pembinaan siswa-siswi di SDN 1 Semarapura Tengah.

2. Membuat laboratorium mini di sekolah. Selama ini, di SD belum terdapat laboratorium, sehingga siswa dan guru merasa kesulitan dalam melakukan eksperimen IPA.

3. Menyusun buku panduan materi Olimpiade IPA SD. 4. Menyusun buku kumpulan soal-soal Olimpiade IPA SD.

5. Membuat sebuah blog khusus untuk membahas Olimpiade IPA, sehingga bisa menjadi sebuah tempat berbagi dan diskusi bagi guru-guru dan siswa di kabupaten Klungkungpada khususnya dan Nasional pada umumnya.


(16)

BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan

Olimpade Sains Nasional Guru SD merupakan sebuah ajang kompetisi bagi guru-guru pembina OSN baik SD, SMP, SMA maupun SMK. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan guru-guru semakin termotivasi dalam meningkatkan kompetensi diri terutama kompetensi profesional.

Keberhasilan seorang pendidik, dilihat dari keberhasilan peserta didiknya. Keberhasilan penulis sebagai pembina OSN akan tercermin dari hasil yang didapatkan oleh siswa-siswi yang penulis bina baik itu di sekolah, kecamatan maupun kabupaten.

Sebuah prestasi tidak terjadi secara kebetulan. Namun, selalu ada proses yang matang di balik sebuah prestasi. Membuat sebuah perencanaan merupakan bagian permulaan dari proses membentuk anak yang berprestasi. Kreatifitas akan membedakan seorang guru dengan guru yang lain dalam membina anak didiknya.

4.2 Saran-saran

Mengingat OSNG ini merupakan sebuah kompetisi yang bisa memberikan motivasi bagi guru-guru khususnya pembina OSN agar lebih meningkatkan kopetensi profesional mereka, jadi diharapkan bisa dilaksanakan setiap tahun secara berkelanjutan.


(1)

Diklat ini diselenggarakan dari tanggal 4 s/d 11 Oktober 2012 bertempat di UPTD BPKB Bali. Peserta dari diklat ini adalah guru-guru pembina OSN kabupaten se-Bali. Narasumber dari kegiatan ini adalah Pembina OSN provinsi Bali dan dosen-dosen dari Undiksha Singaraja. Materi yang dibahas adalah membahas soal-soal OSN tahun 2012, pendalaman konsep-konsep IPA dan membuat soal-soal olimpiade IPA. Nilai tambah yang penulis dapatkan selama mengikuti diklat ini adalah;

a. Penulis memperoleh pengetahuan dalam menyelesaikan soal-soal OSN bidang IPA.

b. Penulis bisa mendapat pengetahuan lebih mendalam mengenai konsep IPA di sekolah dasar.

c. Penulis mendapat banyak masukan dalam membuat soal-soal yang berkaitan dengan OSN bidang IPA.

6. Diklat guru pembina olimpiade sains nasional (OSN) SD tingkat provinsi Bali tahun 2013.

Diklat ini dilaksanakan dari tanggal 30 September s/d 6 Oktober 2013 bertempat di Hotel Taman Wisata Denpasar. Peserta dari kegiatan ini adalah guru-guru pembina OSN SD se-Bali. Narasumber dari kegiatan ini adalah Pembina OSN SD bidang IPA provinsi Bali dan dosen-dosen dari Undiksha Singaraja. Materi yang diberikan saat diklat ini adalah membahas soal-soal OSN SD bidang IPA tahun 2013, pendalaman kosep-konsep IPA di SD, dan membuat soal-soal yang berkaitan dengan OSN SD bidang IPA. Nilai tambah yang penulis dapat selama mengikuti diklat ini adalah ;

a. Penulis memperoleh pengetahuan dalam membahas soal-soal OSN SD bidang IPA.

b. Penulis memperoleh pendalaman konsep-konsep IPA di SD

c. Penulis memperoleh keterampilan dalam membuat soal-soal yang baerkaitan dengan OSN SD bidang IPA.

7. Pelatihan Guru Inti Kurikulum 2013

Seiring dengan pemerintah melakukan pergantian kurikulum, maka ditunjuklah beberapa sekolah sebagai pionering dalam penerapan sekolah tersebut. Dari semua sekolah yang mendapat kesempatan menjadi pionering dalam implementasi kurikulum 2013 ini, salah satunya adalah sekoah tempat penulis mengajar.

Dalam pelaksanaan implementasi ini, pemerintah melalui kemendiknas memanggil guru-guru untuk dididik dan dilatih mengenai kurikulum 2013. Pelatihan ini diselenggarakan


(2)

pelatihan ini adalah dari narasumber nasional kurikulum 2013. Nilai tambah yang penulis peroleh dalam mengikuti diklat ini adalah;

a. Penulis memahami konsep kurikulum 2013 dimana kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum KTSP yang mengtamakan pembentukan sikap baik sikap spiritual maupun sikap sosial dan pembelajaran dilaksanakan dengan tematik integratif, penilaian menggunakan penilaian otentik, serta menggunakan pendekatan saintifik.

b. Penulis bisa memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana cara melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Di mana saat pembelajaran siswa diajak untuk melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan inpormasi, menganalisis, dan mengkomunikasikan.

c. Penulis menyadari bahwa kurikulum ini bisa membuat siswa lebih bersikap ilmiah, hal ini disebabkan karena dalam setiap pembelajaran siswa diajak untuk melakukan kegiatan ilmiah.

8. Bimbingan teknis penguatan tenaga administrasi sekolah

Bimtek ini diselenggarakan dari tanggal 24 sampai tanggal 30 Maret 2014 di Hotel Aston Denpasar. Peserta dari kegiatan ini adalah guru-guru yang menangani adminsitrasi di sekolah dasar seluruh Indonesia. Narasumber dari kegiatan ini adalah Narasumber dari Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar. Materi yang diberikan adalah mengenai administrasi sekolah (administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat, keuangan, kearsipan, sarana prasarana, peserta didik dan kurikulum). Nilai tambah yang penulis dapatkan adalah;

a. Peran guru di SD tidak hanya sebagai guru SD saja, namun guru bisa berperan sebagai pegawai administrasi di sekolah.

b. Penulis lebih memahami dalam membuat administrasi di sekolah dasar. 9. Bimbingan teknis ICT pendidik dan tenaga kependidikan sekolah dasar

Bimtek ini diselenggarakan dari tanggal 6 sampai tanggal 12 Mei 2014 di Hotel Mariot, Sorong. Narasumber dari kegiatan ini adalah Narasumber dari Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar. Materi yang diberikan adalah konsep pembelajaran ICT, pemanfaatan sumber belajar online, membuat media pembelajaran berbasis ICT, dan penyusunan RPP berbasis ICT. Nilai tambah yang penulis selama mengikuti bimtek ini adalah;


(3)

b. Penulis memperoleh keterampilan dalam membuat media pembelajaran berbasis ICT.

10. Diklat pembinaan olimpiade sains guru Mipa SD dan SMP tingkat provinsi Bali tahun 2014.

Kegiatan pembinaan ini diselenggarakan pada tanggal 14 sampai dengan 19 Juni 2014. Narasaumber dalam kegiatan ini adalah dosen-dosen fakultas MIPA UNDIKSHA Singaraja. Materi yang dipelajari adalah pembahasan contoh-contoh soal Olimpiade Sains Guru, baik soal IPA maupun matematika. Selain itu juga dilatihkan cara menyusun risalah akademik yang merupakan salah satu syarat dalam mengikuti Olimpiade Sains Guru di tingkat nasional.

Nilai tambah yang penulis dapatkan melalui kegiatan ini banyak sekali. Penulis mendapatkan pengalaman menjawab soal-soal Olimpiade Sains untuk guru, dimana soal-soal ini jarang penulis dapatkan pada buku-buku kurikulum SD. Dengan pengalaman menjawab soal-soal ini penulis mendapatkan gambaran mengenai materi-materi yang menjadi bahan soal, teknik-teknik menjawab soal serta tingkat kesulitan soal-soal Olimpiade guru. Pengalaman menyusun Risalah Akademik merupakan pengalaman pertama bagi penulis. Dengan pengalaman ini, penulis mempunyai pengetahuan mengenai sistematika penulisan, isi, cara penulisan, serta hal-hal yang perlu ditulis dalam sebuah Risalah Akademik.

11. Seminar OSNG tahun 2014 dengan Tema “Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Saintifik”

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan dari serangkaian kegiatan dalam OSNG 2014 tingkat Nasional (tanggal 5 September 2015, di hotel Atria & Conference Gading Serpong, Tanggerang). Dalam Seminar ini Penulis banyak sekali memperole pengetehuan bagaimana melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Saintifik. Hal ini sangat penting karena sesuai dengan diimplementasikan Kurikulum 2013, maka guru harus menguasai Pendekatan Saintifik.

12. Final OSNG tahun 2014 (tanggal 1 s.d 6 September 2014)

Dalam kegiatan ini Penulis banyak sekali memperoleh pengetahuan baru dalam menyelesaikan soal-soal Matematika dan IPA. Selain itu, Penulis juga memperoleh pengetahuan bagaimana melakukan berbagai eksperimen IPA yang baik dan benar.


(4)

Kursus ini dilaksanakan dari tanggal 28 Juni s.d 3 Juli 2015 di Gedung Pemuda/KNPI Bali. Dalam kegiatan ini, Penulis memperoleh pengetahuan bagaimana menjadi pelatih bagi Pembina Pramuka. Penulis memperoleh kesempatan mengikuti kegiatan ini setelah memperoleh rekomendasi dari Kwarcab Klungkung. Penulis bersyukur dalam kegiatan kursus ini, Penulis menjadi peserta terbaik.

14. Diklat Pembinaan OSNG Bali tahun 2015.

Diklat ini dilaksanakan dari tanggal 5 s.d 10 Juni 2015 bertempat di Hotel Wisata Indah, Denpasar. Dalam diklat ini Penulis memperoleh pembinaan bagaimana menghadapi soal-soal OSNG tingkat Nasional.


(5)

BAB III

HARAPAN DAN RENCANA MASA AKAN DATANG 3.1 Harapan Sebagai Pembina OSN

Sebagai seorang pembina OSN, penulis berharap bisa membina siswa-siswi baik di sekolah SDN 1 Semarapura Tengah, di kecamatan Klungkung, maupun di kabupaten Klungkung hingga bisa mencapai prestasi ke Nasional bahkan ke Internasional. Sehingga bisa membawa nama baik sekolah khususnya dan Kabupaten Klungkung pada umumnya ke level nasional bahkan Internasional.

3.2 Rencana Kegiatan Masa Datang

Rencana kegiatan masa datang yang penulis rancang untuk mencapai harapan tersebut adalah;

1. Membentuk Ekapura Sains Club (ESC) guna mewadahi pembinaan siswa-siswi di SDN 1 Semarapura Tengah.

2. Membuat laboratorium mini di sekolah. Selama ini, di SD belum terdapat laboratorium, sehingga siswa dan guru merasa kesulitan dalam melakukan eksperimen IPA.

3. Menyusun buku panduan materi Olimpiade IPA SD. 4. Menyusun buku kumpulan soal-soal Olimpiade IPA SD.

5. Membuat sebuah blog khusus untuk membahas Olimpiade IPA, sehingga bisa menjadi sebuah tempat berbagi dan diskusi bagi guru-guru dan siswa di kabupaten Klungkungpada khususnya dan Nasional pada umumnya.


(6)

BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan

Olimpade Sains Nasional Guru SD merupakan sebuah ajang kompetisi bagi guru-guru pembina OSN baik SD, SMP, SMA maupun SMK. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan guru-guru semakin termotivasi dalam meningkatkan kompetensi diri terutama kompetensi profesional.

Keberhasilan seorang pendidik, dilihat dari keberhasilan peserta didiknya. Keberhasilan penulis sebagai pembina OSN akan tercermin dari hasil yang didapatkan oleh siswa-siswi yang penulis bina baik itu di sekolah, kecamatan maupun kabupaten.

Sebuah prestasi tidak terjadi secara kebetulan. Namun, selalu ada proses yang matang di balik sebuah prestasi. Membuat sebuah perencanaan merupakan bagian permulaan dari proses membentuk anak yang berprestasi. Kreatifitas akan membedakan seorang guru dengan guru yang lain dalam membina anak didiknya.

4.2 Saran-saran

Mengingat OSNG ini merupakan sebuah kompetisi yang bisa memberikan motivasi bagi guru-guru khususnya pembina OSN agar lebih meningkatkan kopetensi profesional mereka, jadi diharapkan bisa dilaksanakan setiap tahun secara berkelanjutan.