Pergub Nomor 50 Tahun 2013

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 50 TAHUN 2013
TENTANG
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, 
KELUARGA BERENCANA DAN PERLINDUNGAN ANAK 
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan,
Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak Provinsi
Kepulauan   Bangka   Belitung   dan   guna
melaksanakan ketentuan Pasal 69 ayat (1) Peraturan
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor
1   Tahun   2013   tentang   Organisasi   dan   Tata   Kerja
Inspektorat,   Badan   Perencanaan   Pembangunan
Daerah   dan   Lembaga   Teknis   Daerah   Provinsi
Kepulauan   Bangka   Belitung,   perlu   menyusun
Uraian   Tugas   dan   Fungsi  Badan   Pemberdayaan

Perempuan,   Keluarga   Berencana   dan   Perlindungan
Anak Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
b. bahwa   Uraian   Tugas   dan   Fungsi   sebagaimana
dimaksud  dalam  huruf  a,  perlu  ditetapkan  dengan
Peraturan Gubernur;
Mengingat

: 1. Undang–Undang   Nomor   8   Tahun   1974   tentang
Pokok–pokok   Kepegawaian   (Lembaran   Negara
Republik   Indonesia   Tahun   1974   Nomor   55,

1

2.

3.

4.

5.


6.

7.

Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia
Nomor   3041)   sebagaimana   telah   diubah   dengan
Undang­Undang  Nomor   43  Tahun   1999  (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169,
Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia
Nomor 3890);
Undang­Undang   Nomor   27   Tahun   2000   tentang
Pembentukan   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung
(Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Tahun   2000
Nomor   217,   Tambahan   Lembaran   Negara   Republik
Indonesia Nomor 4033);
Undang­Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pe­
merintahan Daerah (Lembaran Negara Republik In­
donesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembar­
an Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagai­

mana telah diubah terakhir dengan Undang­Undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik
Indonesia  Tahun   2008  Nomor   59,  Tambahan   Lem­
baran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
Undang­Undang   Nomor   12   Tahun   2011   tentang
Pembentukan Peraturan Perundang­undangan (Lem­
baran   Negara   Republik   Indonesia   Tahun   2011   No­
mor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indo­
nesia Nomor 5234);
Peraturan   Pemerintah   Nomor   38   Tahun   2007   ten­
tang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Peme­
rintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerin­
tahan   Daerah   Kabupaten/Kota   (Lembaran   Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambah­
an   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Nomor
4737);
Peraturan   Pemerintah   Nomor   41   Tahun   2007   ten­
tang   Pedoman   Organisasi   Perangkat   Daerah   (Lem­
baran   Negara   Republik   Indonesia   Tahun   2007   No­
mor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indo­

nesia  Nomor 4741);
Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Beli­
tung Nomor 1 Tahun 2013 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pemba­
ngunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provin­
si   Kepulauan   Bangka   Belitung   (Lembaran   Daerah
Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung   Tahun   2013
Nomor 1 Seri D);

2

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN   GUBERNUR   KEPULAUAN   BANGKA
BELITUNG   TENTANG   URAIAN   TUGAS   DAN   FUNGSI
BADAN   PEMBERDAYAAN   PEREMPUAN,   KELUARGA
BERENCANA   DAN   PERLINDUNGAN   ANAK  PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.
BAB I
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 1

Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan,
Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak terdiri dari:
1. Kepala;
2. Sekretariat;
3. Bidang   Pengarusutamaan   Gender   (PUG)   dan   Pem­
berdayaan Lembaga Masyarakat;
4. Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan;
5. Bidang  Perlindungan  Perempuan  dan  Perlindungan
Anak;
6. Bidang Keluarga Berencana;
7. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB II
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Kepala Badan
Pasal 2
(1) Kepala Badan mempunyai tugas merumuskan kebi­
jakan   penyelenggaraan   pembangunan   di   bidang
Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan
Perlindungan Anak.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Badan mempunyai fungsi  :
a. perumusan dan penetapan kebijakan teknis pem­
berdayaan   perempuan,   keluarga   berencana   dan
perlindungan  anak  yang  ditetapkan  oleh  Guber­

3

b.

c.
d.

e.

f.
g.
h.

nur berdasarkan perundang­undangan yang ber­

laku;
perumusan dan penetapan kebijakan operasional,
pemfasilitasian dan pemberian dukungan atas pe­
nyelenggaraan   pemerintahan   daerah   di   bidang
pemberdayaan   perempuan,   keluarga   berencana
dan perlindungan anak;
perumusan  dan  penetapan  kebijakan,  pengorga­
nisasian,   pengendalian   dan   pengevaluasian   pe­
laksanaan program pemberdayaan perempuan;
perumusan dan penetapan kebijakan, pengenda­
lian   dan   pengevaluasian   pelaksanaan   program
peningkatan kesejahteraan anak dan perlindung­
an anak;
perumusan  dan  penetapan  kebijakan,  pengorga­
nisasian,   pengendalian   dan   pengevaluasian   pe­
laksanaan   pembinaan   peran   serta   masyarakat
dalam pemberdayaan perempuan dan perlindung­
an anak;
pelaksanaan pembinaan tugas di bidang pember­
dayaan perempuan, keluarga berencana dan per­

lindungan anak;
pengendalian pengelolaan kesekretariatan;
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas­
an.
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 3

(1) Sekretariat   mempunyai   tugas   melaksanakan   tugas
kesekretariatan serta memberikan pelayanan teknis
dan administrasi kepada seluruh satuan organisasi
dalam lingkungan Badan Pemberdayaan Perempuan,
Keluarga Berencana, dan Perlindungan Anak.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1),sekretariat, mempunyai fungsi :
a. penyusun   dan   perumusan   rencana   kegiatan   ta­
hunan   intern   Badan   Pemberdayaan   Perempuan,
Keluarga Berencana, dan Perlindungan Anak;
b. perencanaan pengembangan sumber daya apara­
tur badan;


4

c. pelaksanaan   urusan   administrasi   umum   dalam
arti   melakukan   urusan   ketatausahaan,   kepega­
waian, perlengkapan dan kerumahtanggaan;
d. pemberian   saran   dan   pertimbangan   kepala   ba­
dan;
e. pengelolaan administrasi keuangan; 
f. pelaksanaan pembinaan staf;
g. pelaksanaan   evaluasi   dan   membuat   laporan
sesuai bidang tugasnya;
h. pelaksanaan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
(3) Sekretariat   dipimpin   oleh   seorang   Sekretaris   yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Ke­
pala Badan.
Pasal 4
(1) Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Perencanaan;

b. Sub Bagian Kepegawaian;
c. Sub Bagian Keuangan.
(2) Masing­masing   Sub   Bagian   dipimpin   oleh   seorang
Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris.
Pasal 5
(1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas membu­
at program kerja tahunan internal Badan Pemberda­
yaan   Perempuan,   Keluarga   Berencana,   dan   Perlin­
dungan Anak.
(2) Uraian tugas Sub Bagian Perencanaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. merekapitulasi   dan   mengevaluasi   kegiatan   Ang­
garan   Pendapatan   dan   Belanja   Daerah   (APBD)
dan dekonsentrasi;
b. menyiapkan   bahan   dalam   rangka   perencanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
dan dekonsentrasi;
c. menyusun rencana program keja internal badan;
d. menyiapkan bahan rapat koordinasi dalam rang­

ka kegiatan penyusunan Rencana Anggaran Pen­
dapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) dan dekon­

5

sentrasi di lingkungan badan;
e. memberikan   pertimbangan   kepada   atasan   ten­
tang langkah yang diambil dalam bidang perenca­
naan;
f. melaksanakan pembinaan staf;
g. melaksanakan   evaluasi   dan   membuat   laporan
sesuai bidang tugasnya;
h. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 6
(1) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melak­
sanakan pengelolaan admistrasi kepegawaian, urus­
an rumah tangga, kelembagaan dan ketatalaksana­
an   serta   mendokumentasi­kan   peraturan   perun­
dang­undangan.
(2) Uraian tugas Sub Bagian Kepegawaian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan   pengumpulan,   pengelolaan,   pe­
nyimpanan   dan   pemeliharaan   data   kepegawaian
di lingkungan badan;
b. melaksanakan penyiapan   bahan usulan pening­
katan kemampuan pegawai untuk mengikuti pen­
didikan dan atau diklat aparatur;
c. melaksanakan   pelaksanaan   usulan   kenaikan
pangkat,   pemberhentian,   pensiun,   penghargaan
dan hak­hak aparatur;
d. melaksanankan pengurusan surat menyurat me­
liputi   pengambilan   dan   pengiriman,   pencatatan
dan penyerahan surat, penomoran dan pengadil­
an, meneliti  kebenaran alamat  dan kelengkapan
lampiran surat dinas;
e. melaksanakan   penyelesaian   surat­surat   dinas
meliputi pendistribusian sesuai disposisi pimpin­
an, pengetikan, penataan, dan penyimpanan ser­
ta penyusunan arsip;
f. melaksanakan persiapan   rencana pegawai yang
akan mengikuti ujian dinas;
g. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan tena­
ga fungsional;
h. melaksanakan   penyiapan   bahan   tenaga   kerja
kontrak (pegawai tidak tetap);

6

i. mengatur penyedian alat tulis kantor, pengguna­
an   stempel   dinas,   perlengkapan   kantor,   dan
pengaturan kendaraaan dinas operasioanal;
j. mengelola barang inventaris;
k. mengelola urusan rumah tangga;
l. memberikan   saran   dan   pertimbangan   tentang
langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam
hal kepegawaian dan umum;
m. melaksanakan pembinaan staf;
n. melaksanakan   evaluasi   dan   membuat   laporan
sesuai bidang tugasnya;
o. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 7
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksana­
kan pengelolaan administrasi keuangan Badan Pem­
berdayaan Perempuan, Keluarga Berencan, dan Per­
lindungan Anak.
(2) Uraian tugas Sub Bagian Keuangan sebagaimana di­
maksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. menyusun   bahan   usulan   rencana   anggaran   be­
lanja;
b. menyusun laporan pelaksanaan belanja rutin;
c. menyiapkan bahan usulan pengangkatan benda­
harawan;
d. memproses usulan daftar gaji pegawai;
e. mengelola urusan kas dan gaji pegawai;
f. menyiapkan   dan   menyusun   laporan   keuangan
rutin dan bahan tanggapan pertanggungjawaban
atas laporan hasil pemeriksaan keuangan;
g. melaksanakan pembinaan staf;
h. melaksanakan   evaluasi   dan   membuat   laporan
sesuai bidang tugasnya;
i. melaksanakan   tugas   lain   yang   di   berikan   oleh
atasan.
Bagian Ketiga
Bidang Pengarusutamaan Gender (PUG)
Dan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat
Pasal 8

7

(1) Bidang   Pengarusutamaan   Gender   (PUG)   dan   Pem­
berdayaan   Lembaga   Masyarakat   mempunyai   tugas
menyiapkan dan melaksanakan program kegiatan di
Bidang   Pengurusutamaan   Gender   (PUG)   dan   Pem­
berdayaan Lembaga Masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada   ayat   (1),   Bidang   Pengurusutamaan   Gender
(PUG) Dan Pemberdayan Lembaga Masyarakat mem­
punyai fungsi :
a. perumusan kebijakan di Bidang Pengarusutama­
an Gender dan Lembaga Pemberdayaan Masyara­
kat; 
b. pelaksanan   koodinasi   pelaksanaan   kebijakan   di
Bidang Pengurusutamaan Gender dan Pemberda­
yaa Lembaga Masyarakat;
c. pemberian bantuan teknis fasilitasi pelaksanaan
sosialisasi,   advokasi   dan   analisis   kebijakan   ber­
perspektif gender;
d. pelaksanaan   hubungan   kerja   di   Bidang   Pengu­
rusutamaan Gender Dan Pemberdayaan Lembaga
Masyarakat   dengan   dinas/badan/biro   instansi
terkain dan lembaga masyarakat;
e. penyiapan data dan informasi pengarusutamaan
gender di provinsi dan di kabupaten/kota;
f. pemfasilitasian penguatan kelembagaan mekanis­
me   pengarusutamaan   gender   pada   lembaga   pe­
merintahan dan lembaga masyarakat
g. pemberian   saran   pertimbangan   kepada   atasan
tentang   teknis,   pengarusutamaan   gender   dan
pemberdayaan lembaga masyarakat;
h. pelaksanaan pembinaan staf;
i. pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi dan
pembuatan laporan sesuai bidang tugasnya;
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas­
an.
(3) Bidang   Pengarusutamaan   Gender   (PUG)   dan   Pem­
berdayaan Lembaga Masyarakat dipimpin oleh seo­
rang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Badan.
Pasal 9

8

(1) Bidang   Pengarusutamaan   Gender   (PUG)   dan   Pem­
berdayaan Lembaga Masyarakat terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengarusutamaan Gender (PUG);
b. Sub Bidang Pemberdayaan Lembaga Masyarakat.
(2) Masing­masing   Sub   Bidang   dipimpin   oleh   seorang
Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada   Kepala   Bidang   Pengarusutamaan   Gender
(PUG) Dan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat.
Pasal 10
(1) Sub  Bidang  Pengarusutamaan  Gender  (PUG)  mem­
punyai   tugas   menyiapkan   dan   melaksanakan   pro­
gram kegitan di bidang pengarusutamaan gender.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Pengarusutamaan Gender
(PUG)  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  adalah
sebagai  berikut:
a. menyiapkan   perumusan   kebijakan   dan   program
pembangunan   melalui   pengarusutamaan   gender
di provinsi;
b. melaksanakan   pengumpulan,   pengolahan   dan
analisis data pengarusutamaan  gender provinsi;
c. menyiapkan data dan informasi pengarusutama­
an gender di provinsi dan di kabupaten;
d. melaksanakan   penyusunan   buku   gender/data
terpilah di provinsi;
e. melaksanakan   hubungan   kerja,   pemberdayaan
kelembagaan   dan   pengembagan   jaringan   kerja
dalam   pengarusutamaan   gender   di   provinsi   dan
kabupaten/kota;
f. melaksanakan koordinasi, penyelenggaraan sosia­
lisasi,   advokasi,   fasilitas,   pemantaun,   evaluasi
dan   pelaporan   pengarusutamaan   gender   dalam
pembangunan provinsi dan kabupaten/kota;
g. menyiapkan pedoman dan materi Komunikasi, In­
formasi,   Edukasi   (KIE)   dalam   rangka   sosialisasi
dan advokasi pengarusutamaan gender;
h. melaksanakan   sosialisai   dan   advokasi   pengaru­
sutamaan gender;
i. membentuk   forum   di   Bidang   Pengarusutamaan
Gender;
j. memfasilitasi penguatan kelembagaan mekanisme
pengarusutamaan gender pada lembaga pemerin­

9

tahan;
k. meningkatkan   kemampuan   Pusat   Studi   Wanita
(PSW)/Pusat   Studi   Gender   (PSG)   dan   lembaga
lain untuk mendukung pelaksanaan pengarusut­
amaan gender (PUG);
l. meningkatkan kualitas kerja sama dengan Pusat
Studi   Wanita   (PSW)/Pusat   Studi   Gender   (PSG),
lembaga penelitian dalam PUG;
m. memfasilitasi pelaksanaan  sistem informasi  gen­
der;
n. memberikan   saran   dan   pertimbangan   kepada
atasan   tentang   teknis   pengarusutamaan   gender
dan pemberdayaan lembaga masyarakat;
o. melaksanakan pembinaan staf;
p. melaksanakan monitoring, evaluasi dan membuat
laporan sesuai bidang tugasnya;
q. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 11
(1) Sub   Bidang   Pemberdayaan   Lembaga   Masyarakat
mempunyai   tugas   menyiapkan   dan   melaksanakan
program kegiatan peningkatan kapasitas dan pengu­
atan serta pengembangan jaringan dan fasilitas lem­
baga masyarakat yang meliputi organisasi keagama­
an, lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi
dan swasta, organisasi sosial politik dan media mas­
sa di Bidang Pemberdayaan Lembaga Masyarakat.
(2) Uraian   tugas   Sub   Bidang   Pemberdayaan   Lembaga
Masyarakat   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)
adalah sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan koordinasi dan rumusan kebi­
jakan di bidang pemberdayaan lembaga masyara­
kat  di  Bidang  Pemberdayaan  Lembaga  Masyara­
kat;
b. membangun jaringan kemitraan lembaga masya­
rakat dan swasta;
c. melaksanakan peningkatan kapasitas lembaga or­
ganisasi keagamaan, lembaga swadaya masyara­
kat, organisasi profesi dan swasta, organisasi so­
sial politik dan media massa di di Bidang Pember­
dayaan Lembaga Masyarakat;

10

d. melaksanakan pengembangan jaringan organisasi
keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, orga­
nisasi profesi dan swasta, organisasi sosial politik
dan media massa di Bidang Pemberdayaan Lem­
baga Masyarakat;
e. menyiapkan   data   dan   informasi   di   Bidang   Pem­
berdayaan Lembaga Masyarakat;
f. melaksanakan  advokasi  untuk  peningkatan  pro­
gram lembaga masyarakat;
g. melaksanakan pemantauan, analisi, evaluasi dan
pelaporan   fasilitas   jaringan   organisasi   keagama­
an, lembaga swadaya masyarakat, organisasi pro­
fesi dan swasta, organisasi sosial politik dan me­
dia massa di Bidang Pemberdayaan Lembaga Ma­
syarakat;
h. memberikan   saran   dan   pertimbangan   kepada
atasan   tentang   teknis   pemberdayaan   lembaga
masyarakat   di   Bidang   Pemberdayaan   Lembaga
Masyarakat;
i. melaksanakan pembinaan staf;
j. melaksanakan evaluasi dan membuatan laporan
sesuai bidang tugasnya;
k. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Bagian Keempat
Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan
Pasal 12
(1) Bidang   Peningkatan   Kualitas   Hidup   Perempuan
mempunyai   tugas   menyiapkan   melaksanakan   pro­
gram kegiatan di Bidang Peningkatan Kualitas Hidup
Perempuan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada   ayat   (1),   Bidang   Peningkatan   Kualitas   Hidup
Perempuan mempunyai fungsi :
a. penyiapan   perumusan   kebijakan   di   Bidang   Pe­
ningkatan   Kualitas   Hidup   Perempuan   dalam   bi­
dang pendidikan, kesehatan, ekonomi, partisipasi
politik, sosial budaya, dan lingkungan;
b. pelaksanaan koordinasi pelaksanaan kebijakan di
bidang   pendidikan,   kesehatan,   ekonomi,   partisi­

11

pasi politik, sosial budaya, dan lingkungan serta
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijak­
an bidang peningkatan kualitas hidup perempu­
an;
c. pemberian bantuan teknis fasilitasi pelaksanaan
sosialisasi,   advokasi   dan   analisis   kebijakan   pe­
ningkatan kualitas hidup perempuan ;
d. pelaksanaan   hubungan   kerja   di   Bidang   Pening­
katan   Kualitas   Hidup   Perempuan   dengan
dinas/badan/biro   instansi   terkait   dan   lembaga
lainnya ;
e. pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi dan
pelaporan   pelaksanaan   peningkatan   kualitas   hi­
dup perempuan di bidang pendidikan, kesehatan,
ekonomi,   partisipasi   politik,   sosial   budaya,   dan
lingkungan;
f. pemberian saran dan pertimbangan kepada atas­
an di Bidang Peningkatan Kualitas Perempuan;
g. pelaksanaan pembinaan staf; 
h. pelaksanakan   evaluasi   dan   pembuatan   laporan
sesuai bidang tugasnya;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas­
an.
(3) Bidang Peningkatan  Kualitas Hidup  Perempuan di­
pimpin   oleh   seorang   Kepala   yang   berada   dibawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
Pasal 13
(1) Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan ter­
diri dari :
a. Sub Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi
Perempuan;
b. Sub Bidang Partisipasi Politik Perempuan dan So­
sial Budaya serta Lingkungan.
(2) Masing­masing   Sub   Bidang   dipimpin   oleh   seorang
Kepala   yang   berada   di   bawah   dan   bertanggung
jawab   kepada   Kepala   Bidang   Peningkatan   Kualitas
Hidup Perempuan.
Pasal 14
(1) Uraian   tugas   Sub   Bidang   Pendidikan,   Kesehatan

12

dan Ekonomi Perempuan mempunyai tugas menyi­
apkan dan melaksanakan program kegiatan Pening­
katan kualitas hidup perempuan di bidang pendidik­
an, kesehatan, Ekonomi Perempuan.
(2) Uraian   Tugas   Sub   Bidang   Pendidikan,   Kesehatan
dan   Ekonomi   Perempuan   sebagaimana   dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. menyiapkan   bahan   rumusan   kebijakan   Pening­
katan Kualitas hidup perempuan di Bidang Pendi­
dikan, Kesehatan Dan Ekonomi Perempuan;
b. melaksanakan   Pengumpulan,   pengolahan   dan
analisis serta identifikasi masalah sebagai bahan
masukan rumusan kebijakan peningkatan kuali­
tas hidup perempuan di Bidang Pendidikan, Kese­
hatan dan Ekonomi Perempuan;
c. melaksanakan   penyiapan   koordinasi,   sosialisasi,
advokasi   dan   fasilitasi   peningkatan   kualitas   hi­
dup perempuan di Bidang Pendidikan, Kesehatan
dan Ekonomi Perempuan;
d. melaksanakan   pemantauan,   evaluasi   dan   pela­
poran peningkatan kualitas hidup perempuan di
Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi pe­
rempuan;
e. memberikan   saran   dan   pertimbangan   kepada
atasan peningkatan kualitas hidup perempuan di
Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi Pe­
rempuan;
f. melaksanakan pembinaan staf;
g. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan se­
suai bidang tugasnya;
h. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 15
(1) Sub Bidang Partisipasi Politik Perempuan dan Sosial
Budaya serta Lingkungan mempunyai tugas menyi­
apkan dan melaksanakan program kegiatan Pening­
katan kualitas hidup perempuan di Bidang Partisi­
pasi   Politik   Perempuan   dan   Sosial   Budaya   serta
Lingkungan.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Partisipasi Politik Perem­
puan dan Sosial Budaya serta Lingkungan sebagai­

13

mana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut

a. menyiapkan   bahan   rumusan   kebijakan   Pening­
katan kualitas hidup perempuan di Bidang Parti­
sipasi Politik Perempuan dan Sosial Budaya serta
Lingkungan;
b. melaksanakan   pengumpulan,   pengolahan   dan
analisis serta identifikasi masalah sebagai bahan
masukan rumusan kebijakan peningkatan kuali­
tas hidup perempuan di Bidang Partisipasi Politik
Perempuan dan Sosial Budaya serta Lingkungan;
c. melaksanakan   analisis   kebijakan   Peningkatan
kualitas   hidup   perempuan   di   Bidang   Partisipasi
Politik Perempuan dan Sosial Budaya serta Ling­
kungan;
d. melaksanakan   penyiapan   koordinasi,   sosialisasi,
advokasi   dan   fasilitasi   peningkatan   kualitas   hi­
dup perempuan di Bidang Partisipasi Politik Pe­
rempuan dan Sosial Budaya serta Lingkungan;
e. mengaktifkan   lembaga   kultural   masyarakat   da­
lam pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak;
f. menyusun dan melaksanakan Komunikasi Infor­
masi Edukasi (KIE) untuk peningkatan nilai­nilai
agama di dalam tatanan sosial budaya;
g. meningkatkan   nilai­nilai   kejuangan   perempuan
Indonesia;
h. memberikan   saran   dan   pertimbangan   kepada
atasan    tentang  peningkatan   kualitas  hidup   pe­
rempuan di bidang Partisipasi Politik Perempuan
dan Sosial Budaya serta Lingkungan;
i. melaksanakan pembinaan staf;
j. melaksanakan   pemantauan,   evaluasi   dan   mem­
buat laporan sesuai bidang tugasnya;
k. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Bagian Kelima
Bidang Perlindungan Perempuan dan Perlindungan
Anak
Pasal 16

14

(1) Bidang  Perlindungan  Perempuan  dan  Perlindungan
Anak mempunyai tugas melaksanakan program ke­
giatan   Perlindungan   Perempuan   dan   Perlindungan
Anak.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) Bidang Perlindungan Perempuan dan
Perlindungan Anak mempunyai fungsi :
a. penyiapan   bahan   rumusan   kebijakan   di   bidang
Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak;
b. pelaksanaan koordinasi pelaksanaan kebijakan di
bidang Perlindungan Perempuan dan Perlindung­
an anak;
c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan ana­
lisis serta identifikasi masalah sebagai bahan ma­
sukan   rumusan   kebijakan   Perlindungan   Perem­
puan di bidang tindak kekerasan, daerah rawan
konflik dan bencana, tenaga kerja perempuan pe­
nyandang cacat;
d. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan ana­
lisis serta identifikasi masalah sebagai bahan ma­
sukan rumusan kebijakan Perlindungan Anak di
bidang anak bermasalah hukum, tindak kekeras­
an   terhadap   anak,   pendidikan   dan   kesehatan
anak, hak sipil dan partisipasi anak;
e. pemberian bantuan teknis fasilitasi pelaksanaan
sosialisasi,   advokasi   dan   analisis   kebijakan   per­
lindungan perempuan dan perlindungan anak;
f. pelaksanaan   hubungan   kerja   di   Bidang   Perlin­
dungan   Perempuan   dan   Perlindungan   Anak   de­
ngan dinas/badan/biro/instansi terkait dan lem­
baga lainnya;
g. pemberian saran dan pertimbangan kepada atas­
an tentang perlindungan perempuan dan perlin­
dungan anak;
h. pelaksanaan pembinaan staf;
i. pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi dan
pembuatan laporan sesuai bidang tugasnya;
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas­
an.
(3) Bidang  Perlindungan  Perempuan  dan  Perlindungan
Anak dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di­
bawah   dan   bertanggung   jawab   kepada   Kepala   Ba­

15

dan.
Pasal 17
(1) Bidang  Perlindungan  Perempuan  dan  Perlindungan
Anak terdiri dari :
a. Sub Bidang Perlindungan Perempuan;
b. Sub Bidang Perlindungan Anak.
(2) Masing­masing   Sub   Bidang   dipimpin   oleh   seorang
kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
Pasal 18
(1) Sub   Bidang   Perlindungan   Perempuan   mempunyai
tugas   dan   melaksanakan   program   kegiatan   di   bi­
dang Perlindungan Perempuan.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Perlindungan Perempuan se
bagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)   adalah   sebagai
berikut :
a. menyiapkan bahan rumusan kebijakan di Bidang
Perlindungan Perempuan;
b. melakukan  koordinasi   pelaksanaan  kebijakan   di
Bidang Perlindungan Perempuan;
c. menyusun   strategi   penanganan   perempuan   de­
ngan kemampuan yang berbeda;
d. melaksanakan penyiapan bahan pengolahan dan
analisis serta identifikasi masalah sebagai bahan
masukan   rumusan   kebijakan   Perlindungan   Pe­
rempuan di bidang tindak kekerasan, daerah ra­
wan konflik dan bencana , tenaga kerja perempu­
an , perempuan lanjut usia, dan perempuan pe­
nyandang cacat;
e. memberikan bantuan teknis pelaksanaan sosiali­
sasi,   advokasi,   fasilitasi   kebijakan   perlindungan
perempuan;
f. membentuk lembaga perlindungan perempuan;
g. melaksanakan hubungan kerja di Bidang Perlin­
dungan Perempuan dengan dinas/badan/biro/in­
stansi terkait dan lembaga masyarakat;
h. memberikan   saran   dan   pertimbangan   kepada
atasan tentang perlindungan perempuan;

16

i. melaksanakan pembinaan staf;
j. melaksanakan   pemantauan,   analisis,   evaluasi
dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
k. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 19
(1) Sub   Bidang   Perlindungan   Anak   mempunyai   tugas
dan melaksanakan program kegiatan di bidang Per­
lindungan Anak.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Perlindungan Anak seba­
gaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai ber­
ikut :
a. menyiapkan bahan rumusan kebijakan di bidang
Perlindungan Anak;
b. melakukan  koordinasi   pelaksanaan  kebijakan   di
bidang Perlindungan Anak;
c. menyusun strategi penanganan anak dengan ke­
mampuan berbeda;
d. melaksanakan   pengumpulan,   pengolahan   dan
analisis serta identifikasi masalah sebagai bahan
masukan rumusan kebijakan Perlindungan Anak
di bidang anak bermasalah hokum tindak keke­
rasan anak, pendidikan dan kesehatan anak, ma­
salah sosial anak serta hak sipil dan partisipasi
anak;
e. melakukan  koordinasi   pelaksanaan  kebijakan   di
bidang perlindungan anak;
f. memberikan bantuan teknis pelaksanaan sosiali­
sasi,   advokasi,   fasilitasi   kebijakan   Perlindungan
Anak;
g. memfasilitaskan pembinaan dan penanganan ter­
hadap perlindungan anak;
h. melaksanakan hubungan kerja di Bidang Perlin­
dungan Anak  dengan dinas/badan/biro  instansi
terkait dan lembaga masyarakat;
i. memberikan   saran   dan   pertimbangan   kepada
atasan tentang perlindungan anak;
j. melaksanakan pembinaan staf; 
k. melaksanakan   pemantauan,   analisis,   evaluasi
dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
l. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh

17

atasan.
Bagian Keenam
Bidang Keluarga Berencana
Pasal 20
(1) Bidang   Keluarga   Berencana   mempunyai   tugas   me­
nyiapkan dan melaksanakan program kegiatan di Bi­
dang  Pemberdayaan   Keluarga  dan   Keluarga  Beren­
cana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Keluarga Berencana mempu­
nyai fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang Pem­
berdayaan Keluarga dan Keluarga Berencana;
b. pelaksanaan koordinasi pelaksanaan kebijakan di
bidang Pemberdayaan Keluarga dan Keluarga Be­
rencana;
c. pemberian bantuan teknis fasilitasi pelaksanaan
sosialisasi, advokasi dan analisis kebijakan Pem­
berdayaan Keluarga dan Keluarga Berencana;
d. pelaksanaan hubungan kerja di bidang Keluarga
Berencana   dan   Pemberdayaan   Keluarga   dengan
dinas/badan/biro/instansi   terkait   dan   lembaga
lainnya;
e. pemberian saran dan pertimbangan kepada atas­
an;
f. pelaksanaan pembinaan staf; 
g. pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi dan
pelaporan sesuai bidang tugasnya;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas­
an.
(1) Bidang   Keluarga   Berencana   dipimpin   oleh   seo­
rang   Kepala   yang   berada   dibawah   dan   bertang­
gung jawab kepada Kepala Badan.
Pasal 21
(1) Bidang Keluarga Berencana terdiri dari :
a. Sub Bidang Pemberdayaan Keluarga;

18

b. Sub Bidang Keluarga Berencana.
(2) Masing­masing   Sub   Bidang   dipimpin   oleh   seorang
Kepala  yang  berada  di  bawah  dan  bertanggung  ja­
wab kepada Kepala Bidang Keluarga Berencana.
Pasal 22
(1) Sub Bidang Pemberdayaan Keluarga mempunyai tu­
gas menyiapkan dan melaksanakan program kegiat­
an di Bidang Pemberdayaan Keluarga.
(2) Uraian   tugas   Sub   Bidang   Pemberdayaan   Keluarga
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai
berikut:
a. menyiapkan bahan rumusan kebijakan di bidang
Pemberdayaan Keluarga;
b. melaksanakan koordinasi pelaksanaan kebijakan
di bidang Pemberdayaan Keluarga
c. melaksanakan pembinaan peningkatan peran pe­
rempuan dalam kehidupan berkeluarga;
d. melakukan advokasi pemberdayaan keluarga, pe­
ngembangan ketahanan keluarga, dan peningkat­
an kualitas lingkungan keluarga;
e. melaksanakan pembinaan peningkatan peran ser­
ta perempuan dalam kehidupan keluarga;
f. melaksanakan   pengumpulan,   pengolahan   dan
analisis serta identifikasi masalah sebagai bahan
masukan rumusan kebijakan di bidang Pember­
dayaan Keluarga;
g. melaksanakan pegembangan diri perempuan me­
wujudkan keluarga berkualitas;
h. memberikan   saran   dan   pertimbangan   kepada
atasan;
i. melaksanakan pembinaan staf;
j. melaksanakan   pemantauan,   evaluasi   dan   mem­
buat laporan sesuai bidang tugasnya;
k. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 23
(1) Sub   Bidang   Keluarga   Berencana   mempunyai   tugas
menyiapkan dan melaksanakan program kegiatan di
bidang Keluarga Berencana.

19

(2) Uraian tugas Sub Bidang Keluarga Berencana seba­
gaimana   dimaksud   pada   ayat   (1),   adalah   sebagai
berikut :
a. menyiapkan bahan rumusan kebijakan di Bidang
Keluarga Berencana;
b. melaksanakan koordinasi pelaksanaan kebijakan
di Bidang Keluarga Berencana;
c. menyiapkan data dan informasi di Bidang Keluar­
ga Berencana;
d. melakukan   hubungan   kerja   dengan   komponen
dan instansi teknis terkait di Bidang Keluarga Be­
rencana;
e. memberi bantuan teknis pelaksanaan sosialisasi,
advokasi, fasilitasi kebijakan;
f. melaksanakan   pengumpulan,   pengolahan   dan
analisis serta identifikasi masalah sebagai bahan
masukan rumusan kebijakan di Bidang Keluarga
Berencana;
g. memberikan   saran   dan   pertimbangan   kepada
atasan;
h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan   pemantauan,   evaluasi   dan   mem­
buat laporan sesuai bidang tugasnya;
j. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
BAB III
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 24
Kelompok   Jabatan   Fungsional   mempunyai   tugas
melaksanakan   sebagian   tugas   dan   fungsi   Badan
Pemberdayaan   Perempuan,   Keluarga   Berencana   dan
Perlindungan Anak Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
sesuai dengan keahliannya dan kebutuhannya.
Pasal 25
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimak­
sud dalam Pasal 24 terdiri dari sejumlah tenaga da­
lam   jenjang   jabatan   fungsional   yang   terbagi   dalam
kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

20

(2) Setiap kelompok tersebut dipimpin oleh seorang te­
naga fungsional senior yang ditunjuk dan diangkat
oleh Kepala Badan.
(3) Jumlah   Jabatan   Fungsional   tersebut   ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis   dan   jenjang   jabatan   fungsional   berdasarkan
peraturan perundang­undangan.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Dengan   berlakunya   Peraturan   Gubernur   ini,   maka
Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor
73   Tahun   2008   tentang   Uraian   Tugas   Badan
Pemberdayaan   Perempuan,   Keluarga   Berencana   dan
Perlindungan Anak Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(Berita   Daerah   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung
Tahun 2008 Nomor 31 Seri D), dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Pasal 27
Hal­hal   yang   belum   cukup   diatur   dalam   Peraturan
Gubernur   ini,   akan   ditetapkan   lebih   lanjut   oleh
Gubernur sepanjang mengenai pelaksanaannya.
Pasal 28
Peraturan   Gubernur   ini   mulai   berlaku   pada   tanggal
diundangkan.
Agar   setiap   orang   mengetahuinya,   memerintahkan
pengundangan   Peraturan   Gubernur   ini   dengan
penempatannya   dalam   Berita   Daerah   Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.

Ditetapkan di Pangkalpinang 
pada tanggal 30 September 2013    
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

21

dto
RUSTAM EFFENDI
Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 30 September 2013
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
IMAM MARDI NUGROHO
BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN
2013 NOMOR 16 SERI D

22