PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNLAM ipi96555

ZAINUDDIN, MUSTIKAWATI, SUYIDNO I PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA ...

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI
PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNLAM
Oleh: Zainuddin, Mustikawati, dan Suyidno
Dosen Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam

Abstract: The developmental research objective is to produce the module of outer space physics (Fisika
Bumi Antariksa or FBA) that is suitbale and effective to increase the students’ achievment of Physics
Education in Faculty Teacher Training and Education, Lambung Mangkurat University. The
developmental method used Four D Mode covering define, design, develop, and disseminate. The subject
of research is 33 students who took the outer space physics lecture for odd semester in 2011/2012. The
data collection technique used the evaluation of suitability, questionnaire, and test. The tecnique of data
analysis is qualitative and descriptive. The result of research stated that (1) the module of outer space
physics is suitable for learning material relating to content, language, and dilivery; (2) the students’
achievment is good because 9% of the students total number got “A” meaning very satisfying, 45% of
them got “B” meaning satisfying, 27% of them got “C” meaning enough satisfying; and (3) the students
responded positively to the use of the module of outer space physics in teaching learning activity. In a
word, the module of outer space physics is suitable and effective to increase the students’ achievment of
Physics Education in Faculty Teacher Training and Education, Lambung Mangkurat University.

Abstrak: Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan Modul Fisika Bumi Antariksa (FBA)
yang layak dan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa prodi pendidikan Fisika FKIP
Unlam. Metode pengembangan menggunakan Four D Model meliputi define, design, develop, and
disseminate. Subyek penelitian adalah 33 mahasiswa pemrogram Matakuliah FBA semester gasal 2011/
2012. Teknik pengumpulan data menggunakan penilaian kelayakan, angket, dan tes. Teknik analisis
data secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Modul FBA layak sebagai media
pembelajaran dalam hal konten, kebahasaan, dan penyajian, (2) prestasi belajar mahasiswa baik, karena
9% mendapatkan nilai sangat memuaskan (A), 45% memuaskan (B), dan 27% cukup memuaskan (C),
dan (3) mahasiswa memberikan respon positif terhadap penggunaan modul FBA dalam perkuliahan.
Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa Modul Fisika Bumi Antariksa yang dikembangkan layak
dan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa prodi pendidikan Fisika FKIP Unlam.
Key words: the module of outer space physics, students’ achievement, and developmental research

63

JURNAL VIDYA KARYA I JILID 27 No. 01, Oktober 2012

PENDAHULUAN
FKIP Unlam sebagai penghasil guru MIPA
secara tidak langsung bertanggung jawab untuk

meningkatkan mutu pendidikan di bidang MIPA.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
melengkapi kebutuhan mahasiswa terutama
kebutuhan materi perkuliahan yang terstruktur
dengan baik, berkualitas, dan mudah diperoleh.
Dengan demikian proses pembelajaran dengan
mudah diarahkan berpusat pada mahasiswa untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif,
inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
Pembelajaran dengan modul memungkinkan
seorang mahasiswa memiliki kecepatan lebih tinggi
dalam belajar dibandingkan dengan mahasiswa
lainnya (Suyatno dan Subekti, 2009).
Salah satu masalah yang dihadapi Prodi
Pendidikan Fisika adalah belum optimalnya
pembelajaran yang dilakukan oleh dosen ataupun
mahasiswa karena belum tersedianya modul
perkuliahan yang layak dan permanen, bahan ajar
yang ada belum dikembangkan atau dicetak secara
sistematik, komprehensif, dan berkelanjutan.

Beberapa modul yang sudah ada belum memiliki
format yang seragam dan bahkan beberapa modul
yang sudah ada, susah dipahami sehingga
membingungkan mahasiswa saat kegiatan
perkuliahan. Suasana perkuliahan pada umumnya
menggunakan direct instruction dan penyajian
perkuliahan/pengetahuan dalam bentuk ceramah
sehingga mahasiswa cenderung pasif karena
ketiadaan modul perkuliahan. Hal ini secara tidak
langsung mempengaruhi rendahnya prestasi hasil
belajar mahasiswa yang ditunjukkan oleh hasil
evaluasi studi mahasiswa selama dua tahun
berturut-turut seperti pada Tabel 1.
Tabel 1.Hasil Evaluasi Belajar
Mahasiswa Pend. Fisika Pada Matakuliah FBA
Nilai
A
B
C
D

E

2009/2010
5%
25%
69%
0%
1%

2010/2011
0%
29%
36%
35%
0%

Salah satu upaya meningkatkan prestasi
belajar mahasiswa adalah menyediakan sumber
belajar yang layak dan berkualitas berupa modul
perkuliahan. Pengembangan modul didasarkan

64

pada alasan utama bahwa ketersediaan buku
merupakan hal dianggap paling mendesak
dibanding upaya-upaya yang lain. Modul menurut
Rasyid (2010) merupakan alat/sarana pembelajaran
yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan
cara mengevaluasi yang dirancang secara
sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya. Pengorganisasian materi pada
modul perkuliahan mengandung sequencing yang
mengacu pada pembuatan urutan penyajian materi
pelajaran, dan synthesizing yang mengacu pada
upaya menunjukkan kepada mahasiswa keterkaitan
antara fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang
terkandung dalam materi perkuliahan.
Pengorganisasian materi perkuliahan terdiri dari
tiga tahapan berpikir yaitu pembentukan konsep,
interpretasi konsep, dan aplikasi prinsip.

Pengorganisasian tersebut membuat mahasiswa
lebih tertarik dalam belajar, mahasiswa otomatis
belajar bertolak dari prerequisites dan dapat
meningkatkan prestasi hasil belajarnya.
Modul perkuliahan berisikan tentang: (1)
pengetahuan akan fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur, (2) keterampilan mengembangkan ide,
memilih, menggunakan alat dan bahan, serta teknik
kerja, (3) nilai atau sikap ilmiah antara lain nilai
kebersamaan, nilai kejujuran, nilai kasih sayang,
tolong menolong, semangat dan minat belajar,
semangat bekerja, dan mau menerima pendapat
orang lain. Keuntungan penggunaan modul dalam
perkuliahan adalah: (1) meningkatkan motivasi
belajar mahasiswa, karena setiap kali mengerjakan
tugas pelajaran dibatasi dengan jelas dan sesuai
dengan kemampuan, (2) mahasiswa mencapai hasil
sesuai dengan kemampuannya, (3) bahan pelajaran
terbagi lebih merata dalam satu semester, dan (4)
pendidikan lebih berdaya guna, karena modul

disusun menurut jenjang akademik.
Modul FBA disusun mengacu pada
Kurikulum Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam
yang secara garis besarnya meliputi Litosfer,
hidrosfer, atmosfer, Jagat Raya, Bintang, Tata Surya
beserta Anggotanya, serta Bumi dan Bulan. Selain
mempelajari konsep-konsep fisika bumi dan
antariksa, juga menjelaskan berbagai fenomena
alam seperti mengapa air laut rasanya asin,
mengapa batu memiliki bentuk dan warna
bermacam-macam, atau mengapa pagi dan sore hari

ZAINUDDIN, MUSTIKAWATI, SUYIDNO I PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA ...

matahari tampak lebih besar. Perkuliahan FBA
merupakan matakuliah pemantapan pada materi
bumi dan antariksa yang diajarkan di sekolah
dasar dan menengah yang diajarkan hanya berupa
konsep-konsep semata. Pada mata kuliah ini,
penjelasan terhadap konsep-konsepnya diperkuat

dengan matematis. Sehingga mahasiswa dapat
meningkatkan kemampuan dalam menganalisis
fen ome na se ha ri-ha ri de ngan me ne rapka n
persamaan matematis.
Hasil belajar yang telah dicapai mahasiswa
berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan disebut
prestasi belajar (Meutia, 2010). Prestasi belajar pada
matakuliah fisika bumi dan antariksa merupakan
penguasaan pengetahuan dan kemampuan hasil
belajar fisika bumi dan antariksa. Prestasi belajar
tersebut sangat dipengaruhi oleh penguasaan
materi dosen sebagai sumber informasi utama dan
penggunaan berbagai strategi pembelajaran yang
mampu memotivasi siswa untuk belajar. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian Suliyanah dan
Asnawi (2010) yang menyatakan bahwa
keberadaan
modul
perkuliahan
dapat

meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Selain itu
hasil penelitian Mulyanratna, dkk. (2011)
menunjukkan penggunaan modul perkuliahan
dapat peningkatan aktivitas belajar mandiri dan
mastery learning mahasiswa.
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah
umum penelitian ini adalah “Bagaimanakah
efektivitas Modul Fisika Bumi dan Antariksa yang
dikembangkan untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam?”
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan modul
Fisika Bumi dan Antariksa (FBA) yang layak dan
efektif untuk meningkatkan prestasi belajar

mahasiswa prodi pendidikan Fisika FKIP Unlam.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan untuk mengembangkan Modul
Perkuliahan FBA yang akan digunakan untuk

meningkatkan prestasi belajar mahasiswa prodi
pendidikan fisika FKIP unlam. Pengembangan
modul menggunakan Four-D models yang diadaptasi
dari Thiagarajaan, Semmel, dan Semmel. Langkahlangkah pengembangan seperti Gambar 1. Dari
diagram alur pengembangan Modul FBA di atas,
dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:
Pendefinisian (Define)

Dilakukan analisis terhadap kurikulum
matakuliah FBA kemudian diidentifikasi konsepkonsep esensial dan kemampuan mahasiswa. Hasil
identifikasi ini, dipersiapkan sebagai bahan untuk
merumuskan tujuan pembelajaran.
Perancangan (Design)

Pada tahapan perancangan dilakukan
penyusunan modul yang mengacu pada hasil
identifikasi pada tahapan pendefinisian dan
referensi standar.
Pengembangan (Develop)


Pada tahapan ini dilakukan telaah secara
internal sesama penulis, maupun eksternal yaitu
oleh 2 Dosen ahli dan keterbacaan oleh mahasiswa
pengguna modul. Tujuannya adalah untuk
mengetahui kelayakan modul dan masukan untuk
menyempurnakan modul yang dibuat. Selanjutnya
dilakukan revisi sesuai dengan masukan penelaah
hingga menghasilkan Modul.

65

JURNAL VIDYA KARYA I JILID 27 No. 01, Oktober 2012

Analisis Materi Fisika Bumi Antariksa

Pendefinisian

Analisis Mahasiswa

Perumusan Tujuan Pembelajaran
Penyusunan Modul

Penyusunan Lembar Penilaian

Perancangan
Desain Awal Modul Perkuliahan dan Instrumen Penilaian
Validasi Modul

Revisi

Ujicoba
Pengembangan &
Penyebaran

Analisis Ujicoba
Laporan

Gambar 1 Diagram Alur Pengembangan Modul FBA
Setelah itu dilakukan uji coba pada
mahasiswa yang memprogram matakuliah Fisika
Bumi dan Antariksa pada semester gasal tahun
akademik 2011-2012. Data hasil ujicoba dianalisis
untuk mengetahui apakah modul yang digunakan
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
prestasi belajar mahasiswa dalam mengikuti
perkuliahan FBA.
Penyebaran (Disseminate)

Modul yang sudah final akan digunakan
dalam perkuliahan FBA. Namun demikian karena
keterbatasan waktu, maka tahapan ini akan
dilakukan oleh Prodi Pendidikan Fisika.
Subyek dan Waktu Penelitian

Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Prodi
Pendidikan Fisika FKIP Unlam angkatan 2009 dan
2010 yang sedang memprogram matakuliah Fisika
Bumi Antariksa pada Bulan September 2011 –
Januari 2012 semester gasal tahun ajaran 2011 –
2012 sebanyak 46 mahasiswa.

66

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan
lembar penilaian dan keterbacaan modul untuk
mengetahui kelayakan modul FBA, angket respon
mahasiswa terhadap isi modul dan proses
perkuliahan, serta lembar evaluasi untuk
mengetahui prestasi belajar mahasiswa dalam
perkuliahan FBA.
Teknik Analisis Data

Data yang bersifat kuantitatif akan dianalisis
dengan persentase sedangkan data yang bersifat
kualitatif yaitu data yang berupa kata-kata atau
kalimat akan dilakukan reduksi data, pemisahan
atau pengelompokan sehingga dapat disimpulkan.
Hasil Pengembangan Modul FBA

Modul FBA dikembangkan
untuk
menunjang proses perkuliahan Fisika Bumi
Antariksa. Adapun indikator yang dikembangkan
dari setiap materi pokok dapat dilihat pada Tabel 2.

ZAINUDDIN, MUSTIKAWATI, SUYIDNO I PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA ...

N
o

Tabel 2. Indikator Hasil Pembelajaran yang Dikembangkan
Materi
Indikator Pembelajaran

1

Litosfer

2

Hidrosfer

3

Atmosfer

4

Jagat
Raya

5

Tata
Surya
Beserta
Anggotan
ya
Bintang

6

7

Bumi dan
Bulan

 Menjelaskan struktur dalam bumi
 Menjelaskan perbedaan proses terjadinya batuan beku, sedimen, dan
malihan
 Menjelaskan gambar lapisan-lapisan bumi dan kandungannya
 Menjelaskan hubungan antara bentuk permukaan bumi dengan tenaga
endogen dan tenaga eksogen
 Menjelaskan akibat terjadinya gempa ditinjau dari penyebabnya
 Menyimpulkan beberapa kejadian peristiwa alam ditinjau dari
penyebabnya
 Menjelaskan perbedaan siklus pendek, sedang, dan menengah
hidrosfer
 Menjelaskan perbedaan sungai berdasarkan sumber dan debit airnya
 Menjelaskan hubungan kecepatan dan energi pada aliran sungai kecil
 Menjelaskan terjadinya banjir pada sungai serta penanggulangannya
 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan air danau
 Menjelaskan berbagai sumber polusi air permukaan
 Menjelaskan karakteristik samudera
 Menjelaskan susunan gas dalam atmosfer bumi
 Menjelaskan perbedaan homosfer dengan heterosfer
 Menjelaskan lapisan-lapisan udara pada atmosfer bumi
 Menjelaskan berbagai teori terjadinya jagat raya dan galaksi
 Menjelaskan karakteristik galaksi bima sakti
 Menjelaskan perbedaan galaksi spiral, elips, dan tak beraturan
 Menjelaskan karakteristik matahari sebagai tatasurya
 Menjelaskan berbagai teori terjadinya planet
 Menjelaskan karakteristik planet-planet dalam tata surya
 Menjelaskan perbedaan magnetosfer dan sabuk Van Allen
 Menjelaskan beda asteroid, meteoroid, meteor, dan meteorit
 Menjelaskan proses evolusi sebuah bintang
 Menjelaskan perbedaan antara nova dengan supernova
 Menjelaskan klasifikasi bintang berdasarkan suhu dan spektrumnya
 Menjelaskan perbedaan antara rotasi dan revolusi bumi
 Menjelaskan letak bintang berdasarkan sistem koordinat equatorial
 Menjelaskan karakteristik bulan sebagai satelit bumi
 Menjelaskan fenomena the moon illusion
 Menjelaskan kondisi permukaan bulan yang sebenarnya
 Menjelaskan perbedaan gerhana bulan dengan gerhana bumi

Tabel 2 menunjukkan kompetensi yang dicapai
dalam modul FBA. Materi pokok dan indikator
disusun secara runtut dan sistematis agar mudah
dipelajari baik secara mandiri maupun secara
kelompok. Mengingat materi ajar merupakan
prasyarat utama yang harus dikuasai oleh seorang
dosen sebagai sumber informasi bagi mahasiswa,
dan keberadaan modul ini sangat penting untuk
menunjang proses pembelajaan berpusat pada
mahasiswa. Mahasiswa hanya bisa mengerjakan
tugas secara mandiri dan berdiskusi aktif jika ada

sarana prasarana penunjangnya diantaranya
adalah Modul.
Hasil Analisis Kelayakan Modul Perkuliahan FBA
Penilaian modul FBA dilakukan untuk
mengetahui kelayakan modul yang terdiri dari
validasi pakar dan uji keterbacaan mahasiswa
pengguna. Validasi modul dilakukan pada aspek
kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian oleh
pakar. Hasil analisis validasi disajikan pada Tabel
3.

67

JURNAL VIDYA KARYA I JILID 27 No. 01, Oktober 2012

Tabel 3. Hasil Validasi Modul Perkuliahan FBA
No

Komponen

1

Kelayakan Isi

2

3

Kebahasaan

Penyajian

Indikator

Penilaian
Kategori

Cakupan Materi
Kemuthakiran
Mengandung Wawasan Produktivitas
Merangsang keingintahuan
Mengembangkan kecakapan hidup

4,5
4,5
4,5
4,0
4,5

Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Layak
Sangat Layak

Mengembangkan wawasan keIndonesiaan dan kontekstual
Rata-rata

4,0

Layak

4,4

Layak

4.0
4.5
4,5
4,0
4,0
4,5

Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Layak
Layak
Sangat Layak

4,0
4,2
4,5
4,5
4,5

Layak
Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak

Sesuai perkembangan peserta didik
Komunikatif
Interaktif dan dialogis
Lugas
Koherensi dan Keruntutan alur piker
Kesesuaian dengan kaidah bahasa
Indonesia yang benar
Penggunaan istilah/simbol/lambing
Rata-rata
Teknik penyajian
Penyajian pembelajaran
Rata-rata

Tabel 3 menunjukkan bahwa modul FBA yang
dikembangkan memenuhi kelayakan dalam hal
konten, kebahasaan, dan penyajian. Dalam hal
konten, modul ini memenuhi kelayakan karena
berisikan materi-materi dianggap mutakhir,
mengembangkan wawasan produktivitas dalam
mengoptimalkan kreativitas mahasiswa dalam
pembelajaran, merangsang rasa keingintahuan dan
mengembangkan kecakapan hidup mahasiswa
dalam mempersiapkan diri menjadi guru yang
kreatif yaitu guru yang mampu memahami materi
fisika bumi antariksa dan menerapkan dalam
mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari secara
logis.
Dari segi kebahasaan dianggap layak karena
sesuai perkembangan peserta didik, komunikatif,
interaktif dan dialogis, lugas, koherensi dan
keruntutan alur pikir, kesesuaian dengan kaidah
bahasa indonesia yang benar, dan penggunaan
istilah atau simbol/lambang sudah sesuai. Berarti
modul tersebut dinilai mampu dijadikan panduan
bagi mahasiswa dalam berpartisipasi secara aktif
mempelajari materi FBA baik belajar secara
mandiri/berkelompok maupun melalui tatap muka
di kelas. Selain itu, materi disusun secara koheren
dan runtut sehingga tidak membingunkan
68

Skor

mahasiswa dalam mempelajari isinya. Sedangkan
dari segi penyajian juga mendapatkan penilaian
layak karena teknik penyajian pembelajaran
diupayakan runtut sesuai prasyarat pengetahuan
mahasiswa dan sebagian besar gambar hasil buatan
sendiri.
Sedangkan keterbacaan modul FBA
digunakan untuk mencari kelemahan-kelemahan
yang diperoleh mahasiswa dalam menggunakan
modul FBA dalam perkuliahan. Adapun hasil
penilaian keterbacaan mahasiswa dapat dilihat
pada Gambar 2.

Gambar 2. Penilaian Keterbacaan Modul
Perkuliahan FBA
Gambar 2 menunjukkan bahwa 80%
mahasiswa menyatakan isi Modul FBA menarik
karena berisikan matapelajaran fisika dalam

ZAINUDDIN, MUSTIKAWATI, SUYIDNO I PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA ...

kehidupan sehari-hari sehingga dapat menjelaskan
fenomena alam secara logis dan matematis. Tetapi
40% menyatakan penampilannya kurang menarik
atau gambar yang ada kurang bisa dipahami, karena
masih ada beberapa gambar yang tidak berwarna
dan kurang jelas sehingga kurang menarik perhatian
mahasiswa. Selain itu, 80% mahasiswa menyatakan
bahwa penjelasan mudah dimengerti dan kalimat
mudah dipahami berarti penjelasan dan kalimatkalimat yang digunakan dalam penyusunan modul
dituliskan secara runtut dan sesuai dengan
penulisan kaidah bahasa Indonesia sehingga mudah
dimengerti oleh mahasiswa.
Berdasarkan hasil penilaian pakar dan uji
keterbacaan mahasiswa dapat dikatakan bahwa
Modul FBA yang dikembangkan layak dijadikan
sebagai media pembelajaran. Agar sebagai berikut:
(1) beberapa gambar yang posisinya tidak tepat
perlu dibenahi, (2) gambar yang tidak berwarna dan
kurang jelas perlu diganti yang lebih baik, (3)
beberapa penulisan ejaan yang salah agar
dibenarkan, dan (4) modul yang disusun terlalu
tebal sehingga perlu disederhanakan tanpa
mengurangi makna dari modul yang telah
dikembangkan.
Hasil Ujicoba Modul FBA
Prestasi belajar pada matakuliah fisika bumi
dan antariksa merupakan penguasaan pengetahuan
dan kemam-puan hasil belajar fisika bumi dan
antariksa. Prestasi belajar juga dipengaruhi oleh
bagaimana materi tersebut disampaikan kepada
mahasiswa agar mudah dipahami dan seberapa
besar mutu perkuliahan yang dosen miliki, dengan
kata lain pengajaran akan bermutu jika
penyampaiannya mudah diserap oleh pikiran
mahasiswa. Hal tersebut dapat dilakukan secara
maksimal bila dosen menggunakan bantuan suatu
modul untuk menjadikan pegangan bagi mahiswa
dalam memahami materi matakuliah FBA, karena
mahasiswa dapat belajar baik secara mandiri atau
kelompok secara terarah.
Prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah
Fisika Bumi Antariksa selama tiga tahun berturutturut dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Hasil Prestasi Belajar Mahasiswa pada
Matakuliah FBA
Nilai
A
B
C
D
E

2009/2010

2010/2011

2011/2012

5%
25%
69%
0%
1%

0%
29%
36%
35%
0%

9%
45%
27%
16%
0%

Tabel 4 menunjukkan bahwa prestasi
mahasiswa pada tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/
2011 tidak mengalami kenaikan secara signifikan,
bahkan persentase mahasiswa yang mendapatkan
nilai D meningkat. Perkuliahan Fisika Bumi
Antariksa pada tahun ajaran 2011/2012 telah
menggunakan modul sebagai penunjang
perkuliahan, ternyata prestasi belajar mahasiswa
mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini
membuktikan bahwa modul perkuliahan sangat
membantu mahasiswa dan dosen dalam memahami
materi fisika bumi antariksa.
Penggunaan
modul
FBA
dapat
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa juga
ditunjukkan oleh 93% mahasiswa menyatakan
bahwa penjelasan dosen sesuai dengan materi
perkuliahan atau isi modul. Sebanyak 79%
menyatakan kalimat dan gambar jelas mudah
dipahami serta didukung oleh penjelasan dosen
yang juga sesuai, 80% mahasiswa menyatakan
modul ini sangat membantu mempelajari materi
litosfer, hidrosfer, atmosfer, galaksi, tata surya dan
anggotanya, bintang, serta bumi dan bulan. Serta
75% menyatakan mudah dalam menjawab evaluasi
yang diberikan oleh dosen baik dalam hal tugas,
UTS, dan UAS. Respon tersebut sesuai dengan hasil
penelitian Mulyanratna (2011) bahwa Perkuliahan
yang dipandu modul dapat terlaksana dengan
sangat baik, peningkatan aktivitas belajar mandiri
mahasiswa dan ketuntasan tujuan mastery learning
telah tercapai.
SIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian pengembangan ini berupa
Modul Perkuliahan Fisika Bumi Antariksa sebagai
bahan penunjang Matakuliah Fisika Bumi Antariksa
Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam. Beberapa
temuan penelitian adalah:
a. Modul FBA yang dikembangkan layak sebagai
media pembelajaran, karena hasil penilaian
menunjukkan layak dalam hal konten,
69

JURNAL VIDYA KARYA I JILID 27 No. 01, Oktober 2012

kebahasaan, dan penyajian. Selain itu isi dan
tampilan menarik, penjelasan mudah dimengerti,
kalimat dan gambar mudah dipahami.
b. Penggunaan modul FBA dapat meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa pada matakuliah
Fisika Bumi Antariksa, karena sebanyak 9%
mahasiswa mendapatkan nilai sangat
memuaskan (A), 45% memuaskan (B), dan 27%
cukup memuaskan (C).
c. Respon positif mahasiswa terhadap penggunaan
modul FBA dalam perkuliahan, karena
penjelasan dosen sesuai isi modul, kalimat dan
gambar mudah dipahami, mudah memahami
materi litosfer, hidrosfer, atmosfer, galaksi, tata
surya beserta anggotanya, bintang, serta bumi
dan bulan, dan sebagian besar mudah dalam
menyelesaikan evaluasi.
Berdasarkan temuan hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa Modul Perkuliahan Fisika Bumi
Antariksa yang dikembangkan layak dan efektif
untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa
prodi pendidikan Fisika FKIP Unlam

DAFTAR PUSTAKA

Meutia N, 2010. Pengertian Prestasi Belajar. Diakses
melalui http://belajar psikologi.com/
pengertian-prestasi-belajar pada tanggal 20
April 2012.
Mulyanratna, M., Mulyaningsih, S. 2011. Upaya
Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Belajar
Mandiri Melalui Pengembangan Modul Mata
Kuliah Gelombang dan Optik di Program
Pendidikan Fisika FMIPA UNESA. Surabaya:
Lembaga Penelitian Universitas Negeri
Surabaya.
Rasyid, M. 2010. Pengertian, Fungsi, dan Tujuan
Penulisan
Modul.
Diakses
melalui
www.rosyid.info/2010/06 pada tanggal 20 April
2012.
Suyatno dan Subekti. 2009. Cara Mudah
Mengembangkan Bahan Ajar. Panduan untuk
Menjadi Guru Hebat. Surabaya: Development
Education For All, Pengembangan Sumber
Daya Manusia.
Suliyanah dan Asnawi. 2010. Pengembangan Modul
Termodinamika Berbasis Media Powerpoint di
Jurusan Fisika Kelas Internasional Unesa.
Prosiding Seminar Nasional Sains 2010. ISBN
978-979-028-272

70