PENGARUH MULTIMEDIA, GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MIKRO EKONOMI MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNLAM 2012/2013.
PENGARUH MULTIMEDIA, GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MIKRO EKONOMI MAHASISWA PENDIDIKAN
EKONOMI FKIP UNLAM 2012/2013
Baseran Nor, Baedhowi, Djoko Santoso
Magister Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
pendidikanekonomi21@gmail.com
Abstract
Learning technologies is necessary in the learning process, because it can
spread the information widely, evenly, fast, uniform and integrated so that the
message can be delivered in accordance with the content in question. Technology can
be a medium for faculty in order to realize the learning process that is effective,
efficient, and productive in accordance with the needs and demands of students. This
study aimed to determine differences in learning achievement Micro Economics
course student of Economics Faculty of Teacher Education UNLAM seen from the use
of multimedia, learning styles and learning motivation of students.
The research method used was a 2x3x2 factorial quasi-experimental. This
research makes the entire population as the entire population of students taking
courses in Micro Economics odd semester 2012/2013 as respondents, amounting to
72 students. Data collection using tests, questionnaires and documentation. Data
were analyzed using three-way ANOVA analysis.
Conclusions derived from this research are: 1) there are differences in
learning achievement of students who use the Micro Economic multimedia with
conventional media, 2) there are differences in student achievement visual, auditory
and kinesthetic, 3) there are differences in student achievement Micro Economics
Economics Education courses FKIP UNLAM that have high and low motivation, 4)
there is an interaction effect between the use of multimedia to the type of student
learning styles, 5) there is no interaction effect between the use of multimedia on the
level of student motivation, 6) there is an interaction effect between type of learning
style with the level of student motivation, and 7) there is no effect of the interaction
effect of the use of multimedia, learning style type, and level of student motivation to
learn.
Keywords: multimedia, learning style, learning motivation, micro economic.
telah
PENDAHULUAN
Kemajuan
bagi kehidupan masyarakat. Sekolah mau-
per-
pun perguruan tinggi sebagai wadah calon
kembangan arus teknologi dan informasi
pekerja, perlu ditumbuhkan kemandirian
yang digunakan dalam berbagai bidang
pada diri setiap mahasiswa untuk membuat
yang
pengetahuan
kemudahan-kemudahan
dan
teknologi
ilmu
memberi
ditandai
dengan
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
54
mereka menjadi lebih independen dan
ngerjakan
akan memperkaya mereka dengan ke-
dengan
mampuan
ilmu
pandangan asal lulus cukup. Ini sesuai
pengetahuan di luar kelas. Aspek lain yang
dengan hasil pengamatan dan pengalaman
perlu terus ditanamkan terutama pada
peneliti
pendidikan tinggi adalah konsep yang
belajaran Mikro Ekonomi di program studi
mengatakan bahwa belajar adalah sebuah
Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan
proses yang tidak akan pernah berhenti
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
(lifelong learning process).
Lambung Mangkurat (UNLAM) Banjar-
dalam
Teknologi
menguasai
sistem
di
rumah,
kebut
lapangan
belajar
semalam,
mengenai
dan
pem-
sangat
masin menunjukkan bahwa sebagian besar
diperlukan dalam proses pembelajaran,
mahasiswa masih belum faham dan jelas
sebab dapat berdampak besar terhadap
dengan apa yang disampaikan oleh dosen
hasil
pengampu. Hal ini dikarenakan dosen
belajar.
pembelajaran
pekerjaan
Adanya
teknologi
pem-
belajaran dapat menyebarkan informasi
dalam
secara luas, merata, cepat, seragam dan
dominan menggunakan metode ceramah
terintegrasi sehingga pesan dapat di-
yang menjadikan dosen masih dominan
sampaikan sesuai dengan isi yang di-
dalam pembelajaran. Tidak terperhatikan-
maksud.Teknologi juga menyajikan materi
nya gaya belajar mahasiswa tentunya juga
secara logis, ilmiah, dan sistematis serta
akan berdampak pada tidak efektifnya
mampu melengkapi, menunjang, mem-
pembelajaran yang selama ini dilakukan.
perjelas
konsep-konsep,
prinsip-prinsip
proses
pembelajaran
Rendahnya
motivasi
masih
belajar
atau proporsi materi pelajaran. Teknologi
mahasiswa dapat dilihat dari kurang ber-
dapat menjadi partner dosen dalam rangka
semangatnya
mewujudkan proses pembelajaran yang
kuliahan baru dimulai dengan ditandai
efektif, efisien, dan produktif sesuai dengan
dengan melakukan kegiatan sendiri seperti
kebutuhan dan tuntutan mahasiswa. Peng-
memainkan HP untuk meng-update status
gunaan
di
teknologi
dalam
pembelajaran
sering disebut dengan istilah multimedia.
Dewasa ini di kalangan pendidikan
facebook
mahasiswa
atau
ketika
per-
berbincang-bincang
dengan teman. Banyaknya materi Mikro
Ekonomi
yang
berupa
hafalan
me-
calon guru, banyak membicarakan ter-
nyebabkan mahasiswa cepat bosan ketika
jadinya krisis motivasi belajar, gejala ter-
belajar di kelas sehingga nilai yang diper-
sebut ditunjukkan dengan kenyataan ber-
oleh berada di bawah nilai KKM yang
kurangnya
ditetapkan program studi yaitu 70.
perhatian
mahasiswa
pada
waktu pelajaran, kelalaian dalam me-
Baseran: Penggunaan Multimedia… (53 – 70)
55
Adapun tujuan penelitian yang ingin
dan tingkat motivasi belajar mahasiswa
dicapai adalah: 1) untuk mengetahui per-
program studi Pendidikan Ekonomi FKIP
bedaan prestasi belajar mata kuliah Mikro
UNLAM.
Ekonomi
mahasiswa
program
studi
Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM antara
KAJIAN LITERATUR
pembelajaran yang menggunakan multi-
Multimedia
media dengan pembelajaran menggunakan
media
konvensional
2).
untuk
mengetahui perbedaan prestasi belajar
mata kuliah Mikro Ekonomi mahasiswa
program studi Pendidikan Ekonomi FKIP
UNLAM antara mahasiswa yang mempunyai gaya belajar visual, auditorial, dan
kinestetik 3). untuk mengetahui perbedaan
prestasi belajar mata kuliah Mikro Ekonomi
mahasiswa
program
studi
Pendidikan
Ekonomi FKIP UNLAM antara mahasiswa
yang
mempunyai
mahasiswa
yang
motivasi
tinggi
mempunyai
dan
motivasi
rendah 4). untuk mengetahui pengaruh
interaksi antara penggunaan multimedia
dengan jenis gaya belajar mahasiswa
program studi Pendidikan Ekonomi FKIP
UNLAM 5). untuk mengetahui pengaruh
interaksi antara penggunaan multimedia
terhadap
tingkat
mahasiswa
Ekonomi
motivasi
program
FKIP
studi
UNLAM
belajar
Pendidikan
6).
untuk
mengetahui pengaruh interaksi antara jenis
gaya
belajar
belajar
dengan
mahasiswa
tingkat
program
motivasi
studi
Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM 7).
untuk
mengetahui
pengaruh
interaksi
penggunaan multimedia, jenis gaya belajar,
Robert Heinich et al (2002: 242)
menyatakan bahwa:
Multimedia systems may consist of
traditional media in combination or
they may incorporate the computer
as a display device for text, pictures,
graphics, sound, and video. The
term multimedia goes back to the
1950s and describes early attempts
to combine various still and motion
media for heightened educational
effect. Multimedia involves more
than simply presenting information in
multiple
formats;
it
involves
integrating these formats into a
structured program in which each
element complements the others so
that the whole is greater that the
sum of its parts. Today examples of
multimedia in education and training
include slides with synchronized
audio-tape, videotapes, CD-ROMs,
DVD, the World Wide Web, and
virtual reality.
(Sistem multimedia terdiri dari media
tradisional
gabungkan
dalam
dalam
kombinasi
komputer
atau
di-
sebagai
sarana untuk menampilkan teks, gambar,
grafik, suara dan video.Istilah multimedia
kembali pada tahun 1950-an, semula
digunakan untuk mengkombinasikan berbagai media diam dan media gerak dalam
meningkatkan pengaruh pendidikan. Multimedia melibatkan lebih dari sekedar menyajikan informasi dalam berbagai format,
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
56
melainkan melibatkan mengintegrasikan
c.
Audio
format ini ke dalam program terstruktur di
Suara
mana setiap elemen melengkapi yang lain
multimedia
sehingga keseluruhan lebih baik daripada
narasi, musik, efek suara atau peng-
bagian-bagiannya.
gabungan antara ketiganya.
Sekarang
contoh
multimedia dalam pendidikan dan pelatihan
d.
(Audio)
adalah
yang
komponen
dapat
berwujud
Video
meliputi slide dengan disinkronkan audio-
Video merupakan sajian gambar dan
tape, kaset video, CD-ROM, DVD, World
suara yang ditangkap oleh sebuah
Wide Web, dan virtual reality).
kamera, yang kemudian disusun ke
Dari
beberapa
pengertian
multi-
dalam urutan frame untuk dibaca
media menurut ahli dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan multimedia
dalam satuan detik.
e.
Animation
adalah sekumpulan media yang digunakan
Animasi adalah pembentukan gerakan
secara bersamaan dengan menggunakan
dari berbagai media atau objek yang
bantuan
menciptakan
divariasikan dengan gerakan transisi,
interaksi antara media yang digunakan
efek-efek, juga suara yang selaras
dengan pemakainya.
dengan gerakan animasi tersebut atau
Elemen Multimedia
animasi
komputer
dan
Menurut James (1998) dalam Amir
a.
b.
penayangan
frame-frame gambar secara cepat
Fatah dan Agus (2008: 2-3) multimedia
terbagi dalam beberapa elemen berikut ini:
merupakan
untuk menghasilkan kesan gerakan.
f.
Virtual Reality
Teks
Virtual
Teks membentuk kata, surat atau
jadinya hubungan timbal-balik antar-
narasi dalam multimedia yang me-
user dengan aplikasi multimedia se-
nyajikan bahasa. Teks merupakan
cara
dasar
interaksi
dari
pengolahan
kata
dan
reality
memungkinkan
nyata.Pengguna
langsung
dapat
dengan
ter-
bersuatu
informasi berbasis multimedia.
lingkungan yang disimulasikan oleh
Image
komputer berupa objek nyata maupun
Grafik atau gambar (image) boleh
imajinasi.
didefinisikan sebagai sebuah lukisan,
Menurut
pencetakan,
gambar
atau
Daryanto
(2010:
52)
huruf
kelebihan multimedia dalam proses belajar
dengan menggunakan berbagai media
mengajar adalah 1) memperbesar benda
secara manual atau menggunakan
yang sangat kecil dan tidak tampak oleh
teknologi komputer.
mata, seperti kuman, bakteri, struktur atom
Baseran: Penggunaan Multimedia… (53 – 70)
57
dan lain-lain, 2) memperkecil benda yang
suatu kebiasaan yang dilakukan seseorang
sangat
secara
besar
yang
tidak
mungkin
pribadi
untuk
mempermudah
dihadirkan di sekolah, misal gajah, rumah
proses belajar dan mengolah informasi
dan lain-lain, 3) menyajikan benda atau
yang diterima. Gaya belajar bukan hanya
peristiwa
berupa
yang
kompleks,
rumit
dan
aspek
ketika
menghadapi
berlangsung cepat atau lambat, seperti
informasi, melihat, mendengar, menulis
sistem
suatu
dan berkata tetapi juga aspek pemrosesan
dari
informasi sekuensial, analitik, global atau
multimedia antara lain penyiapan media ini
otak kiri dan otak kanan. Aspek lain adalah
mem-butuhkan waktu yang lama dan biaya
ketika merespon sesuatu atas lingkungan
yang
belajar
tubuh,
bekerjanya
mesin.Sedangkan
besar,
kekurangan
memerlukan
perencanaan
yang matang serta membutuhkan tenaga
abstrak
dan
Menurut DePorter (2011: 116-120)
berdasarkan kemampuan yang dimiliki otak
Gaya Belajar
Menurut DePorter (2011: 110-112)
belajar
secara
konkret).
operasional yang profesional di bidangnya.
gaya
(diserap
adalah
dari
nyampaikan informasi, maka cara belajar
bagaimana ia menyerap, dan kemudian
individu dapat dibagi menjadi 3 kategori,
mengatur
yaitu:
serta
kombinasi
dalam menyerap, mengelola dan me-
mengolah
informasi.
Sedangkan menurut Dangwal and Sugata
Visual
Mitra (1999: 61) “The term learning style
Mahasiswa
yang
memiliki
gaya
has been defined as the composite of
belajar visual adalah mahasiswa yang lebih
characteristic
menyukai
cognitive,
affective,
and
sajian
materi secara
visual
physiological factors that serve as relatively
seperti photo, diagram, film dan lain-lain.
stable
learner
Adapun ciri-ciri dari gaya belajar visual
perceives, interacts with, and responds to
adalah sebagai berikut: 1) rapi dan teratur,
the learning environment.” (Gaya belajar
2) berbicara dengan cepat, 3) lebih mudah
telah di-definisikan sebagai gabungan dari
mengingat apa yang dilihat daripada apa
karakteristik kognitif, afektif, dan faktor
yang didengar, 4) biasanya tidak mudah
fisiologis yang berfungsi sebagai indikator
terganggu oleh keributan atau suara berisik
yang
ketika belajar, 5) lebih suka membaca
indicators
relatif
merasakan,
stabil
of
how
a
bagaimana
berinteraksi
pelajar
dengan,
dan
merespon lingkungan belajar).
Dari
pengertian
di
daripada dibacakan, 6) jika sedang berbicara di telpon ia suka membuat coretan-
atas
dapat
disimpulkan bahwa gaya belajar adalah
coretan tanpa arti selama berbicara, 7)
lebih
suka
mendemontrasikan
sesuatu
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
58
daripada berpidato/ceramah, dan 8) lebih
Motivasi Belajar
tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, dan
Adapun pengertian motivasi menurut
gambar) daripada musik.
Elliot, et al (2000: 332) “motivation is
Auditorial
defined as an internal state that arouses us
Model pembelajarauditorial adalah
model
dimana
seseorang
lebih
to action, pushes us in particular direction,
cepat
and keeps us engaged in certain activities”
menyerap informasi melalui apa yang ia
(motivasi adalah kekuatan internal yang
dengarkan. Ciri-ciri orang-orang auditorial,
mem-bangkitkan untuk beraksi, mendorong
diantaranya: 1) berbicarakepada diri sendiri
dalam fakta yang ditunjukkan, dan men-
saat bekerja, 2) mudah terganggu oleh ke-
jaga tetap pada kegiatan-kegiatan yang
ributan, 3) menggerakkanbibir mereka dan
pasti).
mengucapkan tulisan di buku ketika mem-
Sardiman
A.M.
(2011:
75)
me-
baca, 4) senang membaca dengan keras
ngatakan
bahwa
dan mendengarkan, 5) suka berbicara,
rangkaian
usaha
suka berdiskusi, dan men-jelaskan sesuatu
kondisi-kondisi tertentu, sehingga sese-
panjang
dan
orang mau dan ingin melakukan sesuatu,
bernyanyi daripada seni, 7) lebih suka
dan bila tidak suka, maka akan berusaha
gurauan lisan daripada mem-baca komik.
untuk meniadakan perasaan tidak suka
Kinestetik
tersebut.
lebar,
6)
suka
musik
Model pembelajar kinestetik adalah
pembelajar
yang
menyerap
motivasi
untuk
adalah
se-
menyediakan
Dari beberapa definisi di atas, dapat
informasi
disimpulkan bahwa motivasi terjadi apabila
melalui berbagai gerakan fisik, paling baik
seseorang mempunyai keinginan dan ke-
menghafal
meng-
mauan untuk melakukan suatu kegiatan
asosiasikan gerakan dengan setiap fakta.
atau tindakan dalam rangka mencapai
Adapun ciri jenis gaya belajar kinestetik
tujuan tertentu.
informasi
dengan
antara lain: 1) selalu berorientasi fisik dan
Menurut Hamzah B. Uno (2007: 23)
banyak bergerak, 2) berdiri dekat ketika
motivasi
berbicara dengan orang, 3) menghafal
sebagai berikut:
dengan cara berjalan dan melihat, 4)
Motivasi intrinsik: motivasi yang berasal
menggunakan jari sebagai penunjuk ketika
dari dalam diri setiap individu untuk me-
membaca, 5) tidak dapat duduk diam untuk
lakukan
waktu lama, 6) kemungkinan tulisannya
antara lain:
jelek, 7) menyukai permainan yang me-
a.
nyibukan dan olah raga.
belajar
sesuatu.
dapat
diklasifikasikan
Adapun
indikatornya
Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Baseran: Penggunaan Multimedia… (53 – 70)
Mahasiswa
yang
59
memiliki
serta mendorong siswa untuk lebih
hasrat dan keinginan berhasil akan
cenderung
untuk
berusaha
me-
giat lagi menambah ilmu.
b.
nyelesaikan tugasnya secara tuntas
Adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar
tanpa menunda-nunda pekerjaannya.
Penyelesaian
semacam
bukanlah karena dorongan dari luar,
seperti bernyanyi, bercerita, meng-
melainkan upaya pribadi.Dia berani
gunakan kuis (biasanya menggunakan
ambil
model
untuk
penyelesaikan
Adanya
pembelajaran)
dan
meng-
gunakan media tertentu agar tidak
dorongan
dan
kebutuhan
monoton dapat meningkatkan motivasi
akan belajar
seseorang dalam belajar.
Mahasiswa
akan
memiliki
c.
motivasi belajar jika di dalam dirinya
Adanya
lingkungan
belajar
yang
kondusif
ada dorongan yang menyebabkan dia
c.
dengan
diikuti suatu kegiatan yang menarik
tugasnya itu.
b.
dilaksanakan
itu
resiko
tugas
Belajar
Lingkungan belajar mahasiswa
ingin belajar.
yang jauh dari keramaian jalan raya
Adanya harapan dan cita-cita masa
atau hiruk pikuk pasar tentunya akan
depan
meningkatkan motivasi belajar.
Adanya harapan dan cita-cita
masa
depan
yang
harus
dicapai
Berdasarkan rumusan masalah dan
teori-teori maka dapat disusunhipotesis
sehingga menimbulkan motivasi dan
penelitian sebagai berikut:
dorongan dari dalam diri untuk belajar
Ho
:
Tidak
terdapat
perbedaan
dan berusaha melakukan yang ter-
prestasi belajar Mikro Ekonomi
baik demi tercapainya tujuan atau cita-
mahasiswa
program
studi
cita tersebut.
Pendidikan
Ekonomi
FKIP
UNLAM
Motivasi Ekstrinsik: Motivasi yang timbul
dikarenakan adanya rangsangan dari luar
H1
:
Ada perbedaan prestasi belajar
individu, indikatornya meliputi:
Mikro
a.
program
Adanya penghargaan dalam belajar
Memberikan hadiah dan apa-
Ekonomi
mahasiswa
studi
Pendidikan
Ekonomi FKIP UNLAM
pun jenisnya, adalah tindakan yang
dapat menyenangkan hati, menambah
METODE PENELITIAN
semangat, menghilangkan kelesuan
Penelitian
ini
dilaksanakan
di
program studi Pendidikan Ekonomi FKIP
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
60
UNLAM Banjarmasin pada mata kuliah
Teknik Pengumpulan Data
Mikro
Metode tes
Ekonomi.Waktu
penelitian
Tes dipandang sebagai salah satu
diperkirakan bulan Agustus 2012 – Maret
2013.Penelitian
ini
melibatkan
satu
alat
pengukuran
peningkatan
prestasi
kelompok eksperimen dan satu kelompok
dalam dunia pendidikan. Metode tes yang
kontrol.Kelompok
digunakan dalam penelitian ini meliputi tes
perlakuan
eksperimen
pembelajaran
diberi
menggunakan
multimedia, sedangkan kelompok kontrol
awal (pretest) dan tes akhir (posttest).
Metode dokumentasi
diberi pembelajaran dengan menggunakan
Adapun data berbentuk dokumen
sistem pembelajaran konvensional. Pada
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
akhir eksperimen kedua kelompok diukur
jumlah mahasiswa pendidikan ekonomi
dengan
Hasil
semester gasal 2012/2013 dan jumlah
pengukuran tersebut kemudian disbanding-
mahasiswa yang memprogramkan Mikro
kan.
Ekonomi
alat
ukur
yang
sama.
Berdasarkan uji F diperoleh nilai
di
KRS
semester
gasal
2012/2013 serta hasil nilai hasil ujian mata
signifikansi sebesar 0,258 > 0,05 maka
kuliah Mikro Ekonomi.
dapat disimpulkan bahwa varian kelas
Metode Angket
Angket atau lebih dikenal dengan
reguler A dan B adalah sama. Untuk
penentuan kelas eksperimen dan kelas
istilah
kontrol digunakan sistem undian. Adapun
pertanyaan/pernyataan suatu alat atau
hasilnya adalah kelas reguler A dijadikan
instrumen yang digunakan oleh peneliti
sebagai kelas eksperimen dan reguler B
untuk mengumpulkan data primer yang
sebagai kelas kontrol.
bersumber dari responden yang dijadikan
Adapun responden dalam penelitian
ini
adalah
seluruh
memprogramkan
kuliah
adalah
sekumpulan
sampel atau unit analisis (Siti Nurhayati,
yang
2012: 62). Penelitian ini menggunakan
Mikro
angket dengan skala likert untuk mengukur
mahasiswa
mata
kuesioner
Ekonomi pada semester gasal 2012/2013.
tanggapan responden terhadap variabel
Tabel 1. Daftar jumlah responden
multimedia, gaya dan motivasi belajar
No
1
2
Kelas
Jumlah
(orang)
mahasiswa.
Kelas
Reguler A
40
Eksperimen
Reguler B
32
Kontrol
Jumlah
72
Sumber:
data program studi pendidikan
ekonomi tahun 2012/2013
Uji Instrumen Penelitian
Uji Validitas
Menurut Sigit Santosa (2011: 69)
validitas mencerminkan tingkat kevalidan
instrumen. Sebuah instrumen pengumpul
Baseran: Penggunaan Multimedia… (53 – 70)
data
memiliki
valid
instrumen
instrumen apabila digunakan lagi sebagai
tersebut memiliki kemampuan untuk meng-
alat ukur suatu objek atau responden.
ukur apa yang seharusnya diukur. Agar
Suatu instrumen dikatakan reliabil apabila
suatu
menghasilkan
hasil pengukuran dengan instrumen adalah
simpulan yang benar, maka instrumen
sama, jika sekiranya pengukuran tersebut
yang digunakan untuk mengumpulkan data
dilakukan pada orang yang sama pada
perlu diuji validitasnya lebih dahulu.
waktu yang berlainan. Untuk menentukan
penelitian
apabila
61
dapat
Adapun rumus uji validitas statistik
reliabilitas suatu angket (butir soal) dapat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan
rumus Pearson’s Product Moment, yaitu:
yaitu:
∑
∑
∑
Dimana:
rxy
N
∑
∑
∑
Setelah
korelasi
diperoleh
∑
Keterangan:
koefisien
= Reliabilitas instrumen
= banyaknya butir pertanyaan
atau banyaknya soal
= jumlah varians butir
= varians total
Tingkat reliabilitas dengan metode
perhitungan, pengujian menggunakan uji
alpha 0 sampai dengan 1. Apabila skala
dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Jika
tersebut dikelompokkan ke dalam lima
rhitung> rtabel maka instrumen atau item-item
kelas dengan range yang sama, maka
pernyataan berkorelasi signifikan terhadap
ukuran kemantapan alpha dapat diinter-
skor total (dinyatakan valid).Jika rhitung< rtabel
pretasi seperti tabel berikut:
atau
dari
r11
k
alpha cronbach diukur berdasarkan skala
instrumen
moment
cronbach,
hasil
maka
product
nilai
alpha
∑
= Indeks daya beda butir ke-i
= banyaknya
subjek
yang
dikenai instrumen
= skor butir ke-i
= skor total
X
Y
rumus
item-item
per-
nyataan tidak berkorelasi signifikan terhadap
skor
total
(dinyatakan
Tabel 2. Interpretasi nilai r
Alpha
Tingkat Reliabilitas
tidak
0,00 – 0,20
Kurang reliabil
valid).Untuk item soal yang tidak valid
>0,20 – 0,40
Agak reliabil
langsung
>0,4 – 0,60
Cukup reliabil
SPSS.
>0,60 – 0,80
Reliabil
Uji Reliabilitas
>0,80 – 1,00
Sangat reliabil
dikeluarkan
dari
perhitungan
Uji reliabilitas digunakan dengan
tujuan untuk mengetahui konsistensi atau
keteraturan
hasil
pengukuran
suatu
Sumber: Triton PB (2006: 248)
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
62
maka peneliti menolak H0 dan ini berarti
Taraf Kesukaran
Menurut Kusaeri dan Suprananto
(2012:
174)
taraf
kesukaran
adalah
bahwa residu tidak berdistribusi normal
dan
sebaliknya,
peneliti
dapat
me-
peluang menjawab benar suatu soal pada
nyimpulkan
tingkat kemampuan tertentu yang biasanya
normal jika p-value yang diperoleh lebih
dinyatakan dalam bentuk indeks.Umum-
besar dari 0,05. Berdasarkan hasil per-
nya indeks mempunyai nilai antara 0
hitungan diperoleh nilai sig untuk gaya
sampai 1, semakin besarnya nilai taraf
belajar (0,594), motivasi belajar (0,674),
kesukaran
artinya
dan prestasi belajar (0,907) maka dapat
semakin mudah soal tersebut. Rumusnya
disimpulkan bahwa semua data penelitian
adalah:
memenuhi uji normalitas.
(mendekati nilai
1)
bahwa
residu
berdistribusi
Uji Homogenitas
Menurut Budiyono (2009: 175) uji
Daya Pembeda (DP)
Kusaeri dan Suprananto (2012: 175)
homogenitas adalah uji yang digunakan
mengartikan daya pembeda soal sebagai
untuk mengetahui apakah variansi-variansi
kemampuan suatu butir soal dapat mem-
dari sejumlah populasi adalah sama atau
bedakan
tidak.
antara
mahasiswa
yang
ditanyakan
Apabila menggunakan perhitungan
(kelompok atas) dan mahasiswa yang
SPSS maka dasar per-hitungan yang
belum menguasai materi yang diujikan
digunakan adalah sebagai berikut:
(kelompok bawah). Adapun rumus yang
1)
menguasai
materi
yang
Jika nilai signifikan >0,05 data berasal
dari
digunakan adalah sebagai berikut:
populasi-populasi
yang
mempunyai variansi yang sama.
2)
Jika nilai signifikan ttabbel atau nilai probabilitas <
a
atau
tidaknya perbedaan
n efek beberapa
0,0
05, maka ada pengaruh yang
y
nyata dari
d
p
perlakuan
(faktor) terhadap variabel terrikat.
va
ariabel bebass terhadap variabel
v
terikkat.
U lanjut Anava dalam hal
Uji
h ini adalah
h uji
Se
ebaliknya jika
a t
S
Scheffe
mengettahui
prrobabilitas > 0,05, maka tidak terdap
pat
terha
adap
pe
engaruh yan
ng signifikan dari variab
bel
t
treatmen
yan
ng diberikan (interaksi antar
a
be
ebas terhadap variabel te
erikat. Uji lan
njut
v
variabel).
Ujii yang digun
nakan adalah
h uji
dip
perlukan jika terdapat leb
bih dari 2 fakktor
k
komparasi
ganda
g
dengan uji t untuk
u
(baris dan kolom) dan H0 ditolak. Ketika
perlakuan yang
m
menentukan
y
paling baik
faktor terdiri ata
as 2 kolom atau
a
2 baris dan
d
a
antara
dua perlakuan
p
ya
ang diterapka
an di
H0 diterima, maka
m
uji lan
njut tidak pe
erlu
k
kelas
eksperimen dan kon
ntrol.
dillakukan.
dila
akukan
p
perbedaan
Uji
yang
t
unttuk
signifikan
digunakan
untuk
hitung<
t
tabel
atau nilai
nguji
men
p
pengaruh
varriabel-variabe
el bebas terha
adap
HA
ASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA
P
AN
v
variabel
terik
kat secara pa
arsial yang dilihat
Ha
asil Penelitia
an
d
dari
hasil pe
erhitungan SP
PSS pada se
etiap
v
variabel.
Tingkat
T
kepercayaan
y
yang
d
digunakan
adalah 95% atau taraf nyata
n
T
Tabel
3. Hasil analisis regrresi linear berrganda
S
Sumber:
Data
a diolah dari hasil
h
penelitia
an (2012)
Berdasarrkan
me
enggunakan
se
ebagai berikutt:
perhitu
ungan
SPSS
diperoleh
deng
gan
da
ata
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
keempat diterima. Nilai signifikansi sebesar
peng-
0,485>0,05 sehingga dapat disimpulkan
gunaan multimedia adalah 0,003 < 0,05.
bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi
Artinya bahwa ada perbedaan prestasi
antara prestasi belajar mahasiswa yang
belajar yang diperoleh mahasiswa yang
mengikuti perkuliahan dengan multimedia
mengikuti perkuliahan dengan multimedia
dengan tingkat motivasi belajar maha-
dengan perkuliahan yang menggunakan
siswa.
media konvensional sehingga hipotesis
signifikansinya adalah 0,0110,05
nilai
signifikansi
belajar
untuk
visual,
variabel
auditorial
dan
Hipotesis
belajar
kelima
tertentu
maka
ditolak.
dengan
dapat
Nilai
tingkat
disimpulkan
kinestetik sehingga hipotesis kedua di-
bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara
terima. Nilai signifikansi untuk variabel
penggunaan multimedia dengan jenis gaya
motivasi belajar sebesar 0,041
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MIKRO EKONOMI MAHASISWA PENDIDIKAN
EKONOMI FKIP UNLAM 2012/2013
Baseran Nor, Baedhowi, Djoko Santoso
Magister Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
pendidikanekonomi21@gmail.com
Abstract
Learning technologies is necessary in the learning process, because it can
spread the information widely, evenly, fast, uniform and integrated so that the
message can be delivered in accordance with the content in question. Technology can
be a medium for faculty in order to realize the learning process that is effective,
efficient, and productive in accordance with the needs and demands of students. This
study aimed to determine differences in learning achievement Micro Economics
course student of Economics Faculty of Teacher Education UNLAM seen from the use
of multimedia, learning styles and learning motivation of students.
The research method used was a 2x3x2 factorial quasi-experimental. This
research makes the entire population as the entire population of students taking
courses in Micro Economics odd semester 2012/2013 as respondents, amounting to
72 students. Data collection using tests, questionnaires and documentation. Data
were analyzed using three-way ANOVA analysis.
Conclusions derived from this research are: 1) there are differences in
learning achievement of students who use the Micro Economic multimedia with
conventional media, 2) there are differences in student achievement visual, auditory
and kinesthetic, 3) there are differences in student achievement Micro Economics
Economics Education courses FKIP UNLAM that have high and low motivation, 4)
there is an interaction effect between the use of multimedia to the type of student
learning styles, 5) there is no interaction effect between the use of multimedia on the
level of student motivation, 6) there is an interaction effect between type of learning
style with the level of student motivation, and 7) there is no effect of the interaction
effect of the use of multimedia, learning style type, and level of student motivation to
learn.
Keywords: multimedia, learning style, learning motivation, micro economic.
telah
PENDAHULUAN
Kemajuan
bagi kehidupan masyarakat. Sekolah mau-
per-
pun perguruan tinggi sebagai wadah calon
kembangan arus teknologi dan informasi
pekerja, perlu ditumbuhkan kemandirian
yang digunakan dalam berbagai bidang
pada diri setiap mahasiswa untuk membuat
yang
pengetahuan
kemudahan-kemudahan
dan
teknologi
ilmu
memberi
ditandai
dengan
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
54
mereka menjadi lebih independen dan
ngerjakan
akan memperkaya mereka dengan ke-
dengan
mampuan
ilmu
pandangan asal lulus cukup. Ini sesuai
pengetahuan di luar kelas. Aspek lain yang
dengan hasil pengamatan dan pengalaman
perlu terus ditanamkan terutama pada
peneliti
pendidikan tinggi adalah konsep yang
belajaran Mikro Ekonomi di program studi
mengatakan bahwa belajar adalah sebuah
Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan
proses yang tidak akan pernah berhenti
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
(lifelong learning process).
Lambung Mangkurat (UNLAM) Banjar-
dalam
Teknologi
menguasai
sistem
di
rumah,
kebut
lapangan
belajar
semalam,
mengenai
dan
pem-
sangat
masin menunjukkan bahwa sebagian besar
diperlukan dalam proses pembelajaran,
mahasiswa masih belum faham dan jelas
sebab dapat berdampak besar terhadap
dengan apa yang disampaikan oleh dosen
hasil
pengampu. Hal ini dikarenakan dosen
belajar.
pembelajaran
pekerjaan
Adanya
teknologi
pem-
belajaran dapat menyebarkan informasi
dalam
secara luas, merata, cepat, seragam dan
dominan menggunakan metode ceramah
terintegrasi sehingga pesan dapat di-
yang menjadikan dosen masih dominan
sampaikan sesuai dengan isi yang di-
dalam pembelajaran. Tidak terperhatikan-
maksud.Teknologi juga menyajikan materi
nya gaya belajar mahasiswa tentunya juga
secara logis, ilmiah, dan sistematis serta
akan berdampak pada tidak efektifnya
mampu melengkapi, menunjang, mem-
pembelajaran yang selama ini dilakukan.
perjelas
konsep-konsep,
prinsip-prinsip
proses
pembelajaran
Rendahnya
motivasi
masih
belajar
atau proporsi materi pelajaran. Teknologi
mahasiswa dapat dilihat dari kurang ber-
dapat menjadi partner dosen dalam rangka
semangatnya
mewujudkan proses pembelajaran yang
kuliahan baru dimulai dengan ditandai
efektif, efisien, dan produktif sesuai dengan
dengan melakukan kegiatan sendiri seperti
kebutuhan dan tuntutan mahasiswa. Peng-
memainkan HP untuk meng-update status
gunaan
di
teknologi
dalam
pembelajaran
sering disebut dengan istilah multimedia.
Dewasa ini di kalangan pendidikan
mahasiswa
atau
ketika
per-
berbincang-bincang
dengan teman. Banyaknya materi Mikro
Ekonomi
yang
berupa
hafalan
me-
calon guru, banyak membicarakan ter-
nyebabkan mahasiswa cepat bosan ketika
jadinya krisis motivasi belajar, gejala ter-
belajar di kelas sehingga nilai yang diper-
sebut ditunjukkan dengan kenyataan ber-
oleh berada di bawah nilai KKM yang
kurangnya
ditetapkan program studi yaitu 70.
perhatian
mahasiswa
pada
waktu pelajaran, kelalaian dalam me-
Baseran: Penggunaan Multimedia… (53 – 70)
55
Adapun tujuan penelitian yang ingin
dan tingkat motivasi belajar mahasiswa
dicapai adalah: 1) untuk mengetahui per-
program studi Pendidikan Ekonomi FKIP
bedaan prestasi belajar mata kuliah Mikro
UNLAM.
Ekonomi
mahasiswa
program
studi
Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM antara
KAJIAN LITERATUR
pembelajaran yang menggunakan multi-
Multimedia
media dengan pembelajaran menggunakan
media
konvensional
2).
untuk
mengetahui perbedaan prestasi belajar
mata kuliah Mikro Ekonomi mahasiswa
program studi Pendidikan Ekonomi FKIP
UNLAM antara mahasiswa yang mempunyai gaya belajar visual, auditorial, dan
kinestetik 3). untuk mengetahui perbedaan
prestasi belajar mata kuliah Mikro Ekonomi
mahasiswa
program
studi
Pendidikan
Ekonomi FKIP UNLAM antara mahasiswa
yang
mempunyai
mahasiswa
yang
motivasi
tinggi
mempunyai
dan
motivasi
rendah 4). untuk mengetahui pengaruh
interaksi antara penggunaan multimedia
dengan jenis gaya belajar mahasiswa
program studi Pendidikan Ekonomi FKIP
UNLAM 5). untuk mengetahui pengaruh
interaksi antara penggunaan multimedia
terhadap
tingkat
mahasiswa
Ekonomi
motivasi
program
FKIP
studi
UNLAM
belajar
Pendidikan
6).
untuk
mengetahui pengaruh interaksi antara jenis
gaya
belajar
belajar
dengan
mahasiswa
tingkat
program
motivasi
studi
Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM 7).
untuk
mengetahui
pengaruh
interaksi
penggunaan multimedia, jenis gaya belajar,
Robert Heinich et al (2002: 242)
menyatakan bahwa:
Multimedia systems may consist of
traditional media in combination or
they may incorporate the computer
as a display device for text, pictures,
graphics, sound, and video. The
term multimedia goes back to the
1950s and describes early attempts
to combine various still and motion
media for heightened educational
effect. Multimedia involves more
than simply presenting information in
multiple
formats;
it
involves
integrating these formats into a
structured program in which each
element complements the others so
that the whole is greater that the
sum of its parts. Today examples of
multimedia in education and training
include slides with synchronized
audio-tape, videotapes, CD-ROMs,
DVD, the World Wide Web, and
virtual reality.
(Sistem multimedia terdiri dari media
tradisional
gabungkan
dalam
dalam
kombinasi
komputer
atau
di-
sebagai
sarana untuk menampilkan teks, gambar,
grafik, suara dan video.Istilah multimedia
kembali pada tahun 1950-an, semula
digunakan untuk mengkombinasikan berbagai media diam dan media gerak dalam
meningkatkan pengaruh pendidikan. Multimedia melibatkan lebih dari sekedar menyajikan informasi dalam berbagai format,
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
56
melainkan melibatkan mengintegrasikan
c.
Audio
format ini ke dalam program terstruktur di
Suara
mana setiap elemen melengkapi yang lain
multimedia
sehingga keseluruhan lebih baik daripada
narasi, musik, efek suara atau peng-
bagian-bagiannya.
gabungan antara ketiganya.
Sekarang
contoh
multimedia dalam pendidikan dan pelatihan
d.
(Audio)
adalah
yang
komponen
dapat
berwujud
Video
meliputi slide dengan disinkronkan audio-
Video merupakan sajian gambar dan
tape, kaset video, CD-ROM, DVD, World
suara yang ditangkap oleh sebuah
Wide Web, dan virtual reality).
kamera, yang kemudian disusun ke
Dari
beberapa
pengertian
multi-
dalam urutan frame untuk dibaca
media menurut ahli dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan multimedia
dalam satuan detik.
e.
Animation
adalah sekumpulan media yang digunakan
Animasi adalah pembentukan gerakan
secara bersamaan dengan menggunakan
dari berbagai media atau objek yang
bantuan
menciptakan
divariasikan dengan gerakan transisi,
interaksi antara media yang digunakan
efek-efek, juga suara yang selaras
dengan pemakainya.
dengan gerakan animasi tersebut atau
Elemen Multimedia
animasi
komputer
dan
Menurut James (1998) dalam Amir
a.
b.
penayangan
frame-frame gambar secara cepat
Fatah dan Agus (2008: 2-3) multimedia
terbagi dalam beberapa elemen berikut ini:
merupakan
untuk menghasilkan kesan gerakan.
f.
Virtual Reality
Teks
Virtual
Teks membentuk kata, surat atau
jadinya hubungan timbal-balik antar-
narasi dalam multimedia yang me-
user dengan aplikasi multimedia se-
nyajikan bahasa. Teks merupakan
cara
dasar
interaksi
dari
pengolahan
kata
dan
reality
memungkinkan
nyata.Pengguna
langsung
dapat
dengan
ter-
bersuatu
informasi berbasis multimedia.
lingkungan yang disimulasikan oleh
Image
komputer berupa objek nyata maupun
Grafik atau gambar (image) boleh
imajinasi.
didefinisikan sebagai sebuah lukisan,
Menurut
pencetakan,
gambar
atau
Daryanto
(2010:
52)
huruf
kelebihan multimedia dalam proses belajar
dengan menggunakan berbagai media
mengajar adalah 1) memperbesar benda
secara manual atau menggunakan
yang sangat kecil dan tidak tampak oleh
teknologi komputer.
mata, seperti kuman, bakteri, struktur atom
Baseran: Penggunaan Multimedia… (53 – 70)
57
dan lain-lain, 2) memperkecil benda yang
suatu kebiasaan yang dilakukan seseorang
sangat
secara
besar
yang
tidak
mungkin
pribadi
untuk
mempermudah
dihadirkan di sekolah, misal gajah, rumah
proses belajar dan mengolah informasi
dan lain-lain, 3) menyajikan benda atau
yang diterima. Gaya belajar bukan hanya
peristiwa
berupa
yang
kompleks,
rumit
dan
aspek
ketika
menghadapi
berlangsung cepat atau lambat, seperti
informasi, melihat, mendengar, menulis
sistem
suatu
dan berkata tetapi juga aspek pemrosesan
dari
informasi sekuensial, analitik, global atau
multimedia antara lain penyiapan media ini
otak kiri dan otak kanan. Aspek lain adalah
mem-butuhkan waktu yang lama dan biaya
ketika merespon sesuatu atas lingkungan
yang
belajar
tubuh,
bekerjanya
mesin.Sedangkan
besar,
kekurangan
memerlukan
perencanaan
yang matang serta membutuhkan tenaga
abstrak
dan
Menurut DePorter (2011: 116-120)
berdasarkan kemampuan yang dimiliki otak
Gaya Belajar
Menurut DePorter (2011: 110-112)
belajar
secara
konkret).
operasional yang profesional di bidangnya.
gaya
(diserap
adalah
dari
nyampaikan informasi, maka cara belajar
bagaimana ia menyerap, dan kemudian
individu dapat dibagi menjadi 3 kategori,
mengatur
yaitu:
serta
kombinasi
dalam menyerap, mengelola dan me-
mengolah
informasi.
Sedangkan menurut Dangwal and Sugata
Visual
Mitra (1999: 61) “The term learning style
Mahasiswa
yang
memiliki
gaya
has been defined as the composite of
belajar visual adalah mahasiswa yang lebih
characteristic
menyukai
cognitive,
affective,
and
sajian
materi secara
visual
physiological factors that serve as relatively
seperti photo, diagram, film dan lain-lain.
stable
learner
Adapun ciri-ciri dari gaya belajar visual
perceives, interacts with, and responds to
adalah sebagai berikut: 1) rapi dan teratur,
the learning environment.” (Gaya belajar
2) berbicara dengan cepat, 3) lebih mudah
telah di-definisikan sebagai gabungan dari
mengingat apa yang dilihat daripada apa
karakteristik kognitif, afektif, dan faktor
yang didengar, 4) biasanya tidak mudah
fisiologis yang berfungsi sebagai indikator
terganggu oleh keributan atau suara berisik
yang
ketika belajar, 5) lebih suka membaca
indicators
relatif
merasakan,
stabil
of
how
a
bagaimana
berinteraksi
pelajar
dengan,
dan
merespon lingkungan belajar).
Dari
pengertian
di
daripada dibacakan, 6) jika sedang berbicara di telpon ia suka membuat coretan-
atas
dapat
disimpulkan bahwa gaya belajar adalah
coretan tanpa arti selama berbicara, 7)
lebih
suka
mendemontrasikan
sesuatu
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
58
daripada berpidato/ceramah, dan 8) lebih
Motivasi Belajar
tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, dan
Adapun pengertian motivasi menurut
gambar) daripada musik.
Elliot, et al (2000: 332) “motivation is
Auditorial
defined as an internal state that arouses us
Model pembelajarauditorial adalah
model
dimana
seseorang
lebih
to action, pushes us in particular direction,
cepat
and keeps us engaged in certain activities”
menyerap informasi melalui apa yang ia
(motivasi adalah kekuatan internal yang
dengarkan. Ciri-ciri orang-orang auditorial,
mem-bangkitkan untuk beraksi, mendorong
diantaranya: 1) berbicarakepada diri sendiri
dalam fakta yang ditunjukkan, dan men-
saat bekerja, 2) mudah terganggu oleh ke-
jaga tetap pada kegiatan-kegiatan yang
ributan, 3) menggerakkanbibir mereka dan
pasti).
mengucapkan tulisan di buku ketika mem-
Sardiman
A.M.
(2011:
75)
me-
baca, 4) senang membaca dengan keras
ngatakan
bahwa
dan mendengarkan, 5) suka berbicara,
rangkaian
usaha
suka berdiskusi, dan men-jelaskan sesuatu
kondisi-kondisi tertentu, sehingga sese-
panjang
dan
orang mau dan ingin melakukan sesuatu,
bernyanyi daripada seni, 7) lebih suka
dan bila tidak suka, maka akan berusaha
gurauan lisan daripada mem-baca komik.
untuk meniadakan perasaan tidak suka
Kinestetik
tersebut.
lebar,
6)
suka
musik
Model pembelajar kinestetik adalah
pembelajar
yang
menyerap
motivasi
untuk
adalah
se-
menyediakan
Dari beberapa definisi di atas, dapat
informasi
disimpulkan bahwa motivasi terjadi apabila
melalui berbagai gerakan fisik, paling baik
seseorang mempunyai keinginan dan ke-
menghafal
meng-
mauan untuk melakukan suatu kegiatan
asosiasikan gerakan dengan setiap fakta.
atau tindakan dalam rangka mencapai
Adapun ciri jenis gaya belajar kinestetik
tujuan tertentu.
informasi
dengan
antara lain: 1) selalu berorientasi fisik dan
Menurut Hamzah B. Uno (2007: 23)
banyak bergerak, 2) berdiri dekat ketika
motivasi
berbicara dengan orang, 3) menghafal
sebagai berikut:
dengan cara berjalan dan melihat, 4)
Motivasi intrinsik: motivasi yang berasal
menggunakan jari sebagai penunjuk ketika
dari dalam diri setiap individu untuk me-
membaca, 5) tidak dapat duduk diam untuk
lakukan
waktu lama, 6) kemungkinan tulisannya
antara lain:
jelek, 7) menyukai permainan yang me-
a.
nyibukan dan olah raga.
belajar
sesuatu.
dapat
diklasifikasikan
Adapun
indikatornya
Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Baseran: Penggunaan Multimedia… (53 – 70)
Mahasiswa
yang
59
memiliki
serta mendorong siswa untuk lebih
hasrat dan keinginan berhasil akan
cenderung
untuk
berusaha
me-
giat lagi menambah ilmu.
b.
nyelesaikan tugasnya secara tuntas
Adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar
tanpa menunda-nunda pekerjaannya.
Penyelesaian
semacam
bukanlah karena dorongan dari luar,
seperti bernyanyi, bercerita, meng-
melainkan upaya pribadi.Dia berani
gunakan kuis (biasanya menggunakan
ambil
model
untuk
penyelesaikan
Adanya
pembelajaran)
dan
meng-
gunakan media tertentu agar tidak
dorongan
dan
kebutuhan
monoton dapat meningkatkan motivasi
akan belajar
seseorang dalam belajar.
Mahasiswa
akan
memiliki
c.
motivasi belajar jika di dalam dirinya
Adanya
lingkungan
belajar
yang
kondusif
ada dorongan yang menyebabkan dia
c.
dengan
diikuti suatu kegiatan yang menarik
tugasnya itu.
b.
dilaksanakan
itu
resiko
tugas
Belajar
Lingkungan belajar mahasiswa
ingin belajar.
yang jauh dari keramaian jalan raya
Adanya harapan dan cita-cita masa
atau hiruk pikuk pasar tentunya akan
depan
meningkatkan motivasi belajar.
Adanya harapan dan cita-cita
masa
depan
yang
harus
dicapai
Berdasarkan rumusan masalah dan
teori-teori maka dapat disusunhipotesis
sehingga menimbulkan motivasi dan
penelitian sebagai berikut:
dorongan dari dalam diri untuk belajar
Ho
:
Tidak
terdapat
perbedaan
dan berusaha melakukan yang ter-
prestasi belajar Mikro Ekonomi
baik demi tercapainya tujuan atau cita-
mahasiswa
program
studi
cita tersebut.
Pendidikan
Ekonomi
FKIP
UNLAM
Motivasi Ekstrinsik: Motivasi yang timbul
dikarenakan adanya rangsangan dari luar
H1
:
Ada perbedaan prestasi belajar
individu, indikatornya meliputi:
Mikro
a.
program
Adanya penghargaan dalam belajar
Memberikan hadiah dan apa-
Ekonomi
mahasiswa
studi
Pendidikan
Ekonomi FKIP UNLAM
pun jenisnya, adalah tindakan yang
dapat menyenangkan hati, menambah
METODE PENELITIAN
semangat, menghilangkan kelesuan
Penelitian
ini
dilaksanakan
di
program studi Pendidikan Ekonomi FKIP
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
60
UNLAM Banjarmasin pada mata kuliah
Teknik Pengumpulan Data
Mikro
Metode tes
Ekonomi.Waktu
penelitian
Tes dipandang sebagai salah satu
diperkirakan bulan Agustus 2012 – Maret
2013.Penelitian
ini
melibatkan
satu
alat
pengukuran
peningkatan
prestasi
kelompok eksperimen dan satu kelompok
dalam dunia pendidikan. Metode tes yang
kontrol.Kelompok
digunakan dalam penelitian ini meliputi tes
perlakuan
eksperimen
pembelajaran
diberi
menggunakan
multimedia, sedangkan kelompok kontrol
awal (pretest) dan tes akhir (posttest).
Metode dokumentasi
diberi pembelajaran dengan menggunakan
Adapun data berbentuk dokumen
sistem pembelajaran konvensional. Pada
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
akhir eksperimen kedua kelompok diukur
jumlah mahasiswa pendidikan ekonomi
dengan
Hasil
semester gasal 2012/2013 dan jumlah
pengukuran tersebut kemudian disbanding-
mahasiswa yang memprogramkan Mikro
kan.
Ekonomi
alat
ukur
yang
sama.
Berdasarkan uji F diperoleh nilai
di
KRS
semester
gasal
2012/2013 serta hasil nilai hasil ujian mata
signifikansi sebesar 0,258 > 0,05 maka
kuliah Mikro Ekonomi.
dapat disimpulkan bahwa varian kelas
Metode Angket
Angket atau lebih dikenal dengan
reguler A dan B adalah sama. Untuk
penentuan kelas eksperimen dan kelas
istilah
kontrol digunakan sistem undian. Adapun
pertanyaan/pernyataan suatu alat atau
hasilnya adalah kelas reguler A dijadikan
instrumen yang digunakan oleh peneliti
sebagai kelas eksperimen dan reguler B
untuk mengumpulkan data primer yang
sebagai kelas kontrol.
bersumber dari responden yang dijadikan
Adapun responden dalam penelitian
ini
adalah
seluruh
memprogramkan
kuliah
adalah
sekumpulan
sampel atau unit analisis (Siti Nurhayati,
yang
2012: 62). Penelitian ini menggunakan
Mikro
angket dengan skala likert untuk mengukur
mahasiswa
mata
kuesioner
Ekonomi pada semester gasal 2012/2013.
tanggapan responden terhadap variabel
Tabel 1. Daftar jumlah responden
multimedia, gaya dan motivasi belajar
No
1
2
Kelas
Jumlah
(orang)
mahasiswa.
Kelas
Reguler A
40
Eksperimen
Reguler B
32
Kontrol
Jumlah
72
Sumber:
data program studi pendidikan
ekonomi tahun 2012/2013
Uji Instrumen Penelitian
Uji Validitas
Menurut Sigit Santosa (2011: 69)
validitas mencerminkan tingkat kevalidan
instrumen. Sebuah instrumen pengumpul
Baseran: Penggunaan Multimedia… (53 – 70)
data
memiliki
valid
instrumen
instrumen apabila digunakan lagi sebagai
tersebut memiliki kemampuan untuk meng-
alat ukur suatu objek atau responden.
ukur apa yang seharusnya diukur. Agar
Suatu instrumen dikatakan reliabil apabila
suatu
menghasilkan
hasil pengukuran dengan instrumen adalah
simpulan yang benar, maka instrumen
sama, jika sekiranya pengukuran tersebut
yang digunakan untuk mengumpulkan data
dilakukan pada orang yang sama pada
perlu diuji validitasnya lebih dahulu.
waktu yang berlainan. Untuk menentukan
penelitian
apabila
61
dapat
Adapun rumus uji validitas statistik
reliabilitas suatu angket (butir soal) dapat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan
rumus Pearson’s Product Moment, yaitu:
yaitu:
∑
∑
∑
Dimana:
rxy
N
∑
∑
∑
Setelah
korelasi
diperoleh
∑
Keterangan:
koefisien
= Reliabilitas instrumen
= banyaknya butir pertanyaan
atau banyaknya soal
= jumlah varians butir
= varians total
Tingkat reliabilitas dengan metode
perhitungan, pengujian menggunakan uji
alpha 0 sampai dengan 1. Apabila skala
dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Jika
tersebut dikelompokkan ke dalam lima
rhitung> rtabel maka instrumen atau item-item
kelas dengan range yang sama, maka
pernyataan berkorelasi signifikan terhadap
ukuran kemantapan alpha dapat diinter-
skor total (dinyatakan valid).Jika rhitung< rtabel
pretasi seperti tabel berikut:
atau
dari
r11
k
alpha cronbach diukur berdasarkan skala
instrumen
moment
cronbach,
hasil
maka
product
nilai
alpha
∑
= Indeks daya beda butir ke-i
= banyaknya
subjek
yang
dikenai instrumen
= skor butir ke-i
= skor total
X
Y
rumus
item-item
per-
nyataan tidak berkorelasi signifikan terhadap
skor
total
(dinyatakan
Tabel 2. Interpretasi nilai r
Alpha
Tingkat Reliabilitas
tidak
0,00 – 0,20
Kurang reliabil
valid).Untuk item soal yang tidak valid
>0,20 – 0,40
Agak reliabil
langsung
>0,4 – 0,60
Cukup reliabil
SPSS.
>0,60 – 0,80
Reliabil
Uji Reliabilitas
>0,80 – 1,00
Sangat reliabil
dikeluarkan
dari
perhitungan
Uji reliabilitas digunakan dengan
tujuan untuk mengetahui konsistensi atau
keteraturan
hasil
pengukuran
suatu
Sumber: Triton PB (2006: 248)
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol. 2 No. 1 (2013)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
62
maka peneliti menolak H0 dan ini berarti
Taraf Kesukaran
Menurut Kusaeri dan Suprananto
(2012:
174)
taraf
kesukaran
adalah
bahwa residu tidak berdistribusi normal
dan
sebaliknya,
peneliti
dapat
me-
peluang menjawab benar suatu soal pada
nyimpulkan
tingkat kemampuan tertentu yang biasanya
normal jika p-value yang diperoleh lebih
dinyatakan dalam bentuk indeks.Umum-
besar dari 0,05. Berdasarkan hasil per-
nya indeks mempunyai nilai antara 0
hitungan diperoleh nilai sig untuk gaya
sampai 1, semakin besarnya nilai taraf
belajar (0,594), motivasi belajar (0,674),
kesukaran
artinya
dan prestasi belajar (0,907) maka dapat
semakin mudah soal tersebut. Rumusnya
disimpulkan bahwa semua data penelitian
adalah:
memenuhi uji normalitas.
(mendekati nilai
1)
bahwa
residu
berdistribusi
Uji Homogenitas
Menurut Budiyono (2009: 175) uji
Daya Pembeda (DP)
Kusaeri dan Suprananto (2012: 175)
homogenitas adalah uji yang digunakan
mengartikan daya pembeda soal sebagai
untuk mengetahui apakah variansi-variansi
kemampuan suatu butir soal dapat mem-
dari sejumlah populasi adalah sama atau
bedakan
tidak.
antara
mahasiswa
yang
ditanyakan
Apabila menggunakan perhitungan
(kelompok atas) dan mahasiswa yang
SPSS maka dasar per-hitungan yang
belum menguasai materi yang diujikan
digunakan adalah sebagai berikut:
(kelompok bawah). Adapun rumus yang
1)
menguasai
materi
yang
Jika nilai signifikan >0,05 data berasal
dari
digunakan adalah sebagai berikut:
populasi-populasi
yang
mempunyai variansi yang sama.
2)
Jika nilai signifikan ttabbel atau nilai probabilitas <
a
atau
tidaknya perbedaan
n efek beberapa
0,0
05, maka ada pengaruh yang
y
nyata dari
d
p
perlakuan
(faktor) terhadap variabel terrikat.
va
ariabel bebass terhadap variabel
v
terikkat.
U lanjut Anava dalam hal
Uji
h ini adalah
h uji
Se
ebaliknya jika
a t
S
Scheffe
mengettahui
prrobabilitas > 0,05, maka tidak terdap
pat
terha
adap
pe
engaruh yan
ng signifikan dari variab
bel
t
treatmen
yan
ng diberikan (interaksi antar
a
be
ebas terhadap variabel te
erikat. Uji lan
njut
v
variabel).
Ujii yang digun
nakan adalah
h uji
dip
perlukan jika terdapat leb
bih dari 2 fakktor
k
komparasi
ganda
g
dengan uji t untuk
u
(baris dan kolom) dan H0 ditolak. Ketika
perlakuan yang
m
menentukan
y
paling baik
faktor terdiri ata
as 2 kolom atau
a
2 baris dan
d
a
antara
dua perlakuan
p
ya
ang diterapka
an di
H0 diterima, maka
m
uji lan
njut tidak pe
erlu
k
kelas
eksperimen dan kon
ntrol.
dillakukan.
dila
akukan
p
perbedaan
Uji
yang
t
unttuk
signifikan
digunakan
untuk
hitung<
t
tabel
atau nilai
nguji
men
p
pengaruh
varriabel-variabe
el bebas terha
adap
HA
ASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA
P
AN
v
variabel
terik
kat secara pa
arsial yang dilihat
Ha
asil Penelitia
an
d
dari
hasil pe
erhitungan SP
PSS pada se
etiap
v
variabel.
Tingkat
T
kepercayaan
y
yang
d
digunakan
adalah 95% atau taraf nyata
n
T
Tabel
3. Hasil analisis regrresi linear berrganda
S
Sumber:
Data
a diolah dari hasil
h
penelitia
an (2012)
Berdasarrkan
me
enggunakan
se
ebagai berikutt:
perhitu
ungan
SPSS
diperoleh
deng
gan
da
ata
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
keempat diterima. Nilai signifikansi sebesar
peng-
0,485>0,05 sehingga dapat disimpulkan
gunaan multimedia adalah 0,003 < 0,05.
bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi
Artinya bahwa ada perbedaan prestasi
antara prestasi belajar mahasiswa yang
belajar yang diperoleh mahasiswa yang
mengikuti perkuliahan dengan multimedia
mengikuti perkuliahan dengan multimedia
dengan tingkat motivasi belajar maha-
dengan perkuliahan yang menggunakan
siswa.
media konvensional sehingga hipotesis
signifikansinya adalah 0,0110,05
nilai
signifikansi
belajar
untuk
visual,
variabel
auditorial
dan
Hipotesis
belajar
kelima
tertentu
maka
ditolak.
dengan
dapat
Nilai
tingkat
disimpulkan
kinestetik sehingga hipotesis kedua di-
bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara
terima. Nilai signifikansi untuk variabel
penggunaan multimedia dengan jenis gaya
motivasi belajar sebesar 0,041