Abstrak Permen No. 05 Tahun 2014

KAWASAN INDUSTRI – IZIN USAHA – TATA CARA
2014
PERMENPERIN NO.05/M-IND/PER/2/2014;BN TH 2014/NO.224; LL KEMENPERIN:
24 HLM.
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG TATA CARA PEMBERIAN
IZIN USAHA KAWASAN INDUSTRI DAN IZIN PERLUASAN KAWASAN INDUSTRI
ABSTRAK

: - Dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 17 ayat (3)
Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2009 tentang Kawasan
Industri, perlu menetapkan kembali Tata Cara Pemberian Izin
Usaha Kawasan Industri dan Izin Perluasan Kawasan Industri
dengan menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian.
- Dasar Hukum Peraturan Menteri ini adalah: UU No.5 Tahun 1960,
UU No.32 Tahun 2004 sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan UU No.12 Tahun 2008, UU No.25 Tahun 2007, UU
No.26 Tahun 2007, UU No.18 Tahun 2008, UU No.20 Tahun 2008,
UU No.32 Tahun 2009, UU 3 Tahun 2014, PP No.17 Tahun 1986,
PP No.18 Tahun 1999 sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan PP No.85 Tahun 1999, PP No.38 Tahun 2007, PP
No.24 Tahun 2009, PP No.27 Tahun 2012, PERPRES No.27 Tahun

2009, PERPRES No.47 Tahun 2009 sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan PERPRES No.91 Tahun 2011,
PERPRES No.24 Tahun 2009 sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan PERPRES No.92 Tahun 2011, ,KEPPRES
No.84/P Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan KEPPRES
No.60/P Tahun 2013, PERMENEG LH No.11 Tahun 2006,
PERMENPERIN No.73/M-IND/PER/7/2009 sebagaimana telah
diubah
dengan
PERMENPERIN
No.12/M-IND/PER/2/2011,
PERMENPERIN No.147/M-IND/PER/10/2009 sebagaimana telah
diubah
dengan
PERMENPERIN
No.16/M-IND/PER/2/2010,
PERMENPERIN No.35/M-IND/PER/3/2010, PERMENPERIN No.
105/M-IND/PER/10/2010.
- Dalam Peraturan Menteri ini diatur tentang Tata cara pemberian
izin usaha kawasan industri dan izin perluasan kawasan industri

dengan menetapkan batasan istilah yang digunakan dalam
pengaturannya. Kawasan Industri adalah kawasan tempat
pemusatan kegiatan Industri yang dilengkapi dengan sarana dan
prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh
Perusahaan Kawasan Industri. Pejabat yang berwenang
memberikan Izin Usaha Kawasan Industri dan Izin Perluasan
Kawasan Industri adalah: Bupati/Walikota, Gubernur dan Menteri
Setiap kegiatan usaha kawasan industri wajib memiliki Izin Usaha
Kawasan Industri dan memenuhi ketentuan dalam Pedoman Teknis
kawasan Industri. Perusahaan Kawasan Industri dapat berbentuk:
BUMN, BUMD; Koperasi atau Badan Usaha Swasta. Perusahaan
Kawasan Industri yang telah memiliki Izin Usaha Kawasan Industri
dan telah beroperasi serta akan melaksanakan perluasan lahan
kawasan industri wajib memperoleh Izin Perluasan Kawasan
Industri terlebih dahulu. Perluasan kawasan industri yang berlokasi
dalam satu kabupaten/kota tidak memerlukan Persetujuan Prinsip.

Perusahaan Kawasan industri yang mengajukan permohonan izin
usaha kawasan industri atau izin perluasan kawasan industri yang
tidak/belum memenuhi ketentuan Peraturan Menteri ini akan

dikenakan penundaan Hak dan kewajiban Perusahaan Kawasan
Industri, Pengalihan Pengelolaan Kawasan Industri, Dalam
melaksanakan pemberian Izin Usaha Kawasan Industri dan Izin
Perluasan Kawasan Industri, Daerah Provinsi menjadi kewenangan
Gubernur sedangkan Kabupaten/Kota menjadi kewenangan Bupati
atau Walikota. Pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota
melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pemberian izin
usaha kawasan industri dan/atau izin perluasan kawasan industri
yang dilakukan minimal sekali dalam setahun. Gubernur wajib
menyampaikan laporan pelaksanaan di daerahnya kepada Menteri
Dalam Negeri dan Menteri, Bupati/Walikota wajib menyampaikan
laporan pelaksanaan pemberian izin usaha kawasan industri dan
izin perluasan kawasan industri kepada Gubernur yang dilakukan
setiap tahun dan/atau apabila diperlukan. Pembinaan dan
pengawasan pemberian Izin Usaha Kawasan Industri dan Izin
Perluasan Kawasan Industri dilakukan oleh Menteri dan Gubernur
sesuai
dengan
kewenangan
daerah

pemerintahannya.
Pelaksanaan pemberian Izin Usaha Kawasan Industri atau Izin
Perluasan Kawasan Industri tidak dikenakan biaya. Diagram alir
mengenai tata cara pemberian Izin Usaha Kawasan dan Izin
Perluasan Kawasan Industri tercantum dalam Lampiran IV
Peraturan Menteri ini. Persetujuan Prinsip Kawasan Industri yang
telah dimiliki oleh Perusahaan Kawasan Industri sebelum Peraturan
Menteri ini berlaku dinyatakan tetap berlaku dan Izin Tetap
Kawasan Industri/Izin Usaha Kawsan Industri dan/atau Izin
Perluasan Kawasan Industri yang telah dimiliki oleh Perusahaan
Kawasan Industri sebelum ditetapkannya Peraturan Menteri ini
tetap berlaku sebagai Izin Kawasan Industri sesuai dengan
ketentuan Peraturan menteri ini.
CATATAN

: - Peraturan Menteri inii mulai berlaku pada tanggal diundangkan, 17
Februari 2014, ditetapkan 13 Februari 2014.
Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri ini, semua ketentuan
yang berkaitan dengan Kawasan Industri dan Perusahaan Industri
di Kawasan Industri dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak

bertentangan dan belum diganti berdasarkan Peraturan Menteri ini.
Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku : Kepmenperindag
No.50/MPP/Kep/2/1997, Kepmenperindag No.78/MPP/Kep/3/2001
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Kepmenperindag
No.263/MPP/Kep/8/2001, sepanjang ketentuan yang mengatur
tentang Izin Usaha Kawasan Industri dan Izin Perluasan Kawasan
Industri; dan SE Menteri Perindustrian No.882/M-IND/9/2007;
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Lamp.; 68 hlm.