Abstrak Permen No. 16 Tahun 2014

SEMEN CLINKER DAN SEMEN – KETENTUAN TEKNIS
2014
PERMENPERIN NO.16/M-IND/PER/3/2014;BN TH.2014/NO.472; LL KEMENPERIN:
10 HLM.
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN
SEMEN CLINKER DAN SEMEN
ABSTRAK

TENTANG KETENTUAN TEKNIS

: - Industri semen yang merupakan industri strategis dan banyak
menyerap tenaga kerja perlu didukung penyebaran investasinya
dan dalam rangka mendukung kelancaran pasokan semen
berperan dalam penyiapan material dan insfrastruktur
pembangunan di Indonesia, perlu mengatur pasokan Semen
Clinker dan semen untuk dalam negeri untuk itu perlu menetapkan
Peraturan Menteri Perindustrian tentang Ketentuan Teknis Semen
Clinker dan Semen..
- Dasar Hukum Peraturan Menteri ini adalah: UU No.7 Tahun
1994,UU No.3 Tahun 2014, PP No.17 Tahun 1986, PERPRES
No.47 Tahun 2009 sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan PERPRES No.91 Tahun 2011, PERPRES No.24
Tahun 2010 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan PERPRES No.92 Tahun 2011, KEPPRES No.84/P Tahun
2009 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
KEPPRES No.8/P Tahun 2014, PERMENPERIN No. 105/MIND/PER/10/2010, PERMENPERIN No.18/M-IND/PER/2/2012,
PERMENDAG No.40/M-IND/PER/8/2013.
- Dalam Peraturan Menteri ini diatur tentang Ketentuan teknis semen
clinker dan semen, dengan menetapkan batasan istilah yang
digunakan dalam pengaturannya. Perusahaan Industri Semen
merupakan perusahaan industri yang melaksanakan proses
produksi melalui: Unit produksi terintegrasi (Integrated plant) dan
mengolah bahan baku sampai menjadi semen; atau unit produksi
penggilingan semen (grinding plant) yang mengolah semen clinker
menjadi semen. Adapun semen clinker tersebut adalah yang
memiliki Nomor Pos Tarif (HS Code) antara lain : Digunakan dalam
pembuatan semen putih (2523.10.10.00); adapun jenis semen
yang dihasilkan dari Unit produksi memiliki Nomor Pos Tarif (HS
Code) sebagai berikut: Semen Portland Putih: Semen Putih diberi
warna secara arifisial maupun tidak (2523.21.00.00), Semen
diwarnai (2523.29.10.00). Jenis semen clinker dan semen yang

akan diedarkan di wilayah Indonesia wajib memenuhi ketentuan
Standar Nasional Indonesia (SNI) Semen sebagaimana diatur
dalam Permenperin No.18/M-IND/PER/2/2012. Semen Clinker
sebagai bahan baku semen dan Semen dapat diperoleh dari hasil
produksi dalam negeri dan impor. Semen clinker hanya dapat
diimpor oleh Importir produsen semen yaitu: Importir Terbatas
Semen (IT-Semen); Produsen Semen yang menjadi Produsen
Importir Semen (PI-Semen). IT Semen dalam melakukan impor
semen harus melalui Persetujuan Impor dari Kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan
dengan mendapat: Pengakuan sebagai IP Semen; Penetapan

CATATAN

sebagai IT Semen; Penetapan sebagai PI Semen ; dan
Persetujuan Impor Semen. Perusahaan penerima Rekomendasi
Teknis wajib menyampaikan laporan realisasi impor paling lambat 1
(satu) bulan setelah realisasi impor kepada Direktur Pembina
Industri. Perusahaan penerima Rekomendasi Teknis yang tidak
melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dikenakan

sanksi administrasi berupa pemcabutan Rekomendasi yang telah
diterbitkan.
: - Peraturan Menteri inii mulai berlaku pada tanggal diundangkan, 11
April 2014, ditetapkan 24 Maret 2014
Lamp.: 5 hlm