Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta
psikolinguistik
Siti Mulyani
Konsep Psikolinguistik
Aitchison (1998):
bahasa dan minda
Definisi
studi
tentang
Harley (2001): studi proses mental
dalam pemakaian bahasa
Clark dan Clark (1977): psikologi
bahasa berkaitan dengan 3 hal;
yaitu komprehensi, produksi dan
pemerolehan bahasa
Ilmu yang mempelajari
proses-proses mental
yang dilalui oleh
manusia dalam
berbahasa
Komprehensi:
kemampuan menangkap
apa yang dikatakan
orang lain dan paham
maksudnya
Bidang kajian
Psikolinguistik
Produksi: kemampuan
dapat berujar seperti
yang kita ujarkan
Landasan biologis serta
neurulogis yang
memb uat manusia
dapat berbahasa
Pemerolehan bahasa:
bagaimana anak
memperoleh bahasa
mereka
Pengertian bahasa
a. Alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan/ perasaan
dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi , gestur,/ tanda-tanda
yang disepakati yang mengandung makna yang dapat dipahami
(International Dictionary of the English Language 1961)
b. Sistem simbol vokal yang arbitrar yang memungkinkan semua orang
dalam suatu kebudayaan tertentu/ orang lain yang mempelajari
sistem kebudayaan iitu berkomunikasi/ berinteraksi (Finocchiaro,
1964)
c. Sistem lambang bunyi yang arbitrar yang dipergunakan oleh para
anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasikan diri (Kridalaksana 1982)
d. Sistem bunyi dan urutan bunyi vokal yang terstruktur yang
digunakan dalam komunikasi interpersonal oleh sekelompok manusia
dan secara lengkap digunakan untuk mengungkapkan sesuatu,
peristiwa, dan proses yang terdapat di sekitar manusia (Carrol, 1961)
Bahasa adalah sistem lambang bunyi oral yang arbitrar yang
dipergunakan oleh sekelompok manusia/ masyarakat sebagai alat
komunikasi/ berinteraksi.
Sistem
Elemen + hubungan satu
sama lain membentuk
konstituen yang sifatnya
hierarkis
Bunyi-bunyi
membentuk
sistem; perpaduan
bunyi ada aturan
Hierarkhis; kelompok
bunyi bentuk suku,
kelompok suku bentuk
kata
Sistem dalam bahasa
terdiri simbol, simbol
lisan yang arbriter
Pemakaian
bahasa
sebagai alat
komunikasi
terikat/
terkukung
oleh budaya
yang berlaku
Ciri Khusus Bahasa
Memiliki
ketergantungan
struktur
Bahasa dan
pemakai
bahasa kreatif
Dapat untuk
mengungkapka
n semua
peristiwa
Memiliki
struktur ganda
• Rentetan kata dalam kalimat tidak acak
• Pemakai mampu mengujarkan ujaran baru
apapun, bentuk bahasa tidak dikontrol oleh
faktor eksternal
• Peristiwa masa lampau, sekarang, dan yang
akan datang, bahkan sesuatu yang
dibayangkan
• Struktur lahir dan struktur batin
Bahasa diperoleh
secara turun
temurun
Hubungan kata
dengan yang
dilambangi
arbitrer
Memiliki pola
dualis
Memiliki
semantisitas
• Bahasa diperoleh dari generasi satu ke generasi
lainnya, tetapi bahasa anak tergantung bahasa
masukan yang diterimanya
• Tidak ada hubungan secara langsung antara
penanda dan yang ditandai
• Bunyi-bunyi itu sendiri tidak bermakna, akan
bermakna jika bergabung dengan bunyi yang lain
• Bila nama diberikan kepada suatu benda, maka
nama itu akan selalu merujuk ke konsep benda itu
meskipun sudah tidak memenuhi syarat untuk
konsep itu
Komponen Bahasa
Sintaktik:
kata, frasa,
kalimat
Fonologi:
inventarisasi
fonem dan
kaidah
fonotatik
(interpretif)
Semantik:
makna kata,
fitur
semantisnya
(interpretif)
Model Persepsi
Teori Motor
Analisis
dengan
Sintesis
Fuzzy
Logical
Cohort
• Motor Theory of Speech Perseption
• Mempersepsai bunyi seperti memproduksi bunyi tersebut
• Pendengar punya sistem produksi yang dapat mensitesiskan bunyi
sesuai dengan mekanisme yang ada padanya
• Persepsi ujaran melalui 3 proses: evaluasi fitur, integrasi fitur,
kesimpulan
• Ada bentuk prototipe yang mempunyai nilai ideal, informasi masiuk
dievaluasi, dintegrasi dan dicocokan dengan prototipe akhir dibuat
simpulan
• Tahap pertama: informasi yang diterima memunculkan kata-kata yang
mirip (cohort)
• Tahap kedua: Proses eliminasi secara bertahap
• Berdasarkan pandangan koneksionis dan proses top-down, terdiri 3
tahap; tahap fitur, tahap fonem, tahap kata
Trace
Persepsi Ujaran
sikidangumbagipun
ngandelakenkebatlumpatipun
pansigajahngandelakengengainggil
Ulangandelakenikumandinekalamunnyakot
Masalah dalam mempersepsi ujaran
Produksi kata bahasa Inggris: 125 – 180 kata /
menit
Penyiar berita: 210 kata
Pelelang: lebih dari penyiar berita
Produksi bahasa Indonesia: 80 – 110 kata/ menit
Produksi bunyi: 25 – 39 bunyi/ fonem/detik
Getar pita
suara
wanita 200
– 300/
detik
Getar pita
suara pria
100/ detik
Getar pita
suara anak
lebih dari
400/ detik
Suara
berbeda:
pria
lebih
berat
Persepsi Ujaran
Batasan
persepsi ujaran/ speech perception: proses
penerimaan dan pengkodean kembali input
ujaran yang berupa gelombang bunyi pada
sistem pendengaran sehingga menghasilkan
gambaran pengertian/ pemahaman terhadap
karakteristik linguistik ujaran tersebut
Tugas
menginterpretasikan tanda ujaran sebagai
untaian linear fon-fon, muncul berurutan satu
persatu yang masing-masing merupakan
kesatuan yang berbeda.
Tahap-tahap Persepsi Ujaran
Tahap
Auditori
Tahap
Fonetik
Tahap
Fonologis
Jenis Komprehensi (psikolinguistik)
Komprehensi pemahaman: proses
mental mempersepsi bunyi dan
menginterpretasi maksud pembicara
Komprehensi: pembentukan makna
dari bunyi
Komprehensi tindakan: setelah
pemahaman perlukah melakukan
tindakan. Proses mental tahap ini
dinamakan pelaksanaan kalimat
(utilization of sentences)
Tindak
ujaran
(speech
act_
Ujara
n
Muatan
tematik
(thematic
content)
Muatan
proposisi
(propotion
al
Content)
Proposisi (unit-unit makna dalam kalimat)
Untuk memahami kalimat perlu dipahami
proposisi yang dinyatakan oleh kalimat
tersebut
Proposi
si
Argumen:
ihwal
yang
dibicarakan (apa dan siapa)
Predikasi: pernyataan yang
dibuat mengenai argumen
Bapak saweg ngunjuk kopi.
Santi saweg nyerat skripsi
Muatan
tematik
Informa
si lama
Informa
si baru
Gejala individual
yang bersifat
psikologis
Keberlangsungan
nya tergantung
kemampuan
berbahasa si
penutur
Speech act
;produk/ hasil
berupa rangkaian
bunyi
Tinda
k
Ujara
n
Tindak Ujaran
representa
tif
• Pernyataan/ assertions tentang suatu keadaan di dunia
• Pembicara menyatakan suatu kebenaran
direktif
• Tujuan pendengar melakukan sesuatu
• Dapat berupa pernyataan, permintaan sangat sopan, sedikit menyuruh,
menyuruh dengan keras
komisif
• Perintah untuk pem bicara sendiri
• Termasuk di dalamnya berjanji, bersumpah bertekad
Ekspresif
• Untuk menyatakan suatu keadaan psikologis
• Ungkapan terima kasih. Senang, selamat, umpatan
• Untuk menyatakan keadaan yang baru muncul karena ujaran itu
• Pembicara mempunyai kewenangan untuk mewujudkan keadaan itu
deklarasi
a. representatif
b. direktif
Tindak Ujaran c. komisif
d. ekspresif
e. deklarasi
Unsur
Komunikasi
Muatan proposisi
Muatan tematik
Sunyahni nyekar campursari.
Mahasiswa angkatan 2006 sampun sami nyerat
proses mental
memproduksi ujaran
Asumsi
pengetahua
n tentang
interlokutor
Setiap
peserta tutur
mematuhi
prinsip
kooperatif
Dipengar
uhi kodrat
dalam
bahasa
Pemahaman
Kompetensi
Menyimak–
membaca
Teramati ?
Mana yang lebih unggul
Produksi
Performa
Berbicara – menulis
Teramati ?
Mana yang lebih
unggul
Produksi Ujaran
Langkah Umum
memproduksi ujaran
Tingkat
pesan
Tingkat
fungsional
Tingkat
posision
al
Tingkat
fonologi
l
Langkah Umum Produksi Ujaran
• Pengumpulan nosi yang akan disampaikan
Tingkat pesan
Tingkat
fungsional
Tingkat
posisional
Tingkat fonologi
• Memilih leksikal yang sesuai
• Memberi fungsi masing-masing kata
• Leksikal diurutkan untuk ujaran yang akan diujarkan
• Pengurutan berdasarkan kesatuan makna hierarkis dan
afiksasi yang relevan
• diwujudkan dalam bentuk bunyi ujaran
• Mengikuti kaidah fonotatik
Produksi
Perencana
an
wacana
kalimat
Pelaksana
an
konstituen
Program
artikulasi
artikulasi
Perencanaan Produksi Kalimat
Muatan
Proposisio
nal
Muatan
ilokusioner
Struktur
tematik
• Menentukan proposisi yang akan disampaikan
• Mengikuti cara penyampaian sederhana
• Bertitik tolak dari pandangan positif
• Makna akan disampaikan dalam kalimat
seperti apa
• Makna dapat disampaikan dengan banyak
cara
• Penentuan unsur gramatikal kalimat (S, P, O)
• Menentukan jenis kalimat: penentuan
informasi lama dan informasi baru
Perencanaan Produksi
Konstituen
Pemilihan
kata
dengan
makna
yang tepat
Pemilihan
kata yang
derajat
kemanfaata
n optimal
Pemiliha
n
pronomi
na yang
tepat
Pemiliha
n
honorifik
yang
tepat
Fungsi
tindak
ujar :
Representati
f
Direktif
Komisif
Ekspresif
Deklaratif
Pela
ksan
aan
tind
ak
ujar
Jenis
tindak
ujar:
Langsung
– tidak
langsung
Literal –
tidak literal
Penyimpanan kata
Leksikon mental; kamus mental
Beda kamus mental dengan kamus biasa
1. Kamus biasa disusun secara alpabetis, kamus
2.
3.
4.
5.
mental memanfaatkan kesamaan bunyi dan
faktor lain
Kamus biasa tidak memperhatikan makna
sebagai jaringan antara satu konsep dengan
konsep lain, pertentangan
Isi kamus mental selalu berubah
Kamus mental memungkinkan penciptaan kata
baru dengan kaidah yang ada pada bahasa itu
Kamus mental cakupan informasi lebih
banyak, lengkap dan rinci
Penyimpanan kata
1. Word- based theory/ penyimpanan
berdasarkan kata
2. Morpheme-based theory/ penyimpanan
berdasarkan morfem
Faktor Pengaruh Penyimpanan dan Retrival
Kata
Berdasarkan sering tidaknya dipakai
Berdasarkan medan semantik
Berdasarkan kategori sintaktik
Berdasarkan kata utama dan kata
fungsional
Berdasarkan kemiripan bunyi
Pemerolehan Bahasa
Periode buku harian 1876 – 1926; ujaran
anak dicatat dalam buku harian. H Taine
(1876) On the Acquisition of Language by
Children merupakan tulisan pertama tentang
pemerolehan bahasa anak
Periode sampel besar 1926 – 1957 terkait
munculnya teori behaviorisme / peran
lingkungan dalam pemerolehan pengetahuan
Periode longitudinal diawali buku Chomsky
Syntactic Structures (1957) munculnya aliran
mentalisme/ naturalisme pada linguistik
Pemerolehan bahasa
Bayi : berceloteh, mendekut menangis untuk
menyampaikan pesan, dan lebih banyak menerima
pesan
Satu tahun berusaha menirukan katakata dan suara yang didengar
Usia 18 bulan berlipat ganda, mulai muncul
kalimat dua atau tiga kata/ ujaran telegrafis
(bergaya telegram)
Usia dua tahun pemahaman dan kecakapan
bertutur lebih canggih, dapat membuat kalimat
tanya, pernyataan negatif
Usia tiga tahun kuantitas masukan dan produksi
linguistik luar biasa, sangat kreatif mulai kalimat
kompleks
Metode Penelitian
Pendekatan :
a. longitudinal; jangka waktu panjang
(perkembangan dari waktu ke waktu yang lain,
jumlah subjek sedikit/ bisa satu
b. Cross-sectional; suatu titik waktu tertentu, topik
bukan masalah perkembangan/ penguasaan
aspek tertentu, subjek lebih dari satu
Metode:
Buku catatan harian; observasi; audio/ audio visual
Wawancara
eksperimen
Longitudina
l/ CrossSectional
Observasio
nal
Natural
Terkontrol
Eksperimen
Eksperimen
tal
Kontrol
Bahas
a Ibu
Bahas
a Sang
Ibu
• Native language; Bahasa pertama
yang dikuasai dan diperoleh anak
• Bahasa untuk anak dan orang
Inggris=bahasa Inggris, Anak
Indonesia lahir dan ibesarkan di
Inggris, sejak kecil memakai bahasa
Inggris
• Motherese/ parentese/ child
directed speech; bhs yg
dipergunakan orang dewasa untuk
berbicara pd anak yang sedang
proses memperoleh bahasa ibunya
• Bhs yang dipergunakan ibu atau
seorang kakak kepada anak atau
adik usia 2 tahun
Ciri-ciri bahasa
sang ibu
Kalimat umumnya pendekpendek
Nada suara biasanya tinggitinggi
Intonasinya agak berlebihan
Laju ujaran agak lambat
Banyak redudansi.
pengulangan
Proses pemerolehan bahasa
n
1. intelektual
1. Intuitif
2. Ingat nama
2. Ingat wajah
3. Merespon instruksi verbal &
penjelasan
3. Merespon instruksi diperagakan,
digambarkan, atau simbolis
4. Mencoba scr sistematis & dg,
kontrol
4. Mencoba scr acak & tidk terlalu
menahan diri
5. Membuat penilaian objektif
5. Membuat penilaian subjektif
6. Terencana dan terstruktur
6. Mengalir dan spontan
7. Menyukai informasi tertentu yg,
pasti
7. Menyukai informasi tak pasti yg
sulit dipahami
8. Pembaca analistis
8. Pembaca yg membuat sintesis
9. Mengandalkan bhs. dlm berfikir
dan mengingat
9. Mengandalkan citra saat berfikir
dan mengingat
Universal Bahasa
Greenberg (1963) universal bahasa ada fitur-fitur
kebanyakan bahasa dan fitur-fitur pada beberapa
bahasa, universal bahasa bersifat relatif tidak
absolut
Comrie meneliti universal bahasa:
Universal
Absolut
Nonimplikasiona
l
Implikasion
al
Tendensius
NonImplikasion
implikasiona
al
l
Siti Mulyani
Konsep Psikolinguistik
Aitchison (1998):
bahasa dan minda
Definisi
studi
tentang
Harley (2001): studi proses mental
dalam pemakaian bahasa
Clark dan Clark (1977): psikologi
bahasa berkaitan dengan 3 hal;
yaitu komprehensi, produksi dan
pemerolehan bahasa
Ilmu yang mempelajari
proses-proses mental
yang dilalui oleh
manusia dalam
berbahasa
Komprehensi:
kemampuan menangkap
apa yang dikatakan
orang lain dan paham
maksudnya
Bidang kajian
Psikolinguistik
Produksi: kemampuan
dapat berujar seperti
yang kita ujarkan
Landasan biologis serta
neurulogis yang
memb uat manusia
dapat berbahasa
Pemerolehan bahasa:
bagaimana anak
memperoleh bahasa
mereka
Pengertian bahasa
a. Alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan/ perasaan
dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi , gestur,/ tanda-tanda
yang disepakati yang mengandung makna yang dapat dipahami
(International Dictionary of the English Language 1961)
b. Sistem simbol vokal yang arbitrar yang memungkinkan semua orang
dalam suatu kebudayaan tertentu/ orang lain yang mempelajari
sistem kebudayaan iitu berkomunikasi/ berinteraksi (Finocchiaro,
1964)
c. Sistem lambang bunyi yang arbitrar yang dipergunakan oleh para
anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasikan diri (Kridalaksana 1982)
d. Sistem bunyi dan urutan bunyi vokal yang terstruktur yang
digunakan dalam komunikasi interpersonal oleh sekelompok manusia
dan secara lengkap digunakan untuk mengungkapkan sesuatu,
peristiwa, dan proses yang terdapat di sekitar manusia (Carrol, 1961)
Bahasa adalah sistem lambang bunyi oral yang arbitrar yang
dipergunakan oleh sekelompok manusia/ masyarakat sebagai alat
komunikasi/ berinteraksi.
Sistem
Elemen + hubungan satu
sama lain membentuk
konstituen yang sifatnya
hierarkis
Bunyi-bunyi
membentuk
sistem; perpaduan
bunyi ada aturan
Hierarkhis; kelompok
bunyi bentuk suku,
kelompok suku bentuk
kata
Sistem dalam bahasa
terdiri simbol, simbol
lisan yang arbriter
Pemakaian
bahasa
sebagai alat
komunikasi
terikat/
terkukung
oleh budaya
yang berlaku
Ciri Khusus Bahasa
Memiliki
ketergantungan
struktur
Bahasa dan
pemakai
bahasa kreatif
Dapat untuk
mengungkapka
n semua
peristiwa
Memiliki
struktur ganda
• Rentetan kata dalam kalimat tidak acak
• Pemakai mampu mengujarkan ujaran baru
apapun, bentuk bahasa tidak dikontrol oleh
faktor eksternal
• Peristiwa masa lampau, sekarang, dan yang
akan datang, bahkan sesuatu yang
dibayangkan
• Struktur lahir dan struktur batin
Bahasa diperoleh
secara turun
temurun
Hubungan kata
dengan yang
dilambangi
arbitrer
Memiliki pola
dualis
Memiliki
semantisitas
• Bahasa diperoleh dari generasi satu ke generasi
lainnya, tetapi bahasa anak tergantung bahasa
masukan yang diterimanya
• Tidak ada hubungan secara langsung antara
penanda dan yang ditandai
• Bunyi-bunyi itu sendiri tidak bermakna, akan
bermakna jika bergabung dengan bunyi yang lain
• Bila nama diberikan kepada suatu benda, maka
nama itu akan selalu merujuk ke konsep benda itu
meskipun sudah tidak memenuhi syarat untuk
konsep itu
Komponen Bahasa
Sintaktik:
kata, frasa,
kalimat
Fonologi:
inventarisasi
fonem dan
kaidah
fonotatik
(interpretif)
Semantik:
makna kata,
fitur
semantisnya
(interpretif)
Model Persepsi
Teori Motor
Analisis
dengan
Sintesis
Fuzzy
Logical
Cohort
• Motor Theory of Speech Perseption
• Mempersepsai bunyi seperti memproduksi bunyi tersebut
• Pendengar punya sistem produksi yang dapat mensitesiskan bunyi
sesuai dengan mekanisme yang ada padanya
• Persepsi ujaran melalui 3 proses: evaluasi fitur, integrasi fitur,
kesimpulan
• Ada bentuk prototipe yang mempunyai nilai ideal, informasi masiuk
dievaluasi, dintegrasi dan dicocokan dengan prototipe akhir dibuat
simpulan
• Tahap pertama: informasi yang diterima memunculkan kata-kata yang
mirip (cohort)
• Tahap kedua: Proses eliminasi secara bertahap
• Berdasarkan pandangan koneksionis dan proses top-down, terdiri 3
tahap; tahap fitur, tahap fonem, tahap kata
Trace
Persepsi Ujaran
sikidangumbagipun
ngandelakenkebatlumpatipun
pansigajahngandelakengengainggil
Ulangandelakenikumandinekalamunnyakot
Masalah dalam mempersepsi ujaran
Produksi kata bahasa Inggris: 125 – 180 kata /
menit
Penyiar berita: 210 kata
Pelelang: lebih dari penyiar berita
Produksi bahasa Indonesia: 80 – 110 kata/ menit
Produksi bunyi: 25 – 39 bunyi/ fonem/detik
Getar pita
suara
wanita 200
– 300/
detik
Getar pita
suara pria
100/ detik
Getar pita
suara anak
lebih dari
400/ detik
Suara
berbeda:
pria
lebih
berat
Persepsi Ujaran
Batasan
persepsi ujaran/ speech perception: proses
penerimaan dan pengkodean kembali input
ujaran yang berupa gelombang bunyi pada
sistem pendengaran sehingga menghasilkan
gambaran pengertian/ pemahaman terhadap
karakteristik linguistik ujaran tersebut
Tugas
menginterpretasikan tanda ujaran sebagai
untaian linear fon-fon, muncul berurutan satu
persatu yang masing-masing merupakan
kesatuan yang berbeda.
Tahap-tahap Persepsi Ujaran
Tahap
Auditori
Tahap
Fonetik
Tahap
Fonologis
Jenis Komprehensi (psikolinguistik)
Komprehensi pemahaman: proses
mental mempersepsi bunyi dan
menginterpretasi maksud pembicara
Komprehensi: pembentukan makna
dari bunyi
Komprehensi tindakan: setelah
pemahaman perlukah melakukan
tindakan. Proses mental tahap ini
dinamakan pelaksanaan kalimat
(utilization of sentences)
Tindak
ujaran
(speech
act_
Ujara
n
Muatan
tematik
(thematic
content)
Muatan
proposisi
(propotion
al
Content)
Proposisi (unit-unit makna dalam kalimat)
Untuk memahami kalimat perlu dipahami
proposisi yang dinyatakan oleh kalimat
tersebut
Proposi
si
Argumen:
ihwal
yang
dibicarakan (apa dan siapa)
Predikasi: pernyataan yang
dibuat mengenai argumen
Bapak saweg ngunjuk kopi.
Santi saweg nyerat skripsi
Muatan
tematik
Informa
si lama
Informa
si baru
Gejala individual
yang bersifat
psikologis
Keberlangsungan
nya tergantung
kemampuan
berbahasa si
penutur
Speech act
;produk/ hasil
berupa rangkaian
bunyi
Tinda
k
Ujara
n
Tindak Ujaran
representa
tif
• Pernyataan/ assertions tentang suatu keadaan di dunia
• Pembicara menyatakan suatu kebenaran
direktif
• Tujuan pendengar melakukan sesuatu
• Dapat berupa pernyataan, permintaan sangat sopan, sedikit menyuruh,
menyuruh dengan keras
komisif
• Perintah untuk pem bicara sendiri
• Termasuk di dalamnya berjanji, bersumpah bertekad
Ekspresif
• Untuk menyatakan suatu keadaan psikologis
• Ungkapan terima kasih. Senang, selamat, umpatan
• Untuk menyatakan keadaan yang baru muncul karena ujaran itu
• Pembicara mempunyai kewenangan untuk mewujudkan keadaan itu
deklarasi
a. representatif
b. direktif
Tindak Ujaran c. komisif
d. ekspresif
e. deklarasi
Unsur
Komunikasi
Muatan proposisi
Muatan tematik
Sunyahni nyekar campursari.
Mahasiswa angkatan 2006 sampun sami nyerat
proses mental
memproduksi ujaran
Asumsi
pengetahua
n tentang
interlokutor
Setiap
peserta tutur
mematuhi
prinsip
kooperatif
Dipengar
uhi kodrat
dalam
bahasa
Pemahaman
Kompetensi
Menyimak–
membaca
Teramati ?
Mana yang lebih unggul
Produksi
Performa
Berbicara – menulis
Teramati ?
Mana yang lebih
unggul
Produksi Ujaran
Langkah Umum
memproduksi ujaran
Tingkat
pesan
Tingkat
fungsional
Tingkat
posision
al
Tingkat
fonologi
l
Langkah Umum Produksi Ujaran
• Pengumpulan nosi yang akan disampaikan
Tingkat pesan
Tingkat
fungsional
Tingkat
posisional
Tingkat fonologi
• Memilih leksikal yang sesuai
• Memberi fungsi masing-masing kata
• Leksikal diurutkan untuk ujaran yang akan diujarkan
• Pengurutan berdasarkan kesatuan makna hierarkis dan
afiksasi yang relevan
• diwujudkan dalam bentuk bunyi ujaran
• Mengikuti kaidah fonotatik
Produksi
Perencana
an
wacana
kalimat
Pelaksana
an
konstituen
Program
artikulasi
artikulasi
Perencanaan Produksi Kalimat
Muatan
Proposisio
nal
Muatan
ilokusioner
Struktur
tematik
• Menentukan proposisi yang akan disampaikan
• Mengikuti cara penyampaian sederhana
• Bertitik tolak dari pandangan positif
• Makna akan disampaikan dalam kalimat
seperti apa
• Makna dapat disampaikan dengan banyak
cara
• Penentuan unsur gramatikal kalimat (S, P, O)
• Menentukan jenis kalimat: penentuan
informasi lama dan informasi baru
Perencanaan Produksi
Konstituen
Pemilihan
kata
dengan
makna
yang tepat
Pemilihan
kata yang
derajat
kemanfaata
n optimal
Pemiliha
n
pronomi
na yang
tepat
Pemiliha
n
honorifik
yang
tepat
Fungsi
tindak
ujar :
Representati
f
Direktif
Komisif
Ekspresif
Deklaratif
Pela
ksan
aan
tind
ak
ujar
Jenis
tindak
ujar:
Langsung
– tidak
langsung
Literal –
tidak literal
Penyimpanan kata
Leksikon mental; kamus mental
Beda kamus mental dengan kamus biasa
1. Kamus biasa disusun secara alpabetis, kamus
2.
3.
4.
5.
mental memanfaatkan kesamaan bunyi dan
faktor lain
Kamus biasa tidak memperhatikan makna
sebagai jaringan antara satu konsep dengan
konsep lain, pertentangan
Isi kamus mental selalu berubah
Kamus mental memungkinkan penciptaan kata
baru dengan kaidah yang ada pada bahasa itu
Kamus mental cakupan informasi lebih
banyak, lengkap dan rinci
Penyimpanan kata
1. Word- based theory/ penyimpanan
berdasarkan kata
2. Morpheme-based theory/ penyimpanan
berdasarkan morfem
Faktor Pengaruh Penyimpanan dan Retrival
Kata
Berdasarkan sering tidaknya dipakai
Berdasarkan medan semantik
Berdasarkan kategori sintaktik
Berdasarkan kata utama dan kata
fungsional
Berdasarkan kemiripan bunyi
Pemerolehan Bahasa
Periode buku harian 1876 – 1926; ujaran
anak dicatat dalam buku harian. H Taine
(1876) On the Acquisition of Language by
Children merupakan tulisan pertama tentang
pemerolehan bahasa anak
Periode sampel besar 1926 – 1957 terkait
munculnya teori behaviorisme / peran
lingkungan dalam pemerolehan pengetahuan
Periode longitudinal diawali buku Chomsky
Syntactic Structures (1957) munculnya aliran
mentalisme/ naturalisme pada linguistik
Pemerolehan bahasa
Bayi : berceloteh, mendekut menangis untuk
menyampaikan pesan, dan lebih banyak menerima
pesan
Satu tahun berusaha menirukan katakata dan suara yang didengar
Usia 18 bulan berlipat ganda, mulai muncul
kalimat dua atau tiga kata/ ujaran telegrafis
(bergaya telegram)
Usia dua tahun pemahaman dan kecakapan
bertutur lebih canggih, dapat membuat kalimat
tanya, pernyataan negatif
Usia tiga tahun kuantitas masukan dan produksi
linguistik luar biasa, sangat kreatif mulai kalimat
kompleks
Metode Penelitian
Pendekatan :
a. longitudinal; jangka waktu panjang
(perkembangan dari waktu ke waktu yang lain,
jumlah subjek sedikit/ bisa satu
b. Cross-sectional; suatu titik waktu tertentu, topik
bukan masalah perkembangan/ penguasaan
aspek tertentu, subjek lebih dari satu
Metode:
Buku catatan harian; observasi; audio/ audio visual
Wawancara
eksperimen
Longitudina
l/ CrossSectional
Observasio
nal
Natural
Terkontrol
Eksperimen
Eksperimen
tal
Kontrol
Bahas
a Ibu
Bahas
a Sang
Ibu
• Native language; Bahasa pertama
yang dikuasai dan diperoleh anak
• Bahasa untuk anak dan orang
Inggris=bahasa Inggris, Anak
Indonesia lahir dan ibesarkan di
Inggris, sejak kecil memakai bahasa
Inggris
• Motherese/ parentese/ child
directed speech; bhs yg
dipergunakan orang dewasa untuk
berbicara pd anak yang sedang
proses memperoleh bahasa ibunya
• Bhs yang dipergunakan ibu atau
seorang kakak kepada anak atau
adik usia 2 tahun
Ciri-ciri bahasa
sang ibu
Kalimat umumnya pendekpendek
Nada suara biasanya tinggitinggi
Intonasinya agak berlebihan
Laju ujaran agak lambat
Banyak redudansi.
pengulangan
Proses pemerolehan bahasa
n
1. intelektual
1. Intuitif
2. Ingat nama
2. Ingat wajah
3. Merespon instruksi verbal &
penjelasan
3. Merespon instruksi diperagakan,
digambarkan, atau simbolis
4. Mencoba scr sistematis & dg,
kontrol
4. Mencoba scr acak & tidk terlalu
menahan diri
5. Membuat penilaian objektif
5. Membuat penilaian subjektif
6. Terencana dan terstruktur
6. Mengalir dan spontan
7. Menyukai informasi tertentu yg,
pasti
7. Menyukai informasi tak pasti yg
sulit dipahami
8. Pembaca analistis
8. Pembaca yg membuat sintesis
9. Mengandalkan bhs. dlm berfikir
dan mengingat
9. Mengandalkan citra saat berfikir
dan mengingat
Universal Bahasa
Greenberg (1963) universal bahasa ada fitur-fitur
kebanyakan bahasa dan fitur-fitur pada beberapa
bahasa, universal bahasa bersifat relatif tidak
absolut
Comrie meneliti universal bahasa:
Universal
Absolut
Nonimplikasiona
l
Implikasion
al
Tendensius
NonImplikasion
implikasiona
al
l