3 pedoman praktikum pemetaan

IMPLEMENTASI
PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR
DI LABORATORIUM GEOGRAFI1

OLEH
MUHAMMAD NURSA’BAN, M.PD

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011

1

Disampaikan dalam rangka Pendidikan dan Latihan Pengelola Laboratorium IPS SMA MGMP Geografi
Kabupaten Bantul Tanggal 9 November 2011

2

IMPLEMENTASI PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR
DI LABORATORIUM GEOGRAFI2

Oleh:
Muhammad Nursa’ban, M.Pd3

A. Pengertian Kartografi
Kartografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu karto= carto yang berarti
permukaan dan grafi yang berarti gambaran/bentuk, kartografi = gambaran
permukaan. Maka diartikan, kartografi adalah sebagai ilmu membuat peta.
Arti istilah kartografi telah berubah secara fundamental sejak tahun 1960.
Kartografi yang tadinya hanya didefinisikan sebagai pembuatan peta, saat ini
didefinisikan sebagai penyampaian informasi geospasial dalam bentuk peta
(Menno-Jan Kraak dan Ferjan Ormeling, 2007: 37). Hal ini disebabkan oleh
kenyataan bahwa kartografi telah dikelompokkan dalam ilmu pengetahuan
komunikasi dan hadirnya teknologi kumputer. Hal tersebut tentunya
menghasilkan pandangan bahwa kartografi tidak hanya sebagai pembuatan
peta semata, tetapi penggunaan peta juga termasuk pada bidang kartografi.
Dan benar, hanya dengan menelaah penggunaan peta, dan pengolahan
informasi yang dipetakan oleh pengguna,memungkinkan untuk mengecek
apakah informasi di dalam peta dipresentasikan dengan cara yang terbaik.
Menurut Aryono Prihandito (1989: 1) Kartografi adalah ilmu yang
mempelajari peta, dimulai dari pengumpulan data di lapangan, pengolahan

data, simbolisasi, penggambaran, analisa peta, serta interpretasi peta. Dapat
dikatakan, kartografi

merupakan ilmu, seni, dan teknik membuat peta.

Sedangkan kartografer adalah orang yang membuat peta, syarat-syarat
sebagai kartografer adalah 50% pengetahuan geografi, 30% bidang seni, 10%
pengetahuan matematis, 10% pengetahuan peta.

2

Disampaikan dalam rangka Pendidikan dan Latihan Pengelola Laboratorium IPS SMA MGMP Geografi
Kabupaten Bantul
3
Dosen Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNY

3

B. Ruang Lingkup Kartografi
Tujuan dari kartografi adalah mengumpulkan dan menganalisa data dari

lapangan yang berupa unsur-unsur permukaan bumi dan menyajikan
unsur-unsur tersebut secara grafis dengan skala tertentu sehingga unsurunsur tersebut dapat terlihat jelas, mudah dimengerti dan dipahami. Oleh
karena itu ruang lingkup kartografi meliputi proses sebagai berikut:

Gambar 1. Proses Kartografi

Kartografi juga merupakan suatu sistem komunikasi sebagaimana yang
diilustrasikan pada gambar berikut:

Gambar 2. Sistem komunikasi kartografi

Secara praktis kartografi (pemetaan) dapat dilakukan di sekolah
sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai pada jenjang pendidikannya
seperti SD, SMP, maupun SMA. Pada ketiga jenjang pendidikan tersebut
kartografi disampaikan terbatas pada pengetahuan dasar, seperti konsep
dasar dan praktiknya. Praktik kartografi yang mungkin dilakukan di sekolah
pemetaan

peta


mental

sampai

dengan

pemetaan

topografi

secara

konvensional. Meskipun demikian dapat dikembangkan lebih lanjut melalui
interpretasi terhadap foto udara dan penggunaan Sistem Informasi Geografis
(SIG). Pada jenjang kedua materi terakhir telah disinggung dalam

4

pencapaian kompetensi dasar, tetapi secara implementatif masih sulit
dilakukan di sekolah karena terbatasnya sarana yang ada.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih ada bahkan
mungkin sebagian besar sekolah pada setiap jenjangnya belum melakukan
praktikum kartografi. Keterbatasan sarana, pedoman praktikum, dan
kemampuan guru dalam implementasinya menjadi beberapa kendala
sebagai alas an. Dalam rangka membantu guru dan siswa, berikut ini akan
saya disampaikan beberapa implementasi praktis melakukan beberapa acara
praktikum kartografi dasar.
C. MENGGAMBAR PETA MENTAL (COGNITIVE MAP)
1. Pengertian, alat dan bahan peta mental
Bentuk permukaan bumi beserta gejala yang terjadi merupakan
obyek kajian geografi yang banyak mengalami perubahan bentuk. Kita
dapat melihat tempat-tempat yang tinggi seperti gunung, gedung berlantai
tinggi, perbukitan, dan tempat yang lain. Kita juga dapat memandang
kenampakan perairan seperti aliran sungai, danau, waduk, sampai
hamparan samudera yang luas. Disamping itu kita dapat pula melihat
berbagai aktivitas manusia di atas permukaan bumi ini.

5

Mata kita terbatas dalam melihat. Sehingga fenomena bentuk muka

bumi yang luas dan bervariasi tersebut sulit dilihat secara langsung.
Informasi yang akan kita sampaikan mengenai letak atau kondisi suatu
tempat akan lebih bermakna jika menggunakan gambar sehingga kita
mampu menyampaikan informasi pada peta kepada pembaca secara jelas.
Gambaran tersebut dapat berupa denah atau berupa peta. Denah disebut
juga peta mental.
Untuk memulai memahami tentang peta mental, coba buatlah kotak
pada kertas gambar ukuran 20 cm x 30 cm, lalu gambar lokasi suatu tempat
dari tempat lain. Misalnya membuat rute perjalanan dari rumah ke kampus.
Ingat-ingatlah bangunan atau kenampakan lain dekat sekolah.

Konten selengkapnya silahkan menghubungi
MUHAMMAD NURSA’BAN
E-MAIL: mnursaban@gmail.com