Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

SILABI

Nama Mata Kuliah

: Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education)

Kode Mata Kuliah

: PKN 2229

Jumlah SKS

: 2 Sks

Prodi

: PKN

Standar Kompetensi : Menganalisis bagaimana cara membina dan mengembangkan peranan warga negara yang baik (how a good citizen).
Kompetensi
Dasar

1.Menganalisis
tentang
konsep, tujuan
dan cakupan
PKN

2.Menganalisis
perkembangan
PKN

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran

Waktu

Indikator

1.Konsep, Tujuan dan Cakupan PKN
1.1 Pengertian PKN:menurut

NCSS,Seminar Nasional PKN
Tawangmangu, dan pendapat
yang lain
1.2 Tujuan PKN : menurut NCSS;
Seminar Nasional PKN
Tawangmangu; danpedapat yang
lain;
1.3 Cakupan PKN: menurut NCSS;
Senurut Seminar Nasional PKN
Tawangmangu; dan pendapat
yang lain

Kuliah mimbar, tanyajawab, problem solving,
tugas individual/
kelompok, dan
diskusi panel/
kelompok

2x100





2. Perkembangan PKN:
2.1 Perkembangan PKN di AS
( Civics, Community Civics, Civic
Education, New Civic Education)
2.2 Perkembangan PKN di Indonesia
(Sebelum Kemerdekaan,
Sesudah Kemerdekaan)

Kuliah mimbar, tanyajawab, problem solving,
tugas individual/
kelompok, dan diskusi
panel/ kelompok

1x100








Mendefinisikan PKN
Menngidentifikasi
tujuan PKN
Mengidentifikasi
cakupan PKN

Menggambarkan
perkembangan PKN di
AS
Mengidentifikasi
perkembangan PKN di
Indonesia
Mengidentifikasi

Jenis Penilaian


Sumber Bahan

Tes & Nontes (tugas
dan
observasi)

1. Cholisin .(2000 a).
p.1.1 – 1.37.
2. Cholisin (2004).
3. Robinson, D. (1967).
4. Center for Civic Education.
(1994).

Tes & Nontes (tugas
dan
observasi)

1.Cholisin.(2000 a). p.2.1 – 2.25.
2.Cholisin (2004).
5.Cholisin. (2000 b). p. 238 245.

6. Sunarjati, M. ; Cholisin.
(1989). p.15-24.
7. Somantri, N. (1976).

2.3 Paradigma baru PKN untuk
Indonesia Era Reformasi
(kelemahan selama ini,
paradigma baru yang ditawarkan)

3.Menganalisis
hubungan
warga negara
dengan negara

4.Menganalisis
peranan warga
negara dalam
berbagai aspek
kehidupan




3.Hubungan Warga Negara dengan
Negara:
3.1 Teori hubungan warga negara
dengan negara (Teori Marxis,
Teori Pluralis, Teori Organis, Teori
Elit kekuasaan, Pandangan yang
berkembang di Indonesia)
3.2 Asas, Sifat dan Wujud Hubungan
warga negara dengan negara
(Hubungan yang bersifat politik,
hukum dan kultural, Wujud peran
aktif, pasif, positif dan negatif)
3.3 Hubungan peran warga negara
dengan demokrasi politik
(Pentingnya pemahaman warga
negara tentang demokrasi politik,
Demokrasi politik, Kaitan antara
demokrasi politik dengan

demokrasi ekonomi dan
demokrasi sosial, Demokrasi dan
Civil society)

Kuliah mimbar, tanyajawab, problem
solvingtugas individual/
kelompok, dan diskusi
panel/ kelompok

4.Peranan Warga Negara dalam
Berbagai Aspek Kehidupan :
4.1 Peranan warga negara dalam
aspek kehidupan politik (bidang
politik, hukum dan hankam)
4.2 Peranan warga negara dalam
aspek kehidupan ekonomi

Kuliah mimbar,
tanya-jawab, problem
solving, tugas

individual/ kelompok,
dan diskusi panel/
kelompok

2x100










3x100


kelemahan-kelemahan
PKN selama ini

Menggambarkan
paradigma baru PKN

Mengidentifikasi teori
hubungan warga negara
dengan negara
Menjelaskan pandangan
yang berkembang di
Indonesia mengenai
hubungan warga negara
dengan negara
Mengidentifikasi asas
hubungan warga negara
dengan negara
Menggambarkan sifat
hubungan warga negara
dengan negar
Menggambarkan wujud
hubungan warga negara
dengan negara

Menjelaskan hubungan
peranan warga negara
dengan demokrasi politik

Tes & Nontes (tugas
dan
observasi)

1. Cholisin.(2000 a). p.3.1 – 3.30.
2.Cholisin (2004)
8. Budiman, A. (1997).
9. Purbopranoto, K. (1977).
10. Hogerwerf. A. (1985).
11. Chandhoke, N. (1995).
12. Hadjoen, P. H. (1987).
13. Hikam, M. A.S. (1996).
14. Budiardjo, M. (1980)..

Mengidentifikasi peranan
warga negara dalam
aspek kehidupan politik
politik
Memberikan contoh
konkrit pelaksanaan

Tes & Nontes (tugas
dan
observasi)

1. Cholisin. (2000 a). p. 4.14.36.
2. Cholisin (2004)
15. Hutabarat, R. (1985).
16. Surbakti, R. (1984).
17. Sumawinata, S. (1990).

4.3 Peranan warga negara dalam
aspek kehidupan sosial – budaya
( bidang kesejahteraan sosial,
agama, pendidikan, kebudayaan
dan Iptek)









5.Menganalisis
sosialisasi
politik dalam
PKN

5.Sosialisasi Politik dalam PKN:
5.1. Teori sosialisasi politik (Dilihat
dari Perspektif : orientasi warga
negara secara individual, dan
pola-pola belajar yang terkait
dengan perkembangan pribadi
dan sosial; dan dilihat dari tipologi
sosialisasi politik)
5.2. Budaya politik kewarganegaraan
sebagai isi sosialisasi politik
(konsep dan tipologi budaya
politik, budaya politik

Kuliah mimbar,
tanya-jawab, problem
solving, tugas
individual/ kelompok,
dan diskusi panel/
kelompok

2x100






peranan warga yang
bersifat aktif, pasif,
positif, dan negatif di
bidang politik, hukum
dan hankam
Mengidentifikasi peranan
warga negara dalam
aspek kehidupan
ekonomi
Memberikan contoh
konkrit pelaksananaan
peranan warga negara
yang bersifat aktif, pasif,
negatif dan positif dalam
bidang ekonomi
Mengidentifikasi peranan
warga negara dalam
aspek kehidupan sosial –
budaya
Memberikan contoh
peranan warga yang
bersifat aktif, pasif, positif
dan negatif dalam bidang
kesejahteraan sosial,
agama, budaya,
pendidikan dan IPTEK
Mengidentifikasi teori
sosialisasi politik
Menjelaskan budaya
politik kewarganegaraan
(civic culture) sebagai isi
sosialisasi politik
Mengidentifikasi prinsip –
prinsip penerapan
sosilisasi politik dalam
PKN

Tes & Nontes (tugas
dan
observasi)

1. Cholisin. (2000 a), p. 6.2 –
6.12.
18. Prewitt & Dawson.(1977).
19. Cholisin. (1998).
20. Almond, G.A., Verba, S.,
(1984)..
21. Hikam, M.A.S. (1999).

kewarganegaraan)
5.3. Penerapan sosialisasi politik
dalam PKN (Menganut teori
sistem, mengutamakan teori
belajar sosial, mengedepankan
sosialisasi politik langsung,
budaya politik kewarganegaraan
sebagai isi sosialisasi politik
dalam PKN)

6.Menganalisis
pendekatan
inkuiri dalam
PKN

7.Menganalisis
PKN dalam
konteks
globalisasi

6.Pendekatan Inkuiri dalam PKN:
6.1 PKN dan Pendekatan Value
Based
6.2 Karakteristik dimensi intelektual
dalam PKN (religius, humanistis,
nasionalisme, demokratis,
berorientasi pada keadilan sosial,
legal formal, berorientasi pada
politik kewarganegaraan)
6.3 Berpikir kritis dalam PKN
(Konsep berpikir kritis,
Karakteristik berpikir kritis dalam
PKN)
6.4 Penerapan pendekatan inkuiri
dalam PKN

Kuliah mimbar,
tanya-jawab, problem
solving, tugas
individual/ kelompok,
dan diskusi panel/
kelompok

7.PKN dalam Konteks Globalisasi
7.1 Konsep globalisasi
7.2 Globalisasi di bidang sosial –
budaya
7.3 Isu-isu global dalam Iptek yang
berdampak sosial
7.4 Warga negara global (Konsep
warga negara global, Perlunya
PKN berorientasi pada misi

Kuliah mimbar,
tanya-jawab, problem
solving, tugas
individual/ kelompok,
dan diskusi panel/
kelompok


1x100






1x100



Menjelaskan PKN
menganut pendekatan
value based
Mengidentifikasi
karakteristik dimensi
intelektual dalam PKN
Mengidentifikasi
karakteristik berpikir kritis
dalam PKN
Mengidentifikasi
karakteristik inkuiri dalam
PKN
Memberikan contoh
penerapan pendekatan
inkuiri dalam PKN

Mengidentifikasi isu – isu
global dalam bidang
sosial – budaya
Menggambarkan isu –
isu global dalam Iptek
yang berdampak sosial
Menjelaskan perlunya

Tes & Nontes (tugas
dan
observasi)

1. Cholisin. (2000 a) p. 7.26 –
7.26.
22. Susanto, A. S. (1977).
23. Soetjipto, B.E. (1997).
24. Djoenaesih & Sunarjo.
(1982).

Tes & Nontes (tugas
dan
observasi)

1. Cholisin. (2000). p. 8.1 – 8.26.
25. Allen, R.F.(1998).
26. Nursid, S. (1952).
27. Naisbitt, J. & Aburdance, P.
(1990)..

pendidikan, kewarganegaraan
global, NGO Internasional
sebagai pelatihan global dan
sosial)
8.Menganalisis
sekolah
sebagai agen
sosialisasi
politik dan
pendekatan
sekolah
terhadap PKN

9.Menganalisis
pengembangan
Civic
Knowledge,
Civic Skills dan
Civic
Dispotisions
dalam Praktek
Pembelajaran
PKN

pengembangan warga
negara global (global
citizenship)

8.Sekolah sebagai Agen Sosialisasi
Politik dan Pendekatan Sekolah
terhadap PKN:
8.1 Sekolah sebagai lembaga
8.2 pembinaan warga negara
dalam perspektif hukum dan
politik
8.3 Sekolah sebagai agen
sosialisasi politik (Sekolah
sebagai salah satu agen
sosialisasi politik, Sosialisasi
politik pada masa kanakkanak, Sosialisasi politik dan
Tingkat sekolah)
8.4 Pelaksanaan sosialisasi
politik di sekolah (Sosialisasi
politik di kelas dan di luar
kelas)
8.5 Pendekatan sekolah
terhadap PKN

Kuliah mimbar,
tanya-jawab, problem
solving, tugas
individual/ kelompok,
dan diskusi panel/
kelompok

9.Civic Knowledge, Civic Skills dan
Civic Dispositions dalam Pratek
pembelajaran PKN
9.1 Unsur-unsur Civic
Knowledge, Civic Skills dan
Civic Dispositions;
9.2 Karakteristik Praktek
pembelajaran PKN
9.3 Pengembangan Civic Skills
dan Civic Dispositions dalam
Praktek pembelajaran PKN

Kuliah mimbar,
tanya-jawab, problem
solving, tugas
individual/ kelompok,
dan diskusi panel/
kelompok


1x100







3x100





Menjelaskan sekolah
sebagai lembaga
pembinaan warga
negara dari
perspektif hukum
dan politik
Menjelaskan sekolah
sebagai agen
sosialisasi politik
Menggambarkan
pelaksanaan
sosialisasi politik di
sekolah
Mengidentifikasi
pendekatan sekolah
terhadap PKN
Memberikan contoh
penerapan
pendekatan sekolah
terhadap PKN
Menganalisis civic
knowledge.
Menganalisis civic
skills;
Menganalisis
dispositions skills;
Menjelaskan
keterkaitan antara
civic knowledge, civic

Tes & Nontes (tugas
dan
observasi)

1. Cholisin.(2000). p.9.1- 9.25.
28. Murray, T.,(1979).
3.Robinson, D. W. (1967).

Tes & Nontes (tugas
dan
observasi)

29. Branson, Margaret S, dkk.
(1999).
30. Center for Civic Education
(1994).
31. Cholisin (2003).
32. Cholisin.(2002).
5. Cholisin.(2000 b).





skills dan civic
dispositions;
Menjelaskan prinsip
– prinsip
pengembangan civic
knowledge, civic
skills dan civic
dispositions dalam
praktek
pembelajaran PKN;
Memberikan contoh
penerapan prinsip –
prinsip
pengembangan civic
knowledge, civic
skills dan civic
dispositions dalam
praktek
pembelajaran PKN;

SUMBER BAHAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Cholisin .(2000 a). IKN-PKN, Jakarta Universitas Terbuka
Cholisin (2004). Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education), Yogyakarta : FIS UNY.
Robinson, D. (1967). Promising Practices in Civic Education. Washington : NCSS.
Center for Civic Education.(1994). National Standars for Civics and Government. Calabasas, California : CCE
Cholisin. (2000 b). Reorientasi dan Rekonstruksi Paradigma Lama Pendidikan Kewarganegaraan Menuju Indonesia Baru, dalam Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th. XIX,
No.4. Yogyakarta : LPM UNY
Sunarjati, M. ; Cholisin. (1989). Dasar dan Konsep Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Laboratorium PMP &Kn, FPIPS IKIP Yogyakarta, p.15-24.
Somantri, N. (1976). Metode Mengajar Civics. Jakarta : Erlangga.
Budiman, A. (1997). Teori Negara : Negara , Kekuasaan dan Ideologi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Purbopranoto, K. (1977). Dasar – dasar Hubungan Warga Negara dengan Pemerintah. Surabaya : Airlangga Universitas Press.
Hogerwerf. A. (1985). Politikologi. Jakarta: Erlangga.
Chandhoke, N. (1995). State and Civil Society : Explorations in Political Theory. New Delhi : Sage Publication.
Hadjoen, P. H. (1987). Perlindungan Hukum bagi Rakyat Indonesia. Surabaya : Bina Ilmu.
Hikam, M. A.S. (1996). Demokrasi dan Civil Society. Jakarta : LP3ES.
Budiardjo, M. (1980). Masalah Kenegaraan. Jakarta : Gramedia.

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Hutabarat, R. (1985). Persamaan di Hadapan Hukum di Indonesia. Jakarta : Ghalia.
Surbakti, R. (1984). Teknologi dan Proses Politik, dalam Jurnal Prisma, No.3.
Sumawinata, S. (1990). Demokrasi Ekonomi : Beberapa Pemikiran Dasar,dalam Jurnal Prospek, No. 3, Vol 2.
Prewitt & Dawson.(1977). Political Socialization. Boston : Little Brown and Company.
Cholisin. (1998). Budaya Politik Indonesia : Suatu Kajian Perubahan dari Old Society ke New State, dalam Jurnal Cakrawala Pendidikan, Edisi No.1, Th. XVII.
Almond, G.A., Verba, S., (1984). Budaya Politik. Jakarta : Bina Aksara.
Hikam, M.A.S. (1999). Politik Kewarganegaraan : Landasan Redemokratisasi di Indonesia. Jakarta : Erlangga
Susanto, A. S. (1977). Makna dan Fungsi Kritik Sosial dalam Masyarakat dan Negara, dalam Jurnal Prisma, No. 10, Th. VI.
Soetjipto, B.E. (1997). Penggunaan Pengajaran Inkuiri di Sekolah Dasar di Victoria Australia, dalam Jurnal IPS dan Pengajarannya, No. 1, Th. 31.
Djoenaesih & Sunarjo. (1982). Mengenal Propaganda. Yigyakarta : Liberty
Allen, R.F.(1998). Social Science Teacher Education in a Era of Globalization, A Paper Presented in The IKIP at Yogyakarta , 13 June.
Nursid, S. (1952). Wawasan Keruangan Konsep, Analisa, Pendidikan Global, dalam JPIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial), Vol. III, No. 5, Edisi Januari – Juni.
Naisbitt, J. & Aburdance, P. (1990). Megatrend 2000. New York : William Morrow and Coy.
Murray, T.,(1979). Politic and Education Cases from Eleven Nations. Oxford : Peragmon Press.
Branson, Margaret S, dkk.(1999). Belajar Civic dari Amerika. Yogyakarta : Kerjasama LKIS dan The Asia Foundation.
Center for Civic Education (1994). National Standars for Civics and Government. Calabasas : CCE.
Cholisin (2003). Kewarganegaraan. Jakarta : Direktorat PLP Dikdasmen, Depdiknas.
Cholisin.(2002). Mengembangkan Paradigma Baru PKN yang Independen dari Kepentingan Politik Rezim, dalam Jurnal PPKN : Kajian Teori dan Penerapannya
Th. 15, No. 1, Februari 2002. Malang : Jurusan PPKn Universitas Negeri Malang.

EVALUASI:
Prestasi belajar mahasiswa diukur berdasarkan komponen-komponen : (1) partisipasi dalam kelas, (2) pelaksanaan tugas, (3) ujian tengah semester
dan (4) ujian akhir semester.