Unduh BRS Ini

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN
No. 33/06/16/Th.XVIII, 1 Juni 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN
A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *)
1. Nilai Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan Mei 2016 sebesar 94,90 persen,
menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Mei 2016 masih mengalami
penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Namun dibandingkan dengan bulan sebelumnya,
NTP Mei 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,37 persen yang disebabkan kenaikan indeks
harga yang diterima petani lebih rendah dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar
petani.
2. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan pada bulan Mei 2016 sebesar 102,42
persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Mei 2016 lebih baik
dibandingkan tahun dasar 2012. Dan bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Mei
2016 naik sebesar 0,64 persen.
3. NTP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Mei 2016 sebesar 94,75 persen,
menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Mei 2016 juga masih
mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Tapi bila dibandingkan dengan bulan
sebelumnya, NTP tanpa perikanan Mei 2016 naik sebesar 0,40 persen.
4. NTUP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Mei 2016 sebesar 102,19 persen,
menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Mei 2016 lebih baik

dibandingkan tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP
Mei 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,67 persen.
5. Berdasarkan NTP dan NTUP sub sektor, pada bulan Mei 2016 sektor yang mengalami
peningkatan dibandingkan bulan April 2016 yaitu sektor hortikultura, perkebunan rakyat,
perikanan tangkap. Sedangkan sektor yang mengalami penurunan yaitu sektor tanaman
pangan, peternakan, perikanan dan perikanan budidaya.
6. Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang
dikonsumsi rumah tangga petani. Pada bulan Mei 2016 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan
mengalami inflasi sebesar 0,46 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, sandang, bahan makanan, transportasi dan
komunikasi, kesehatan dan perumahan, sedangkan kelompok pengeluaran pendidikan,
rekreasi dan olahraga mengalami deflasi.
*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani
dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 33/06/16/Th.XVIII, 1 Juni 2016

1

1.


Nilai Tukar Petani (NTP)
NTP berasal dari perbandingan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) terhadap Indeks Harga

yang Dibayar Petani (Ib). Sedangkan NTUP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima
petani (It) terhadap indeks yang dibayar petani (Ib), dimana kelompok Ib hanya terdiri dari biaya
produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 83 kecamatan yang tersebar di 11
kabupaten di Sumatera Selatan, NTP di Sumatera Selatan pada bulan Mei 2016 sebesar 94,90 persen,
menunjukkan daya beli petani secara umum

masih menurun dibanding

tahun dasar 2012.

Sedangkan bila di bandingkan dengan bulan April 2016, NTP Mei 2016 naik sebesar 0,37 persen.
Begitu juga untuk Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Gabungan Sumatera Selatan pada bulan Mei
2016 naik sebesar 0,64 persen.
Tabel 1
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan
Nilai Tukar Usaha Pertanian di Sumatera Selatan April 2016 – Mei 2016

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

April'2016

Mei'2016

% Mei’16 thd
April'16

(1)

(2)

(3)

(4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani


114.74

115.59

0.74

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani

121.36

121.80

0.36

2.1. Konsumsi Rumah Tangga
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
2.1.3. Perumahan
2.1.4. Sandang

2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

125.52
134.74
123.30
115.37
119.94
113.67
113.45
113.99

126.10
135.27
124.83
115.39
120.45
113.87
113.34

114.22

0.46
0.39
1.24
0.02
0.43
0.18
-0.10
0.20

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
2.2.1. Bibit
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain
2.2.4. Transportasi
2.2.5. Penambahan Barang Modal

112.75
112.86

112.97
106.79
124.84
110.55

112.86
113.21
113.25
106.83
124.98
110.40

0.10
0.31
0.24
0.04
0.11
-0.14

2.2.6. Upah Buruh


112.27

112.27

0.00

94.55

94.90

0.37

101.77

102.42

0.64

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 33/06/16/Th.XVIII, 1 Juni 2016

2

Kenaikan NTP dan NTUP bulan Mei 2016 tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima
petani lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks yang dibayar petani, baik Ib secara umum
maupun Ib BPPBM.
Tabel 2
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani
dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan
April 2016 - Mei 2016, serta Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

April'2016

Mei'2016

% Mei’16 thd

April'16

(1)

(2)

(3)

(4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani

114.59

115.47

0.77

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani


121.43

121.88

0.37

2.1. Konsumsi Rumah Tangga
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
2.1.3. Perumahan
2.1.4. Sandang
2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

125.54
134.94
123.29
115.32
120.06
113.55
113.37
113.61

126.13
135.49
124.82
115.34
120.56
113.75
113.26
113.82

0.47
0.41
1.24
0.02
0.42
0.17
-0.10
0.19

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
2.2.1. Bibit
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain
2.2.4. Transportasi
2.2.5. Penambahan Barang Modal
2.2.6. Upah Buruh
NILAI TUKAR PETANI (NTP)

112.89
112.96
113.02
106.80
125.39
110.46
112.39
94.37

112.99
113.32
113.26
106.85
125.54
110.30
112.39
94.75

0.09
0.32
0.22
0.04
0.12
-0.15
0.00
0.40

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

101.51

102.19

0.67

NTP Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan pada bulan Mei 2016 sebesar 94,75 persen,
menunjukkan daya beli petani secara umum masih lebih rendah dibandingkan dengan daya beli
pada tahun dasar 2012, dan bila dibandingkan dengan bulan April 2016, NTP Tanpa Sektor Perikanan
pada bulan Mei 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,40 persen. Begitu juga dengan NTUP Tanpa
Sektor Perikanan pada bulan Mei 2016 juga mengalami kenaikan sebesar 0,67 persen.
Pada bulan Mei 2016 Indeks yang diterima petani (It) naik sebesar 0,77 persen yaitu dari
114,59 persen pada bulan April 2016 menjadi 115,47 persen pada bulan Mei 2016. Begitu juga
dengan Indeks yang dibayar petani (Ib) secara umum mengalami kenaikan sebesar 0,37 persen.
Ib pada kelompok pengeluaran rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 0,47 persen,
begitu juga pada kelompok BPPBM naik sebesar 0,09 persen. Pada kelompok konsumsi rumah tangga
kenaikan harga tertinggi terjadi pada sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 33/06/16/Th.XVIII, 1 Juni 2016

3

sebesar 1,24 persen. Sedangkan kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM)
kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok bibit sebesar 0,32 persen.
2.

Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan
Nilai tukar petani tanaman pangan merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya

beli petani padi dan palawija. Selain itu, nilai tukar petani tanaman pangan merupakan perbandingan
antara indeks harga yang diterima (It) petani padi dan palawija terhadap indeks harga yang dibayar
(Ib) petani baik untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksinya.
Tabel 3
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani,
dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Pangan April 2016 - Mei 2016
serta Persentase Perubahannya (2012=100)

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

April'2016

Mei'2016

% Mei’16 thd
April'16

(1)

(2)

(3)

(4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani

123.59

121.98

-1.30

1.1. Padi
1.2. Palawija

123.71
122.74

121.65
124.33

-1.66
1.30

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani

123.41

124.07

0.54

2.1. Konsumsi Rumah Tangga
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
2.1.3. Perumahan
2.1.4. Sandang
2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

125.79
136.76
122.85
115.70
121.52
113.25
113.16
113.66

126.62
137.73
124.58
115.78
121.98
113.47
113.05
113.90

0.67
0.71
1.40
0.07
0.37
0.19
-0.09
0.21

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
2.2.1. Bibit
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain
2.2.4. Transportasi
2.2.5. Penambahan Barang Modal
2.2.6. Upah Buruh
NILAI TUKAR PETANI (NTP)

116.84
113.33
116.98
110.59
145.44
118.05
113.85
100.15

117.03
114.11
117.52
110.59
146.14
117.26
113.85
98.31

0.16
0.69
0.46
0.00
0.48
-0.67
0.00
-1.83

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

105.77

104.23

-1.46

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 33/06/16/Th.XVIII, 1 Juni 2016

4

Perkembangan nilai tukar petani padi dan palawija cukup berfluktuasi, pada bulan Mei 2016
NTP tanaman pangan mengalami penurunan dibanding tahun dasar 2012. Hal ini ditunjukkan dengan
besaran nilai tukar petani tanaman pangan kurang dari 100. Bila dibandingkan dengan bulan April
2016 Nilai tukar petani tanaman pangan pada bulan Mei 2016 mengalami penurunan 1,83 persen
yaitu dari 100,15 persen menjadi 98,31 persen. Sedangkan untuk Nilai tukar usaha pertanian (NTUP)
sektor tanaman pangan pada bulan Mei 2016 juga mengalami penurunan sebesar 1,46 persen yaitu
dari 105,77 persen pada bulan April 2016 menjadi 104,23 persen pada bulan Mei 2016.
Penurunan NTP sektor tanaman pangan pada bulan Mei 2016 disebabkan oleh It secara umum
mengalami penurunan sedangkan Ib mengalami kenaikan, baik Ib secara umum maupun Ib BPPBM.
It secara umum mengalami penurunan sebesar 1,30 persen atau dari 123,59 persen menjadi 121,98
persen, sedangkan Ib secara umum yang mengalami kenaikan sebesar 0,54 persen.
3.

Nilai Tukar Petani Hortikultura
NTP hortikultura merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani

hortikultura. Sama halnya dengan petani padi dan palawija, perkembangan nilai tukar petani
hortikultura juga cukup berfluktuasi. Indeks nilai tukar petani hortikultura pada bulan Mei 2016
sebesar 112,02 persen, lebih tinggi dibanding bulan April 2016 yaitu 111,35 persen atau mengalami
kenaikan 0,61 persen. Begitu pula dengan NTUP sektor hortikultura pada bulan Mei 2016 juga
mengalami kenaikan sebesar 0,99 persen atau dari 120,93 persen menjadi 122,12 persen. Kenaikan
NTP dan NTUP sektor hortikultura disebabkan kenaikan It lebih tinggi daripada kenaikan Ib secara
umum.
Pada bulan Mei 2016 It sektor hortikultura naik sebesar 0,82 persen, kenaikan It terjadi pada
kelompok buah-buahan. Beberapa komoditi buah – buahan yang ada di Sumatera Selatan mengalami
kenaikan, kenaikan harga tertinggi terjadi pada buah nanas dan semangka. Indeks yang dibayar
petani (Ib) secara umum pada bulan Mei 2016 naik 0,21 persen dari 121,68 persen di bulan April
2016 menjadi 121,94 persen pada bulan Mei 2016. Kenaikan Ib terjadi pada pengeluaran konsumsi
rumah tangga yang naik sebesar 0,33 persen, sedangkan Ib BPPBM mengalami penurunan sebesar
0,17 persen.

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 33/06/16/Th.XVIII, 1 Juni 2016

5

Tabel 4
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani,
Dan Nilai Tukar Pertanian Hortikultura April 2016 - Mei 2016 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

April'2016

Mei'2016

% Mei’16 thd
April'16

(1)

(2)

(3)

(4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani

135.49

136.60

0.82

1.1. Sayur-sayuran
1.2. Buah-buahan
1.3. Tanaman Obat

136.71
134.64
135.22

134.07
138.52
135.08

-1.93
2.88
-0.10

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani

121.68

121.94

0.21

2.1. Konsumsi Rumah Tangga
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
2.1.3. Perumahan
2.1.4. Sandang
2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

125.20
133.36
123.86
116.10
119.15
113.50
113.33
112.41

125.62
133.63
124.95
116.19
119.68
113.71
113.22
112.63

0.33
0.21
0.88
0.08
0.45
0.19
-0.09
0.20

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
2.2.1. Bibit
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain
2.2.4. Transportasi
2.2.5. Penambahan Barang Modal
2.2.6. Upah Buruh

112.04
106.28
110.30
110.72
112.40
117.74
113.06

111.86
106.55
110.11
110.72
111.66
117.76
113.06

-0.17
0.25
-0.17
0.00
-0.66
0.02
0.00

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

111.35

112.02

0.61

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

120.93

122.12

0.99

4.

Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (Pekebun)
Pada bulan Mei 2016, Indeks NTP Sektor Perkebunan Rakyat di Sumatera Selatan sebesar

86,81 persen, lebih tinggi dibanding bulan April 2016 yaitu 85,12 persen atau naik 1,98 persen.
Indeks NTUP Sektor Perkebunan Rakyat juga naik dari 92,49 persen pada bulan April 2016 menjadi
94,55 persen di bulan Mei 2016 atau naik 2,23 persen.
Kenaikan NTP dan NTUP sektor perkebunan rakyat pada bulan Mei 2016 disebabkan indeks
harga yang diterima petani (It) naik sebesar 2,30 persen, sedangkan Ib secara umum naik 0,31
persen, Ib Pengeluaran Rumah Tangga dan Ib BPPBM juga mengalami kenaikan sebesar 0,39 dan 0,07
persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 33/06/16/Th.XVIII, 1 Juni 2016

6

Kenaikan It dipengaruhi terutama oleh naiknya harga beberapa komoditi hasil perkebunan di
Sumatera Selatan seperti kelapa sawit dan karet. Selanjutnya, kenaikan Ib terjadi pada kelompok
pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 0,39 persen dan Ib untuk Pengeluaran BPPBM
sebesar 0,07 persen. Kenaikan harga tertinggi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga
terjadi pada sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Sedangkan Ib BPPBM
kenaikan harga tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi.
Tabel 5
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Pekebun,
Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perkebunan Rakyat April 2016 – Mei 2016
serta Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

April'2016

Mei'2016

% Mei’16 thd
April'16

(1)

(2)

(3)

(4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani

103.85

106.23

2.30

1.1. Tanaman Perkebunan Rakyat

103.85

106.23

2.30

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani

122.00

122.37

0.31

2.1. Konsumsi Rumah Tangga
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
2.1.3. Perumahan
2.1.4. Sandang
2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

125.57
134.44
123.54
114.95
119.35
112.66
114.08
113.82

126.06
134.85
125.02
114.95
119.87
112.81
113.95
114.01

0.39
0.30
1.19
0.01
0.44
0.13
-0.12
0.17

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
2.2.1. Bibit
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain
2.2.4. Transportasi
2.2.5. Penambahan Barang Modal
2.2.6. Upah Buruh

112.28
115.33
113.28
103.01
121.57
105.87
111.44

112.36
115.37
113.41
103.01
121.78
105.92
111.44

0.07
0.04
0.12
0.00
0.17
0.05
0.00

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

85.12

86.81

1.98

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

92.49

94.55

2.23

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 33/06/16/Th.XVIII, 1 Juni 2016

7

5.

Nilai Tukar Peternak
Sektor Peternakan terdiri atas ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak. Kemampuan

daya beli peternak dapat dilihat dari nilai tukar peternak, yang merupakan perbandingan antara
indeks harga yang diterima peternak terhadap indeks harga yang dibayar peternak. NTP Sektor
peternakan pada bulan Mei 2016 mengalami penurunan sebesar 0,24 persen, begitu juga NTUP turun
sebesar 0,13 persen.
Tabel 6
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Peternak
Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternak April 2016 - Mei 2016 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

April'2016

Mei'2016

% Mei’16 thd
April'16

(1)

(2)

(3)

(4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani

119.70

119.85

0.12

1.1. Ternak Besar
1.2. Ternak Kecil
1.3. Unggas
1.4. Hasil Ternak

113.72
105.98
117.12
142.71

113.67
106.13
118.93
141.15

-0.04
0.14
1.55
-1.09

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani

115.25

115.66

0.36

2.1. Konsumsi Rumah Tangga
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
2.1.3. Perumahan
2.1.4. Sandang
2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

125.21
134.38
122.81
115.31
120.46
117.46
111.22
113.68

125.82
134.85
124.46
115.20
120.99
117.78
111.15
113.90

0.48
0.35
1.34
-0.10
0.44
0.27
-0.06
0.19

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
2.2.1. Bibit
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain
2.2.4. Transportasi
2.2.5. Penambahan Barang Modal
2.2.6. Upah Buruh

107.93
108.79
106.32
110.05
109.77
106.53
112.46

108.20
109.55
106.75
110.40
109.29
106.64
112.46

0.25
0.71
0.40
0.31
-0.43
0.10
0.00

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

103.86

103.62

-0.24

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

110.91

110.77

-0.13

Penurunan NTP dan NTUP ini disebabkan kenaikan indeks harga yang diterima (It) peternak
relatif lebih rendah yaitu sebesar 0,12 persen dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang
dibayar (Ib) peternak secara umum yaitu sebesar 0,36persen. Sedangkan Ib BPPBM juga mengalami
kenaikan sebesar 0,25 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 33/06/16/Th.XVIII, 1 Juni 2016

8

Kenaikan It terjadi pada kelompok unggas dan ternak kecil yaitu masing-masing naik 1,55
persen dan 0,14 persen, sedangkan pada kelompok ternak besar dan hasil ternak terjadi penurunan
sebesar 0,04 persen dan 1,09 persen. Pada unggas dan ternak kecil, kenaikan harga tertinggi secara
berurut terjadi pada komoditi ayam ras pedaging dan. Pada hasil ternak dan ternak besar penurunan
harga tertinggi secara berurut masing-masing pada telur ayam ras dan sapi potong. Kenaikan Ib
secara umum didukung oleh kenaikan yang terjadi pada kelompok konsumsi rumah tangga terutama
sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dan BPPBM pada sub kelompok bibit.
6.

Nilai Tukar Nelayan
Sektor terakhir adalah Perikanan, yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan usaha

budidaya perikanan. Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama setahun ini cukup berfluktuasi
dan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.
Tabel 7
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan,
Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan April 2016 - Mei 2016
Serta Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

April'2016

Mei'2016

% Mei’16 thd
April'16

(1)

(2)

(3)

(4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani

118.48

118.50

0.01

1.1. Tangkap
1.2. Budidaya

116.75
120.20

117.21
119.78

0.39
-0.35

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani

119.61

119.91

0.26

2.1. Konsumsi Rumah Tangga
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
2.1.3. Perumahan
2.1.4. Sandang
2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

124.93
129.96
123.42
116.65
117.04
116.40
115.43
123.24

125.29
130.03
125.02
116.68
117.75
116.67
115.26
123.86

0.29
0.05
1.29
0.03
0.60
0.24
-0.14
0.50

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
2.2.1. Bibit
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain
2.2.4. Transportasi
2.2.5. Penambahan Barang Modal
2.2.6. Upah Buruh

109.37
110.59
111.92
106.43
111.37
112.74
109.22

109.57
110.59
112.78
106.46
111.40
112.81
109.22

0.18
0.00
0.77
0.03
0.02
0.06
0.00

99.06

98.82

-0.24

108.33

108.15

-0.17

NILAI TUKAR PETANI (NTP)
NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 33/06/16/Th.XVIII, 1 Juni 2016

9

NTN sektor perikanan pada bulan Mei 2016 sebesar 98,82 persen, sedangkan pada bulan
sebelumnya sebesar 99,06 persen berarti NTP mengalami penurunan sebesar 0,24 persen. NTUP
sektor perikanan juga turun sebesar 0,17 persen atau dari 108,33 persen pada bulan April 2016
menjadi 108,15 persen pada bulan Mei 2016.
Penurunan NTP dan NTUP sektor perikanan pada bulan Mei 2016, disebabkan kenaikan It
secara umum lebih rendah daripada kenaikan Ib baik secara umum maupun Ib BPPBM. It mengalami
kenaikan sebesar 0,01 persen, sedangkan Ib secara umum naik 0,26 persen. Kenaikan It terjadi pada
kelompok perikanan tangkap sedangkan kelompok perikanan budidaya mengalami penurunan.
Sedangkan Ib pada bulan Mei 2016 terjadi kenaikan pada kelompok konsumsi rumah tangga sebesar
0,29 persen dari 124,93 pada bulan April 2016 mejadi 125,29 pada bulan Mei 2016, sedangkan
kelompok Ib BPPBM secara umum juga mengalami kenaikan 0,18 persen dari 109,37 pada April 2016
turun menjadi 109,57 pada Mei 2016.
7.

Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan
Sektor Perikanan sejak bulan April 2016 menambah ruang lingkup, yaitu dengan menyajikan

data Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan dan Usaha Budidaya. Sektor Perikanan Tangkap, terdiri
atas usaha penangkapan perairan umum dan usaha penangkapan laut.
NTN Usaha Penangkapan pada bulan Mei 2016 sebesar 98,08 persen, hal ini menunjukkan
daya beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012, tapi bila
dibandingkan dengan bulan April 2016 NTN sektor usaha penangkapan ikan naik sebesar 0,14 persen,
dan NTUP juga naik sebesar 0,29 persen pada bulan Mei 2016.
Pada bulan Mei 2016, It naik sebesar 0,39 persen, kenaikan It hanya terjadi pada penangkapan
perairan umum, sedangkan penangkapan laut tidak ada perubahan. Selanjutnya, Ib secara umum
pada bulan Mei 2016 naik 0,25 persen. Dan Ib BPPBM juga naik 0,10 persen, kenaikan yang cukup
tinggi terjadi pada sub kelompok transportasi, sedangkan kelompok konsumsi rumah tangga juga
mengalami kenaikan sebesar 0,32 persen, kenaikan terutama terjadi pada sub kelompok makanan
jadi, minuman, rokok dan tembakau.

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 33/06/16/Th.XVIII, 1 Juni 2016

10

Tabel 8
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan,
Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Tangkap April 2016 – Mei 2016
serta Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

April'2016

Mei'2016

% Mei’16 thd
April'16

(1)

(2)

(3)

(4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani

116.75

117.21

0.39

1.1. Penangkapan Perairan Umum
1.1. Penangkapan Laut

131.03
106.97

132.16
106.97

0.86
0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani

119.20

119.50

0.25

2.1. Konsumsi Rumah Tangga
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
2.1.3. Perumahan
2.1.4. Sandang
2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

124.82
129.99
123.46
116.65
116.91
116.40
115.45
123.24

125.21
130.06
125.06
116.68
117.61
116.67
115.28
123.86

0.32
0.06
1.29
0.03
0.60
0.24
-0.14
0.50

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
2.2.1. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain
2.2.2. Transportasi
2.2.3. Penambahan Barang Modal
2.2.4. Upah Buruh

107.87
105.23
104.07
115.35
108.27

107.98
105.23
104.38
115.38
108.27

0.10
0.00
0.30
0.03
0.00

97.95

98.08

0.14

108.24

108.55

0.29

NILAI TUKAR PETANI (NTP)
NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

8.

Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya
NTN Usaha Budidaya diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan

budidaya (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib).
NTN Usaha Budidaya pada bulan Mei 2016 sebesar 99,54 persen, sedangkan pada bulan
sebelumnya sebesar 100,15 persen berarti NTN turun sebesar 0,61 persen. Sedangkan NTUP usaha
Budidaya juga mengalami penurunan 0,60 persen atau dari 108,42 persen menjadi 107,77 persen.
Pada bulan Mei 2016 It turun sebesar 0,35 persen atau dari 120,20 persen menjadi 119,78
persen. Penurunan terjadi pada kelompok budidaya air tawar, sedangkan pada budidaya air payau
tidak mengalami perubahan .

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 33/06/16/Th.XVIII, 1 Juni 2016

11

Sementara itu, Ib secara umum sektor perikanan budidaya pada bulan Mei 2016 terjadi
kenaikan sebesar 0,26 persen dari 120,01 persen pada April 2016 menjadi 120,33 persen pada bulan
Mei 2016. Kenaikan Ib terjadi baik pada kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 0,27
persen, sedangkan Ib BBBM juga naik 0,25 persen. Kenaikan Ib BPPBM tertinggi pada bulan Mei
2016 untuk konsumsi rumah tangga adalah sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan
tembakau sedangkan untuk kelompok Ib BPPBM kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok
pupuk, obat-obatan dan pakan.
Tabel 9.
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya,
Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Budidaya April 2016 - Mei 2016 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

April'2016

Mei'2016

% Mei’16 thd
April'16

(1)

(2)

(3)

(4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani

120.20

119.78

-0.35

1.1. Budi Daya Air Tawar
1.2. Budidaya Air Payau

120.22
118.25

119.79
118.25

-0.35
0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani

120.01

120.33

0.26

2.1. Konsumsi Rumah Tangga
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
2.1.3. Perumahan
2.1.4. Sandang
2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

125.04
129.93
123.38
116.65
117.18
116.40
115.41
123.24

125.37
129.99
124.98
116.68
117.88
116.67
115.24
123.86

0.27
0.05
1.29
0.03
0.60
0.24
-0.14
0.50

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
2.2.1. Bibit
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain
2.2.4. Transportasi
2.2.5. Penambahan Barang Modal
2.2.6. Upah Buruh

110.86
110.59
111.92
107.62
118.59
110.17
110.16

111.14
110.59
112.78
107.68
118.34
110.28
110.16

0.25
0.00
0.77
0.05
-0.21
0.10
0.00

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

100.15

99.54

-0.61

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

108.42

107.77

-0.60

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 33/06/16/Th.XVIII, 1 Juni 2016

12

B.

INFLASI/DEFLASI PEDESAAN
Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi

Rumah Tangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub
kelompok IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan
makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan,
kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.
Inflasi/Deflasi pedesaan diperoleh dari persentase perubahan IHK bulan tertentu terhadap
IHK bulan sebelumnya. Perkembangan IHK pedesaan selama beberapa bulan terakhir ini cenderung
mengalami peningkatan. Pada bulan Mei 2016 Perubahan IHK pedesaan menunjukkan terjadinya
inflasi pedesaan, dimana pada bulan sebelumnya mengalami deflasi. IHK bulan Mei 2016 sebesar
126,10 persen, sedangkan bulan sebelumnya 125,52 berarti terjadi inflasi sebesar 0,46 persen.
Inflasi terjadi pada enam sub kelompok, yaitu sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan
tembakau, sandang, bahan makanan, transportasi dan komunikasi, kesehatan dan perumahan yang
masing – masing naik sebesar 1,24 persen, 0,43 persen, 0,39 persen, 0,20 persen, 0,18 persen dan
0,02 persen.

Sedangkan untuk sub kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami

penurunan sebesar dan 0,10 persen.
Tabel 10
Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan
di Sumatera Selatan, April 2016 - Mei 2016 (2012=100)
IHK
Kelompok Pengeluaran

Inflasi
Pedesaan
April 2016

Inflasi
Pedesaan
Mei 2016

(4)

(5)

April'2016

Mei'2016

(2)

(3)

UMUM

125.52

126.10

-0.28

0.46

Bahan Makanan

134.74

135.27

-0.50

0.39

Makanan Jadi, Minuman, Rokok &
Tembakau

123.30

124.83

0.74

1.24

Perumahan

115.37

115.39

0.21

0.02

Sandang

119.94

120.45

0.22

0.43

Kesehatan

113.67

113.87

0.09

0.18

Pendidikan, Rekreasi & Olahraga

113.45

113.34

0.09

-0.10

Transportasi dan Komunikasi

113.99

114.22

-2.32

0.20

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 33/06/16/Th.XVIII, 1 Juni 2016

13