Kampus UMSU Jilid Tiga

Kampus UMSU Jilid Tiga
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) kini dipimpin Rektor H Bahdin Nur Tanjung SE MM. Di bawah
kepemimpinan Rektor yang baru memimpin kurang dari satu tahun ini, UMSU memasuki periode ketiga (Jilid Tiga)
dalam hal pengelolaan kampus. UMSU Jilid Satu dirintis Buya H Bustami Ibrahim dan TA Latief Roudydey sebagai
tiang peletak dasar pembangunan UMSU. Sedangkan UMSU Jilid II dipegang dr H Dalmy Iskandar dan Drs H
Chairuman Pasaribu (Dua orang Rektor sebelum H Bahdi Nur Tanjung SE MM).
UMSU Jilid Satu dirintis Buya H Bustami Ibrahim dan TA Latief Roudydey sebagai tiang peletak dasar pembangunan
UMSU. Pendiri sekaligus pendidik yang sangat jujur dan tawadhu’ ini mendirikan kampus UMSU pertama Jalan
Gedung Arca No.53 Medan. Dengan modal tanah kapling yang diinfaqkan pemerintah Propinsi Sumatera Utara kepada
Ormas Islam Muhammadiyah, Al Ittihadiyah dan Al Washliyah. UMSU berdiri dengan kondisi sederhana penuh
keprihatinan yang mendalam.
Selanjutnya perubahan terjadi ketika pergantian kepemimpinan UMSU dipegang dr H Dalmy Iskandar dan Drs H
Chairuman Pasaribu yang disebut UMSU Jilid Dua. UMSU pada jilid ini mulai mendapat perhatian masyarakat dan
pemerintah. Simpati pemerintah pusat muncul hingga mengucurkan bantuan yang cukup besar. UMSU juga menarik
perhatian para konglomerat nasional semisal H Probosutedjo yang telah mendorong dan membantu UMSU
berkembang menjadi pusat keunggulan ilmiah dan pengabdian masyarakat. UMSU banyak mendatangkan para tokoh
dan cendekiawan nasional untuk menyampaikan orasi dan ceramah. Mereka antara lain Prof Dr BJ Habibie, Prof Dr
Suhardiman SE, Prof Dr BJ Habibie, Jendral (Purn) H Faesal Tanjung dan yang lain.
Tidak kalah menariknya, kunjungan silaturahim tokoh dan sesepuh Muhammadiyah Yogyakarta dan Jakarta. Pokokpokok pikiran dalam ceramah mereka banyak memberikan inspirasi berharga untuk membesarkan kampus UMSU.
Mereka tidak saja magnet penarik simpati kalangan muda belajar di UMSU tetapi juga sumber inspirasi petinggi
UMSU dalam menjalin komunikasi dengan donatur luar dan kalangan usahawan yang bersimpati kepada Persyarikatan

Muhammadiyah.
Mereka yang turut membangun UMSU dengan menyampaikan ceramah dan pokok-pokok pikiran adalah KH AR
Fachruddin (alm), H Djarnawi Hadikusuma (alm), Drs Lukman Harun (alm), Drs H Djazman Al Kindi (alm), Prof Dr
HM Amien Rais, Prof Dr HA Syafii Maarif, Prof Dr Dien Syamsuddin dan Mendiknas Prof Drs Malik Fadjar. Berkat
dorongan merekalah UMSU bisa berdiri kokoh menjadi perguruan tinggi unggulan di Sumatera Utara.
Memasuki UMSU Jilid III ini, Kampus III akan dijadikan Kampus Terpadu. Kampus induk di jalan Kapten Muchtar
Basri Medan yang semula bermasalah dengan pengusaha nasional H Probosutedjo, dengan kepiawaian H Bahdin Nur
Tanjung yang mantan Ketua DPD KNPI Sumut dan Rektor Lama Drs H Chairuman Pasaribu, dapat dituntaskan dengan
baik. Seluruh bangunan dan tanah kampus III UMSU sekarang sudah menjadi milik resmi organisasi Muhammadiyah.
Obsesi H Bahdin Nur Tanjung SE MM, UMSU Jilid III akan dikelola menjadi pusat keungulan administrasi terpadu
seluruh kampus. Kalau selama ini kampus berpencar-pencar di tiga lokasi akan dijadikan satu lokasi. Kampus II jalan
Demak Medan tempat perkuliahan Fakultas Teknik telah dipindahkan ke Kampus Induk. Direncanakan dalam waktu
dekat ini Kampus I jalan Gedung Arca Medan yang sekarang ditempati 3 Fakultas (Fakultas Agama Islam, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Pertanian) akan ditarik ke kampus induk
Saat ini, menurut Bahdin Nur Tanjung, Kampus Induk sedang dalam tahap pembangunan gedung baru. Diperkirakan
gedung ini menelan biaya sekitar 12 milyar. Bangunan ini akan menjadi pusat administrasi perkuliahan, pindahan dari
kampus I Gedung Arca Medan. Gedung ini dilengkapi fasilitas ruang kuiah yang representatif, nyaman dan jauh dari
kebisingan. Bangunan baru tersebut juga tempat perkuliahan Program Pascasarjana S2 bidang Ilmu Hukum. Saat ini
bangunan tersebut dalam tahap peletakan pondasi dan tiang pancang yang ditangani kontraktor ternama di kota Medan.
UMSU jilid III juga memberikan fasilitas sarana Masjid Taqwa UMSU, Laboratorium Praktek Pertanian dan Teknik.

Khusus Fakultas Teknik UMSU mendapat hibah 5,5 milyar dari ADB (Asia Development Bank) untuk pengembangan
ruang laboratorium Teknik Sipil. Fasilitas laboratorium bahasa Inggris dan Arab, Kebun Percontohan, Radio UMSU
FM 91,60 MHz, Pusat komputer, lapangan olahraga, koperasi, penerbitan tabloid, majalah dan jurnal ilmiah. Ditambah
lokasi UMSU yang dijangkau kendaraan dari berbagai jurusan di kota Medan.
Komitmen lain dari UMSU jilid III meningatkan 6 kualifikasai kompetensi kelulusan yakni.keislaman, keilmuan,
kebangsaan, kebahasaan, ketrampilan dan kewirausahaan. Selain itu, mendorong dan merangsang para dosen untuk
melanjutkan studi S2 dan S3, karena tahun depan lulusan S1 tidak akan diperbolehkan mengajar lagi di UMSU.
Selanjutnya UMSU akan memprogramkan pendirian Fakultas Kedokteran dan Akademi Farmasi yang banyak
disarankan masyarakat luas. Mereka berharap UMSU dapat menjadi pusat keunggulan kesehatan dan pelayanan
masyarakat yang saat ini diminati dan dibutuhkan. (hos/lut).

Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 07-2002