DRAFT BUKU SAKU BELA NEGARA

Kata Pengantar

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta yang berkedudukan di
ibukota Republik Indonesia sebagai perguruan tinggiyang turut memikul
tanggung jawab untuk berkontribusi kepada dunia pendidikan, dan masyarakat
Indonesia pada umumnya. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta dengan mengembangkan program program pendidikan yang khas.

Cikal bakal Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta adalah
lembaga pendidikan perguruan tinggi yang didirikan olah Kementrian
Pertahanan Republik Indonesia, sehingga sangatlah logis dan mendasar
apabila program khas Tri Dharma perguruan tinggi Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jakarta adalah bidang BELA NEGARA.

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” sebagai lembaga pendidikan
tinggi yang setiap tahunnya mencetak para cerdik pandai dan calon pemimpini

bangsa dimasa depan.Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
mengkaji dengan seksama perlunya dibuat panduan bela negara yang mudah
dipahami dan mudah diterapkan dilingkungan kampus maupun diterapkan

didalam kehidupan masyarakat pada umumnya.

Bertitik tolak dari pemikiran tersebut maka kami membentuk tim yang bertugas
untuk merangkum pemikiran bela negara dari internal universitas maupun dari
berbagai kalangan yang memiliki kompetensi kedalam bentuk terapan berupa
buku saku.
1

Buku saku ini mencakup isi dari UU RI no 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara, yang meliputi :
1. Cinta terhadap tanah air.
2. Sadar berbangsa dan bernegara.
3. Yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara.
5. Memiliki kemampuan awal bela negara.

Buku Saku Bela Negara ini sebagai karya dari Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jakarta untuk dunia pendidikan, para mahasiswa,
masyarakat Jakarta pada khususnya dan masyarakat seluruh Indonesia pada

umumnya. Kami berharap buku saku ini memberi kontribusi positif sekaligus
menginspirasi rasa cinta pada tanah air Indonesia dan membangun kesediaan
segenap insan Indonesia untuk membela negaranya dari segala ancaman yang
mengganggu keutuhan Bangsa dan Negara Indonesia.

Jakarta,

Juni 2017

Prof.DR.Ir. Eddy S Siradj, Msc Eng.
Rektor UPNV Jakarta.

2

Pendahuluan

Indonesia merupakan salah satu negara terluas di dunia dengan total
luas negara sebesar 5.193.250 km2 (mencakup luas daratan dan lautan).
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki daratan seluas 1.919.440 km2
yang terdiri atas pulau-pulau sejumlah 17.508 pulau. Sumber daya alam yang

melimpah menjadikan Indonesia sangat kaya, seperti minyak, mineral, agraris,
garis pantai yang panjang, daerah wisata yang indah membuat Indonesia
memiliki daya tarik tersendiri dan Moda untuk kemajuan bangsa.

Indonesia hanya satu negara berdaulat dan dihuni oleh 1.340 suku bangsa
dengan bahasa dan kebudayaan yang berbeda. Ditambah kekayaan alam yang
melimpah dengan menempati peringkat ketiga terbesar keanekaragaman hayati
dunia, menjadikan upaya-upaya mempertahankan NKRI sebagai tanggung3

jawab yang sangat penting bagi insan akademik. Karena mempertahanan
kedaulatan NKRI adalah untuk menjaga keberlangsungan suatu bangsa yang
bernama Indonesia.

Mempertahankan NKRI melalui upaya bela negara menghadapi dua tantangan
pokok yaitu tantangan eksternal yang diakibatkan oleh perubahan geopolitik
dan globalisasi serta tantangan internal berupa kesenjangan ekonomi,
disintegrasi, radikalisme dan separatisme.
Berbagai macam cara dilakukan untuk menguasai Indonesia melalui
pengaruh budaya, gaya hidup, narkoba, pemecah belahan masyarakat,
teknologi dan melunturkan nasionalisme anak bangsa Indonesia, kesemuanya

itu sekarang popular disebut sebagai bagian dari perang proxy.
Perang proxy jauh lebih berbahaya daripada perang konvesional karena
merupakan peperangan tanpa bentuk tapi terjadi penaklukan sangat fatal, yaitu
berupa penaklukan ekonomi negara yang sangat menyengsarakan rakyat.

Karena itu kita wajib membangun jatidiri bangsa melalui penerapan idiologi
negara

yaitu

Pancasila.Ciri

ciri utama

penerapan

Pancasila

adalah


masyarakat yang berketuhanan, gotong royong dan berkeadilan.

Tantangan internal bangsa Indonesia adalah tingginya kesenjangan ekonomi
yang diindikasikan dengan rasio Gini, bahkan 4 orang terkaya jumlah nilai
hartanya sama dengan 100 juta penduduk Indonesia lainnya. Sedangkan
kesenjangan dalam skala regional akan bermuara munculnya gerakan
separatisme. Gejalamunculnya disintegrasi bangsa lainnya diperlihatkan dengan
gerakanradikalatas nama agama dan gerakan radikalsekuleryang diwujudkan
dalam gerakan liberal. Keduanya berpotensi memiliki pengikut dari kalangan
4

kampus dan berpotensi memunculkan tindakan kekerasan. Keduanya tidak
sesuai dengan Pancasila.

Sedangkan tantangan dari internal adalah rendahnya tingkat pendidikan dan
kesenjangan ekonomi.
Tingkat literasi penduduk pada umumnya masih sangat jauh ketinggalan dari
negara negara kelas menengah apalagi dibandingkan dengan negara negara
maju. Namun demikian kita juga mendapati banyak anak bangsa yang
berprestasi tinggi di dalam maupun di luar negeri.

Kesenjangan sosial dan kurangnya wawasan berkontribusi pada terciptanya
paham paham radikal dan maraknya tindak kejahatan di masyarakat,
sedangkan rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan tumbuhnya sikap sikap
tidak toleran dan anarki, yang kesemuanya itu tidak sejalan dengan idiologi
negara Pancasila.
Tantangan global dengan masuknya konsep asing seperti khilafah,
paham radikalisme, dan sebagainya

Tujuan kemerdekaan bangsa Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa, sebagaimana tercantum dalam Amanat Pembukaan Undang-Undang
Dasar Tahun 1945, senantiasa menjadi inspirasi dan motivasi para Veteran
Pejuang Kemerdekaan untuk berkiprah dalam dunia pendidikan yang
berkualitas dengan semangat kejuangan dan kecintaan pada tanah air.
Surat Keputusan Menteri Urusan Veteran RI Nomor: 121/Kpts/Tahun 1958
pada tanggal 8 Oktober 1958, menjadi tonggak bersejarah berdirinya Akademi
Pembangunan Nasional (APN) “Veteran”di Yogyakarta, yang memiliki jurusan
Geologi Pertambangan, Ekonomi Pertanian, dan Teknologi Perusahaan.
Perkuliahan perdana diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1958 dengan
5


menggunakan tempat sewaan di gedung Sekolah Teknologi Menengah Atas
(STMA), Jalan Kusumanegara 1, Yogyakarta. Adapun peresmian pembukaan
pendiriannya dilakukan oleh Menteri Urusan

Veteran RI pada tanggal 21

Pebruari 1959.
Dilandasi oleh semangat kejuangan dari para pejuang yang menjadi
mahasiswanya, APN “Veteran” memiliki kewajiban untuk melaksanakan tugas
pokok dalam membina mental melalui semangat patriotik serta penanaman
Pancasila sebagai falsafah negara dan Sapta Marga sebagai pedoman hidup
berbangsa dan bernegara.
Perjuangan para Veteran Perintis Kemerdekaan tersebut tidak hanya terbatas di
Yogyakarta. Pada tahun 1959, di Jakarta diadakan suatu pertemuan yang
dipelopori oleh Kapten (AD) H. Tachjar, Bc.Hk selaku Pengemban Pelaksana
Ekonomi Penguasa Perang Daerah (PEPERDA), Jakarta Raya. Para peserta
pertemuan antara lain: Amin Utojo, Sarsidi, Heru Widjaja, Purwanto, Dam
Sunario, Bambang Bintoro, Said, AW Sumato, dan Endang Kusnadi. Lahir
kesepakatan untuk mendirikan Lembaga Pendidikan Kader Pembangunan
(LPKP) pada tanggal 7 Januari 1963, dengan akte notaris Kardiman Nomor 14

yang menyelenggarakan pendidikan: Akademi Bank, Akademi Tekstil, dan
Akademi Tatalaksana Pelayaran Niaga “Jos Sudarso”.

Fasilitas untuk

penyelenggaraan pendidikan LPKP masih menumpang di gedung SD Teladan
Jalan Besuki 4, Jakarta.
Melalui

Keputusan

Menteri

Veteran

dan

Demobilisasi

RI


Nomor:

09/Kpts/Menved/1967 tanggal 21 Pebruari 1967, APN “Veteran” Jakarta
bergabung menjadi PTPN, yakni PTPN “Veteran” Cabang Jakarta.

Dalam

perkembangan berikutnya, PTPN “Veteran” Cabang Jakarta berubah menjadi
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jakarta, berlandaskan

6

Surat Keputusan Menhankam/Pangab Nomor: Skep/155/1977 dengan status
Perguruan Tinggi Kedinasan.
Nilai luhur yang dinyatakan dalam “Widya Mwat Yasa” (Menuntut Ilmu Guna
Diabadikan kepada Negara dengan Hati yang Suci), menuntun UPN “Veteran”
Jakarta untuk selalu mengabdikan karyanya untuk kepentingan bangsa dan
negara. Salah satu yang patut dicatat dalam hal ini ialah produk Kapal Patroli
“ATTAURO”, hasil karya mahasiswa Teknik Bangunan Kapal, yang telah

disumbangkan kepada Pemerintah Daerah Propinsi Timor Timur pada tahun
1983.
Sejak tahun 1993, UPN “Veteran” Jakarta menjadi perguruan tinggi yang
berdiri sendiri; sesuai dengan Keputusan Menhankam Nomor: Kep/01/11/1993.
Berdasarkan Keterkaitan dan Kesepadanan antara Menhankam dan Mendikbud
(Keputusan Nomor: 0307/10/1994 dan Kep/10/XI/1994), status UPN “Veteran”
Jakarta kemudian berubah menjadi Perguruan Tinggi Swasta.

Selanjutnya,

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta beralih menjadi
Perguruan Tinggi Negeri yang disahkan melalui Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 120 Tahun 2014 pada tanggal 6 Oktober 2014.

7

UPN“Veteran” Jakarta memiliki visi dan misi sebagai berikut:

Visi menuju perguruan tinggi badan hukum, inovatif,
berdaya saing yang beridentitas bela negara tahun

2025

Misi
• Meningkatkan sumber daya manusia dan membentuk pemimpin yang
visioner yang mampu mengahasilkan lulusan yang berdaya saing.
• Menerapkan sistem manajemen yanbg transparan dan akuntabel dalam
merumuskan rencana strategic aksi jangka menengah dan panjang.
• Menyiapkan saran dan prasarana serta anggaran yang memadai
• Mewujudkan budaya organisasi dan budaya mutu dengan menerapkan
sistem audit dan manajemen resiko yang kredibel
• Melaksanakan

tridharma

perguruan

tinggi

dengan

menanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi
Buku Saku ini menjadi aktualisasi dari konsep Bela Negara yang telah
dikukuhkan dalam Peraturan Presiden Nomor 120 tahun 2014 tentang
penegerian UPNV Jakarta:
• Panduan sivitas akademika UPNV Jakarta dalam bersikap yang
mencerminkan semangat Bela Negara

8

• Mengaitkan antara buku pedoman tata tertib mahasiswa, peraturan
organisasi kemahasiswaan, buku pedoman kode etik mahasiswa dan
dosen, yang telah berlaku.

Konsep bela negara

Definisi bela negara menurut
Undang-Undang

Pertahanan

Negara

sikap

adalah

dan

perilaku warga negara yang
dijiwai
kepada

oleh

kecintaannya

negara

Republik
berdasarkan

kesatuan

Indonesia

yang

Pancasila

dan

Undang-Undang Dasar 1945
dalam

menjamin

kelangsungan hidup bangsa
dan negara. Sedangkan untuk
mengimplementasikannya,
bela negara berada dalam
suatu spektrum peran yang luas. Mulai dari peran militer profesional hingga
peran sipil dalam menjalankan profesinya. Sivitas akademika UPNVJ
menjalankan peran bela negara berada pada spektrum menengah yaitu melalui
kegiatanpendidikan bela negara. Contoh pendidikan bela negara yang sudah

dijalankan oleh warga kampus adalah memperdengarkan dan menghayati nilainilai dari Mars Bela Negara pada saat memulai dan mengakhiri jam kerja,
9

upacara bendera yang dihadiri oleh sivitas akademika dalam memperingati harihari besar nasional, pelaksanaan Pendidikan Awal (Dikwal) bagi Dosen dan
tenaga kependidikan, pembentukan Resimen Mahasiswa danlainsebagainya.
Namun demikian kegiatan kegiatan rutin yang sudah terlaksana tersebut
dirasakan perlu ditambah agar lebih terlihat ciri khasnya dilingkungan kampus
UPNV Jakarta.

Lima Aspek Nilai-nilai Pendidikan Kesadaran Bela Negara

• Cinta Terhadap Tanah Air

Memiliki
timbul

perasaan
dari

sanubari

dalam

seorang

yang
hati
warga

kampus untuk mengabdi,
memelihara,
melindungi

membela,
tanah

airnya

dari segala ancaman dan
gangguan. Rasa cinta tanah
air adalah rasa kebanggaan,
rasa

memiliki,

menghargai,

rasa
rasa

menghormati dan kesetiaan yang dimiliki oleh setiap warga pada negaranya.
Hal ini tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan melindungi
tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai

10

adat atau budaya yang ada dinegaranya dengan mempertahankannya dan
melestarikan alam dan lingkungan.
Sebagai seorang warga kampus kita dapat menunjukkan sikap cinta tanah air
dilingkungan kampus dengan :

• Meningkatkan kualitas pendidikan melalui sistem pendidikan dan kegiatan
mengajar yang menginspirasi mahasiswa untuk mencintai negaranya;
membela negaranya.

Nilai Bela Negara
mencintai negaranya

Implementasi

• memakai

baju

Batik

pada hari-hari tertentu

• bersih lingkungan dan
menjadi role model
kebersihan

• menggunakan produk
dalam negeri


mengembangkan
perilaku hidup
berkelanjutan / tidak
boros

membela negaranya

• Memerangi narkoba
yang dapat merusak
anak bangsa.

• Mendayagunakan
11

media sosial dan
saluran komunikasi
lainnya bagi keutuhan
NKRI

• Melibatkan diri dalam
pendidikan politik untuk
mewujudkan
masyarakatyang cerdas
dan demokratis

• Mencegah pencurian
dan tindak kriminal di
dalam kampus


Tidak terlibat dalam
organisasi yang
bertentangan dengan
ideologi Pancasila

• Waspada dan melakukan pencegahan timbulnya sikap intoleran yang
ditunjukan lewat tindakan radikal ataupun tindakan yang bersifat SARA.

Nilai Bela Negara
Bersikap toleransi

Implementasi

• Menjaga kerukunan
antar suku, agama, ras
dan golongan

• Menghormati
perbedaan pendapat

12

sesama warga kampus


Menjunjung tinggi
sportivitas dalam setiap
kegiatan yang bersifat
kompetitif.

• Mendorong adanya kegiatan kemahasiswaan yang merepresentasikan sikap
cinta tanah air.

Nilai Bela Negara
Kegiatan mahasiswa

Implementasi

• Melestarikan dan

yang merepresentasikan

Mempromosikan

sikap cinta tanah air

budaya Indonesia

• Pemeliharaan dan
penghijauan lingkungan
hidup


Menjadi agen
perubahan

• Sadar Berbangsa dan Bernegara

13

Memiliki perasaan dan kesadaran berbangsa dan bernegara didalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang
Dasar 1945.
Menyadari bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari bermacam
macam suku, agama dan ras yang tergabung menjadi satu yang dimaknai
dalam lambang negara Bhineka Tunggal Eka yang berarti bermacam macam
tetapi dalam satu kesatuan. Maka sikap sikap intoleran adalah sikap yang
bertentangan dengan lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kesadaran berbangsa dan bernegara dapat dilakukan oleh seluruh warga
kampus, dengan :
Nilai Bela Negara

Sadar Berbangsa dan
Bernegara

Implementasi

• Mengutamakan
musyawarah dan
14

mufakat dalam
menyelesaikan masalah
dan konflik
• Menjalankan tugas dan
kewajibannya secara
disiplin, penuh semangat
dan bertanggung jawab.

• Menjunjung tinggi nama
baik almamater
• Berperilakusantun,
beretika, dan tidak
koruptif.

• Berperan aktif
mengembangkan
ekonomi kerakyatan
untuk mengentaskan
kemiskinan.

• Yakin Pada Pancasila sebagai Ideologi Negara

15

Pancasila sebagai Ideologi Negara adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang
terkandung di dalam Pancasila dan menjadi cita-cita bersama di dalam
penyelenggaraan negara. Secara luas Pancasila sebagai Ideologi Negara
Indonesia mampu meyakinkan seluruh warga negara

dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara di Indonesia melalui terwujudnya kehidupan yang
menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan,
berkerakyatan serta menjunjung tinggi nilai keadilan.
Keyakinan pada Pancasila sebagai Ideologi Negara dapat dilakukan oleh
seluruh warga kampus dengan :
Nilai Bela Negara

Pancasila sebagai Ideologi
Negara

Implementasi

• Mengakomodir
keragaman suku bangsa,

16

bahasa, dan budaya
sebagai suatu kenyataan
didalam bernegara yang
terdiri atas keberagaman.
• Memberikan kebebasan
kepada setiap pemeluk
agama dalam
menjalankan
kewajibannya.
• Saling menghormati
dengan mewujudkan
sikap toleransi antar
agama yang ditunjukan
dengan menjaga tali
silaturahmi sesama
warga kampus tanpa
membedakan bedakan
keyakinannya.

• Mampu melewati
tantangan sepanjang
zaman dan memelihara
persatuan dan kesatuan
bangsa menghadapi
perpecahan bangsa
dengan selalu menggali
alasan untuk selalu
bersatu

• Memiliki komitmen

17

untuk mencapai keadilan
social dengan tindakan
tegas melawan perilaku
koruptif.

• Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara

Usaha pembelaan terhadap negara dapat dilakukan dengan mengamalkan
Pancasila secara serasi dalam satu kesatuan yang utuh. Usaha dan sikap yang
dapat dilakukan oleh warga kampus adalah menumbuhkembangkan semangat
dan sikap rela berkorban dalam membangun bangsa. Semangat dan sikap rela

18

berkorban dapat ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tugas
dan kemampuan kita masing-masing.
Sikap sikap tersebut dapat ditunjukkan dengan :
Nilai Bela Negara

Rela Berkorban untuk

Implementasi

• Bersedia mengorbankan

Bangsa dan Negara

kepentingan pribadi
untuk memajuan institusi
yang dibanggakan
• Memiliki kepekaan dan
kesediaan membantu
serta saling
mengingatkan untuk
kebaikan bersama
• Menjaga /menahan diri
dari perkataan dan
perbuatan yang dapat
mengancam persatuan
dan keharmonisan
lingkungan kampus
• Menerima keputusan
hasil musyawarah yang
telah ditetapkan dengan
jiwa besar.


Suka bekerja keras dan
jujur demi kesejahteraan
bersama serta
menghindari perilaku

19

plagiarisme

• Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara
Kemampuan awal Bela Negara dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran
negara. Bela negara adalah membela kepentingan nasional pada seluruh aspek
kehidupan nasional. Negara wajib dibela oleh warganya karena fungsi
pertahanan, sejarah perjuangan bangsa dan aspek hukum. Sikap dan perilaku
warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Upaya bela negara,
selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi
setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung
jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Sikap warga kampus harus memiliki kemampuan awal bela negara yaitu:
• Bersedia dan siap mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh
institusi.
• Peka terhadap kebijakan yang dapat merugikan negara dan berani untuk
menyuarakannya kepada pemerintah dengan berdasarkan fakta fakta yang
dapat dipertanggung jawabkan.

• Memahami sejarah perjuangan bangsa dan nilai-nilai kejuangan yang
terkandung didalamnya, terinspirasi untuk meneruskan jiwa kejuangan
dalam tugas dan pengabdian
• Memahami sejarah UPNVJ sebagai kampus bela negaradan terus
mengembangkan dan memperkuat ciri khas kampus bela negara.

20

• Memiliki kebanggaan menjadi Warga Negara Indonesia dan warga
Kampus UPNVJ yang ditunjukkan dalam kualitas perilaku dan kualitas
prestasi yang mengharumkan nama Kampus dan nama Bangsa .

• Mempunyai daya tahan dan kekuatan untuk menghadapi setiap krisis
dengan menunjukkan karakter yang pantang menyerah dalam mencari
solusi terbaik yang berkeadilan .

Strategi Penciptaan Semangat Bela Negara di Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jakarta
Bebagai strategi dapat dilakukan antara lain untuk menciptakan lingkungan
akademik yang mendukung kepada kampus bela negara. Strategi yang telah
dilakukan melalui kurikulum, ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler (soft skill).

kurikulum


Memberikan

Implementasi
• Menggali tema-tema Bela

pembelajaran MK

Negara dan

Pancasila dan Mata

mengimplementasikannya

Kuliah Wajib

dalam mata kuliah

Universitas (MKWU)

Pancasila,

lainnya secara

Kewarganegaraan, Bahasa

terintegrasi dan

Indonesia, Agama sesuai

kontekstual.

dengan isu-isu yang
berkembang di
masyarakat



Memberikan Mata

• mahasiswa dapat aktif
21



Kuliah Kepemimpinan

dalam praktek

yang berorientasi pada

kepemimpinan organisasi

implementasi bela

di dalam maupun di luar

negara

kampus

Menyelenggarakan
Kuliah Kerja Nyata /

• mahasiswa dapat

Pengabdian

mengikuti kegiatan di

Masyarakat berbasis

daerah terpencil /

belanegara

melaksanakan Bina Desa

Strategi ko-kurikulum
• Menyelenggarakan

Implementasi
• Lomba Karya Ilmiah,

kegiatan Festival Bela

Lomba Debat,

Negara
• mewujudkan Budaya

• Membuang sampah pada

Bersih lingkungan

tempatnya, tidak
merokok, dan tidak
mengkonsumsi Narkotika
dan Zat Adiktif lainnya

• Meningkatkan

• Bedah buku, menulis

Budaya Baca dan

resensi buku, menjadi

Menulis

anggota perpustakaan

• Mendorong kegiatan
kemahasiswaan yang



Menyediakan sarana dan
prasarana.
22

berwawasan Bela
Negara

Ekstra Kurikuler
• Menyelenggarakan
Porseni secara berkala
• Menyelenggarakan

Implementasi
• Pentas

Seni,

Pameran

Budaya dan Seni
• Berikrar dan

deklarasi Kampus

menandatangani piagam

UPNVJ sebagai

kesetiaan bela negara

Kampus Bela Negara

23

MARS BELA NEGARA

Bangunlah s’luruh bangsa Indonesia
Hadapi tantangan dan cobaan
Raihlah cita-cita yang mulia
Indonesia makmur dan sentausa
Walau berbagai suku dan agama
Ragam budaya serta golongan
Satu untuk semua, semua untuk satu
Jayalah Indonesiaku tercinta
Reff:
Persatuan dan kesatuan
Negara republik indonesia
Undang undang dasar empat lima
Pancasila dasar negara
S’luruh rakyat wajib bela negara
Songsong hari esok
Makmur sejaht’ra……..

24