170 dibentuk tim terpadu untuk hentikan semburan lumpur di porong

Dibentuk, Tim Terpadu Untuk Hentikan Semburan Lumpur di Porong
Oleh
Kamis, 22 Juni 2006 23:38 - Update Terakhir Jum'at, 07 Juli 2006 21:59

Rapat Koordinasi di gedung Grahadi, Surabaya Senin (19/6) yang antara lain dihadiri oleh
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro dan Gubernur Jawa
Timur Imam Utomo berhasil membentuk Tim Terpadu guna menghentikan semburan lumpur di
Porong, Sidoarjo. Gubernur Jatim/Kasatkorlak PBP Jatim Imam Utomo bertindak sebagai
Koordinator tiga tim yang dibentuk.
Tim Pertama bertugas mengendalikan dan menghentikan semburan lumpur secara teknis di
pimpin oleh BP Migas/PT Lapindo Brantas. Tim Kedua memfokuskan pada pengendalian
lumpur dipimpin oleh Zeni Tempur Kodam V Brawijaya dan Tim Ketiga bertugas menangani
dampak sosial dipimpin oleh Bupati Sidoarjo/Kasatlak PBP Sidoarjo.
Hadir pada Rapat Koordinasi tersebut jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Departemen
ESDM, Kementrian Lingkungan Hidup, Kodam V Brawijaya, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo,
BP Migas, PT Lapindo Brantas, ITS serta Tim Investigasi Masalah Semburan Lumpur Panas di
sekitar Sumur Banjar Panji-1, Sidoarjo.
Menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Tim Pertama akan memprioritaskan
penghentian semburan lumpur atau killing well. Langkah pertama dilakukan dengan cara
memasukkan alat snubbing unit. Kita harapkan snubbing unit bisa menyelesaikan tugasnya
menghentikan semburan lumpur pada akhir Juli. Insya Allah, ujar Menteri ESDM Purnomo

Yusgiantoro.
Namun jika cara snubbing unit tidak berhasil menghentikan semburan lumpur maka sudah
disiapkan pula tindakan lebih lanjut yaitu akan dilakukan relief well atau pengeboran miring.
Untuk cara ini dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan atau hingga akhir September, ujar Menteri
ESDM Purnomo Yusgiantoro .
Guna menghadapi kemungkinan itulah Tim Kedua akan berkerja menyiapkan kolam tambahan
guna menampung lumpur. Selain itu disiapkan beberapa alternatif untuk menangani lumpur
yang keluar dari permukaan bumi tersebut yaitu dialirkan melalui kali Porong, kali Mati dan di
injeksikan kembali ke dalam tanah.
Secara teknis, menurut Menteri ESDM Purnomo, sumber semburan diduga pada kedalaman
sekitar 2000 m dibawah permukaan tanah akibat adanya dua lapisan yang memiliki tekanan
yang berbeda. Sedang saat ini pengeboran sumur oleh PT Lapindo Brantas sudah mencapai
kedalaman sekitar 3000 m dibawah permukaan tanah. Namun semua itu baru bisa dipastikan
jika snubbing unit sudah bekerja.
Selama proses penghentian itulah tugas evakuasi penduduk, penanganan pengungsian, hingga
proses ganti rugi akan ditangani oleh Tim Ketiga yang dipimpin Bupati Sidoarjo. Selain itu Tim
terpadu ini juga membentuk Media Centre guna memberikan informasi kepada masyarakat
menyangkut penanganan semburan lumpur panas ini.

1/1