MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

DISUSUN OLEH:
Yuni efnita
Suci fitriani
Rachmanitya khadifah

Kelompok: 3

Dosen pemateri :
Rani Munika, SE. AK
T.A : 2016-2017

BAB 1

1.1 Latar Belakang masalah
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam keadaan siap
pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam
operasi perusahaan, tidak dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aktiva
tetap mempunyai sifat relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan

pengelolaan perusahaan secara normal. Aktiva tetap akan megalami
penurunan nilai akibat pemakaian dan harus dibebankan secara tepat
dengan cara melakukan penyusutan dengan metode yang tepat.
Penyusutan adalah proses alokasi sebagian harta perolehan aktiva
menjadi biaya, penyusutan berlaku sebagai pengurang dalam
menentukan atau menghitung laba suatu perusahaan yang bersangkutan.
Perhitungan beban penyusutan sangat penting bagi perusahaan karena
pengakuan beban penyusutan setiap tahun dapat digunakan sebagai
alokasi perusahaan untuk membeli aktiva baru jika masa manfaat aktiva
lama telah habis. Perusahaan harus mampu menerapkan metode
penyusutan yang tepat pada aktiva tertentu, metode penyusutan yang
berbeda akan menghasilkan biaya penyusutan yang berbeda sehingga
akan mempengaruhi harga pokok penjualan dan beban usaha yang akan
mempengaruhi besarnya laba yang akan diperoleh perusahaan.
Kesalahan dalam menghitung biaya penyusutan yang mungkin
disebabkan oleh kesalahan dalam menentukan harga perolehan,
kesalahan dalam menaksir umur ekonomis, atau penyusutan sebagai
periode yang dihitung dalam satu tahun penuh dapat menyebabkan laba
perusahaan bisa menjadi lebih kecil dan bisa pula sebaliknya. Oleh karena
itu metode penyusutan harus ditentukan secara tepat agar biaya

penyusutan yang dibebankan dapat m encerminkan kewajaran nilai aktiva
tetap pada neraca.

1.2 PERUMUSAN MASALAH
1.

Sesuai dengan Tema makalah ini “Isi Teknik Depresiasi Aktiva
Tetap” maka penulis akan memaparkan atau membatasi masalah
yang dapat dirumuskan sebagai berikut
 Pengertian Depresiasi
 Metode Penyusutan
 Alasan Kenapa Aktiva Tetap Disusutkan
 Faktor – Factor Yang Mempengaruhi Biaya Depresiasi

1.3TUJUANPENULISAN
 Dapat memahami apa yang dimaksud Deprsiasi.
 Mengetahui metode Penyusutan dalam menentukan nilai
Depresiassi
 ü Mengetahui alasan kenapa aktiva tetap disusutkan
 ü Mengetahui faktor – factor yang mempengaruhi biaya depresiasi


I.4 METODE PENULISAN
Dari banyak metode yang penulis ketahui, penulis menggunakan
metode kepustakaan. Pada zaman modern ini metode kepustakaan tidak
hanya berarti pergi ke perpustakaan tapi dapat pula dilakukan dengan
pergi ke warung internet (warnet). Penulis menggunakan metode ini
karena jauh lebih praktis, efektif, efsien, serta sangat mudah untuk
mencari bahan dan data – data tentang topik ataupun materi yang penulis
gunakan untuk karya tulis ini.

BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Depresiasi
Depresiasi adalah mengalokasian harga perolehan aktiva tetap
menjadi beban ke dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari
aktiva tetap tersebut. Depresiasi juga dapat didifnisikan yaitu sebagian
dari Harga perolehan suatu aktiva berwujud yang dialokasikan atau diakui
sebagai biaya baik setiap tahun atau setiap bulan setiap periode
akuntansi. Menurut Psak No. 17 depresiasi adalah alokasi jumlah suatu
aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi

yang akan dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
II.2 Metode Penyusutan
Dasar penyusutan aktiva tetap adalah harga perolehan dan nilai
buku. Jika setelah masa pakai dianggap masih memiliki nilai (nilai sisa),
maka dasar penyusutan adalah harga perolehan dikurangi nilai sisa. Nilai
sisa adalah taksiran harga pasar aset tetap pada akhir masa manfaat.
Beban penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan.
Ada beberapa metode penetapan nilai penyusutan yaitu;
1. Metode Garis Lurus (Straight Line)

Berdasarkan berlalunya waktu

umlah penyusutan sama sepanjang masa manfaat

Beban penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan
 atau Depresiasi = Hrg. Perolehan – nilai sisa
.
Taksiran umur ekonomis aktiva
 Dasar penyusutan = Harga Perolehan –Nilai Sisa

 Contoh : Taksiran masa manfaat 5 tahun, maka tarif penyusutan =
100% : 5 = 20% per tahun. Jika ada nilai sisa 20%, maka tarif
penyusutan = (100% ‐20%) : 5 = 16% per tahun
2. Metode jam jasa (servie hours method)

Metode ini biasanya digunakan untuk mesin produksi dan
kendaraan.

Dengan asumsi bahwa aktiva tersebut akan cepat rusak bila
digunakan dengan waktu penuh.

Beban penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan
 atau Depresiasi = Hrg. Perolehan – nilai sisa
.
 Taksiran jam pemakaian total


 Dasar penyusutan = Harga Perolehan –Nilai Sisa
Contoh : mesin dengan harga perolehan Rp. 6,000, nilai sisa Rp. 400
dengan asumsi mesin tersebut dapat digunakan selama 10,000jam

depresiasi per-jam dapat dihitung dengan cara :
Tarif Depresiasi = (Rp. 6,000 - Rp. 400) : 10,000
= Rp. 0.56/jam
Apabila pada tahun pertama mesin dipakai selama 2,000 jam maka biaya
depresiasinya adalah = 2,000 x Rp. 0.56 = Rp. 1,120
3. Metode Saldo Menurun (Declining Balance)
 Beban penyusutan menurun sejalan dengan berlalunya waktu (dari
tahun ke tahun)
 Makin tua aset, makin berkurang kemampuan memberikan manfaat
juga menurun
 Dasar penyusutan = Nilai Buku Awal Periode
 Nilai Buku Awal Periode = Nilai Perolehan –Akumulasi Penyusutan
 Umumnya tarif penyusutan = 2 x tarif metode garis lurus.

4. Dasar penyusutan adalah jumlah angka tahun masa
manfaat
Contoh:
 Masa manfaat 5 tahun, maka dasar penyusutan adalah 1 + 2
+ 3 + 4 + 5 = 15
 Tarif penyusutan tahun I = 5/15; Tarif penyusutan tahun II =

4 /15, dst.
 Beban Penyusutan Tahun I = 5/15 x (Harga Perolehan –Nilai
Sisa)
5. Metode Nilai Produksi (Unit of Production)

Dasar penyusutan adalah kapasitas produksi yang dihasilkan
selama aset dapat digunakan (selama masa manfaat)

Tarif Penyusutan = Produksi Aktual Tahun Berjalan / Kapasitas
Produksi selama masa manfaat
Contoh:
 Tarif Penyusutan =245,000/1,000,000 x 100% = 24.5%
 Beban Penyusutan = 24.5% x (Harga Perolehan –Nilai Sisa)
Tetapi secara umum biasanya perusahaan menggunakan salah 1
dari banyak metode yang ada, biasanya yang digunakan adalah metode
garis lurus dan metode saldo menurun karena dalam perpajakan, pajak
penghasilan pasal 11, metode yang boleh dalam pelaporan pajak adalah

metode garis lurus dan saldo menurun. (untik lebih jelasnya lihat
peraturan atau UU pajak penghasilan pasal 11 dan penggolongan jenis –

jenis harta dalam Kep. Men. Keu. No. 138/KMK.03/2002)
Langkah‐Langkah Menghitung Penyusutan Aset Tetap
 1.Susun daftar aset tetap dengan mengelompokkannya berdasarkan
jenis;
 2.Untuk masing‐masing jenis aset tetap tentukan masa manfaat;
 3.Untuk masing‐masing aset tetap tentukan nilai sisa di akhir masa
manfaat;
 4.Untuk masing‐masing aset tetap hitung dasar penyusutan, yakni
nilai perolehan dikurangi prakiraan nilai sisa;
 5.Susun suatu jadwal penyusutan untuk masing‐masing aset tetap;
 6.Terapkan penyusutan secara berkala dengan metode garis lurus
(straight line method)
CONTOH Kebijakan Penyusutan Aset Tetap:
CONTOH:
Sebuah notebook computer dibeli tanggal 1 Juli 2009. Harga perolehan
Rp. 10 juta, nilai sisa ditaksir 20% dari harga perolehan. Bagaimana
menyusutkannya? (metode garis lurus)
Penyusutan Tahunan = (100% ‐20%) x Rp. 10 juta : 4 tahun
.= Rp. 2 juta per tahun
= Rp. 1 juta per enam bulan

II.3Alasan Kenapa Aktiva Tetap Disusutkan
Alasan kenapa suatu perusahaan melakukan penyusutan terhadap
aktiva tetapnya yaitu karena suatu aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu
perusahaan dengan tujuan untuk memproduksi barang atau jasa,
memasok barang atau jasa, disewakan, atau untuk administrasi kantor di
taksir dapat digunakan lebih dari 1 periode akuntansi dan Memiliki masa
manfaat yang terbatas sehingga akan mengurangi nilai baik nilai guna,
nilai pemanfaatan dan kualiatas dari aktiva tersebut.
II.4Faktor – Factor Yang Mempengaruhi Biaya Depresiasi
Ada
beberapa Faktor

factor
yang
mempengaruhi
biaya
depresiasidiantaranya sebagai berikut :
1.
Harga perolehan (hp) adalah uang yang dikeluarkan atau hutang yang
timbul dari semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu

aktiva.
2.
Nilai residu (sisa) adalah nilai suatu aktiva jika aktiva tersebut habis
masa manfaatnya, ditukar dengan aktiva lain, atau dijual. Nilai ini
merupakan estimasi.
3.
Taksiran umur ekonomis adalah umur kegunaan (masa manfaat) dari
suatu aktiva. Nilai ini merupakan taksiran berdasarkan cara-cara
pemeliharaan dan kebijakan yang dianut oleh perusahaan.

BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Semua bentuk aset tetap dikenai penyusutan atau depresiasi Kecuali
tanah atau lahan, aset tetap merupakan subyek dari depresiasi atau
penyusutan artinya nilai aktiva tetap selain tanah, misalnya mobil,
berkurang seiring dengan realisasi masa umur pemanfaatannya, sampai
ketika masa guna itu habis, nilai aktiva mobil yang bersangkutan adalah
nol. Depresiasijuga dapat didifnisikan yaitu sebagian dari Harga
perolehan suatu aktiva berwujud yang dialokasikan atau diakui sebagai

biaya baik setiap tahun atau setiap bulan setiap periode akuntansi.
Secara umum perusahaan dalam menentukan depresiasi biasanya
menggunakan beberapa metode penetapan nilai penyusutan
yaitu; Metode Garis Lurus, Metode jam jasa, Metode Saldo
Menurun, Metode Jumlah Angka‐Angka Tahun dan Metode Nilai
Produksi. Tetapi secara umum biasanya perusahaan menggunakan salah
1 dari banyak metode yang ada, biasanya yang digunakan adalah metode
garis lurus dan metode saldo menurun karena dalam perpajakan, pajak
penghasilan pasal 11, metode yang boleh dalam pelaporan pajak adalah
metode garis lurus dan saldo menurun. (untik lebih jelasnya lihat
peraturan atau UU pajak penghasilan pasal 11 dan penggolongan jenis –
jenis harta dalam Kep. Men. Keu. No. 138/KMK.03/2002). Dalam
menentukan suatu keputusan untuk menyusutkan aktiva tetapnya tentu
didasari dengan alasan kenapa aktiva tetap disusutkandan faktor – factor
yang mempengaruhi biaya depresiasi.
III.2 USUL DAN SARAN
Makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu masukan serta saran
dari para pembaca sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan tersebut.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.blogspot.org/wiki/aktiva_tetap
2. www.idxakuntansi.co.id
3. www.wikipedia.com
4. www.akuntansi_keu.com
5. http://jurnal_depresiasi.blogspot
6. http://penyusutan_aktiva_tetap.blog.gunadarma.ac.id
7. http://blog.keuangandadiu.com
ihak depresiasi_aktiva_tetap