Makalah Agama Tata Cara Wudhu dan Shalat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Shalat merupakan tiang agama. Artinya ibadah shalat
merupakan ibadah yang sangat penting untuk menjaga pondasi
atau kokohnya agama Islam yang kita peluk. Hukum melaksanakan
shalat lima waktu adalah wajib. Artinya berdosa bagi mereka yang
meninggalkan
shalat
dan
pahala
bagi
mereka
yang
melaksanakannya. Shalat adalah ibadah yang istimewa dalam
agama Islam.
Menurut Ash Shiddieqy , seluruh kewajiban dan
ibadah selain shalat diperintahkan oleh Allah swt. kepada Jibril
untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad saw. Hanya perintah
shalat Allah menyampaikannya secara langsung pada Nabi
Muhammad dalam peristiwa Isra’ Mi’raj.
Sebelum melaksanakan shalat, ada
sebuah
pembersihan
yaitu
diri
yang
harus
dilakukan,
kegiatan
berwudhu.
Kebersihan dan kesucian jasmani dan rohani merupakan dambaan
setiap umat, khususnya umat Islam di seluruh dunia. Wudhu
merupakan salah satu ibadah yang menghantarkan sucinya
jasmani dan rohani seseorangyang melaksanakannya. Wudhu juga
menjadi salah satu syarat sahnya shalat serta wajib bagi mukallaf
yang hendak melaksanakan shalat ketika ia sedang dalam keadaan
berhadas kecil.
Dalam melaksanakan ibadah shalat maupun berwudhu,
sebagian umat Islam telah mengerti bagaimana tata cara
melaksanakan ibadah tersebut sesuai dengan tata cara yang baik
dan benar. Namun kebanyakan masyarakat awam masih tidak
mengerti seperti apa tata cara melaksanakan shalat dan wudhu
yang baik dan benar sesuai ajaran agama islam, sehingga mereka
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
1
hanya melaksanakannya dengan asal-asalan. Oleh karena itu,
makalah ini akan membahas bagaimana tata cara wudhu dan
shalat yang baik dan benar sesuai dengan ajaran agama islam.
1.2.
Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimanakah tata cara wudhu yang benar ?
1.2.2. Bagaimanakah tata cara shalat yang benar?
1.3.
Tujuan Makalah
1.3.1. Untuk mengetahui bagaimana tata cara wudhu yang benar
1.3.2. Untuk mengetahui bagaimana tata cara shalat yang benar
1.3.3. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam
1.4.
Manfaat Makalah
1.4.1. Sebagai bahan acuan untuk pembelajaran mata pelajaran
PAI
1.4.2. Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan
tentang tata cara berwudhu dan shalat yang benar
1.4.3. Sebagai bahan pemenuhan tugas mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Wudhu dan tata cara berwudhu
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
2
Menurut
Sedangkan
bahasa,
menurut
wudhu
istilah
artinya
(syariat
bersih
Islam),
dan
indah.
wudhu
berarti
menggunakan air pada anggota badan tertentu yaitu membasuh
muka, membasuh kedua-dua belah tangan, menyapu kepala dan
akhirnya membasuh kedua belah kaki dengan syarat-syarat dan
rukun-rukun tertentu yang dimulai dengan niat, guna untuk
membersihkan diri dari hadast kecil. Wudhu merupakan syarat
sahnya shalat. Orang yang akan melaksanakan ibadah shalat,
diwajibkan untuk berwudhu terlebih dahulu. Tanpa wudhu, shalat
orang itu tidak sah.
Niat Wudhu
“NAWAITUL WUDHUU’A LIRAF’IL HADATSIL ASHGHARI
FARDHAN LILLAHI TA’AALAA”
Artinya:
“Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil,
fardu karena Allah Ta’ala”
Hukum wudhu’ adalah seperti berikut:
1. Wajib atau fardhu, yaitu ketika hendak menunaikan ibadah
seperti sembahyang, ketika hendak melakukan tawaf Ka‘bah,
ketika hendak menyentuh Al-Qur’an dan sebagainya.
2. Sunat. Banyak perkara yang disunatkan berwudhu’, antaranya
ialah untuk membaca atau mendengar bacaan Al-Qur’an,
membaca atau mendengar bacaan hadist, membawa kitab
tafsir,kitab hadist atau kitab fiqh, melakukan azan, duduk di
dalam masjid, melakukan tawaf di ‘Arafah, melakukan sa‘i,
menziarahi makam Rasulullah, ketika hendak tidur, mengusung
jenazah, malahdisunatkan sentiasa berada dalam keadaan
berwudhu’ dan memperbaharui wudhu’.
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
3
Beberapa hal yang disunahkan dalam wudhu, antara lain:
1. Disunahkan bagi setiap muslim untuk menggosok gigi sebelum
memulai wudhunya karena Rasulullah bersabda, “Sekiranya aku
tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka
bersiwak tiap kali akan berwudhu.” (H.R Ahmad)
2. Disunahkan untuk mencuci tangan 3 kali sebelum berwudhu,
kecuali jika setelah bangun tidur, maka hukumnya menjadi wajib.
Rasulullah bersabda, “Apabila seseorang di antara kamu bangun
tidur, maka hendaknya tidak mencelupkan kedua tangannya di
dalam bejana air sebelum mencucinya terlebih dahulu 3 kali karena
sesungguhnya ia tidak mengetahui dimana tangannya berada.”
3. Disunahkan bagi orng muslim untuk mencelah-celahi jari tangan
dan kaki disaat mencucinya.
4. Mencuci anggota wudhu yang kanan terlebih dahulu sebelum
mencuci anggota wudhu bagian kiri.
5. Mencuci anggota-anggota wudhu 2 atau 3 kali namun kepala cukup
diusap satu kali usapan saja.
6. Tidak melebih-lebihkan dalam pemakaian air, karena Rasulullah
berwudhu dengan mencuci 3 kali lalu bbersabda, “Barangsiapa
mencuci lebih, maka ia telah berbuat kesalahan dan kezaliman.”
Hal-hal yang dapat membatalkan wudhu adalah sebagai
berikut:
1. Mengeluarkan suatu zat dari qubul(kemaluan) dan dubur (anus).
Misalnnya buang air kecil, air besar, buang angin/kentut dan lain
sebagainya.
2. Kehilangan kesadaran baik karena pingsan, ayan, kesurupan, gila,
mabuk, dan lain-lain.
3. Bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya tanpa
tutup.
4. Tidur dengan nyenyak, kecuali tidur mikro (micro sleep) sambil
duduk tanpa merubah kedudukan.
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
4
5. Istihadhah kecil dan sedang (bagi wanita)
Tata Cara berwudhu:
1. Membaca Basmalah.
BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM
Artinya:
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
2. Mencuci kedua telapak tangan hingga pergelangan sampai
bersih, dengan mempertemukan telapak tangan kanan dengan
tangan kiri.
3. Berkumur-kumur 3 kali, hingga mulut bersih dari sisa-sisa
makanan. Air yang dimasukan ke mulut lalu dibuang. jangan ada
yang tertelan
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
5
4. Membersihkan lubang hidung dengan cara menghisap air
kedalam hidung, lalu mengeluarkannya kembali sebanyak 3 kali.
Point 3 dan 4 dapat pula dilakukan berbarengan , berkumur-kumur
sambil menghirup air ke dalam hidung. cara inilah yang paling baik.
5. Membasuh Muka 3 kali, caranya:
Mengumpulkan air dengan kedua telapak tangan sambil
membaca lafal niat Wudhu, yaitu
NAWAITUL WUDHUU’A LIRAF’IL HADATSIL ASHGORI
FARDHAN LILLAAHI TA’AALAA.
Mengangkat kedua telapak tangan (yang berisi air) tersebut ke
muka. Pada saat air telah sampai dimuka, sambil membasuh
hatinya mengatakan:
“Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu
karena Allah Ta’ala”
Batas muka yang wajib di basuh adalah mulai dari tempat
tumbuhnya rambut kepala bagian atas sampai bawah dagu,
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
6
dan dari telinga kanan sampai telinga kiri. Agar lebih yakin,
basuhan harus dilebihkan dari batas-batas tersebut.
6. Membasuh kedua tangan:
Membasuh tangan kanan, mulai dari ujung jari sampai siku (siku
harus dibasuh, dan dilebihkan sedikit) sampai rata, dengan
menyilang-nyilangi jari-jari tangan. basuhan 3 kali.
Membasuh tangan kiri (sama dengan tangan kanan)
7. Mengusap sebagian kepala, baik yang diusap itu kulit kepala
maupun bagian rambut yang ada dalam kepala. 3 kali walau hanya
selebar ubun-ubun.
nb: Mengusap rambut yang sudah keluar dari kepala atau rambut
yang dikepang atau bergumpal, jika diuraikan keluar dari batas
kepala, hukumnya tidak syah. Jadi bagi yang rambutnya panjang
atau melebihi batas kepala (biasanya kaum wanita), wajib
mengusap sebagian kepalanya saja, bukan rambut.
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
7
8. Mengusap kedua telinga seluruhnya baik bagian luar maupun
bagian dalamnya.
Caranya:
Memasukan telunjuk ke lubang telinga.
Menggerak-gerakannya pada lipatan-lipatan telinga.
Menggerakan ibu jari pada telinga bagian luar.
9. Membasuh kedua kaki:
Membasuh kaki kanan serta kaki (mata kaki wajib di basuh
dan dilebihi sedikit, 3 kali) sambil menyisipkan jari-jari tangan
diantara jari-jari kaki(menyilang nyilangi).
Membasuh kaki kiri (sama dengan kaki kanan)
Cara Menyilangi: Dengan menggunakan kelingking tangan kiri,
mulai dari bawah kelingking kaki kanan dan berakhir pada
kelingking kaki kiri.
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
8
10. Wudhu ini harus dilakukan sesuai urutan diatas (1-9) tidak
boleh diacak.
Doa selesai berwudhu (disunatkan membacanya):
Menghadap kiblat
Mengangkat kedua belah telapak tangan, yang terbuka,
menghadap keatas.
Menengadahkan
pandangan
ke
atas
(langit).
sambil
membaca doa:
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHUU LAA
SYARIAKA LAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHU
WARASUULUH ALLAAHUMMAJ ‘ALNII MINAT TAWWABIINA. WAJ
‘ALNII MINAL MUTATHAHHIRIIN. WAJ’ ALNII MIN
‘IBAADIKASHSHAALIHIIN
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
9
Artinya:
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah
sendiri, tak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku
bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah
hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku
termasuk orang – orang yang suka bertobat. Dan
jadikanlah aku termasuk hamba-hamba mu yang
2.2. Shalat dan Tata Cara Shalat
Dalam bahasa Arab, perkataan shalat digunakan untuk
beberapa arti, di antaranya digunakan untuk arti do’a seperti dalam
firman Allah surat At-Taubah(9):103; digunakan untuk arti ‘rahmat’
dan ‘mohon ampunan’, seperti dalam firman Allah surat AlAhzab(33) : 43 dan 56.
Dalam istilah ilmu Fikih, shalat adalah salah satu macam
atau bentuk ibadah yang diwujudkan dengan melakukan perbuatanperbuatan tertentu disertai dengan ucapan-ucapan tertentu dan
dengan syarat-syarat tertentu pula.
Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa, sedangkan
menurut istilah shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan
persyaratan yang ada.
Hukum sholat fardhu lima kali sehari adalah wajib bagi
semua orang yang telah dewasa atau akil baligh serta normal tidak
gila. Tujuan shalat adalah untuk mencegah perbuatan keji dan
munkar.Untuk melakukan shalat ada syarat-syarat yang harus
dipenuhi dulu, yaitu:
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
10
1. Beragama Islam
2. Memiliki akal yang waras alias tidak gila atau autis
3. Berusia cukup dewasa
4. Telah sampai dakwah islam kepadanya
5. Bersih dan suci dari najis, haid, nifas, dan lain
sebagainya
6. Sadar atau tidak sedang tidur
Syarat sah pelaksanaan sholat adalah sebagai berikut ini :
1. Masuk waktu sholat
2. Menghadap ke kiblat
3. Suci dari najis baik hadas kecil maupun besar
4. Menutup aurat(wanita:kecuali muka dan telapak
tangan, laki-laki: antara pusar sampai lutut)
Dalam sholat ada rukun-rukun yang harus kita jalankan, yakni :
1. Niat
8. Duduk di antara dua
2. Posisi berdiri bagi
yang mampu
4. Membaca surat alfatihah
9. Sujud kedua yang
tuma'ninah
10. Tasyahud
5. Ruku / rukuk yang
tumakninah
11. Membaca
Nabi
yang
tuma'ninah
7. Sujud
yang
tuma'ninah
3. Takbiratul ihram
6. I'tidal
sujud
salawat
Muhammad
SAW
12. Salam ke kanan lalu
yang
ke kiri
tumaninah
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
11
Dalam
melaksanakan
ibadah
salat,
sebaiknya
kita
memperhatikan hal-hal yang mampu membatalkan shalat kita,
contohnya seperti :
1. Menjadi hadast / najis baik pada tubuh, pakaian maupun lokasi
2. Berkata-kata kotor
3. Melakukan banyak gerakan di luar sholat bukan darurat
4. Gerakan sholat tidak sesuai rukun shalat dan gerakan yang tidak
tuma'ninah.
Berikut adalah tata cara shalat yang benar :
1. Gerakan Berdiri Tegak untuk Salat
Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak
merupakan salah satu rukun salat. Sikap ini dilakukan sejak
sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah sebagai
berikut:
Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika
sakit.
Tangan rapat di samping badan. Kaki direnggangkan, paling lebar
selebar bahu.Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.Pandangan
lurus ke tempat sujud.
Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui
arah kiblat, boleh menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati
tetap berniat menghadap kiblat.
Niatlah sesuai dengan Shalat yang ingin kita kerjakan.
Misalnya kita akan melaksanakan shalat Isya, maka bacaan
niatnya :
USHALLI FARDHAL ISYAA-I ARBA’A RAKA’ATIM
MUSTAQBILAL QIBLATI ADA-AN LILLAHITA’ALA
Artinya : “Aku berniat melakukan shalat fardu Isyaa 4
rakaat , sambil menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala”
2. Gerakan Mengangkat Kedua Tangan
Ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut
kebanyakan ulama caranya adalah sebagai berikut.
1. Telapak tangan sejajar dengan bahu.
2. Ujung jari-jari sejajar dengan puncak telinga.
3. Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga.
4. Jari-jari direnggangkan.
5. Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke
atas atau ke samping.
6. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk
perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak.
Namun, boleh juga merenggangkannya.
7. Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir.
Catatan: Mengangkat tangan ketika salat terdapat pada empat
tempat, yaitu saat takbiratulihram, saat hendak rukuk, saat iktidal
(bangun dari rukuk), dan saat bangun dari rakaat kedua (selesai
tasyahud awal) untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga.
3. Gerakan Sedekap dalam Salat
Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram.
Adapun caranya adalah sebagai berikut.
a. Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri,
tidak digenggamkan.
b. Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di
atas pusar. Boleh juga meletakkannya di bawah pusar. Ketika
bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah. Setelah
selesai iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah. Sesudah
membaca surat Al Fatihah, kemudian membaca surat pendek
seperti Al Ikhlas, Al ‘Asr, dan An Nasr.
Adapun Bacaan ada di bawah ini :
DOA IFTITAH
ALLAAHU
AKBARU
KABIIRAA
WAL
HAMDU
LILLAAHI
KATSIIRAA WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW WAASHIILAA.
Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji
Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci
Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.
INNII
WAJJAHTU
WAJHIYA
LILLADZII
FATHARAS
SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA
ANA MINAL MUSYRIKIIN.
Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit
Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku
Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik.
INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII
LILLAAHIRABBIL ‘AALAMIIN.
Sesungguhnya
Sahalatku,
Ibadahku,
Hidupku
Dan
Matiku
Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta.
LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA
MINAL MUSLIMIIN.
Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku
Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.
AL-FATIHAH
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.
Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.
ARRAHMAANIR RAHIIM.
Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
MAALIKIYAUMIDDIIN.
Penguasa Hari Pembalasan.
IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU.
Hanya Kepada-Mu lah Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu
lah Aku Memohon Pertolongan.
IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM.
Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus.
SHIRAATHAL
LADZIINA
AN’AMTA
‘ALAIHIM
GHAIRIL
MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.
Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat,
Bukan Jalannya Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan Pula
Jalannya Orang-Orang Yang Sesat.
Membaca Surah Pendek dalam Al Quran
4. Gerakan Rukuk Dalam Sholat
Rukuk artinya membungkukkan badan. Tapi harus dengan
gerakan membungkuk yang benar dan tidak sembarangan.
. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1. Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama
seperti takbiratulihram.
2. Turunkan badan ke posisi membungkuk.
3. Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis
atau paha. Jari-jari tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus,
siku tidak ditekuk.
4. Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam
posisi mendatar. Tidak terlalu condong ke bawah. Tidak pula
mendongah ke atas.
5. Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
6. Pinggang direnggangkan dari paha.
7. Pandangan lurus ke tempat sujud.Sesudah posisi ini mantap,
kemudian membaca salah satu doa rukuk.
Adapun bacaan Rukuk Sebagai Berikut :
SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI WA BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.
5. Gerakan Iktidal dalam Sholat
Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali
tegak. Ketika bangkit disunahkan mengangkat tangan seperti ketika
takbiratulihram.
Bersamaan
dengan
itu
membaca
kalimat
“sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri.
Tangan rapat di samping badan. Ada juga yang kembali ke posisi
bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah.
Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap hadis
dalilnya. Padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur
ulama sepakat bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan rapat di
samping badan. Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah
membaca salah satu doa iktidal.
SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.
Semoga Allah Mendengar ( Menerima ) Pujian Orang Yang MemujiNya ( Dan Membalasnya ).
RABBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWATI WA MIL
‘ULARDHI WA MIL ‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU.
Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh
Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki
Sesudahnya.
6. Gerakan Sujud dalam Sholat
Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut
hadis riwayat Jamaah, ada tujuh anggota badan yang menyentuh
lantai ketika sujud, yaitu:
1. wajah (kening dan hidung),
2. dua telapak tangan,
3. dua lutut, dan
4. dua ujung telapak kaki.
Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut.
1. Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk
lutut sambil mengucapkan takbir.
2. Letakkan kedua lutut ke lantai.
3. Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.
4. Letakkan kening dan hidung ke lantai.
5. Telapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi, jarijarinya dirapatkan, dan ini satu-satunya gerakan di mana
jari-jari tangan dirapatkan, sementara dalam gerakan lainnya
jari-jari ini selalu direnggangkan.
6. Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah
kiblat. Ujung jari tangan letaknya sejajar dengan bahu.
7. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki).
Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya
pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.
8. Renggangkan pinggang dari paha.
9. Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.
10. Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah
mantap
sujudnya,
bacalah
salah
satu
doa
sujud.
Ketika bangkit dari sujud untuk berdiri ke rakaat berikutnya,
disunahkan wajah lebih dulu dianggkat dari lantai, kemudian
tangan, dan disusul dengan mengangkat lutut hingga berdiri
tegak.
Bacaa pada waktu sujud :
SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.
7. Gerakan Duduk antara Dua Sujud
Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy, yaitu:
1) Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir.
2) Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
3) Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah
kiblat.
4) Badan tegak lurus.
5) Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6) Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan
menghadap ke arah kiblat.
7) Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan
sejajar dengan lutut.
8) Pandangan lurus ke tempat sujud.
9) Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah
satu doa antara dua sujud.
Bacaannya Sebagai Berikut :
RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII
WAHDINII WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII.
Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah
( Kekurangan )-Ku, Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki,
Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah
( Kesalahan )-Ku.
7. Gerakan Tasyahud (Tahiyat) Awal
Duduk tasyahud awal adalah duduk iftirasy, sama seperti
duduk antara dua sujud. Ini pada salat yang lebih dari dua rakaat,
yaitu pada salat zuhur, asar, magrib, dan isya. Caranya adalah
sebagai berikut:
1) Bangkit dari sujud kedua rakaat kedua sambil membaca takbir.
2) Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
3) Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah
kiblat.
4) Badan tegak lurus.
5) Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6) Telapak
tangan
dibuka.
Jari-jarinya
direnggangkan
dan
menghadap ke arah kiblat.
7) Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan
sejajar dengan lutut.
8) Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak
tangan kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat
(menunjuk pada saat membaca 2 kalimat syahadat). Dalam
posisi ini sambil membaca doa tasyahud.
ATTAHIYYAATUL
MUBAARAKAATUSH
SHALAWATUTH
THAYYIBAATU LILLAAH.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah
Milik Allah.
ASSALAAMU
‘ALAIKA
AYYUHAN
NABIYYU
WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap
Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.
ASSALAAMU
‘ALAINAA
WA
‘ALAA
‘IBADADILLAAHISH
SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas
Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku
Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi
Muhammad !
9. Gerakan Tasyahud Akhir
Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk. Caranya adalah sebagai
berikut:
1) Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir salat,
sambil membaca takbir.
2) Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi,
panggul duduk menyentuh lantai.
3) Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah
kiblat.
4) Badan tegak lurus.
5) Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6) Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan
menghadap ke arah kiblat.
7) Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan
sejajar dengan lutut.
8) Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak
tangan kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat
(menunjuk). Dalam posisi ini kemudian membaca doa
tasyahud, selawat, dan doa setelah tasyahud akhir.
Bacaannya sebagai berikut :
ATTAHIYYAATUL
MUBAARAKAATUSH
THAYYIBAATU LILLAAH.
SHALAWATUTH
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah
Milik Allah.
ASSALAAMU
‘ALAIKA
AYYUHAN
NABIYYU
WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap
Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.
ASSALAAMU
‘ALAINAA
WA
‘ALAA
‘IBADADILLAAHISH
SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas
Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku
Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.
ALLAAHUMMA
SHALLI
‘ALAA
SAYYIDINAA
MUHAMMAD ( tasyahud awal ) WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA
MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi
Muhammad
Dan
Kepada
Keluarga
Penghulu
Kami
Nabi
Muhammad.
KAMAA SHALLAITAA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA
‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu
Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.
WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI
SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Dan
Limpahkanlah
Berkah
Kepada
Penghulu
Kami,
Nabi
Muhammad Dan Kepada Keluarganya.
KAMAA BAARAKTA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA
AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu
Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.
FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUMMAJIID.
Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha
Mulia. Wahai Zat Yang Menggerakkan Hati. Tetapkanlah Hatiku
Pada Agama-Mu.
10. Gerakan salam
Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri.
Menengok dilakukan sampai kira-kira searah dengan bahu. Jika
jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan sampai terlihat
hidung oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca
salam. salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan:
“ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU
‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan dan rahmat
Allah limpahkan kepadamu)
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa, sedangkan
menurut istilah shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan
persyaratkan yang ada. Hukum sholat fardhu lima kali sehari
adalah wajib bagi semua orang yang telah dewasa atau akil baligh
serta normal tidak gila. Tujuan shalat adalah untuk mencegah
perbuatan keji dan munkar.
Dari segi bahasa, wudhu’ ialah nama bagi sesuatu perbuatan
menggunakan air pada anggota-anggota tertentu.Dari segi syara‘,
wudhu’ bermaksud membersihkan sesuatu yang tertentu dengan
beberapaperbuatan yang tertentu yang dimulakan dengan niat, iaitu
membasuh muka, membasuh kedua-dua belah tangan, menyapu
kepala dan akhirnya membasuh kedua belah kaki dengan syaratsyarat dan rukun-rukun yang tertentu. Hikmah berwudhu’ ialah
kerana anggota-anggota tersebut terdedah kepada kekotoran yang
zahir seperti habuk, debu dan lain-lain serta banyak terdedah
dengan dosa dan maksiat sama adazahir atau batin.
3.2. Saran
Dalam menulis makalah sebaiknya dilakukan dengan teliti
dan sesuai dengan fakta yang didapat dari berbgai sumber yang
terpercaya. Melaksanakan ibadah sudah seharusnya dilakukan
dengan cara yang benar,tepat, dan sesuai dengan apa yang
diajarkan oleh Rasulullah saw. Begitu pula dengan melakukan
wudhu dan ibadah shalat. Jika dilakukan dengan cara yang salah,
maka ibadah yang kita lakukan belum sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
http://tuntunanshalatsunat.blogspot.com/2011/09/pengertiaan-wudhu-dantata-caranya.html
http://abdulasep-belajarberkarya.blogspot.com/2010/06/wudhu-danshalat-menurut-sunnah-nabi.html
http://ziemensislam.blogspot.com/p/cara-sholat-sesuai-rasulullas-saw.html
http://aslibumiayu.wordpress.com>beranda>belajar Fikih
http://carasholat.com/cara-wudhu-yang-benar-menggunakan-keran.html
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Shalat merupakan tiang agama. Artinya ibadah shalat
merupakan ibadah yang sangat penting untuk menjaga pondasi
atau kokohnya agama Islam yang kita peluk. Hukum melaksanakan
shalat lima waktu adalah wajib. Artinya berdosa bagi mereka yang
meninggalkan
shalat
dan
pahala
bagi
mereka
yang
melaksanakannya. Shalat adalah ibadah yang istimewa dalam
agama Islam.
Menurut Ash Shiddieqy , seluruh kewajiban dan
ibadah selain shalat diperintahkan oleh Allah swt. kepada Jibril
untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad saw. Hanya perintah
shalat Allah menyampaikannya secara langsung pada Nabi
Muhammad dalam peristiwa Isra’ Mi’raj.
Sebelum melaksanakan shalat, ada
sebuah
pembersihan
yaitu
diri
yang
harus
dilakukan,
kegiatan
berwudhu.
Kebersihan dan kesucian jasmani dan rohani merupakan dambaan
setiap umat, khususnya umat Islam di seluruh dunia. Wudhu
merupakan salah satu ibadah yang menghantarkan sucinya
jasmani dan rohani seseorangyang melaksanakannya. Wudhu juga
menjadi salah satu syarat sahnya shalat serta wajib bagi mukallaf
yang hendak melaksanakan shalat ketika ia sedang dalam keadaan
berhadas kecil.
Dalam melaksanakan ibadah shalat maupun berwudhu,
sebagian umat Islam telah mengerti bagaimana tata cara
melaksanakan ibadah tersebut sesuai dengan tata cara yang baik
dan benar. Namun kebanyakan masyarakat awam masih tidak
mengerti seperti apa tata cara melaksanakan shalat dan wudhu
yang baik dan benar sesuai ajaran agama islam, sehingga mereka
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
1
hanya melaksanakannya dengan asal-asalan. Oleh karena itu,
makalah ini akan membahas bagaimana tata cara wudhu dan
shalat yang baik dan benar sesuai dengan ajaran agama islam.
1.2.
Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimanakah tata cara wudhu yang benar ?
1.2.2. Bagaimanakah tata cara shalat yang benar?
1.3.
Tujuan Makalah
1.3.1. Untuk mengetahui bagaimana tata cara wudhu yang benar
1.3.2. Untuk mengetahui bagaimana tata cara shalat yang benar
1.3.3. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam
1.4.
Manfaat Makalah
1.4.1. Sebagai bahan acuan untuk pembelajaran mata pelajaran
PAI
1.4.2. Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan
tentang tata cara berwudhu dan shalat yang benar
1.4.3. Sebagai bahan pemenuhan tugas mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Wudhu dan tata cara berwudhu
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
2
Menurut
Sedangkan
bahasa,
menurut
wudhu
istilah
artinya
(syariat
bersih
Islam),
dan
indah.
wudhu
berarti
menggunakan air pada anggota badan tertentu yaitu membasuh
muka, membasuh kedua-dua belah tangan, menyapu kepala dan
akhirnya membasuh kedua belah kaki dengan syarat-syarat dan
rukun-rukun tertentu yang dimulai dengan niat, guna untuk
membersihkan diri dari hadast kecil. Wudhu merupakan syarat
sahnya shalat. Orang yang akan melaksanakan ibadah shalat,
diwajibkan untuk berwudhu terlebih dahulu. Tanpa wudhu, shalat
orang itu tidak sah.
Niat Wudhu
“NAWAITUL WUDHUU’A LIRAF’IL HADATSIL ASHGHARI
FARDHAN LILLAHI TA’AALAA”
Artinya:
“Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil,
fardu karena Allah Ta’ala”
Hukum wudhu’ adalah seperti berikut:
1. Wajib atau fardhu, yaitu ketika hendak menunaikan ibadah
seperti sembahyang, ketika hendak melakukan tawaf Ka‘bah,
ketika hendak menyentuh Al-Qur’an dan sebagainya.
2. Sunat. Banyak perkara yang disunatkan berwudhu’, antaranya
ialah untuk membaca atau mendengar bacaan Al-Qur’an,
membaca atau mendengar bacaan hadist, membawa kitab
tafsir,kitab hadist atau kitab fiqh, melakukan azan, duduk di
dalam masjid, melakukan tawaf di ‘Arafah, melakukan sa‘i,
menziarahi makam Rasulullah, ketika hendak tidur, mengusung
jenazah, malahdisunatkan sentiasa berada dalam keadaan
berwudhu’ dan memperbaharui wudhu’.
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
3
Beberapa hal yang disunahkan dalam wudhu, antara lain:
1. Disunahkan bagi setiap muslim untuk menggosok gigi sebelum
memulai wudhunya karena Rasulullah bersabda, “Sekiranya aku
tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka
bersiwak tiap kali akan berwudhu.” (H.R Ahmad)
2. Disunahkan untuk mencuci tangan 3 kali sebelum berwudhu,
kecuali jika setelah bangun tidur, maka hukumnya menjadi wajib.
Rasulullah bersabda, “Apabila seseorang di antara kamu bangun
tidur, maka hendaknya tidak mencelupkan kedua tangannya di
dalam bejana air sebelum mencucinya terlebih dahulu 3 kali karena
sesungguhnya ia tidak mengetahui dimana tangannya berada.”
3. Disunahkan bagi orng muslim untuk mencelah-celahi jari tangan
dan kaki disaat mencucinya.
4. Mencuci anggota wudhu yang kanan terlebih dahulu sebelum
mencuci anggota wudhu bagian kiri.
5. Mencuci anggota-anggota wudhu 2 atau 3 kali namun kepala cukup
diusap satu kali usapan saja.
6. Tidak melebih-lebihkan dalam pemakaian air, karena Rasulullah
berwudhu dengan mencuci 3 kali lalu bbersabda, “Barangsiapa
mencuci lebih, maka ia telah berbuat kesalahan dan kezaliman.”
Hal-hal yang dapat membatalkan wudhu adalah sebagai
berikut:
1. Mengeluarkan suatu zat dari qubul(kemaluan) dan dubur (anus).
Misalnnya buang air kecil, air besar, buang angin/kentut dan lain
sebagainya.
2. Kehilangan kesadaran baik karena pingsan, ayan, kesurupan, gila,
mabuk, dan lain-lain.
3. Bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya tanpa
tutup.
4. Tidur dengan nyenyak, kecuali tidur mikro (micro sleep) sambil
duduk tanpa merubah kedudukan.
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
4
5. Istihadhah kecil dan sedang (bagi wanita)
Tata Cara berwudhu:
1. Membaca Basmalah.
BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM
Artinya:
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
2. Mencuci kedua telapak tangan hingga pergelangan sampai
bersih, dengan mempertemukan telapak tangan kanan dengan
tangan kiri.
3. Berkumur-kumur 3 kali, hingga mulut bersih dari sisa-sisa
makanan. Air yang dimasukan ke mulut lalu dibuang. jangan ada
yang tertelan
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
5
4. Membersihkan lubang hidung dengan cara menghisap air
kedalam hidung, lalu mengeluarkannya kembali sebanyak 3 kali.
Point 3 dan 4 dapat pula dilakukan berbarengan , berkumur-kumur
sambil menghirup air ke dalam hidung. cara inilah yang paling baik.
5. Membasuh Muka 3 kali, caranya:
Mengumpulkan air dengan kedua telapak tangan sambil
membaca lafal niat Wudhu, yaitu
NAWAITUL WUDHUU’A LIRAF’IL HADATSIL ASHGORI
FARDHAN LILLAAHI TA’AALAA.
Mengangkat kedua telapak tangan (yang berisi air) tersebut ke
muka. Pada saat air telah sampai dimuka, sambil membasuh
hatinya mengatakan:
“Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu
karena Allah Ta’ala”
Batas muka yang wajib di basuh adalah mulai dari tempat
tumbuhnya rambut kepala bagian atas sampai bawah dagu,
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
6
dan dari telinga kanan sampai telinga kiri. Agar lebih yakin,
basuhan harus dilebihkan dari batas-batas tersebut.
6. Membasuh kedua tangan:
Membasuh tangan kanan, mulai dari ujung jari sampai siku (siku
harus dibasuh, dan dilebihkan sedikit) sampai rata, dengan
menyilang-nyilangi jari-jari tangan. basuhan 3 kali.
Membasuh tangan kiri (sama dengan tangan kanan)
7. Mengusap sebagian kepala, baik yang diusap itu kulit kepala
maupun bagian rambut yang ada dalam kepala. 3 kali walau hanya
selebar ubun-ubun.
nb: Mengusap rambut yang sudah keluar dari kepala atau rambut
yang dikepang atau bergumpal, jika diuraikan keluar dari batas
kepala, hukumnya tidak syah. Jadi bagi yang rambutnya panjang
atau melebihi batas kepala (biasanya kaum wanita), wajib
mengusap sebagian kepalanya saja, bukan rambut.
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
7
8. Mengusap kedua telinga seluruhnya baik bagian luar maupun
bagian dalamnya.
Caranya:
Memasukan telunjuk ke lubang telinga.
Menggerak-gerakannya pada lipatan-lipatan telinga.
Menggerakan ibu jari pada telinga bagian luar.
9. Membasuh kedua kaki:
Membasuh kaki kanan serta kaki (mata kaki wajib di basuh
dan dilebihi sedikit, 3 kali) sambil menyisipkan jari-jari tangan
diantara jari-jari kaki(menyilang nyilangi).
Membasuh kaki kiri (sama dengan kaki kanan)
Cara Menyilangi: Dengan menggunakan kelingking tangan kiri,
mulai dari bawah kelingking kaki kanan dan berakhir pada
kelingking kaki kiri.
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
8
10. Wudhu ini harus dilakukan sesuai urutan diatas (1-9) tidak
boleh diacak.
Doa selesai berwudhu (disunatkan membacanya):
Menghadap kiblat
Mengangkat kedua belah telapak tangan, yang terbuka,
menghadap keatas.
Menengadahkan
pandangan
ke
atas
(langit).
sambil
membaca doa:
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHUU LAA
SYARIAKA LAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHU
WARASUULUH ALLAAHUMMAJ ‘ALNII MINAT TAWWABIINA. WAJ
‘ALNII MINAL MUTATHAHHIRIIN. WAJ’ ALNII MIN
‘IBAADIKASHSHAALIHIIN
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
9
Artinya:
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah
sendiri, tak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku
bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah
hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku
termasuk orang – orang yang suka bertobat. Dan
jadikanlah aku termasuk hamba-hamba mu yang
2.2. Shalat dan Tata Cara Shalat
Dalam bahasa Arab, perkataan shalat digunakan untuk
beberapa arti, di antaranya digunakan untuk arti do’a seperti dalam
firman Allah surat At-Taubah(9):103; digunakan untuk arti ‘rahmat’
dan ‘mohon ampunan’, seperti dalam firman Allah surat AlAhzab(33) : 43 dan 56.
Dalam istilah ilmu Fikih, shalat adalah salah satu macam
atau bentuk ibadah yang diwujudkan dengan melakukan perbuatanperbuatan tertentu disertai dengan ucapan-ucapan tertentu dan
dengan syarat-syarat tertentu pula.
Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa, sedangkan
menurut istilah shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan
persyaratan yang ada.
Hukum sholat fardhu lima kali sehari adalah wajib bagi
semua orang yang telah dewasa atau akil baligh serta normal tidak
gila. Tujuan shalat adalah untuk mencegah perbuatan keji dan
munkar.Untuk melakukan shalat ada syarat-syarat yang harus
dipenuhi dulu, yaitu:
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
10
1. Beragama Islam
2. Memiliki akal yang waras alias tidak gila atau autis
3. Berusia cukup dewasa
4. Telah sampai dakwah islam kepadanya
5. Bersih dan suci dari najis, haid, nifas, dan lain
sebagainya
6. Sadar atau tidak sedang tidur
Syarat sah pelaksanaan sholat adalah sebagai berikut ini :
1. Masuk waktu sholat
2. Menghadap ke kiblat
3. Suci dari najis baik hadas kecil maupun besar
4. Menutup aurat(wanita:kecuali muka dan telapak
tangan, laki-laki: antara pusar sampai lutut)
Dalam sholat ada rukun-rukun yang harus kita jalankan, yakni :
1. Niat
8. Duduk di antara dua
2. Posisi berdiri bagi
yang mampu
4. Membaca surat alfatihah
9. Sujud kedua yang
tuma'ninah
10. Tasyahud
5. Ruku / rukuk yang
tumakninah
11. Membaca
Nabi
yang
tuma'ninah
7. Sujud
yang
tuma'ninah
3. Takbiratul ihram
6. I'tidal
sujud
salawat
Muhammad
SAW
12. Salam ke kanan lalu
yang
ke kiri
tumaninah
Tata Cara Wudhu dan Shalat Isya
11
Dalam
melaksanakan
ibadah
salat,
sebaiknya
kita
memperhatikan hal-hal yang mampu membatalkan shalat kita,
contohnya seperti :
1. Menjadi hadast / najis baik pada tubuh, pakaian maupun lokasi
2. Berkata-kata kotor
3. Melakukan banyak gerakan di luar sholat bukan darurat
4. Gerakan sholat tidak sesuai rukun shalat dan gerakan yang tidak
tuma'ninah.
Berikut adalah tata cara shalat yang benar :
1. Gerakan Berdiri Tegak untuk Salat
Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak
merupakan salah satu rukun salat. Sikap ini dilakukan sejak
sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah sebagai
berikut:
Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika
sakit.
Tangan rapat di samping badan. Kaki direnggangkan, paling lebar
selebar bahu.Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.Pandangan
lurus ke tempat sujud.
Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui
arah kiblat, boleh menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati
tetap berniat menghadap kiblat.
Niatlah sesuai dengan Shalat yang ingin kita kerjakan.
Misalnya kita akan melaksanakan shalat Isya, maka bacaan
niatnya :
USHALLI FARDHAL ISYAA-I ARBA’A RAKA’ATIM
MUSTAQBILAL QIBLATI ADA-AN LILLAHITA’ALA
Artinya : “Aku berniat melakukan shalat fardu Isyaa 4
rakaat , sambil menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala”
2. Gerakan Mengangkat Kedua Tangan
Ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut
kebanyakan ulama caranya adalah sebagai berikut.
1. Telapak tangan sejajar dengan bahu.
2. Ujung jari-jari sejajar dengan puncak telinga.
3. Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga.
4. Jari-jari direnggangkan.
5. Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke
atas atau ke samping.
6. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk
perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak.
Namun, boleh juga merenggangkannya.
7. Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir.
Catatan: Mengangkat tangan ketika salat terdapat pada empat
tempat, yaitu saat takbiratulihram, saat hendak rukuk, saat iktidal
(bangun dari rukuk), dan saat bangun dari rakaat kedua (selesai
tasyahud awal) untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga.
3. Gerakan Sedekap dalam Salat
Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram.
Adapun caranya adalah sebagai berikut.
a. Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri,
tidak digenggamkan.
b. Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di
atas pusar. Boleh juga meletakkannya di bawah pusar. Ketika
bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah. Setelah
selesai iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah. Sesudah
membaca surat Al Fatihah, kemudian membaca surat pendek
seperti Al Ikhlas, Al ‘Asr, dan An Nasr.
Adapun Bacaan ada di bawah ini :
DOA IFTITAH
ALLAAHU
AKBARU
KABIIRAA
WAL
HAMDU
LILLAAHI
KATSIIRAA WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW WAASHIILAA.
Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji
Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci
Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.
INNII
WAJJAHTU
WAJHIYA
LILLADZII
FATHARAS
SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA
ANA MINAL MUSYRIKIIN.
Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit
Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku
Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik.
INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII
LILLAAHIRABBIL ‘AALAMIIN.
Sesungguhnya
Sahalatku,
Ibadahku,
Hidupku
Dan
Matiku
Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta.
LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA
MINAL MUSLIMIIN.
Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku
Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.
AL-FATIHAH
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.
Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.
ARRAHMAANIR RAHIIM.
Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
MAALIKIYAUMIDDIIN.
Penguasa Hari Pembalasan.
IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU.
Hanya Kepada-Mu lah Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu
lah Aku Memohon Pertolongan.
IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM.
Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus.
SHIRAATHAL
LADZIINA
AN’AMTA
‘ALAIHIM
GHAIRIL
MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.
Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat,
Bukan Jalannya Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan Pula
Jalannya Orang-Orang Yang Sesat.
Membaca Surah Pendek dalam Al Quran
4. Gerakan Rukuk Dalam Sholat
Rukuk artinya membungkukkan badan. Tapi harus dengan
gerakan membungkuk yang benar dan tidak sembarangan.
. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1. Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama
seperti takbiratulihram.
2. Turunkan badan ke posisi membungkuk.
3. Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis
atau paha. Jari-jari tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus,
siku tidak ditekuk.
4. Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam
posisi mendatar. Tidak terlalu condong ke bawah. Tidak pula
mendongah ke atas.
5. Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
6. Pinggang direnggangkan dari paha.
7. Pandangan lurus ke tempat sujud.Sesudah posisi ini mantap,
kemudian membaca salah satu doa rukuk.
Adapun bacaan Rukuk Sebagai Berikut :
SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI WA BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.
5. Gerakan Iktidal dalam Sholat
Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali
tegak. Ketika bangkit disunahkan mengangkat tangan seperti ketika
takbiratulihram.
Bersamaan
dengan
itu
membaca
kalimat
“sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri.
Tangan rapat di samping badan. Ada juga yang kembali ke posisi
bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah.
Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap hadis
dalilnya. Padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur
ulama sepakat bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan rapat di
samping badan. Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah
membaca salah satu doa iktidal.
SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.
Semoga Allah Mendengar ( Menerima ) Pujian Orang Yang MemujiNya ( Dan Membalasnya ).
RABBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWATI WA MIL
‘ULARDHI WA MIL ‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU.
Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh
Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki
Sesudahnya.
6. Gerakan Sujud dalam Sholat
Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut
hadis riwayat Jamaah, ada tujuh anggota badan yang menyentuh
lantai ketika sujud, yaitu:
1. wajah (kening dan hidung),
2. dua telapak tangan,
3. dua lutut, dan
4. dua ujung telapak kaki.
Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut.
1. Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk
lutut sambil mengucapkan takbir.
2. Letakkan kedua lutut ke lantai.
3. Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.
4. Letakkan kening dan hidung ke lantai.
5. Telapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi, jarijarinya dirapatkan, dan ini satu-satunya gerakan di mana
jari-jari tangan dirapatkan, sementara dalam gerakan lainnya
jari-jari ini selalu direnggangkan.
6. Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah
kiblat. Ujung jari tangan letaknya sejajar dengan bahu.
7. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki).
Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya
pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.
8. Renggangkan pinggang dari paha.
9. Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.
10. Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah
mantap
sujudnya,
bacalah
salah
satu
doa
sujud.
Ketika bangkit dari sujud untuk berdiri ke rakaat berikutnya,
disunahkan wajah lebih dulu dianggkat dari lantai, kemudian
tangan, dan disusul dengan mengangkat lutut hingga berdiri
tegak.
Bacaa pada waktu sujud :
SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.
7. Gerakan Duduk antara Dua Sujud
Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy, yaitu:
1) Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir.
2) Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
3) Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah
kiblat.
4) Badan tegak lurus.
5) Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6) Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan
menghadap ke arah kiblat.
7) Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan
sejajar dengan lutut.
8) Pandangan lurus ke tempat sujud.
9) Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah
satu doa antara dua sujud.
Bacaannya Sebagai Berikut :
RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII
WAHDINII WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII.
Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah
( Kekurangan )-Ku, Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki,
Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah
( Kesalahan )-Ku.
7. Gerakan Tasyahud (Tahiyat) Awal
Duduk tasyahud awal adalah duduk iftirasy, sama seperti
duduk antara dua sujud. Ini pada salat yang lebih dari dua rakaat,
yaitu pada salat zuhur, asar, magrib, dan isya. Caranya adalah
sebagai berikut:
1) Bangkit dari sujud kedua rakaat kedua sambil membaca takbir.
2) Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
3) Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah
kiblat.
4) Badan tegak lurus.
5) Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6) Telapak
tangan
dibuka.
Jari-jarinya
direnggangkan
dan
menghadap ke arah kiblat.
7) Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan
sejajar dengan lutut.
8) Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak
tangan kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat
(menunjuk pada saat membaca 2 kalimat syahadat). Dalam
posisi ini sambil membaca doa tasyahud.
ATTAHIYYAATUL
MUBAARAKAATUSH
SHALAWATUTH
THAYYIBAATU LILLAAH.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah
Milik Allah.
ASSALAAMU
‘ALAIKA
AYYUHAN
NABIYYU
WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap
Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.
ASSALAAMU
‘ALAINAA
WA
‘ALAA
‘IBADADILLAAHISH
SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas
Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku
Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi
Muhammad !
9. Gerakan Tasyahud Akhir
Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk. Caranya adalah sebagai
berikut:
1) Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir salat,
sambil membaca takbir.
2) Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi,
panggul duduk menyentuh lantai.
3) Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah
kiblat.
4) Badan tegak lurus.
5) Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6) Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan
menghadap ke arah kiblat.
7) Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan
sejajar dengan lutut.
8) Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak
tangan kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat
(menunjuk). Dalam posisi ini kemudian membaca doa
tasyahud, selawat, dan doa setelah tasyahud akhir.
Bacaannya sebagai berikut :
ATTAHIYYAATUL
MUBAARAKAATUSH
THAYYIBAATU LILLAAH.
SHALAWATUTH
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah
Milik Allah.
ASSALAAMU
‘ALAIKA
AYYUHAN
NABIYYU
WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap
Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.
ASSALAAMU
‘ALAINAA
WA
‘ALAA
‘IBADADILLAAHISH
SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas
Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku
Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.
ALLAAHUMMA
SHALLI
‘ALAA
SAYYIDINAA
MUHAMMAD ( tasyahud awal ) WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA
MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi
Muhammad
Dan
Kepada
Keluarga
Penghulu
Kami
Nabi
Muhammad.
KAMAA SHALLAITAA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA
‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu
Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.
WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI
SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Dan
Limpahkanlah
Berkah
Kepada
Penghulu
Kami,
Nabi
Muhammad Dan Kepada Keluarganya.
KAMAA BAARAKTA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA
AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu
Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.
FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUMMAJIID.
Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha
Mulia. Wahai Zat Yang Menggerakkan Hati. Tetapkanlah Hatiku
Pada Agama-Mu.
10. Gerakan salam
Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri.
Menengok dilakukan sampai kira-kira searah dengan bahu. Jika
jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan sampai terlihat
hidung oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca
salam. salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan:
“ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU
‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan dan rahmat
Allah limpahkan kepadamu)
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa, sedangkan
menurut istilah shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan
persyaratkan yang ada. Hukum sholat fardhu lima kali sehari
adalah wajib bagi semua orang yang telah dewasa atau akil baligh
serta normal tidak gila. Tujuan shalat adalah untuk mencegah
perbuatan keji dan munkar.
Dari segi bahasa, wudhu’ ialah nama bagi sesuatu perbuatan
menggunakan air pada anggota-anggota tertentu.Dari segi syara‘,
wudhu’ bermaksud membersihkan sesuatu yang tertentu dengan
beberapaperbuatan yang tertentu yang dimulakan dengan niat, iaitu
membasuh muka, membasuh kedua-dua belah tangan, menyapu
kepala dan akhirnya membasuh kedua belah kaki dengan syaratsyarat dan rukun-rukun yang tertentu. Hikmah berwudhu’ ialah
kerana anggota-anggota tersebut terdedah kepada kekotoran yang
zahir seperti habuk, debu dan lain-lain serta banyak terdedah
dengan dosa dan maksiat sama adazahir atau batin.
3.2. Saran
Dalam menulis makalah sebaiknya dilakukan dengan teliti
dan sesuai dengan fakta yang didapat dari berbgai sumber yang
terpercaya. Melaksanakan ibadah sudah seharusnya dilakukan
dengan cara yang benar,tepat, dan sesuai dengan apa yang
diajarkan oleh Rasulullah saw. Begitu pula dengan melakukan
wudhu dan ibadah shalat. Jika dilakukan dengan cara yang salah,
maka ibadah yang kita lakukan belum sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
http://tuntunanshalatsunat.blogspot.com/2011/09/pengertiaan-wudhu-dantata-caranya.html
http://abdulasep-belajarberkarya.blogspot.com/2010/06/wudhu-danshalat-menurut-sunnah-nabi.html
http://ziemensislam.blogspot.com/p/cara-sholat-sesuai-rasulullas-saw.html
http://aslibumiayu.wordpress.com>beranda>belajar Fikih
http://carasholat.com/cara-wudhu-yang-benar-menggunakan-keran.html