TREN PEMBELIAN PRODUK ONLINE SHOPPING PA

Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menegah, 1 (1), 1-10
ISSN 2477-2836

TREN PEMBELIAN PRODUK ONLINE SHOPPING
PADA USAHA KECIL MENENGAH DI SURAKARTA
Ginanjar Rahmawan
STIE Surakarta
Email: [email protected]
Abstrak
Tren berbelanja diadaptasi oleh masyarakat Indonesia, mulai dari great sale, midnight shopping, shopping
fair sampai yang sedang tren sekarang adalah berbelanja melalui internet atau yang biasa disebut online
shopping. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara variable kepercayaan emosional,
kepercayaan kognitif, dan daya tarik iklan terhadap minat pembelian online produk UKM di Surakarta.
Metode penelitian yang dilakukan peneliti adalah metode penelitian kuantitatif. Responden dalam
penelitian ini adalah semua konsumen UKM yang sudah memiliki online shopping, baik melalui website
maupun melalui social media (Facebook, Twitter, Instagram). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh prositif antara variable kepercayaan emosional, kepercayaan kognitif, dan daya tarik
iklan terhadap minat pembelian online produk UKM di Surakarta.
Kata Kunci: kepercayaan emosional, kepercayaan kognitif, dan daya tarik iklan, minat, UKM, online
shopping.
PENDAHULUAN

Untuk itu perlu pentingnya kepercayaan dalam
bisnis online telah lama merupakan suatu sarat untuk
memfasilitasi transaksi antara pihak-pihak bisnis
dengan harapan bahwa pihak lain tidak akan berperilaku oportunis dengan mengambil keuntungan
dari situasi (Gefen et al. 2003). Kepercayaan terjadi
ketika satu pihak percaya kepada tindakan pihak
lain. Akibatnya, untuk percaya kepada merek atau
jasa, pelanggan atau pengguna harus melihat kualitas
menjadi positif. Kepercayaan telah diakui memiliki
peran penting dalam mempengaruhi hubungan
komitmen dan loyalitas pelanggan terhadap layananlayanan tertentu (Trisnawati,dkk. 2012).

Latar Belakang
Berbelanja via internet lebih mudah dan lebih cepat,
dalam pengertian melewati proses tawar-menawar
yang sudah mempunyai mekanisme masing-masing
di setiap situs. Penjualan secara online pun mampu
memangkas biaya marketing dan distribusi bahkan
tidak harus membayar biaya human resources.
(www.qbheadlines.com)

Dengan memanfaatkan teknologi internet
perdagangan bisa semakin maju. Internet dengan
berbagai situs serta sistem didalamnya merupakan
instrument yang disiapkan untuk suatu bentuk perdagangan yang menjangkau konsumen di level
nasional dan internasional secara lebih efektif,
misalnya seseorang dapat memilih dan membeli
barang dan jasa melalui internet. Pembayaran menggunakan account yang dimiliki dan melakukan
transaksi secara online dengan kartu kredit atau
debit. Namun model perdagangan ini juga memiliki
kelemahan dikarenakan rendahnya kepercayaan
konsumen terhadap transaksi online ini, untuk itu
di perlukan pembentukan persepsi yang positif bagi
para konsumen (Romadhon, 2013).

UKM, adalah salah satu situs e-commerce
fashion yang besar di Indonesia dengan rata-rata per
hari mencapai 150.000 pengunjung. UKM memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Dunia
Indonesia (MURI) sebagai Situs Perdagangan
fashion terbesar di Indonesia. Rekor tersebut dicapai oleh UKM karena perkembangannya yang
pesat dalam kurun waktu satu tahun.

Strategi pemasaran yang dilakukan UKM Indonesia adalah memberikanKehadiran media sosial,
termasuk forum online diskusi, blog, situs jejaring
1

2

Rahmawan: Tren Pembelian Produk Online

sosial, mikroblog, dan situs review online sangat 2.
memfasilitasi konsumen untuk mempublikasikan
dan berbagi tinjauan mereka pada produk, jasa,
atau pengecer berdasarkan pengalaman pembelian 3.
mereka (Trusov, Bucklin, & Pauwels, 2009). Melalui
ulasan online, atau yang dikenal sebagai sebaran
kabar informasi online (eWOM/ electronic wordof-mouth), telah menjadi bentuk informasi yang 4.
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Beberapa penelitian yang meneliti kepercayaan
online, terbukti bahwa efek dari hubungan sosial dan
jaringan pada vendor online telah melatar belakangi
peran kepercayaan hubungan personal yang kuat

secara signiikan (Granovetter 1985). Kemudian
penelitian yang masih ada pada kepercayaan secara
umum diperiksa hanya dari kepercayaan kognitif
(kepercayaan berdasarkan alasan yang baik)
meskipun kepercayaan emosional yang dibutuhkan
di luar kepercayaan kognitif untuk para konsumen
membuat sebuah lompatan terhadap harapan mereka
(Mollering 2002).
Selain itu daya tarik iklan melalui media internet
ternyata cukup efektif, dibuktikan dengan hasil
hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) bahwa dari total 63 juta pengguna
internet pada tahun 2012 (24,23% dari jumlah
penduduk Indonesia), sekitar 36 juta melakukan
belanja online. Daya tarik dapat dibedakan menjadi
dua kategori yaitu daya tarik rasional dan daya
tarik emosional. Daya tarik rasional dalam iklan
adalah daya tarik iklan yang memfokuskan pada
kebutuhan fungsional, kegunaan, atau kebermanfaatan suatu produk dan memfokuskan pada
produk dan manfaat yang diperoleh jika menggunakan produk tersebut (Belch dan Belch,

2001:275). Selanjutnya, daya garik emosional dalam iklan adalah daya tarik yang berhubungan
dengan kebutuhan sosial dan psikologis sehingga
konsumen termotivasi untuk membeli produk yang
diiklankan (Belch dan Belch 2001:276).

Apakah kepercayaan emosional berpengaruh
terhadap minat pembelian online produk UKM
di Indonesia?
Apakah daya tarik iklan berpengaruh terhadap
minat pembelian online produk UKM di Indonesia?
Apakah kepercayaan kognitif, kepercayaan
emosional dan daya tarik iklan secara bersamasama berpengaruh terhadap minat pembelian
online produk UKM di Indonesia?
TELAAH PUSTAKA

Kepercayaan Emosional
Kepercayaan emosional adalah ikatan emosional dari
orang yang percaya kepada orang yang dipercayai
dan keinginan mereka untuk percaya pada orang yang
dipercayai (Lewis dan Wigert, 1985). Sedangkan

menurut McAllister (1995) maupun Johnson dan
K. Grayson (2005) menyatakan bahwa kepercayaan
emosional merupakan kepercayaan yang didasarkan
oleh emosional dari satu pihak kepada mitranya yang
meliputi perhatian, kepedulian, kebebasan sharing
perasaan maupun perasaan kehilangan.
Terdapat 4 tipe respon afektif yang meliputi
respon positif maupun negatif sebagaimana disebutkan oleh Peter dan J.C. Olson (1999, 38), yaitu:
a.

Emosi, yaitu respon afektif yang paling kuat
seperti rasa takut maupun marah. Dapat juga
terkait dengan respon psikologis (rasa pada
badan) misalnya meningkatnya tekanan darah,
keringat dingin, mulut kering, air mata maupun
gangguan perut.

b.

Perasaan khusus (speciic feelings), merupakan

reaksi psikologis yang kurang kuat seperti rasa
sedih, rasa jijik.

c.

Perumusan Masalah

Suasana hati (moods), yaitu tingkatan intensitas
afektif yang lebih rendah dari speciic feelings.
Termasuk dalam respon afektif ini adalah rasa
jenuh, rasa segan, rasa tak peduli.

Berdasarkan identiikasi dan pembatasan masalah d.
yang dibahas sebelumnya, maka masalah yang akan
diteliti dalam jurnal ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:

Evaluasi produk, merupakan respon afektif
yang agak lemah, contohnya: rasa suka-tidak
suka, baik-buruk, menyenangkan-tidak menyenangkan.


1.

Apakah kepercayaan kognitif berpengaruh terhadap minat pembelian online produk UKM di
Indonesia?

Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah, 1 (1), 1-10

Rahmawan: Tren Pembelian Produk Online

3

Kepercayaan kognitif

d.

Teori sistem kepribadian kognitif-afektif menjelaskan bagaimana seorang individu secara psikologis
memediasi dampak stimulus dan kemudian menghasilkan perilaku kompleks khas (Mischel, 1973).
Ini telah dikembangkan untuk merasionalisasi perbedaan individu dalam perilaku sosial (Bandura,
1986). Teori ini berpendapat bahwa individu berbeda dalam bagaimana mereka mengkategorikan

dan mengkodekan rangsangan situasional, dan
bagaimana pengkodean seperti mengaktifkan dan
berinteraksi dengan unit kognitif dan afektif dari
keadaan mental mereka (Mischel & Shoda, 1995).

Fungsi sistem kognitif sebagaimana penjelasan
di atas adalah untuk menginterpretasikan, merasakan,
memahami dan mempertimbangkan aspek-aspek
signiikan dari pengalaman seseorang. Melalui sist­
em kognitif ini akan menimbulkan kepercayaan
yang pada akhirnya akan mengarahkan tindakan
atau perilaku seseorang.

Kepercayaan kognitif adalah kepercayaan dari
seorang pelanggan pada kemampuan penyedia layanan(Wang, 2009), dimana kemampuan penyedia
layanan ini meliputi kompetensi, kehandalan, dedikasi dan pengalaman kerja (McAllister, 1995).
Kepercayaan kognitif ini timbul dari akumulasi
pengetahuan yang menjadikan salah satu pihak dapat
membuat prediksi mengenai kemungkinan mitra
akan bertahan pada kesepakatannya. Pengetahuan

yang dihasilkan dari kepercayaan kognitif menurut
Johnson dan K. Grayson (2005) adalah observasi
perilaku dalam suatu hubungan dan reputasi yang
dicatat dalam hubungan tersebut. Timbulnya
kepercayaan kognitif ini diinterpretasikan oleh
sistem kognitif. Sistem kognitif seseorang menurut
Peter dan J.C. Olson (1999, 40) menunjukkan proses
mental yang terdiri dari:

Pemikiran, yaitu proses aktivitas kognitif yang
terjadi selama keseluruhan proses.

Daya Tarik Iklan
Dalam dunia usaha pemasaran, kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan dan mengingatkan
kembali manfaat produk kepada pembeli disebut
sebagai kegiatan promosi. Kegiatan promosi dengan
mempergunakan media komunikasi massa maka
dapat disebut periklanan. Periklanan menurut
Swasta dan Irawan (1997: 350) merupakan bentuk
presentasi dan promosi non pribadi tentang ide,

barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
Swasta dan Irawan (1997: 350) menjelaskan bahwa
maksud dari sponsor diatas adalah pihak-pihak yang
bisa menjadi sponsor, yaitu tidak hanya perusahaan
saja, tetapi juga lembaga non laba (seperti lembaga
pemerintahan, perguruan tinggi, dan sebagainya)
dan individu-individu.
Daya tarik iklan (advertising appeal) mengacu
pada pendekatan yang digunakan untuk menarik
perhatian konsumen dan mempengaruhi konsumen
terhadap suatu produk. Wang, Cheng dan Chu (2012,
1) mengatakan daya tarik iklan bertujuan untuk
memotivasi konsumen untuk mengambil tindakan
khusus atau mempengaruhi sikap mereka terhadap
produk tertentu. Berkaitan dengan daya tarik iklan,
Widyatama (2008, p.25) menambahkan bahwa
iklan merupakan sarana penunjang dalam program
promosi, oleh karena itu daya tarik iklan sangat
dibutuhkan agar pesan yang disampaikan mempunyai dampak yang diinginkan oleh pengiklan

a.

Pemahaman, yaitu proses menginterpretasi
atau menentukan pengertian aspek spesiik dari
suatu lingkungan. Ketika seseorang menginterpretasikan informasi dalam lingkungannya
dan menciptakan pengertian atau pengetahuan
baru dinamakan dengan pembelajaran kognitif.
Pembelajaran kognitif tentang produk maupun
jasa ini didapatkan melalui pengalaman menggunakan secara langsung maupun secara tidak
langsung mendapatkan informasi dari orang lain
yang menggunakan produk atau jasa tersebut.

b.

Pengevaluasian, yaitu proses mempertimbangkan apakah aspek dari lingkungan atau suatu Minat Beli Konsumen
perilaku adalah baik atau buruk, positif atau Minat beli konsumen adalah sesuatu yang timbul
negatif, sesuai atau tidak sesuai.
setelah menerima rangsangan dari produk yang diPerencanaan, yaitu proses menentukan bagai- lihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk menmana memecahkan masalah atau mencapai coba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul
keinginan untuk membeli agar dapat meimilikinya (
tujuan.
Kotlet, 2005:205)

c.

Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah, 1 (1), 1-10

4

Rahmawan: Tren Pembelian Produk Online

Kemajuan daya beli masyarakat luas menjadi
salah satu nilai positif untuk para produsen, dengan
semakin meningkatnya daya beli masyarakat maka
akan semakin banyak kesempatan produsen dalam
menjual produknya namun dalam hal ini produsen
ditantang untuk mempengaruhi konsumen agar
mau membeli produknya, hal ini bukanlah hal
yang mudah mengingat konsumen sekarang cerdas
dan kritis. Konsumen tentu saja dapat mengambil
berbagai informasi seperti melihat rekomendasi,
testimoni, Merk, sebelum melakukan keputusan
pembelian. Hal perilaku konsumen ini didukung
oleh Kinnear dan Taylor (2003) dalam Sukmawati
(2006:302), yaitu merupakan bagian dari komponen
perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi,
kecenderungan responden untuk bertindak sebelum
keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.

riset dianggap merupakan representasi dari seluruh
populasi (Sugiyono, 2012, p.7).
Responden dalam penelitian ini adalah
semua konsumen UKM yang mempunyai akun
facebook dan menyukai facebook fanpage dari
UKM
Indonesia
(https://www.facebook.com/
UKMIndonesia).
Variabel dalam penelitian ini dibedakan men­
jadi:
1.

Menurut Bearman (2001) yang ditulis dan
diadaptasi oleh Semuel, Wijaya (2008: 35-54), tum- 2.
buhnya purchase intention atau minat beli seseorang
diakibatkan oleh unsur-unsur yang terdiri dari tiga
tahapan:
1.

Rangsangan

3.

Merupakan suatu syarat ditujukan untuk mendorong atau menyebabkan seseorang bertindak.
2.

Kesadaran
Merupakan sesuatu yang memasuki pemikiran 4.
seseorang dan dipengaruhi oleh produk dan jasa
itu sendiri.

3.

Pencarian informasi

Kepercayaan emosional
Varibel ini mengukur penilaian kepercayaan
yang didasarkan oleh emosional dari satu pihak
kepada mitranya yang meliputi perhatian, kepedulian, kebebasan sharing perasaan maupun perasaan kehilangan.
Kepercayaan kognitif
Varibel ini mengukur kepercayaan sebagai pilihan rasional para pembeli yang dimotivasi oleh
perhitungan sadar adanya keuntungan.
Daya tarik iklan
Daya tarik iklan (advertising appeal) mengacu
pada pendekatan yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen dan mempengaruhi
konsumen terhadap suatu produk.
Minat beli konsumen
Varibel ini mengukur sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang
dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk
mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya
timbul keinginan untuk membeli agar dapat
meimilikinya

Informasi intern yang bersumber dari pribadi
konsumen itu sendiri dalam memilih produk
ataupun jasa yang dapat memuaskan dirinya,
informasi ekstern yang diperoleh dari luar
konsumen itu, misalnya melalui iklan ataupun
Penelitian ini menggunakan angket atau kuesumber sosial (teman, keluarga, dan kolega).
sioner, daftar pertanyaannya dibuat secara berstruktur
denan bentuk pertanyaan pilihan berganda (multiple
choice questions) dan pertanyaan terbuka (open
METODOLOGI PENELITIAN
question). Metode ini digunakan untuk memperoleh
data tentang persepsi desain interior dari responden.
Jenis Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel
Instrument yang digunakan untuk mengukur
Metode penelitian yang dilakukan peneliti adalah
variabel penelitian dengan menggunakan skala
metode penelitian kuantitatif, yaitu pendekatan
likert 5 poin. Penelitian ini mengunakan sejumlah
penelitian yang menekankan pada keluasan inforstatement dengan skala 5 yang menunjukkan setuju
masi (bukan kedalaman) sehingga metode ini
atau tidak setuju terhadap statement tersebut.
cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan
variabel yang terbatas, sehingga data atau hasil 1 = sangat tidak setuju
Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah, 1 (1), 1-10

Rahmawan: Tren Pembelian Produk Online

5

atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban responden terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu.

2 = tidak setuju
3 = netral (ragu-ragu)
4 = setuju
5 = sangat setuju
Skala ini mudah dipakai untuk penelitian yang
terfokus pada responden dan obyek. Jadi peneliti
dapat mempelajari bagaimana respon yang berbeda
dari tiap–tiap responden.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
IBM SPSS Statistics 19 sebagai salah satu sarana
pengolahan data. SPSS (Statistical Package for the
Social Sciences) adalah sebuah program komputer
yang digunakan untuk membuat analisis statistika.

Salah satu metode pengujian reliabilitas adalah
dengan menggunakan metode Alpha-Cronbach.
Standard yang digunakan dalam menentukan reliabel
dan tidaknya suatu variabel penelitian umumnya
adalah perbandingan antara nilai r-hitung dengan r-tabel
pada taraf kepercayaan 95 % atau tingkat signiikansi
5%. Apabila dilakukan pengujian reliabilitas dengan
metode Alpha-Cronbach, maka nilai r-hitung diwakili
oleh nilai alpha. Menurut Santoso (2001, h.227),
apabila cronbach’s alpha hitung lebih besar dari
pada r-tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka
suatu instrumen penelitian dapat disebut reliabel.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan analisa terhadap item dengan
bantuan program SPSS ver.16.00 menggunakan
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu analisis reliability, maka diperoleh skala variabel
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel sebagai berikut:

Tabel 1
Uji Reliabilitas Terhadap Kepercayaan Emosional, Kepercayaan Kognitif Dan Daya Tarik Iklan
Terhadap Minat Pembelian Produk Online UKM
Variable

Cronbach’s Alpha

Titik Kritis

Keputusan

Keterangan

kepercayaan emosional

0.820

0.60

H0 ditolak

reliabel

kepercayaan kognitif

0.821

0.60

H0 ditolak

reliabel

daya tarik iklan

0.824

0.60

H0 ditolak

reliabel

minat pembelian

0.859

0.60

H0 ditolak

reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS ver.16.0

Berdasarkan ketentuan jika nilai Cornbach’s
Alpha pada tabel realiability statistik sama dengan
atau lebih besar dari 0.60 maka pertanyaan tersebut
adalah reliable (dapat dihandalkan). Nilai reliabilitas
yang diperoleh dengan model Cronbach’s Alpha
sebesar 0.820 dan daerah titik kritis penerimaan 0.60,
karena 0. 820 > 0.60, maka pertanyaan-pertanyaan
pada variabel kepercayaan emosional yang diajukan
tersebut sudah reliable (dapat dihandalkan).
Nilai reliabilitas yang diperoleh dengan model
Cronbach’s Alpha sebesar 0. 821 dan daerah titik
kritis penerimaan 0.60, karena 0.821 > 0.60, maka
pertanyaan-pertanyaan pada variabel kepercayaan

kognitif yang diajukan tersebut sudah reliable (dapat
dihandalkan) dan Nilai reliabilitas yang diperoleh
dengan model Cronbach’s Alpha sebesar 0.824 dan
daerah titik kritis penerimaan 0.60, karena 0.824
> 0.60, maka pertanyaan-pertanyaan pada variabel
daya tarik iklan yang diajukan tersebut sudah reliable
(dapat dihandalkan) dan Nilai reliabilitas yang
diperoleh dengan model Cronbach’s Alpha sebesar
0.859 dan daerah titik kritis penerimaan 0.60, karena
0.859 > 0.60, maka pertanyaan-pertanyaan pada
variabel minat pembelian yang diajukan tersebut
sudah reliable (dapat dihandalkan)

Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah, 1 (1), 1-10

6

Rahmawan: Tren Pembelian Produk Online

Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas pada asumsi klasik bertujuan
untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel independen satu dengan
variabel independen lainnya. Apabila terjadi korelasi
antar sesama variabel independen dalam suatu rangkaian sampel tertentu, jika variabel satu independen
berubah, maka variabel independen yang lain akan
cenderung berubah juga.

Model regresi yang baik adalah model regresi
yang tidak memiliki gejala multikolinearitas artinya
tidak terdapat korelasi antar variabel independen satu
dengan variabel independen lainnya. Gejala multikolinearitas pada suatu model regresi dapat dilihat
dari nilai Variance Inlation Factor (VIF) dan nilai
tolerance. Dasar pengambilan keputusannya adalah
apabila nilai VIF > 10, maka model regresi memiliki
gejala multikolinearitas. Kemudian apabila nilai
tolerance lebih kecil dari 0.10 (tolerance< 0.10), maka
model regresi memiliki gejala multikolinearitas.

Tabel 2
Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas
Coeficientsa

Model

Unstandardized Standardized
Coeficients
Coeficients

Correlations
t

Sig.

Collinearity
Statistics

B

Std.
Error

1.905

.670

kepercayaan
emosional

.740

.115

.578

6.436 .000

.784

.513 .344

.354

2.825

kepercayaan
kognitf

.478

.175

.537

2.725 .007

.734

.245 .146

.473

7.606

daya tarik iklan

516

.195

.443

5.110 .000

.736

.102 .059

.560

9.759

1. (Constant)

Beta

ZeroPartial Part Tolerance VIF
order

2.844 .005

a. Dependent Variable: minat pembelian
Sumber: Data diolah dengan SPSS ver.16.0

Hasil uji multikolinearitas pada tabel 2 di
atas menunjukkan bahwa variabel kepercayaan
emosional memiliki nilai tolerance sebesar 0.354
dan nilai VIF sebesar 2.825. Variabel kepercayaan
kognitf memiliki nilai tolerance 0.473 dan nilai VIF
sebesar 7.606. Variabel daya tarik iklan memiliki
nilai tolerance 0. 560 dan nilai VIF sebesar 9.759.
Dari uji tersebut dapat diketahui bahwa nilai
tolerance ketiga variabel independen lebih besar dari
0,10 (tolerance > 0,10) dan nilai VIF ketiga variabel
independen kurang dari 10 (VIF