Pemeriksaan Pajak dan pemeriksaan pajak

Pemeriksaan Pajak
Gurda Gupita
Ikrima Rosyidah
Sofiya Utamy
Priyo Budi Raharjo
Puji Wulandari
Raka Falah Rizqullah

Pembukuan atau Pencatatan

Dilakukan oleh
Wajib Pajak

Pelaporan dan Penyetoran

Pemeriksaan

Dilakukan oleh
Direktorat
Jenderal Pajak
Pasal 29

Ayat (1)
UU KUP

Pengertian Pemeriksaan
Serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data,
keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara
objektif dan profesional berdasarkan suatu standar
pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam
rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan.
(Pasal 1 Angka 25 UU KUP)

Tujuan Pemeriksaan
Menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban
perpajakan

Tujuan lain

Pemberian NPWP secara jabatan

WP menyampaikan SPT yang menyatakan lebih
bayar

Penghapusan NPWP

WP yang telah diberikan pengembalian
pendahuluan kelebihan pembayaran pajak

Pengukuhan atau pencabutan PKP

WP yang menympaikan Surat Pemberitahuan
yang menyatakan rugi

Wajib pajak mengajukan keberatan
Pengumpulan bahan guna penyusunan norma
perhitungan pernghasilan netto

WP melakukan penggabungan, peleburan,
pemekaran, likuidasi, pembubaran, atau akan
meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya


Pencocokan data dan/atau alat keterangan

WP melakukan perubahan tahun buku atau
metode pembukuan atau karena dilakukannya
penilaian aktiva tetap

Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN

WP tidak menyampaikan atau menyampaikan
Surat Pemberitahuan melampaui jangka waktu
WP menyampaikan Surat Pemberitahuan yang
terpilih untuk dilakukan Pemeriksaan

Penentuan WP berlokasi di daerah terpencil

Penentuan saat produksi dimulai
Memenuhi permintaan informasi dari negara
mitra Perjanjian Peghindaran Pajak Berganda


Jenis Pemeriksaan
Pemeriksaan
Rutin
Pemeriksaan
Kriteria
Seleksi
Pemeriksaan
Khusus

Pemeriksaan yang bersifat rutin dilakukan terhadap Wajib
Pajak (WP) sehubungan dengan pemenuhan hak dan
kewajiban perpajakan.
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap WP yang terpilih berdasarkan
skor resiko ketidakpatuhan secara komputerisasi dengan
memperhatikan variabel-variabel tertentu.
a) pemeriksaan yang dilakukan terhadap WP sehubungan dengan adanya inforrnasi,
data, laporan atau pengaduan. b) Pemeriksaan berdasarkan hasil analisa resiko
yang menunjukkan ketidakpatuhan wajib pajak sehingga merugikan penerimaan
pajak.


Pemeriksaan yang dilakukan atas cabang perwakilan, pabrik
dan atau tempat usaha dari WP Domisili

Pemeriksaan
WP Lokasi

Pemeriksaan terhadap WP yang dilakukan dalam tahun berjalan untuk
jenis-jenis pajak tertentu atau seluruh jenis pajak dan atau untuk
mengumpulkan data dan atau keterangan untuk tujuan tertentu

Pemeriksaan
Tahun
Berjalan
Pemeriksaan
Bukti
Permulaan

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan bukti
permulaan tentang adanya dugaan telah tejadi tindak pidana
dibidang perpajakan

Pemeriksaan terkoordinasi dari dua atau lebih unit pemeriksaan
terhadap beberapa WP yang memiliki hubungan kepemilikan,
penguasaan, pengelolaan, usaha dan atau financial
Pemeriksaan yang dilaksanakan untuk mendapatkan data mengenai harta
WP/Penanggung Pajak yang merupakan objek sita sehubungan dengan tunggakan
pajak sesuai dengan Undang-undang Penagihan dengan Surat Paksa.

Ruang lingkup Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan dapat meliputi satu,
beberapa, atau seluruh jenis pajak, baik untuk satu atau
beberapa Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun
Pajak dalam tahun-tahun lalu maupun tahun berjalan.

Pemeriksaa
n Kantor

 Pemeriksaan
hanya
dapat
dilakukan dengan Pemeriksaan

Sederhana Kantor (PSK).
 Jangka waktu penyelesaian 4
bulan dan dapat diperpanjang
paling lama 6 bulan.

Pemeriksaa
n Lapangan

Pemeriksa
an
Lengkap
 Dilakukan
terhadap

WP,
termasuk
kerjasama
operasi
(KSO)
dan

konsorsium
atas
seluruh jenis pajak
untuk tahun berjalan
atau
tahun-tahun
sebelumnya
 Jangka waktu 2
bulan,
dapat

Pemeriksa
an
Sederhana
 Dilakukan
terhadap
WP untuk satu,
beberapa atau
seluruh jenis pajak
secara terkoordinasi

antarseksi oleh
Kepala Kantor dalam
tahun berjalan atau
tahun-tahun
sebelumnya.
 Jangka waktu 1

Kewajiban WP ketika dilakukan
pemeriksaan
• Memperlihatkan
dan/atau
meminjamkan
buku
atau
catatan,
dokumen
yang
menjadi
dasarnya,
dan

dokumen
lain
yang
berhubungan
dengan
penghasilan yang diperoleh,
kegiatan
usaha,
pekerjaan
bebas WP, atau objek yang
terutang pajak.
• Memberikan kesempatan untuk
memasuki tempat atau ruang
yang dipandang perlu dan
memberi
bantuan
guna
kelancaran pemeriksaan.
• Memberikan keterangan lain
yang diperlukan.


Buku, catatan, dan
dokumen, serta data,
informasi, dan
keterangan lain
tersebut wajib
dipenuhi oleh WP
paling lama 1 bulan
sejak permintaan
disampaikan.
Apabila dalam
mengungkapkan
pembukuan, pencatatan,
atau dokumen serta
keterangan yang diminta,
WP terikat oleh suatu
kewajiban untuk
merahasiakannya, maka
kewajiban merahasiakan
itu ditiadakan

Produk Hukum
Pemeriksaan
Surat
Ketetapan
Pajak
Kurang
Bayar
(SKPKB)

Surat
Ketetapan
Pajak Kurang
Bayar
Tambahan
(SKPKBT)

Surat
Ketetapan
Pajak Lebih
Bayar
(SKPLB)

Surat
Tagihan
Pajak (STP)

Surat
Ketetapan
Pajak Nihil
(SKPN)

hak WP dalam hal dilakukan
pemeriksaan









Melihat Surat Perintah Pemeriksaan;
Melihat Tanda Pengenal Pemeriksa;
Mendapat penjelasan mengenai maksud dan tujuan
pemeriksaan;
Meminta rincian perbedaan antara hasil pemeriksaan dan SPT;
Hadir dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan dalam batas
waktu yang ditentukan;
Mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan oleh
Tim Pembahas, dalam hal terdapat perbedaan pada saat
pembahasan akhir hasil pemeriksaan; dan
Memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan
pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak melalui pengisian kuisioner.
Dalam hal pemeriksaan lapangan, WP berhak meminta
Pemeriksa untuk memberikan pemberitahuan secara tertulis
terkait pelaksanaan pemeriksaan