Sarekat Dagang Islam Sejarah dan Perkemb (1)

Sarekat Dagang Islam (Sejarah dan Perkembangannya) ~ Sejarah Peradaban Islam

8/31/2015

Wander Burst Ad

SEJARAH PERADABAN ISLAM

SAREKAT DAGANG ISLAM (SEJARAH DAN
PERKEMBANGANNYA)
17.30

Islam Indonesia

No comments

PENDAHULUAN
Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan para pedagang yang bernama Sarekat Dagang
Islam (SDI). Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi sebagai suatu koperasi
pedagang batik Jawa. Garis yang diambil oleh SDI adalah koperasi, dengan tujuan memajukan
perdagangan Indonesia di bawah panji-panji Islam. Keanggotaan SDI masih terbatas pada ruang

lingkup pedagang, jadi tidak memiliki anggota yang cukup banyak. Oleh karena itu, agar memiliki
anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya maka pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah
menjadi SI (Sarekat Islam). Sebenarnya ada pula sebagian pendapat yang mengatakan bahwa SDI telah
berdiri pada tahun 1905. Tujuan SDI adalah memajukan perdagangan, melawan monopoli pedagang
Tionghoa dan memanjukan Agama Islam. Karena itulah, SDI disebut gerakan nasionalistis-religius-ekonomis. Dalam
perkembangannya, SDI tidak sekadar menjadi organisasi yang bergerak dalam bidang ekonomi saja, tetapi juga dalam bidang
politik.
Perjuangan dalam bidang politik dilakukan sebagai reaksi atas Christelijke Zending atau Kristening-Politiek yang dilakukan
terhadap pengajaran agama di Indonesia. Namun, Belanda justru memberi kesempaatan kepada pengajaran zending dan
missie. SDI adalah simbol perlawanan atas kesewenang-wenangan pemerintah kolonial Belanda. SDI mengarahkan
pergerakannya di kalangan rakyat kebanyakan. Salah satu sebab berdirinya SDI adalah untuk melawan perdagangan bangsa
Tionghoa, maka sering terjadi permusuhan dan persaingan natara pedanagn Tionghoa dan Pedagang Islam (Indonesia). Hal ini
menimbulkan ketegangan dikedua belah pihak yang menyebabkan terjadinya huru-hara.

SEJARAH PERKEMBANGAN SAREKAT ISLAM

http://peradabandansejarah.blogspot.com/2015/08/SI.html

1 / 11


Sarekat Dagang Islam (Sejarah dan Perkembangannya) ~ Sejarah Peradaban Islam

8/31/2015

Asal usul dan pertumbuhan gerakan politik dikalangan Muslimin di Indonesia dapat dikatakan
identik dengan asal usul dan pertumbuhan Sarekat islam, terutama pada dua puluh tahun
pertama sejak didirikan. Perkembangan Sarekat Islam dapat dibagi dalam empat bagian: Periode
pertama, dari 1911 sampai 1916 yang memberi corak dan bentuk bagi partai tersebut; kedua,
dari 1916 sampai 1921 yang dapat dikatakan sebagai periode puncak; ketiga, dari 1921 sampai
1927, periode konsolidasi. Dalam periode ini partai tersebut bersaingan keras dengan golongan
Komunis, disamping juga mengalami tekanan-tekanan yang dilancarkan oleh pemerintah
Belanda. Dan keempat, dari 1927 sampai 1942, yang memperlihatkan usaha partai untuk tetap
mempertahankan eksistensinya di forum politik Indonesia.
Salah satu faktor yang mendorong berdirinya SI adalah politik pemerintah Belanda di bidang sosial, yaitu membuat kelas sosial
dimasyarakat sehingga penduduk Indonesia terbagi menjadi golongan Pribumi, Asia, Eropa. Ini mengakibatkan rendahnya
martabat penduduk pribumi yang berada dibawah bangsa asing.
Disamping dalam bidang sosial, ada upaya lain dari pemerintah Hindia Belanda, yakni dengan menggunakan politik zending,
artinya suatu usaha dari pemerintah Hindia Belanda untuk mengkristenkan bangsa yang dijajah. Atas dasar ini maka rasa
kebersamaan agama bagi yang diperintah dan memerintah bisa dicapai, hal ini semata-mata sebagai salah satu upaya untuk
melanggengkan kekuasaannya di Indonesia. Sebab Belanda mengetahui, mayoritas bangsa Indonesia yang beragama Islam

masih memiliki keyakinan yang kuat yakni tidak bisa diperintah oleh pemerintah yang berlainan agama.
Pembagian kelas dalam tata kehidupan rakyat ditahap jajahan itu membuat rakyat pribumi menjadi kelas terendah diantara
golongan Eropa dan dipersamakan. Pada zaman politik pintu terbuka, dengan diperluasnya penguasa swasta maka peranan
golongan cina dalam sektor perdagangan menempati posisi yang strategis terutama dalam sektor perdagangan ekspor.
Besarnya peranan golongan cina dalam hal ini memang beralasan, sebab dengan keluarnya UU agraria tahun 1870,
menunjukkan bahwa batasan terhadap kepemilikan tanah atas orang-orang cina. Hanya orang cina yang merasa setaraf dengan
orang belanda, dan memandang rendah terhadap bangsa Indonesia.
Kedudukan orang cina tidak hanya sekedar dalam hal perdagangan saja, tetapi juga dalam hal penarikan pajak atas jalan-jalan
tertentu yang dibuat oleh pemerintah. Tujuan Sarekat Dagang Islam adalah ingin memajukan perdagangan, melawan monopoli
tionghoa. Oleh karena itu pada akhir tahun 1911 di bawah pimpinan Haji Samanhudi kumpulan pedagang batik sepakat
membentuk Sarekat Dagang Islam dengan tujuan mempersatukan pedagang batik dan mempertinggi derajat bumi putera.

SAREKAT ISLAM DIBAWAH KEPEMIMPINAN H.O.S TJOKROAMINOTO
Sarekat Dagang Islam mengalami masa kejayaan ketika H.O.S Tjokroaminoto bergabung. Di bawah
pimpinan H.O.S Tjokroaminoto, Sarekat Dagang Islam menjelma menjadi sebuah organisasi Islam besar
yang sempat membuat pemerintah Belanda merasa khawatir jika suatu saat dapat mengancam
eksistensinya di Indonesia. H.O.S Tjokroaminoto mempunyai sebuah prinsip, berjuang untuk pembebasan
bangsanya dari belenggu penjajahan. Untuk itu ia tidak pernah berhenti sampai pada akhir hayatnya.
Awal mula bergabunya H.O.S Tjokroaminoto menjadi anggota Sarekat Dagang Islam adalah melalui H.
Hasan Ali Surati, seorang saudagar kaya dari India. Oleh Hasan Ali, H.O.S Tjokroaminoto diperkenalkan

dengan empat pengurus SI yang sedang menjajaki pembukaan cabang disana. Sejak itulah Tjokroaminoto menunjukkan
ketertarikannya dan resmi menjadi anggota SI untuk kemudian menjadi ketua cabang di Surabaya. Oleh Tjokroaminoto, SI
menjadi organisasi pergerakan pertama yang mampu mengadakan mobilisasi massa dalam sebuah vergadering (rapat terbuka)
yang diadakan pada 26 Januari 1913 di Surabaya. Rapat terbuka tersebut dihadiri 12 afdeling (cabang) dari 15 afdeling yang
ada dan berhasil menyedot atensi massa sebanyak 80.000 orang. Namun, menurut Schippers 64.000 peserta rapat di Surabaya
ini berasal dari Surakarta. Selanjutnya, pada kongres pertama yang diadakan di Surakarta pada 23 Maret 1913 yang diikuti oleh
48 afdeling Tjokroaminoto ditunjuk sebagai wakil ketua SI dan redaktur pelaksana Oetoesan Hindia.
http://peradabandansejarah.blogspot.com/2015/08/SI.html

2 / 11

Sarekat Dagang Islam (Sejarah dan Perkembangannya) ~ Sejarah Peradaban Islam

8/31/2015

Di tangan Tjokroaminoto-lah SI mengubah konsep pergerakannya dari pergerakan di bidang ekonomi menjadi organisasi
pergerakan nasional yang berorientasi sosial politik dan kepemimpinannya beralih dari kelompok borjuis pribumi ke kaum
intelektual yang terdidik secara barat. Itu terbukti dengan dihapuskannya kata “Dagang” dari nama organisasi, dari nama
Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat Islam. Perubahan nama dari Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat islam bukan hanya
perubahan nama semata, melainkan lebih dari pada itu perubahan nama sekaligus perubahan orientasi, yaitu dari sifat ekonomi

ke politik.
Pada awalnya dihapuskannya kata Dagang dari Sarekat Islam dimaksudkan untuk memperkuat tujuan dan ruang lingkup
perjuangan organisasi, tidak hanya mencakup bidang ekonomi saja, tetapi berorientasi ke bidang politik, sosial, kultural dan
sebagainya, dan keanggotaannya sudah mencakup seluruh umat Islam di Indonesia yang merupakan bagian terbesar dari
penduduk Indonesia. Karena semakin banyaknya rakyat yang masuk ke dalam organisasi ini, maka Sarekat Islam mengajukan
badan hukum.
Kepiawaian Tjokroaminoto sebagai negosiator ulung tidak perlu diragukan lagi. Melalui lobi-lobinya kepada pemerintah
Belanda, SI berhasil memperoleh status hukum dan mengubah afdeling-afdeling menjadi SI lokal. Selain itu, SI juga berhasil
mendapat ijin untuk membentuk kepengurusan pusat yang kemudian dinamai Central Sarekat Islam (CSI). Sampai Kongres
kedua sudah 60 afdeling yang berhasil diubah menjadi SI lokal dan nantinya terus bertambah. Maka, amat wajar pengaruh
Tjokroaminoto semakin besar dan banyak cabang-cabang yang meliriknya untuk menjadi suksesor Samanhoedi. Dan kenyataan
ini membuat pemerintah kolonial Belanda menjadi khawatir jika Sarekat Islam tersebut berkembang menjadi organisasi politik
yang melawan pemerintah Hindia Belanda.
Gubernur Jenderal Idenburg adalah gubernur yang berkuasa ketika Sarekat Islam lahir. Idenburg menaruh simpati terhadap
tujuan Sarekat Islam. Sikapnya terhadap cita-cita ekonomi gerakan ini sangat positif dan ia menyadari bahwa hal itu merupakan
awal dari proses terbentuknya kesadaran rakyat Indonesia.tetapi dilain pihak Idenburg keberatan terhadap bentuk Sarekat
Islam dalam menyebarkan dirinya. Menurutnya Sarekat Islam terlalu bersifat massa. Tidak menyenangkan dan terlalu
merugikan. Selain itu keputusan dan sikap Idenburg terhadap sarekat Islam juga dipengaruhi oleh penasihat-penasihatnya.
Kehadiran Tjokroaminoto di SI merupakan dimulainya babak baru dalam organisasi pergerakan Indonesia. Orientasi gerakan
berubah, dari orientasi sosial ekonomi menjadi organisasi yang berorientasi sosial politik. Perubahan nama dari SDI menjadi

Sarekat Islam, merupakan indikasi transformasi organisasi dari yang berlatar belakang ekonomi kepada politik. SI sebagai
gerakan politik pada sejak tahun 1912 juga dikemukakan oleh John Ingleson dalam ‘Jalan Kepengasingan’ yang menyatakan
bahwa pada tahun 1912, ia merupakan partai poltik Islam yang terkemuka dan selama beberapa tahun menjadi partai modern
satu-satunya pada masa kolonial.
Pada tanggal 26 Januari 1913, diadakan Kongres I Sarekat Islam di Surabaya. Ribuan orang datang berbondong-bondong,
jalan-jalan menuju Taman Kota di mana kongres diselenggarakan penuh sesak oleh orang. Ketua H. Samanhudi disambut
besar-besaran, di stasiun beliau disambut dengan korps musik dan dibopong beramai-ramai menuju mobil jemputan. Menurut
laporan Asisten Residen Kepolisian pada tanggal 12 Pebruari, menyebutkan bahwa massa yang hadir pada saat itu ditaksir
antara delapan sampai sepuluh ribu orang.
Kongres tersebut dipimpin oleh Tjokroaminoto dan pada kongres itu beliau menyatakan bahwa Sarekat Islam bertujuan: “…
Membangun kebangsaan, mencari hak-hak kemanusiaan yang memang sudah tercetak oleh Allah, menjunjung derajat yang
masih rendah, memperbaiki nasib yang masih jelek dengan jalan mencari tambahan kekayaan”.
Kemudian pada tanggal 23 Maret tahun yang sama, kongres ke II dilaksanakan di Solo. Pada kongres itu H. Samanhudi terpilih
sebagai ketua dan Tjokroaminoto sebagai wakil. Kongres tersebut dipimpin oleh Tjokroamonoto.

http://peradabandansejarah.blogspot.com/2015/08/SI.html

3 / 11

Sarekat Dagang Islam (Sejarah dan Perkembangannya) ~ Sejarah Peradaban Islam


8/31/2015

Sarekat Islam bagai aliran setrum tegangan tinggi yang menghentakkan seluruh syaraf kesadaran kaum muslimin bangsa
Indonesia untuk segera mendobrak penjara-penjara yang telah mengurung seluruh eksistensi mereka berabad-abad. Semangat
perlawanan yang muncul di mana-mana dipandang oleh Korver sebagai gerakan emansipasi kalangan Sarekat Islam, suatu citacita yang dihayati oleh para pemimpinya. Gerakan emansipasi tersebut meliputi:

PENOLAKAN AKAN BERBAGAI PRASANGKA NEGATIVE DAN DISKRIMINASI
TERHADAP GOLONGAN PRIBUMI
Pada kongres di Bandung, Tjokroaminoto menyatakan: “…merupakan tugas Sarekat Islam untuk memprotes kata-kata dan
perbuatan yang bermaksud merendahkan ‘de Inlandsche onderdanen’ …rakyat yang berdiam di desa-desa atau kampungkampung terus menerus di sebut de kleine man (wong cilik), apakah sebutan ini sesungguhnya tepat?” “Tidak!, ucapan seperti
itu atau pandangan –pandangan yang demikian sudah tidak pantas lagi didengar oleh suatu bangsa yang sedang mulai
berevolusi dan yang sedang mulai meningkatkan dirinya!”.

PENILAIAN YANG POSITIF TERHADAP IDENTITAS DIRI SEBAGAI BANGSA
Identitas diri meliputi masalah keagamaan, seperti ungkapan yang melarang atau mengingkari agama sendiri, yaitu agama
Islam. Harian Kaoem Muda pada tahun 1915 mengecam suatu perkawinan antara putri seorang Bupati dengan seorang Perwira
Eropa yang tidak menganut agama Islam.
Kemudian identitas kebangsaan, seperti kecaman dan kritikan pedas yang dilancarkan terhadap orang Indonesia yang meminta
persamaan status hukum dengan orang Eropa. Hal demikian dianggap sebagai pengkhiahat dan merendahkan bangsanya

sendiri. Selama masih ada orang demikian yang merasa sok berlagak, apakah sesungguhnya yang dapat kita harapkan dari
orang Eropa. Demikian tulis harian Kaoem Moeda. Identitas diri yang juga didengungkan adalah sebagai bagian dari bangsa
Asia dengan suatu anggapan akan hancurnya peradaban Barat disusul dengan bangkitnya Asia sebagai kekuatan yang pernah
memimpin dunia.

CITA-CITA MENENTUKAN NASIB SENDIRI DAN POLITIK
Masalah tuntutan persamaan hak-hak politik secara gamblang dan terang-terangan diucapkan, dimulai ketika pemerintah
Belanda bermaksud membentuk milisi pada tahun 1914. Tjokroaminoto dalam bulan september 1914, menolak rencana
pembentukan milisi apabila tidak disertai perbaikan dengan perluasan hak-hak politik rakyat. Beliau juga berjanji (yang
menurut Korver ‘janji samar-samar’) apabila Jawa diserang, SI tidak akan memberikan bantuan kepada agresor. Kemudian R.
Ahmad mengemukakan bahwa SI menolak dengan keras terhadap rencana pembentukan milisi rakyat, sebelum Indonesia
merdeka dan tidak mempunyai hak bicara menentukan perang dan damai, pada saat ini Indonesia masih dianggap sebagai
‘barang’ dan tidak mungkin ‘barang’ dapat mempertahankan diri, para pemiliknyalah yang harus mempertahankan barang.
Sinar Jawa menulis bahwa mempertahankan tanah air adalah baik, tetapi pemerintah hendaklah memerintah rakyatnya dengan
baik dan mengakhiri penindasan yang dilakukannya;bangsa Indonesia harus lebih dulu disamakan derajatnya dengan bangsabangsa lain.
G.J. Hazeu (Penasihat untuk Urusan Bumiputra) menyatakan bahwa kesadaran politik dan cita-cita otonomi bagi pemimpinpemimpin SI semakin tumbuh dan bahwa sikap ini dengan cepat meluas pada anggata-anggotanya. Fakta-fakta tersebut
menunjukkan kesadaran politik seluruh lapisan masyarakat bahwa bangsa Indonesia tidak boleh pasif menerima nasib dijajah
oleh kolonial Belanda tetapi harus bangkit menetukan nasibnya sendiri berhasil dilakukan SI.
Pada tahun 1915, Sarekat Islam telah memiliki 500 000 anggota, dan enam tahun kemudian yaitu tahun 1921 anggotanya
telah mencapai dua juta orang serta telah terbentuk cabang-cabang SI di seluruh provinsi di Indonesia kecuali Irian Barat.

http://peradabandansejarah.blogspot.com/2015/08/SI.html

4 / 11

Sarekat Dagang Islam (Sejarah dan Perkembangannya) ~ Sejarah Peradaban Islam

8/31/2015

Kongres Nasional Pertama di Bandung, dihadiri oleh seluruh cabang Sarekat Islam yang meliputi Jawa, Sumatra, Kalimantan,
Bali dan Sulawesi. Kongres yang bersifat nasional ini bukan hanya pertama bagi Sarekat Islam, tetapi juga merupakan kejadian
pertama kali dalam sejarah pergerakan politik di Indonesia. Hal ini tidak sekedar mencerminkan bahwa Sarekat Islam telah
tersebar ke seluruh penjuru tanah air (yang kelak menjadi batas-batas kekuasaan wilayah Indonesia), tetapi juga
mencerminkan suatu usaha yang sadar dari para pemimpin SI untuk menyebarkan dan menegakkan cita-cita nasionalisme
dengan Islam sebagai ajaran yang dianggap dasar dalam pemikiran tersebut.
Kata ‘Nasional’ diperdengarkan kepada khalayak ramai untuk pertama kalinya. Menjelaskan kata ‘nasional’ Tjokroaminoto
berkata bahwa ia merupakan suatu usaha untuk meningkatkan seseorang pada tingkat nasional usaha pertama kali untuk
berjuang menuntut pemerintahan sendiri atau sekurang-kurangnya agar orang-orang Indonesia diberikan hak untuk
mengemukakan suaranya dalam masalah-masalah politk. Kemudian dalam pidatonya Beliau mengemukakan lebih spesifik
mengenai bagaimana seharusnya hubungan antara Indonesia dengan Belanda, sebagai berikut:
“Tidaklah layak Hindia –Belanda diperintah oleh Holand, Zoals een landheer zijn percelen beheert (sebagai tuan tanah yang

menguasai tanah-tanahnya). Tidaklah wajar untuk melihat Indonesia sebagai sapi perahan yang diberikan makanan hanya
disebabkan oleh susunya. Tidaklah pada tempatnya untuk menganggap negeri ini sebagai suatu tempat di mana orang-orang
datang dengan maksud mengambil hasilnya. Keadaan yang sekarang yaitu negri kita diperintah oleh suatu Staten-General yang
begitu jauh tempatnya nun di sana…dan pada saat ini tidaklah lagi dapat dipertanggung jawabkan bahwa penduduknya
terutama penduduk pribumi, tidak mempunyai hak untuk berpartisipasi di dalam masalah-masalah politik, yang menyangkut
nasibnya sendiri….Tidak bisa lagi terjadi bahwa seseorang mengeluarkan undang-undang dan peraturan untuk kita tanpa
partisipasi kita, mengatur hidup kita tanpa kita”.
Korver menyatakan bahwa Kongres SI merupakan kesempatan pertama dalam sejarah Indonesia yang memungkinkan manusia
Indonesia dari berbagai bagian kepulauan Indonesia bersama-sama melaksanakan politik dan bertukar fikiran mengenai
bermacam-macam permasalahan.
Berdasarkan kenyataan di atas, maka di Indonesia pada awal abad ke XX tahun 1915 M Sarekat Islam satu-satunya organisasi
gerakan politik yang telah berhasil dan mampu menggerakan kesadaran politis dan menyelenggarakan kongres tingkat nasional
I (pertama) di Bandung/Jawa Barat .Setelah melaksanakan Kongres Nasional pertama di Bandung, kemudian disusul Kongres
Nasional II (1917). Kongres Nasional ke II diselenggarakan di Jakarta melahirkan Program asas dan program Tandzim.
Keterangan Asas (Pokok) mengemukakan kepercayaan Centraal Sarekat Islam bahwa: “Agama Islam itu membuka rasa pikiran
perihal persamaan derajat manusia…dan bahwasannya itulah sebaik-baiknya agama buat mendidik budi pekertinya rakyat…
Partai juga memandang agama sebagai sebaik-baiknya daya upaya yang boleh dipergunakan agar jalannya budi akal masingmasing orang itu ada bersama-sama budi pekerti….dan memperjuangkan agar tambah pengaruhnya segala rakyat dan
golongan rakyat…di atas jalannya pemerintahan dan kuasanya pemerintah yang perlu akhirnya akan boleh mendapat kasa
pemerintah sendiri.
Sesungguhnya mulai menampak betul-betul sifat, maksud dan tujuan “Sarekat Islam” ialah ketika sudah ditetapkan ProgramAsas (Beginsel-program) dan Program-Pekerjaannya (Program van Actie) di dalam Kongresnya pada tahun 1917 di Batavia

(Djakarta). Maksud Pergerakan SI : akan menjalankan Islam dengan seluas-luas dan sepenuh-penuhnya, supaya kita mendapat
suatu Dunia Islam yang sejati dan bisa menurut kehidupan Muslim yang sesungguh-sungguhnya.
Program kerja dibagi atas delapan bagian yaitu: Mengenai politik Sarekat Islam menuntut didirikannya dewan-dewan daerah,
perluasan hak-hak Volksraad dengan tujuan untuk mentransformasikan menjadi suatu lembaga perwakilan yang sesungguhnya
untuk legelatif. Sarekat Islam juga menuntut penghapusan kerja paksa dan sistim izin untuk bepergian. Dalam bidang
pendidikan, SI menuntut penghapusan peraturan diskriminatif dalam penerimaan murid di sekolah-sekolah. Dalam bidang
agama, SI menuntut dihapuskannya segala peraturan dan undang-undang yang menghambat tersiarnya agama Islam. Sarekat

http://peradabandansejarah.blogspot.com/2015/08/SI.html

5 / 11

Sarekat Dagang Islam (Sejarah dan Perkembangannya) ~ Sejarah Peradaban Islam

8/31/2015

Islam juga menuntut pemisahan lembaga kekuasaan yudikatif dan eksekutif dan menganggap perlu dibangun suatu hukum
yang sama bagi menegakkan hak-hak yang sama di antara penduduk negeri. Partai juga menuntut perbaikan di bidang agraria
dan pertanian dengan menghapuskan particuliere landerijen (milik tuan tanah) serta menasonalisasi industri-industri
monopolistik yang menyangkut pelayanan dan barang-barang pokok kebutuhan rakyat banyak. Dalam bidang keuangan SI
menuntut adanya pajak-pajak berdasar proporsional serta pajak-pajak yang dipungut terhadap laba perkebunan. Kemudian SI
menuntut pemerintah untuk memerangi minuman keras dan candu, perjudian, prostitusi dan melarang penggunaan tenaga
anak-anak serta membuat peraturan perburuhan yang menjaga kepentingan para pekerja dan menambah poliklinik dengan
gratis.
Dalam Kongres Nasional Ke II ini terlihat bahwa dalam tubuh SI ada kubu baru yang menyusup (infiltrasi) sehingga menjadi
konflik antara kubu Islam versus kubu Komunis . (SI Cabang Semarang) dan dalam Kongres Nasional tahun 1919 terjadi
puncak konflik. Komunisme pertama kali diperkenalkan oleh Hendricus Josephus Fransiscus Marei Sneevliet. Dia memulai
karirnya sebagai seorang penganut mistik Katholik tetapi kemudian dia beralih ke ide-ide sosial demokratis revolusioner.
Sneevliet datang ke Hindia pada ahun 1913 setelah mengalami masa ramai dan penuh angin topan di SDAP (Sociaal
Democratische Arbeiders Partij) dan gerakan-gerakan buruh yang mempunyai hubungan dengan SDAP, kemudian dia menjadi
simpatisan SDP (Sociaal Demokratische Partij), perintis Partai Komunis, pecahan SDAP.
Selanjutnya, Sneevliet bertindak sebagai agen Komunis Internasional (Komintern) di China dengan nama samaran G. Maring.
Kemudian dia menetap di Surabaya selama dua bulan dan menjadi pemimpin redaksi Handelsblad, kemudian menjadi
sekretaris Kamar Dagang di Semarang. Di Semarang Sneevliet mendirikan VSTP (Vereeniging Spoor en Tramwegpersoneel)
Serikat Buruh dan Trem/Kereta Api, sebuah gerakan radikal dimana ia kelak bertemu dengan Semaun, sebelum ia
memprakarsai berdrinya ISDV (Indsche Sociaal Democratische Vereniging) bersama Ir. Adolf Baars. Partai kecil beraliran kiri ini
dengan cepat akan menjadi partai komunis pertama di Asia yang berada di luar Uni Soviet. Sejak datang ke Hindia dia sangat
tertarik dengan gerakan-gerakan buruh, untuk menjalin hubungan dengan gerakan politik Indonesia, ia mulai menerbitkan Het
Vrije Woord (Kata yang bebas). Anggota ISDV pada mulanya hampir seluruhnya orang Belanda, kemudian sekitar tahun 191415 partai ini menjalin persekutuan dengan Insulinde (Kepulauan Indonesia), sebuah partai yang didirikan tahun 1907 dan
setelah tahun 1913 menerima sebahagian besar anggota Indische Partij yang berkebangsaan Indo-Eropa yang radikal. Tetapi
organisasi ini bukanlah merupakan media ideal bagi ISDV untuk meraih rakyat sebagai basis utamanya, oleh sebab itu ISDV
mulai berpaling ke SI. Pemimpin-pemimpin muda SI yang radikal di tarik oleh Sneevliet dan Baars ke ISDV dan dimatangkan
dalam arti sosialis-revoluioner. Orang terpenting dari kelompok ini adalah Semaun yang sangat berjasa bagi organisasi SI
cabang semarang melalui garis sosialis, juga Alimin di Batavia (Jakarta).
Sebelum diselenggarakan Kongres Nasional SI Pertama di Bandung, sejumlah aktivis ISDV bangsa pribumi sudah bergerak
secara aktif di SI dan Semaun hadir pada saat itu. Deliar Noer menyatakan bahwa tujuan ISDV ialah memancing rakyat banyak
untuk memperoleh dukungan-dukungan kepemimpinan mereka dalam rangka pergerakan rakyat pada umunya. Mereka merasa
cukup apabila kepercayaan rakyat terhadap Sarekat Islam goncang. Kegiatan ISDV di dalam lingkungan Sarekat Islam
mengoncangkan partai seperti dalam masalah-masalah Indie Weerbaar, Volksraad dan perburuhan. Para pemimpin SI yang
anti komunis menaruh curiga bahwa kegiatan-kegiatan ISDV mendapat sokongan dari pihak pemerintah Belanda dalam rangka
usaha untuk mencegah pengikut partai yang tumbuh cepat dan hal ini telah menyebabkan timbulnya ketakutan di kalangan
orang Belanda. Abdul Moeis menulis bahwa Sneevliet seolah-olah dikirim dengan sengaja oleh pemerintah Belanda untuk
memecah gerakan rakyat yang merupakan bahaya besar bagi tanah air Belanda.
Pengaruh kiri ke dalam Sarekat Islam semakin bertambah besar, jumlah anggota SI Semarang berkembang pesat mencapai
20.000 orang pada tahun 1917 dan di bawah pengaruh Semaoen mengambil garis keras anti kapitalis yang kuat. Cabang ini
semakin hari semakin lantang menyerang SI terutama masalah Indie Weerbaar dan Volksraad sebagaimana telah dijelaskan,
dan dengan sengit menyerang kepemimpinan Central Sarekat Islam, terutama terhadap Salim dan Moeis. Pada bulan
November 1918 Sneevliet dibuang, sementara Adolf Baars pulang pada bulan Maret 1919. Kepergian pemimpin-pemimpin
Belanda menjadikan Semaoen dan Dharsono yang terkenal mahir dalam teori, tampil sebagai pemimpin. Fokus policy-nya
adalah hubungan dengan Sarekat Islam, dalam hal ini masalah infiltrasi untuk menancapkan pengaruh dalam SI. Pada tahun
http://peradabandansejarah.blogspot.com/2015/08/SI.html

6 / 11

Sarekat Dagang Islam (Sejarah dan Perkembangannya) ~ Sejarah Peradaban Islam

8/31/2015

1918, Semaoen terpilih sebagai pengurus pusat CSI. Pada masa itu SI cenderung terwarnai oleh pentolan-pentolan ISDV,
kegiatan pun bergeser kemasalah-masalah perburuhan. Pada kongres SI tahun 1918 disetujui mengenai pemogokanpemogokan buruh yang teratur untuk memperbaiki nasib, mencari keadilan dan melawan pebuatan sewenang-wenang (dan)
akan memajukan ikhtiar kaum buruh buat memperbaiki nasib, mencari keadilan dan melawan perbuatan sewenang-wenang itu
untuk menegakkan keadilan dan untuk menghapuskan tindakan-tindakan sesuka hati. Partai juga akan membantu pemogokan–
pemogokan. Pada kongres tahun 1919 partai memberikan pengarahan tentang cara-cara mogok, dimana pemogokan hanya
dilakukan apabila cara-cara damai tidak berhasil dan apabila menurut perhitungan kemenangan dapat diraih oleh pihak buruh.
Pemogokan pada mulanya harus dibatasi pada suatu tempat, kemudian diperluas ketempat lain dan pada akhirnya seluruh
Tanah Air, bergantung kepada perlu tidaknya tekanan ditingkatkan sebagai sokongan terhadap tuntutan pekerja.
Pada Kongres Nasional SI ke VII Oktober 1921 di Surabaya tersebut SI Merah (Komunis) secara organisatoris dikeluarkan dari
tubuh SI. Kubu Komunis Yang dikeluarkan dari kubu SI (SI Putih) tahun 1921 menjadi PKHT dan pada tahun 1924 M menjadi
PKI. Berontak tahun 1926 dan 1927 di Sumatra, 1948 di Jawa/Madiun, 1965 G30S di Jakarta.
Komunisme bagi Sarekat Islam seperti duri dalam daging, semenjak awal datangnya faham ini membidik SI sebagai sasaran
untuk mensosialisasikan ide-idenya. Sarekat Islam yang berbasis rakyat kecil, adalah lahan subur bagi komunisme. Ketika Sun
Yat Sen memimpin revolusi cina, Lenin sangat terkesan dan menaruh harapan besar bagi perkembangan komunisme di Asia.
Oleh sebab itu Lenin memerintahkan kontak yang lebih dekat dengan gerakan emansipasi di Timur khususnya negeri-negeri
yang dipengaruhi Hinduisme. Perkembangan yang ‘menggembirakan’ komunisme di Asia digambarkan lewat ungkapan Lenin
yang dicatat oleh G. Sinovjet dalam Die Weltpartei des Leninismus: “Apa yang terjadi di Barat memang sangat penting, tetapi
apa yang terjadi di Timur lebih penting, karena membuka jalan untuk berevolusi”. Revolusi Rusia (revolusi Bolsjewik), pada
tahun 1917, memberikan dorongan kaum komunis diseluruh dunia untuk menyusun langkah-langkah menuju revolusi dunia.
Pada tahun 1918 SDAP mentransformasikan dirinya menjadi Partai Komunis Belanda.
Upaya-upaya untuk mengeluarkan orang-orang Komunis diprakarsai oleh Agus Salim dan Moeis yang memandang bahwa
perbedaan antara yang terjadi adalah perbedaan prinsip. Oleh sebab itu Komunisme merupakan tantangan utama bagi Sarekat
Islam dalam bidang ideologi. Neratja edisi 18 Oktober 1921 memuat tulisan Agus Salim yang menyatakan bahwa tindakan
disiplin haruslah juga diambil terhadap PKI karena hal ini sangat perlu untuk menegakkan dasar partai, yaitu Islam. Panetrasi
dassar-dasar bukan Islam mengakibatkan partai melemah. Kemudian Salim berkeyakinan bahwa tidak perlu mencari isme-isme
lain yang akan mengobati pergerakan, obatnya ada dalam asasnya sendiri, asas yang lama dan kekal yang tidak dapat
dimubahkan orang sunggupun sedunia memusuhi dengan permusuhan lain atau tazim, asas itu adalah Islam. Segala kebajikan
yang terdapat dalam suatu isme, ada dalam Islam dan sesuatu kecelaan atau kenistaan dalam suatu isme tidak terdapat dalam
Islam.
Kongres Nasional VII digelar di Surabaya dihadiri oleh 36 cabang SI. Tjokroaminoto tidak hadir pada kongres tersebut,
sehubungan dengan penahanan yang dilakukan pemerintah Belanda dengan tuduhan bahwa Tjokroaminoto telah memberikan
keterangan palsu dalam kasus afdeiling B.
Semaoen dan Tan malaka berusaha mempengaruhi keputusan sidang agar tidak menyetujui kebijakan disiplin partai, melalui
pidatonya yang masing masing diberi waktu lima menit. Pada pidatonya Tan malaka menyatakan sebagai berikut :
“Saya telah mengemukakan berbagai hal yang sama-sama ada pada PKI dan CSI. Saya menunjuk persatuan antara kalangan
Muslimin di Kaukasus, Persia, Bukhara dan daerah-daerah lainnya dengan kaum Bolsycwik. Persatuan dengan kaum buruh
Islam itu dianggap oleh kaum kapitalis Inggris sebagai suatu bahaya bagi penindasannya. Itulah sebabnya Pemerintah Inggris
sampai minta dua kali dengan sangat kepada pemerintah Soviet menghentikan propagandanya di negara-negara Islam. Ini
menggambarkan betapa sadarnya kaum Islam di luar Hindia dan benar-benar memahami siapa kawan dan siapa lawan mereka
di dunia ini. Dikongres saya minta pemimpin-pemimpin CSI membujuk anggotanya supaya tidak mau menerima disiplin
partai.”
http://peradabandansejarah.blogspot.com/2015/08/SI.html

7 / 11

Sarekat Dagang Islam (Sejarah dan Perkembangannya) ~ Sejarah Peradaban Islam

8/31/2015

Pada tahun 1921 Tjokroaminoto ditangkap dan ditahan oleh Belanda. Penahanan terhadap Tjokroamnoto terjadi
dilatarbelakangi peristiwa-peristiwa kerusuhan di Toli-toli, Sulawesi yang mengakibatkan ditangkapnya Moeis dengan tuduhan
telah Mengadakan provokasi terhadap masyarakat Sulawesi. Kemudian kejadian berdarah di Cimareme pada tanggal 7 Juli
1919.
Pada pemeriksaan mengenai kasus tersebut terungkap suatu organisasi rahasiah bernama Sarekat Islam Afdeling-B. Beberapa
pengurus SI, seperti Sosrokardono dituduh terlibat dalam perkara tersebut. Kemudian Tjokroaminoto ditangkap pada bulan
September 1921 dengan tuduhan memberikan keterangan palsu pada pengadilan Sosrokardono. Tjokroaminoto dibebaskan
pada bulan April 1922.Penangkapan serta penahanan terhadap Tjokroaminoto ini mendapat reaksi keras bahkan dari kalangan
pers Belanda dan Dewan Rakyat yang menyatakan bahwa tuduhan itu adalah rekayasa dengan tujuan memfitnah

SIMPULAN
Sarekat Dagang Islam merupakan salah satu tonggak sejarah perkembangan agama Islam di Indonesia. Melalui Sarekat
Dagang Islam para penganut agama Islam di Indonesia mulai berani menampakkan diri , dari sebelumnya yang selalu ditekan
habis oleh pemerintah Belanda. Sarekat Dagang Islam mengalami masa kejayaan ketika Tjokroaminoto bergabung menjadi
anggotanya.
Dibawah kepemimpinan Tjokroaminoto, SI menjadi organisasi pergerakan pertama yang mampu mengadakan mobilisasi
massa dalam sebuah vergadering (rapat terbuka) yang diadakan pada 26 Januari 1913 di Surabaya. Rapat terbuka tersebut
dihadiri 12 afdeling (cabang) dari 15 afdeling yang ada dan berhasil menyedot atensi massa sebanyak 80.000 orang. Pada
Kongres Kedua SI yang diadakan di Yogyakarta, April 1914, merupakan momen yang sangat bersejarah bagi Tjokroaminoto,
SI, dan bagi rakyat Indonesia saat itu dimana Tjokroaminoto menjadi pemimpin tertinggi SI menggantikan H. Samanhoedi.
Pada pembukaan kongres tersebut permintaan Samanhoedi agar tidak ada perubahan kepengurusan ditolak oleh peserta
kongres. Mereka menginginkan Samanhoedi untuk menyerahkan kepengurusan kepada generasi muda yang lebih pandai dan
memiliki kapasitas. Untuk meredakan suasana dan memberikan apresiasi kepada Samanhoedi Hasan Djajadiningrat
mengusulkan agar Samanhoedi ditetapkan sebagai Ketua Kehormatan CSI ( Central Sarekat Islam), sebuah posisi tanpa
kekuasaan.
Kepiawaian Tjokroaminoto sebagai negosiator ulung tidak perlu diragukan lagi. Melalui lobi-lobinya kepada pemerintah
Belanda, SI berhasil memperoleh status hukum dan mengubah afdeling-afdeling menjadi SI lokal. Selain itu, SI juga berhasil
mendapat ijin untuk membentuk kepengurusan pusat yang kemudian dinamai Central Sarekat Islam (CSI). Sampai Kongres
kedua sudah 60 afdeling yang berhasil diubah menjadi SI lokal dan nantinya terus bertambah. Maka, amat wajar pengaruh
Tjokroaminoto semakin besar dan banyak cabang-cabang yang meliriknya untuk menjadi suksesor Samanhoedi. Di tangan
Tjokroaminoto-lah SI mengubah konsep pergerakannya dari pergerakan di bidang ekonomi menjadi organisasi pergerakan
nasional yang berorientasi sosial politik dan kepemimpinannya beralih dari kelompok borjuis pribumi ke kaum intelektual yang
terdidik secara Barat.

Share This:

Facebook

Twitter

Google+

Stumble

Digg

RELATED POSTS:
Islam dalam Pembangunan Nasional
Koentjaranigrat mengemukakan suatu sentalitas pembangunan dalam bukunya "Kebudayaan, Mentalitas dan
Pembangunan". Menurut beliau, suatu bangsa yang … Read More
http://peradabandansejarah.blogspot.com/2015/08/SI.html

8 / 11

Sarekat Dagang Islam (Sejarah dan Perkembangannya) ~ Sejarah Peradaban Islam

8/31/2015

Sarekat Dagang Islam (Sejarah dan Perkembangannya)
PENDAHULUAN Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan para pedagang yang bernama Sarekat
Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911, SDI didi… Read More

Beranda

Posting Lama

0 KOMENTAR:
POSKAN KOMENTAR

LINK KE POSTING INI
Buat sebuah Link

SEARCH

POPULAR POSTS
Dinasti Abbasiyah (Kemajuan dan Keberhasilannya)
KEMAJUAN DINASTI ABBASIYAH DALAM BIDANG SOSIAL BUDAYA Sebagai sebuah dinasti, kekhalifahan Bani
Abbasiyah yang berkuasa lebih dari lim...
Muslim Rohingya
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Permasalahan keragaman agama dan etnis di banyak negara telah
mengakibatkan berbagai persoala...
Perluasan Wilayah Pada Masa Khulafaurasyiddin dan Dinasti Umayyah
Ekspansi Gelombang Pertama Sebelum Nabi Muhammad wafat pada tanggal 8 Juni 632 M, seantero Jazirah Arab
telah dapat ditaklukkan di b...
Islam dalam Pembangunan Nasional
Koentjaranigrat mengemukakan suatu sentalitas pembangunan dalam bukunya " Kebudayaan, Mentalitas dan
Pembangunan" . Menurut bel...
Islam Pada Masa Pertengahan
Masa pertengahan ditandai dengan kemunduran total imperium di Baghdad. Ibarat orang yang menderita penyakit
http://peradabandansejarah.blogspot.com/2015/08/SI.html

9 / 11

Sarekat Dagang Islam (Sejarah dan Perkembangannya) ~ Sejarah Peradaban Islam

8/31/2015

akut dan tengah menunggu aj...
Tokoh-tokoh Filsafat Sejarah
Santo Augustinus Biografi Santo Augustinus Santo Augustinus dilahirkan pada tanggal 13 November 354 di
Tegaste, Algeria, Afrika Uta...

BLOG ARCHIVE
▼ 2015 (7)
▼ Agustus (7)

Sarekat Dagang Islam (Sejarah dan Perkembangannya)...
Tokoh-tokoh Filsafat Sejarah
Islam dalam Pembangunan Nasional
Muslim Rohingya
Islam Pada Masa Pertengahan
Perluasan Wilayah Pada Masa Khulafaurasyiddin dan ...
Dinasti Abbasiyah (Kemajuan dan Keberhasilannya)

Copyright © 2015 Sejarah Peradaban Islam | Powered by Blogger
Design by ThemeIsle | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com

Powered By Wander Burst

http://peradabandansejarah.blogspot.com/2015/08/SI.html

10 / 11

Sarekat Dagang Islam (Sejarah dan Perkembangannya) ~ Sejarah Peradaban Islam

http://peradabandansejarah.blogspot.com/2015/08/SI.html

8/31/2015

11 / 11