Majas dan gaya bahasa.pdf (14)

Gaya bahasa atau majas adalah pemanfaatan kekayaan
bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek
tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan
cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan baik secara
lisan maupUll tertulis. (KamusBesarBahasaIndonesia,edisi ketiga,
tahun 2002). Meskipun ada banyak macam gaya bahasa atau
majas, namun secara sederhana gaya bahasa terdiri dari empat
macam, yaitu majas perbandingan, majas penegasan, majas
pertentangan, dan majas sindiran.
Majas Perbandingan

1. Alegori (allgoria:alIos,lain,agoreurein:
ungkapan,
pernyataan) adalah menyatakan dengan cara lain, melalui
kiasan atau peggambaran.
a. Burungmerpatimenggambarkan perdamaian.
(perilaku burung'merpati memberikan gambaran
lengkap sebagai burung yang cinta damai)
.

b.


Hidup

manusia

seperti roda!ckadang-kadang

kadang pula di atas.

2.

di bawah

_0

Alusio adalah pemakaian ungkapan yang ~idak
diselesaikan karena selain ungkapan itu sudah dikenal juga
pembicara atau penulis ingin menyampaikan maksud
secara tersembunyi.
';:;'

a. Ah, kau ini, seperti kura-kura dalam perahu.
(Iengkaptrya, Ah, kau ini, seperikura-kura dalam
perahu, pura-pura tidak tahu.)
b. Memberikan barang atau nasihat seperti itu
kepadanya, engkau seperti memberikan bunga kepada
seekor kera.
c.

Kalau ada sumur di ladang, bolehkah sqya menumpang
mandi?

61

Ii

3. Simile adalah pengungkapan dengan menggunakan
perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata
depan clan penghubung seperti layaknya, bagaikan,
seperti, bagai.
a. Caranya bercinta selalu mengagetkan, seperti

petasan (Rendezvous,Agus Noor)
b. Dan ia pun bercerita, betapa dia selalu
memimpikan hidupnya mengalir sepertisebuah
bossanova.Tak terlalu banyak kejutan, sepertijazz.
(Rendezvous,Agus Noor)
4.

Metafora (Yun. Metaphore:meta:di atas,pherein:membawa)
adalah pengungkapan berupa perbandingan analogis satu
hal dengan hallain, dengan menghilangkan kata-kata seperti,
layaknya, bagaikan, dsb.
a. Generasi muda adalah tulangpunggungnegara
(generasi muda dianalogikan sebagai tulang
punggung)
b. Dan ia pun bercerita, betapa dia selalu
memimpikan hidupnya adalah sebuahbossanova
ataujazz.
c. Setelah sampai di kaki gunung(analogi dari kaki
manusia) ia duduk-duduk di mulutsungai(analogi
dari mulut manusia).


5.

Antropomorfisme adalah bentuk metafora yang
menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan
dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
a. Setelah sampai di kaki gunung, ia duduk-duduk
di mulut sungai.

b.

62

Ketika sampai di mulutjurang, hatinya ragu-ragu,
adakah ia berani melanjutkan perjalanan

6. Sinestesia adalah bentuk metafora berupa ungkapan
yang berhubungan dengan suatu indra untuk dikenakan
kepada indra yang lain.
a. Kata-katanya (untuk telinga) memang terkenal

pedas. (untuk pengeeap/ lidah)
b. Permen nona-nona rasanya rame-rame!
e. Betapa sedap memandang gadis eantik yang
selesai berdandan.
7.

Antonomasia adalah penggunaan sifat sebagai nama diri
atau nama diri sebagai nama jenis.
a. Lho, Mbak:Ju,kalau begini aku harus bagaimana?
Masakan aku harus melepas bekisarku,meski
katanya, dia hanya mau pinjam sebentar?
(Belantik,Ahmad Tohari)
b. " ...Jangan seperti anak kemarin sore, Kolonel.
Kalau mereka menginginkan kematianku,
baiklah." "Mungkin ini jalan terbaik, Jendral"
(Rendezvous,Agus Noor)

8.

Aptronim adalah pemberian nama yang coeok dengan.;

sifat atau pekerjaan orang.,
a. Karena sehari-hari ia bek'~rja sebagai kusir
gerobak, ia dipanggil Kartogrobak.
b. Tentu Karto grobak tidak ada sangkut-pautnya
dengan si Gendut,anak Tarsih tetangga sebelah.

"