PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA

PUTUSAN

Nomor : 64-K / PM.III-19 / AD / V / 2012

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Merauke dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Terdakwa I

: Nama lengkap

: LALU MUSTIARIS

Pangkat/NRP : Sertu / 21050255280685 Jabatan

: Basi Ops Sima Kima

Kesatuan

: Yonif 755/Yalet

Tempat tanggal lahir : Sakra, 24 Juni 1985 Jenis kelamin

Tempat tinggal : Asrama Yonif 755/Yalet Merauke Papua.

Terdakwa II : Nama lengkap

: AAN. PRASETYO

Pangkat/NRP : Pratu / 31050775840186 Jabatan

: Taban Cuk II Mortir Bantuan Kesatuan

: Yonif 755/Yalet

Tempat tanggal lahir : Klaten, 20 Januari 1986 Jenis kelamin

Tempat tinggal : Asrama Yonif 755/Yalet Merauke, Papua.

Terdakwa III : Nama lengkap

: EKO SUTRISNO

Pangkat/NRP : Pratu / 31071216790287 Jabatan

: Tamudi Tonkom

Kesatuan

: Yonif 755/Yalet

Tempat tanggal lahir : Magetan, 22 Pebruari 1987 Jenis kelamin

Tempat tinggal : Asrama Yonif 755/Yalet Merauke, Papua.

Terdakwa IV : Nama lengkap

: SAHRUN M. SALEH

Pangkat/NRP : Pratu / 31080239320486 Jabatan

: Ta Yanrad Sima

Kesatuan

: Yonif 755/Yalet

Tempat tanggal lahir : Ternate, 11 April 1986 Jenis kelamin

Tempat tinggal : Asrama Yonif 755/Yalet Merauke, Papua.

Terdakwa V : Nama lengkap

: SIGIT WINANTO

Pangkat/NRP : Praka / 31040846721082 Jabatan

: Ta Yanrad Pleton II Kipan B Kesatuan

: Yonif 755/Yalet

Tempat tanggal lahir : Gunung Kidul, 12 Oktober 1982 Jenis kelamin

Tempat tinggal : Asrama Yonif 755/Yalet Merauke Papua.

Terdakwa VI : Nama lengkap : MUHAMMAD MAHFURI Pangkat/NRP

: Pratu / 31051027541286 Jabatan

: Tabak Ru 3 Ton SLT Kiban Kesatuan

: Yonif 755/Yalet

Tempat tanggal lahir : Grobokan, 31 Desember 1986 Jenis kelamin

Tempat tinggal : Asrama Yonif 755/Yalet Merauke Papua.

Terdakwa VII : Nama lengkap

: YOSUA KANAF

Pangkat/NRP : Pratu / 31060420820686 Jabatan

: Taban Munisi Ru 1 Tonban Kompi E Kesatuan

: Yonif 755/Yalet

Tempat tanggal lahir : Kupang, 2 Juni 1986 Jenis kelamin

: Kristen Protestan

Tempat tinggal : Asrama Yonif 755/Yalet Merauke, Papua.

Para Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut di atas :

Membaca

: Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 172 / PWY selaku Papera Nomor : Kep / 15 / III / 2012 tanggal 26

Maret 2012.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 65 / IV / 2012 tanggal 25 April 2012.

3. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi.

4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar

: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 65 / IV / 2012 tanggal 25 April 2012 didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa:

1. Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama.”

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut : Pasal 351 Ayat (1) Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1

KUHP.

2. Oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana Penjara :

Terdakwa I

: Selama 5 (Lima) Bulan.

Terdakwa II : Selama 4 (Empat) Bulan. Terdakwa III : Selama 4 (Empat) Bulan. Terdakwa IV : Selama 4 (Empat) Bulan. Terdakwa V : Selama 4 (Empat) Bulan. Terdakwa VI : Selama 4 (Empat) Bulan. Terdakwa VII : Selama 4 (Empat) Bulan.

3. Barang Bukti berupa :

Barang-Barang :

a. 3 (tiga) batang kayu yang digunakan untuk penganiayaan.

b. 1 (satu) buah sangkur SP1 milik Terdakwa I.

c. 3 (tiga) buah buku tulis yang berisi tentang perjuangan KNPB milik Sdr. Melyanus Wantik.

d. 1 (satu) buah bros lambang Bintang Kejora.

Surat-Surat :

a. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : 353/114/VR/2011 tanggal 08 Nopember 2011 dari RSUD Wamena atas nama Sdr. Melyanus Wantik.

b. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : 353/115/VR/2011 tanggal 10 Nopember 2011 dari RSUD Wamena atas nama Sdr. Markus Walilo.

c. 1 (satu) lembar photo korban atas nama Sdr. Melyanus Wantik.

d. 1 (satu) lembar photo korban atas nama Sdr. Markus Walilo.

e. 3 (tiga) lembar kertas yang berisi perjuangan KNPB milik Sdr. Melyanus Wantik.

f. 1 (satu) lembar photo barang bukti bros lambang Bintang Kejora dan 3 (tiga) buku tulis yang berisi tentang perjuangan KNPB.

g. 1 (satu) lembar photo barang bukti senjata SS1 V1 No. 083584, 15 (lima belas) butir munisi dan 4 (empat) buah magazen SS1 V1.

Mohon tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar :

Terdakwa I

: Rp. 15.000,- (Lima Belas Ribu Rupiah). Terdakwa II : Rp. 10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah). Terdakwa III : Rp. 10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah). Terdakwa IV : Rp. 10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah). Terdakwa V : Rp. 10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah). Terdakwa VI : Rp. 10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah). Terdakwa VII : Rp. 10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah).

5. Permohonan para Terdakwa yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa mengakui segala perbuatannya dan menyesali serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi, disamping itu apa yang para Terdakwa lakukan niatnya untuk melaksanakan tugas dalam rangka membela keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, oleh karenanya Terdakwa memohon agar dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya.

Menimbang

: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, para Terdakwa

pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa para Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Selasa tanggal satu bulan Nopember tahun Dua ribu sebelas atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Nopember tahun dua ribu sebelas atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu sebelas, bertempat di depan Sekolah Dasar (SD) Inpres desa Upagalo, Distrik Kurulu, Wamena Kabupaten Jayawijaya atau tempat-tempat lain, setidak-tidaknya dalam suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

“Secara bersama-sama melakukan Penganiayaan”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Bahwa para Terdakwa adalah :

1. Terdakwa I masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2004 melalui pendidikan Secaba PK di Rindam IX/Udayana selama 6 (enam) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian dilanjutkan Dikjurba Infantri selama 5 (lima) bulan dan setelah lulus ditugaskan di Yonif 755/Yalet Kodam XVII/Cenderawasih sampai sekarang dengan pangkat terakhir Sersan Satu NRP. 21050255280685.

2. Terdakwa II masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2005 melalui pendidikan Secata PK Gelombang I di Rindam IV/Diponegoro selama 6 (enam) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian dilanjutkan Dikjurta Infantri selama 3 (tiga) bulan dan setelah lulus ditugaskan di Yonif 755/Yalet Kodam XVII/Cenderawasih sampai sekarang dengan pangkat terakhir Pratu NRP. 31050775840186.

3. Terdakwa III masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2007 melalui pendidikan Secata PK di Kodam Jaya dan lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian dilanjutkan Dikjurta Infantri di Rindam Jaya dan setelah lulus

755/Yalet Kodam XVII/Cenderawasih sampai sekarang dengan pangkat terakhir Pratu NRP. 31071216790287.

4. Terdakwa IV masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK Gelombang I di Rindam XVII/Cenderawasih selama 6 (enam) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian dilanjutkan Dikjurta Infantri selama 3 (tiga) bulan di Rindam XVII/Cenderawasih dan setelah lulus ditugaskan di Yonif 755/Yalet Kodam XVII/Cenderawasih sampai sekarang dengan pangkat terakhir Pratu NRP. 31080239320486.

5. Terdakwa V masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2003 melalui pendidikan Secata PK Gelombang I di Rindam Jaya selama 6 (enam) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian dilanjutkan Dikjurta Infantri di Rindam Jaya selama selama 3 (tiga) bulan dan setelah lulus ditugaskan di Yonif 755/Yalet Kodam XVII/ Cenderawasih sampai sekarang dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31040846721082.

6. Terdakwa VI masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2005 melalui pendidikan Secata PK Gelombang I di Rindam Jaya selama 6 (enam) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian dilanjutkan Dikjurta Infantri di Rindam Jaya selama 3 (tiga) bulan dan setelah lulus ditugaskan di Yonif 755/Yalet Kodam XVII/Cenderawasih sampai sekarang dengan pangkat terakhir Pratu NRP. 31051027541286.

7. Terdakwa VII masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2005 melalui pendidikan Secata PK Gelombang I di Rindam IX/Udayana selama 6 (enam) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian dilanjutkan Dikjurta Infantri Rindam IX/Udayana selama 3 (tiga) bulan dan setelah lulus ditugaskan di Yonif 755/Yalet Kodam XVII/ Cenderawasih sampai sekarang dengan pangkat terakhir Pratu NRP. 31060420820686.

b. Bahwa pada saat kejadian, para Terdakwa sedang melaksanakan tugas / Satgas Pamrahwan dari Yonif 755/Yalet di Distrik Kurulu Kabupaten Jaya Wijaya, Wamena.

c. Bahwa pada hari Selasa tanggal 01 Nopember 2011 sekira pukul 11.30 Wit, datang seorang warga yang bernama Alex Logo (Saksi III) di Pos Satgas Pamrahwan Distrik Kurulu, Wamena Kabupaten Jaya Wijaya, yang melaporkan bahwa di Sekolah Dasar (SD) Inpres desa Upagalo Distrik Kurulu, Wamena Kabupaten Jaya Wijaya ada rapat tertutup, dan sebelumnya rapat sudah dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali di tempat tersebut pada bulan Oktober 2011.

d. Bahwa setelah mendengar laporan tersebut, Terdakwa I berusaha menghubungi anggota Polsek Kurulu atas nama Briptu Tabuni, namun HP-nya tidak aktif. Dengan pertimbangan rapat tertutup tersebut keburu selesai, Terdakwa I mengambil inisiatif untuk mengambil tindakan dengan cara berpatroli ke desa Upagalo bersama enam anggotanya atas nama Pratu Aan Prasetyo (Terdakwa II), Pratu Eko Sutrisno (Terdakwa III), Pratu Sahrun M. Saleh (Terdakwa IV), Praka Sigit Winanto (Terdakwa V), Pratu Muhammad Mahfuri (Terdakwa VI) dan Pratu Yosua Kanaf (Terdakwa VII), semua berpakaian PDL loreng dan bersenjata, senjata indeks Terdakwa I jenis SSI VI No.083584 dengan munisi caliber 5.56 MM. Sebelum berangkat, Terdakwa I melaporkan rencana tindakannya kepada Danki Satgas atas nama Lettu Inf Dede Hermawan (Saksi V).

e. Bahwa sesampainya di depan SD Inpres desa Upagalo sekira pukul 13.00 Wit, masyarakat sudah selesai dan membubarkan diri, hanya tinggal beberapa orang, lalu Terdakwa I memerintahkan anggotanya untuk memanggil dan mengumpulkan warga masyarakat yang berada di dalam SD desa Upagalo, di depan SD Inpres desa Upagalo

sebanyak 11 (sebelas) orang warga masyarakat, diantaranya bernama Sdr.Melyanus Wantik (Saksi I) dan Sdr. Markus Walilo (Saksi II).

f. Bahwa kemudian Terdakwa I dan para Terdakwa lainnya memeriksa dan menanyakan kegiatan 11 (sebelas) orang warga masyarakat tersebut, namun tidak ada yang menjawab, sehingga Terdakwa I emosi, lalu bersama para Terdakwa lainnya memukul 11 (sebelas) orang warga masyarakat tersebut dengan tangan kanan menggenggam f. Bahwa kemudian Terdakwa I dan para Terdakwa lainnya memeriksa dan menanyakan kegiatan 11 (sebelas) orang warga masyarakat tersebut, namun tidak ada yang menjawab, sehingga Terdakwa I emosi, lalu bersama para Terdakwa lainnya memukul 11 (sebelas) orang warga masyarakat tersebut dengan tangan kanan menggenggam

g. Bahwa setelah 11 (sebelas) orang warga masyarakat tersebut dipukuli juga tidak ada yang mau menjawab, maka Terdakwa I mengambil ranting pohon Cemara dan Jarak Hutan, lalu dipukulkan ke pinggang 11 (sebelas) orang tersebut masing-masing 1 (satu) kali hingga ranting kayunya patah. Kemudian Terdakwa I mengambil ranting kayu lagi dan memukul lagi 11 (sebelas) orang warga masyarakat tersebut, sehingga menarik perhatian hingga warga masyarakat setempat berdatangan ke tempat kejadian tersebut.

h. Bahwa melihat warga masyarakat setempat berdatangan ke tempat kejadian, Terdakwa I dengan menggunakan senjata indeksnya jenis SSI VI No.083584 dengan munisi kaliber

5.56 MM, memberikan tembakan peringatan ke atas sebanyak 3 (tiga) kali, setelah itu baru Saksi I menjawab bahwa sedang ada rapat, kemudian Terdakwa I dan para Terdakwa

dan memeriksa perlengkapan yang dibawa 11 (sebelas) orang tersebut, dan ditemukan berupa :

lainnya

menggeledah

1. Terdakwa I menemukan 3 (tiga) buah buku tulis yang berisi kegiatan KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan

3 (tiga) lembar kertas yang berisi tentang Pemekaran Kodam, nama-nama ketuanya dan dislokasi posisi Kodam.

2. 3 (tiga) lembar kertas yang berisi proses penyelesaian persoalan Papua Barat, Mekanisme proses hukum dan politik Papua Barat, dan Asas, sifat dan tujuan KNPB serta Sketma militer dan Sipil, yang ditemukan oleh Terdakwa I di tas Saksi I.

3. 1 (satu) buah bros lambang Bintang Kejora yang ditemukan oleh Terdakwa II di dalam saku celana Saksi

II.

i. Bahwa setelah menemukan barang-barang tersebut di atas, Terdakwa I menanyakan siapa pemimpin Saksi I dan kawan- kawannya, tetapi Saksi I dan kawan-kawannya tidak ada yang menjawab, sehingga Terdakwa I kembali memukul Saksi I dengan kayu, lalu menyuruh Saksi I merayap dan masuk dalam got, setelah itu baru Saksi I menjawab bahwa pimpinannya adalah Saksi I sendiri. Melihat cara dan gaya

Saksi I menjawab, Terdakwa I merasa Saksi I menyepelekannya, sehingga Terdakwa I memukul Saksi I lagi dengan ranting kayu dan mencabut sangkurnya, kemudian Terdakwa I menyayat punggung bagian kanan dari Saksi I sebanyak 2 (dua) kali. Kemudian sangkur Terdakwa I dipinjam oleh Terdakwa II dan digunakan untuk menyayat Saksi II karena Terdakwa II masih merasa jengkel setelah menemukan bros lambang Bintang Kejora di dalam saku celana Saksi II.

j. Bahwa kemudian Terdakwa I menanyakan siapa yang telah mengibarkan bendera Bintang Kejora di gapura yang dibuat oleh anggota Pos Satgas Pamrahwan Distrik Kurulu Kabupaten Jaya Wijaya Wamena dan pengibaran bendera Bintang Kejora di kampung Isaima serta di Pasir Putih, dan dijawab oleh Saksi I dan teman-temannya tersebut tidak tahu, lalu Terdakwa I memukul lagi dengan ranting kayu pohon Cemara sambil Terdakwa I mengatakan kepada Saksi II, kalau Terdakwa I tidak percaya Saksi II tidak tahu, karena Terdakwa menganggap Saksi II salah satu tokoh

OPM di Kampung Waga-Waga. Karena tidak ada jawaban, kemudian Terdakwa I mengeluarkan tembakan satu kali ke atas, di samping Saksi II, lalu memukul badan Saksi II dengan menggunakan ranting kayu satu kali.

k. Bahwa kemudian Terdakwa I bertanya lagi kepada Saksi I tentang pemimpin Saksi I di Wamena, namun tidak ada yang menjawab, sehingga Terdakwa I memasukan Saksi I dan Saksi II ke dalam got yang ada di sekitaran tempat kejadian. Tidak lama kemudian, Saksi II disuruh naik dan Saksi I tetap di dalam got sambil Terdakwa I menanyakan pemimpin mereka. Karena Saksi I tidak menjawab juga, Terdakwa I mengeluarkan tembakan ke tanah dinding parit di samping kiri Saksi I untuk menggertak, namun Saksi I tetap tidak mau menjawab. Lalu Terdakwa I menyuruh Saksi I naik dan baru Saksi I mengakui bahwa pemimpin mereka adalah Sdr. Simon Dabi.

l. Bahwa setelah Saksi I memberitahu pemimpin mereka, Terdakwa I menanyakan nomor HP Sdr. Simon Dabi dan menyuruh Saksi I supaya menghubunginya, kemudian terjadi percakapan antara Terdakwa I dan Sdr. Simon Dabi, dan terjadi kesepakatan untuk bertemu di Polsek Kurulu. Kemudian para Terdakwa membawa Saksi I, Saksi II dan teman-temannya ke Polsek Kurulu, Wamena.

m. Bahwa setelah sampai di Polsek Kurulu, Terdakwa I menjelaskan kronologis kejadian. Selang 30 menit kemudian Sdr. Simon Dabi beserta 5 (lima) orang pengawalnya Danunit Intel Kodim 1702/Jwy dan Pasi Intel Kodim 1702/Jwy (Lettu Inf Jhon Dahar) tiba di Polsek Kurulu. Selanjutnya terjadi pembicaraan antara Kapolsek Kurulu, Sdr. Simon Dabi, Danunit Intel Kodim 1702/Jwy dan Lettu Inf Jhon Dahar yang menyepakati penyelesaian permasalahan tersebut ke TNI dan diselesaikan di Koramil 1702-08/Kurulu.

n. Bahwa dari pembicaraan penyelesaian permasalahan tersebut di Koramil 1702-08/Kurulu

menghasilkan kesepakatan untuk diselesaikan secara damai dan kekeluargaan dengan dibuatkan surat pernyataan yang ditandatangani bersama oleh pihak yang bermasalah, diantaranya oleh Terdakwa I dan Saksi I.

o. Bahwa para Terdakwa mengetahui akibat dari perbuatan para Terdakwa tersebut di atas, dimana Saksi I dan Saksi II mengalami luka dan sakit sesuai :

1. Visum Et Repertum Nomor : 353/114/VR/2011 tanggal

08 Nopember 2011 dari RSUD Wamena atas nama Sdr. Melyanus Wantik, Saksi I mengalami :

a. Bekas luka berupa garis lurus ukuran tiga kali nol koma tiga senti meter pada kepala belakang kanan.

b. Bekas luka berupa garis lurus ukuran sepuluh kali nol koma tiga senti meter di pundak bawah kanan belakang.

c. Bekas luka berupa garis lurus ukuran lima kali nol koma tiga senti meter di pundak bawah kiri belakang.

d. Bekas luka berupa garis lurus ukuran empat kali nol koma tiga senti meter di lengan atas bagian belakang kiri.

Kesimpulan : Luka yang terjadi diduga akibat kekerasan benda tajam.

2. Visum Et Repertum Nomor : 353/115/VR/2011 tanggal

10 Nopember 2011 dari RSUD Wamena atas nama Sdr.

Markus Walilo, Saksi II mengalami tampak bekas luka sayatan yang sudah mengering pada daerah :

a. Kurang lebih enam senti meter diatas putting susu sebelah kanan dengan luka memanjang ukuran luka kurang lebih empat senti meter kali nol koma lima senti meter.

b. Kurang lebih enam senti meter diatas putting susu sebelah kiri dengan luka memanjang multiple koma ukuran luka kurang lebih tujuh kali dua senti meter.

c. Bahu sebelah kiri dengan luka memanjang koma ukuran luka kurang lebih delapan senti meter kali nol koma lima senti meter.

d. Lengan kiri atas bagian dalam koma kurang lebih delapan senti meter dari arah ketiak luka memanjang koma ukuran luka kurang lebih tiga kali nol koma lima senti meter.

e. Lengan kiri bagian belakang atas koma luka multiple memanjang koma ukuran luka kurang lebih delapan kali tiga senti meter komakurang lebih tiga senti meter diatasnya didapatkan luka memanjang ukuran kurang lebih lima senti meter kali satu senti meter.

f. Lengan kiri bagian bawah siku kearah luar dengan ukuran kurang lebih tiga kali nol koma lima senti meter.

g. Pada bahu kanan :

1. Luka memanjang dari daerah bahu sampai lengan atas kurang lebih sepuluh sentimeter kali dua senti meter.

2. Bahu kanan bagian dalam ukuran kurang lebih satu sentimeter.

h. Di atas ketiak kanan kea rah luar didapatkan luka memanjang kurang lebih lima kali satu senti meter.

i. Lengan atas bagian tengah didapatkan luka memanjang kurang lebih tujuh kali sepuluh senti meter koma kurang lebih lima senti meter di bawahnya terdapat luka memanjang kurang lebih dua kali nol koma lima sentimeter.

j. Lengan kanan bawah tampak luka memanjang kea rah bawah kurang lebih enam sentimeter kali dua senti meter.

k. Bengkak pada daerah punggung tangan kanan kurang lebih tiga kali satu senti meter. l. Kepala bagian belakang tampak luka memanjang kurang lebih tiga kali dua senti meter. m. Leher bagian belakang terdapat luka multiple kurang lebih lima senti meter kali satu senti meter. n. Pada punggung kiri tampak luka multiple :

1. Kurang lebih tiga sentimeter dibawah bahu kiri bagian tengah didapat luka memanjang ke samping kurang lebih delapan kali satu senti meter.

2. Kurang lebih enam sentimeter dibawah bahu kiri bagian tengah didapatkan luka memanjang ke samping kurang lebih delapan kali dua senti meter.

3. Kurang lebih sembilan sentimeter dibawah bahu kiri bagian tengah didapatkan luka memanjang ke samping kurang lebih tujuh kali dua senti meter.

4. Kurang lebih lima belas dibawah bahu kiri bagian tengah didapatkan luka memanjang ke bawah kurang lebih sepuluh kali dua senti meter.

5. Pada punggung kiri bagian tengah terdapat luka memanjang ke samping kurang lebih lima kali satu senti meter.

6. Kurang lebih tiga sentimeter dibawahnya terdapat luka memanjang ke bawah kurang lebih tujuh kali satu senti meter.

7. Pada punggung bagian luar terdapat luka memanjang ke samping kurang lebih lima kali satu senti meter.

o. Pada punggung kanan terdapat luka multiple :

1. Kurang lebih empat sentimeter dibawah bahu kanan bagian tengah didapatkan luka memanjang ke samping kurang lebih sepuluh kali satu senti meter.

2. Kurang lebih lima sentimeter dibawah bahu kanan bagian tengah didapatkan luka memanjang ke bawah kurang lebih tiga kali satu senti meter.

3. Kurang lebih tujuh sentimeter dibawah bahu kanan bagian tengah didapatkan luka memanjang ke samping kurang lebih tujuh kali satu senti meter.

4. Kurang lebih sembilan sentimeter dibawah bahu kanan bagian tengah didapatkan luka memanjang ke samping kurang lebih delapan kali satu senti meter.

5. Kurang lebih lima belas sentimeter dibawah bahu kanan bagian tengah didapatkan luka memanjang ke bawah kurang lebih empat kali dua senti meter.

6. Kurang lebih delapan sentimeter dibawah bahu kiri bagian tengah didapatkan luka memanjang ke samping kurang lebih sembilan kali satu senti meter.

7. Kurang lebih dua puluh lima sentimeter bahu kanan bagian tengah didapatkan luka memanjang ke samping kurang lebih sembilan kali satu senti meter.

8. Kurang lebih tiga puluh senti meter bahu kanan bagian tengah didapatkan luka memanjang ke dalam kurang lebih lima kali satu senti meter. Kesimpulan : Pada bagian luar didapatkan tampak bekas luka sayatan yang sudah mengering yang diduga akibat trauma benda tajam.

Berpendapat, bahwa perbuatan para Terdakwa tersebut telah memenuhi

pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal : Pasal 351 Ayat (1) Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut para Terdakwa menerangkan bahwa para Terdakwa benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang

: Bahwa atas dakwaan tersebut para Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan

membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang

: Bahwa di sidang para Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan dihadapi para Terdakwa sendiri.

Menimbang

: Bahwa Saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan di

bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi I

: Nama : DEDE HERMAWAN

Pangkat / NRP

: Kapten Inf NRP. 11040018290181

Jabatan

: Dan Satgas Kipan E

Kesatuan

: Yonif 755/Yalet

Tempat tanggal lahir : Karawang, 08 Januari 1981 Jenis kelamin

Alamat tempat tinggal : Asrama Yonif 755/Yalet Merauke.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan para Terdakwa sejak berdinas di Yonif 755/Yalet, karena para Terdakwa adalah anggota langsung dari Saksi, berarti dalam hubungan antara atasan dan bawahan.

2. Bahwa Saksi tidak mengetahui secara langsung kejadian perkara ini, karena pada waktu kejadian, Saksi berada di Pos Kotis Satgas Kipan E Yonif 755/Yalet di kabupaten Tolikara, namun Saksi mendapat laporan lewat telepon dari Terdakwa I yang mengatakan bahwa Terdakwa I dan 6 (enam) Terdakwa lainnya telah menangkap masyarakat yang melaksanakan rapat gelap, lalu Saksi melaporkan hal tersebut kepada Dandim 1702/Jayawijaya dan Danrem 172/PW.

3. Bahwa setelah melaporkan kepada Dandim 1702/ Jayawijaya dan Danrem 172/PW, Saksi baru menerima laporan dari Terdakwa I lewat SMS yang menyebutkan bahwa pada hari Selasa tanggal 1 Nopember 2011 sekira pukul 11.30 Wit, ada anggota masyarakat atas nama Sdr. Alex Logo (Saksi IV) datangke Pos Satgas Yonif 755/Yalet melaporkan telah ada rapat gelap di SD desa Upagalo, Distrik Kurulu yang membahas tentang Papua Merdeka, sehingga kemudian Terdakwa I bersama 6 (enam) anggotanya mendatangi tempat dilaksanakannya rapat gelap tersebut, dan sesampainya di SD desa Upagalo, masyarakat yang sedang rapat bubar dan berusaha melarikan

Terdakwa berhasil mengumpulkan dan memeriksanya, sehingga menemukan 3 (tiga) buah buku tulis, selebaran yang berisi perjuangan kemerdekaan Papua Barat dan sebuah bros berlambang Bintang Kejora. Selanjutnya para Terdakwa membawa masyarakat tersebut ke Polsek Kerulu dan pada tanggal 2 Nopember 2011, Saksi baru datang ke Kodim 1702/Jayawijaya dan Subdenpom di Wamena yang mendapati para Terdakwa sedang diperiksa karena telah melakukan pemukulan dan mengeluarkan tembakan.

diri, namun

para

4. Bahwa yang Saksi ketahui dari pengakuan para Terdakwa, setelah Saksi bertemu dengan para Terdakwa, para Terdakwa

penganiayaan karena masyarakat tidak ada yang mengaku telah melakukan rapat gelap, pa dahal telah ditemukan bukti buku tulis dan kertas

telah melakukan telah melakukan

5. Bahwa Saksi telah menyampaikan kepada anggotanya termasuk kepada para Terdakwa untuk tidak melakukan kekerasan terhdapa masyarakat, dan apabila ada masyarakat yang datang melapor tentang Kamtibmas, yang bukan tugas pokok TNI, agar disalurkan ke Polsek.

Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang

: Bahwa para Saksi telah dipanggil secara sah oleh Oditur Militer di persidangan namun tidak hadir dan keterangan yang diberikan di Penyidik (POM) di bawah sumpah dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi - II : Nama lengkap : MELYANUS WANTIK

Pekerjaan

: Wiraswasta

Tempat tanggal lahir : Upagalo, 5 Mei 1983 Jenis kelamin

: Kristen Katolik

Tempat tinggal : Desa Upagalo Distrik Kurulu Kabupaten

Jayawijaya, Papua

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi awalnya tidak kenal dengan para Terdakwa, namun kemudian tahu nama Terdakwa Sertu Lalu Mustiaris pada saat penyelesaian perkara ini di Polsek Kurulu dan Koramil Kurulu.

2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 1 Nopember 2011 sekira pukul 07.00 Wit, Saksi dari Wamena menuju ke desa Upagalo untuk meminta Ubi ke orang tua Saksi yang bekerja sebagai guru Inpres Upagalo dan tinggal di perumahan guru SD Inpres Upagalo yang terletak satu komplek dengan SD Inpres Upagalo tersebut. Pada saat Saksi sampai di rumah orang tua Saksi, keadaan di rumah orang tua Saksi sudah ramai karena banyak orang ingin melihat hasil ujian Paket A. Kemudian orang tua Saksi menjanjikan untuk mengambil Ubinya sore hari, maka sekira pukul 11.00 Wit Saksi keluar dan berencana pulang, namun di luar SD Inpres Upagalo sudah ada Sdr. Alex Logo (Saksi IV) dan Sdr. Jon Wantik (Saksi V) bersama para Terdakwa.

3. Bahwa kemudian Saksi dihampiri oleh para Terdakwa dan tanpa koordinasi Saksi oleh Terdakwa I langsung di pukul dengan batang kayu dibagian punggung belakang, ditendang dengan sepatu pada bagian kaki, badan dan muka, yang diikuti oleh 6 (enam) orang Terdakwa lainnya, lalu Saksi disayat oleh Terdakwa I dengan pisau sangkur milik Terdakwa I pada bagian punggung Saksi. Kemudian Saksi direndam dan disuruh merayap di dalam parit, setelah itu Saksi IV mengomandoi para Terdakwa untuk menembak hingga terdengar suara tembakan sebanyak 5 (lima) kali,

4 (empat) kali ke udara dan 1 kali ke samping kiri Saksi pada waktu Saksi masih di dalam parit. Lalu Saksi disuruh naik ke darat dan merayap dengan perut sambil ditendang dan dipukuli dengan kayu sebanyak 4 (empat) kali. Selanjutnya Saksi bersama 9 (Sembilan) orang teman Saksi disuruh naik ke darat dan memakai baju serta dibariskan untuk dibawa ke

Polsek Kurulu, namun dari pihak Polsek Kurulu menyerahkan penyelesaiannya ke pihak Koramil Kurulu.

4. Bahwa Saksi tidak ingat lagi, berapa kali para Terdakwa memukul dan menendang Saksi, tapi lebih dari satu kali sehingga Saksi II mengalami luka sayatan di punggung belakang, bengkak pada lengan tangan kiri dan luka pada kepala kanan bagian belakang.

5. Bahwa Saksi tidak mengetahui alasan para Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi, karena pada hari Selasa tanggal 1 Nopember 2011, Saksi tidak mengadakan rapat di SD desa Upagalo, namun sebelum terjadi perkara ini, Saksi memang pernah merencanakan rapat untuk memberitahukan perkembangan masalah Papua, yang akan membahas proses penyelesaian persoalan Papua Barat, mekanisme proses hukum dan politik Papua Barat serta Papua Merdeka, namun rapat tidak terlaksana karena dibubarkan oleh Saksi IV.

6. Bahwa pada saat kejadian perkara ini, Saksi digeledah oleh para Terdakwa dan diketemukan 3 (tiga) buah buku tulis dan

3 (tiga) lembar kertas berisi catatan proses menuju pembebasan nasional Papua merdeka, proses kerja IPWP, ILWP dan KNPB serta daftar hadir dan 3 (tiga) lembar kertas yang bertuliskan Komite Nasional Papua Barat (West Papua National Committee), proses penyelesaian persoalan Papua Barat, mekanisme proses hukum dan politik Papua Barat adalah milik Saksi sendiri sedangkan 1 (satu) bros lambang bendera Bintang Kejora adalah milik Sdr. Markus Walilo (Saksi III).

Atas keterangan saksi tersebut yang dibacakan dari BAP. POM oleh Oditur Militer, para Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Adapun keterangan yang disangkal adalah :

1. Tidak benar, setelah para Terdakwa datang langsung memukul, akan tetapi setelah ditanya tidak menjawab baru dipukul.

2. Tidak benar, saat mengeluarkan tembakan di komandoi, akan tetapi mengeluarkan tembakan karena masyarakat sudah banyak berdatangan.

Saksi - III : Nama lengkap

: MARKUS WALILO

Pekerjaan

: Petani

Tempat tgl lahir

: Sikeno, 6 Juli 1985

Jenis kelamin

: Kristen Katolik

Alamat tempat tinggal : Desa

Distrik Kurulu Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Upagalo

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi awalnya tidak kenal dengan para Terdakwa, namun kemudian tahu nama Terdakwa Sertu Lalu Mustiaris pada saat terjadi perkara penganiayaan ini.

2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 1 Nopember 2011 sekira pukul 07.00 Wit, Saksi bersama 7 (tujuh) orang teman Saksi yang Saksi kenal tapi tidak mengetahui namanya, atas perintah Sdr. Melyanus Wantik (Saksi II) untuk kumpul di rumah masyarakat atas nama Sdr. Saulus Logo (guru SD Inpres desa Upagalo) yang terletak satu komplek dengan

SD Inpres Upagalo, dan ketika Saksi II tiba ditempat tersebut, Saksi II menyampaikan maksudnya untuk meminta Ubi dalam rangka ulang tahun KNPB (Komite Nasional Papua Barat) yang akan dilaksanakan di desa Pugima Distrik Walelagama, lalu salah seorang warga masyarakat menjanjikan untuk mengambil Ubinya sore hari, maka sekira pukul 11.00 Wit Saksi dan Saksi II bersama masyarakat lainnya keluar dan berencana kembali ke kebun masing- masing, namun di luar depan SD Inpres desa Upagalo sudah ada Sdr. Alex Logo (Saksi IV) dan Sdr. Jon Wantik (Saksi V) bersama para Terdakwa.

3. Bahwa kemudian Saksi dihampiri oleh para Terdakwa dan salah seorang Terdakwa menanyakan tentang kegiatan Saksi, Saksi II dan teman-teman Saksi, dan Saksi menjawab sedang meminta Ubi, namun tiba-tiba Saksi, Saksi II dan teman-teman Saksi oleh para Terdakwa I langsung di pukul dengan batang kayu dibagian punggung belakang, ditendang dengan sepatu pada bagian kaki, badan dan muka, yang diikuti oleh 6 (enam) orang Terdakwa lainnya, lalu Saksi disayat oleh salah satu Terdakwa yang Saksi tidak tahu namanya dengan pisau sangkurnya pada kepala bagian kanan Saksi. Kemudian Saksi direndam dan disuruh merayap di dalam parit, setelah itu Saksi IV mengomandoi para Terdakwa untuk menembak hingga terdengar suara tembakan sebanyak 5 (lima) kali, 3 (tiga) kali ke udara dan 2 (dua) kali ke samping kiri Saksi pada waktu Saksi masih di dalam parit. Lalu Saksi disuruh naik ke darat dan merayap dengan perut sambil ditendang dan dipukuli dengan kayu sebanyak 4 (empat) kali. Selanjutnya Saksi bersama 9 (Sembilan) orang teman Saksi disuruh naik ke darat dan memakai baju serta dibariskan untuk dibawa ke Polsek Kurulu, namun dari pihak Polsek Kurulu menyerahkan penyelesaiannya ke pihak Koramil Kurulu.

4. Bahwa Saksi tidak ingat lagi, berapa kali para Terdakwa memukul dan menendang Saksi, tapi lebih dari satu kali sehingga Saksi II mengalami luka sayatan di kepala bagian kanan Saksi, luka di punggung belakang sebelah kanan dan kiri, dada bagian kanan dan kiri bengkak.

5. Bahwa Saksi tidak mengetahui alasan para Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi, dan pada hari Selasa tanggal 1 Nopember 2011, Saksi tidak mengadakan rapat di SD desa Upagalo, serta Saksi mengetahui tentang rapat yang dilakukan oleh Saksi II dan Saksi juga tidak mengetahui tujuan dari KNPB. .

6. Bahwa pada saat kejadian perkara ini, Saksi digeledah oleh para Terdakwa dan diketemukan 1 (satu) bros lambang bendera Bintang Kejora adalah milik Saksi.

Atas keterangan saksi tersebut yang dibacakan dari BAP. POM oleh Oditur Militer, para Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Adapun keterangan yang disangkal adalah :

1. Tidak benar, setelah para Terdakwa datang langsung memukul, akan tetapi setelah ditanya tidak menjawab baru dipukul.

2. Tidak benar, saat mengeluarkan tembakan di komandoi, akan tetapi mengeluarkan tembakan karena masyarakat sudah banyak berdatangan.

3. Tidak benar menggores menggunakan sangkur ke bagian kepala, akan tetapi digoreskan ke bagian punggung sebanyak 2 (dua) kali.

Saksi IV

: Nama lengkap

: ALEK LOGO

Pekerjaan

: Wiraswasta

Tempat tanggal lahir : Kurulu, 12 Desember 1967 Jenis kelamin

: Kristen Katolik

Alamat tempat tinggal : Kampungg Upagalo Distrik Kurulu Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan para Terdakwa di Pos Satgas Yonif 755/Yalet pada saat para Terdakwa baru menempati Pos Satgas Pamrahwan Yonif 755/Yalet Distrik Kurulu, Wamena dan Saksi sebagai mata-mata NKRI/Pos Satgas Pamrahwan Distrik Kurulu, Wamena.

2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 1 Nopember 2011 sekira pukul 13.00 Wit, Saksi didampingi para Terdakwa menuju ke tempat pertemuan dalam rangka ulang tahun Papua Merdeka di SD Inpres desa Upagalo, Distrik Kurulu, Wamena, dan pada saat tiba di tempat tujuan, masyarakat sudah bubar, lalu Saksi bersama para Terdakwa memeriksa

11 (sebelas) orang anggota masyarakat tersebut dengan Ketuanya Sdr. Melyanus Wantik (Saksi II), dan dari hasil pemeriksaan ditemukan 1 (satu) buah buku tulis yang berisi tentang kegiatan-kegiatan untuk meluruskan Papua dan penghinaan-penghinaan tentang NKRI, sehingga membuat Saksi dan para Terdakwa marah, lalu tanpa bertanya lagi, Terdakwa I melakukan pemukulan dengan batang kayu dibagian punggung belakang Saksi II dan 11 (sebelas) orang temannya, yang diikuti oleh 6 (enam) orang Terdakwa lainnya. Kemudian beberapa Terdakwa mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak 4 (empat) kali ke udara dengan tujuan agar masyarakat disekitarnya tidak mengikuti kegiatan yang dipimpin oleh Saksi II. Kemudian Terdakwa I menyuruh Saksi II masuk dan merayap dalam parit, setelah itu salah satu Terdakwa bertanya kepada Saksi II tentang siapa yang mengibarkan bendera bintang Kejora. Karena merasa Saksi II menjawab tidak dengan jujur, salah satu Terdakwa menembak lagi kea rah dinding tanah parit sebanyak satu kali. Selanjutnya Saksi II disuruh naik ke darat dan memakai baju serta dibariskan untuk dibawa ke Polsek Kurulu, namun dari pihak Polsek Kurulu menyerahkan penyelesaiannya ke pihak Koramil Kurulu.

3. Bahwa menurut Saksi, selama ini Saksi II bersama rekan- rekannya tersebut sudah melaksanakan rapat dalam rangka KNPB pada tanggal 1 Nopember 2011 di SD Inpres desa Upagalo, Distrik Kurulu, Wamena, dengan tujuan ulang tahun Papua merdeka dan sebelumnya Saksi II dan temannya Sdr. Simon Dabi sudah pernah melaksanakan rapat meluruskan sejarah perjuangan bangsa pada bulan Oktober 2011, namun oleh Saksi bersama teman Saksi Sdr. Menega dabi, rapat tersebut dibubarkan karena mau merdeka dan bertentangan dengan NKRI.

4. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh para Terdakwa, Saksi II mengalami luka di punggung belakang 4. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh para Terdakwa, Saksi II mengalami luka di punggung belakang

5. Bahwa menurut Saksi perbuatan para Terdakwa adalah benar, karena apa yang telah dikerjakan oleh Saksi II bersama teman-temannya yang ingin merdeka adalah bertentangan dengan NKRI.

Atas keterangan saksi tersebut yang dibacakan dari BAP. POM oleh Oditur Militer, para Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Adapun keterangan yang disangkal adalah :

1. Tidak benar, setelah para Terdakwa datang langsung memukul, akan tetapi setelah ditanya tidak menjawab baru dipukul.

2. Tidak benar, saat mengeluarkan tembakan di komandoi, akan tetapi mengeluarkan tembakan karena masyarakat sudah banyak berdatangan.

Saksi V

: Nama lengkap

: YHON WANTIK

Pekerjaan

: Petani

Tempat tanggal lahir : Upagalo, 24 Pebruari 1968 Jenis kelamin

: Kristen Katolik

Alamat tempat tinggal : Desa

Distrik Kurulu Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Upagalo

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan para Terdakwa pada bulan Januari 2011 saat para Terdakwa melaksankan tugas di Pos di Distrik Kurulu.

2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 1 Nopember 2011 sekira pukul 07.00 Wit, pada saat Saksi sedang berada di desa Upagalo Distrik Kurulu, mendengar bahwa Sdr. Melyanus Wantik (Saksi II) dan Sdr. Simion Dabi sedang mengumpulkan masyarakat desa Upagalo Distrik Kurulu untuk mengikuti rapat tertutup tentang Papua merdeka. Mendengar hal tersebut, lalu Saksi melaporkan kepada Kapolsek Kurulu lewat telepon, namun jawaban Kapolsek Kurulu supaya Saksi melaporkan kepada Pos Satgas Yonif 755/Yalet Distrik Kurulu. Setelah itu, Saksi bersama Sdr. Alex Logo (Saksi IV) menuju ke Pos Satgas Yonif 755/Yalet Distrik Kurulu untuk melaporkan hal tersebut dan kemudian Danpos Satgas Yonif 755/Yalet Distrik Kurulu atas nama Sertu Lalu Mustiaris dan 6 (enam) orang anggotanya menindaklanjuti dengan berangkat ke tempat kejadian di SD Inpres desa Upagalo Distrik Kurulu, Wamena.

3. Bahwa Saksi dan Saksi IV serta para Terdakwa tiba SD Inpres desa Upagalo sekira pukul 12.00 Wit, lalu Terdakwa I mengeluarkan tembakan sebanyak 5 (lima) kali, 4 (empat) kali ke udara dan 1 kali ke dalam air parit, selanjutnya para Terdakwa menanyakan kepada Saksi II tentang rapat yang dilaksanakan oleh Saksi II dan Saksi II menjawab sedang rapat tentang Papua Merdeka, sehingga para Terdakwa memeriksa Saksi II dan menemukan 3 (tiga) buah buku catatan tentang Papua merdeka dan 1 (satu) bros lambang bendera Bintang Kejora, sehingga membuat para Terdakwa marah dan memukul pada bagian belakang tubuh Saksi II 3. Bahwa Saksi dan Saksi IV serta para Terdakwa tiba SD Inpres desa Upagalo sekira pukul 12.00 Wit, lalu Terdakwa I mengeluarkan tembakan sebanyak 5 (lima) kali, 4 (empat) kali ke udara dan 1 kali ke dalam air parit, selanjutnya para Terdakwa menanyakan kepada Saksi II tentang rapat yang dilaksanakan oleh Saksi II dan Saksi II menjawab sedang rapat tentang Papua Merdeka, sehingga para Terdakwa memeriksa Saksi II dan menemukan 3 (tiga) buah buku catatan tentang Papua merdeka dan 1 (satu) bros lambang bendera Bintang Kejora, sehingga membuat para Terdakwa marah dan memukul pada bagian belakang tubuh Saksi II

4. Bahwa sesampainya di Koramil Distrik Kurulu, Terdakwa I menelepon Pasi Intel Kodim 1702/Jayawijaya atas nama Lettu Inf Jhon F. Dahar dan sekitar pukul 16.00 Wit, Lettu Inf Jhon F. Dahar tiba di Koramil Kurulu, lalu menyelesaikan permasalahan tersebut secara baik-baik/damai.

5. Bahwa Saksi mengetahui, selama ini Saksi II bersama rekan-rekannya tersebut sudah melaksanakan rapat tersebut sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu 2 (dua) kali di bulan Oktober 2011 dan 1 (satu) kali pada tanggal 1 Nopember 2011, yang semuanya membahas tentang Papua Merdeka.

6. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh para Terdakwa, Saksi II mengalami luka lecet pada kepala bagian belakang dan bengkak pada tangan sebelah kanan serta luka di badan bagian belakang.

7. Bahwa menurut Saksi perbuatan para Terdakwa adalah benar, karena apa yang telah dikerjakan oleh Saksi II bersama teman-temannya yang ingin merdeka adalah bertentangan dengan NKRI.

Atas keterangan saksi tersebut yang dibacakan dari BAP. POM oleh Oditur Militer, para Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Adapun keterangan yang disangkal adalah :

1. Tidak benar, setelah para Terdakwa datang langsung memukul, akan tetapi setelah ditanya tidak menjawab baru dipukul.

2. Tidak benar, saat mengeluarkan tembakan di komandoi, akan tetapi mengeluarkan tembakan karena masyarakat sudah banyak berdatangan.

Menimbang

: Bahwa dalam sidang para Terdakwa menerangkan sebagai

berikut :

Terdakwa I :

1. Bahwa Terdakwa I masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2004 melalui pendidikan Secaba PK di Rindam IX/Udayana selama 6 (enam) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian dilanjutkan Dikjurba Infantri selama 5 (lima) bulan dan setelah lulus ditugaskan di Yonif 755/Yalet Kodam XVII/Cenderawasih sampai sekarang dengan

pangkat

terakhir

Sersan Satu NRP.

2. Bahwa pada saat kejadian tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini, Terdakwa I sedang melaksanakan tugas/Satgas Pamrahwan di Distrik Kurulu Kabupaten Jaya Wijaya Wamena, sejak tanggal 12 desember 2010 dengan jabatan sebagai Komandan regu.

3. Bahwa pada hari Selasa tanggal 01 Nopember 2011 sekira pukul 11.30 Wit, Terdakwa I menerima laporan dari seorang 3. Bahwa pada hari Selasa tanggal 01 Nopember 2011 sekira pukul 11.30 Wit, Terdakwa I menerima laporan dari seorang

4. Bahwa mendengar laporan tersebut, Terdakwa I berusaha menghubungi anggota Polsek Kurulu atas nama Briptu Tabuni, namun HP-nya tidak aktif. Dengan pertimbangan rapat tertutup tersebut keburu selesai, Terdakwa I mengambil inisiatif untuk mengambil tindakan dengan cara berpatroli dengan menggunakan pakaian PDL Loreng dan bersenjata indeks Terdakwa I jenis SSI VI No.083584 dengan munisi caliber 5.56 MM, ke desa Upagalo Distrik Kurulu bersama enam anggotanya yaitu atas nama Pratu Aan Prasetyo (Terdakwa II), Pratu Eko Sutrisno (Terdakwa III), Pratu Sahrun M. Saleh (Terdakwa IV), Praka Sigit Winanto (Terdakwa V), Pratu Muhammad Mahfuri (Terdakwa VI) dan Pratu Yosua Kanaf (Terdakwa VII). Sebelum berangkat, Terdakwa I melaporkan ke Danki Satgas atas nama Lettu Inf Dede Hermawan (Saksi V).

5. Bahwa sesampainya di SD desa Upagalo, Terdakwa I memerintahkan anggotanya untuk memanggil dan mengumpulkan warga masyarakat yang berada di dalam SD desa Upagalo, dan di depan SD desa Upagalo dapat dikumpulkan 11 (sebelas) orang warga masyarakat, diantaranya bernama Sdr.Melyanus Wantik (Saksi I) dan Sdr. Markus Walilo (Saksi II), karena sebelum para Terdakwa sampai di SD desa Upagalo, beberapa warga masyarakat telah keluar dan meninggalkan SD desa Upagalo.

6. Bahwa kemudian Terdakwa I dan para Terdakwa lainnya memeriksa dan menanyakan ke 11 (sebelas) orang warga masyarakat tersebut, “Ada rapat apa?” namun tidak ada yang menjawab, sehingga Terdakwa I emosi dan memukul ke 11 (sebelas) orang warga masyarakat tersebut dengan tangan kanan menggenggam di bagian muka masing- masing 1 (satu) kali.

7. Bahwa setelah ke 11 (sebelas) orang warga masyarakat tersebut dipukuli juga tidak ada yang mau menjawab, maka Terdakwa I mengambil ranting pohon Cemara dan kayu Jarak Hutan, lalu dipukulkan ke pinggang orang-orang tersebut masing-masing 1 (satu) kali hingga kayunya patah. Kemudian Terdakwa I mengambil kayu lagi dan memukul lagi ke11 (sebelas) orang warga masyarakat tersebut, sehingga menarik perhatian orang dan warga masyarakat setempat berdatangan ke tempat kejadian tersebut.

8. Bahwa melihat warga masyarakat setempat berdatangan ke tempat kejadian, Terdakwa I memberikan tembakan peringatan ke atas sebanyak 3 (tiga) kali, baru Saksi I menjawab bahwa sedang ada rapat, kemudian Terdakwa I dan para Terdakwa lainnya menggeledah dan memeriksa perlengkapan yang dibawa ke 11 (sebelas) orang tersebut, dan ditemukan berupa :

a. 2 (dua) buah Handphone yang ditemukan oleh Terdakwa

I dari Saksi I dan oleh Terdakwa II dari Saksi II, yang masing-masing berisi 3 (tiga) dan 4 (empat) SMS tentang rencana kemerdekaan Papua yang kata-kata akhirnya berbunyi “Sebarkan dan lanjutkan perjuangan.

b. Terdakwa I menemukan 3 (tiga) buah buku tulis yang berisi kegiatan KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan

1 (satu) buah buku tulis berisi tentang Pemekaran

Kodam, nama-nama ketuanya dan dislokasi posisi Kodam.

c. 3 (tiga) lembar kertas yang berisi proses penyelesaian persoalan Papua Barat, Mekanisme proses hukum dan politik Papua Barat, dan Asas, sifat dan tujuan KNPB serta Sketma militer dan Sipil, yang ditemukan oleh Terdakwa I di tas Saksi I.

d. 1 (satu) buah bros lambang Bintang Kejora yang ditemukan oleh Terdakwa II di dalam saku celana Saksi

II.

9. Bahwa setelah menemukan barang-barang tersebut di atas, Terdakwa I menanyakan siapa pemimpin Saksi I dan kawan- kawannya, tetapi Saksi I dan kawan-kawannya tidak ada yang menjawab, sehingga Terdakwa I kembali memukul Saksi I dengan kayu, lalu menyuruh Saksi I merayap dan masuk dalam got, setelah itu baru Saksi I menjawab bahwa pimpinannya adalah Saksi I sendiri. Melihat cara dan gaya

Saksi I menjawab, Terdakwa I merasa Saksi I menyepelekannya, sehingga Terdakwa I memukul Saksi I lagi dengan kayu dan mencabut sangkurnya, kemudian Terdakwa I menyayat punggung bagian kanan dari Saksi I sebanyak 2 (dua) kali. Kemudian sangkur Terdakwa I dipinjam oleh Terdakwa II dan digunakan untuk menyayat Saksi II karena Terdakwa II masih merasa jengkel setelah menemukan bros lambang Bintang Kejora di dalam saku celana Saksi II.