Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Niat Penggunaan E-Commerce XYZ Menggunakan Model UTAUT (Unified Theory Acceptance and Use Of Technology)

  Vol. 2, No. 7, Juli 2018, hlm. 2584-2593 http://j-ptiik.ub.ac.id

  

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Niat Penggunaan

E-Commerce XYZ Menggunakan Model UTAUT

  

(Unified Theory Acceptance and Use Of Technology)

1 2 3 Rizki Nanda Mustaqim , Ari Kusyanti , Himawat Aryadita

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: rizki.nanda.m94@gmail.com, ari.kusyanti@ub.ac.id, himawat@ub.ac.id

  

Abstrak

Perkembangan e-commerce di Indonesia semakin banyak dan semakin popular dikalangan masyarakat.

  Hal ini didorong oleh meningkatnya jumlah perusahaan yang menyediakan bisnis untuk layanan e-

  

commerce bagi konsumen (bisnis transaksi elektronik antara perusahaan dan konsumen sebagai

  pembeli). E-commerce XYZ merupakan salah satu e-commerce dibidang fashion yang popular dikalangan remaja. Model Unified Theory Acceptance And Use Of Technology (UTAUT) merupakan model yang menunjukan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi niat untuk menggunakan teknologi tertentu (e-commerce). Pada penelitian ini mengusulkan 3 variabel inti dari model UTAUT, yaitu

  

performance expectancy, effort expectancy , social influence, yang akan dipengaruhnya terhadap

variabel dependen niat atau behavioral intention. Model tersebut didapatkan dari penelitian sebelumnya.

  Teknik analisis data dilakukan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah hanya faktor social influence yang berpengaruh terhadap niat seseorang dalam menggunakan e-commerce XYZ, sedangkan faktor performance expectancy dan effort expectancy tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap behavioral intention.

  

Kata kunci: E-commerce XYZ, Analisis Regresi Linier Berganda, Unified Theory Acceptance And Use Of

Technology (UTAUT)

  

Abstract

The development of e-commerce in Indonesia more and more popular among the community. This is

driven by the growing number of companies that provide businesses for e-commerce services to

consumers (the business of electronic transactions between companies and consumers as buyers). XYZ

E-commerce is one of the e-commerce in the field of popular fashion among teenagers. Model Unified

Theory Acceptance And Use Of Technology (UTAUT) is a model that shows the factors that can affect

the intention to use a particular technology (e-commerce). This research proposes 3 core variables of

UTAUT model, that is performance expectancy, effort expectancy, social influence, which will be

influenced to intention dependent variable or behavioral intention. The model was obtained from

previous research. Data analysis technique is done by using multiple linear regression analysis. The

result of this research is only social influence factor that influence to one's intention in using XYZ e-

commerce, while the factor of expectancy and effort expectancy do not have significant influence toward

behavioral intention.

  

Keywords: E-commerce XYZ, Multiple Linear Regression Analysis, Unified Theory Acceptance And Use Of

Technology (UTAUT)

  Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 1.

   PENDAHULUAN

  pengguna internet di Indonesia telah mencapai Indonesia merupakan salah satu negara 132.7 juta dari total populasi penduduk dengan penduduk yang semakin antusias akan

  Indonesia 256.2 juta orang. Hal tersebut kemajuan teknologi, hal ini mendorong meningkat sangat signifikan dibanding hasil bertambahnya pengguna internet di Indonesia. survei APJII pada tahun 2014 yaitu hanya

  Berdasarkan data hasil survey Asosiasi sebesar 88 juta pengguna internet (APJII, 2016).

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

2584

  Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor

  commerce mudah digunakan maka pengguna

  expectancy dan social influence tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap penerimaan atau penggunaan website Bukalapak.

  facilitating condition . Sedangkan performance

  Penelitian ini menemukan bahwa penerimaan atau penggunaan website Bukalapak dipengaruhi oleh effort expectancy dan

  Pada penelitian sebelumnya dari Sopandi (2012) menemukan bahwa penerimaan sistem e- commerce Bukalapak dengan UTAUT.

  tersedia telah mendukung untuk melakukan operasional sistem, yaitu melakukan transaksi online di e-commerce misal tersedianya laptop atau PC, perangkat mobile serta jaringan internet.

  condition ¸ adalah tingkat infrastruktur yang

  orang lain yang mempunyai pengalaman bertransaksi online dapat mempengaruhi niat sesorang untuk melakukan transaksi online di sebuah situs e-commerce. 4.) Facilitating

  influence , adalah pengguna percaya bahwa

  akan merasa nyaman dengan layout website (warna, ukuran, huruf, kategori barang, harga dan deskripsi barang) yang disediakan sistem sehingga pengguna mudah dalam melakukan aktivitas pemebelian secara online. 3.) Social

  2.) Effort expectancy, adalah pengguna mendapatkan kemudahan ketika mengakses website e-commerce, sehingga minat dalam membeli produk secara online meningkat karena mudahnya pengoperasiannya. Ketika website e-

  Kenaikan jumlah pengguna internet tersebut juga berimbas pada pengguna e-

  empat faktor yang mempengaruhi niat (behavioral intention), atau keinginan seseorang untuk menentukan perilakunya dalam mengambil keputusan untuk membeli produk disuatu situs onlie. Model UTAUT menunjukan bahwa niat untuk menggunakan teknologi tertentu (e-commerce) dipengaruhi oleh adanya 1.) performance expectancy, yaitu pengguna mampu memahami tentang kemajuan teknologi informasi saat ini, misal semakin berkembangnya toko online yang dapat diakses melalui perangkat mobile ataupun laptop yang terhubung internet. Hal itu memudahkan pengguna untuk melakukan transaksi dan pengguna tidak perlu pergi ke toko sehingga dapat memesan produk secara online sekaligus menghemat waktu yang dibutuhkan untuk berbelanja.

  Technology (UTAUT) mengidentifikasi adanya

  Maka dari itu, sangat penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat pelanggan untuk melakukan pembelian online. Venkatesh et al. (2003) dalam teori Unified Theory Acceptance and Use of

  Berdasarkan pertumbuhan internet yang sangat cepat maka membuat sejumlah perusahaan e-commerce berpeluang besar untuk meningkatkan interaksi mereka dengan pelanggan. Walaupun tidak semua pelanggan sama bagi sebuah perusahaan, pelanggan yang menghabiskan lebih banyak uang dan lebih sering membeli adalah yang lebih penting. Dengan demikian mempertahankan pelanggan menjadi perhatian utama bagi perusahaan- perusahaan e-commerce yang ingin memperoleh keunggulan kompetitif. Liu, Maggie, & Lee (2011) melalui penelitiannya menunjukan bahwa peningkatan dalam mempertahankan pelanggan menghasilkan keuntungan yang lebih besar untuk perusahaan e-commerce.

  popular dikalangan masyarakat karena berkembangnya jumlah perusahaan yang menyediakan bisnis untuk layanan e-commerce bagi konsumen (bisnis transaksi elektronik antara perusahaan dan konsumen sebagai pembeli). Saat ini setidaknya terdapat 4 model bisnis online yang paling popular seperti toko online, iklan baris, marketplace dan model kupon diskon dari budaya Amerika Serikat (Marketeers, 2013). Bisinis belanja online merupakan sektor yang dinamis, kompleks dan kompetitif dimana perusahaan menyediakan berbagai produk dan layanan untuk pembeli melalui internet ( Altıntaş et al., 2010). Heinemann dan Schwarzl (2010) mengatakan bahwa keuntungan dari penjualan online diantaranya : ”meningkatkan basis pelanggan yang potensial, jangkauan pasar yang lebih luas, efektivitas biaya, difusi risiko, fleksibilitas, loyalitas pelanggan dan peningkatan citra dan merek revitalisasi”.

  E-commerce semakin banyak dan semakin

  commerce sebesar 62% dibanding dengan konten yang lain (APJII, 2016).

  peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) konten yang sering dikunjungi pengguna internet di Indonesia yaitu online shop atau e-

  commerce yang kian banyak. Perkembangan e- commerce di Indonesia selalu mengalami

  • – faktor yang mempengaruhi niat penggunaan e-commerce XYZ di Indonesia. Peneliti menggunakan model UTAUT yang

  2.2 Definisi Belanja Online

  Gambar 1. Model Penelitian Madigan et al. (2016)

  expectancy dan social influence, dan tidak

  menggunakan variabel facilitating condition karena sampel yang akan diteliti pengguna yang pernah melakukan transaksi di e-commerce XYZ maka dirasa tidak perlu meneliti variabel

  facilitating condition . Penelitian ini bertujuan

  untuk menguji model yang telah dirancang dan menganalisis faktor-faktor yang berkaitan dengan niat penggunaan e-commerce XYZ. Motode analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN

  Belanja online adalah proses membeli barang atau jasa oleh konsumen kepada penjual secara real-time, melalui jaringan internet (Forolus, 2012). Toko virtual ini mengubah paradigma membeli barang atau jasa secara konvensional (nyata) dengan adanya batasan- batasan seperti halnya tempat. Proses tanpa batasan ini dinamakan sebagai belanja online Business-to-Consumen (B2C). Ketika seorang pebisnis membeli dari pebisnis yang lain dinamakan sebagai belanja online Business-to- Business (B2B).

  berisi variabel performance expectancy, effort

2.1 Kajian Pustaka

  untuk mengetahui faktor-faktor yang akan mempengaruhi penerapan sistem ARTS. Dalam penelitian ini menggunakan model UTAUT (Theory of Acceptance and Use of Technology) untuk mnyelidiki faktor

  Transport System (ARTS) : an adaptation of the UTAUT model . Pada penelitian ini bertujuan

  Toko online tersedia dalam 24 jam sehari, konsumen lebih leluasa mengakses lewat internet kapan dan dimanapun. Toko online mejelaskan produk yang dijual dengan detail, baik melalui teks, foto dan file multimedia. Di toko online selain menyediakan informasi produk, juga menyediakan cara penggunaan, prosedur keselamatan, saran, fasilitas untuk berkomentar, memberi ratting, dan fasilitas chat guna menjawab pertanyaan pelanggan, sehingga mempercepat mendapat kata sepakat antara konsumen dengan berbagai vendor pemilik toko online.

  2.3 E-commece XYZ E-commerce

  XYZ adalah toko online B2C (Business to Customer) dimana target pemasaran mereka adalah individu. Sistem penjualan pada

  e-commerce

  XYZ ingin memberikan pengalaman yang berbeda dari pembelian secara fisik. E-commerce XYZ berfokus kepada penjualan produk seperti pakaian, sepatu, tas, aksesoris, sports, bahkan produk kecantikan. E-

  commerce

  XYZ menawarkan produk-produk dari berbagai brand terkemuka baik lokal maupun internasional (XYZ, 2016).

  Madigan et al. (2016) melakukan penelitian dengan judul Acceptance of Automated Road

  • – faktor yang mungkin mempengaruhi penggunaan ARTS yang beroperasi di dua lokasi di Eropa (La Rochelle di Perancis, dan Lausanne di Swiss). Sebanyak 349 tanggapan valid telah dikumpulkan, semua responden adalah penduduk setempat / pengunjung. Penelitian ini berfokus pada harapan pengguna yang dapat mempengaruhi niat perilaku mengenai penggunaan ARTS, ditujukan di dua lokasi - La Rochelle di Prancis, dan Lausanne di Swiss. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa konstruksi UTAUT yaitu harapan kinerja (performance expectancy), harapan usaha (effort expectancy) dan pengaruh sosial (social influence) merupakan prediktor yang mempengaruhi niat menggunakan ARTS, harapan kinerja (performace expectancy ) memiliki pengaruh yang paling kuat. Model penelitian dari Madigan et al. (2016) dapat dilihat pada gambar 1.

2.4 Unified Theory Acceptance and Use of

  kemudahan yang dirasakan seorang individu terkait dengan penggunaan sistem.

  Harapan kinerja atau performance

  expectancy didefinisikan sebagai tingkat dimana

  sesorang individu percaya bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dia dalam memperoleh keuntungan dalam kinerja (Ventakes et al., 2003).

  b.

   Effort Expectancy

  Venkatesh (2003) mendefinisikan effort

  expectancy (harapan usaha) merupakan tingkat

  c.

  2.4 Variabel – Variabel Yang Digunakan a.

   Social Influence Sosial influence dapat diartikan sebagai

  usaha yang dilakukan oleh seorang individu atau lebih didalam mengubah sebuah kepercayaan, persepsi dan tingkah laku orang lain (Venkastesh et al., 2003).

  d.

   Behavioral Intention

  Shin (2010) mengatakan bahwa niat atau

  intention merupakan prediktor terbaik, dimana

  intention adalah representasi kognitif dari kesiapan seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu, Selain itu Jogiyanto (2007). Seorang individu akan melakukan suatu perilaku jika mempunyai keinginan atau minat untuk melakukannya (Jogiyanto, 2007).

   Performance Expectancy

  Technology (UTAUT)

  UTAUT merupakan salah satu model yang menggambarkan faktor-faktor penerimaan teknologi informasi oleh individu, yang dikembangkan oleh Venkatesh, et al (2003). Model UTAUT ini adalah hasil gabungan dari 8 model penerimaan teknologi informasi yang telah ada dan sudah terpublikasi menjadi kesatuan teori mengenai penerimaan pengguna. Adapun 8 teori tersebut adalah 1.

  2. Effort expectancy

  Theory of reasoned action (TRA) 2. Technology acceptance model (TAM) 3. Motivational model (MM) 4. Theory of planned behavior (TPB) 5. Combined TAM and TPB (C-TAM-TPB) 6. Model of PC utilization (MPTU) 7. Innovation diffusion theory (IDT) 8. Social cognitive theory (SCT)

  UTAUT telah terbukti lebih berhasil dibandingkan kedelapan teori yang lain dalam menjelaskan sampai 70 persen varian niat

  (intention) . Dari perbandingan antara beberapa

  model tersebut maka diperoleh 4 faktor yang mempengaruhi penerimaan sebuah sistem (Venkatesh, et al 2003).

  1. Performance expectancy

  Performance expectancy dapat diartikan

  sebagai harapan kinerja dari sistem atau seberapa tinggi seseorang percaya bahwa menggunakan suatu sistem akan membantu dia untuk mendapatkan keuntungan kinerja dari pekerjaannya.

   Effort expectancy dapat diartikan sebagai

  (jenis kelamin), age (umur), voluntariness of use (kesukarelaan) dan experience (pengalaman) yang berfungsi sebagai moderator yang memperkuat pengaruh keempat faktor utama terhadap perilaku penerimaan teknologi. Model UTAUT dapat dilihat pada gambar 2.

  harapan usaha yang dikeluarkan untuk mengoperasikan sistem atau tingkat kemudahan yang dirasakan pengguna sistem dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu).

  3. Sosial Influence

   Sosial Influence dapat diartikan sebagai

  tingkat kepercayaan seseorang bahwa orang lain dapat mempengaruhi perilaku untuk menggunakan teknologi informasi yang baru.

  4. Fasilitating condition

  Fasilitating condition dapat diartikan

  sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa infratruktur organisasional dan teknikal tersedia untuk mendukung operasioal sistem.

  Disamping faktor-faktor diatas model UTAUT memiliki empat faktor lain : gender

  Gambar 2. Model UTAUT Sumber: Venkatesh, et al (2003)

3. METODOLOGI

  3.1. Jenis Penelitian

  Ekspektasi usaha merupakan tingkat kemudahan penggunaan sistem informasi (ecommerce) yang akan mengurangi upaya (tenaga dan waktu) dalam melakukan pekerjaannya (Venkatesh et al., 2003). Penelitian dari Nasir (2015) menunjukkan bahwa bahwa effort expectancy (harapan usaha) memiliki hubungan positif terhadap penerimaan teknologi informasi (behavioral intention). Selain itu menurut hasil penelitian dari Madigan et al. (2016) menunjukkan bahwa effort

  intention ). Harapan kinerja (performance expectancy ) digunakan untuk memberikan

  harapan kinerja (performance expectancy), harapan usaha (effort expectancy) dan pengaruh sosisal (social infuence). Menurut Venkatesh et al. (2003) diantara semua, harapan kinerja (performance expectancy) adalah predictor terkuat dari niat berperilaku (behavioral

  Use of Technology ) model berfokus pada

  UTAUT (Unified Theory of Acceptance and

  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka dari itu terdapat beberapa hipotesis yang akan diuji, hipotesis-hipotesis tersebut diantaranya :

  4.2 Hipotesis

  Gambar 3. Model Penelitian yang Digunakan

  4.1 merupakan model yang digunakan dalam penelitian.

  Pada penelitian ini merupakan jenis penelitian survey dengan cara mengumpulkan informasi dari responden melalui kuesioner. Penelitian survey yang dilakukan merupakan jenis penelitian penjelasan (confirmatory

  = 100 sampel yang dirasakan sudah cukup untuk mewakili populasi.

  Performance Expectancy, Effort Expectancy dan Social Influence . Sehingga didapat sampel 5 x 20

  Mengingat jumlah konsumen situs e- commerce XYZ tidak dapat diketahui dan selalu bertambah setiap waktu. Maka peneliti menggunakan rumus Hair et al. (2010) yaitu variabel independen x 20. Jumlah variabel independen terbanyak dipenelitian ini sebanyak 5 diantaranya variabel Trust, Perceived Risk,

  Kuesioner disebar secara online untuk memperoleh data lebih efektif dan cepat. Josep F. Hair (2010) menyebutkan bahwa untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi yang tidak bisa dihitung maka dianjurkan diatas 30 sampel atau berkisar dari 15 sampai 20 kali dari variabel independen.

  anggota sampel dari populasi yang sudah ada dan dipilih secara acak tanpa melihat strata atau keduudukan didalam populasi tersebut. (Sugiyono, 2016).

  samping . Teknik ini merupakan pengambilan

  XYZ Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random

  commerce

  Pada penelitian ini populasi yang digunakan yaitu keseluruhan konsumen yang pernah melakukan pembelian online melalui e-

  3.1. Populasi dan Sampel

  hubungan kausal antara beberapa variabel menggunakan pengujian hipotesis (Singarimbun dan Effendi, 1995 disitasi Lestari, 2016).

  research ). Jenis penelitian ini dapat menjelaskan

  arahan kepada konsumen untuk memilih dan membeli produk secara online. Dari pernyataan ini maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut : H1: Harapan kinerja (PE) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang untuk menggunakan e-commerce XYZ (BI).

4. PEMBAHASAN DAN HASIL

4.1 Model Penelitian

  expectancy (harapan usaha) memiliki pengaruh

  yang signifikan tehadap niat berperilaku (behavioral intention). Dari pernyataan ini maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

  System (ARTS) : an adaptation of the UTAUT model

  Model yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adopsi dari model penelitian yang sudah ada sebelumnya. Yakni penelitian dari Madigan et al. (2016) yang berjudul “Acceptance of Automated Road Transport

  ”. Untuk menguji kecocokan hipotesis analisis yang dilakukan menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Gambar H2: Harapan usaha (EE) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang untuk menggunakan e-commerce XYZ (BI).

  Venkatesh et al. (2003) mengatakan bahwa pengaruh sosial (social influence) didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang merasa bahwa orang lain yang penting percaya bahwa dia harus menggunakan sistem yang baru. Pengaruh sosial (social influence) memiliki pengaruh langsung terhadap behavioral intention (niat berperilaku). Penelitian dari Madigan et al. (2016) membuktikan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara social influence (pengaruh sosial) dengan behavioral intention (niat berperilaku). Berdasarkan pernyataan ini maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut : H3: Pengaruh sosial (SI) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang untuk menggunakan e-commerce XYZ (BI).

4.3 Uji Instrumen 1.

  Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah ukuran indikator yang ada telah menunjukkan apa yang seharusnya o diukur atau tidak. Pengujian o validitas pada penelitian o ini dilakukan p dengan melihat nilai degree of

  Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa seluruh data sampel dianggap normal karena telah memenuhi batas nilai skewness diantara -2 dan

  Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui tingkat normalitas distribusi sampel yang diteliti.

  4.4 Analisis Asumsi Klasik 1.

  adalah menghapus atau megeliminasi nilai mahalanobis distance yang lebih besar dari 54,775. Dari 100 data yang dijadikan sampel terdapat 4 data outlier sehingga akan dilakukan eliminasi data. Maka dari itu analisis data selanjutnya akan menggunakan data sebesar 96 data.

  distantace sebesar 54,775. Langkah selanjutnya

  1%. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapatkan batas nilai mahalanobis

  mahalanobis distance dengan taraf kesalahan

  • 2 dan kurtosis <7 , sehingga dapat dilakukan untuk melanjutkan analisis statistik berikutnya.

  Expectancy, Social Influence dan Behavioral Intention

  memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0.6. Hasil tersebut menunjukkan bahwa uji reliabilitas sudah dikatakan baik sehingga dapat dapat dilakukan analisis statistik selanjutnya.

  diperoleh bahwa secara keseluruhan variabel mulai dari Performance Expectancy, Effort

  Cronbach’s Alpha lebih dari 0.6. Hasil yang

  (menunjukkan hasil konsisten) jika memiliki nilai

  2. Uji Reliabilitas Variabel dapat dikatakan baik

  memperoleh nilai pearson correlation setiap indikator. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa seluruh indikator tiap variabel memiliki nilai pearson correlations > 0.163 (nilai r), sehingga dapat dikatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen selanjutnya.

  Pearson Product Moment bertujuan untuk

  nilai signifikansi 0.05 sehingga didapat nilai r adalah 0.165. Uji validitas dengan menggunakan

  freedom , dengan jumlah sampel 100 data dan

  2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah pada model regresi terdapat korelasi kuat antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Keseluruhan nilai setiap variabel independen telah memenuhi syarat tidak terjadi multikolinearitas yaitu nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10.

  3. Uji Heterkedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terdapat adanya gejala heterokedastisitas.

  Nilai signifikan yang diperoleh semua variabel independen dalam model regresi adalah > 0.05. Hasil tersebut membuktikan bahwa didalam model regresi tidak terjadi adanya gejala ketidaksamaan variance atau heterokedastisitas.

  4.5 Analisis Regresi Linier Berganda

  Analisis regresi linear berganda dilakukan

  3. Uji Outlier Data Outlier dapat digambarkan sebagai kasus dengan nilai nyata berbeda dengan hasil sisa pengamatan dalam data set (Keeny, 2005). Field (2009) menjelaskan bahwa data outlier merupakan data dengan nilai berbeda dengan keseluruhan data yang diperoleh sehingga dapat membuat data menjadi bias dan membuat standar deviasi meningkat. Pada uji outlier ini peneliti menggunakan software statistik guna menemukan nilai mahalanobis distance. Tahap selanjutnya yaitu mencari batas nilai dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dua Bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen atau lebih terhadap variabel pengaruh satu variabel independen secara dependen. individual dalam menerangkan variasi variabel 2 dependen 1. )

  Uji Determinasi (R Bertujuan mengukur seberapa jauh

  Tabel 3. Hasil Uji T

  kemampuan model dalam menerangkan

  Var Var variabel-variabel dependen.

  Koefisie T hitun Independe Depende Sig. n Regresi g 2 n n Tabel 1. Hasil Uji R

  1.28

  0.20 PE 0.163 Variabel Variabel Nilai Nilai R

  2

  3 Independen Dependen R Square

  • 0.67 PE

EE BI -0.054

  0.42

  3 EE BI 0.587 0.345

  4

  5.43

  0.00 SI SI 0.525

  3 Pada hasil regresi tersebut nilai R memiliki

  Berdasarkan syarat adanya pengaruh makna bahwa terdapat korelasi / hubungan yang variabel independen terhadap variabel dependen sedamg antara variabel independen hitung tabel secara individual yaitu jika nilai T > T

  (Performance Expectancy, Effort Expectancy atau nilai signifikan < 0.05. Maka hasil yang

  dan Social Influence ) dengan variabel dependen

  didapat adalah variabel PE dan EE secara (Behavioral Intention) yaitu sebesar 0.587 dan individu tidak berpengaruh secara signifikan termasuk hubungan yang sedang. Kemudian terhadap varibel BI. Sementara variabel SI pada kolom yang lain diperoleh nilai koefisien memiliki pengaruh yang signifikan terhadap determinasi (R Square) yaitu sebesasr 0.345, variabel BI. yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel Performance Expectancy, Effort

  4.5 Hasil Penelitian Expectancy dan Social Influence terhadap

  variabel Behavioral Intention adalah sebesar 34.5%.

  2. Uji Pengaruh Simultan (Uji - F) Bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen

  Tabel 2. Hasil Uji F Variabel Variabel Nilai Nilai Nilai Independen Dependen F Hitung F Tabel Sig.

  PE EE BI 16.133 2.70 0.000

  Gambar 4. Model Faktor-Faktor yang SI

  Mempengaruhi Niat Penggunaan E-commerce XYZ

  Dari gambar 4 diketahui bahwa hipotesis Berdasarkan syarat adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen ditolak jika nilai sig. > 0.05 dan nilai t hitung < t tabel . yaitu jika nilai F hitung > F tabel atau nilai signifikan Sebaliknya hipotesis diterima jika nilai sig. <

  0.05 dan nilai t hitung > t tabel . Hubungan yang < 0.05. Maka hasil tersebut dapat diartikan bahwa secara simultan atau bersama-sama menghasilkan nilai berlawanan dengan hipotesis variabel Performance Expectancy (PE), Effort juga akan akan ditolak. Berikut hasil dari pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.

  Expectancy (EE), Social Influence (SI) memiliki

  pengaruh terhadap variabel Behavioral Intention (BI).

  3. Uji Pengaruh Parsial (Uji - T)

DAFTAR PUSTAKA

  Jakarta

  payment: An analysis in the light of the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) . RAI Revista de

  D. F., 2016. Intention of adoption of mobile

  Abrahão, R. de S., Moriguchi, S. N., & Andrade,

  Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis Hipotesis Hasil H5 Harapan kinerja (PE) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang untuk menggunakan e-commerce XYZ (BI).

  objectives and competitive advantages of private label products: Manufacturers' perspective . International

  Journal of Retail & Distribution Management, 38(10), 773 - 788

  APJII., 2016. PENETRASI & PERILAKU PENGGUNA INTERNET INDONESIA .

  Arikunto, Suharsimi., 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Benbasat, I., & Barki, H., 2007. Quo Vadis TAM.

  B., 2010. Strategic

  Journal of the Association for Information Systems, 8(4), 211

  1. Dari hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk bertransaksi di e-commerce XYZ adalah sosial influence atau pengaruh sosial. Semakin potisif pengaruh sosial seseorang dalam menggunakan

  Berdasarkan data yang diperoleh dari pembagian 100 kuesioner secara online kepada responden warga Indonesia yang pernah melakukan transaksi di e-commerce XYZ. Data tersebut telah dianalisis dan terbukti telah lolos dari uji asumsi klasik. Berdasarkan dari hasil analisa data dengan metode regresi linear memberikan kesimpulan sebagai berikut :

  5. KESIMPULAN

  Diterima

  Ditolak H7 Pengaruh sosial (SI) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang untuk menggunakan e-commerce XYZ (BI).

  Ditolak H6 Harapan usaha (EE) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang untuk menggunakan e-commerce XYZ (BI).

  Administração E Inovação, 13(3), 221 –230. Tersedia di: > [Diakses 12 januari 2017] Altıntaş, M. H., Kılıç, S., Senol, G., & Isin, F.

  • –218. Cheng, Y., Yu, T., Huang, C., Yu, C., & Yu, C., 2011. The Comparison of Three Major Occupations for User Acceptance of Information Technology : Applying the UTAUT Model,147
  • –158. Tersedia di : <https://doi.org/10.4236/ib.2011.32021> [Diakses 20 Juli 2017] Chandio, F.H., 2011. Studying acceptance of online banking information system: A structural equation model, (June), 253.

  e-commerce XYZ . Hal tersebut ditunjukkan

  3. Secara keseluruhan ketiga prediktor (performace expectancy, effort expectancy, dan social influence) memiliki hubungan atau korelasi yang sedang terhadap niat (behavioral intention) untuk bertransaksi di

  expectancy dan effort expectancy terhadap behavioral intention .

  2. Temuan lain menyatakan bahwa faktor harapan kinerja (performance expectancy) dan harapan usaha (effort expectancy) tidak berpengaruh terhadap niat seseorang untuk bertransaksi di e-commerce XYZ. Hal ini ditunjukkan oleh tidak adanya pengaruh yang signifikan diantara faktor performace

  XYZ, maka akan semakin besar niat atau keinginan seseorang untuk bertransaksi di e-commerce XYZ.

  E- commerce

  Davis, F.D., Bagiozzi, R.P., & Warshaw, P.R., 1992.Extrinsic and intrinsic motivation to use computers in the workplace. Ghozali, I., 2016. APLIKASI ANALISIS MULTIVARIATE DENGAN PROGRAM

  IBM SPSS 23. Semarang: Undip Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J., & Anderson, R.E., 2010. Multivariate Data Analysis, Seventh Edition. Pearson Prentice Hall Heineimann, G. and Schwarzl, C., 2010. New Online Reitailing : Innovation and

  oleh nilai R yaitu sebesar 587. Dan ketiga prediktor ini hanya mampu menjelaskan pengaruh terhadap behavioral Intention yaitu sebesar 34.5%.

  • –33. <https://doi.org/10.1016/j.jairtraman.2014 .05.005> [Diakses 9 Februari 2017] Keeny, D. A., ed., 2005. Principles and Practice of Structural Equation Modelling. New York: The Guilford Press Ko, Dong-Wan., & William P.S., 2002. A Structural equation model of resident's attitudes forf tourism develompment, 23(2002),pp.521-530.

  Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11 . Jakarta:

  Statistical Principles For The Neurobiologist :Survival Guide. Elsevier :

  USA Sugiyono., 2016., Metode Penelitian Kualitatif

  Kuantitatif dan R & D . Alfabeta. Bandung

  Tabachnick, B. & Fidell, L., 2001, Using

  Multivariate Statistics . Ed.5. Boston:

  Pearson Umar, Husein. 2011., Metode Penelitian Untuk

  PT Raja Grafindo Persada Venkatesh, V., Speier, C., & Morris, M. G.,

  and privacy in social networking: A security-based approach to understand the pattern of adoption. Interacting with Computers, 22(5), 428

  2002. User acceptance enablers in

  individual decision making about technology: Towards an integrated model . Decision Sciences, 33(2), 297-316.

  Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., & Davis, F. D. (2003). User acceptance of

  information technology: Toward a unified view . MIS Quarterly, 27 (3), 425-478.

  E-commerce XYZ., 2016. E-commerce XYZ

  About. [online] Tersedia di:<

  Scheff, S., W., 2016., FUNDAMENTAL

  Shin, D. H., 2010. The effects of trust, security

  • 91.
  • –438. Tersedia di: <https://doi.org/10.1016/j.intcom.2010.05. 001> [Diakses 14 Maret 2017]

  • –2226.

  Palembang Menggunakan Model UTAUT.

  Transformation, Gebler, Weisbaden Jenatabadi, H. S., & Ismail, N. A., 2014. Journal of Air Transport Management Application of structural equation modelling for estimating airline performance. Journal of Air Transport Management, 40, 25

  Lee, M. K., & Turban, E., 2001. A trust model for consumer internet shopping. International Journal of electronic commerce, 6(1), 75

  Lestari, S.W., 2016. Analisis penerimaan teknologi wi-fi menggunakan metode technology acceptance model (TAM) pada SMK Negeri 1 Ngawi. S1. Universitas Brawijaya. Liu, C., Maggie, Y., & Lee, C., 2011.

  International Journal of Information Management The effects of relationship quality and switching barriers on customer loyalty. International Journal of Information Management, 31(1), 71 –79. Tersedia di: <https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2010.0 5.008> [Diakses 20 Maret 2017] Madigan, R., Louw, T., Dziennus, M., Graindorge, T., Ortega, E., Graindorge, M., & Merat, N., 2016. Acceptance of Automated Road Transport Systems (ARTS): An Adaptation of the UTAUT Model. Transportation Research Procedia, 14(0), 2217

  Tersedia di: <https://doi.org/10.1016/j.trpro.2016.05.2 37> [Diakses 8 Februari 2017] Marketeers., 2013. The Future of Retail in Indonesia. Hal.57, Jakarta : Marketeers. Nasir, M., 2013. Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi Mahasiswa di

  Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, (12), 36 –40.

  Penggunaan Sistem E-commerce Berdasarkan Keragaman Usia, Jenis Kelamin, Pengalaman Penggunanya :Studi Kasusu Bukalapak.com.

  Raman, A., Don, Y., Khalid, R., Hussin, F., Omar, M. S., & Ghani, M., 2017.

  Technology Acceptance on Smart Board among Teachers in Terengganu Using UTAUT Model , 10(11). Tersedia di:

  <https://doi.org/10.5539/ass.v10n11p84> [Diakses 21 Juli 2017]

  Riduwan & Akdon., 2010. Rumus dan Data

  dalam Analisis Statistika. Cetakan ke- 4.Bandung : Alfabeta.

  Sopandi, R., 2012. Kajian Penerimaan dan

  https://www.e-commerce XYZ..id/about> [Diakses 15 februari 2017] E-commerce XYZ.,2016. Privacy Policy.

  [online] Tersedia di:<https://www.e- commerce

  XYZ.co.id/privacy-policy> [Diakses 15 februari 2017]