HUBUNGAN ANTARA RASIO KREDIT BERMASALAH DENGAN RASIO PROFITABILITAS: Studi Empiris pada BPRse-Kota Tangerang Periode 2015
Jur nal Riset Manajemen dan Bi snis (JRMB) Fakul tas Ekonomi UNIAT Vol.2, S1, September 2017: 179 – 186 P-ISSN 2527–7502 E-ISSN 2581-2165
HUBUNGAN ANTARA RASIO KREDI T BERMASALAH DENGAN
RASIO PROFI TABILI TAS: Studi Empir is pada BPRse-Kota
Tanger ang Per iode 2015 Yohan Henri Wibowo Fakul tas Ekonomi, Univer sitas Islam Attahi r iyah, Jakar ta, Indonesia E-mail kor espondensi: [email protected] Infor masi Ar tikel ABST RACTDr aft awal: 2 Mei 2017 The aims of t hi s st udy is t o fi nd empir ical evidence, t hat t her e is
Revisi : 20 Juli 2017 a significant r elat ionshi p between t he Non Per for ming Loan
Dit er ima : 1 Sept ember 2017 Rat io is r efl ect ed i n i ndicat or s of Non-Performing Loan (NPL)
Avail abl e online: 30 Sept ember wit h a Pr ofit abilit y Ratio t hat is r eflect ed in t he indicat ors Net
2017 Pr ofit Margi n (NPM).The collecting of dat a met hod is secondar y sour ces fr om Quar t er ly Financial Repor t Rur al Banks (her einaft er r efer r ed t o as BPR) as t he cit y of Tanger ang. The
Kata Kunci: sample in t hi s st udy is BPRin Kot a Tanger ang ar e cat egor i zed Non Per forming Loan, Net as Micr o, Small and Medium Ent er pr ises (her ei naft er refer r ed Pr ofit Mar gi n t o as SMEs). The hypot hesis w as t est ed by nor mali t y t est and linear r egr ession, The r esult s of t he st udy ar e not found
Tipe Ar tikel : Resear ch Paper empirical evidence t hat t her e is a signifi cant rel at ionship between Non Per for mi ng Loan Ratios wer e r eflect ed i n NPL wit h Rat i o Pr ofit abilit y i ndicat or s ar e r eflect ed in i ndicator s of NPM.These r esult s i ndicat e t hat r equir ed t he mediat ing fact or , namely t he Cont r act ual Int er est Income fr om Loans and Expenses of Asset s Allowance (her einaft er r efer r ed PPAPWD)
Diter bitkan oleh Fakultas
Peneli tian ini ber t ujuan unt uk menemukan bukti empir i s,
Ekonomi Univer sitas Isl am
bahw a ter dapat hubungan yang signi fikan ant ar a Rasi o Kr edit
Att ahi riyah
Ber masalah yang ter efleksi kan pada indikat or Non- Per for ming Loan (NPL) dengan Rasi o Pr ofit abil itas yang t er efl eksikan pada indikator Net Pr ofit Mar gin (NPM). Metode pengumpulan data adalah metode dokumentatif ter hadap Lapor an Keuangan Publ ikasi Tr iwulanan selur uh Bank Per kr editan Rakyat (selanjutnya disebut BPR) se- Kota Tanger ang. Sampel dal am penel itian ini adal ah BPR se- Kota Tanger ang yang dikat agor ikan sebagai Usaha Mikr o, Keci l Menengah (selanjutnya di sebut UMKM) . Hipotesis di uji dengan alat uji statisti k yait u uji nor mali tas data dan r egr esi l inier seder hana.Hasil penel itian yai tu
tidakditemukan bukti
empir is bahwa t er dapat hubungan yang signi fikan antar a NPL dengan NPM. Hasil ter sebut mengindi kasi kan bahwa dibutuhkan adanya faktor mediasi, yai tu Pendapat an Bunga Kontr aktual dar i Bunga Kr edit dan Beban Penyisihan Penghapusan Aset Pr odukt if (sel anjutnya di sebut PPAPWD)
HUBUNGAN ANTARA RASIO KREDIT BERMASALAH Pedoman Sitasi : Wibowo, Y.H. (2017). DENGAN RASIO PROFITABILITAS: Studi Empi ri s pada BPRse-Kota Tanger ang Per iode 2015. Jur nal
Ri set Manajemen dan Bi sni s (JRMB) Fakult as Ekonomi UNIAT , 2(S1), 195-186
1. Pendahuluan
Sal ah satu pendekat an yang di gunakan dalam penil ai an dan pengukur an know ledge asset s (aset penget ahuan) adalah int ellect ual capital (I C) yang telah menj adi fokus per hati an di ber bagai bidang, bai k manajemen, teknologi i nfor masi, sosiologi, maupun akunt ansi (Petty dan Gut hr ie, 2000). Ber ikut adalah sejumlah r esume tentang UMKM yang disar ikan dar i ber bagai seminar ber skal a lokal dan nasional: (1) UMKM ter bukti sebagai sektor yang r el at ive stabi l dalam r angka menghadapi kr i sis ekonomi 1998–2003 dan pel emahan ekonomi selama 2015/ 2016. (2) Jumlah UMKM ber potensi akan semakin ber tambah, bai k dilihat dar i pelaku, usaha, dan var iasi bentuk usaha, (3) Dengan asumsi telah t er capai kepatuhan pajak yang tinggi,yang selanjut nya dilakukan kompar asi), ter dapat kemungkinan bahw a UMKM t el ah, sedang, dan akan ber kont r i busi dalam pener i maan negar a ber upa Pajak Penghasilan (selanjut nya disebut PPh) yang lebih besar , yangmanamenur ut PP No. 46/ 2013 pasal 3: 1 di kenakan tar if sebesar 1% dar i per edar an br ut o ter tentu, dar ipada PPh yang dikenakan pada Usaha Besar .(UU No. 36/ 2008 t entang PPh Pasal 17 : 1 dan 2a,) sebesar 25% dar i penghasilan kena pajak.
Ber dasar kan maka w ajar ji ka Pemer intah ber kepentingan untukmel akukan pembi naan melalui kementer ian tekni s di ti ngkat pusat dan dinas teknis di tingkat daer ah. Meskipun demi ki an, dalam kenyataan t er dapat UMKM ber bentuk lembaga i nt er mediasi, yaitu BPR yang memiliki kekayaan ber sih pali ng banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar r upiah) ti dak ter masu k tanah dan bangunan t empat usaha, at au memi liki hasi l penjual an tahunan pal ing banyak Rp. 50.000.000.000,00 (limapuluh milyar r upiah). Bank Indonesia (selanjut nya disebut BI) dan Otor i tas Jasa Keuangan (selanjut nya disebut OJK) secar a par si al selalu mel akukan monit oringtentang per kembangan BPR yang dikatagor ikan sebagai UMKM melal ui kewaji ban penyampaian l apor an, salah sat unya yaitu Lapor an Keuangan Publikasi Tr i wulanan. Untuk kepentingan pembi naan UMKM yang ber bentuk BPR, tent u saja Pemer i ntah, har us didukung ol eh BI selaku r egul at or dan OJK selaku pengaw as.
Pembinaan ter hadap BPR yang dikatagor i kan sebagai UMKM oleh BI dan OJK ter utama di ber ikan dalam “kor idor ”mewujudkan per bakan yang ber kiner ja kokoh dan sehat ( Ar sitektur Per bankan Indonesia, selanjut nya disebut API 2004). Ter wujudnya API 2004 dalam si stem per bankan, pada akhi rnya akan menguat kan ket ahanan monet er UMKM.2 (Dua) dar i 10 (sepuluh) “pi lar ” API 2004, yai tuSistem pengatur an yang efektif dan Fungsi pengawasanyang efektif, ident ik dengan monit or ing ter hadap NPL.
NPL adalah r asi o yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengel ol a Kr edit (ber masalah) yang Di ber i kan ol eh bank. Ar ti nya, dalam kont eks BPR, NPL menjadi ukur an bagi manajemen; apakah “ber hasi l”atau “gagal ” dalam menyal ur kan Kr edit. Keber hasi lan at au kegagal an dalam menyalur kan Kr edi t diyaki ni akan ber pengar uh secar a l angsung ter hadap pr ofi tabil itasBPR. Unt uk alasan t eor itis yang t elah dinyat akan t entu saja BI dan OJK ber kepent ingan untukMonit or ing ter hadap NPL, sement ar auntuk alasan t eknis, (secar a akuntansi ) dapat dijel askan sebagai ber ikut,“Jika NPL meni ngkat, maka : (1) Pendapatan Oper asi BungaKont r aktual dar i Kr edit yang sebelumnya per for ming dan ter - accr ue har us di-r ever se, ( 2) PPAPWD har us di- adjust dengan menambahkan beban PPAPWD”; ( 3) Pengel uar an untuk kepent ingsn coll ect ing yang semul a di per lakukan sebagai capit al expendi t ur e har us diper l akukan sebagai r evenue expendit ur e.
2. Kajian Pustaka Kredit
Menur ut PedomanAkuntansi Bank Per kr edit an Rakyat(selanjut nya disebut PA-BPR) Bab IVtentang Kr edit Par agr af Nomor ( sel anjutnya di sebut Par . No.) 7.1abagian Definisi menyatakan Kr edit adalahpenyediaan uang at au tagihan yang dapat diper samakan dengan i tu, ber dasar kan per setujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antar a BPR dengan pihak l ai n yang mew ajibkan pi hak peminjam (debi tur ) untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu ter t entu dengan pember ian bunga,
Pendapatan
Ter minologi tent ang Pendapat an- kali per tama -dinyatakan dalam Per nyataan St andar Akunt ansi Keuangan (selanjutnya disebut PSAK) No. 01tentang Ker angka Dasar Penyusunan dan Penyajian Lapor an Keuangan Par. No. 74
Definisi Penghasilan (income) meliput i bai k pendapatan ( r evenue) maupun keuntungan (gain).Pendapatan ti mbul dalam pelaksanaan aktivitas per usahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seper ti penjual an, penghasil an jasa (fee), bunga di vi den, r oyalti , dan sewa.
PSAK No. 23 tentang Pendapatan Par . No. 06 menyat akan Pendapatan adalah ar us kas br uto dar imanfaat ekonomi yang timbul dar i akti vi tas nor mal per usahaanselamasuatuper iode bil a ar us masuk t er sebut mengakibat kan kenaikan, ekuit as yang tidak ber asal dar i kontr i busi penanam modal.
Standar Akuntansi Keuangan Entit as Tanpa Akunt abil itas Publi k (sel anjutnya di sebut SAK ETAP) Bab 20 t entang Pendapatan Par . No. 20.1 bagian Ruang Lingkup menyat akan pendapatan muncul sebagai akibat dar i tr ansaksi atau kej adian ber i kut:
(a) Penjualan bar ang (b) Pember ian jasa (c) Kontr ak Konstr uksi (d) Penggunaan aset enti tas oleh pi hak lai n yang menghasi lkan bunga, r oyalt i, atau divi den
Menur ut PA-BPR Bab VIItentang Lapor an Laba Rugi Par . No. 2.a1, 2.a2, 2.a3, 2.a4, 2.a5bagianDefini si menyatakan;
(a) Pendapat an Oper asional adalah semua pendapat an yang ber asal dar i kegiat an ut ama BPR. Pendapatan oper asi onal ter dir i dar i pendapat an bunga dan pendapat an oper asional lai nnya.
(b) Pendapat an Bunga adalah pendapat an yang diper ol eh dar i penanaman dana BPR pada aset pr oduktif, dimana pendapat an bunga ter masuk pr ovisi di kur angi bi aya-biaya yang t er kait langsung dalam penyalur an kr edit yang ditanggung oleh BPR (biaya tr ansaksi)
(c) Pr ovi si adalah bi aya yang har us di bayar ol eh debitur pada saat kr edi t di set ujui dan biasanya dinyat akan dal am per sent ase. (d) Biaya Tr ansaksi adalah semua bi aya t ambahan yang t er kai t secar a langsung dengan pember ian kr edi t yang ditanggung BPR, misalnya mar keting fee. Dal am hal biaya t ransaksi di bebankan pada nasabah, maka biaya ter sebut tidak ter masuk dalam biaya per ol ehan kr edit
(e) Pendapat an Oper asional Lainnyaadal ah ber bagai pendapatan yang ti mbul dar i akti vi tas yang mendukung kegiat an oper asi onal BPR.
Laba
Menur ut for mat Lapor an Laba Rugi (Kompr ehensif) bentuk standar dikenal, 4 macam Laba, yai tu: (a) Laba Br uto.
(b) Laba Sebelum Pajak atau Earning Befor e Taxes (menur ut par a ahli dal am bel ajar akuntansi onli ne), yai tu: Laba ber sih yang belum di kur angi biaya atau beban paj ak.
Dengan menghapus faktor pajak, EBT akan lebih fokus pada anal isis pr ofitabili tas. (c) Laba Setelah Pajak, dan
Laba Kompr ensi f Lai nnya menur ut SFAC No. 6 pr g. 70 dalam Soewar djono(2008) hal
(d)
463Laba disebut Laba Kompr ehensi f, yaitu: “ Compr ehensive Income is t he change i n
equit yof business ent er pr ise during a per i od fr om t r ansact ion and ot her event s and
ci r cumst ances fr om nonowner source. It i ncludes all changes in equit y during a period except t hose r esulting fr om investment by owner and dist ributi ons t o owner.
Rasio Kredit Bermasalah dan Rasio Profitabilitas
Menur ut BI sebagai mana di nyatakan dalam Lampir an 14 Sur at Edar an BI No 3/ 30/ DPNP t anggal
14 Desember 2001 t entang Pedoman Per hitungan Rasio Keuangan, NPL adal ah Kr edit ber masalah ter hadap tot al kr edit , dimana: (a) Kr edit mer upakan kr edit yang di ber i kan kepada pihak ketiga (tidak ter masuk kr edit kepada bank lai n).
(b) Kr edit ber masalah adal ah kr edi t dengan kuali tas kur ang lancar , dir agukan dan macet. (c) Kr edit ber masal ah dihitung secar a gr oss (t idak dikur angi PPAP). (d) Angka dihitung per posisi (tidak disetahunkan).
Menur ut PA-BPR Bab IV tent ang Kr edit Par . No. 7.1c3 bagian Penjelasan menyatakan; Jenis Kr edit menur ut kuali tas ter di r i dar i: (a) Kr edit performing, yaitu kr edi t dengan kuali tas Lancar (L) (b) Kr edit non- per forming, yait u ber kual itas Kur ang Lancar (KL), Dir agukan (D), dan Macet
(M)
Rasio Profitabilitas
Menur ut Machfoedz (1993:,71 dan 85) Rasio Pr ofitabili tas adalah r asio unt uk mengukur efekti vi tas oper asi per usahaan dalam menghasi lkan keuntungan, yang bisa di saji kan dalam 3 (t iga) bentuk, yai tu: Pr ofit Mar gin on Sale, Ret ur n on Tot al Asset s, dan Ret ur n on Equit ies.
Loen, Er i kson (2008: 121) menambahkan Rasi o Beban Oper asi ter hadap Pendapatan Oper asi (selanjut nya disebut BOPO) sebagai alat unt uk menganali sis atau mengukur ti ngkat efisiensi usaha dan pr ofi tabi litas yang dicapai ol eh bank yang bersangkutan.
Hubungan Rasio Kredit Bermasalah dengan Rasio Profitabilitas
Secar a teor itis, hubungan ant ar a Rasio Kr edi t Ber masal ah yang ter efleksi kan pada indi kator NPL dengan Rasio Pr ofit abil itas yang ter efleksikan pada indiktor NPM adal ah ber banding t er balik, ar tinys; ji ka NPL sebuah BPR semakin tinggi , maka NPM sebuah BPR akan semaki n r endah.
Julita (2014) meneliti Pengar uhNon Per for mi ng Loan (NPL) DanCapit al Adequacy Rar i o (CAR) Ter hadap Pr ofit abil itas (ROA) Pada Per usahaan Per bankan Yang Ter daft ar Di BEI.Penelitian di lakukan unt uk per iode 2008-2011.Hi potesis dal am peni liti an ini yaitu: 1) Ada pengar uh NPL ter hadap ROA pada per usahaan per bankan yang t er daft ar di BEI pada per i ode 2008-2011. 2) Ada pengar uh CAR t er hadap ROA pada per usahaan per bankan yang t er daft ar di BEI pada per iode 2008- 2011. 3) Ada pengar uh NPL dan CAR secar a ber sama-sama t er hadap ROA pada per usahaan per bankan yang t er daftar di BEI pada peri ode 2008-2011.Hasil penel itian, yaitu: 1) Ada pengar uh antar a NPL ter hadap ROA pada perusahaan per bankan yang t er daftar di BEI. 2) Ti dak ada pengar uh ant ar a CAR t er hadap ROA pada per usahaan per bankan yang t er daftar di BEI. 3) Ada pengar uh secar a si mul tan antar a NPL dan CAR t er hadap ROA.
Ulfaw at i Adam ( 2013) meneliti Pengar uh Non Per for mi ng Loan (NPL) Dan Biaya Oper asi onal/ Pendapat an Oper asional (BOPO) Ter hadap Pr ofi tabil itas Bank (ROA) (Penelit ian Pada PT Bank Negar a Indonesia, Tbk Per iode 2000-2011) Hi potesis dalam penilit ian i ni yaitu: H1 : Diduga NPL ber pengar uh secar a par si al ter hadap ROA. H2 : Di duga BOPO ber pengar uh secar a par sial t er hadap ROA. H3 : Diduga NPL dan BOPO ber pengar uh secar a simultan t er hadap ROA.
Hasil penel iti an, yait u: 1)& 2)ter dapat pengar uh yang signifi kan dan par sial antar a NPL dan BOPO ter hadap ROA. 3) secar a si mult an (ber sama-sama) dapat disimpulkan bahwa var i abel NPL dan BOPO ber pengar uh signi fikan ter hadap ROA.
Hipotesis
H0 : Tidak ter dapat hubungan yang signifi kan ant ar a Rasi o Kr edi t Ber masalah yang ter efleksi kan pada i ndi kator NPL dengan Rasio Pr ofi tabi litas yang t er efleksi kan pada i ndikator NPM. HA : Ter dapat hubungan yang signi fikan antar a Rasio Kr edit Ber masalah yang ter efl eksikan pada indikat or NPL dengan Rasi o Pr ofit abil itas yang ter efleksi kan pada i nditator NPM.
3. Metode Penelitian
3.1. Desain Penelitian
Pendekatan dalam peneliti an ini adal ah di skr i kr i pti f kuanti tatif, yaitu dil akukan pengukur an ter hadap data yang r el evan dal am for mul asi yang t el ah dit entukan, dan asosi atif untuk menemukan hubungan ant ar a 2 (dua) var i abel atau l ebih, yaitu diuji secar a st at istik, yang mencakupr egr esi linier , uji asumsi kl asi k, uji beda mean (t - Test ) dan koefisi en deter minasi .
Metode pengumpulan dat a dalam penelit ian ini adal ah metode dokument asi , yaitu dengan mengumpulkan dat a yang berasal dar i sumber ter tul is, yaitu data Lapor an Keuangan Publ ikasi Tr i wul an BPR yang dipubli kaskani ol ek OJK per iode 2015. Teknik anali sis yang dil akukan dalam peneliti an i ni adal ah Event St udi es, dengan mengelimi nasi BPR yang tidak menyampai kan Lapor an Keuangan Publ ikasi Tr iwulanan dan BPR yang tidak dikat agor i kan sebagai UMKM.
3.2. Pengukuran
Var iabel Dependen dal am penel itian ini adalah NPM (Y), sement ar a Var iabel independen dalam peneliti an ini adalah NPL (X). NPM mer upakan r asi o untuk mengukur laba ber sih set elah pajak ter hadap penjual an. Semakin ti nggi Net pr ofit mar gi n semakin baik oper asi suatu per usahaan. Rasio NPM = (Laba Ber si h / Total Penjual an )x 100% Non Per for ming Loan (NPL) atau kr edit ber masal ah mer upakan salah sat u i ndikator kunci untuk menil ai ki ner ja fungsi bank. Salah sat u fungsi bank adalah sebagai lembaga i nter mediar y atau penghubung antar a pi hak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Rumus per hitungan NPL adal ah sebagai ber i kut: Rasio NPL = (Total NPL / Total Kr edi t )x 100%
3.3. Pengujian Hipotesis
Regr esi li nier sederhana digunakan untuk menguji hi potesis dengan bantuan Progr am SPSS ver si
20.0
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1. Hasil Analisis
Uji Nor malit as Data Dalam penelit ian i ni, Ujili tas DataNor m dil akukan dengan 3 (tiga) model, yai tu: Model Gr afis (= Diagr am Hist ogr am), Model Pl ot of Regr esion St andardized Resi dual (selanjutnya disebut Model P
Pl ot ) dan Model Kolmogor ov-Smir nov (selanjutnya disebut Model KS) sebagai syar at mutlak untuk
di lakukan uji selanjut nya, yaitu Regr esi Li ni er Seder hana. Ber ikut adal ah hasil Uji Nor malitas Data dengan menggunakan Model Gr afis Gambar 1. Histogr am Penguji an Nor mali tas Residual
Ber dasar kan Model Diagr am diket ahui bahwa data NPL sebagai var iabel independen dan NPM sebagai var iabel dependen dinyat akan ter di st r ibusi secar a nor mal, kar ena dat a tampak menyebar ke kanan dan ke kir i secar a mer ata membentuk kur va pada Mean sebesar 1,11E-16, Standar Devi asi sebesar 0,953 dan N sebesar 12. Ber i kut adalah hasi l Uji Nor malitas Dat a dengan menggunakan Model P Pl ot Gambar 2. Uji Nor mal itas Residual dengan p-p Plot Ber dasar kan Model P Plot diketahui bahwa dat a NPL sebagai var iabel independen dan NPM sebagai var i abel dependen dinyat akan ter di str ibusi secar a nor mal , kar ena dat a t ampak menyebar di seki tar kur va dan mengi kuti kur va.
Tabel 1. Uji Regr esi Li ni er Seder hana
b Model Summary
Adjusted R Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
a
1 .479 .229 .152 .40080
a. Predictors: (Constant), lnNPL
b. Dependent Variable: lnNPM Tabel 2. Koefisien Regr esi
a Coefficients
Standar di zed Unst andar dized Coeffi cients Coefficients Model B Std. Er r or Beta T Sig.
( Const ant) 1.403 .394 3.561 .005 l nNPL .573 .333 .479 1.723 .116
a. Dependent Variable: lnNPM
Ber dasar kan Uji Regr esi Linier Seder hana ter hadap data NPL sebagai var iabel i ndependen dan NPM sebagai var iabel dependen, maka disi mpulkan hipotesis alter natif (HA) yang menyat akan ter dapat hubungan yang si gnifikan antar a Rasi o Kr edit Ber masal ah yang t er efleksi kan pada indi kator NPLdengan Rasio Pr ofi tabi litas yanf t er efl eksikan pada indikat or NPM, tidak terbukti.
Nil ai R Squar e = 0,229 ar tinya kemampuan NPL unt uk menjelaskan NPM hanya mencapai 0,229. Per samaan Regr esi Y = 1,403+0,573X . Di mana Y = NPM, X = NPL. Ar t inya ter dapat
- ε
Ber beda dengan penelit ian ter dahuluyang umumnya mendapatkan bukti empir i s bahw a ter dapat hubunganyang si gnifikan ant ar a r asi o kr edit ber masalah dengan r asio pr ofi tabi litas. Peneliti an ini justr usebaliknya tidak menemukan bukt i empir is bahw a ter dapat hubungan yang signi fikan ant ar a r asio kr edi t ber masal ah yang t er fleksi kan pada indi kator NPL dengan r asio pr ofi tabil itas yang ter efleksi kan pada i ndikator NPM.
Ar gumentasi untuk menjelaskan penyebab ditolaknya HA yang disajikan dalam peneli tian ini, yait u: peningkat an NPL (secar a akunt ansi ) akan di t indaklanjti dengan melakukan adjustment ter hadap Pendapatan Oper asi Bunga Kontr aktual dar i Kr edit yang sebelumnya per for ming dan t er -
accr ue, dan PPAPWD, tetapi har us diakui ter dapat kemungkinan bahw aadjustment ter sebut tidak
banyak mempengar uhi pr ofitabilit as.Untuk alasan menjaga pr ofitabili tas, Manajemen mungkin akan melakukan act i on, yai tu: (1) Melakukan kontr ol secar a ket at ter hadap pengeluar an pendapatan at au r evenue expendit ur e yang ber sifat over head, dan atau (2) Mel akukan manajemen laba dengan car a, menet apkan kebi jakan akuntansi capit al expendit ur e ter hadap pengel uar an untuk kepent ingan collect i ng kr edi t ti dak ter tagih.
5. Keter batasan dan Agenda Penelitian Mendatang
Peneliti an i ni memili ki keter bat asan, ant ar a lain;
a. Data tent ang Rasio Kr edi t Ber masal ah dan Rasio Profi tabi litas dihi tung ber basis pada Lapor an Keuangan Publi kasi Tr i wul anan unaudi t ed yang dipublikasikan ol eh OJK.
b. Indi kator yang di gunakan untuk mengukur Rasio Pr ofi tabi litas hanya NPM.
c. Pemi lihan objek penel itian yang di khususkan pada BPR se- Kota Tanger ang membawa konsekuensi pada jumlah sampel penel itian yang t er l al u sedikit, ti dak dapat dijadi kan
benchmar k untuk tingkat nasional .
d. Per i ode pengamat an sel ama 1 (satu) per i ode, yai tu tahun 2015 mer upakan per iode pengamatan yang t er l alu singkat, untuk menemukan bukti empi r is bahw a ter dapat hubungan yang signifikan antar a Rasio Kr edit Ber masal ah dengan Rasi o Pr ofit abil itas. Ber dasar kan keter bat asan ter sebut, maka sar an unt uk peneli tian mendatang, antar a l ain;
a. Data tentang Rasio Kr edi t Ber masalah danRasio Pr ofitabil itas dihitung tidak hanya ber basis pada Lapor an Keuangan Publikasi Tr iwulanan unaudit ed tetapi juga ber basis pada Lapor an Keuangan Tahunan audi t ed yang disampaikan oleh BPR pada OJK.
b. Ter dapat indikator selain NPM untuk mengukur Rasi o Pr ofit abil itas, yai tu ROE dan ROA.
c. Menetapkanjumlah sampel penel itian yang lebi h banyak, sehi nggadapat dijadikan
benchmar k untuk tingkat nasional
d. Memper panjang per iode pengamatan, paling ti dak 5(lima) t ahun sehinggapotensial untuk menemukan bukti empir is bahw a t er dapat hubungan yang signifikan antar a Rasio Kr edit Ber masalah dengan Rasi o Pr ofi tabi litas..
6. Kesimpulan
Hasil penel itian ini menyimpulkan bahwa tidak dit emukan bukti empir i s yang dapat menjel askan hubungan
yang si gnifi kan ant ar a Rasi o Kr edi t Ber masalah yang ter efleksi kan pada indi kator NPL dengan Rasio Pr ofi tabi litas yang ter efleksikan pada indikator NPMpada BPR se-Kota Tanger ang.
Daftar Pustaka Adiyanto (2016).
Anal isis Pengar uh Non Per for ming Loan (NPL), Capit al Adequancy Rat io (CAR), Loan t o Dspoci t Rat io (LDR), dan Net Int er est Mar gin (NI M) Ter hadap Pr ofit abilit as pada
Bank Go Publ ik yang Ter daft ar di BEI. Ar tikel Publikasi Ilmiah S1, Jur usan Manajemen, UMS. Sur akar ta Bank Indonesia, (2010), Pedoman Akunt ansi Bank Per kr edit an Rakyat , Jakar ta
Bank Indonesi a (2013), PBI No. 15/ 3/ PBI/ 2013 tent ang Tr anspar ansi Kondisi Keuangan Bank
Per kr editan Rakyat. Jakar taBr ighma, Eugene F. Daves Philip R. 2002. Int er mediet e Financial Management .Seveth
Edition.Southw ester n. Orlando. Ikatan Akuntan Indonesia, (2015), Per nyat aan St andar Akunt ansi Keuangan19 Mei 2013, Nomor 1 tentang Ker angka Dasar Penyusunan dan Penyajian Lapor an Keuangan, Jakar ta
Ikatan Akuntan Indonesia, (2015), St andar Akunt ansi Keuangan Ent i t as Tanpa Akunt abili t as
Publik
19 Mei 2009, Bab 20 tentang Pendapatan, Jakar t a Ikatan Akuntan Indonesia, (2015), Pedoman Akunt ansi Bank Per kr edit an Rakyat
, Jakar ta Loen, Boy. Er icson Sonny. 2008. Manaj emen Akt i va Pasiva Bank Devisa . . Grasindo. Jakar ta.
Per atur an Pemer intah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dar i Usaha yang Diteri ma atau Diper oleh Wajib Pajak yang MemilikiPer edar an Br uto Ter tentu
Sawi r , Agnes, ( 2009). Analisa Kiner j a Keuangan dan Per encanaan keuangan Per usahaan. Jakar t a : PT. Gr amedi a Pustaka Utama.
Soew ardjono. (2008), Teor i Akunt ansi; Per ekayasaan Pel apor an Keuangan ,Edisi Ketiga, BPFE
Yogyakar ta.Sekar an, Uma. 2000. Resear ch Met hods for Business; a Skill Building Appr oach . Thir d
Edition.John Wiley and Sons.Inc.Sur yani Hendr yadi. (2015), Met ode Riset Kuant it at if: Teor i dan Aplikasi pada Penelit ian Bidang
Manaj emen dan Ekonomi Isl am . Jakar ta, Edisi Per tama, Pr enadamedia Gr oup. Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998jo. UU No. 7 Tahun 1992 tent ang Per bank an Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikr o Kecil Menengah Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak PenghasilanYonir a Bagiani Alifah 2014. Pengar uh NPL, CAR, BOPO dan LDR, Ter hadap Pr ofi t abil it as pada
Bank (ROA) pada Per usahaan Per bankan yang Ter daft ar di Bur sa Efek Indonesia.
Per iode 2009-2012. Skr ipsi S1, Jurusan Manajemen, UNY. Yogyakar ta