Teori Ekonomi Ekonomi dan dan Pengkajian Pengkajian Suatu Suatu Kebijakan Kebijakan

  Ekonomi Eksperimental Ekonomi Eksperimental

untuk Pengembangan untuk Pengembangan Teori Teori

Ekonomi dan Ekonomi dan Pengkajian Pengkajian Suatu Kebijakan Suatu Kebijakan

  Oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Juanda, MSi. Pendahuluan Pendahuluan  

  Bbrp konsep (pendekatan) pemikiran & Bbrp konsep (pendekatan) pemikiran &

analisis sdh dikembangkan pakar ekonomi analisis sdh dikembangkan pakar ekonomi

utk mengkaji fenomena ekonomi. utk mengkaji fenomena ekonomi.

    Salah satu yg akan membawa Salah satu yg akan membawa revolusi dlm revolusi dlm

ilmu ekonomi, adalah berkembangnya

ilmu ekonomi, adalah berkembangnya

inovasi teknik-teknik dalam ekonomi inovasi teknik-teknik dalam ekonomi

eksperimental yg menerapkan induced- eksperimental yg menerapkan induced- value theory utk pengendalian lingkungan atau value theory utk pengendalian lingkungan atau

membuat faktor lain sama (ceteris paribus). membuat faktor lain sama (ceteris paribus).

Mengapa Perlu Mengapa Perlu Menggunakan Menggunakan Ekonomi Eksperimental Ekonomi Eksperimental??

    Ilmu ekonomi & psikologi adalah dua Ilmu ekonomi & psikologi adalah dua

bidang yg dlm dekade terakhir ini makin bidang yg dlm dekade terakhir ini makin

disadari sgt berkaitan satu sama lain. disadari sgt berkaitan satu sama lain.

  

Perilaku manusia lebih kompleks drpd yg Perilaku manusia lebih kompleks drpd yg

disajikan dlm teori ekonomi ”tradisional”. disajikan dlm teori ekonomi ”tradisional”.   ekonom makin banyak menggunakan ekonom makin banyak menggunakan aspek-aspek psikologi atau perilaku utk aspek-aspek psikologi atau perilaku utk menguji & memperbaiki teori ekonomi menguji & memperbaiki teori ekonomi dgn metode eksperimen. dgn metode eksperimen.

    Perhatian atau minat yg makin tinggi dlm metode Perhatian atau minat yg makin tinggi dlm metode eksperimen ini tergambar dlm penghargaan eksperimen ini tergambar dlm penghargaan hadiah Nobel tahun 2002 yg diberikan kpd hadiah Nobel tahun 2002 yg diberikan kpd

Vernon Smith (experimental economist) & Daniel Vernon Smith (experimental economist) & Daniel

Kanhneman (bevavioral economist) Kanhneman (bevavioral economist)

    Ketika menganugrahkan hadiah Nobel 2002 Ketika menganugrahkan hadiah Nobel 2002 tsb, the Royal Swedish Academy of Science tsb, the Royal Swedish Academy of Science mengungkapkan bahwa: mengungkapkan bahwa:

  ”Today behavioral economics & experimental ”Today behavioral economics & experimental economics are among the most active fields in economics are among the most active fields in economics, as measured by publications in major economics, as measured by publications in major journals, new doctoral journals, new doctoral dissertations, seminars, workshops, and conferences.” dissertations, seminars, workshops, and conferences.”

    Berkaitan dgn rasionalitas pelaku ekonomi dlm Berkaitan dgn rasionalitas pelaku ekonomi dlm interpretasi hasil-hasil eksperimen, Vernon Smith interpretasi hasil-hasil eksperimen, Vernon Smith (2005) mengungkapkan bhw: (2005) mengungkapkan bhw:

”My point is simple: when experimental results are ”My point is simple: when experimental results are

contrary to standard concepts of rationality, assume contrary to standard concepts of rationality, assume

not just people are irrational, but that you may not not just people are irrational, but that you may not

have the right model of rational behavior.” have the right model of rational behavior.”

    Ekonom menyarankan tiap buku teks Ekonom menyarankan tiap buku teks mikroekonomi tingkat Sarjana memasukkan topik mikroekonomi tingkat Sarjana memasukkan topik ekonomi perilaku (behavioral economics) dan ekonomi perilaku (behavioral economics) dan ekonomi eksperimental (experimental economics) ekonomi eksperimental (experimental economics) karena akan memudahkan mahasiswa memahami karena akan memudahkan mahasiswa memahami teori ekonomi teori ekonomi

    Buku teks mikroekonomi yg konvensional Buku teks mikroekonomi yg konvensional memfokuskan kpd pokok permasalahan & memfokuskan kpd pokok permasalahan & teori, sedangkan buku teks lanjutan (advanced) hanya teori, sedangkan buku teks lanjutan (advanced) hanya memfokuskan kepada teori saja. memfokuskan kepada teori saja.

    Bukti empiris: Bukti empiris: mahasiswa yg mengikuti mahasiswa yg mengikuti matakuliah yg ada bagian eksperimennya matakuliah yg ada bagian eksperimennya lebih memahami teori ekonomi dibandingkan lebih memahami teori ekonomi dibandingkan dgn mereka yg mengikuti kelas tanpa ada dgn mereka yg mengikuti kelas tanpa ada eksperimennya. eksperimennya.

    Mengabaikan fakta-fakta atau perilaku pelaku Mengabaikan fakta-fakta atau perilaku pelaku ekonomi dpt mengurangi motivasi belajar mahasiswa ekonomi dpt mengurangi motivasi belajar mahasiswa shg akan mengganggu shg akan mengganggu proses pembelajaran proses pembelajaran mahasiswa krn merasa terlalu lebar perbedaan teori mahasiswa krn merasa terlalu lebar perbedaan teori ekonomi yg disajikan di kelas dengan perilaku yg ekonomi yg disajikan di kelas dengan perilaku yg terlihat dlm kehidupan sehari-hari. terlihat dlm kehidupan sehari-hari.

    Ilustrasi Keterbatasan Data Historis dan Ilustrasi Keterbatasan Data Historis dan

Data Survei dalam Pengkajian Hubungan Data Survei dalam Pengkajian Hubungan Sebab Akibat dpt dilihat dari lamanya Sebab Akibat dpt dilihat dari lamanya

  perdebatan antara kelompok ekonom aliran perdebatan antara kelompok ekonom aliran Monetarisme dgn Keynesian sejak tahun Monetarisme dgn Keynesian sejak tahun 1960an, yg diibaratkan seperti cerita tentang 1960an, yg diibaratkan seperti cerita tentang 'Luminist vs Aviophile' oleh Edward Leamer dlm 'Luminist vs Aviophile' oleh Edward Leamer dlm

artikel “Let's Take the Con out of Econometrics” di artikel “Let's Take the Con out of Econometrics” di

jurnal American Economic Review yang sempat jurnal American Economic Review yang sempat menggegerkan para pakar ekonometrika. Setelah menggegerkan para pakar ekonometrika. Setelah beberapa dekade, sekarang ini perumus kebijakan beberapa dekade, sekarang ini perumus kebijakan biasanya menerapkan kombinasi dari kebijakan biasanya menerapkan kombinasi dari kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. fiskal dan kebijakan moneter.

Monetarists dan Keynesians SEPERTI cerita Monetarists dan Keynesians SEPERTI cerita

  perumpamaan yg menarik ttg 'Luminist vs Aviophile'. Ada perumpamaan yg menarik ttg 'Luminist vs Aviophile'. Ada sebuah fenomena bahwa hasil-hasil panen dari tanaman sebuah fenomena bahwa hasil-hasil panen dari tanaman di bawah pohon-pohon cenderung lebih tinggi dari hasil di bawah pohon-pohon cenderung lebih tinggi dari hasil panen di lokasi lain. Menurut Aviophiles (ahli panen di lokasi lain. Menurut Aviophiles (ahli

burung), hasil ini adalah akibat kotoran atau tahi burung. burung), hasil ini adalah akibat kotoran atau tahi burung.

Sedangkan Luminists (ahli cahaya), dalam menjelaskan Sedangkan Luminists (ahli cahaya), dalam menjelaskan temuan yg sama, berpendapat bahwa fenomena ini temuan yg sama, berpendapat bahwa fenomena ini adalah akibat perbedaan intensitas cahaya. adalah akibat perbedaan intensitas cahaya.

  Perselisihan mereka tdk dpt diselesaikan dgn Perselisihan mereka tdk dpt diselesaikan dgn happenstance data atau data lapangan karena kedua happenstance data atau data lapangan karena kedua peubah penjelas tsb benar-benar terbaur, yaitu naungan peubah penjelas tsb benar-benar terbaur, yaitu naungan pohon (intensitas cahaya) dan kotoran burung terjadi pohon (intensitas cahaya) dan kotoran burung terjadi bersama-sama. bersama-sama.

  Perbedaan Karakteristik Perbedaan Karakteristik 

Percobaan:

   Perubahan yg terjadi pd respons, sulit diketahui penyebabnya krn mungkin disebabkan oleh faktor yg tidak diamati atau bahkan sebenarnya belum diketahui oleh penelitinya sehingga tidak kuat untuk menerangkan hubungan sebab-akibat.

   Perubahan yg terjadi pd respons, sulit diketahui penyebabnya krn mungkin disebabkan oleh faktor yg tidak diamati atau bahkan sebenarnya belum diketahui oleh penelitinya sehingga tidak kuat untuk menerangkan hubungan sebab-akibat.

   Telaahannya bersifat analitik, yg bertujuan utk menjelaskan hubungan sebab- akibat antar berbagai faktor.

   Dpt menciptakan jenis perlakuan yg diinginkan dan kemudian mengamati perubahan-perubahan yg terjadi pada responnya.

   Aktif . Peneliti memiliki keleluasaan utk melakukan pengawasan thd sumber-sumber keragaman data.

   Usaha-usaha utk membandingkan berbagai karakteristik dpt diperbaiki dgn pembuatan klasifikasi menurut kelas-kelas peubah tertentu sehingga secara buatan diciptakan keseragaman lingkungan dari peubah yg bersangkutan. Utk melakukan analisis seperti ini dibutuhkan volume data yg besar, baik dlm jumlah unit amatan maupun banyaknya peubah yg dicatat.

   Walaupun relatif lemah dlm pengendalian keragaman tapi cukup kuat dlm representatisi krn umumnya didasarkan pd kondisi alami dari masalah yg dihadapi.

   Telaahannya biasanya bersifat enumeratif, utk menduga nilai agregat dari populasi.

   Pasif. Peneliti hanya menentukan faktor yg diamati dan memeriksa ketelitiannya.

   Telaahannya biasanya bersifat enumeratif, utk menduga nilai agregat dari populasi.

  Pasif. Peneliti hanya menentukan faktor yg diamati dan memeriksa ketelitiannya.

   Telaahannya bersifat analitik, yg bertujuan utk menjelaskan hubungan sebab- akibat antar berbagai faktor.

   Dpt menciptakan jenis perlakuan yg diinginkan dan kemudian mengamati perubahan-perubahan yg terjadi pada responnya.

   Aktif . Peneliti memiliki keleluasaan utk melakukan pengawasan thd sumber-sumber keragaman data.

   Usaha-usaha utk membandingkan berbagai karakteristik dpt diperbaiki dgn pembuatan klasifikasi menurut kelas-kelas peubah tertentu sehingga secara buatan diciptakan keseragaman lingkungan dari peubah yg bersangkutan. Utk melakukan analisis seperti ini dibutuhkan volume data yg besar, baik dlm jumlah unit amatan maupun banyaknya peubah yg dicatat.

   Walaupun relatif lemah dlm pengendalian keragaman tapi cukup kuat dlm representatisi krn umumnya didasarkan pd kondisi alami dari masalah yg dihadapi.

  Survei:

  dlm dlm perancangan percobaan perancangan percobaan

  3 Prinsip Dasar (1) (1) Ulangan utk dpt dugaan bagi galat Ulangan utk dpt dugaan bagi galat (kekeliruan), memperkecil simpangan baku nilai tengah (kekeliruan), memperkecil simpangan baku nilai tengah perlakuan. perlakuan. (2) (2) Pengacakan utk dpt dugaan tak bias Pengacakan utk dpt dugaan tak bias

(3) (3) kontrol lingkungan: utk mengurangi galat percobaan kontrol lingkungan: utk mengurangi galat percobaan

shg yakin menyimpulkan bahwa perbedaan respons

shg yakin menyimpulkan bahwa perbedaan respons

diakibatkan karena perbedaan perlakuan diakibatkan karena perbedaan perlakuan

  3 Prinsip Dasar

  

Perlakuan Respons

Kontrol Lingkungan (Faktor lain diusahakan ’sama’)

  Karakteristik Pengumpulan Data dengan Rancangan Percobaan

  • Banyak ekonom yg mempunyai keyakinan bahwa ilmu • Banyak ekonom yg mempunyai keyakinan bahwa ilmu ekonomi tdk dpt menguji teorinya dgn melakukan ekonomi tdk dpt menguji teorinya dgn melakukan percobaan-percobaan di “laboratorium” krn menganggap percobaan-percobaan di “laboratorium” krn menganggap bahwa karakteristik yg dimiliki pelaku ekonomi sgt bahwa karakteristik yg dimiliki pelaku ekonomi sgt beragam dan sulit utk dikontrol shg sulit pula utk beragam dan sulit utk dikontrol shg sulit pula utk mengambil kesimpulan hubungan sebab-akibat karena mengambil kesimpulan hubungan sebab-akibat karena adanya confounding variables. adanya confounding variables.
  • Para ekonom sepakat menganggap bahwa setiap pelaku • Para ekonom sepakat menganggap bahwa setiap pelaku ekonomi bertindak “rasional”, artinya dalam setiap ekonomi bertindak “rasional”, artinya dalam setiap aktifitas selalu mempertimbangkan “manfaat” yg aktifitas selalu mempertimbangkan “manfaat” yg

    diperoleh dan biaya yg dikeluarkannya atau berdasarkan diperoleh dan biaya yg dikeluarkannya atau berdasarkan

    struktur insentif dari aktifitas tsb. struktur insentif dari aktifitas tsb.

  Induced--value theory Induced value theory (Smith, 1976): (Smith, 1976):

  • Penggunaan media imbalan yg tepat • Penggunaan media imbalan yg tepat

    memungkinkan peneliti untuk memunculkan memungkinkan peneliti untuk memunculkan

    karakteristik pelaku ekonomi tertentu dan karakteristik pelaku ekonomi tertentu dan karakteristik bawaannya menjadi tidak karakteristik bawaannya menjadi tidak berpengaruh lagi. Apabila karakteristik dasar berpengaruh lagi. Apabila karakteristik dasar pelaku ekonomi (experimental unit) sama pelaku ekonomi (experimental unit) sama

    atau homogen maka peneliti dpt melakukan atau homogen maka peneliti dpt melakukan

    percobaan karena prinsip dasar percobaan karena prinsip dasar ”pengendalian lingkungan” sdh dilakukan. ”pengendalian lingkungan” sdh dilakukan.

Tiga Syarat Cukup (Prinsip Pengendalian):

  1. Monotonicity. Pelaku percobaan selalu menyukai imbalan yg lebih besar. yg lebih besar.

  1. Monotonicity. Pelaku percobaan selalu menyukai imbalan

  2. Salience. Imbalan yg diterima pelaku tgt dari tindakan subjek percobaan dlm percobaan sesuai aturan institusi yg subjek percobaan dlm percobaan sesuai aturan institusi yg mereka fahami. mereka fahami.

  2. Salience. Imbalan yg diterima pelaku tgt dari tindakan

  3. Dominance. Adanya dominansi kepentingan pelaku di dalam pelaksanaan percobaan, yaitu mereka lebih dalam pelaksanaan percobaan, yaitu mereka lebih mengutamakan imbalan dan mengabaikan hal-hal lain. mengutamakan imbalan dan mengabaikan hal-hal lain.

  3. Dominance. Adanya dominansi kepentingan pelaku di

  

Gambar 2. Grafik Kurva Penawaran S dan permintaan D Teoritis (kiri), dan

Perkembangan Contract Price untuk Transaksi PO-’PPS’ dan DA-’PPS’

dengan 5 Penjual dan 5 Pembeli Selama 5 Periode Percobaan (kanan).

Tabel 1. Beberapa Respons dari Pengaruh 6 Kombinasi Sistem Transaksi Pasar

  1 Penjual-5 Pembeli (Monopoli) DT DA DT DA HKT Rp.550 Rp.550 Rp.550 Rp.550 Rp.550 Rp.550 P Rp.477 Rp.549 Rp.590 Rp.477 Rp.672 Rp.620 e 5-7 buah 7-8 buah 5-8 buah 7-8 buah 6-7 2-8 buah

  Q buah 88.6 % 98.9 % 82.6 % 93.2 %

  95.2 95.2 87.4 % EF EF % % 63.2 % 50.6 % 44.9 % 70.6 % 27.3 % 39.3 %

  BS 36.8 % 49.4 % 55.1 % 29.4 % 72.7% 60.8 % SS CV 24.8 % 5.5 % 17.8 % 23.4 % 7.4 % 14.1%

  Keterangan :

  HKT = Harga Keseimbangan Teoritis; Q = Selang Kuantitas __

  P e

  = Harga Keseimbangan Empiris (rataan contract price); EF = Rataan Efisiensi;

  CV = Rataan Koefisien Keragaman Gambar 3. Grafik Kurva Penawaran S dan permintaan D Teoritis (kiri), dan Perkembangan Contract Price untuk Transaksi PO-MO dan DA-MO dengan 1 Penjual dan 5 Pembeli Selama 5 Periode Percobaan (kanan).

  Persepsi Wajib Pajak Karakteristik Wajib Pajak Penyuluhan Perpajakan Tingkat Pendidikan Penyuluhan Perpajakan Pendapatan Pelayanan Pajak Kajian ttg Faktor2 yg mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak

Tingkat Kepatuhan Membayar Pajak Pemeriksaan Penegakan Hukum (Denda)

  

Struktur Data Metode Survei

Responden Patuh Kurang Pendidikan Pemeriksaan Denda Xj ….

Bayar

  1

  2

  3

  4

  4

  5 : n

  ? ? Tdk mungkin menSURVEI Wajib Pajak tentang Kepatuhannya

Sudah dilakukan Simulasi dengan Metode Experiment (Juanda at all, 2010)

  ∆ denda ∆ denda ∆ Ti ∆ Ti ngkat ngkat

  (penegakan hukum) (penegakan hukum)

Kepatuhan Kepatuhan

  ∆ pemeriksaan ∆ pemeriksaan

WP WP

  ∆ pendidikan ∆ pendidikan ∆ pendapatan ∆ pendapatan Teori Induced Value (Pengendalian lingkungan : faktor lain sama)

  Gambar Lampiran 1. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (%) menurut Peluang Pemeriksaan dan Denda Gambar Lampiran 2. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (%) Menurut Peluang Pemeriksaan dan Tingkat Pendidikan Wajib Pajak

  Gambar Lampiran 3. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (%) Menurut Penghasilan Netto

  

UU atau

Kebijakan

Peraturan

Pemerintah

  

Bank Indonesia

Lingkungan (Kasus Century)

Bisnis Kinerja Perbankan Indonesia Pasar Pasar

  Sistem Tenaga Tenaga Perbankan

  

Dan

Kerja Kerja Nasional

  

Lain-lain

Kajian ttg Faktor2 yg mempengaruhi Kinerja Perbankan Indonesia

  Kinerja Perbankan Teori Induced Value (Pengendalian lingkungan : faktor lain sama)

  

Sudah dilakukan Simulasi dengan Metode

Experiment (Juanda at all, 2010)

  • Membantu Bank CenturyMenutup Bank Century
  • Membantu Bank CenturyMenutup Bank Century

Kinerja Perbankan

  0.935

  0.93 0.925 dibantu

Suku Bunga

  0.92 ditutup

  0.915

  deposito (%) -rata

  0.91

  1

  2

  3

  4

  5 Rata

  

Ulangan

Perbedaan Relatif Bunga Deposito per Bulan (%) Perbedaan Relatif Bunga Deposito per Bulan (%) Kebijakan Ditutup Dibandingakan Dibantu Kebijakan Ditutup Dibandingakan Dibantu

  101.5 101

  elatif (%)

  100.5 dibantu

  100 ditutup

  99

  1

  2

  3

  4

  5 Ulangan

  1.36 Rata-rata suku bunga kredit

  1.35 Suku

  1.34

  edit (%)

  dibantu

  • -rata

  1.33 ditutup

  1.32 Rata

Bunga kr

  1

  2

  3

  4

  5 Ulangan

  

Perbedaan Relatif Bunga Kredit per Bulan (%) Perbedaan Relatif Bunga Kredit per Bulan (%)

Kebijakan Ditutup Dibandingakan Dibantu Kebijakan Ditutup Dibandingakan Dibantu

  102 101.5

  101

  elatif (%)

  dibantu 100.5 ditutup

  100

  99

  1

  2

  3

  4

  5 Ulangan

  50 100 150 200 250

  1

  2

  3

  4

  5 Total

  dibantu ditutup

Deposito (J uta Rupiah)

Ulangan Total Deposito

  60

  40

  1

  2

  3

  4

  5 Perbedaan Relatif

  (%)

Ulangan

  Perbedaan Relatif Total Deposito (%) Kebijakan Ditutup Dibandingkan Dibantu

  dibantu ditutup

  20

  80 100 120

Kr edit (J uta Rupiah)

  90

Perbedaan Relatif Total Kredit (%) Kebijakan Ditutup Dibandingkan Dibantu

  1

  dibantu ditutup

  

Perbedaan Relatif Total Kredit (%) Kebijakan

Ditutup Dibandingkan Dibantu

  (%)

  5 Perbedaan Relatif

  4

  3

  2

  95 100 105

  95 100 105 110 115

  90

  85

  80

  dibantu ditutup

  5 Total

  4

  3

  2

  1

Ulangan

  

Mahasiswa seringkali menjadi subjek

penelitian karena:

Mahasiswa seringkali menjadi subjek penelitian karena:

  • Paling siap utk masuk ke dlm kelompok eksperimen
  • Latar belakang dari kampus, drmn sebagian besar peneliti muncul
  • Biaya imbangan (opportunity cost) yg rendah
  • Dpt mengurangi pengaruh eksternal yg

    dpt menjadi variabel pengganggu di dlm

    penelitian.<
  • Paling siap utk masuk ke dlm kelompok eksperimen
  • Latar belakang dari kampus, drmn sebagian besar peneliti muncul
  • Biaya imbangan (opportunity cost) yg rendah
  • Dpt mengurangi pengaruh eksternal yg

    dpt menjadi variabel pengganggu di dlm

    penelitian.

    Experimental economics bukan hanya untuk Experimental economics bukan hanya untuk pengembangan teori ekonomi, tapi pendekatan ini pengembangan teori ekonomi, tapi pendekatan ini juga berpotensi besar dalam membantu juga berpotensi besar dalam membantu

memberikan tambahan bahan pertimbangan bagi memberikan tambahan bahan pertimbangan bagi

para perumus kebijakan ekonomi. para perumus kebijakan ekonomi.

    Hambatan dalam perkembangan experimental Hambatan dalam perkembangan experimental economics adalah status quo. Banyak ekonom atau economics adalah status quo. Banyak ekonom atau ilmuwan yang terindoktrinasi (brainwashed) ilmuwan yang terindoktrinasi (brainwashed)

berpendapat kukuh bahwa ekonomi adalah non- berpendapat kukuh bahwa ekonomi adalah non-

experimental science dan tidak mungkin peneliti experimental science dan tidak mungkin peneliti mengontrol pembangkitan data dengan cara yang mengontrol pembangkitan data dengan cara yang serupa seperti yang dilakukan dalam percobaan di serupa seperti yang dilakukan dalam percobaan di bidang hard sciences seperti fisika, kimia dan bidang hard sciences seperti fisika, kimia dan biologi. biologi.

    Sebaliknya, banyak juga ekonom atau ilmuwan berpendapat Sebaliknya, banyak juga ekonom atau ilmuwan berpendapat

bahwa eksperimen di bidang ekonomi bukan hanya mungkin bahwa eksperimen di bidang ekonomi bukan hanya mungkin

dapat dilakukan, tapi juga secara metodologi diperlukan, dan dapat dilakukan, tapi juga secara metodologi diperlukan, dan

sangat berguna sebagai 'teaching tool', sangat berguna sebagai 'teaching tool',

   

Metode eksperimen dlm ilmu ekonomi adalah suatu cara yg Metode eksperimen dlm ilmu ekonomi adalah suatu cara yg

sangat baik utk membangkitkan data yg kualitasnya dpt lebih sangat baik utk membangkitkan data yg kualitasnya dpt lebih

baik (dibandingkan metode survey) dan kemungkinan biayanya baik (dibandingkan metode survey) dan kemungkinan biayanya lebih kecil dari pada data yg tersedia di publikasi. Paling lebih kecil dari pada data yg tersedia di publikasi. Paling tidak, metode eksperimen memberikan cara alternatif utk tidak, metode eksperimen memberikan cara alternatif utk mendapatkan data. Jadi pendekatan ini merupakan sebuah mendapatkan data. Jadi pendekatan ini merupakan sebuah kemungkinan yg tersedia di hadapan kita. Utk tujuan kemungkinan yg tersedia di hadapan kita. Utk tujuan ilmiah, data hasil percobaan relatif mudah utk diinterpretasi ilmiah, data hasil percobaan relatif mudah utk diinterpretasi

dlm menyimpulkan hubungan sebab-akibat. Kebaikan metode dlm menyimpulkan hubungan sebab-akibat. Kebaikan metode

percobaan adalah mampu mengendalikan faktor-faktor yang percobaan adalah mampu mengendalikan faktor-faktor yang

mengganggu hubungan sebab akibat. mengganggu hubungan sebab akibat.