PRINSIP DESAIN PESAN “Literasi Visual dan Desain Pesan” Nur Anna Irvanda (12151105) Nurhasana Karunia (1215110578) Reza Andani (12151105) TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA KATA PENGANTAR - Literasi Visual & Desain Pe

PRINSIP DESAIN PESAN
“Literasi Visual dan Desain Pesan”

Nur Anna Irvanda (12151105)
Nurhasana Karunia (1215110578)
Reza Andani (12151105)

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

KATA PENGANTAR
Puji

syukur

kehadirat

Allah

SWT


karena

atas

KaruniaNya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah

Rahmat

dan

Prinsip Desain

Pesan yang berjudul “Literasi Visual dan Desain Pesan” dengan baik dan
dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi-materi yang
ada. Materi-materi yang bertujuan agar dapat menambah pengetahuan
dan

wawasan


dari

pihak

yang

membaca.

Juga

agar

kita

dapat

mengembangkan pola pikir dalam pengetahuan tentang Literasi Visual
dan Desain Pesan. Terima kasih juga kami ucapkan kepada rekan-rekan
yang membantu dalam proses penyelesaian makalah ini dan Ibu Dr.

Eveline Siregar, M.Pd/Retno Widyaningrum, S.Ikom, M.M selaku dosen
pengampu mata kuliah Prinsip Desain Pesan.
Kami menyadari bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Penulis,

September
2012

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .............................................................................................
i
DAFTAR
ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar

Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................
....
2
C. Sistematika .........................................................................................
...
2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Literasi
Visual ......................................................................................... 3
B. Desain
Pesan .......................................................................................... 8
C. Peran Literasi Visual dalam Desain Pesan .......................................
14
BAB III PEMBAHASAN
A. Kasus ..................................................................................................
..... 15
B. Analisa
Kasus ........................................................................................
15

BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan .........................................................................................
...
16
DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya di kehidupan kita sehari-hari begitu banyak hal
yang menekankan pada kepentingan literasi visual dalam proses

komunikasi sesama manusia, lihat saja di sekeliling kita, papan-papan
tanda di tepi-tepi jalan, di tempat-tempat awam, di bilik-bilik kuliah,
kulit-kulit buku di kedai-kedai menjelaskan bahwa peranan literasi
visual sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Karena merupakan
proses pengolahan pesan dalam berkomunikasi dengan menerjemah
dan menciptakan pesan serta usaha untuk mempengaruhi perhatian,
persepsi dan pemahaman orang lain agar pesan bisa terbaca atau
terlihat. Desain Visual erat kaitannya dengan penggunaan tandatanda(signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam
penulisan huruf (tipografi, ilustrasi dan warna yang kesemuanya

berkaitan dengan indera penglihatan (visuali .
Bagian

ini

akan

memfokuskan

pembahasan

dalam

menginterpretasikan dan menciptakan berbagai macam pesan visual
yang

akurat.

Pembahasan


ini

akan

lebih

berkonsentrasi

pada

bagaimana cara menerjemahkan dan menciptakan suatu pesan visual
karena

kita

lebih

menginginkan

suatu


audiens/pelajar

untuk

memahami suatu yang nyata.

B. Tujuan
1. Untuk memahami pa yang dimaksud dengan “Literasi Visual”
2. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan “Desain Pesan”
3. Untuk memahami apa peran dan kaitannya Literasi Visual dalam
Desain Pesan

C. Sistematika
Sistematika dari makalah ini, yaitu:
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

 Latar Belakang
 Tujuan
 Sistematika
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Literasi Visual
 Literasi Visual adalah Interdisiplin
 Literasi Visual dalam Pendidikan
B. Desain Pesan
 Desain Pesan dalam Pendidikan
C. Peran literasi visual dalam desain pesan
BAB III
CONTOH KASUS
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Literasi Visual

“Visual literasi adalah kemampuan dalam menginterpretasikan
pesan visual secara akurat dan untuk menciptakan pesan. Dengan
demikian interpretasi dan penciptaan dalam visual literasi dapat
dikatakan membaca dan menuliskan di literasi print”.1
Literasi visual berhubungan dengan 3kategori utama dan berbeda:
kemampuan manusia, strategi mengajar dan pengembangan gagasangagasan.2
Istilah literasi visual (visual literacyi, pertama sekali digunakan oleh
seorang penulis , John Debes dalam tahun 1968. Literasi visual sebagai
memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang fungsi media
visual dan digabungkan dengan tingginya kesedaran tentang fungsifungsi tersebut.3 Literasi visual mengandungi kumpulan cara-cara
yang membolehkan seseorang untuk memahami dan menggunakan
visual dalam menekankan komunikasi dengan orang lain.4
Banyak lagi defnisi-defnisi literasi visual yang telah diberikan oleh
orang perseorangan yang tidak dapat ditampilkan di sini. Tetapi, rata1
2
3
4

Robert Heinich et al, 1982
Media leadership conference,1976

Bagi Messaris (1995i
Ausburn & Ausburn, 1978:291

ratanya, apa yang ditekankan adalah kepentingan penggunaan literasi
visual ini.
Visual Literasi Adalah Interdisiplin
Interdisiplin
Interdisiplin sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh berbagai
disiplin yang berkaitan (atau berdekatani dengan tujuan tertentu
sebagai pengikatnya (konteksi.5
Kita perlu mempertimbangkan/memikirkan pesan verbal dan visual
yg dikombinasikan, tidak hanya kata-kata dan tidak hanya visual
ketika kita belajar komunikasi dan hubungan yang berkaitan dgn
komunikasi. Disinilah desain pesan dan perbedaan sub-daerah yg
dapat memainkan peran penting untuk literasi visual.
Literasi Visual Dalam Pendidikan
Perkembangan

visual

literasi

telah

merambah

dalam

program

pendidikan. Dalam beberapa program, guru adalah mendorong siswa
untuk berpikir secara visual dan fokus perhatian siswa pada aspek visual
berupa barang cetakan dan menyediakan materi digital, memasukkan
buku teks dan buku cerita. Program ini didesain untuk anak-anak pra
sekolah

hingga

sekolah

tinggi,

dan

mencakup

menyandikan

dan

penyandian informasi visual di semua media. Pada masa sekarang, media
literasi banyak diterima oleh masyarakat sebagai aspek penting kurikulum
disemua tingkatan pendidikan. Dikembangkan dengan baik ditanamkan
dalam

konten

area,aktivitas

dan

assessmen

yang

terkait

dengan

kelokalan. Pada umumnya program sekolah melibatkan siswa dalam
banyak kegiatan yang aktif, dan proyek media produksi dengan tujuan
mengembangkan pandangan yang kritis serta ketrampilan berpikir.
Contoh: perspektif, warna, desain dapat memperkuat pesan visual. Dalam
hal ini, guru memperhatikan siswa untuk mempelajari model visual dalam

5

Erich Jantsch

memilih

materi

dan

pentingnnya

visual

dalam

mengembangkan

kreativitas dan ketrampilan berpikir kritis siswa.
1. Pengkodean atau Penyandian
Dalam pengkodean visual tidak secara otomatis sesuatu itu akan
belajar, pebelajar harusdipandu terhadap pengkodean visual. Satu
aspek literasi adalah ketrampilan menafsirkan danmenciptakan
pemahaman dari perangsangan. Dalam menggunakan kode ada tiga
hal yaitu :
a. Efek Pengembangan, pada bagian ini banyak variabel-variabel
sikap bagaimana pebelajar mengkodekan visual. Anak-anak
muda memiliki gambaran yang benar daripada orang tua. Dalam
hal

ini,

anak-anak

muda

sering

mengalami

kesulitan

membedakan antara gambar nyata dan menggambarkan obyek.
Seperti simbol abstrak.
b. Efek budaya dalam mengajar, kita perlu menjaga dalam berpikir
itu tindakan pengkodean visual mungkin disikapi latar belakang
budaya. Budaya kelompok yang berbeda seperti materi visual
dalampandangan yang berbeda. Contoh: intruksi masuk dalam
gambar

tempat

visual

yang

khaskehidupan

rumah

dan

kehidupan anak jalanan dikota.
c. Pilihan visual dalam menyeleksi visual, guru perlu memilih
secara tepat berbagai macam materi visual. Misalnya visual
warna hitam dan putih, hitam dan merah, merah dan putih.
2. Mengkodekan : Menciptakan Visual
Aspek lain dari visual literasi adalah siswa menciptakan
presentasi visual. Contoh: menulis dapat memacu untuk membaca,
memproduksi visual dapat meningkatkan pandangan yang efektif
atas pemahaman visual. Guru perlu memandu siswa untuk hati-hati
menyeleksi

gambar dari CD atau koleksi

online yang akan

membantu mereka untuk mengembangkan bakat estetikanya.
Selain

itu,

siswa

dapat

menScan

foto

ke

dalam

komputer,

menggeneralisasikan presentasi melalui presentasi software seperti
Power Point dan Keynote. Kurikulum pendidikan visual adalah
rangkaian memiliki pengetahuan yang lama dalam kemampuan
membaca. Kemampuan membaca merupakan susunan mengatur
gagasan dalam perintah yang logis. Sebagai faktor penting dalam
literasi verbal, khususnya dalam kemampuan berkomunikasi dalam
menulis.
Peran Visual Dalam Pengajaran Visual dapat berperan dalam
proses

pembelajaran.

Pada

bagian

ini

peran

visual

dalampenagajaran meliputi beberapa hal antara lain:
1. Menetapkan Referensi Gagasan Secara Konkrit“Kata” adalah
tidak terlihat dan tidak bersuara. Kata merupakan benda yang
memiliki pendirian untuk diucapkan atau dibaca, daripada, visual
berupa patung atau gambar. Komputer dapat digunakan untuk
jaringan interner browser, Icon yang semua itu lebih mudah
untuk memahami gagasan yang orisinal. Dalam ruang kelas,
guru menggunakan visual untuk membantu siswa lebih mudah
memahami isi yang ada. Contoh: Seorang guru yang mengajar
Geometri membawa tas yang baru di beli dari toko barang untuk
mengajar bentuk seperti orange = bulat, can = silinder.
2. Memotivasi Pebelajar Visual dapat menambah atau memperluas
kepentingan dalam pelajaran. Visual juga dapat memotivasi
pebelajar melalui atraksi atraksi perhatian siswa, menarik
perhatian, dan pemakaiannya dalam proses pembelajaran. Visual
menarik kepentingan pebelajar untuk membuat intruksi yang
relevan.

Contoh:

menunjukkan
“sekarang”.

foto

ketika

mengajar

“Then”

Misalnya:

atau

kancing

mata

“waktu”
digunakan

pelajaran
dan

sejarah,

“Now”

sebelum

atau

adanya

ritsleting atau kancing tarik, telepon angkat sebelum telepon
seluler, atau mengaduk mentega sebelum adanya margarina.

3. Perhatian Langsung Petunjuk visual berupa warna, kata, tanda
panah, icon, corak dan animasi. Penggunaan sinyal difokuskan
pada perhatian untuk point terpenting kompleknya konten visual.
4. Mengulangi Informasi Ketika visual menyertai pembicaraan atau
informasi tertulis, mereka sedang menginformasikan

dalam

perasaan yang berbeda, memberikan kesempatan pebelajar
untuk memahami visual apayang mereka boleh lalaikan dalam
format teks.
5. Mengingatkan

Pembelajaran

Terlebih

Dulu

Visual

dapat

digunakan untuk mengaktifkan pengetahuan dulu dalam memori
yang lama. Visual dapat digunakan untuk meringkas isi dari
pelajaran. Beberapa visual yang serupa juga dapat digunakan
memulai pelajaran berikutnya untuk mengingatkan pebelajar apa
yang telah dipelajarinya.
6. Mereduksi Upaya PembelajaranVisual dapat digunakan untuk
menginformasikan sesuatu secara sederhana adalah hal yang
sulituntuk dipahami. Contoh: diagram dapat membuat visual
menjadi lebih mudah untuk diceritakan dan mendapatkan
kembali banyaknya informasi. Mereka juga mendapat giliran
mengorganisasi

fungsi

melalui

ilustrasi

hubungan

diantara

beberapa elemen seperti FlowCarth atau garis waktu. Dalam hal
ini, seringkali konten dapat memudahkan komunikasi visual
secara efektif.

B. Desain Pesan
Pesan adalah informasi yang akan disampaikan oleh komponen lain;
dapat

berupa

ide,

fakta,

makna,

dan

data.

Pandangan

lain

dikemukakan bahwa massage atau pesan pada dasarnya adalah hasil
atau output dari encoding. Atau dengan kata lain pesan bentuknya
bisa berupa kalimat pembicaraan lisan, tulisan, gambar, peta, ataupun
tanda/ impulse/ sinyal dan sebagainya.

Desain

ialah

“analisis

masalah

komunikasi”

dengan

tujuan

mengembangkan rencana memanioulasi simbol yang dikirimkan
dengan sengaja.6
Desain Pesan ialah :
 Satu

langkah

dalam

proses

pengembangan

instruksional,

menerapkan “blueprint” rancangan pembelajaran secara rinci.
 Desain pesan merencanakan bentuk fsik pesan (pembelajarani
dan komposisi induktif dari pesan (belajari.
 Desain pesan berhubungan dengan usaha untuk mempengaruhi
perhatian, persepsi, dan pemahamani.
Dalam klasifkasi desain terminologi, ada beberapa tingkatan yaitu
tingkat pertama dinamai "Families". Tingkat berikutnya dapat disebut
"Genera" (atau disiplin/kelompoki. Tingkat ketiga adalah "Spesies"
(atau materii. Setiap materi pelajaran terdiri dari sejumlah program.
Ada enam desain families. Dalam kelima ini, klasifkasi tergantung
pada tujuan desain yang digunakan. Seperti halnya desain families
disebut artefak desain, pesan desain, desain kinerja, sistem desain
atau pengembangan sistem, dan desain lingkungan. Semua yang
diselenggarakan bersama-sama dengan flosof desain, keluarga
desain keenam.

a. The Message Design Family
Sekelompok disiplin ilmu desain berhubungan dengan desain pesan.
Disini

komponen

utama

adalah

kata-kata,

visual,

dan

bentuk.

Komponen ini dapat digunakan dalam cara yang tidak sama. Banyak
yang untuk menghasilkan, mengirimkan, dan menafsirkan pesan dari
berbagai jenis dalam situasi komunikasi yang berbeda. Desain pesan
adalah bidang interdisipliner pengetahuan. Itu meliputi pengaruh dan
fakta dari lebih dari lima puluh disiplin akademis mapan, materi, dan
bidang penelitian.
6

Barbara L. Grabowski dalam Anglin, 1991

Penjelasan diatas mungkin dapat dibagi menjadi enam kelompok
dengan disebut “disiplin dasar” yaitu disiplin ilmu bahasa, disiplin
komunikasi, disiplin perilaku dan kognitif, bisnis dan hukum, dan
disiplin teknologi produksi media. Desain pesan model adalah model
teoritis menunjukkan bahwa bidang pengetahuan yang berbeda
mempengaruhi dan berkontribusi terhadap desain pesan.
Perlu diketahui bahwa lingkaran di ilustrasi yang mewakili berbagai
kelompok disiplin ilmu tidak menjadi tajam dan berbeda.. Perbatasan
antara kelompok-kelompok tersebut ialah yang kurang jelas, tidak
jelas, dan jelas. Model ini tidak dimaksudkan untuk menunjukkan
hubungan yang tepat antara "disiplin dasar". Tergantung pada objek
yang berbeda dari disiplin ilmu desain pesan. "kelompok-kelompok ini
desain desain informasi grafs, desain instruksi, desain massal, desain
persuasi.
Semua disiplin desain pesan memiliki teoritis serta komponen praktis.
designerds

pesan

perlu

memiliki

pengetahuan

teoritis

maupun

keterampilan praktis. dalam rangka untuk melakukan refeksi suara
b. The Information Design Genus
Desain Informasi (IDi, memiliki asal-usul dan berakar dalam desain
grafs, dalam pembelajaran & pendidikan; arsitektur serta teknik; atau
lebih tepatnya produksi konstruksi. Di area/bidang yang luas, orang
telah

mengetahui

kebutuhan

apa

yang

digunakan

untuk

presentasi/penyajian dan penterjemahan yang jelas, berbeda, dan
dapat dipercaya menginterpretasikan secara verbal maupun visual.
Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan informasi dari desain
penyamapaian pesan yang meliputi analisis, perencanaan, presentasi,
serta pemahaman pesannya bahasa konten, dan bentuknya. Dengan
memperhatikan dari media yang dipilih, bahan informasi yang baik
untuk di desain, dengan pesannya, akan memenuhi estetika, ekonomi,
ergonomis, serta persyaratan subyek (Pettersson, 2002i

Saat ini, informasi jenis pesan mencakup tiga materi. Mereka diberi
nama desain komunikasi, desain informasi, dan desain presentasi. Di
masa depan sangat mungkin bahwa beberapa perguruan tinggi di
akan mencontoh materi yang sama dan dengan menggunakan nama
lain.
Desain Pesan Dalam Pembelajaran
Pembelajaran sebagai proses komunikasi dilakukan secara sengaja
dan terencana, karena memiliki tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Dan agar pesan pembelajaran yang ingin ditransformasikan dapat
sampai dengan baik, maka Malcolm sebagaimana disampaikan oleh Abdul
Gafur dalam hand out kuliah Teknologi Pendidikan PPs UNY (2006i
menyarankan bahwa tenaga didik perlu mendesain pesan pembelajaran
dengan memperhatikan prinsip–prisnip sebagai berikut :
 Kesiapan dan motivasi
Kesiapan di sini mencakup kesiapan mental dan fsik. Untuk
mengetahui

kesiapan

siswa

dalam

menerima

belajar

dapat

dilakukan dengan tes diagnostik atau tes prerequisite. Motivasi
terdiri

dari

motivasi

internal

dan

eksternal,

yang

dapat

ditumbuhkan dengan pemberian penghargaaan, hukuman, serta
deskripsi mengenai keuntungan dan kerugian dari pembelajaran
yang akan dilakukan.
 Alat penarik perhatian
Pada dasarnya, perhatian atau konsentrasi mansia adalah
jalan, sering berubah–ubah dan berpindah- pindah (tidak fokusi.
Sehingga dalam mendesain pesan belajar, tenaga pengajar harus
pandai–pandai

membuat

daya

tarik,

untuk

mengendalikan

perhatian siswa pada saat belajar. Pengendalian perhatian yang
dimaksud

dapat

berupa:

warna,

efek

musik,

pergerakan/perubahan, humor, kejutan, ilustrasi verbal dan visual,
serta sesuatu yang aneh.
 Partisipasi aktif siswa

Guru harus berusaha membuat peserta didik aktif dalam
proses pembelajaran. Untuk menumbuhkan keaktifan siswa harus
dimunculkan rangsangan–rangsangan, dapat berupa: tanya jawab,
praktik, dan latihan, membuat ringkasan, kritik dan komentar,
serta pemberian proyek atau tugas.
 Pengulangan
Agar peserta didik dapat menerima dan memahami materi
dengan baik, maka penyampaian materi sebaiknya dilakukan
berulang kali. Pengulangan dapat berupa : pengulangan dengan
metode dan media yang sama, pengulangan dengan metode dan
media berbeda, preview, overview, atau penggunaan isyarat.
 Umpan balik
Dalam proses pembelajaran, sebagaimana yang terjadi pada
komunikasi adanya feed back merupakan hal yang penting. Umpan
balik yang tepat dari guru dapat menjadi pemicu semangat bagi
siswa. Umpan balik yang diberikan dapat berupa: informasi
kemajuan

belajar

siswa,

penguatan

terhadap

jawan

benar,

meluruskan jawaban yang keliru, memberi komentarn terhadap
pekerjaan siswa, dan dapat pula memberi umpan balik yang
menyelurh terhadap performansi siswa.
 Menghindari materi yang tidak relevan
Agar materi pelajaran yang diterima peserta belajar tidak
menimbulkan kebingungan atau bias dalam pemahaman, maka
sedapat mungkin harus dihindari materi–materi yang tidak relevan
dengan topik yang dibicarakan. Untuk itu dalam mendesain pesan
perlu memperhatikan bahwa: yang disajikan hanyalah informasi
yang penting, memberikan outline materi, memberikan konsep–
konsep kunci yang akan dipelajari, membuang informasi distraktor,
dan memberikan topik diskusi.
Desain pesan pembelajaran merupakan tahapan yang penting untuk
dilakukan oleh guru, agar proses belajar mengajar dapat berlangsung

secara efektif. Dengan mendesain materi belajar terlebih dahulu, akan
memudahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

C. Peran Literasi Visual dalam Desain Pesan
Penggunaan literasi visual dikembangkan melalui dua pendekatan
yaitu strategi input dan output. Strategi input adalah membantu
pebelajar untuk membaca, membaca sandy, kecakapan visual melalui
praktek atau latihan menganalisis visual. Contoh: analisis gambar,
diskusi multimedia, dan program video. Sedangkan strategi output
adalah membantu pebelajar menulis dalam menyandikan, menulis
visual untuk mengekspresikan diri mereka sendiri dan berkomunikasi
dengan

yang

lain.

Misalnya

merencanakan

dan

memproduksi

presentasi visual. Membaca sandi adalah mengartikan visual.

BAB IV PEMBAHASAN
 Kasus

Dalam sebuah diskusi kelas, seorang guru menyampaikan
pesan visual dengan menggunakan media power point dalam
pelajaran fsika. Namun terdapat permasalahan dalam penataan
slide. Permasalahannya yaitu, warna yang kontras dengan tulisan,
terdapat juga animasi gerak yang tidak diperlukan, ukuran tulisan
yang kecil dan banyak sehingga sulit dibaca oleh siswa yang
menyebabkan materi tidak tersampaikan dan hasil belajar pun tidak
tercapai karena siswa tidak dapat memahami dengan baik.

 Analisa Kasus
Berdasarkan

kasus

diatas,

dapat

kita

uraikan

bahwa

kebanyakan masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran
terletak pada penyampaian pesan visual yang tidak sesuai dengan
aspek-aspek literasi visual. Seperti yang kita pelajari ada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam mendesain pesan secara visual,
yaitu warna, efek musik, pergerakan/perubahan, humor, kejutan,
ilustrasi verbal visual dan ke semua aspek tersebut haruslah
disesuaikan

dengan

aspek

satu

sama

disampaikan dapat dipahami oleh siswa.

lain

agar

pesan

yang

BAB IV KESIMPULAN
Dalam makalah ini, literasi visual dalam kehidupan sehari-hari dan
dalam

pendidikan

sangatlah

penting.

Dan

literasi

visual

dapat

tersampaikan dengan baik apabila desain suatu pesan menarik dan
aspek-aspek yang terdapat dalam suatu pesan mendukung untuk
dipahami oleh banyak orang.
Dalam bidang pendidikan, guru mendorong siswa untuk berpikir
visual dan memfokuskan perhatian pelajar pada aspek visual dari buku
teks dan papan cerita ketika membaca. Visual membanjiri hari-hari
pelajar, jadi kemampuan mereka untuk membaca, memahami, membuat,
dan menganalisa hal yang meyakinkan dari visual menjadi lebih penting
dari segalanya. Produksi media, desain komputer, dan kemampuan kritisi
visual dapat menambah kemampuan pelajar dalam bekerja dan sukses di
dalam mempertinggi dunia visualnya.

DAFTAR PUSTAKA
Buku
 Heinich, dkk (1996i, Instructional Media and Technologies for
Learning, Page : 66-74, New Jersey : Prentice-Hall, Inc.
Website


http://www.scribd.com/doc/59166476/Visual-Literasi



http://hanny.blog.stisitelkom.ac.id/2012/08/15/pendekataninterdisiplin-dalam-desain-suatu-penjelajahan-awal/i

 TechTrends, Linking Research and practice to improve learning, Vol.
53.2, March/April 2009


(http://benramt.wordpress.com/2010/01/25/prinsip-prinsip-persepsi-untukdesain-pesan-pembelajaran/i



http://chalimustang.blogspot.com/2012/04/desain-pesan-dalampembelajaran.html

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang Terdaftar Di BEI (Periode 2010 – 2013

0 0 25

View of BUKU CERITA ANAK YANG BERMUATAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

0 1 8

Pengaruh Tingkat Inflasi, Pertumbuhan PDB, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2013

2 26 23

Pengaruh Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Kwalitas Pelayanan dan Kepatuhan Wajib Pajak pada KPP di Tanjung Karang

0 2 25

518 MODEL PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM UNTUK SEBESAR- BESARNYA KEMAKMURAN RAKYAT Kuswandi Dosen Fakultas Hukum Universitas Suryakancana ABSTRAK - MODEL PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM UNTUK SEBESARBESARNYA KEMAKMURAN RAKYAT

0 0 14

Anita Kamilah Dosen Program Magister Ilmu Hukum dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Suryakancana E-mail: anita.kamilahyahoo.co.id Yuyun Yulianah Dosen Fakultas Hukum Universitas Suryakancana E-mail: yuyunyuliana01gmail.com ABSTRAK - LAND TENURE SYSTEM DA

0 0 21

Peran Serta Masyarakat, Dunia Usaha dan Pemerintah Daerah Dalam Perluasan Kesempatan Kerja Berdasarkan Slogan CIANJUR JAGO dan Visi, Misi Kabupaten Cianjur (Dikaji Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan) Ahmad Hunaeni Zulkarnaen

0 0 22

PELUANG DAN ANCAMAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) BAGI PERKEMBANGAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL INDONESIA Hilman Nur

0 0 21

I. PENGANTAR - Resensi Buku (Book Review) Koerniatmanto Soetoprawiro, Pengantar Hukum Pertanian, Jakarta: Gapperindo, 2013.

0 0 10

IMPLEMENTASI METODE BAGI HASIL DENGAN PRINSIP MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA DIHUBUNGKAN DENGAN FATWA DSN NO. 15/DSN-MUI/IX/2000

0 0 21