Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis
Tatalaksana HIV-AIDS pada bayi dan anak MM DEAH Hapsari Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Dep Anak FK UNDIP-RSUP dr Kariadi Semarang
Topik
- Prevention Mother to child transmission
• Klinis dan Diagnosis HIV-AIDS
- Infeksi Oportunistik • Tatalaksana pasien HIV-AIDS
- Terapi ARV
• Pemantauan pasien HIV-AIDS
- Kesimpulan
PENDAHULUAN
- HIV-AIDS sudah ditemukan 4 dekade lalu dan menjadi salah satu isu utama kesehatan dunia
- Dunia:
- prevalensi 0,8%
(UNAIDS 2009)
- Jumlah ODHA 33,3 juta
- Indonesia:
- prevalensi 0,3%
(estimasi 2009)
- Jumlah ODHA 186.000
- Jumlah kasus yang dilaporkan sd Maret 212
(laporan triwulan 2012) sebanyak 30.430 kasus
Kemenkes, 2012
Pemicu Penularan Epidemi HIV di Indonesia
1987-1997 Hubungan seks sejenis laki-laki (homo) 1997 – 2007 Penularan melalui alat suntik (penasun) 2007-sekarang : penularan melalui Heteroseksual (dari laki-laki pembeli seks kepada istri) dan dari Ibu yang HIV ke bayi Gelombang 1 Gelombang 2 Gelombang 3 PENDAHULUAN
Bagan penilaian dan tatalaksana awal
Penilaian kemungkinan infeksiBayi/anak dengan • Status HIV ibu • • Paparan ibu pada ARV paparan HIV ( BIHA )
Cara kelahiran dan laktasi ARV proflaksis & Proflaksis Gejala HIV & infeksi PCP
ARV proflaksis dapat diberikan pada bayi baru Anamnesis, pemeriksaan fsik: Cari gejala & tanda
lahirdari ibu HIV positif paing lambat dalam 72 jam HIV- • pertama •
- • oportunistik •
Anamnesis, pemeriksaan fsik: Cari infeksi Berikan kotrimoksazol setelah usia 4-6 minggu oportunistik
- • Berikan pengobatan yang sesuai •
Uji diagnostik status HIV Lakukan uji diagnostik HIV (metode yang digunakan tergantung usia anak)
Modul 6,
Halaman 5Nia Kurniati. Kemenkes 2012
Modul 6,
Halaman 6Bayi yang lahir dari ibu dengan HIV ( BIHA ) memerlukan pemantauan dan perawatan yang teratur
Prevention Mother to Child Transmission
Ibu, pasangan, dan keluarganya memerlukan
informasi yang tepat mengenai cara perawatan dan pemantauan bayi dari ibu dengan HIVMazami Enterprise © 2009 ARV Proflaksis Pencegahan pneumonia Pneumocystis jiroveci Imunisasi Pemeriksaan status HIV bayi Pemeriksaan umum bayi
Nia Kurniati. Kemenkes 2012
Pemeriksaan status HIV anak
Pemeriksaan serologis anti HIV tidak dapatdipakai sebagai perasat diagnosis pada anak
< 18 bulan, karena masih terdapat sisa IgG ibu yang ditransfer selama kehamilan Bila Serologis Positif pada usia > 18 bulan, dianggap anak terinfeksi HIV12 bln Lahir 1 bln 2 bln 9 bln 18 bln Mazami Enterprise © 2009
IgG AntiHIV ibu Serologis Serologis
74
96 % %
Modul 6,
Halaman 7Nia Kurniati, 2012
- Sariawan
- Diare
- IRA
- Demam lama
8 4-6 mgg Pemeriksaan Umum Bayi dr Ibu HIV (+) BIHA
Keadaan umum & Tanda Infeksi Oportunistik 2 bln 3 bln 4 bln 5 bln 6 bln
Setiap bulan ( selama 6 bulan pertama ), setiap 3 bulan sampai keputusan HIV + / -
9 bln 12 bln 18 bln 15 bln Pengamatan I O Pengamatan IO
Jadual kunjungan bayi
Saat Tiap 6 Kegiatan KN 1 KN 2
3 Bln
4 Bln
6 Bln
9 Bln
12 Bln 18 Bln lahir Bln
Evaluasi klinis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Berat Badan & √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Panjang Badan
Pemberian SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF+MP SF+MP SF+MP makanan ARV Profilaksis √ √ √ √
Kemoprofilaksis √ √ √ √ √ √ √
Sesuai dengan jadwal imunisasi Depkes/IDAI ImunisasiPerhatian khusus untuk BCG Laboratorium
Hb & Leukosit v √ Kadar CD4 v √ PCR (RNA/DNA) v √
Serologi HIV √
ASIe= Air Susu Ibu eksklusif BCG= Bacillus Calmette Guerrin HIB= Hemoflus Infuenza B PCR= Polimerase Chain Reaction
MP= Makanan Padat HepB= Hepatitis B Hb= Hemoglobin RNA= Ribonucleic Acid
SF= Susu Formula DTP= Difteri Tetanus Pertusis OPV= Oral Polio Vaccine DNA= Deoxy Ribonucleic Acid Modul 6,Halaman 9 Mazami Enterprise Nia Kurniati. Kemenkes © 2009 2012 Trimetoprim 4 mg/kg/x ) Dosis Kotrimoksasol (
Rekomendasi dosis Tablet Tablet dewasa Suspensi Tablet anak harian dewasa kekuatan ganda
Sulfametoxazol / 5ml sirup 200 100 mg/ 400 mg/ 800 mg/ Trimetoprim mg/ 40 mg 20 mg 80 mg 160 mg
< 6 bulan S 100 mg/ T 20 mg 2,5 ml 1 tablet ¼ tablet, - dicampur makanan
6 bln – 5 thn S 200 mg/ T 40 mg 5 ml 2 tablet
- ½ tablet
6 – 14 thn S 400 mg/ T 80 mg 10 ml 4 tablet 1 tablet ½ tablet
>14 thn
- 2 tablet - S 800 mg/ T 160 mg
1 tablet
Frekuensi pemberian: SEKALI sehari
Mazami Enterprise © 2009 Sumber: Perinatal HIV Guidelines Working Group, 2008 Modul 6, Halaman 10
Bagan penilaian dan tatalaksana awal
Identifkasi faktor risiko infeksi2 Anak sakit berat, • Status HIV ibu
HIV paparan HIV tidak
- • •
Cara kelahiran dan laktasi Transfusi darah
- • Penularan seksual
diketahui, dicurigai HIV • Pengguna Napza suntik Gejala HIV & infeksi
- • Anamnesis, pemeriksaan fsik: Cari gejala & tanda
oportunistik HIV • Anamnesis, pemeriksaan fsik: Cari infeksi oportunistik
- • Berikan pengobatan yang sesuai
Uji diagnostik status HIV • Identifkasi gejala dan tanda HIV, atau infeksi oportunistik yang mungkin akibat HIV • Lakukan uji diagnostik HIV (metode yang digunakan tergantung usia anak) • Pada kasus status HIV ibu tidak dapat ditentukan, dan uji virologik tidak dapat dikerjakan pada bayi usia < 18 bulan, maka uji antibodi HIV harus dikerjakan
Modul 6,
Halaman 11Antibody Detection in 77 HIV-Exposed
Uninfected Infants in South Africa 100
80 to exclude infection around 12-18 months
70 of age
60 % antibody
50 positive
40
30
20
10 birth
1
3
6
9
12
15
18 months of life Moodley D, PIDJ 1995;14:850
12 Menyingkirkan diagnosis infeksi HIV pada bayi dan anak
Temuan Klinis berkaitan erat dengan infeksi HIV
- Berat Badan menurun
- Infeksi Sal Pernafasan
( gagal tumbuh)
- Diare persiten( > 14 hari)
- Demam persisten ( > 1
bulan)
bawah menetap/ batuk kronis
- Kesulitan menyusu
- Infeksi bakteri/ virus yg
- Dermatitis yang luas
- Limfadenopati luas
- Kandidiasi oral/ esofagus
- Ensefalitis/ Disfungsi
berulang
neurologis
Ibu seropositif HIV
Riwayat transfusi darah berulang
Korban kekerasan seksual
Pemakaian jarum yg tercemar HIV (tusuk telinga, sirkum sisi,tato)
Faktor Risiko Epidemiologis Deteksi Dini HIV
14
Stadium (Klinis) HIV-AIDS (WHO) stadium
Gambaran Klinis
I
- Asimtomatik
- Limfadenopati generalisata yang persisten
- Hepatosplenomegali persisten yang tidak dapat dijelaskan
II
penyebab lain
- Erupsi pruritik papuler
- Infeksi virus wart luas
- Angular chelitis
- Moluskum kantagiosum luas
- Ulseras i oral berulang
- Pembesaran kelenjar parotis persisten yang tidak dapat di
jelaskan
- Eritema gingival lineal
- Herpes zoster
- Infeksi saluran nafas atas kronik / berulang (Otitis media, otorrhoea, sinusitis, tonsilitis)
- Infeksi kuku oleh fungus
Stadium Gambaran klinis Malnutrisi sedang yang tidak dapat dijelaskan (tidak respon
III
- dengan terapi standart
Diare persisten yang tidak dapat dijelaskan (> 14 hari)
- Demam persisten yang tidak dapat dijelaskan (intermiten atau
- kontinu > 1 bulan
Kandidosis oral persisten
- Oral hairy leukoplakia
Periodontis / ginggivitis ulseratif nekrotikans akut
- TB kelenjar, TB Paru
- Pneumonia bakterial yang berat dan berulang
- Pneumonitis interstitial limfoid simtomatik
- Penyakit paru kronik yang berhubungan HIV (bronkietasis)
- Anemia yang tidak dapat dijelaskan < 8 g/dl, neutropenia (<
500/mm3) atau trombositopenia (< 50.000 /mm3)
Malnutris i, wasting dan stunting berat yang tidak dapat
- dijelaskan dan tidak berespon terhadap terapi standar
IV
Pneumonia pneumocystis
Infeksi bakterial berat yang berulang (empiema, infeksi tulang
sendi, meningitis, kecuali pneumonia)
Infeksi herpes simplek kronik (orolabial/kutaenus > 1 bulan
- atau viseralis dilokasi manapun)
TB ekstrapulmonar
- Sakroma kaposi
- Kandidiasis esofagus (trakea, bronkus, paru)
- Toksoplasmosis SSP
- Ensefalopati
- HIV
Infeksi sitomegalovirus (CMV ), retinitis atau infeksi CMV pada
- organ lain, dengan onset umur > 1 bulan Kriptokokokis ekstrapulmonar termasuk meningitis
- Mikosis endemik disseminata (histoplasmosis,
- coccidiomykosis) Kriptosporidiosis kronik dengan diare
- Isosporiosis kronik
- Infeksi mikobakteria non tuberkulosis diseminata
- Kardiomiopati atau nefropati yang dihubungkan denngan HIV
- simtomatik
Limfoma sel B non Hodgkin atau limfoma serebral
- Progresif multifocal leukoencephalopathy
WHO classifcation of HIV-associated
immunodefciency in infants and children
Classifcation of HIV-associated immunodefcienc y Age-related TLC values (cell/mm 3 )
<11 month 12-35 month 36-59 month >5 year
Total lymphocyte count <4000 <3000 <2500 <2000
CD4 count <1500 <750 <350 <200 Modified from WHO 2007.
The TLC is an option that is used only if CD4 measurement is not available in children with
WHO clinical stage 2 disease. It cannot be used in asymptomatic children. The TLC is also not useful for monitoring ART Calculation of TLC: % lymphocytes x total white blood cell (WBC) count.
<11 month (%) 12-35 month (%)
36-59 month (%) >5 year (cell/mm
3 ) Not significant >35 >30 >25 >500
Mild 30-35 25-30 20-25 350-499 Advanced 25-29 20-24 15-19 200-349
WHO classifcation of HIV-associated
immunodefciency in infants and children2007
Classifcation of HIV-associated immunodefcien cy Age-related CD4 (%) values
Severe <25 <20 <15 <200 or <15%
Tatalaksana pasien HIV-AIDS
Anak terpajan HIV
Anak terinfeksi HIV
Evaluasi awal & lanjutan
Pemberian ART Pemantauan
ART Proflaksi I.O
Kesehatan secara menyeluruh ( nutrisi )
Pantau & cegah progresiftas penyakit
Edukasi & dukungan kepd org tua / pengasuh
Pencegahan Infeksi oportunistik ( IO ) Tatalaksana Umum ng
Anak terpajan
ba
HIV
m
Anak terinfeksi
Ke
HIV
h
Evaluasi awal
bu
& lanjutan
si m tri
Pemberian ART
Tu Nu
Pemantauan
si nisa
ART
Imu
Proflaksi I.O
O Tx I. Pemeliharaan an & egah Kesehatan Penc rutin Gigi, Mata , Telinga, Kulit
Tatalaksana Umum
Evaluasi Awal pasien Terinfeksi HIV Riwaya Evaluasi
Anak terpajan
t
HIV Anak terinfeksi
Kesehatan Status ( CD 4,VL,Stadium HIV
Ibu Penyk,Komplikasi ) Evaluasi awal
Penerimaan ARV, Jenis Persalinan & lanjutan
Kesehatan Umur kehamilan,BL,Obat ARV,Riwayat Anak ASI,Gejala IO,sakit berat,Imunisasi,
Pemberian ART Tum Kembang
Pemantauan Keluarga Riwayat sakit ( TB,HIV), Riwayat
ART terapi ARV
Proflaksi I.O Pemeriksa Lengkap + Pemeriksaan Tum an Fisik Kembang Laboratori Darah Rutin+Hitung Jenis um HIV Elisa + Western Blot, CD 4 + Viral
Load Fungsi Ginjal+ urinalisis, Fungsi Hati
- hepatitis B,C, cholesterol Infeksi CMV, Toksoplasma, Siphilis,Tuberkulin Rontgen dada, CT scan /MRI, EKG/Echo
Evaluasi Lanjutan pasien HIV
Sistem Syaraf Pusat Tumbuh Kembang-2 th, pemeriksaan neurologi / thn
Kardiovaskul ar Rontgen Foto Thoraks,EKG,Ekokardiograf setiap 3-5 thn Paru Tuberkulin test setiap thn, Rontgen Foto Thoraks setiap 3-5 th Gastrointesti nal Fungsi Hati setiap 3 bulan Ginjal Urinalisis setiap tahun Hematologi Darah rutin dengan hitung jenis
Skrining Evaluasi Lanjutan
Organ Pantauan
Evaluasi Lanjutan pasien HIV
Jadwal evaluasi diagnostik dan laboratorium Frekuensi Evaluasi
Darah rutin hitung jenis(TLC ), CD 4 ; Viral Setiap 3
Load bulan
Evaluasi tumbuh kembang dalam 2 thn Setiap 6 pertama, bulan
Pemeriksaan opthalmologi
(CMV,Toksoplasma ) Urinalisis, CMV & Tokso serologiSetiap 12 ( sebelumnya -), Tuberkulin test, Tumbuh- bulan kembang setelah 2 tahun, dental setelah 1 tahun, skrining penglihatan & pendengaran
Rontgen Foto Dada , EKG,
Setiap 3-5 tahun
Pemberian ART, syarat Kerjasama org tua
Anak terpajan
1 pengasuh
HIV Anak terinfeksi
memahami tujuan
HIV
penghobatan
Evaluasi awal & lanjutan
Perbaikan gizi terlebih Kepatuhan dahulu
- Pemantauan
- Kontrol teratur
- usia < 6 bulan (tu) dan 12 bulan ( walau CD 4 normal )
- Usia > 12 bulan dengan TBC, LIP.
- Kalau berdasar CD 4 saja,
- dibawah normal.
- diperlukan )
- low CD4
- < 18 months age
- WHO stage 3/4
- Viral load greater than 6·0 log
- severe malnutrition
- Tangani dulu Infeksi Oportunistik
- e x/hari
- (3 TC) 30 hari : 4 mg/kg/x, 2 x/hari bersama makanan Do maks : 150 mg/x, 2 x /hari Stavudine < 30 kg : 1 mg/kg/x, 2 x/hari Lipodistropi - Tidak boleh
- (d4T) > 30 kg : 30 mg/x, 2 x /hari Asidosis laktat bersama AZT
- Neuropati perifer
- Non Nucleoside Reverse Transcriptase
- 13 tahun : idem diatas bold Efavirenz 200-400 mg /x/hari. Minum menjelang Tidak boleh Do Maks : 600 mg/x, 1x/hari tidur diminum sesudah ( mengurahgi efek makanan berlemak
- Baru diusulkan untuk menjadi pemantauan rutin
- Secara Umum kunjungan konsultasi adalah 1 – 2 bulan sekali
- ( mual-
- ati perifer, menyebabkan hati. jika
- minum malam hari
- Stadium berapapun dws Pemantauan dengan CD 4 < 25 %
- Stadium 3-4 dan CD 4 berapapun
- limfadenopati ekstensif / persisten
- hepatosplenomegali
- oral thrush tdk respon dengan terapi usia > 12 bulan
- pembesaran kelenjar parotis persiten / rekuren
- leher
- mikrosefali
- infeksi sekunder stomatitis berat pasca Herpes - simplek
- distres pernafasan persisten
- hipoksia tdk sesuai dengan distres pernafasan
- (rubeola, varisela, folikulitis ,eksim,dermatitis
- seboroik ) berat moluskum kontagiosum ekstensif
- gangguan perkembangan
- spatisitas yg tdk diketahui penyebabnya
- Distres
- hipotermia Disertai - hipoksemia.
- kesadaran
- CMV , jika
- Meningitis ? dengan terapi
- Kelainan pCP tdk membaik metabolik
- bakteri,virus,par asit
- enteritis CMV
- Pantau efek samping & toksisitas.
- Evaluasi klinis,
- Pemeriksaan umum
- Konseling nutrisi
- Status infeksi
- Proflaksi ARV
- Pencegahan PCP
- kerjasama dengan LSM-HIV
- Proflaksi PCP
- Imunisasi
- Pantau tumb kembang
- Pemberian ARV
Program pengobatan
ART Proflaksi I.O
Kriteria Klinis dan
3 imunologis
Kriteria Klinis & Imunologis
Klinis :
Stadium 3 & 4 ( risiko • kematian )
Imunologis :
Bila belum ada indikasi maka harus ada 2 x nilai ART, periksa CD 4
Kadar CD 4
setiap 3-6 bulan.
( severe ) (pantauan TLC tidak
Kadar Total Limfosit
Count
Kesimpulan penggunaan kriteria Klinis dan Imunologis : Anak < 18 bulan ( antibodi HIV +) + kondisi klinis berat+ uji PCR tdk ada Harus segera mendapat ART setelah kondisi stabil. Uji Antibodi diulang pada usia 18 bulan. Months from ART start Probability of Death After Starting ART
Starting ART when severely immunodefcient increases mortality
Immune Deficient at Start ART Not Immune Deficient at Start ART
6 months
7.8% 1.8%
12 months
8.2% 2.2% 6% excess mortality
73% median age > 5 years of age, > 50% start with severe
immune defciency, m ost deaths within 6 months of startingART.
Risk factors for death:
Arrive E et al. 14th CROI, Los Angeles, CA, 2007 Abs. 727 Sutclife et al. Lancet Infect Diis 2008;8: 477–89
Indikasi (Panduan WHO 2010)
Stadium 3 dan 4* Semua diterapi Stadium 1 dan
Stadium klinis Imunologis/CD4 < 24 bulan Semua diterapi > 24 bulan
2 Terapi bila CD4 < 25% Jangan diterapi bila tidak ada pemeriksaan CD4
Indikasi Imunologis (WHO 2010)
Umur < 24 bulan 24 – 59 bulan > 5 tahun %CD4 Semua diterapi ≤ 25 -
Nilai CD4 absolut Semua diterapi
≤ 750 sel/mm3 ≤ 350 sel/mm3 Antiretroviral Drugs
ARV Lini Pertama ( 2 NRTI + 1 NNRTI )
Nama Dosis Efek Samping Keterangan Obat Nucleoside Reverse Tranciptase InhibitorZidovudine < 4 mgg : 4 mg/kg/x, 2 x / Anemia-netropenia - Diminum bersama
( AZT) hariGejala makanana > 4 mgg : 180-240mg/m2/x, gastrointestinal - Tidak boleh 2 x/hari bersama d4T Do maks : 300 mg/x, 2 x/hari ( stavudin ) Lamivudin < 30 hari : 2 mg/kg/x, 2
Toleransi baik
Dapat diminum
Nevirapine 15-30 hari : 5 mg/kg/x, Alergi : rash, steven Terdapatn interaksi
1x/hari Johnson Syndrome dengan rifampisin ( 2 minggu pertama 160 mg/kg/x, 1 x /hari. ( 2 minggu selanjutnya ) Kemudian 200 mg/x, 1 x/hari selanjutnyaKelompok Umur Lini pertama standar
BAYI < 24 bulan, naïve NVP + 2 NRTI < 24 bulan, pernah terpapar LPV/r + 2 NRTI NVP < 24 bulan, paparan NVP + 2 NRTI terhadap ARV ? ANAK 24 – 36 bulan
NVP + 2 NRTI > 36 bulan (3 tahun) NVP atau EFV + 2 NRTI Pemilihan ARV pada kondisi
khusus
Penyakit lain (concomitant) Pilihan ARVAnak atau remaja dengan ANEMIA 2 NRTI ( hindari zidovudin) + NVP Anak < 3 tahun dg TB Tetap 2 NRTI + NVP
Atau
3 NRTI ( AZT/d4T + 3TC + ABC) Anak > 3 tahun dg TB
2 NRTI + EFV Atau
3 NRTI (AZT/d4T + 3TC + ABC) Remaja dg Hepatitis B TDF + FTC/3TC + NNRTI ARV pada anak (NRTI ) Stavudin Lamivudin Nevirapin Efavirenz
FDC untuk bayi dan anakDuviral® (AZT + 3TC)
Pemantauan pasien HIV
Pemantauan ART
Anak terpajan HIV
Anak terinfeksi HIV
P eman tauan ART
Evaluasi awal & lanjutan
Pemberian ART Pemantauan
ART Proflaksi I.O
2
4
Pemantauan
Item 2 minggu 1 bulan 6 bulan 12 bulan 18 bulan BB
X X
X X
X Efek
X X
X X
X samping DPL
X X
X X GOT/GPT
X X
X Ur/Cr*
X X
X CD4
X X
X PCR
X X RNA/VL*
Dipertimbangkan: Echocardiograf, profl lipid
Pemantauan Efek samping dan toksisitas Setela Mingg > 1 6-18 h u bulan bulan
1 perta tahun Title Title Title Title ma
Gejala : Gastrointestinal
AZT : muntah,diare)
NRTI : disfungsi hilang dalam
anemia,neutro
mitokondria : Indinavir beberapa
penia
asidosis laktat , menyebabkan wkt,terapi toksisitas hati, nefrolitiasis ringan, simtomatik ) pankreatitis,neurop Tenofovir ruam & toksisitas simtomatik,
berat Hb , lipoatropi,miopati. disfungsi tubular ringan terapi renal obat Obat diganti
7,5g/dl, ANC simtomatik, jika dengan NRTI ganyti dengan
< 500/uL berat ( OT > 10 jenis lain yg yang lainnya. x) NVP harus
AZT diganti kurang toksik diganti. dengan d4T
Pusing ( EVF )
Angka Kejadian I. O di RSCM & RSDK
Tahun 2008 – 2010 60% 70% 57% 57% 63% 50% 54% 40%
42%
37% 33% 36% RSCM 30% 29% 23% RSDK 10% 20% 6% 6% 0% Diare kronik Gagal tumbuh Jamur demam lama ISPA ulang TBC www.themegallery.com
Tatalaksana Umum
Proflaksi Infeksi Oportunistik PCP
Usia Kapan mulai Rejimen Obat diberikan
Anak terpajan < 1 Diberikan langsung , Target 3 hari dalam
HIV tahun tanpa melihat CD4 1 minggu Anak terinfeksi atau klinis < 6 bln : 2.5 ml / 1
HIV Evaluasi awal tab ped/1/4 tab dws
& lanjutan 1-5 - Stadium 2-4 tanpa 6 bln-5 thn : 5 ml /
Pemberian ART tahun melihat CD 4 atau
II tab ped / ½ tab
ART > 6 - Stadium WHO 6-14 thn : 10 ml / 4
Proflaksi I.O tahun berapapun tab ped / 1 tab dws CD 4 < 350 sel/mm3
Pengamatan
Pemeriksaan Fisik
gagal tumbuh, sindrom wasting berat
Umum
Kepala dan
otitis media / sinusitis berat
Jari tabuh yg tidak diketahui penyebabnya
Paru
Kulit
Neurologi
Pasien HIV-AIDS yang dirujuk ke RS
Tidak mau makan Sesak nafas Diare persisten Sama sekali Pneumonia Demam tinggi Tidak sadar Kejang Demam lama Perdarahan Sepsis Diare dehidrasi berat Anemia
Tatalaksana pasien HIV Evaluasi kedaruratan- kondisi kegawatan
Sepsis Penyakit bakteri
invasif Pernafasan demam /
Kejang /penurunan Mulai terapi PCP
Pneumocistis
Perdarahan GIT
Kesimpulan
PMTCT :Tatalaksana
secara umum :
(terpapar / terinfeksi )Setelah ART
IO, status imunitas, kepatuhan
Umur 12.5 bulan Umur 13 bulan
Terimakasih