Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis

  Tatalaksana HIV-AIDS pada bayi dan anak MM DEAH Hapsari Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Dep Anak FK UNDIP-RSUP dr Kariadi Semarang

Topik

  • Prevention Mother to child transmission
  • • Klinis dan Diagnosis HIV-AIDS

  • Infeksi Oportunistik • Tatalaksana pasien HIV-AIDS
  • Terapi ARV
  • • Pemantauan pasien HIV-AIDS

  • Kesimpulan

PENDAHULUAN

  • HIV-AIDS sudah ditemukan 4 dekade lalu dan menjadi salah satu isu utama kesehatan dunia
  • Dunia:
    • prevalensi 0,8%

  (UNAIDS 2009)

  • Jumlah ODHA 33,3 juta
    • Indonesia:

  • prevalensi 0,3%

  (estimasi 2009)

  • Jumlah ODHA 186.000
  • Jumlah kasus yang dilaporkan sd Maret 212

  (laporan triwulan 2012) sebanyak 30.430 kasus

  Kemenkes, 2012

Pemicu Penularan Epidemi HIV di Indonesia

  1987-1997 Hubungan seks sejenis laki-laki (homo) 1997 – 2007 Penularan melalui alat suntik (penasun) 2007-sekarang : penularan melalui Heteroseksual (dari laki-laki pembeli seks kepada istri) dan dari Ibu yang HIV ke bayi Gelombang 1 Gelombang 2 Gelombang 3 PENDAHULUAN

  

Bagan penilaian dan tatalaksana awal

Penilaian kemungkinan infeksi

  Bayi/anak dengan Status HIV ibu Paparan ibu pada ARV paparan HIV ( BIHA )

  Cara kelahiran dan laktasi ARV proflaksis & Proflaksis Gejala HIV & infeksi PCP

  

ARV proflaksis dapat diberikan pada bayi baru Anamnesis, pemeriksaan fsik: Cari gejala & tanda

lahirdari ibu HIV positif paing lambat dalam 72 jam HIV
  • pertama

  • oportunistik

  Anamnesis, pemeriksaan fsik: Cari infeksi Berikan kotrimoksazol setelah usia 4-6 minggu oportunistik

  • Berikan pengobatan yang sesuai

  Uji diagnostik status HIV Lakukan uji diagnostik HIV (metode yang digunakan tergantung usia anak)

  

Modul 6,

Halaman 5

  Nia Kurniati. Kemenkes 2012

  

Modul 6,

Halaman 6

  Bayi yang lahir dari ibu dengan HIV ( BIHA ) memerlukan pemantauan dan perawatan yang teratur

  

Prevention Mother to Child Transmission

Ibu, pasangan, dan keluarganya memerlukan

informasi yang tepat mengenai cara perawatan dan pemantauan bayi dari ibu dengan HIV

  Mazami Enterprise © 2009 ARV Proflaksis Pencegahan pneumonia Pneumocystis jiroveci Imunisasi Pemeriksaan status HIV bayi Pemeriksaan umum bayi

  Nia Kurniati. Kemenkes 2012

  

Pemeriksaan status HIV anak

Pemeriksaan serologis anti HIV tidak dapat

dipakai sebagai perasat diagnosis pada anak

< 18 bulan, karena masih terdapat sisa IgG ibu yang ditransfer selama kehamilan Bila Serologis Positif pada usia > 18 bulan, dianggap anak terinfeksi HIV

  12 bln Lahir 1 bln 2 bln 9 bln 18 bln Mazami Enterprise © 2009

  IgG AntiHIV ibu Serologis Serologis

  74

  96 % %

  

Modul 6,

Halaman 7

  Nia Kurniati, 2012

  • Sariawan
  • Diare
  • IRA
  • Demam lama

  8 4-6 mgg Pemeriksaan Umum Bayi dr Ibu HIV (+) BIHA

  Keadaan umum & Tanda Infeksi Oportunistik 2 bln 3 bln 4 bln 5 bln 6 bln

Setiap bulan ( selama 6 bulan pertama ), setiap 3 bulan sampai keputusan HIV + / -

  9 bln 12 bln 18 bln 15 bln Pengamatan I O Pengamatan IO

Jadual kunjungan bayi

  Saat Tiap 6 Kegiatan KN 1 KN 2

  3 Bln

  4 Bln

  6 Bln

  9 Bln

  12 Bln 18 Bln lahir Bln

  Evaluasi klinis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Berat Badan & √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Panjang Badan

  Pemberian SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF+MP SF+MP SF+MP makanan ARV Profilaksis √ √ √ √

  

Kemoprofilaksis √ √ √ √ √ √ √

Sesuai dengan jadwal imunisasi Depkes/IDAI Imunisasi

  Perhatian khusus untuk BCG Laboratorium

  Hb & Leukosit v √ Kadar CD4 v √ PCR (RNA/DNA) v √

  Serologi HIV √

  ASIe= Air Susu Ibu eksklusif BCG= Bacillus Calmette Guerrin HIB= Hemoflus Infuenza B PCR= Polimerase Chain Reaction

MP= Makanan Padat HepB= Hepatitis B Hb= Hemoglobin RNA= Ribonucleic Acid

SF= Susu Formula DTP= Difteri Tetanus Pertusis OPV= Oral Polio Vaccine DNA= Deoxy Ribonucleic Acid Modul 6,

  Halaman 9 Mazami Enterprise Nia Kurniati. Kemenkes © 2009 2012 Trimetoprim 4 mg/kg/x ) Dosis Kotrimoksasol (

  Rekomendasi dosis Tablet Tablet dewasa Suspensi Tablet anak harian dewasa kekuatan ganda

  Sulfametoxazol / 5ml sirup 200 100 mg/ 400 mg/ 800 mg/ Trimetoprim mg/ 40 mg 20 mg 80 mg 160 mg

  < 6 bulan S 100 mg/ T 20 mg 2,5 ml 1 tablet ¼ tablet, - dicampur makanan

  6 bln – 5 thn S 200 mg/ T 40 mg 5 ml 2 tablet

  • ½ tablet

  6 – 14 thn S 400 mg/ T 80 mg 10 ml 4 tablet 1 tablet ½ tablet

  >14 thn

  • 2 tablet - S 800 mg/ T 160 mg

  1 tablet

Frekuensi pemberian: SEKALI sehari

Mazami Enterprise © 2009 Sumber: Perinatal HIV Guidelines Working Group, 2008 Modul 6, Halaman 10

  

Bagan penilaian dan tatalaksana awal

Identifkasi faktor risiko infeksi

  2 Anak sakit berat, Status HIV ibu

  HIV paparan HIV tidak

  Cara kelahiran dan laktasi Transfusi darah

  • Penularan seksual

  diketahui, dicurigai HIV Pengguna Napza suntik Gejala HIV & infeksi

  • Anamnesis, pemeriksaan fsik: Cari gejala & tanda

  oportunistik HIV Anamnesis, pemeriksaan fsik: Cari infeksi oportunistik

  • Berikan pengobatan yang sesuai

  Uji diagnostik status HIV Identifkasi gejala dan tanda HIV, atau infeksi oportunistik yang mungkin akibat HIV Lakukan uji diagnostik HIV (metode yang digunakan tergantung usia anak) Pada kasus status HIV ibu tidak dapat ditentukan, dan uji virologik tidak dapat dikerjakan pada bayi usia < 18 bulan, maka uji antibodi HIV harus dikerjakan

  

Modul 6,

Halaman 11

Antibody Detection in 77 HIV-Exposed

  Uninfected Infants in South Africa 100

  80 to exclude infection around 12-18 months

  70 of age

  60 % antibody

  50 positive

  40

  30

  20

  10 birth

  1

  3

  6

  9

  12

  15

  18 months of life Moodley D, PIDJ 1995;14:850

  12 Menyingkirkan diagnosis infeksi HIV pada bayi dan anak

  Temuan Klinis berkaitan erat dengan infeksi HIV

  • Berat Badan menurun
  • Infeksi Sal Pernafasan

  ( gagal tumbuh)

  • Diare persiten( > 14 hari)
  • Demam persisten ( > 1

  bulan)

  bawah menetap/ batuk kronis

  • Kesulitan menyusu
  • Infeksi bakteri/ virus yg
  • Dermatitis yang luas
  • Limfadenopati luas
  • Kandidiasi oral/ esofagus
  • Ensefalitis/ Disfungsi

  berulang

  neurologis

  Ibu seropositif HIV 

  Riwayat transfusi darah berulang 

  Korban kekerasan seksual 

  Pemakaian jarum yg tercemar HIV (tusuk telinga, sirkum sisi,tato)

  Faktor Risiko Epidemiologis Deteksi Dini HIV

  14

  Stadium (Klinis) HIV-AIDS (WHO) stadium

Gambaran Klinis

  I

  • Asimtomatik
  • Limfadenopati generalisata yang persisten
  • Hepatosplenomegali persisten yang tidak dapat dijelaskan

  II

  penyebab lain

  • Erupsi pruritik papuler
  • Infeksi virus wart luas
  • Angular chelitis
  • Moluskum kantagiosum luas
  • Ulseras i oral berulang
  • Pembesaran kelenjar parotis persisten yang tidak dapat di

  jelaskan

  • Eritema gingival lineal
  • Herpes zoster
  • Infeksi saluran nafas atas kronik / berulang (Otitis media, otorrhoea, sinusitis, tonsilitis)
  • Infeksi kuku oleh fungus

Stadium Gambaran klinis Malnutrisi sedang yang tidak dapat dijelaskan (tidak respon

  III

  • dengan terapi standart

  Diare persisten yang tidak dapat dijelaskan (> 14 hari)

  • Demam persisten yang tidak dapat dijelaskan (intermiten atau
  • kontinu > 1 bulan

  Kandidosis oral persisten

  • Oral hairy leukoplakia
  • Periodontis / ginggivitis ulseratif nekrotikans akut

  • TB kelenjar, TB Paru
  • Pneumonia bakterial yang berat dan berulang
  • Pneumonitis interstitial limfoid simtomatik
  • Penyakit paru kronik yang berhubungan HIV (bronkietasis)
  • Anemia yang tidak dapat dijelaskan < 8 g/dl, neutropenia (<
  • 500/mm3) atau trombositopenia (< 50.000 /mm3)

  Malnutris i, wasting dan stunting berat yang tidak dapat

  • dijelaskan dan tidak berespon terhadap terapi standar

  IV

  Pneumonia pneumocystis

  Infeksi bakterial berat yang berulang (empiema, infeksi tulang

  sendi, meningitis, kecuali pneumonia)

Infeksi herpes simplek kronik (orolabial/kutaenus > 1 bulan

  • atau viseralis dilokasi manapun)

  TB ekstrapulmonar

  • Sakroma kaposi
  • Kandidiasis esofagus (trakea, bronkus, paru)
  • Toksoplasmosis SSP
  • Ensefalopati
  • HIV

  Infeksi sitomegalovirus (CMV ), retinitis atau infeksi CMV pada

  • organ lain, dengan onset umur > 1 bulan Kriptokokokis ekstrapulmonar termasuk meningitis
  • Mikosis endemik disseminata (histoplasmosis,
  • coccidiomykosis) Kriptosporidiosis kronik dengan diare
  • Isosporiosis kronik
  • Infeksi mikobakteria non tuberkulosis diseminata
  • Kardiomiopati atau nefropati yang dihubungkan denngan HIV
  • simtomatik

  Limfoma sel B non Hodgkin atau limfoma serebral

  • Progresif multifocal leukoencephalopathy

  

WHO classifcation of HIV-associated

immunodefciency in infants and children

  Classifcation of HIV-associated immunodefcienc y Age-related TLC values (cell/mm 3 )

  <11 month 12-35 month 36-59 month >5 year

  Total lymphocyte count <4000 <3000 <2500 <2000

  CD4 count <1500 <750 <350 <200 Modified from WHO 2007.

  

 The TLC is an option that is used only if CD4 measurement is not available in children with

WHO clinical stage 2 disease. It cannot be used in asymptomatic children.  The TLC is also not useful for monitoring ART

   Calculation of TLC: % lymphocytes x total white blood cell (WBC) count.

  <11 month (%) 12-35 month (%)

  36-59 month (%) >5 year (cell/mm

  3 ) Not significant >35 >30 >25 >500

  Mild 30-35 25-30 20-25 350-499 Advanced 25-29 20-24 15-19 200-349

  

WHO classifcation of HIV-associated

immunodefciency in infants and children

2007

Classifcation of HIV-associated immunodefcien cy Age-related CD4 (%) values

Severe <25 <20 <15 <200 or <15%

Tatalaksana pasien HIV-AIDS

  Anak terpajan HIV

  Anak terinfeksi HIV

  Evaluasi awal &amp; lanjutan

  Pemberian ART Pemantauan

  ART Proflaksi I.O

  Kesehatan secara menyeluruh ( nutrisi )

  Pantau &amp; cegah progresiftas penyakit

  Edukasi &amp; dukungan kepd org tua / pengasuh

  Pencegahan Infeksi oportunistik ( IO ) Tatalaksana Umum ng

  Anak terpajan

  ba

  HIV

  m

  Anak terinfeksi

Ke

  HIV

  h

  Evaluasi awal

  bu

  &amp; lanjutan

  si m tri

  Pemberian ART

Tu Nu

  Pemantauan

  si nisa

  ART

Imu

  Proflaksi I.O

  O Tx I. Pemeliharaan an &amp; egah Kesehatan Penc rutin Gigi, Mata , Telinga, Kulit

  

Tatalaksana Umum

Evaluasi Awal pasien Terinfeksi HIV Riwaya Evaluasi

  Anak terpajan

  t

  HIV Anak terinfeksi

  Kesehatan Status ( CD 4,VL,Stadium HIV

  Ibu Penyk,Komplikasi ) Evaluasi awal

  Penerimaan ARV, Jenis Persalinan &amp; lanjutan

  Kesehatan Umur kehamilan,BL,Obat ARV,Riwayat Anak ASI,Gejala IO,sakit berat,Imunisasi,

  Pemberian ART Tum Kembang

  Pemantauan Keluarga Riwayat sakit ( TB,HIV), Riwayat

  ART terapi ARV

  Proflaksi I.O Pemeriksa Lengkap + Pemeriksaan Tum an Fisik Kembang Laboratori Darah Rutin+Hitung Jenis um HIV Elisa + Western Blot, CD 4 + Viral

  Load Fungsi Ginjal+ urinalisis, Fungsi Hati

  • hepatitis B,C, cholesterol Infeksi CMV, Toksoplasma, Siphilis,Tuberkulin Rontgen dada, CT scan /MRI, EKG/Echo

Evaluasi Lanjutan pasien HIV

  Sistem Syaraf Pusat Tumbuh Kembang-2 th, pemeriksaan neurologi / thn

  Kardiovaskul ar Rontgen Foto Thoraks,EKG,Ekokardiograf setiap 3-5 thn Paru Tuberkulin test setiap thn, Rontgen Foto Thoraks setiap 3-5 th Gastrointesti nal Fungsi Hati setiap 3 bulan Ginjal Urinalisis setiap tahun Hematologi Darah rutin dengan hitung jenis

  

Skrining Evaluasi Lanjutan

Organ Pantauan

  

Evaluasi Lanjutan pasien HIV

Jadwal evaluasi diagnostik dan laboratorium Frekuensi Evaluasi

  Darah rutin hitung jenis(TLC ), CD 4 ; Viral Setiap 3

  Load bulan

  Evaluasi tumbuh kembang dalam 2 thn Setiap 6 pertama, bulan

  

Pemeriksaan opthalmologi

(CMV,Toksoplasma ) Urinalisis, CMV &amp; Tokso serologi

  Setiap 12 ( sebelumnya -), Tuberkulin test, Tumbuh- bulan kembang setelah 2 tahun, dental setelah 1 tahun, skrining penglihatan &amp; pendengaran

Rontgen Foto Dada , EKG,

  Setiap 3-5 tahun

Pemberian ART, syarat Kerjasama org tua

  Anak terpajan

  1 pengasuh

  HIV Anak terinfeksi

  memahami tujuan

  HIV

  penghobatan

  Evaluasi awal &amp; lanjutan

Perbaikan gizi terlebih Kepatuhan dahulu

  • Pemantauan
  •   Program pengobatan

    • Kontrol teratur

      ART Proflaksi I.O

    Kriteria Klinis dan

      3 imunologis

      

    Kriteria Klinis &amp; Imunologis

    Klinis :

      Stadium 3 &amp; 4 ( risiko • kematian )

    • usia &lt; 6 bulan (tu) dan 12 bulan ( walau CD 4 normal )
    • Usia &gt; 12 bulan dengan TBC, LIP.
    • Kalau berdasar CD 4 saja,

    Imunologis :

      Bila belum ada indikasi maka harus ada 2 x nilai ART, periksa CD 4

    • dibawah normal.

      Kadar CD 4

      setiap 3-6 bulan.

      ( severe ) (pantauan TLC tidak

    • diperlukan )

      Kadar Total Limfosit

    Count

      Kesimpulan penggunaan kriteria Klinis dan Imunologis : Anak &lt; 18 bulan ( antibodi HIV +) + kondisi klinis berat+ uji PCR tdk ada Harus segera mendapat ART setelah kondisi stabil. Uji Antibodi diulang pada usia 18 bulan. Months from ART start Probability of Death After Starting ART

      Starting ART when severely immunodefcient increases mortality

      Immune Deficient at Start ART Not Immune Deficient at Start ART

      6 months

      7.8% 1.8%

      12 months

      8.2% 2.2% 6% excess mortality

      

    73% median age &gt; 5 years of age, &gt; 50% start with severe

    immune defciency, m ost deaths within 6 months of starting

      ART.

      Risk factors for death:

      Arrive E et al. 14th CROI, Los Angeles, CA, 2007 Abs. 727 Sutclife et al. Lancet Infect Diis 2008;8: 477–89

    • low CD4
    • &lt; 18 months age
    • WHO stage 3/4
    • Viral load greater than 6·0 log
    • severe malnutrition

    Indikasi (Panduan WHO 2010)

      Stadium 3 dan 4* Semua diterapi Stadium 1 dan

      Stadium klinis Imunologis/CD4 &lt; 24 bulan Semua diterapi &gt; 24 bulan

      2 Terapi bila CD4 &lt; 25% Jangan diterapi bila tidak ada pemeriksaan CD4

    • Tangani dulu Infeksi Oportunistik

    Indikasi Imunologis (WHO 2010)

      Umur &lt; 24 bulan 24 – 59 bulan &gt; 5 tahun %CD4 Semua diterapi ≤ 25 -

      Nilai CD4 absolut Semua diterapi

      ≤ 750 sel/mm3 ≤ 350 sel/mm3 Antiretroviral Drugs

      

    ARV Lini Pertama ( 2 NRTI + 1 NNRTI )

    Nama Dosis Efek Samping Keterangan Obat Nucleoside Reverse Tranciptase Inhibitor

    Zidovudine &lt; 4 mgg : 4 mg/kg/x, 2 x / Anemia-netropenia - Diminum bersama

    ( AZT) hari

      Gejala makanana &gt; 4 mgg : 180-240mg/m2/x, gastrointestinal - Tidak boleh 2 x/hari bersama d4T Do maks : 300 mg/x, 2 x/hari ( stavudin ) Lamivudin &lt; 30 hari : 2 mg/kg/x, 2

      Toleransi baik

    • e x/hari

      Dapat diminum

    • (3 TC) 30 hari : 4 mg/kg/x, 2 x/hari bersama makanan Do maks : 150 mg/x, 2 x  /hari Stavudine &lt; 30 kg : 1 mg/kg/x, 2 x/hari Lipodistropi - Tidak boleh
    • (d4T) &gt; 30 kg : 30 mg/x, 2 x /hari Asidosis laktat bersama AZT
    • Neuropati perifer
    • Non Nucleoside Reverse Transcriptase

      

    Nevirapine 15-30 hari : 5 mg/kg/x, Alergi : rash, steven Terdapatn interaksi

    1x/hari Johnson Syndrome dengan rifampisin ( 2 minggu pertama 160 mg/kg/x, 1 x /hari. ( 2 minggu selanjutnya ) Kemudian 200 mg/x, 1 x/hari selanjutnya

    • 13 tahun : idem diatas bold Efavirenz 200-400 mg /x/hari. Minum menjelang Tidak boleh Do Maks : 600 mg/x, 1x/hari tidur diminum sesudah ( mengurahgi efek makanan berlemak
    Pemilihan ARV lini pertama

    Kelompok Umur Lini pertama standar

      BAYI &lt; 24 bulan, naïve NVP + 2 NRTI &lt; 24 bulan, pernah terpapar LPV/r + 2 NRTI NVP &lt; 24 bulan, paparan NVP + 2 NRTI terhadap ARV ? ANAK 24 – 36 bulan

      NVP + 2 NRTI &gt; 36 bulan (3 tahun) NVP atau EFV + 2 NRTI Pemilihan ARV pada kondisi

    khusus

    Penyakit lain (concomitant) Pilihan ARV

      Anak atau remaja dengan ANEMIA 2 NRTI ( hindari zidovudin) + NVP Anak &lt; 3 tahun dg TB Tetap 2 NRTI + NVP

      Atau

      3 NRTI ( AZT/d4T + 3TC + ABC) Anak &gt; 3 tahun dg TB

      2 NRTI + EFV Atau

      3 NRTI (AZT/d4T + 3TC + ABC) Remaja dg Hepatitis B TDF + FTC/3TC + NNRTI ARV pada anak (NRTI ) Stavudin Lamivudin Nevirapin Efavirenz

    FDC untuk bayi dan anak

    Duviral® (AZT + 3TC)

      

    Pemantauan pasien HIV

    Pemantauan ART

      Anak terpajan HIV

      Anak terinfeksi HIV

    P eman tauan ART

      Evaluasi awal &amp; lanjutan

      Pemberian ART Pemantauan

      ART Proflaksi I.O

      2

      4

    Pemantauan

      Item 2 minggu 1 bulan 6 bulan 12 bulan 18 bulan BB

      X X

      X X

      X Efek

      X X

      X X

      X samping DPL

      X X

      X X GOT/GPT

      X X

      X Ur/Cr*

      X X

      X CD4

      X X

      X PCR

      X X RNA/VL*

    • Baru diusulkan untuk menjadi pemantauan rutin
      • Secara Umum kunjungan konsultasi adalah 1 – 2 bulan sekali

      Dipertimbangkan: Echocardiograf, profl lipid

      Pemantauan Efek samping dan toksisitas Setela Mingg &gt; 1 6-18 h u bulan bulan

      1 perta tahun Title Title Title Title ma

      Gejala : Gastrointestinal

    • ( mual-

      AZT : muntah,diare)

      NRTI : disfungsi hilang dalam

      anemia,neutro

      mitokondria : Indinavir  beberapa

      penia 

      asidosis laktat , menyebabkan wkt,terapi toksisitas hati, nefrolitiasis ringan, simtomatik ) pankreatitis,neurop Tenofovir  ruam &amp; toksisitas simtomatik,

    • ati perifer, menyebabkan hati.  jika

      berat Hb , lipoatropi,miopati. disfungsi tubular ringan terapi renal  obat Obat diganti

      7,5g/dl, ANC simtomatik, jika dengan NRTI ganyti dengan

      &lt; 500/uL berat ( OT &gt; 10 jenis lain yg yang lainnya. x) NVP harus

      AZT diganti kurang toksik diganti. dengan d4T

      Pusing ( EVF ) 

    • minum malam hari

      Angka Kejadian I. O di RSCM &amp; RSDK

    Tahun 2008 – 2010 60% 70% 57% 57% 63% 50% 54% 40%

      

    42%

    37% 33% 36% RSCM 30% 29% 23% RSDK 10% 20% 6% 6% 0% Diare kronik Gagal tumbuh Jamur demam lama ISPA ulang TBC www.themegallery.com

      

    Tatalaksana Umum

    Proflaksi Infeksi Oportunistik PCP

      Usia Kapan mulai Rejimen Obat diberikan

      Anak terpajan &lt; 1 Diberikan langsung , Target 3 hari dalam

      HIV tahun tanpa melihat CD4 1 minggu Anak terinfeksi atau klinis &lt; 6 bln : 2.5 ml / 1

      HIV Evaluasi awal tab ped/1/4 tab dws

      &amp; lanjutan 1-5 - Stadium 2-4 tanpa 6 bln-5 thn : 5 ml /

      Pemberian ART tahun melihat CD 4 atau

      II tab ped / ½ tab

    • Stadium berapapun dws Pemantauan dengan CD 4 &lt; 25 %

      ART &gt; 6 - Stadium WHO 6-14 thn : 10 ml / 4

      Proflaksi I.O tahun berapapun tab ped / 1 tab dws CD 4 &lt; 350 sel/mm3

    • Stadium 3-4 dan CD 4 berapapun
    Tatalaksana pasien HIV Rawat inap- Kondisi sehubungan dengan HIV

    Pengamatan

      Pemeriksaan Fisik

      gagal tumbuh, sindrom wasting berat

      Umum

    • limfadenopati ekstensif / persisten
    • hepatosplenomegali
    • oral thrush tdk respon dengan terapi usia &gt; 12 bulan

      Kepala dan

    • pembesaran kelenjar parotis persiten / rekuren
    • leher

      otitis media / sinusitis berat

    • mikrosefali
    • infeksi sekunder stomatitis berat pasca Herpes - simplek

      Jari tabuh yg tidak diketahui penyebabnya

      Paru

    • distres pernafasan persisten
    • hipoksia tdk sesuai dengan distres pernafasan
    • (rubeola, varisela, folikulitis ,eksim,dermatitis

      Kulit

    • seboroik ) berat moluskum kontagiosum ekstensif
    • gangguan perkembangan

      Neurologi

    • spatisitas yg tdk diketahui penyebabnya

    Pasien HIV-AIDS yang dirujuk ke RS

      Tidak mau makan Sesak nafas Diare persisten Sama sekali Pneumonia Demam tinggi Tidak sadar Kejang Demam lama Perdarahan Sepsis Diare dehidrasi berat Anemia

      Tatalaksana pasien HIV Evaluasi kedaruratan- kondisi kegawatan

      Sepsis Penyakit bakteri

    • Distres

      invasif Pernafasan demam /

    • hipotermia Disertai - hipoksemia.

      Kejang /penurunan Mulai terapi PCP

    • kesadaran

      Pneumocistis

    • CMV , jika
    • Meningitis ? dengan terapi
    • Kelainan pCP tdk membaik metabolik

      Perdarahan GIT

    • bakteri,virus,par asit
    • enteritis CMV

      

    Kesimpulan

    PMTCT :

    • Pantau efek samping &amp; toksisitas.

      Tatalaksana

    secara umum :

    (terpapar / terinfeksi )

      Setelah ART

    • Evaluasi klinis,
    • Pemeriksaan umum

      IO, status imunitas, kepatuhan

    • Konseling nutrisi
    • Status infeksi
    • Proflaksi ARV
    • Pencegahan PCP
    • kerjasama dengan LSM-HIV
    • Proflaksi PCP
    • Imunisasi
    • Pantau tumb kembang
    • Pemberian ARV
    Umur 8 bulan Umur 12 bulan Umur 12 bulan

      Umur 12.5 bulan Umur 13 bulan

      Terimakasih