TUGAS KIMIA ORGANIK III

  

TUGAS KIMIA ORGANIK III

REAKSI SUBSTITUSI BROMOBENZENA

Disusun Oleh :

  Riza Gustia (A1C109020) Janharlen P (A1C109044) Zunarta Yahya (A1C109027) Slamat (A1C109019) Dosen Pengampu : Afrida, S.Si, M.Si

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

  

2012

  

Reaksi Subtitusi Bromobenzena

(Brominasi Benzena)

a. Reaksi Substitusi pertama pada cincin benzene

  Tanpa adanya asam Lewis dalam campuran reaksinya, benzena tidak dapat bereaksi dengan brom. Bila ada asam Lewis maka benzena dengan cepat bereaksi dengan brom, dan menghasilkan bromobenzena .

  B r F e C l

  3

  • B r

  2

  • H B r p a n a s B r o m o b e n z e n a (

  7 5 % )

  Asam Lewis yang paling umum digunakan pada reaksi klorinasi dan brominasi adalah: FeCl

  3 , FeBr 3 , dan AlCl 3 .

  Mekanisme brominasi benzena dapat dituliskan sebagai berikut:

  Tahap 1 pembentukan elektrofil

  • -

    + +
  • Br Br + FeBr

  3 Br Br

  FeBr

  Br FeBr +

  3 Br

  3

  ion bromonium

  Tahap 2 substitusi elektrofil ke benzene H H H

  • H

  Br Br Br lambat

  • Br+

  Tahap 3 pelepasan ion hydrogen

  Br H FeBr

3 Br

  Br

  • FeBr + +

  H - Br

  3 Asam Lewis berfungsi dalam pembentukan kompleks dengan Br 2 yang selanjutnya

  terurai membentuk ion bromonium dan FeBr

  4 . Pada tahap 2 ion Br menyerang inti benzena

  • membentuk ion benzonium. Pada tahap 3 ion benzenonium memberikan proton kepada FeBr

  4

  dan hasil akhir yang diperoleh adalah bromobenzena dan hidrogen bromida. Pada akhir reaksi katalis FeBr

  3 terbentuk kembali.

b. Reaksi substitusi kedua pada cincin benzene

  

Hubungan antara struktur substrat dan kereaktifannya dalam substitusi elektrofilik senyawa

. aromatik

  Hasil monosubstitusi benzena pada reaksi substitusi elektrofilik, maka substituen yang telah ada tersebut akan berpengaruh pada laju reaksi dan arah serangan. Berlangsungnya proses substitusi tersebut dapat lebih cepat atau lebih lambat daripada benzena. Sedangkan gugus baru mungkin diarahkan pada posisi orto, meta, atau para.

  Gugus-gugus yang meningkatkan laju reaksi dinamakan gugus pengaktif sedangkan gugus yang memperlambat laju reaksi disebut gugus pendeaktif. Gugus-gugus yang termasuk kelompok pengarah orto-para sebagian bersifat pengaktif dan sebagian lainnya bersifat pendeaktif, sedangkan gugus-gugus pengarah meta semuanya termasuk dalam kelompok pendeaktif. Jika suatu gugus dikatakan sebagai pengaruh orto-para tidak mutlak diartikan bahwa gugus yang baru seluruhnya diarahkan keposisi orto dan para

  Halogen termasuk kelompok gugus pengarah orto-para, tetapi gugus ini mendeaktifkan inti. Kekhususan pada halogen ini dapat dijelaskan dengan asumsi bahwa efek induksinya mempengaruhi kereaktifan dan efek resonansinya menentukan orientasi. Pada senyawa klorobenzena, karena atom klor sangat elektronegatif maka diperkirakan terjadi penarikan elektron pada inti benzena dan karena itu mendeaktifkan inti benzena dalam reaksi subtitusi elektrofilik.

  Ada 3 buah posisi pada benzene : Serangan orto dan para membentuk ion bromonium dan struktur resonansi lainnya.

  Meta attack

  Br Br

  H

  (+)

  • H
  • E E

  (+) tidak terjadi ion bromonium pada serangan posisi meta.

Tabel 5.2 Efek substituen pada substitusi elektrofilik senyawa aromatik Pengarah Orto-Para Pengarah Meta

  Pengaktif kuat Pendeaktif sedang .. .. ..

  • – NH 2 , – NHR, – NR

  2

  • – C≡ N , – SO

  H, – CO

  H,

  3

  2 .. ..

  • 2 R, –CHO, –COR,
    • – CO
    • – OH, – O: .. ..

  Pengaktif sedang Pendeaktif kuat .. .. .. ..

  • – NHHCOCH

  3 , – NHCOR, – OCH 3, – OR – NO , – NR , – CF , – CCl

  2

  3

  3

  3 .. ..

  Pengaktif lemah

  • – CH , – C H – R, – C H ,

  3 2 5,

  6

5 Pendeaktif lemah .. .. .. ..

  • – F: , – Cl: , – Br: , – I :

  Contoh substitusi ke 2 pada bromobenzene :

  Reaksi :

  Br Br

  Br Br

  Br FeBr

  3

  • Br
  • 2
  • Br Br meta (3%) orto (40%) para (57%)
Mekanisme reaksi :

  1. Pembentukan elektrofil

  2. Penyerangan elektrofil pada orto Br Br

  Br Br

  Br Br

  Br

  H H H Br+

  • sangat stabil

  Br Br

  Br Br

  Br Br

  H H

  • Br Br Br kurang stabil

  H Br Br

  H

  Br

  H Br

  H Br

  H Br

  Br+

  Br Br

  H

  Br Br

  H Br

  Br+ Br

  Br Br

  3. Penyerangan pada meta.

  • 4. Penyerangan pada para.

  • Br Br Br sangat stabil

  • H Br
  • Br +

  

Benzena

  Benzena merupakan sikloheksena yaitu senyawa siklik yang memiliki ikatan rangkap dua aromatik dengan rumus struktur C

  6 H 12 . Benzena dilambangkan dalam dua bentuk, yang pertama

  adalah struktur Kekulé dan yang lainnya adalah heksagon dengan lingkaran di dalamnya untuk menggambarkan adanya resonansi ikatan ʋ atau distribusi elektron yang tersebar merata didalam cincin benzena. Kedua struktur ini disederhanakan pada gambar berikut.

  Gambar. Struktur Kekulé dan heksagonal benzena Adanya ikatan rangkap dua pada senyawa sikloheksena ini menunjukkan bahwa benzena termasuk hidrokarbon tidak jenuh, namun pada umumnya benzena tidak berperilaku seperti senyawa tak jenuh.

  a.

   Sejarah

  Benzena ditemukan pada tahun yang mengisolasikannya dari gas minyak dan menamakannya bikarburet dari hidrogen. Pada tahun Mitscherlich memberinya nama

  

benzin . Pada yang sedang bekerja di bawah

  (coal tar). Empat tahun kemudian, Mansfield memulai produksi benzena berskala besar pertama menggunakan metode tir tersebut.

  b.

   Sifat- Sifat Benzena Sifat Fisik:

   Zat cair tidak berwarna

   Memiliki bau yang khas

  

  Mudah menguap

   Benzena (atau 1,3,5-sikloheksatriena) Tidak larut dalam pelarut polar

  Nama lain seperti air air, tetapi larut dalam

  Benzol pelarut yang kurang polar atau nonpolar, seperti eter dan

  Sifat

  tetraklorometana

   C 6 H 6

   Titik Leleh : 5,5 derajat Celsius

   78,1121 g/mol

   Titik didih : 80,1derajat Celsius Penampilan Cairan tak berwarna

   Densitas : 0,88

   5,5 °C (278,6 K) Sifat Kimia:

   0,8 g/L (25 °C)

   Bersifat kasinogenik (racun)

  da 20 °C  Merupakan senyawa nonpolar

  

   Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga

   Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi. (untuk mengetahui beberapa reaksi subtitusi pada benzene c.

   Kegunaan Benzena, juga dikenal dengan na

  

  yang berupa cairan dan merupakan Selain itu, benzena adalah kandungan alami danamun biasanya diperoleh dari senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak bumi.

  

Brom (Br)

a.

   Sejarah

  Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826, tapi belum dapat dipisahkan secara kuantitatif hingga 1860.

  b.

   Sumber

  Brom termasuk ke dalam golongan halogen. Diperoleh air garam alamiah dari sumber mata air di Michigan dan Arkansas. Brom juga diekstrak dari air laut, dengan kandungan hanya sebesar 82 ppm.

  c.

   Sifat-sifat

  Brom adalah satu-satunya unsur cair non logam. Sifatnya berat, mudah bergerak, cairan berwarna coklat kemerahan, mudah menguap pada suhu kamar menjadi uap merah dengan bau yang sangat tajam., menyerupai klor, dan memiliki efek iritasi pada mata dan tenggorokan. Brom mudah larut dalam air atau karbon disulfida, membentuk larutan berwarna merah, tidak sekuat klor tapi lebih kuat dari iod. Dapat bersenyawa dengan banyak unsur dan memiliki efek pemutih. Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus diperhatikan selama menanganinya.

  d.

   Produksi

  Banyak brom yang dihasilkan Amerika Serikat digunakan dalam produksi etilen dibromida, komponen pembuatan bensin bersenyawa timbal yang anti-ketukan. Namun karena timbal dalam bensin merusak lingkungan, berarti hal ini akan mempenngaruhi produksi brom di masa yang akan datang.

  e.

   Kegunaan

  Brom digunakan untuk desinfektan, zat tahan api, senyawa pemurni air, pewarna, obat, pembersih sanitasi, bromida anorganik untuk fotografi dan lain-lain. Bromida organik juga sama pentingnya.

  Bromobenzena Bromobenzene ada, C

  Bromobenzene

  cairan

   1,495 g cm -3,

  Penampilan Yang jelas, berwarna agak kuning cair , Menenangkan, bau aromatik

  Properti C 6 H 5 Br 157,01 g mol

  • -1

  Monobromobenzene

  Fenil Bromida; Bromobenzol;

  Bromobenzene Nama lainnya

  Ini adalah zat beracun dan dapat menyebabkan kerusakan hati dan sistem saraf jika terhirup, tertelan, atau terserap melalui kulit.

  6 H

   Farmakologi

  b.

  Bromobenzene dapat digunakan untuk mempersiapkan reagen yang sesuai Bromobenzene digunakan sebagai bahan dalam pembuata

   Kegunaan

  a.

  

  5 Br, yang dapat dibentuk oleh

   156 ° C, 429 K, 313 ° F da 20 ° C 51 ° C